Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PARA KONSEPSI PADA NY. B UMUR 23 TAHUN

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEGOWANU

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 10 September 2021
Waktu : Jam 09.30 WIB
Tempat : Puskesmas Tegowanu

B. BIODATA
Nama : Ny. BS Nama pasangan : Tn. A
Umur : 27 Tahun Umur : 28 Tahun
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Agama : Katolik Agama : Katolik
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Alamat :Tunjungharjo 15/3 Alamat: :Tujungharjo 15/3

C. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang
Ingin memeriksakan Kesehatan dalam rangka persiapan kehamilan pertama
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tidak ada keluhan.
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Pasien mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit hipertensi,
jantung, paru – paru, asma, diabetes, TBC, HIV, hepatitis.
b. Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :
Tidak ada keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi,jantung, paru –
paru, asma, diabetes, TBC, HIV, hepatitis.
4. Riwayat Obstetri
Menarche : 13 tahun Siklus : teratur, 28 hari
Lamanya : 7 hari Nyeri haid : tidak ada
Banyaknya :Hari ke 1-3 ganti pembalut 3-4x/hari
Hari ke 4-7 ganti pembalut 2x/hari
5. Riwayat Hamil, Bersalin, Nifas yang Lalu
Pasien mengatakan belum pernah hamil
6. Riwayat KB : Pasien mengatakan tidak pernah ber KB.
Jika pernah
Lama
Jenis KB Keluhan Alasan Berhenti
Penggunaan
- - - -

7. PolaPemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari


a. Pola Nutrisi
1) Makan

⮚ Frekuensi makan pokok : 3 x perhari

⮚ Komposisi :

✔ Nasi : 3 x @ 1 piring (sedang)

✔ Lauk : 3 x @ 1 potong (sedang), jenisnya ikan, ayam, telur,

tempe

✔ Sayuran : 3x @ 1 mangkuk sayur, jenis sayuran bayam, sop,

tumis kangkung.

✔ Buah : 4 x seminggu, jenis jeruk, pisang, pepaya

✔ Camilan : 2 x sehari, jenis keripik, kerupuk

⮚ Pantangan : tidak ada pantangan makanan

2) Minum
Jumlah total 8- 9 gelas perhari; jenis : air putih, teh
b. Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil

⮚ Frekuensi perhari : 4 – 5 x warna kekuningan

⮚ Keluhan/masalah : tidak ada keluhan

2) Buang Air Besar

⮚ Frekuensi perhari : 1 x ; warna kecoklatan, konsistensi lembek

⮚ Keluhan/masalah : tidak ada keluhan

c. Pola Persnoal Hygiene

⮚ Mandi 2 x sehari

⮚ Keramas 4 x seminggu

⮚ Gosok gigi 2 x sehari

⮚ Ganti pakaian 3 x sehari; celana dalam 3 x sehari

⮚ Kebiasan memakai alas kaki

Pasien selalu menggunakan alas kaki dialam rumah maupun diluar rumah
d. Hubungan Seksual
Frekuensi : 3 x seminggu
Contact bleeding : -
Keluhan lain : tidak ada keluhan
e. Pola Istirahat/ Tidur

⮚ Tidur malam : 7 jam

⮚ Tidur siang : 0 jam

⮚ Keluhan/masalah : Tidak ada

f. Aktivitas Fisik dan Olahraga

⮚ Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : bekerja dan melakukan pekerjaan rumah


⮚ Olah raga : Pasien jarang melakukan olahraga

g. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan

⮚ Merokok : Tidak merokok

⮚ Minuman beralkohol : Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol

⮚ Obat-obatan : Tidak mengkonsumsi obat-obatan

⮚ Jamu : Tidak mengkonsumsi jamu

8. Riwayat Psikososial Spiritual


a. Riwayat Perkawinan

⮚ Status perkawinan : menikah

⮚ umur waktu menikah : 27 tahun.

