Anda di halaman 1dari 70

PLENO SKENARIO C

BLOK XVIIII

KEDOKTERAN KOMUNTAS &


KESEHATAN MASYARAKAT
KELOMPOK 2
Nama NIM
 Dewi Agustina (702009029)
 Dela Ariska (702012009)
 Aditya Prasetyo Leisan (702012011)
 Armaliah Tiara Puspa (702012012)

 Alqodri Setiawan (702012015)


 Rogayyah (702012029)
 Sulthanah Anisah (702012036)
 Monda Darma (702012040)
 Rizky Zuriati (702012053)
 Arti Dewinta Putrie (702012054)
 Rani Julianti (702012062)
SKENARIO
KASUS
Dr.Arya baru bekerja di Puskesmas Harapan, Kecamatan Bangunsari,
mendapat laporan dari petugas Surveilans Puskesmas, bahwa telah terjadi
Kejadian Luar Biasa penyakit Hepatitis A yang menyerang anak SD di Desa
Sukaria. Selain penyakit Hepatitis A desa ini juga daerah endemis untuk
penyakit diare, ISPA dan dermatitis.
Desa ini terletak di pinggir sungai dengan jumlah penduduk 10.000
jiwa, di hulu sungai ada sebuah pabrik pengolahan karet. Masyarakat
menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, cuci dan kakus.
Mata pencaharian penduduk sebagai petani perambah hutan, dan
sebagian bekerja sebagai buruh di pabrik pengolahan karet. Umumnya
mereka bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri.
Dr.Arya berencana melalukan penyelidikan KLB untuk mencegah
penularan, memberantas dan mencari sumber penularan penyakit Hepatitis A
serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah
penularan penyakit –penyakit endemis di desa Sukaria.
KLARIFIKASI
ISTILAH
Surveilans Pencatatan
: data yang dilakukan
secara rutin terus-menerus terhadap
epidemiologi
2 Daerah Endemis Penyakit
: yang berjangkit pada
suatu daerah atau pada suatu
golongan masyarakat.
3 Hepatitis A Inflamasi
: pada hati yang
disebabkan oleh HAV yang
biasanya ditularkan melalui
makanan atau minuman yang telah
terinfeksi
4 KLB Timbulnya
: atau meningkatnya kejadian
kesakitan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologi pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu

5 Dermatitis Peradangan
: kulit yang sebagian respon
pengaruh eksogen ataupun endogen
yang menimbulkan kelainan polimorfik

6 Diare BAB
: lebih dari 3 kali sehari dengan
konsistensi cair

7 Ispa Infeksi
: saluran pernapasan akut
8 Alat pelindung diri Alat
: perlengkapan yang wajib
(APD) digunakan saat bekerja sesuai dengan
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan
orang disekelilingnya.
9 Penyuluhan Proses pemberian bantuan oleh seorang
ahli kepada individu atau kelompok
yang mengalami suatu masalah yang
bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Dr.Arya baru bekerja di Puskesmas Harapan, Kecamatan Bangunsari,
mendapat laporan dari petugas Surveilans Puskesmas, bahwa telah
terjadi Kejadian Luar Biasa penyakit Hepatitis A yang menyerang
anak SD di Desa Sukaria. Selain penyakit hepatitis A desa ini juga
daerah endemis untuk penyakit diare, ISPA dan dermatitis.
2. Desa ini terletak di pinggir sungai dengan jumlah penduduk 10.000
jiwa, di hulu sungai ada sebuah pabrik pengolahan karet. Masyarakat
menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, cuci dan kakus.
3. Mata pencaharian penduduk sebagai petani perambah hutan, dan
sebagian bekerja sebagai buruh di pabrik pengolahan karet. Umumnya
mereka bekerja tanpa menggunakan alat pelindung diri.
4. Dr.Arya berencana melalukan penyelidikan KLB untuk mencegah
penularan, memberantas dan mencari sumber penularan penyakit
Hepatitis A serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk
mencegah penularan penyakit –penyakit endemis di desa Sukaria.
ANALISIS MASALAH
1. Dr.Arya baru bekerja di Puskesmas Harapan, Kecamatan
Bangunsari, mendapat laporan dari petugas Surveilans Puskesmas,
bahwa telah terjadi Kejadian Luar Biasa penyakit Hepatitis A yang
menyerang anak SD di Desa Sukaria. Selain penyakit hepatitis A
desa ini juga daerah endemis untuk penyakit diare, ISPA dan
dermatitis
A. APA SAJA TUGAS DARI
PETUGAS SURVEILANS ?

