Sasaran Pembelajaran
1. Menjelaskan risiko kesehatan dan fakto risiko lingkungan yang menimbulkan penyakit
2. Menjelaskan faktor yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
3. Menjelaskan penyaikit yang diakibatkan oleh lingkungan kerja
4. Menjelaskan perjalanan alamiah penyakit menular
5. Menjelaskan epidemologi penyakit menular dan apa yang dilakukan surveilans
6. Menjelaskan cara penularan penyakit
7. Menjelaskan identisikasi data yang diperoleh denga inpentarisasi peraturan perundang-undangan yang
terkait
Skenario Kasus
Dr. Arya baru bekerja di Puskesmas Harapan, Kecamatan Bangunsari, mendapat laporan dari petugas
survailens Puskesmas, bahwa telah terjadi Kejadian Luar Biasa penyakit Hepatitis A yang menyerang anak
SD di Desa Sukaria. Selain penyakit A desa ini juga daerah endemis untuk penyakit diare, ISPA dan
dermatitis
Desa ini terletak di pinggir sungai dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa, di hulu sungai ada sebuah pabrik
pengolahan karet. Masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, cuci dan kakus.Mata
pencaharian penduduk sebagai petani perambah hutan, dan sebagian lagi bekerja sebagai buruh di pabrik
pengolahan karet. Umumnya mereka bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri.
Dr. Arya berencana melakukan penyelidikan KLB untuk mencegah penularan, memberantas dan mencari
sumber penularan penyakit Hepatitis A serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah
penularan penyakit-penyakit yang endemis di desa Sukaria.
Idantifikasi Masalah
1. Dr. Arya baru bekerja di Puskesmas Harapan, Kecamatan Bangunsari, mendapat laporan dari petugas
survailens Puskesmas, bahwa telah terjadi Kejadian Luar Biasa penyakit Hepatitis A yang menyerang
anak SD di Desa Sukaria. Selain penyakit A desa ini juga daerah endemis untuk penyakit diare, ISPA dan
dermatitis
2. Desa ini terletak di pinggir sungai dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa, di hulu sungai ada sebuah pabrik
pengolahan karet. Masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, cuci dan kakus.
3. Mata pencaharian penduduk sebagai petani perambah hutan, dan sebagian lagi bekerja sebagai buruh di
pabrik pengolahan karet. Umumnya mereka bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri.
4. Dr. Arya berencana melakukan penyelidikan KLB untuk mencegah penularan, memberantas dan mencari
sumber penularan penyakit Hepatitis A serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk
mencegah penularan penyakit-penyakit yang endemis di desa Sukaria.
Prioritas Masalah
No : 1
Dr. Arya baru bekerja di Puskesmas Harapan, Kecamatan Bangunsari, mendapat laporan dari petugas survailens
Puskesmas, bahwa telah terjadi Kejadian Luar Biasa penyakit Hepatitis A yang menyerang anak SD di Desa
Sukaria. Selain penyakit A desa ini juga daerah endemis untuk penyakit diare, ISPA dan dermatitis
Alasan :
karena dalam hal ini telah terjadi KLB Hepatitis A dan penyakit diare, ISPA serta dermatitis apabilla kasus ini
tidak segera ditindaklanjuti / dilakukan peyuluhan maka dikhawatirkan dapat menjadi wabah.
Analisis Masalah
1. Dokter Arya baru mendapat laporan dari petugas Surveilans Puskesmas bahwa telah terjadi KLB
penyakit Hepatitis A yang menyerang anak SD di Desa Sukaria. Selain penyakit hepatitis desa ini
juga endemis untuk penyakit diare, ISPA dan dermatitis.
a. Apakah yang dimaksud dengan surveilans
Jawab :
surveilans adalah pengumpulan, pengamatan secara sistematis dan berkesinambungan, analisis, dan
interpretasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan memantau (memonitor) peristiwa
kesehatan
Atau
Surveilans adalah pengumpulan, pengolahan, interpretasi, analisis, pembahasan, penyajian dan
rekomendasi data kesakitan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus.