⮚ Pernikahan ini yang ke 1 sahlamanya 1 bulan

⮚ Hubungan dengan suami : baik

b. Keinginan hamil ini diharapkan oleh ibu, suami, keluarga;


Respon & dukungan keluarga terhadap prakonsepsi ini
Keluarga sangat mendukung pasien untuk memiliki keturunan
c. Mekanisme koping (Cara pemecahan masalah)
Pemecahan masalah diselesaikan secara musyawarah
d. Ibu tinggal serumah dengan orang tua ibu
e. Pengambil keputusan utama dalam keluarga: Ayah dan suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
f. Orang terdekat ibu: Ibu dari pasien
Yang menemani ibu untuk kunjungan/ pemeriksaan: Ibu dari Pasien
g. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan
kehamilan: tidak ada
h. Penghasilan perbulan: Rp 2.500.0000, cukup.
i. Praktik agama yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan kehamilan:
Berdoa selepas sholat
j. Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan

✔ ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

nakes wanita maupun pria;

◻ tidak boleh menerima transfusi darah;

◻ tidak boleh diperiksa daerah genitalia,

◻ lainnya : ...........................................................................................

k. Tingkat pengetahuan ibu


Hal – hal yang sudah diketahui :
Ibu sudah mengetahui mengenai masa subur
Hal – hal yang ingin diketahui :
Ibu ingin mengetahui gizi dan nutrisi wanita usia subur dan gizi prakonsepsi

D. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
4) Suhu /T : 36,7°C
5) Nadi : 84 kali/menit
6) RR : 20 kali/menit
7) BB : 56 Kg
8) PB : 156cm
9) LILA : 27 cm
b. Status Present
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok
Muka : Wajah tidak pucat, tidak odema, tidak ada kelainan
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Hidung tampak bersih, tidak ada pembesaran polip
Mulut : bibir tidak pucat, bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran hepar
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Punggung : Tidak ada cekungan atau benjolan abnormal
Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas atas : simetris, tidak odema, tidak ada kelainan, turgor
kulit kembali cepat
Ekstremitas bawah : simetris, tidak odema, tidak ada kelainan, turgor
kulit kembali cepat
c. Status Obsterti
Muka : Tidak pucat, tidak odema, simetris
Mammae : Simetris, puting susu menonjol, tidak ada massa abnormal
Abdomen : Tidak ada massa abnormal, tidak ada nyeri tekan
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 7 September 2020 Jam: 11.00 WIB
IVA : Tidak dilakukan
Papsmear : Tidak dilakukan
PMTCT : Tidak dilakukan
Hb : 10,4 gr/dL

E. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : Ny. BS umur 27 tahun pra konsepsi dengan anemia
ringan
Masalah : Anemia
Kebutuhan : Pendidikan kesehatan penanggulangan anemia

F. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 10 September 2021 Jam :10.00 WIB
1. Memberitahu pasien mengenai hasil pemeriksaan bahwa secara umum keadaan baik,
tanda – tanda vital dalam batas normal
Hasil : Pasien mengetahui hasil pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan tanda-tanda
vital pasien dalam batas normal
2. Memberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaan laboratorium kepada pasien
bahwa Hb 10,4 gr/dL yang berarti ibu mengalami anemia ringan dimana normalnya
untuk wanita tidak hamil 12-16 gr/dL sehingga masih kurang dalam batas normal.
Hasil : Pasien mengetahui hasil pemeriksaan bahwa pasien mengalami kekurangan
darah.
3. Menjelaskan kepada pasien mengenai kebutuhan nutrisi wanita usia subur untuk
mencapai keluarga yang sehat dan keturunan yang berkualitas. Manfaat zat gizi untuk
memelihara kesuburan, meningkatkan kualitas sperma, memantau dan mengusahakan
berat badan ideal, kebutuhan (zink dan zat besi, protein, asam folat, vitamin E seperti
minyak kelapa sawit, minyak kelapa, biji bunga matahari, dan tauge. Vitamin E dapat
mencegah penurunan kadar Haemoglobin, vitamin B12 seperti yang berasal dari
hewan yaitu berupa daging maupun olahannya seperti susu dan keju). Menganjurkan
pasien makan – makanan yang bergizi (nasi, lauk, sayur, buah), mencukupi kebutuhan
cairan dengan minimal 1,5 liter perhari, menganjurkan pasien untuk memperbanyak
makan sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, daging merah, hati ayam dan
tidak pantang makanan.
Hasil : Pasien mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia mengikuti anjuran
yang telah diberikan
4. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi kacang hijau, guna untuk peningkatan
kadar hemoglobin. Kacang hijau dapat berperan dalam pembentukan sel darah merah
dan mencegah anemiakarena kandungan fitokimia dalam kacang hijau sangat lengkap
sehingga dapat membantu proses hematopoiesis. Kacang hijau juga memiliki
kandungan vitamin dan mineral. Mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium dan
kalium banyak terdapat pada kacang hijau.
Hasil: Pasien mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia mengkonsumsi
kacang hijau untuk peningkatan kadar hemoglobin.
5. Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi tablet Fe 1 kali perhari untuk
meningkatkan Hb dan mengatasi anemia, cara minumnya dengan menggunakan air
putih, air jeruk atau jus. Tidak boleh menggunakan air susu, kopi dan teh karena dapat
mengganggu proses penyerapan tablet tambah darah. Menyimpan tablet tambah darah
di ruangan sejuk.
Hasil : Pasien bersedia melakukan anjuran yang telah diberikan yaitu dengan
mengkonsumsi tablet Fe untuk meningkatkan Hb
6. Menjelaskan tanda-tanda kehamilan seperti:
a. Tes kehamilan poitif (+)
b. Tidak mendapat menstruasi/ haid sebagaimana biasanya (tidak menstruasi pada
siklus haid bulan berikutnya)
c. Timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing terutama pada pagi hari serta sering
buang air kecil
d. Tidak ada nafsu makan
e. Kadang-kadang mengidam atau menginginkan makanan yang jarang ada atau tidak
pernah dimakannya
f. Pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar detak jantung
janin.
Hasil : pasien mengerti macam-macam tanda kehamilan yang telah dijelaskan
7. Melakukan pendokumentasian terhadap asuhan yang telah diberikan
Hasil : dokumentasi telah dilakukan.

NO.RM : 91220
Nama Pasien : Ny. BS
Nama Bidan : Bidan Sukateni
Tanggal dan CATATAN PERKEMBANGAN Nama dan
Jam Paraf
13 September S : Ny. BS mengatakan tidak ada keluhan
2021 O : 1. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 82 x/ menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,6oC
2. Status Present
Dalam batas normal
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 10,7 gr/dL
A : Ny.BS usia 27 tahun, pra konsepsi dengan anemia
ringan
P :
1. Memberitahu Ny. BS bahwa dalam keadaan baik
dan sehat
Hasil : Ny. BS mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
2. Memberikan penjelasan mengenai hasil
pemeriksaan laboratorium kepada Pasien bahwa
Hb 10,7 gr/dL yang berarti ibu mengalami anemia
ringan dimana normalnya untuk wanita tidak hamil
12-16 gr/dL sehingga masih kurang dalam batas
normal.
Hasil : Pasien mengetahui hasil pemeriksaan
bahwa Pasien mengalami kekurangan darah.
3. Mengingatkan kembali Pasien untuk tetap
memenuhi gizi dengan cara mencukupi kebutuhan
Vitamin E, asam folat, protein, zat besi dan zink.
Menganjurkan pasien makan – makanan yang
bergizi (nasi, lauk, sayur, buah), mencukupi
kebutuhan cairan dengan minimal 1,5 liter perhari,
menganjurkan pasien unruk memperbanyak makan
sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
daging merah, hati ayam dan tidak pantang
makanan.
Hasil : Pasien sudah mengkonsumsi makanan
sesuai dengan anjuran.
4. Menganjurkan pasien untuk tetap mengkonsumsi
kacang hijau, guna untuk peningkatan kadar
hemoglobin dan dapat mencegah anemia
Hasil : Pasien sudah mengkonsumsi makanan
sesuai dengan anjuran.
5. Menganjurkan pasien untuk tetap tablet Fe 1x1
(malam hari) dan asam folat 1x1 yang telah
diberikan karena penting untuk kesehatan ibu
Hasil : Pasien bersedia untuk konsumsi obat yang
sudah diberikan bidan
6. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan
Hasil : Asuhan telah terdokumentasikan
BAB III