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular Terpadu, peran surveilans puskesmas adalah:
1. Pengumpulan dan Pengolahan Data
2. Analisis serta Rekomendasi Tindak Lanjut
3. Umpan Balik
4. Laporan
B. APA SAJA VISI MISI DAN
PROGRAM DARI PUSKESMAS?
Menurut Kementrian Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Visi dan Misi Puskesmas, adalah:
1. VISI Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya
Indonesia Sehat.
2. MISI
 Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
 Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
 Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
3. Program Puskesmas
 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014, Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
a) Program yang wajib :
 Promosi kesehatan

 Program pencegahan pemberantasan penyakit menular

 Program pelayanan pemberantasan penyakit tidak menular

 Program pengobatan

 Program pelayanan kesehatan ibu dan anak

 Program pelayanan perbaikan gizi masyarakat

 Program pelayanan sanitasi lingkungan / kesehatan lingkungan

 Pencatatan dan pelaporan

b) Program tambahan :
 Pelayanan laboratorium

 Program pelayanan kesehatan gigi dan mulut

 Pelayanan usaha kesehatan kerja

 Pelayanan usia lanjut

 Program pelayanan sistem kewaspadaan dini


C. APA SAJA KRITERIA SUATU
DAERAH DIKATAKAN TERJADI
KLB?
Jawab:
 Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada
suatu daerah.
 Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya.
 Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau
minggu menurut jenis penyakitnya.
 Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
 Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun
sebelumnya.
 Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh
persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu
penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
 Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada
satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding
satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
(Permenkes,2010).
D. APA SAJA JENIS-JENIS
PENYAKIT MENULAR DARI KLB?
Jawab:
1. Kolera 11. Antraks
2. Pes 12.Leptospirosis
3. Demam Berdarah Dengue 13.Hepatitis
4. Campak 14.Influenza A baru
5. Polio (H1N1)/Pandemi 2009
6. Difteri 15.Meningitis
7. Pertusis 16.Yellow Fever
8. Rabies 17.Chikungunya
9. Malaria (Permenkes, 2010)
10.Avian Influenza H5N1
E. APA ALASAN SUATU DAERAH
DIKATAKAN ENDEMIS ?
 Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi
jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut
tanpa adanya pengaruh dari luar.
 Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap
orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya
kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata).
 Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang
terinfeksi tidak bertambah secara eksponensial, suatu infeksi
dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic
steady state).
F. SIAPA YANG MENETAPKAN
TERJADINYA KLB?
Jawab:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. (Permenkes,
2010)
G. APA SAJA PENYEBAB HEPATITIS
A?
Jawab:
Hepatitis A atau Hepatitis Infeksiosa disebabkan oleh
Hepatitis A Virus (HAV). Virus Hepatitis A merupakan
virus RNA untai tunggal berdiameter kecil yaitu 27 nm
yang dapat dideteksi di dalam feses pada akhir masa
inkubasi dan fase praikterik (Price,2005).
H. BAGAIMANA CARA PENULARAN
HEPATITIS A?
Jawab:
Cara penularan:
 fecal-oral, makanan, penularan melalui air, parenteral
(jarang), penularan melalui darah (jarang). HAV
terutama ditularkan per oral dengan menelan makanan
yang sudah terkontaminasi feses.
I. BAGAIMANA CARA
MENANGGULANGI PENYAKIT
HEPATITIS A?
Dengan pemberian Profilaksis yaitu Vaksin HAV, Vaksin
Hepatitis. Selain itu cara pencegahan penyakit tersebut
adalah dengan menerapkan konsep five level of prevention:
1) Health Promotion (promosi kesehatan)
2) Spesific Protection (perlindungan khusus)
3) Early Diagnostic and promp treatment (pencegahan dini
dan pengobatan segera)
4) Disability limiton (membatasi dan mengurangi
terjadinya kecelakaan)
5) Rehabilitation (pemulihan)
MENANGGULANGI DAERAH ENDEMIS
PENYAKIT DIARE, ISPA DAN
DERMATITIS?
Jawab:
a) Melakukan penyelidikan. Mencari tahu sumber
penyebab diare, ISPA dan dermatitis. Lalu atasi
(pengobatan).
b) Melakukan penyuluhan. Terapkan PHBS (perilaku
hidup bersih dan sehat). Seperti mencuci tangan
sebelum makan, memasak air minum hingga mendidih
90-100o C.
c) Terapkan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) yaitu
dengan menggunakan APD (alat pelindung diri)
seperti masker agar tidak terjadi ISPA.
K. BAGAIMANA PROSEDUR
PELAPORAN SUATU DAERAH
TERJADI KLB?
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010
 Pasal 16

