PADA PENDERITA
HIV/AIDS
Disusun oleh :
1. Dita Rahmalia Putri (20220003)
2. Pradya Putri Carisma (20220012)
3. Romi Syahrial (20220015)
4. Shindi Wulandari (20220016)
Menyusui pada ibu HIV-AIDS
C. Pemeriksaan Fisik
1. aktifitas/istirahat
Kelemahan otot ,menurunnya massa otot, respon fisiologi aktifitas
2. sirkulasi
Perubahan TD postural,menurunya volume nadi perifer, pucat/sianosis, perpanjangan pengisian kapiler
3. Integritas dan ego
Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, ,marah
4. eliminasi
Feces encer dengan atau tanpa mucus atau darah,diare pekat dansering
5. makanan/cairan
Mual muntah
6. neurosensoro
Pusing,sakit kepala NEXT …….
7. nyeri/kenyamanan
Bengkak sendi,nyeri kelenjar
8. seksualitas
Riwayat berprilaku sesk dengan resiko tinggi
9. interaksi sosial
Perubahan interaksi
D. head to toe
1) Kulit : Pucat dan turgor kulit agak buruk
2) Kepal dan leher : Normal tidak ada kerontokan rambut, warna hitam dan tidak ada peradangan
3) Kuku : Jari tabuh
4) Mata / penglihatan :Sklera pucat dan nampak kelopak mata cekung
5) Hidung :Tidak ada Peradangan, tidak ada reaksi alergi, tidak ada polip, dan fxungsi penciuman normal
6) Telinga :Bentuk simetris kanan/kiri, tidak ada peradangan, tidak ada perdarahan
7) Mulut dan gigi: Terjadi peradangan pada rongga mulut dan mukosa,gangguan menelan(-).
8) Leher: Terjadi peradangan pada eksofagus.
9) Dada : dada masih terlihat normal
10) Abdomen : Turgor jelek ,tidak ada massa, peristaltik usus meningkat dan perut mules dan mual.
11) Perineum dan genitalia : Pada alat genital terdapat bintik-bintik radang
12) Extremitas atas/ bawah : Extremitas atas dan extremitas bawah tonus otot lemah akibat tidak ada energi
karena diare dan proses penyakit.
NEXT …….
Ds: klien mengatakan lemas, mual dan Ketidakmampuan mngabsorsi Defisit nutrisi kurang dari
muntah dan diare selama berhari-hari, nafsu nutrien dan peningkatan kebutuhan tubuh
makan menurun dan nyeri abdomen. kebutuhan metabolisme.
Do: klien tampak kurus, diare, porsi makan
tidak dihabiskan membran mukosa pucat.
Ttv
Td: 100/80mmhg T’: 39 c
N: 90x/menit Rr: 28x/menit
Data fokus Etiologi Problem
Ds: pasien mengeluh takut bayinya
tertular virus hiv, merasa bingung,
merasa khawatir dengan akibat dari
kondisi yang di hadapi
Ke khawatiran Ansietas
Do: klien tampak mnangis, tekanan transmisi dan
darah meningkat
penularan
Td: 140/90 mmhg
interpersonal
N:90x/menit
T: 39c
pada bayi yang
Rr: 28x/menit disusui
DIAGNOSA
C. Diagnosa Keperawatan
L.04033
Eliminasi fekal
L.030303
Status nutrisi
Ansietas berhubungan
dengan penularan
interpersonal pada bayidi
buktikan dengan tampak
menangis d
Tujuan dan kriteria hasil
09093
tingat ansietas
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
maka didapatkan kriteria hasil:
1. verbalisasi kebingungan menurun(5)
2. perilaku gelisah menurun(5)
3. tekanan darah membaik (5)
Observasi
Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
Monitor respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil psosisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
Implementasi dan Evaluasi.
manajemen nutrisi
observasi: Edukasi:
1. mengidentifikasi status nutrisi 1. menganjurkan posisi duduk, jika
2. mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan mampu
3. mengidentifikasi makanan yang disukai 2. mengajarkan diet yang
4. mengidentifikasi kebutuhan kalori diprogramkan
5. mengIdenifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien Kolaborasi:
6. mengidentifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik 1. berkolaborasi pemberian
7. memonitoring asupan makanan medikasi sebelum makan (mis.
8. memonitoring berat badan Pereda nyeri, antiemetik), jika
9. memonitoring hasil pemeriksaan laboratorium perlu
Terapeutik: 2. berkolaborasi dengan ahli gizi
1. melakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu untuk menentukan jumlah kalori
2. memfasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan) dan jenis nutrient yang
3. menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai dibutuhkan, jika perlu
4. memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
5. memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6. memberikan suplemen makanan, jika perlu
7. menghentikan pemberian makan melalui selang nasigastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Hari ke-9
ansietas berhubungan dengan penularan interpersonal pada bayi dinnuktikn dengan tampak menangis.
Terapi relaksasi
Observasi
1. mengidentifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu kemampuan
kognitif
2. mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
3. mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
4. memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
5. memonitoring respons terhadap terapi relaksasi
Terapeutik:
1. menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
2. memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
3. menggunakan pakaian longgar
4. menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
5. menggunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi:
1. menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
2. menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
3. menganjurkan mengambil psosisi nyaman
4. menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5. menganjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
6. mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam, pereganganm atau imajinasi terbimbing )
S: pasien tidak lagi mengeluh takut dan sudah
mengerti akan sakit yang dideritanya, pasien
mengatakan sudah mulai tenang
O: klien tidak lagi menangis, tekanan darah
membaik
Td: 120/90 mmhg
N:90x/menit
T: 39c
Rr: 28x/menit
A: Masalah teratasi
P: intervensi diberhentikan
Thank You