Anda di halaman 1dari 26

Program Puskesmas dalam

Menanggulangi Penyakit Diare


Gita Nur Azizah
102013182
C7
gytaa.azizah@gmail.com

Epidemiologi Penyakit Menular


Diare
(Diarrheal disease) berasal
dari
bahasaYunani
yaitu
diarroi
yang
berarti
mengalir terus.
Hippocrates Diare keadaan
abnormal dari frekuensi dan
kepadatan tinja.
WHO diare Berak cair
lebih dari tiga kali dalam 24
jam,
dan
lebih
menitik
beratkan pada konsistensi
tinja dari pada menghitung
frekuensi berak.

Epidemiologi Penyakit Menular


Diare
Dalam bidang epidemiologi dikenal
dgn segitiga epidemiologi
1. Agent-Host-Environment (AHE)
2. Person-Place-Time (PPT)
3. Frekuens-Distribusi-Determinan
(FDD)

AGEN
T
Agens Biologi

Agens Kimia

Agens Fisik

Virus

Pestisida

Panas

Rickettsia

Zat aditif makanan

Cahaya

Bakteri

Zat farmakologis

Radiasi

Jamur

Zat kimia industri

Suara

Protozoa

Polutan udara

Getaran

Metazoa

Asap rokok

Objek berkecepatan

Host (pejamu)
Faktor Keturunan
Mekanisme pertahanan
Tubuh
Umur
Ras
Pekerjaan
Gaya Hidup
Keadaan Fisiologi Tubuh

( Environment)
Lingkungan
Lingkungan Fisik
Lingkungan Non-Fisik

Epidemiologi Penyakit Menular Diare

Survilence

Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) mengacu pada Keputusan


Dirjen PPM&PLP No. 451-I/PD.03.04/1999 :

Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada


atau tidak dikenal.
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3
kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari,
minggu).
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan tahun
sebelumnya.
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2
kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.
Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan
kenaikan > 2 kali dibandingkan angka rata-rata per bulan tahun
sebelumnya.
CFR suatu penyakit dalam satu kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50 % atau lebih dibanding CFR periode
sebelumnya.
Proporsional Rate penderita baru dari suatu periode tertentu
menunjukkan kenaikan > 2 kali dibandingkan periode yang sama
dan kurun waktu/tahun sebelumnya.

Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila


memnuhi salah satu kriteria sebagai berikut : (Permenkes No.1501
tahun 2010)
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak
ada/tidak dikenal di suatu daerah
Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian 2 kali atau lebih
dibandingkan jumlah kesakitan/kematian yang biasa terjadi pada
kurun waktu sebelumnya (jam,hari,minggu) tergantung dari jenis
penyakitnya
Adanya peningkatan kejadian kesakitan secara terus menerus
selama 3 kurun waktu (jam,hari,minggu) berturut-turut menurut
jenis penyakitnya.
Jumlah penderita baru dalam perie waktu 1(satu) bulan
menunjukkan kenaikan 2x atau lebih dibandingkan dengan angka
rata-rata per bilan dalam tahun sebelumnya
Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu)
tahun menunjukkan kenkan 2x atau lebih dibandingkan dengan
rata-rata jumlah kejdian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya
Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama

Kriteria kerja KLB diare :

Angka kesakitan dan atau kematian penderita diare di suatu


kecamatan menunjukan kenaikan yang menyolok selama 3 kali
waktu observasi berturut-turut (periode observasi itu adalah
harian/mingguan)
Jumlah penderita dan atau kematian oleh karena diare di suatu
kecamatan menunjukkan 2x lipat atau lebih dalam suatu periode
(harian,mingguan, bulanan) dibandingkan dengan angka rata-rata
tersebut diperoleh dari perhitungan incidence rate atau death rate
diare dalam setahun yang lalu.
Kenaikan mencolok Case Fetality Rate di suatu kecamatan dalam
satu bulan dibandingkan dengan CFR penyakit tersebut bulan
yang lalu.
Kenaikan jumlah penderita dan atau kematian oleh karena diare
dalam periode waktu (minggu,bulan) dibandingkan dengan
periode yang sama tahun yang lalu.

Wabah
Wabah adalah
berjangkitnya
suatu penyakit
menular dalam
masyarakat yang
jumlah
penderitanya
meningkat secara
nyata melebihi
daripada keadaan
yang lazim pada
waktu dan daerah

Tanda suatu wabah:


Onset penyakit(cepat/lama)
Masa inkubasi
(pendek/panjang)
Episode
penyakit(tungggal/majemu
k)
Waktu munculnya
penyakit(saat
tertentu/tidak jelas)
Penyakit menghilang(dalam
waktu cepat/lama)

Penanggulangan
KLB

Isolasi kasus
Mengobati kasus

Rehidrasi oral
Pemulihan Diet
Obtat anti diare

Penanggulangan
KLB

P. Primer

Pencegahan kasus

P. Sekunder
P. Tersier

Five Star Doctors


Profil dokter standar dunia yang
meliputi

Pelayanan Dokter Keluarga


pendekatan kedokteran keluarga bagi pasien
diare dan keluarganya perlu dilaksanakan bagi
mengingatkan pengobatan untuk penyakit diare
akut pada balita sangat bergantung pada faktor
kebersihan keluarga dan lingkungan.
Pada prinsipnya, pelayanan dokter keluarga
mencakup 4 hal yakni :
Tindakan Promotif
Tindakan Preventif
Tindakan Kuratif
Tindakan Rehabilitatif

Promotif
Promotif merupakan suatu tindakan yang lebih
memberikan informasi - informasi
Tindakan promotif yang dapat dilakukan adalah
berupa Penyuluhan mengenai PHBS (perilaku
hidup bersih dan sehat ) dan diare :
1. Perorangan atau kelompok
2. Penyuluhan melalui media massa
3. Tentang gejala diare dan pengobatannya.
4. Pengguanaan oralit dan cairan rumah tangga
5. Meneruskan makanan / ASI selama dan sesudah
diare

Preventif
Tindakan preventif merupakan
tindakan atau program yang
dilakukan untuk mencegah
agartidak terjadi penyakit.
1. Penggunaan ASI
2. Perbaikan pola penyapihan
3. Imunisasi
4. Perbaikan higiene perorangan

Kuratif
Tindakan kuratif adalah mengobatisuatu
penyakit dan komplikasi.Pengobatan
untuk kasus Diare Akut pada Balita ada
terdapat lima lintas tatalaksana, yaitu :
1. Rehidrasi
2. Dukungan nutrisi
3. Suplementasi Zinc
4. Antibiotik selektif
5. Edukasi orang tua

Rehabilitatif
Tindakan rehabilitatif adalah program untuk
meminimalisasi dampak suatu penyakit.
1. Kontrol Keadaan pasien secara berkala terutama
untuk balita
2. Meningkatkan konsumsi nutrisi pada anak untuk
memulihkan kembali fungsi-fungsi tubuh yang
terganggu akibat diare
3. Memberikan makanan kepada balita sedikit-sedikit
tetapi frekuensi sering.
4. Pemulihan sanitasi lingkungan
5. Tersedianya air yang bersih tanpa tercemar dengan
limbah

Penanggulangan Diare
Pemberian oralit
Pemberian tablet suplemen zinc
Teruskan pemberian ASI dan
makanan tambahan
Pengobatan dengan antibiotika harus
selektif, hanya atas indikasi
Penjelasan dan pemberian nasihat

Faktor Yang Berperan Pada


Diare
Lingkungan
Fisik
Sumber air
Pembuangan kotoran
manusia
Pembuangan sampah
Perumahan
Air limbah
Non fisik
Sosial ekonomi
Tingkat pendidikan
Tingkat pendapatan
perkapita

Perilaku
Perilaku pencegahan diare
dalam penggunaan air
bersih
Perilaku pencegahan diare
dengan mencuci tangan
pakai sabun
Perilaku pencegahan diare
dalam sanitasi makanan
Perilaku pencegahan diare
dalam penggunaan
jamban/membuang tinja

Pojok Oralit
Mendemonstrasikan cara melarutkan
dan memberikan oralit.
Mengajari ibu bagaimana deteksi
dini, mengobati penderita diare dan
menentukan kapan anaknya dibawa
kembali ke puskesmas.
Memberikan penyuluhan tentang
kesehatan perseorangan dan
lingkungan termasuk tentang
penggunaan air bersih.