a) Tenaga kesehatan atau masyarakat wajib memberikan


laporan kepada kepala desa/lurah dan puskesmas terdekat
atau jejaringnya selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat)
jam sejak mengetahui adanya penderita atau tersangka
penderita penyakit tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4.
b) Pimpinan puskesmas yang menerima laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus segera melaporkan kepada
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota selambat-lambatnya
c) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota memberikan
laporan adanya penderita atau tersangka penderita
penyakit tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
secara berjenjang kepada bupati/walikota, gubernur, dan
Menteri melalui Direktur Jenderal selambat-lambatnya 24
(dua puluh empat) jam sejak menerima laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
d) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 17 ayat (2)
 Pelaporan KLB/Wabah meliputi laporan penetapan,
perkembangan dan laporan penanggulangan KLB/Wabah
(Permenkes,2010)
L. APA MAKNA TELAH TERJADI KLB
PENYAKIT HEPATITIS A YANG
MENYERANG ANAK SD DI DESA
SUKARIA?
Jawab:
Penyakit Hepatitis A sering terjadi pada anak-anak atau
terjadi akibat kontak dengan orang terinfeksi melalui
kontaminasi feses pada makanan atau air minum, atau
dengan menelan kerang yang mengandung virus yang
tidak dimasak dengan baik. Hal ini berkaitan juga
dengan perilaku anak yang kurang hygiene. Jadi,
maknanya adalah pada anak-anak memiliki resiko tinggi
untuk mengidap Hepatitis A (Price,2005).
2. Desa ini terletak di pinggir sungai dengan jumlah penduduk
10.000 jiwa, di hulu sungai ada sebuah pabrik pengolahan
karet. Masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber
air minum, cuci dan kakus.
A. BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA LETAK
DESA SUKARIA DI PINGGIR SUNGAI
DENGAN JUMLAH PENDUDUK 10.000 JIWA,DI
HULU SUNGAI ADA SEBUAH PABRIK KARET
DENGAN KEJADIAN KLB DAN DAERAH
ENDEMIS?
PABRIK DI LINGKUNGAN
MASYARAKAT?

Jawab:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012
Tentang Izin Lingkungan Pasal 2, yaitu:
1. Setiap Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Amdal
atau UKL-UPL wajib memiliki Izin Lingkungan.
2. Izin Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:
 Penyusunan Amdal dan UKL-UPL;
 Penilaian Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL; dan
 Permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia,2012)
C. APA SAJA SYARAT-SYARAT AIR
BERSIH DAN UDARA YANG
BERSIH?
Jawab
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
492/Menkes/Per/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum Pasal 3 Ayat 1 yaitu, air minum aman bagi kesehatan
apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi
dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan
parameter tambahan.
Syarat udara bersih yaitu: bebas dari bau, debu, asap
D. APA SAJA CARA PENGOLAHAN
AIR MINUM?
Jawab:
1) Pengolahan Secara Alamiah 
2) Pengolahan Air dengan Menyaring
3) Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia
4) Pengolahan Air dengan Mengalirkan Udara
5) Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai
Mendidih
E. BAGAIMANA KRITERIA DARI
JAMBAN SEHAT?
Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
 Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut
 Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
 Tidak mengotori air tanah disekitarnya
 Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan
binatang-binatang lainnya
 Tidak menimbulkan bau
 Mudah digunakan dan dipelihara (maintenance)
 Sederhana desainnya
 Murah
 Dapat diterima oleh pemakainya. (Notoadmodjo.2012)
F. APA SAJA JENIS-JENIS
JAMBAN?
Jawab:
 Jamban cemplung,kakus

 Jambang cemplung berventilasi

 Jamban empang

 Jamban pupuk

 Septic tank

(Notoadmodjo,2011)
G. APA MAKNA DESA SUKARIA
MEMILIKI 10.000 JIWA?
Jawab:
Tingkat kepadatan penduduk dapat dikelompokkan
menjadi:
 0 – 2.499 jiwa/km2 : kepadatan sedang
 2.500 – 4.999 jiwa/ km2: cukup padat
 5.000 – 7.499 jiwa/km2 : padat
 7.500 – keatas jiwa/km2: sangat padat

Pada kasus ini 10. 000 jiwa yang berarti sangat padat
penduduknya. Jika dihubungkan dengan kejadian
penyakit, maka kepadatan penduduk merupakan salah satu
faktor risiko terjadinya penularan Hepatitis A
(Putra,2012).
3. Mata pencaharian penduduk sebagai petani perambah
hutan, dan sebagian bekerja sebagai buruh di pabrik
pengolahan karet. Umumnya mereka bekerja tanpa
menggunakan alat pelindung diri.
A. APA MANFAAT
MENGGUNAKAN ALAT
PELINDUNG DIRI?
Jawab:
Untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang
diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat
kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,
elektrik, mekanik dan lainnya.
1) Melindungi tenaga kerja
2) Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja
3) Menciptakan lingkungan kerja yang aman
(Sugeng,2005).
B. APA SAJA JENIS ALAT
PELINDUNG DIRI?
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri,
Pasal 3 ayat (1) APD meliputi:
1. Pelindung kepala
2. Pelindung mata dan muka
3. Pelindung telinga
4. Pelindung pernapasan beserta perlengkapannya
5. Pelindung tangan
6. Pelindung kaki
Pasal 3 ayat (2), Selain APD sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
terdapat pula tambahan APD, yaitu:
 Pakaian pelindung

