Anda di halaman 1dari 25

DIARE AKUT

Dosen Pembimbing : Adilla Nisa Aqil, S.Tr.Keb

Disusun Oleh:
VIKA MIKA DONA
NIM: 062402S21016
ASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU
A.Pengertian Diare
Menurut World Health Organization (WHO) Diare didefinisikan sebagai
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih
dari biasanya yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai
dengan muntah atau tinja yang berdarah.
`
Lanjutan,,,
Menurut data dari World Health Organization (WHO)
dan UNICEF, terdapat 1,87 juta orang meninggal akibat
kasus gastroenteritis setiap tahunnya di seluruh dunia (Anon,
2017). Secara global, diperkirakan terdapat 179.000.000
insiden gastroenteritis akut pada orang dewasa tiap tahunnya
dengan angka pasien yang dirawat inap sebanyak 500.000
dan lebih dari 5000 pasien mengalami kematian.
B. Manivestasi Klinis Diare Akut
Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat,
nasfu makan berkurang atau tidak ada. Kemudian disertai diare, tinja cair, atau
disertai lendir atau lendir darah.
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat
disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien banyak kehilangan
cairan dan elektrolit, mata dan ubun-ubun cekung, selaput lendir bibir dan mulut
serta kulit tampak kering
C. Etiologi Diare Akut
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :
1.  Faktor Infeksi
2.  Faktor Malabsorbsi 
3. Faktor Makanan 
4.  Faktor Psikologis
D. Patofisiologi Diare Akut
Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal
merupakan akibat dari gangguan absorsi dan ekskresi cairan dan elektrolit
yang berlebihan. Cairan, sodium, potassium, dan bikarbonat berpindah
dari rongga ekstraseluler ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan
dehidrasi dan dapat terjadi asidosis metabolik.
E. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare
terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan diantaranya:
1. faktor lingkungan
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap status kesehatan.
faktor lingkungan kejadian diare diantaranya yaitu sarana air bersih, pembuangan
sampah, kepemilikan jamban.
2. faktor perilaku
Faktor perilaku masyarakat berhubungan dengan perilaku individu atau
masyarakat lainnya, perilaku petugas kesehatan, dan perilaku pejabat pengelola pusat
dan daerah.
3. faktor pelayanan Kesehatan
Faktor ini dipengaruhi oleh seberapa jauh jarak dari tempat tinggal ke tempat
pelayanan kesehatan. Apabila ketersediaan sarana dan prasarana Kesehatan
memadai maka penyakit diare yang dialami dapat dikendalikan dan tidak terjadi
secara berkepanjangan.
4. faktor keturunan.
faktor keturunan juga sangat menentukan derajat kesehatan sesorang.
Apabila seseorang tersebut tidak bisa mengendalikan perilakunya maka penyakit
bawaan tersebut akan terjadi pada dirinya.
F. Komplikasi Diare Akut
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi
berbagai komplikasi sebagai berikut :
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Syok hipovolemik (hilangnya darah atau cairan tubuh dalam jumlah besar)
3. Hipoglikemia (dengan gejala miteorismus, hipotoni otot, lemak, bradikardia,
perubahan elektrokardiagram).
4. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi enzim laktasi.
5. Kejang-kejang pada dehidrasi hipertonik
6. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik).
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan tinja meliputi nakrokopis Kerena feses biasanya di mulai dengan warna
coklat muda sampai kuning bercampur lendir, darah atau yang mana konsestennya cair atau
encer.
2. Mikroskopis jumlah sel efitel leokosit dan eritrtosit meningkat.
3. Tes resisten terhadap antibiotik.
4. Tekstur tinja.
H. Penanganan Diare Akut
1. Pemberian carian
Pemberian cairan pada klien diare dengan memperhatikan derajat
dehidrasi dan keadaan umum. Terdiri dari cairan peroral dan Cairan parentral.
2. Pengobatan dietetic
Untuk anak di bawah umur satu tahun dengan berat badan kurang dari 7 Kg,
jenis makanan; susu (ASI dan susu formula), makanan setengah padat (bubur),
makanan padat (nasi).
3. Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare adalah pengantian cairan yang hilang melalui tinja atau
dengan muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau
karbohidrat lain (gula, air, tajin, tepung beras, dsb).
BAB III
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Pasien : Tn. H, Umur : 52 Tahun, Agama : Islam, Suku : Jawa, Pendidikan : SMA, Pekerjaan : Petani,
Alamat : Kembang Tanjung
2. Alasan Datang ke Rumah Sakit Saat Ini: Datang dengan keluhan mual (+), muntah (+), lemas (+),
diare lebih dari 2x
3. Keluhan Utama Pasien mengatakan badannya lemas

4. Riwayat Penyakit Sekarang Didapatkan adanya keluhan mual, muntah, lemas, dan diare lebih dari
2x
5. Riwayat Penyakit Sebelumnya Pasien mengatakan pernah mempunyai riwayat Hipertensi, dan
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama.

 
6. Riwayat Gizi
a. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan atau diinginkan dalam 6
bulan terakhir.

Pasien tidak mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan atau diinginkan dalam 6 bulan terakhir.

b. Apakah asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu makan atau kesulitan menerima makan.

Asupan makan pasien berkurang karena penurunan nafsu makan atau kesulitan menerima makan.

c. Apakah Pasien dengan diagnosis khusus.

Pasien tidak dengan diagnosis khusus.