Kegiatan Pelatihan Diare (KPD)


Fungsi

Tempat

Pusat untuk latihan mahasiswa kedokteran dan peserta latihan lain.

Petugas sering lalu lalang, sehingga mereka dapat mengamati kemajuan anak

Pusat pengobatan diare, terutama upaya rehidrasi oral (URO).

Dekat dengan sumber air

Dekat dengan WC dan tempat cuci tangan

Sarana Pendukung

Menyenangkan dan berventilasi baik

Tenaga pelaksana dokter dan paramadis terlatih

Prasarana

Sebuah meja yang dilengkapi dengan ceret, oralit, gelas, sendok, handuk, baskom, tempat cuci tangan, ember dan poster.

Kamar periksa yang dilengkapi dengan sarana penyuluhan penyakit diare atau kamar periksa yang sudah ada.

Logistik : Oralit, Cairan RL, Infuse set, Wing needle, Antibiotika yang diperlukan.

1.

Pelayanan derita

Kegiatan

Setelah diperiksa, ditentukan diagnosis dan derajat dehidrasi serta tentukan jumlah cairan yang dibutuhkan, kemudian berikan rehidrasi
sesuai derajat dehidrasinya. Bila penderita dehidrasi, lakukan observasi selama 3 jam sambil memberikan penyuluhan tentang:

Jelaskan manfaat oralit dan cara membuatnya

Perhatikan ibu waktu memberikan oralit

Menjelaskan cara-cara mengatasi kesulitan dalam memberikan larutan oralit bila muntah.

Mengajari ibu mengenai bagaimana meneruskan pengobatan selama anaknya diare dirumah.

2.

Pelatihan

Melaksanakan pelatihan untuk staf RSU yang bersangkutan

Melatih mahasiswa fakultas kedokteran dan Gizi buruk perawatan

3.

Penelitian
Beberapa KPD digunkan untuk melaksanakan penelitian.5,9

Microplaning
Penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5
tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.
Tujuan umum Meningkatkan cakupan
pelayanan program prioritas sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh puskesmas,
sehingga dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Tujuan khusus
Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk
jangka waktu lima tahun secara tertulis.
Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas,
sebagai penjabaran rencana kerja lima tahunan.

Ruang lingkup
Rencana yang mencakup seluruh
kegiatan pokok puskesmas.
Dibatasi sesuai dengan masalah
yang dihadapi, dengan
memperhatikan prioritas,
kebijaksanaan, dan strategi yang
telah ditetapkan oleh pusat, Dati I
dan Dati II.

Langkah-langkah penyusunan
1. Identifikasi keadaan dan masalah

Mengetahui kebijakan yang telah ditetapkan baik


oeh pusat maupun daerah.
Pengumpulan data
Analisa data
Perumusan Masalah
Penentuan Prioritas Masalah
2. Penyusunan Rencana
3. Penyusunan rencana pelaksanaan (Plan of Action)
4. Penulisan Dokumen perencanaan

Kesimpulan
Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan suatu
masalah
kesehatan
yang
harus
segera
ditanggulangi dan dkendalikan dengan cepat
sehingga
dapat
menciptakan
kesehatan
di
masyrakat. Penanganan terhadap KLB harus
dengan
menggunakan
metode
pendekatan
epidemiologi serta kerjasama dengan pihak-pihak
pelayanan kesehatan. Upaya penanggulangan
terhadap KLB harus efektif dan efisien. Dengan
mengerti dan memahami ini semua maka upaya
pencegahan dapat dilakukan, kasus penyakit tidak
akan muncul dengan penyebab yang sama.

Anda mungkin juga menyukai