kesehatan
masyarakat
utama.
Hal
ini
disebabkan
masih
PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Kurangnya informasi yang didapat tentang diare sangat berpengaruh pada tingginya
kasus diare di daerah Blega terbukti diare termasuk 10 penyakit terbesar di Puskesmas Blega.
Selain itu, kesadaran masyarakat Blega tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta perilaku
pemberian makanan terhadap bayi-bayi mereka masih amat perlu ditingkatkan. Penyuluh
merasa perlu untuk melakukan promosi kesehatan kepada ibu-ibu pasien KIA yang notabene
adalah seseorang yang sehari-hari dekat dengan anak-anak mereka agar mereka mengetahui
cara-cara pencegahan dan penanganan diare.
TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan :
1. Menjelaskan tentang pengertian Diare
2.
3.
4.
5.
Target Kegiatan :
Para ibu-ibu pasien KIA dan pasien-pasien GE di BP Puskesmas Blega Bangkalan
mendapatkan wawasan tentang pencegahan dan penanggulangan diare. Dengan demikian
diharapkan para ibu-ibu pasien KIA dan pasien-pasien GE dapat terhindar dan
menanggulangi penyakit diare sekaligus memberikan pengetahuan kepada lingkungan
sekitarnya agar terhindar dari penyakit diare. Dengan terhindarnya anak-anak dari penyakit
diare secara tidak langsung akan mendukung produktivitas dan prestasi mereka. Selain itu
juga terciptanya kebiasaan menjaga kesehatan sejak usia dini sehingga akan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
1. PROGRAM PENYULUHAN CARA SIKAT GIGI DAN CUCI TANGAN YANG
BENAR
Promosi kesehatan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, serta resiko komplikasi
yang dapat terjadi sehingga dapat menambah pengetahuan ibu- ibu balita serta pasienpasien dewasa agar dapat menurunkan angka prevalensi kejadian diare beserta
komplikasinya.
2. NARASUMBER
Nara Sumber adalah Artamty Sastry Ayulendry, dr (Dokter Internship Puskesmas Blega
periode 03 September 2012 23 Desember 2012).
Tempat
: Puskesmas Blega-Bangkalan
4. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu pasien KIA dan pasien-pasien GE Puskesmas Blega,
Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
5. MEDIA YANG DIGUNAKAN
Media yang digunakan adalah Leaflet mengenai pencegahan dan penanggulangan diare.
6. METODE YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan penyuluh adalah metode penyuluhan langsung dengan
pendekatan perorangan
PELAKSANAAN INTERVENSI
Promosi kesehatan dilaksanakan 08.00-12.00 WIB di meja informasi dan pengaduan
Puskesmas Blega, setelah pemeriksaan pasien di KIA dan Balai Pengobatan. Promosi
kesehatan menggunakan metode penyuluhan langsung dengan pendekatan perorangan
menggunakan media leaflet. Penyuluh memberi penjelasan mengenai isi leaflet
dan
menjawab pertanyaan dari pasien bila ada yang kurang dimengerti mengenai informasi yang
terdapat di leaflet.
MONITORING DAN EVALUASI
Prevalensi diare di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu diadakan sosialisasi yang lebih
terkontrol guna mencegah dan menekan tingkat penderita diare tersebut.
Metode yang digunakan selama proses promosi kesehatan berlangsung adalah metode
penyuluhan langsung dengan pendekatan perorangan yang disampaikan dangan santai tetapi
serius dan dapat dipahami peserta. Dan di dalam proses tersebut ada proses interaksi atau
feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan
program dan isi materi yang disampaikan.
Namun dalam penggunaan media, masih tergolong sederhana sebab hanya
menggunakan leaflet, sebenarnya masih banyak media yang dapat digunakan untuk
mengefektifkan program tersebut, misalnya saja dengan menggunakan media terproyeksi
yang berupa gambar dan tulisan lewat slide, pertunjukan film ataupun media cetak yang
berupa gambar atau tulisan (foto, majalah, selebaran, poster) yang dapat dibagi-bagikan,
disebarkan atau dipasang di tempat yang sering dijumpai oleh masyarakat.
Kendala yang dihadapi penyuluh selama proses promosi kesehatan diantaranya adalah
faktor waktu yang singkat dan penggunahan bahasa. Hal ini dikarenakan proses promosi
kesehatan berlangsung bersamaan dengan waktu pengobatan di Poli KIA dan balai
pengobatan Puskesmas Blega.Untuk itu sebaiknya dalam pelaksanaan proses promosi
kesehatan, penyuluh lebih memperhatikan waktu dan tempat pelaksanaan agar semua proses
yang diberikan selama berlangsungnya penyuluhan dapat diserap dengan baik oleh peserta.
Lampiran 1
Leaflet Penyuluhan
PENGERTI A N
DI A RE
Berak encer atau bahkan dapat berupa
Car a Menanggulangi
air saja yg lebih sering dari biasanya (3
kali atau lebih dalam sehari)
Kuman penyakit
Keracunan makanan
Alergi
Cara Meembuat
ORA LI T ?
1. Tidak
cucidengan
tangan sendok
pakai sabun
Berikan
atau setela
gelash buang air besar
sebelum
makan
2. dan
Berikan
sedikit-sedikit
sampai habis atau sampai tdk
M
kelihatan
enggunakan
haus
air yang kurang dan tidak bersih
Bila
muntah,
hentikan
sekitar
10 Yg
menit,
3. M
elalui
makanan,
alat da
pur, dll.
telahkemudian
dicemari
lanjutkan dengan
kuman/penyebab
lain jika masuk ke mulut, kmd terjadi
sabar sesendok
diare.
setiap2/3menit
4. Walau diare
berlanjut, oralit
A pa tandatetap diteruskan
tandanya?
5. Bila gelas pertama
habis, buatkan
Kadang-kadang disertai
gelas berikutnya demam
6. Larutan oralit
Dehidrasi
Kesadaran menurun
Perilaku masyarakat
ORALIT =1sendok TEHGARAM +8sendokTEH
GULA +1liter AIR(5gelas200cc)
Pencegahan diar e
1.PemberianASI pada bayi
Dapat mencegah diare, karena ASI
terjamin kebersihannya dan cocok
untuk bayi.
PENCEGA HA N
dan
2. Siapkandanberikanmakanan
PENA pNGGULA
NGA
endampingASI yangb
aik dan N
benar
3. Gunakanair bersihyangcukup
4.. Berikanimunisasi campak
DI A RE
dr. ArtamtySastryA.
Semoga bermanfaat
P U S K E S M A S B L E GA
B A NGK A L A N
Lampiran 2
Foto Absensi Penyuluhan Diare