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada
suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau
minggu berturut-turun menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau
lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (case fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian
kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih disbanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
f. Apa yang dimaksud dengan penyakit endemis? (bedakan dengan epidemi, pandemic, sporadis
serta contohnya)
Jawab :
1. Endemis : penyakit yang menetap pada suatu tempat, populasi dan masyarakat tertentu
(minimal 3 tahun berturut-turut)
Contohnya : DBD
2. Wabah (Epidemi): terjadi peningkatkan penyakit melebihi normal (2 x lipat sebelumnya)
dimasyarakat
Contoh : filariasis
3. Pandemi: epidemi yang terjadi pada daerah yang sangat luas (mendunia)
Contoh :H1N1 2009 (Flu babi)
4. Sporadik : kejadian yang berlangsung singkat umumnya berlangsung dibeberapa tempat dan
pada waktu pengamatan masing-masing kejadian tidak saling berhubungan misalnya dalam
proses penyebaran
Contohnya : penyakit NE
g. Bagaimana perjalanan alamiah penyakit dan cara penularan ISPA, diare, hepatitis A dan
dermatitis?
Jawab :
Riwayat alamiah perjalanan penyakit atau sering disebut sebagai natural history of disease
merupakan riwayat alamiah perjalanan penyakit pada manusia yang terdiri atas:
1) Fase Prepatogenesis
Pada fase ini mulai terjadi gangguan keseimbangan antara agen penyakit (agent), manusia (host)
dan lingkungan.
2) Fase Patogenesis
Bila keadaan lingkungan yang menguntungkan agen penyakit berlangsung terus-menerus dalam
waktu yang cukup lama, akan timbul gejala dan tanda-tanda klinis. Manusia menjadi sakit yang
selanjutnya dapat menjadi sembuh atau penyakit berjalan terus menyebabkan ketidakmampuan,
cacat kronis atau kematian.
Cara penularan penyakit ISPA, Diare, Hepatitis A dan Penyakit Kulit adalah:
a. ISPA :
Agent : virus, bakteri, polutan
Resevoir : lingkungan (udara)
Po exit : saluran respirasi
Transmisi : udara
Po entry : saluran respirasi
Kerentanan : host imun dan gizi buruk
b. Diare
Agent : bakteri enterik, virus
Resevoir : manusia
Po exit : feses
Transmisi : fecal-oral
Po entry : oral
Kerentanan : imunitas, status gizi buruk
c. Hep A
Agent : HVA
Resevoir : manusia
Po exit : feses
Transmisi : fecal oral
Po entry : oral
Kerentanan : imunisasi dan status gizi buruk
d. Penyakit kulit
Agent : bakteri dan jamur, limbah pabrik (partikel debu)
Resevoir : lingkungan lembab atau kurang higienis
Po exit : kulit
Transmisi : kontak langsung maupun tidak langsung
Po entry : kulit
Kerentanan : host higenis, imun, status gizi buruk
Periode prepatogenesis
Tingkat pencegahan primer
Promosi kesehatan (Health Promotion)
Perlindungan khusus (Spesific Protection)
Periode patogenesis
Tingkat pencegahan sekunder
Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early Diagnostic and promp treatment)
Pembatasan ketidakmampuan (Disability limiton)
Tingkat pencegahan tersier
Rehabilitasi (Rehabilitation)
2. Desa ini terletak di pinggir sungai dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa, di hulu sungai ada sebuah
pabrik pengolahan karet. Masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, cuci
dan kakus
a. Apa kriteria sumber air utama yang baik?
Jawab :
Air yang baik atau sehat harus mempunyai persyaratan berikut ini:
1) Syarat fisik
Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu
berada di bawah suhu udara di luarnya.
2) Syarat bakteriologis
Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri patogen. Cara
ini untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah dengan
memeriksa sampel air tersebut. Bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli
maka air tersebut sudah memenuhi persyarat kesehatan.
3) Syarat kimia
Air minum yang sehat harus mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula.
Kekurangan atau kelebihan salah satu zat kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan fisiologis
pada manusia. Bahan-bahan atau zat kimia yang terdapat dalam air yang ideal antara lain:
Jenis Bahan Kadar yang dibenarkan
Flour (F) 1-1,5
Chlor (Cl) 250
Arsen (As) 0,05
Tembaga (Cu) 1,0
Besi (Fe) 0,3
Zat organik 10
pH (Keasaman) 6,5 – 9,0
CO2 0
Sesuai dengan prinsip teknologi tepat guna di pedesaan, maka air minum yang berasal dari mata air
dan sumur dalam dapat diterima sebagai air yang sehat dan memenuhi ketiga persyaratan tersebut,
asalkan tidak tercemar oleh kotoran-kotoran terutama kotoran manusia dan binatang. Oleh karena itu,
mata air atau sumur dalam yang ada di pedesaan harus mendapatkan pengawasan dan perlindungan
agar tidak dicemari oleh penduduk yang menggunakan air tersebut
8) Murah.
9) Dapat diterima oleh pemakainya.
Agar persyaratan-persyaratan tersebut dapat dipenuhi, maka yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban terlindung dari panas dan hujan,
serangga dan binatang-binatang lain, terlindung dari pandangan orang (privacy) dan sebagainya.
2) Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat dan
sebagainya.
3) Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan,
tidak menimbulkan bau dan sebagainya.
4) Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau kertas pembersih.
e. Penyakit-penyakit apa saja yang berhubungan dengan air? (pengertian terhadap wäter born
disease, water based disease, water released disease, water privation disease, serta contohnya)
Jawab :
Water borne disease adalah kontaminasi air akibat ekskreta manusia dan mencemari makanan dan
minuman, contohnya kolera dan thypoid.
Water privation disease adalah penyakit yang terjadi akibat kurangnya air sebagai kebutuhan
domestic, contohnya cacingan, penyakit kulit dan mata
Water based disease adalah air merupakan habitat intermediate host. Contohnya skistosomiasis
Water releated disease adalah air merupakan habitat dari insekta. Contohnya : DBD dan yellow
fever
Water dispered disease adalah air merupakan media yang disebarkan melalui droplet via air
condition system. Contoh: legionela
3. Mata pencaharian penduduk sebagai petani perambah hutan dan sebagian lagi bekerja sebagai
buruh di pabrik pengolahan karet. Umumnya mereja bekerja tanpa menggunakan alat pelindung
diri.
a. Apa makna petani perambah hutan dan bagaimana hubungan dengan kesehatan penduduk?
Jawab :
Bekerja sebagai Petani peramban hutan memiliki faktor risiko penyakit ISPA dan Dermatitis apabila
bekerja tidak mamakai APD. Karena seorang petani perambahn hutan yang bekerja sebagai penebang
pohon dan membakar pohon maka akan menghasilkan limbah berupa asap yang akan mencemari
udara yang juga akan berdmpak pada kesehatan masyarakat sekitar.
b. Penyakit apa yang mungkin dialami penduduk karena risiko pekerjaan? (sebagai petani dan
buruh pabrik)
Jawab :
Penyakit kulit
ISPA
Cacingan
Penyakit Mata
Pasal 3 ayat (2), Selain APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdapat pula tambahan APD,
yaitu:
a) Pakaian pelindung
Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (Vests), celemek (Apron/Coveralls), Jacket dan
pakaian pelindung yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.
b) Alat pelindung jatuh perorangan;
Jenis alat pelindung jatuh perorangan terdiri dari sabuk pengaman tubuh (harness), karabiner,
tali koneksi (lanyard), tali pengaman (safety rope), alat penjepit tali (rope clamp), alat penurun
(decender), alat penahan jatuh bergerak (mobile fall arrester), dan lain-lain.
c) Pelampung
Jenis pelampung terdiri dari jaket keselamatan (life jacket), rompi keselamatan (life vest), rompi
pengatur keterapungan (Bouyancy Control Device).
f. Apa alat pelindung diri yang tepat untuk petani perambah hutan dan buruh pabrik pengolahan
karet?
Jawab :
a. Pelindung kepala
Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala,
penutup atau pengaman rambut, dan lain-lain.
b. Pelindung mata dan muka
Jenis alat pelindung mata dan muka terdiri dari kacamata pengaman (spectacles), goggles, tameng
muka (face shield), masker selam, tameng muka dan kacamata pengaman dalam kesatuan (full
face masker).
c. Pelindung pernapasan beserta perlengkapannya
Jenis alat pelindung pernapasan dan perlengkapannya terdiri dari masker, respirator, katrit,
kanister, Re-breather, Airline respirator, Continues Air Supply Machine atau Air Hose Mask
Respirator, tangki selam dan regulator (Self-Contained Underwater Breathing
Apparatus/SCUBA), Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan emergency breathing
apparatus.
d. Pelindung tangan
Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat dari logam, kulit, kain kanvas, kain
atau kain berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.
e. Pelindung kaki
Jenis Pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada pekerjaan
Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab
lainnya, misalnya bronchitis kronis.
Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya asma
4. Dokter Arya berencana melakukan penyelidikan KLB untuk mencegah penularan, memberantas
dan mencari sumber penularan penyakit Hepatitis A serta memberikan penyuluhan kepada
masyarakat untuk mencegah penularan penyakit yang endemis di desa Sukaria.
a. Bagaimana langkah-langkah penyelidikan KLB?
Jawab :
Langkah-langkah penyelidikan KLB antara lain :
1. Persiapan penelitian
2. Menetapkan apakah kejadian tersebut suatu KLB
3. Memastikan diagnosis etiologis
4. Mengidentifikasi dan menghitung kasus atau paparan
5. Mendeskripsikan kasusu berdasarkan orang, waktu, dan tempat
6. Membuat cara penanggulangan sementara dengan segera
7. Mengidentifikasi sumber dan cara penyebaran
8. Mengidentifikasikan keadaan penyebab KLB
9. Merencanakan penelitian lain yang sistematis
10. Menetapkan saran cara pencegahan atau peanggulangan
11. Menetapkan sistem penemuan kasus baru atau kasus dengan komplikasi
12. Melaporkan hasil penyelidikan kepada instansi kesehatan setempat dan kepada sistem pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi
b. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian penyakit infeksi
yang diderita masyarakat?
Jawab :
Berikut ini adalah strategi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian penyakit:
a) Melakukan advokasi
b) Melakukan penyuluhan kesehatan
c) Menyediakan air bersih
d) Membuat jamban yang sehat/baik disetiap rumah.
Hipotesis
Masyarakat Desa Sukaria menggunakan air yang tidak higienis, kebiasaan penduduk sebagai perambah hutan
menyebabkan pencemaran udara serta pekerja yang tidak menggunakan APD sehingga menyebabkan KLB
penyakit hepatitis dan endemis dermatitis, diare, dan ISPA.
Kerangka Konsep
Diare, hepatitis A
Pekerja tidak menggunakan
APD
Pencemaran udara
ISPA dan dermatitis
(lingkungan kerja)
Water borne disease adalah kontaminasi air akibat ekskreta manusia dan mencemari makanan dan
minuman, contohnya kolera dan thypoid.
Water privation disease adalah penyakit yang terjadi akibat kurangnya air sebagai kebutuhan domestic,
contohnya cacingan, penyakit kulit dan mata
Water based disease adalah air merupakan habitat intermediate host. Contohnya skistosomiasis
Water releated disease adalah air merupakan habitat dari insekta. Contohnya : DBD dan yellow fever
Water dispered disease adalah air merupakan media yang disebarkan melalui droplet via air condition
system. Contoh: legionela