PEMBAHASAN

Pada kasus ini Ny. BS ingin progam hamil. Berdasarkan pengkajian data subyektif
diperoleh bahwa Ny.BS berusia 27 tahun. Sesuai peraturan menteri kesehatan nomor 97
tahun 2014, pelayanan kesehatan masa sebelum hamil ditujukan pada 3 kelompok sasaran
yaitu remaja, catin, dan PUS. Dan pada Pasien sudah sesuai dengan sasaran yaitu PUS. Pada
catin dan PUS, pelayanan kesehatan masa sebelum hamil bertujuan untuk mempersiapkan
pasangan agar sehat sehingga perempuan dapat menjalankan proses kehamilan, persalinan
yang sehat dan selamat, serta melahirkan bayi yang sehat.
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil bagi PUS diberikan kepada PUS laki-laki
maupun perempuan, baik yang belum mempunyai anak maupun yang sudah memiliki anak
dan ingin merencanakan kehamilan selanjutnya
Pada riwayat menstruasi diperoleh bahwa ibu memiliki siklus haid 28 hari teratur tiap
bulan, lama sekitar7 hari, tidak ada nyeri haid. Siklus menstruasi pada wanita normal berkisar
antara 21-32 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari (Proverawati &
Misaroh, 2009). Sedangkan untuk lama menstruasi normalnya berlangsung 3-7 hari
(Ramaiah, 2006), sementara itu menurut Proverawati dan Misaroh (2009) lama menstruasi
berlangsung selama 3-5 hari dan ada juga yang 7-8 hari.Dengan demikian tidak ada gangguan
pada Ny. BS terkait menstruasi.Bila ditemukan gangguan menstruasi, baik siklus, lama
menstruasi, nyeri haid berlebihan, maka dapat berakibat pada gangguan kesuburan, abortus
berulang, atau keganasan. Riwayat kesehatan keluarga pada Ny.BS dalam batas normal.

