Anda di halaman 1dari 35

IBU MENYUSUI

PADA PENDERITA
HIV/AIDS
Disusun oleh :
1. Dita Rahmalia Putri (20220003)
2. Pradya Putri Carisma (20220012)
3. Romi Syahrial (20220015)
4. Shindi Wulandari (20220016)
Menyusui pada ibu HIV-AIDS

salah satu tahap penularan vertikal


HIV pada anak adalah melalui air
susu ibu (ASI)
Penularan HIV dari ibu ke anak

penularan pada anak berumur < 13 tahun terjadi pada saat perinatal
artinya terjadi selama dalam kandungan, selama proses kelahiran dan
sesudah kelahiran. Proses kelahiran merupakan porsi terbesar terjadinya
penularan karena selama proses tersebut ada kemungkinan bayi menelan
cairan yang terdapat di jalan lahir .Sedangkan penularan pasca lahir yang
paling mungkin adalah melalui pemberian ASI mengingat di ASI dapat
ditemukan virus bebas, atau sel limfosit CD4 yang sudah terinfeksi oleh
virus HIV.
Kandungan ASI dalam konteks penularan HIV
Air susu ibu mengandung partikel nutrisi dan vitamin, sel-sel utuh,
bakteri komensal, antibodi, komplemen, komponen kimiawi yang berperan
dalam komunikasi antar sel, dan kuman penyakit dalam bentuk bakteri atau
virus.
ASKEP PADA IBU MENYUSUI
PENDERITA HIV/AIDS
PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Klien 2. Identitas Suami
Nama : Ny.M Nama : Tn.A (suami ke2)
Usia : 25 tahun Usia : 38 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
At present, Status perkawinan : Menikah
there is no specific
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
vaccine to prevent new
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhancoronaviruses,
Utama mainly by
Klien mengatakan diare berhari-hari, disertai lemas,pusing,mual muntah,dan mengeluh nyeri pada bagian perut,wajah klien
reducing the chance of exposure
tampak pucat kurus. TTV:100/70 mmhg. N:90x/menit, T:37C,RR: 28x/menit.
2. Riwayatorpenyakit sekarang
exposure, doing good
Klien mengatakan diare berhari hari disertai lemas,pusing,mual muntah, dan mengeluh nyeri pada bagian perut,dank lien
memeriksa personal
diri ke RS.hygiene protection,
P : nyeri meningkat ketika beraktifitas
Q: nyeri and reducing the chance of
R: nyeri diinfection.
daerah abdomen kuadran kiri bawah
S: skala nyeri 6
T: nyeri hilang timbul infeksi virus HIV pada usus
NEXT …….
3. Riwayat penyakit Dahulu
Klien mengatakan dulu pernah sakit diare dan demam tetapi tidak pernah lama sampai berhari-hari.
4. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit HIV/AIDS kecuali suaminya yang sudah meninggal karena
HIV/AIDS
5. Riwayat Nutrisi
1. pertama kali di susui : 2 jam yang lalu
2. cara pemberian : setiap kali menangis dan tanpa menangis
3. lama pemberian : sekitar 5-10 menit

C. Pemeriksaan Fisik
1. aktifitas/istirahat
Kelemahan otot ,menurunnya massa otot, respon fisiologi aktifitas
2. sirkulasi
Perubahan TD postural,menurunya volume nadi perifer, pucat/sianosis, perpanjangan pengisian kapiler
3. Integritas dan ego
Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, ,marah
4. eliminasi
Feces encer dengan atau tanpa mucus atau darah,diare pekat dansering
5. makanan/cairan
Mual muntah
6. neurosensoro
Pusing,sakit kepala NEXT …….
7. nyeri/kenyamanan
Bengkak sendi,nyeri kelenjar
8. seksualitas
Riwayat berprilaku sesk dengan resiko tinggi
9. interaksi sosial
Perubahan interaksi

