Anda di halaman 1dari 9

F.1.

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT
Penyuluhan Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Diare

LATAR BELAKANG MASALAH


Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di
negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan
kematian akibat diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000
dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-anak dibawah umur 5 tahun. Diare
juga merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa. Diperkirakan pada orang
dewasa setiap tahunnya mengalami diare akut atau gastroenteritis akut sebanyak 99.000.000
kasus. Di Amerika Serikat, diperkirakan 8.000.000 pasien berobat ke dokter. Frekuensi
kejadian diare pada Negara-negara berkembang termasuk Indonesia lebih banyak 2-3 kali
dibandingkan Negara maju.Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu
masalah

kesehatan

masyarakat

utama.

Hal

ini

disebabkan

masih

tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian terutama


pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
Hal ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun 2006 sebesar 423 per
seribu penduduk pada semua umur dan 16 propinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB)
diare dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2,52.
Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak diatasi
lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian.
Data terakhir dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa diare
menjadi penyakit pembunuh kedua bayi di bawah lima tahun (balita) di
Indonesia setelah radang paru atau pneumonia. Banyak faktor risiko yang
diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada bayi dan balita di
Indonesia. Salah satu faktor risiko yang sering diteliti adalah faktor
lingkungan yang meliputi sarana air bersih (SAB), sanitasi, jamban,
saluran pembuangan air limbah (SPAL), kualitas bakterologis air, dan
kondisi rumah.

PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Kurangnya informasi yang didapat tentang diare sangat berpengaruh pada tingginya
kasus diare di daerah Blega terbukti diare termasuk 10 penyakit terbesar di Puskesmas Blega.
Selain itu, kesadaran masyarakat Blega tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta perilaku
pemberian makanan terhadap bayi-bayi mereka masih amat perlu ditingkatkan. Penyuluh
merasa perlu untuk melakukan promosi kesehatan kepada ibu-ibu pasien KIA yang notabene
adalah seseorang yang sehari-hari dekat dengan anak-anak mereka agar mereka mengetahui
cara-cara pencegahan dan penanganan diare.
TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN
Tujuan :
1. Menjelaskan tentang pengertian Diare
2.
3.
4.
5.

Menjelaskan tentang penyebab diare


Menjelaskan cara menangani diare
Menyebutkan nutrisi bagi penderita diare
Menjelaskan cara pencegahan diare

Target Kegiatan :
Para ibu-ibu pasien KIA dan pasien-pasien GE di BP Puskesmas Blega Bangkalan
mendapatkan wawasan tentang pencegahan dan penanggulangan diare. Dengan demikian
diharapkan para ibu-ibu pasien KIA dan pasien-pasien GE dapat terhindar dan
menanggulangi penyakit diare sekaligus memberikan pengetahuan kepada lingkungan
sekitarnya agar terhindar dari penyakit diare. Dengan terhindarnya anak-anak dari penyakit
diare secara tidak langsung akan mendukung produktivitas dan prestasi mereka. Selain itu
juga terciptanya kebiasaan menjaga kesehatan sejak usia dini sehingga akan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
1. PROGRAM PENYULUHAN CARA SIKAT GIGI DAN CUCI TANGAN YANG
BENAR
Promosi kesehatan tentang pengertian, penyebab, cara penularan, serta resiko komplikasi
yang dapat terjadi sehingga dapat menambah pengetahuan ibu- ibu balita serta pasienpasien dewasa agar dapat menurunkan angka prevalensi kejadian diare beserta
komplikasinya.
2. NARASUMBER
Nara Sumber adalah Artamty Sastry Ayulendry, dr (Dokter Internship Puskesmas Blega
periode 03 September 2012 23 Desember 2012).

3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari / Tanggal

: Rabu, 3 Oktober 2012

Tempat

: Puskesmas Blega-Bangkalan

4. SASARAN PENYULUHAN
Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu pasien KIA dan pasien-pasien GE Puskesmas Blega,
Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
5. MEDIA YANG DIGUNAKAN
Media yang digunakan adalah Leaflet mengenai pencegahan dan penanggulangan diare.
6. METODE YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan penyuluh adalah metode penyuluhan langsung dengan
pendekatan perorangan
PELAKSANAAN INTERVENSI
Promosi kesehatan dilaksanakan 08.00-12.00 WIB di meja informasi dan pengaduan
Puskesmas Blega, setelah pemeriksaan pasien di KIA dan Balai Pengobatan. Promosi
kesehatan menggunakan metode penyuluhan langsung dengan pendekatan perorangan
menggunakan media leaflet. Penyuluh memberi penjelasan mengenai isi leaflet

dan

menjawab pertanyaan dari pasien bila ada yang kurang dimengerti mengenai informasi yang
terdapat di leaflet.
MONITORING DAN EVALUASI
Prevalensi diare di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkannya
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Untuk itu perlu diadakan sosialisasi yang lebih
terkontrol guna mencegah dan menekan tingkat penderita diare tersebut.
Metode yang digunakan selama proses promosi kesehatan berlangsung adalah metode
penyuluhan langsung dengan pendekatan perorangan yang disampaikan dangan santai tetapi
serius dan dapat dipahami peserta. Dan di dalam proses tersebut ada proses interaksi atau
feed back antara penyuluh dan sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan
program dan isi materi yang disampaikan.
Namun dalam penggunaan media, masih tergolong sederhana sebab hanya
menggunakan leaflet, sebenarnya masih banyak media yang dapat digunakan untuk
mengefektifkan program tersebut, misalnya saja dengan menggunakan media terproyeksi
yang berupa gambar dan tulisan lewat slide, pertunjukan film ataupun media cetak yang

berupa gambar atau tulisan (foto, majalah, selebaran, poster) yang dapat dibagi-bagikan,
disebarkan atau dipasang di tempat yang sering dijumpai oleh masyarakat.
Kendala yang dihadapi penyuluh selama proses promosi kesehatan diantaranya adalah
faktor waktu yang singkat dan penggunahan bahasa. Hal ini dikarenakan proses promosi
kesehatan berlangsung bersamaan dengan waktu pengobatan di Poli KIA dan balai
pengobatan Puskesmas Blega.Untuk itu sebaiknya dalam pelaksanaan proses promosi
kesehatan, penyuluh lebih memperhatikan waktu dan tempat pelaksanaan agar semua proses
yang diberikan selama berlangsungnya penyuluhan dapat diserap dengan baik oleh peserta.

Lampiran 1
Leaflet Penyuluhan
PENGERTI A N
DI A RE
Berak encer atau bahkan dapat berupa

Car a Menanggulangi
air saja yg lebih sering dari biasanya (3
kali atau lebih dalam sehari)

Berikan segera minum seperti air teh, larutan gula


garam, sayur, sop, atau oralit adalah yang terbaik.
Jangan dipuasakan.
Teruskan
pemberian makan,
Bahaya Diar
e?
terutama ASI dan makanan pendamping ASI untuk
bayi Penderita akan
kehilangan cairan
Mencari pengobatan lanjutan ke puskesmas/Rumah
tubuh
Sakit, apabila tidak membaik sampai 2 hari, atau ada
Penderita menjadi
satu atau lebih
lesutanda-tanda:
dan lemas
Diare
terus-menerus
Penderita
dapat
Ada
muntah bila
berulang-ulang
meninggal
kehilangan cairan tubuh lebih banyak lagi.
Demam
Tidak mau makan minum
Kelihatan sangat haus
Penyebab
diar e?
Ada darah dalam
tinja (kotoran)
Dapat terjadi karena beberapa penyebab, yaitu:

Kuman penyakit
Keracunan makanan
Alergi

Cara Meembuat
ORA LI T ?

Fak tor utama ter jadinya


1. Sediakan
diar1e?gelas air yg telah
dimasak /air teh (200cc)
2. Masukkan 1 bungkus oralit
200cc
Keadaan lingkungan
3. Aduk sampai larut benar

Car a penular an diar e

Terutama ditularkan melalui air dan makanan yang telah


tercemar atau mengandung kuman penyebab diare, karena
kebiasaanCar
hidupatid
ak sehat. ik an ORA LIT
member

Buang air besar atau tinja di sembarang tempat

1. Tidak
cucidengan
tangan sendok
pakai sabun
Berikan
atau setela
gelash buang air besar
sebelum
makan
2. dan
Berikan
sedikit-sedikit
sampai habis atau sampai tdk
M
kelihatan
enggunakan
haus
air yang kurang dan tidak bersih
Bila
muntah,
hentikan
sekitar
10 Yg
menit,
3. M
elalui
makanan,
alat da
pur, dll.
telahkemudian
dicemari
lanjutkan dengan
kuman/penyebab
lain jika masuk ke mulut, kmd terjadi
sabar sesendok
diare.
setiap2/3menit
4. Walau diare
berlanjut, oralit
A pa tandatetap diteruskan
tandanya?
5. Bila gelas pertama
habis, buatkan

Kadang-kadang disertai
gelas berikutnya demam
6. Larutan oralit

Anak cengeng dan tidak


jangan disimpan mau makan
lebih
dari
24
jam.
Gelisah

Dehidrasi

Berak terus menerus kadang disertai muntah

Kesadaran menurun

Perilaku masyarakat
ORALIT =1sendok TEHGARAM +8sendokTEH
GULA +1liter AIR(5gelas200cc)

Pencegahan diar e
1.PemberianASI pada bayi
Dapat mencegah diare, karena ASI
terjamin kebersihannya dan cocok
untuk bayi.

PENCEGA HA N
dan
2. Siapkandanberikanmakanan
PENA pNGGULA
NGA
endampingASI yangb
aik dan N
benar

3. Gunakanair bersihyangcukup
4.. Berikanimunisasi campak

5. Buaglahtinja bayi dan


anak kecil di jamban
6. Semua anggota keluarga
berak di jambanyangsehat
7.Cuci tangandengansabunsesudahberak dansebelum
makan

DI A RE
dr. ArtamtySastryA.

Semoga bermanfaat

P U S K E S M A S B L E GA
B A NGK A L A N

Lampiran 2
Foto Absensi Penyuluhan Diare

Anda mungkin juga menyukai