Pada data objektif, Ny.BS memiliki Lila 27 cm yang termasuk dalam kategori non KEK. Seseorang dik
Pada pemeriksaan penunjang, Ny. BS memiliki Haemoglobin 10,4 gr/dl. Hal ini berarti
ibu mengalami anemia.Menurut WHO (2015) kadar haemoglobin normal untuk wanita
dewasa tidak hamil adalah <12 gr/dl sedangkan untuk wanita hamil adalah <11 gr/dl. Derajat
anemia berdasarkan kadar haemoglobin menurut WHO (2015) yaitu anemia ringan sekali
(Hb 10 g/dl – Batas normal ), anemia ringan ( Hb 8 g/dl – 9.9 g/dl ), anemia sedang ( Hb 6
g/dl – 7.9 g/dl ), Anemia Berat ( Hb <6 g/dl).
Mnurut penelitian Dewi dan Susilowati (2015) dengan judul “Faktor-faktor yang
mempengaruh anemia pada remaja” didapatkan hasil bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi anemia seperti sosial demografi (jenis kelamin dan pendidikan), gaya hidup
(sarapan pagi) dan status kesehatan.
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (2012) menyatakan bahwa prevalensi
anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja
putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 39,5%. Remaja putri
mempunyai risiko terkena anemia paling tinggi terutama pada masa remaja. Masa remaja
merupakan masa yang lebih banyak membutuhkan zat gizi. Remaja membutuhkan asupan
gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Gizi merupakan suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui digesti, absorpsi,
transportasi penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan pertumbuhan dan menghasilkan energi. (Almatsier, 2009)
Anemia dapat menimbulkan risiko pada remaja putri baik jangka panjang maupun
dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek anemia dapat menimbulkan keterlambatan
pertumbuhan fisik, dan maturitas seksual tertunda. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Sedayu, tentang hubungan kejadian anemia dengan prestasi pada remaja putri
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara kejadian anemia terhadap prestasi belajar.
Hal ini menunjukkan dampak remaja yang mengalami anemia adalah kurangnya konsentrasi
sehingga akan memengaruhi prestasi belajar remaja tersebut di kelasnya (Astriandani, 2015).
Dampak jangka panjang remaja putri yang mengalami anemia adalah sebagai calon ibu yang
nantinya hamil, maka remaja putri tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan
juga janin dalam kandungannya yang dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan dan
persalinan, risiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR dan angka kematian
perinatal. (Akma L, 2016).
Zat besi dalam hemoglobin dapat keluar dari tubuh melalui pendarahan, menstruasi,
dan keringat/urin. Sisanya dibawa ke bagian tubuh lain yang membutuhkan dan disimpan
sebagai protein ferritin dan hemosiderin di dalam hati (30%), sumsum tulang belakang
(30%), dan selebihnya di dalam limfa dan otot (Nawal S, 2014). Suplementasi tablet Fe akan
meningkatkan oksigenasi dalam sel menjadi lebih baik, metabolisme meningkat dan fungsi
sel akan optimal sehingga daya serap makanan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, asupan
tablet Fe yang rendah merupakan salah satu penyebab defisiensi besi. Pada saat persediaan
berkurang maka lebih banyak besi yang di absorpsi. Besi yang dicerna diubah menjadi besi
ferro di dalam lambung dan duodenum oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk
sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan jaringan (Monica, 2014).
Pemberian Tablet Fe Pada WUS. Menurut Penelitian Nuraeni dkk (2019) berjudul
Peningkatan Kadar Hemoglobin melalui Pemeriksaan dan Pemberian Tablet Fe Terhadap
Remaja yang Mengalami Anemia Melalui “Gerakan Jumat Pintar” mengatakan bahwa
terdapat pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin remaja yang
mengalami anemia yaitu 1,01 gr/dl. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikannya tablet
Fe yang menderita anemia ringan mengalami penurunan dari 42% menjadi 22,6%, yang
menderita anemia sedang mengalami penurunan dari 58% menjadi 42%. Sedangkan remaja
putri yang tidak anemia mengalami peningkatan menjadi 35,4% .
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, maka dilakukan analisis
terhadap Ny. D dengan perencanaan kehamilan (prakonsepsi). Penatalaksanaan yang
diberikan pada Ny. D diantaranya dengan pemberian konseling kebutuhan nutrisi wanita usia
subur. Manfaat zat gizi untuk memelihara kesuburan, meningkatkan kualitas sperma,
memantau dan mengusahakan berat badan ideal, kebutuhan (zink dan zat besi, protein, asam
folat, vitamin E, vitamin B12) tercukupi, menciptakan kualitas generasi penerus yang lebih
baik. Menganjurkan pasien makan – makanan yang bergizi (nasi, lauk, sayur, buah),
mencukupi kebutuhan cairan dengan minimal 1,5 liter perhari , menganjurkan pasien unruk
memperbanyak makan sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, daging merah, hati
ayam dan tidak pantang makanan.
Penatalaksanaan selanjutnya yaitu menganjurkan ibu mengonsumsi kacang hijau dan
tablet Fe untuk meningkatkan haemoglobin. Menurut Penelitian Dewi Luh Retnorini
(2017)“Pengaruh Pemberian Tablet Fe dan Sari Kacang Hijau terhadap Kadar Hemoglobin
Pada Ibu Hamil” mengatakan bahwa ada pengaruh pemberian tablet Fe dan sari kacang hijau
terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil dengan ρ value sebesar 0,000. Kacang hijau
mengandung zat besi sebanyak 2,25 mg dalam setiap setengah cangkir kacang hijau. Kacang
hijau juga mengandung fitat sebesar 2,19%. Fitat dapat menghambat penyerapan zat besi
sehingga dianjurkan untuk merendam kacang hijau sebelum mengolahnya. Pengolahan
kacang hijau melalui perendaman sebelumnya bertujuan untuk memudahkan penyerapan zar
besi yang diperlukan untuk maturasi sel-sel darah.
Menurut Astawan M, (2009) kacang hijau salah satu bahan makanan yang mengandung
zat-zat yang diperlukan untuk pembentukkan sel darah sehingga dapat mengatasi efek
penurunan Hb. Kacang hijau dapat berperan dalam pembentukan sel darah merah dan
mencegah anemiakarena kandungan fitokimia dalam kacang hijau sangat lengkap sehingga
dapat membantu proses hematopoiesis. Kacanghijau juga memiliki kandungan vitamin
danmineral. Mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada
kacang hijau.
Menurut penelitian Sahana dan Sri (2015) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan
Asupan Mikronutrien dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS)”
menunjukkan bahwa adanya korelasi signifikan dari asupan zat besi dan asam folat dengan
kadar hemoglobin. Asupan gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar
hemoglobin sehingga dibutuhkan zat besi yang adekuat agar pemebentukkan hemoglobin dan
produksi sel darah merah berjalan dengan baik. Zat besi dalam tubuh berperan penting
sebagai bahan utama dalam sintesis hemoglobin, ketika cadangan besi dalam tubuh berkurang
maka akan berdampak pada sintesis Hemeterganggu.
Menurut penelitian dari Sinaga dkk (2017) yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Vitamin E Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Aktifitas Fisik Maksimal Mahasiswa Ilmu
Keolahragaan Fik Unimed” menunjukkan hasil pemberian Vitamin E dengan dosis 400mg
dapat mencegah penurunan kadar Haemoglobin pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan FIK
Unimed. Peningkatan kadar Hb akibat pemberian Vitamin E walaupun secara statistik tidak
signifikan adalah akibat Vitamin E dapat mencegah terjadinya hemolisis pada membran sel
darah merah yang diakibatkan peningkatan aktifitas fisik selama melakukan aktifitas fisik
maksimal. Seperti diketahui Vitamin E bersifat antioksidan yang dapat mencegah terjadinya
stressoksidatif akibat aktifitas fisik. Mekanisme kerja Vitamin E sebagai antioksidan adalah
merupakan pemutus rantai peroksida lemak pada membran. Vitamin E mengendalikan
peroksida lemak dengan menyumbangkan ion hidrogen ke dalam reaksi, sehingga mengubah
radikal peroksil (hasil peroksidasi lipid) menjadi radikal tokoferol yang kurang reaktif,
menyekat aktivitas tambahan yang dilakukan oleh peroksida, sehingga memutus reaksi
berantai dan bersifat membatasi kerusakan.
Konseling selanjutnya yaitu menjelaskan kepada ibu mengenai tanda-tanda kehamilan
yaitu tes kehamilan positif (+), tidak mendapat menstruasi/haid sebagaimana biasanya (tidak
menstruasi pada siklus haid bulan berikutnya), timbul rasa mual, muntah-muntah dan pusing
terutama pada pagi hari serta sering buang air kecil, tidak ada nafsu makan, kadang-kadang
mengidam atau menginginkan makanan yang jarang ada atau tidak pernah dimakannya dan
pada usia kehamilan lebih lanjut dengan alat tertentu dapat terdengar detak jantung janin.
Pada kunjungan kedua Ny. BS tidak memiliki keluhan dan pemeriksaan kesehatan
dalam batas normal. Adapun untuk pemeriksaan ulang Hb didapatkan hasil 10,7 gr/dL yang
berarti ibu mengalami anemia ringan dimana normalnya untuk wanita tidak hamil 12-16
gr/dL. Terjadi peningkatan pada hasil pemeriksaan Hb saat kunjungan pertama dan kedua
yaitu dari Hb 10.4 gr/dL menjadi 10,7 gr/dL. Hal ini menyatakan asupan nutrisi yang
dikonsumsi Ny. BS dapat meningkatan kadar Hb. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Ny. BS
diharapkan mampu memenuhi nutrisi selama masa prakonsespi sesuai yang telah dianjurkan
untuk dapat mengatasi masalah anemia yang diderita dan untuk mempersiapkan proses
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai