Anda di halaman 1dari 3

F7- Mini Project

Peserta: Peserta PIDI, Masyarakat

Hari/Tgl: Selasa, 28 Januari 2020

Judul Laporan

Promosi Kesehatan Diabetes Melitus dalam Upaya Promosi Kesehatan Penyakit Tidak
Menular di Puskesmas Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka

Latar Belakang

Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan adanya hiperglikemia yang
disebabkan oleh ketidak mampuan dari organ pancreas untuk memproduksi insulin atau
kurangnya sensitivitas insulin pada sel target tersebut. Saat ini prevalensi penyakit tidak
menular yang didalamnya termasuk Dibetes Mellitus (DM) semakin meningkat di indonesia.
Berdasarkan studi epidemiologi terbaru, Indonesia telah memasuki epidemi DM tipe-2.
Perubahan gaya hidup dan urbanisasi nampaknya merupakan penyebab penting timbulnya
masalah ini, dan akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang. Jumlah penduduk
Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 240 juta. Menurut data RISKESDAS 2007,
prevalensi nasional DM di Indonesia untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%. Berdasar data
IDF 2014, saat ini diperkiraan 9,1 juta orang penduduk didiagnosis sebagai penyandang DM.
Dengan angka tersebut Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia, atau naik dua
peringkat dibandingkan data IDF tahun 2013 yang menempati peringkat ke-7 di dunia dengan
7,6 juta orang penyandang DM.
Berdasarkan profil dinas kesehatan tahun 2013, prevalensi DM tipe II di provinsi
Bangka Belitung sebesar 2.192 kasus. Sedangkan angka kejadian DM di Puskesmas Kenanga
menunjukkan variasi setiap tahun. Pada tahun 2019, didapatkan angka kejadian sebesar 560
kasus. Angka ini berbeda dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 angka kejadian
DM Tipe II ditemukan sebesar 1.070 kasus. Variasi jumlah temuan kasus DM di Puskesmas
Kenanga berdasarkan skrining kunjungan rumah dan kunjungan pasien ke Puskesmas
Kenanga.
Permasalahan

Diperkirakan masih banyak (sekitar 50%) penyandang diabetes yang belum


terdiagnosis di Indonesia. Selain itu hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang
menjalani pengobatan, baik non farmakologis maupun farmakologis. Dari yang menjalani
pengobatan tersebut hanya sepertiganya saja yang terkendali dengan baik. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah dengan kontrol glikemik yang
optimal, namun demikian di Indonesia sendiri target pencapaian kontrol glikemik masih
belum tercapai secara memuaskan, yang sebagian besar masih di atas target yang diinginkan
sebesar 7%. Pencegahan DM sejak dini dapat dilakukan dengan mengetahui definsi, faktor
resiko dan gejala awal, serta hal yang dapat dilakukan saat terdiagnosis DM.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

- Edukasi kepada pasien mengenai penyakit DM


- Edukasi kepada pasien yang memiliki penyakit DM yang mengharuskan kontrol
berkala
untuk kontrol ke puskesmas atau puskesmas pembantu atau puskesmas keliling
- Edukasi mengenai perilaku hidup sehat

Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada:


Hari/tanggal : Selasa, 28 Januari 2020
Pukul : 08.30 WIB s.d. 11.30 WIB
Tempat : Puskesmas Kenanga
Peserta : Pasien Puskesmas yang berkunjung

Monitoring dan evaluasi

- Kegiatan berjalan dengan baik

- Peserta memahami promosi kesehatan yang dijelaskan

-Pasien semakin awas terhadap gejala awal hingga komplikasi mengenai penyakit DM

Anda mungkin juga menyukai