7. Pola Kebiasaan

 
Aktifitas Sebelum Sakit
Saat Sakit
Makan: 3 kali/hari Makan: 2 kali/hari
Menu makan: Nasi, sayur, lauk
Pola Nutrisi Menu makan: Nasi, sayur, lauk
Minum: 6 kali/hari
Minum: 8 kali/hari

BAK: 3 kali/hari BAK: 3 kali/hari


Warna: Kuning jernih Warna: Kuning jernih
Pola
Bau: Khas Bau: Khas
Eliminasi
BAB: 1 kali/hari BAB: 5 kali/hari
Konsistensi: Lembek Konsistensi: Encer
Tidur siang: 1-2 jam/ hari Tidur siang:1-2 jam/hari
Istirahat Tidur malam: 5 jam/ Hari
Tidur malam: 6-7 jam/ Hari
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7 0C
Nadi : 88 x/menit
Respiratory Rate : 24 x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Saturasi Oksigen : 94 %
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Wajah
Wajah simetris, tidak pucat, dan tidak ada oedema.
Mata
Mata simetris kanan dan kiri, tidak terlihat adanya infeksi, kotoran dan cairan, sklera berwarna putih, konjungtiva merah
muda, pupil normal (isokor).
Hidung
Bentuk hidung simetris, keaadaan bersih tanpa darah dan sekret, penciuman baik, tidak ada masa, tidak ada luka. Tidak
ada nyeri tekan, dan tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga
Telinga simetris kanan dan kiri, keadaan telinga bersih ada sedikit serumen, Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
benjolan, Pendengaran baik.
Mulut
bibir kering, simetris atas dan bawah, gusi tidak berdarah, gigi lengkap, terdapat bagian gigi yang berlubang, tidak ada
gigi palsu, terdapat caries gigi, lidah bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tonsil.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Dada
Bentuk dada simetris, gerakan dada simetris tidak ada pembengkakan di daerah dada, tidak ada luka maupun nyeri tekan. Suara
jantung berbunyi lup dub.
Abdomen
Tidak ada luka pada abdomen, bising usus normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada infeksi dan cairan pada daerah umbilikal.
Genetalia
Tidak terpasang kateter. 
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Tangan simetris kanan dan kiri, kuku bersih, tidak terdapat oedema, terpasang infus pada tangan kiri pasien, Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan dan tidak oedema.
Ekstremitas bawah
Kaki simetris kanan dan kiri, tidak ada varises, kuku bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan tidak oedema .
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium Darah Lengkap
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI  
MCV 86 /FL3 Dw : 82-102 An : 78-101

MCH 31/pg cell Dw : 28-33 An : 25-32

MCHC 36 /pg cell Dw : 33-36 An : 25-32

DARAH LENGKAP  
HEMOGLOBIN 18.4 g/dl Dw : 13-18 An : 12-16

LEUKOSIT 9.500 /ul P : 4000-11.000  


PCV HEMATOKRIT 50 % 35-47  
TROMBOSIT 266.000 /ul 150.000-350.000  
DIFF. COUNT  
MONOSIT 4% P : 2-8  
NETROFIL SEGMENT 89 % P : 50-70  
LIMFOSIT 6% P : 20-40  
GULA DARAH  
SEWAKTU 127 mg/dl P : < 200  
 

II. INTERPRETASI DATA


Dx : Tn. H usia 52 tahun dengan Diare Akut
Ds : Pasien mengatakan badan lemas
Do : Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 80 x/menit
Respiratory Rate : 24 x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Saturasi Oksigen : 94 %
Pemeriksaan Penunjang
III. DIAGNOSA POTENSIAL/MASALAH POTENSIAL
Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan encer.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA/ KOLABORASI
1. Kolaborasi dengan dokter
2. Pasang infus RL 20 tpm
3. Pantau TTV
V. INTERVENSI
4. Berkolaborasi dengan dokter mengenai terapi.
5. Pemasangan cairan RL 20 tpm
6. Pantau TTV / 4 jam
7. Anjurkan pasien banyak minum.
8. Anjurkan pasien makan selagi hangat.
9. Beritahu hasil pemeriksaan.
10. Beritahu pasien bahwa pasien akan dilakukan perawatan diruang rawat sebelum dan
sesudah dilakukan Tindakan.
VI. IMPLEMENTASI
1. Kolaborasi dengan dokter mengenai terapi seperti terapi
Injeksi ranitidine 1 ampul/12 jam
Injeksi ondansentron 1 ampul/12 jam
Obat-obatan (Omeprazole 2x1, newdiatab 3x2)
2. Melakukan pemasangan infus 20 tpm selama 8 jam.
3. Memantau TTV selama 4 jam sekali.
4. Menganjurkan pasien untuk perbanyak minum sebanyak delapan gelas per hari.
5. Menganjurkan pasien untuk makan selagi hangat.
6. Beritahu hasil pemeriksaan seperti:
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7 0C
Nadi : 88 x/menit
Respiratory Rate : 24 x/menit
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Saturasi Oksigen : 94 %
7. Beritahu pasien bahwa pasien akan dilakukan perawatan diruang
rawat sebelum dan sesudah dilakukan Tindakan.
VII. EVALUASI
1. Terapi telah diberikan kepada pasien.
2. Telah terpasang infus RL 20 tpm selama 8 jam.
3. Pemantauan TTV telah terpantau selama 4 jam sekali.
4. Pasien sudah mengetahui anjuran untuk perbanyak minum sebanyak delapan gelas per hari.
5. Pasien sudah mengetahui anjuran untuk makan selagi hangat.
6. Pasien telah mengetahui hasil pemeriksaan.
7. Pasien bersedia akan dilakukan perawatan diruang rawat sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan.
SEKIAN TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATU

Anda mungkin juga menyukai