D. head to toe
1) Kulit : Pucat dan turgor kulit agak buruk
2) Kepal dan leher : Normal tidak ada kerontokan rambut, warna hitam dan tidak ada peradangan
3) Kuku : Jari tabuh
4) Mata / penglihatan :Sklera pucat dan nampak kelopak mata cekung
5) Hidung :Tidak ada Peradangan, tidak ada reaksi alergi, tidak ada polip, dan fxungsi penciuman normal
6) Telinga :Bentuk simetris kanan/kiri, tidak ada peradangan, tidak ada perdarahan
7) Mulut dan gigi: Terjadi peradangan pada rongga mulut dan mukosa,gangguan menelan(-).
8) Leher: Terjadi peradangan pada eksofagus.
9) Dada : dada masih terlihat normal
10) Abdomen : Turgor jelek ,tidak ada massa, peristaltik usus meningkat dan perut mules dan mual.
11) Perineum dan genitalia : Pada alat genital terdapat bintik-bintik radang
12) Extremitas atas/ bawah : Extremitas atas dan extremitas bawah tonus otot lemah akibat tidak ada energi
karena diare dan proses penyakit.
NEXT …….

E. kebutuhan fisik,psikologis,sosial,dan spiritual


1. aktivitas
Klien mengeluh nyeri pada bagian perut saat beraktifitas
2. seksualitas
Klien kehilangan suaminya 1 tahun yang lalu karena penyakit infeksi oportunistik
3. psikologis
Klien takut bayinya tertukar HIV/AIDS, klien tampak menangis
4. sosial
Klien merasa keluarganya mulai menjauhi.
ANALISA DATA
Data fokus Etiologi Problem

Ds: klien mengatakan diare selama berhari- Proses infeksi Diare


hari, lemas, pusing.
Do: klien tampak pucat dan terlihat kurus,
feses lembek dan cair
Ttv
Td: 100/80mmhg T’: 39 c
N: 90x/menit Rr: 28x/menit

Data fokus Etiologi Problem

Ds: klien mengatakan lemas, mual dan Ketidakmampuan mngabsorsi Defisit nutrisi kurang dari
muntah dan diare selama berhari-hari, nafsu nutrien dan peningkatan kebutuhan tubuh
makan menurun dan nyeri abdomen. kebutuhan metabolisme.
Do: klien tampak kurus, diare, porsi makan
tidak dihabiskan membran mukosa pucat.
Ttv
Td: 100/80mmhg T’: 39 c
N: 90x/menit Rr: 28x/menit
Data fokus Etiologi Problem
Ds: pasien mengeluh takut bayinya
tertular virus hiv, merasa bingung,
merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi
Ke khawatiran Ansietas
Do: klien tampak mnangis, tekanan transmisi dan
darah meningkat
penularan
Td: 140/90 mmhg
interpersonal
N:90x/menit

T: 39c
pada bayi yang
Rr: 28x/menit disusui
DIAGNOSA
C. Diagnosa Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan


klien mengatakan diare selama berhari-hari fases lembek dan cair.

2. defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mngabsorsi


nutrien dan peningkatan kebutuhan metabolisme dibuktikan dengan
nafsu makan menurun dan klien tampak kurus.
3.

ansietas berhubungan dengan penularan


interpersonal pada bayi dinnuktikn dengan tampak
menangis.
INTERVENSI
Diagnosa : Diare berhubungan
dengan proses infeksi dibuktikan
dengan klien mengatakan diare
selama berhari-hari fases lembek
dan cair.
Tujuan dan kriteria hasil

L.04033
Eliminasi fekal

setelah dilakukan intervensi keperawatan selama


3x 24 jam maka eliminasi fekal membaik, dengan
kriteria hasil:
1. konsisteni feses membaik (5)
2. nyeri abdomen menurun (5)
3. Nyeri abdomen menurun (5)
Manajemen Diare (I.03101) INTERVENSI

1. identifikasi penyebab diare


OBSERVASI 2.identifikasi riwayat pemberian makanan
3. monitor warna,volume, frekuensi dan konsistensi tinja
4. monitor tanda dan gejala hipovolemia

1. berikan cairan oral


2. berikan cairan intravena
TERAPEUTIK 3. ambil sempel darah untuk pemeriksaan darah
4. ambil sempel feses untuk kultur jika diperlukan

1. anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap


EDUKASI 2. anjurkan pemberian asi

1. kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis.


KOLABORASI Loperamide, difenoksilat)
2. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis.
Atapulgit dan smektit)
INTERVENSI
Diagnosa : defisit nutrisi berhubungan
dengan Ketidakmampuan mengabsorsi
nutrien dan peningkatan kebutuhan
metabolisme dibuktikan dengan nafsu
makan menurun dan klien tampak
kurus
Tujuan dan kriteria hasil

L.030303
Status nutrisi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama


3x 24 jam maka didapatkan kriteria hasil:
1. diare menurun (5)
2. berat badan membaik (5)
3. frekuensi makan membaik (5)
4. nafsu makan membaik (5)
5. membran mukosa membaik (5)
Manajemen Nutrisi (l.103119) INTERVENSI
1. identifikasi status nutrisi
2. identifikasi alergi dan intoleransi makanan
OBSERVASI 3. identifikasi kebutuhan kalori dan nutrien
4. monitor asupan makanan
5. monitor berat badan

1. lakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu


2. fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
TERAPEUTIK 3. berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu

1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu


EDUKASI 2. Ajarkan diet yang diprogramkan

1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,


antiemetik), jika perlu
KOLABORASI 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Intervensi

Ansietas berhubungan
dengan penularan
interpersonal pada bayidi
buktikan dengan tampak
menangis d
Tujuan dan kriteria hasil

09093
tingat ansietas
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
maka didapatkan kriteria hasil:
1. verbalisasi kebingungan menurun(5)
2. perilaku gelisah menurun(5)
3. tekanan darah membaik (5)
Observasi
Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil psosisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
Implementasi dan Evaluasi.

Hari ke-1 S: Pasien mengatakan klien


Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan klien mengatakan diare selama
mengatakan diare selama berhari-hari fases lembek dan cair. berhari-hari, lemas, pusing.
O: klien tampak pucat dan
Manajemen diare terlihat kurus, feses lembek
Observasi: dan cair
1. mengidentifikasi penyebab diare Td: 100 /80mmhg
2.mengidentifikasi riwayat pemberian makanan N: 90x/menit
3.memonitoring warna,volume, frekuensi dan konsistensi tinja T’: 39 c
4. memonitoring tanda dan gejala hipovolemia Rr: 28x/menit
5. memonitoring jumlah pengeluaran diare A: masalah belum teratasi
6. memonitoring ulserasi dan iritasi kulit didaerah perineal P: intervensi dilanjutkan
Terapeutik:
1. memberikan cairan oral
2. memberikan cairan intravena
3. mengambil sempel darah untuk pemeriksaan darah
4. mengambil sempel feses untuk kultur jika diperlukan
Edukasi:
1. menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
2. menganjurkan pemberian asi
Kolaborasi:
1, berkolaborasi pemberian obat
Hari ke-2. 6. memberikan suplemen makanan, jika perlu
Defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mngabsorsi 7. menghentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik
nutrien dan peningkatan kebutuhan metabolisme dibuktikan jika asupan oral
dengan nafsu makan menurun dan klien tampak kurus. dapat ditoleransi
Edukasi:
manajemen nutrisi 1. menganjurkan posisi duduk, jika mampu
observasi: 2. mengajarkan diet yang diprogramkan
1. mengidentifikasi status nutrisi Kolaborasi:
2. mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan 1. berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis.
3. mengidentifikasi makanan Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu
yang disukai 2. berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
4. mengidentifikasi kebutuhan kalori kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
5. mengIdenifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
6. mengidentifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik S: klien mengatakan lemas, mual dan muntah dan diare
7. memonitoring asupan makanan selama berhari-hari, nafsu makan menurun dan nyeri
8. memonitoring berat badan abdomen.
9. memonitoring hasil pemeriksaan laboratorium o: klien tampak kurus, diare, porsi makan tidak dihabiskan
Terapeutik: membran
1. melakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu mukosa pucat
2. memfasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida Ttv
makanan) Td: 100/80 mmhg
3. menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai N:90x/menit
4. memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi T: 39c
5. memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Rr: 28x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Hari ke-3
ansietas berhubungan dengan penularan 2. memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan
interpersonal pada bayi dinnuktikn dengan tampak prosedur teknik relaksasi
menangis. 3. menggunakan pakaian longgar
4. menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat
Terapi relaksasi dan berirama
Observasi 5. menggunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
1. mengidentifikasi penurunan tingkat energy, dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain Edukasi:
yang menganggu kemampuan kognitif 1. menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi
2. mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam, relaksasi
efektif digunakan otot progresif)
3. mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan 2. menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
penggunaan teknik sebelumnya 3. menganjurkan mengambil psosisi nyaman
4. memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, 4. menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah 5. menganjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang
latihan dipilih’
5. memonitoring respons terhadap terapi relaksasi 6. mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas
Terapeutik: dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
1. menciptakan lingkungan tenang dan tanpa
gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika memungkinkan
S: pasien mengeluh takut bayinya tertular virus hiv,
merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat
dari kondisi yang di hadapi
O: klien tampak mnangis, tekanan darah meningkat
Td: 140/90 mmhg
N:90x/menit
T: 39c
Rr: 28x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Hari ke-4
Diare berhubungan dengan proses infeksi untuk pemeriksaan darah
dibuktikan dengan klien mengatakan diare 4. mengambil sempel feses untuk kultur jika diperlukan
selama berhari-hari fases lembek dan cair. Edukasi:
1. menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
Manajemen diare bertahap
Observasi: 2. menganjurkan pemberian asi
1. mengidentifikasi penyebab diare Kolaborasi:
2.mengidentifikasi riwayat pemberian 1, berkolaborasi pemberian obat
makanan
3.memonitoring warna,volume, frekuensi S: Pasien mengatakan mengatakan diare selama berhari-hari,
dan konsistensi tinja lemas, pusing sedikit berkurang
4. memonitoring tanda dan gejala O: klien tampak pucat dan terlihat kurus, konsistensi fases
hipovolemia mulai membaik
5. memonitoring jumlah pengeluaran diare Td: 120 /80mmhg
6. memonitoring ulserasi dan iritasi kulit N: 90x/menit
didaerah perineal T’: 39 c
Terapeutik: Rr: 28x/menit
1. memberikan cairan oral A: masalah teratasi sebagian
2. memberikan cairan intravena P: intervensi dilanjutkan
3. mengambil sempel darah
Hari ke-5
pemeriksaan laboratorium
defisit nutrisi berhubungan dengan
Terapeutik:
Ketidakmampuan mngabsorsi nutrien dan 1. melakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu
peningkatan kebutuhan metabolisme dibuktikan 2. memfasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida
dengan nafsu makan menurun dan klien tampak makanan)
kurus. 3. menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
manajemen nutrisi 4. memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah
observasi: konstipasi
1. mengidentifikasi status nutrisi 5. memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
2. mengidentifikasi alergi dan intoleransi 6. memberikan suplemen makanan, jika perlu
makanan 7. menghentikan pemberian makan melalui selang
3. mengidentifikasi makanan yang disukai nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
4. mengidentifikasi kebutuhan kalori Edukasi:
5. mengIdenifikasi kebutuhan kalori dan jenis 1. menganjurkan posisi duduk, jika mampu
nutrien 2. mengajarkan diet yang diprogramkan
6. mengidentifikasi perlunya penggunaan selang Kolaborasi:
nasogastrik 1. berkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis.
7. memonitoring asupan makanan Pereda nyeri, antiemetik), jika perlu
8. memonitoring berat badan 2. berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
8. memonitoring hasil kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
S: klien mengatakan lemas, mual dan muntah
dan diare selama berhari-hari, berkurang.
nafsu makan membaik dan nyeri abdomen
menurun
o: klien tampak kurus, diare membaik porsi
makan mulai dihabiskan membran mukosa
membaik
Ttv
Td: 120/80 mmhg
N:90x/menit
T: 39c
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Hari ke-6
ansietas berhubungan dengan penularan interpersonal prosedur teknik relaksasi
pada bayi dinnuktikn dengan tampak menangis. 3. menggunakan pakaian longgar
4. menggunakan nada suara lembut dengan irama
Terapi relaksasi lambat dan berirama
Observasi 5. menggunakan relaksasi sebagai strategi
1. mengidentifikasi penurunan tingkat energy, penunjang dengan analgetik atau tindakan medis
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang lain, jika sesuai
menganggu kemampuan kognitif Edukasi:
2. mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif 1. menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis,
digunakan relaksasi yang tersedia (mis. music, meditasi, napas
3. mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan dalam, relaksasi otot progresif)
penggunaan teknik sebelumnya 2. menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang
4. memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan dipilih
darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan 3. menganjurkan mengambil psosisi nyaman
5. memonitoring respons terhadap terapi relaksasi 4. menganjurkan rileks dan merasakan sensasi
Terapeutik: relaksasi
1. menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan 5. menganjurkan sering mengulang atau melatih
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika teknik yang dipilih’
memungkinkan 6. mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi
2. memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan (mis. napas dalam, pereganganm atau imajinasi
terbimbing )
S: pasien mengeluh berkurang, merasa
bingung dan merasa khawatir berkurang
O: klien tidak lagi menangis, tekanan
darah menurun
Td: 120/90 mmhg
N:90x/menit
T: 39c
Rr: 28x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
Hari ke-7
Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan klien S: Pasien mengatakan mengatakan diare
mengatakan diare selama berhari-hari fases lembek dan cair. selama berhari-hari, lemas, pusing
berkurang dan membaik
Manajemen diare O: klien membaik konsistensi feses membaik
Observasi: Td: 120 /80mmhg
1. mengidentifikasi penyebab diare N: 90x/menit
2.mengidentifikasi riwayat pemberian makanan T’: 39 c
3.memonitoring warna,volume, frekuensi dan konsistensi tinja Rr: 28x/menit
4. memonitoring tanda dan gejala hipovolemia A: masalah teratasi
5. memonitoring jumlah pengeluaran diare P: intervensi diberhentikan
6. memonitoring ulserasi dan iritasi kulit didaerah perineal
Terapeutik:
1. memberikan cairan oral
2. memberikan cairan intravena
3. mengambil sempel darah untuk pemeriksaan darah
4. mengambil sempel feses untuk kultur jika diperlukan
Edukasi:
1. menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
2. menganjurkan pemberian asi
Kolaborasi:
1, berkolaborasi pemberian obat
Hari ke-8
defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mngabsorsi nutrien dan peningkatan
kebutuhan metabolisme dibuktikan dengan nafsu makan menurun dan klien tampak kurus.

manajemen nutrisi
observasi: Edukasi:
1. mengidentifikasi status nutrisi 1. menganjurkan posisi duduk, jika
2. mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan mampu
3. mengidentifikasi makanan yang disukai 2. mengajarkan diet yang
4. mengidentifikasi kebutuhan kalori diprogramkan
5. mengIdenifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien Kolaborasi:
6. mengidentifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik 1. berkolaborasi pemberian
7. memonitoring asupan makanan medikasi sebelum makan (mis.
8. memonitoring berat badan Pereda nyeri, antiemetik), jika
9. memonitoring hasil pemeriksaan laboratorium perlu
Terapeutik: 2. berkolaborasi dengan ahli gizi
1. melakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu untuk menentukan jumlah kalori
2. memfasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan) dan jenis nutrient yang
3. menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai dibutuhkan, jika perlu
4. memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6. memberikan suplemen makanan, jika perlu
7. menghentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Hari ke-9
ansietas berhubungan dengan penularan interpersonal pada bayi dinnuktikn dengan tampak menangis.

Terapi relaksasi
Observasi
1. mengidentifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu kemampuan
kognitif
2. mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
3. mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
4. memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
5. memonitoring respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik:
1. menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
2. memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
3. menggunakan pakaian longgar
4. menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. menggunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi:
1. menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
2. menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. menganjurkan mengambil psosisi nyaman
4. menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5. menganjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
6. mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
S: pasien tidak lagi mengeluh takut dan sudah
mengerti akan sakit yang dideritanya, pasien
mengatakan sudah mulai tenang
O: klien tidak lagi menangis, tekanan darah
membaik
Td: 120/90 mmhg
N:90x/menit
T: 39c
Rr: 28x/menit
A: Masalah teratasi
P: intervensi diberhentikan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai