AGEN
T
Agens Biologi
Agens Kimia
Agens Fisik
Virus
Pestisida
Panas
Rickettsia
Cahaya
Bakteri
Zat farmakologis
Radiasi
Jamur
Suara
Protozoa
Polutan udara
Getaran
Metazoa
Asap rokok
Objek berkecepatan
Host (pejamu)
Faktor Keturunan
Mekanisme pertahanan
Tubuh
Umur
Ras
Pekerjaan
Gaya Hidup
Keadaan Fisiologi Tubuh
( Environment)
Lingkungan
Lingkungan Fisik
Lingkungan Non-Fisik
Survilence
Wabah
Wabah adalah
berjangkitnya
suatu penyakit
menular dalam
masyarakat yang
jumlah
penderitanya
meningkat secara
nyata melebihi
daripada keadaan
yang lazim pada
waktu dan daerah
Penanggulangan
KLB
Isolasi kasus
Mengobati kasus
Rehidrasi oral
Pemulihan Diet
Obtat anti diare
Penanggulangan
KLB
P. Primer
Pencegahan kasus
P. Sekunder
P. Tersier
Promotif
Promotif merupakan suatu tindakan yang lebih
memberikan informasi - informasi
Tindakan promotif yang dapat dilakukan adalah
berupa Penyuluhan mengenai PHBS (perilaku
hidup bersih dan sehat ) dan diare :
1. Perorangan atau kelompok
2. Penyuluhan melalui media massa
3. Tentang gejala diare dan pengobatannya.
4. Pengguanaan oralit dan cairan rumah tangga
5. Meneruskan makanan / ASI selama dan sesudah
diare
Preventif
Tindakan preventif merupakan
tindakan atau program yang
dilakukan untuk mencegah
agartidak terjadi penyakit.
1. Penggunaan ASI
2. Perbaikan pola penyapihan
3. Imunisasi
4. Perbaikan higiene perorangan
Kuratif
Tindakan kuratif adalah mengobatisuatu
penyakit dan komplikasi.Pengobatan
untuk kasus Diare Akut pada Balita ada
terdapat lima lintas tatalaksana, yaitu :
1. Rehidrasi
2. Dukungan nutrisi
3. Suplementasi Zinc
4. Antibiotik selektif
5. Edukasi orang tua
Rehabilitatif
Tindakan rehabilitatif adalah program untuk
meminimalisasi dampak suatu penyakit.
1. Kontrol Keadaan pasien secara berkala terutama
untuk balita
2. Meningkatkan konsumsi nutrisi pada anak untuk
memulihkan kembali fungsi-fungsi tubuh yang
terganggu akibat diare
3. Memberikan makanan kepada balita sedikit-sedikit
tetapi frekuensi sering.
4. Pemulihan sanitasi lingkungan
5. Tersedianya air yang bersih tanpa tercemar dengan
limbah
Penanggulangan Diare
Pemberian oralit
Pemberian tablet suplemen zinc
Teruskan pemberian ASI dan
makanan tambahan
Pengobatan dengan antibiotika harus
selektif, hanya atas indikasi
Penjelasan dan pemberian nasihat
Perilaku
Perilaku pencegahan diare
dalam penggunaan air
bersih
Perilaku pencegahan diare
dengan mencuci tangan
pakai sabun
Perilaku pencegahan diare
dalam sanitasi makanan
Perilaku pencegahan diare
dalam penggunaan
jamban/membuang tinja
Pojok Oralit
Mendemonstrasikan cara melarutkan
dan memberikan oralit.
Mengajari ibu bagaimana deteksi
dini, mengobati penderita diare dan
menentukan kapan anaknya dibawa
kembali ke puskesmas.
Memberikan penyuluhan tentang
kesehatan perseorangan dan
lingkungan termasuk tentang
penggunaan air bersih.
Tempat
Petugas sering lalu lalang, sehingga mereka dapat mengamati kemajuan anak
Sarana Pendukung
Prasarana
Sebuah meja yang dilengkapi dengan ceret, oralit, gelas, sendok, handuk, baskom, tempat cuci tangan, ember dan poster.
Kamar periksa yang dilengkapi dengan sarana penyuluhan penyakit diare atau kamar periksa yang sudah ada.
Logistik : Oralit, Cairan RL, Infuse set, Wing needle, Antibiotika yang diperlukan.
1.
Pelayanan derita
Kegiatan
Setelah diperiksa, ditentukan diagnosis dan derajat dehidrasi serta tentukan jumlah cairan yang dibutuhkan, kemudian berikan rehidrasi
sesuai derajat dehidrasinya. Bila penderita dehidrasi, lakukan observasi selama 3 jam sambil memberikan penyuluhan tentang:
Menjelaskan cara-cara mengatasi kesulitan dalam memberikan larutan oralit bila muntah.
Mengajari ibu mengenai bagaimana meneruskan pengobatan selama anaknya diare dirumah.
2.
Pelatihan
3.
Penelitian
Beberapa KPD digunkan untuk melaksanakan penelitian.5,9
Microplaning
Penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk 5
tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.
Tujuan umum Meningkatkan cakupan
pelayanan program prioritas sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh puskesmas,
sehingga dapat meningkatkan fungsi puskesmas.
Tujuan khusus
Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk
jangka waktu lima tahun secara tertulis.
Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas,
sebagai penjabaran rencana kerja lima tahunan.
Ruang lingkup
Rencana yang mencakup seluruh
kegiatan pokok puskesmas.
Dibatasi sesuai dengan masalah
yang dihadapi, dengan
memperhatikan prioritas,
kebijaksanaan, dan strategi yang
telah ditetapkan oleh pusat, Dati I
dan Dati II.
Langkah-langkah penyusunan
1. Identifikasi keadaan dan masalah
Kesimpulan
Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan suatu
masalah
kesehatan
yang
harus
segera
ditanggulangi dan dkendalikan dengan cepat
sehingga
dapat
menciptakan
kesehatan
di
masyrakat. Penanganan terhadap KLB harus
dengan
menggunakan
metode
pendekatan
epidemiologi serta kerjasama dengan pihak-pihak
pelayanan kesehatan. Upaya penanggulangan
terhadap KLB harus efektif dan efisien. Dengan
mengerti dan memahami ini semua maka upaya
pencegahan dapat dilakukan, kasus penyakit tidak
akan muncul dengan penyebab yang sama.