 Alat pelindung jatuh peroranga

 Pelampung
C. APA MAKNA MATA PENCAHARIAN
PENDUDUK SEBAGAI PETANI
PERAMBAH HUTAN DAN SEBAGIAN
LAGI BEKERJA SEBAGAI BURUH DI
PABRIK PENGOLAAN KARET?
Jawab:
 Makna kedua pekerjaan itu adalah bahwa masyarakat Desa Sukaria
memiliki status sosial ekonomi rendah → kebutuhan nutrisi untuk
keluarga kurang → sistem imun ↓ (terutama anak-anak) → mudah
terinfeksi mikroorganisme (Hepatitis A Virus).
 Untuk petani perambah hutan:
 Petani perambah hutan adalah orang atau kelompok
masyarakat yang memasuki hutan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya
dan potensi dari hutan. Selain itu perambah hutan juga
membuka lahan dengan cara menebang dan membakar
hutan untuk dijadikan tempat bercocok tanam. Setelah
lahan dirasakan tidak produktif lagi maka mereka akan
berpindah mencari lahan baru untuk dibuka kembali.
 Petani perambah hutan → pembakaran hutan untuk
membuka lahan baru → menimbulkan asap (polusi
udara) → faktor risiko ISPA
D. APA JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
UNTUK PERAMBAH HUTAN DAN
BURUH PABRIK?
Jawab:
 Petani perambah hutan:
 Alat pelindung kepala (Topi, tudung kepala)
 Alat pelindung mata dan muka (kacamata pengaman, masker)
 Alat pelindung telinga ( sumbat telinga, penutup telinga)
 Alat pelindung pernapasan (masker)
 Alat pelindung tangan (sarung tangan)
 Alat pelindung kaki (sepatu boot)

 
 Buruh Pabrik Karet
• Alat pelindung kepala (helm pengaman)
• Alat pelindung mata dan muka (kacamata pengaman, masker)
• Alat pelindung telinga ( sumbat telinga, penutup telinga)
• Alat pelindung pernapasan (masker)
• Alat pelindung tangan (sarung tangan)
• Alat pelindung kaki (sepatu keselamatan)
E. KAPAN DAN DIMANA APB HARUS
DIGUNAKAN?
Jawab:
Digunakan pada saat memasuki dan saat bekerja di tempat
kerja
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi,2010)
F. BAGAIMANA PROSEDUR WAJIB
DARI K3 ?
OHSAS singkatan dari Occupational Health and Safety Assessment Series
(OHSAS 18001) adalah suatu standard internasional untuk menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/
perusahaan. Prosedur wajib dari K3 terdapat dalam OHSAS 18001 tahun
2007 yaitu :
 Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko
 Prosedur Evaluasi Kesesuaian Terhadap Persyaratan Hukum,
Peraturan, Serta Perundang-undangan tentang K3 yang Berlaku
 Prosedur Kompetensi, Pelatihan, dan Kesadaran
 Prosedur Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi
 Prosedur Pengendalian Dokumen
 Prosedur Pengendalian Operasional
 Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
 Prosedur Pengukuran Kinerja dan Pemantauan
 Prosedur Penyelidikan dan Analisis Insiden
 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan
Pencegahan
 Pengendalian Catatan / Rekaman
 Prosedur Audit Internal
G. APA UNDANG-UNDANG YANG
MENGATUR SISTEM PELAKSANAAN
K3 ?
Jawab:
UU yang mengatur system pelaksanaan K3
a. Pada undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan pasal 87.
 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan.
 Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
b. Pada peraturan pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang
penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pasal
10-13
4.  Dr.Arya berencana melalukan penyelidikan KLB untuk
mencegah penularan, memberantas dan mencari sumber
penularan penyakit Hepatitis A serta memberikan penyuluhan
kepada masyarakat untuk mencegah penularan penyakit –
penyakit endemis di desa Sukaria.
A. APA SAJA FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI K3?
Jawab:
 Faktor Faktor yg mempengaruhi k3
 Faktor fisik: pencahayaan, suhu, kelembapan,
kebisingan
 Faktor kimia: Bahan bahan kimia
 Faktor biologi: Hewan hewan
 Faktor fisiologis: Peralatan kerja,Ergonomi
 Faktor sosial-psikologis: Suasana kerja
(Notoatmodjo.2012).
B. BAGAIMANA PROSES
PENYELIDIKAN SUATU KLB?
1. Melakukan kajian epidemiologi ancaman KLB dengan cara:
a. Di Unit Pelayanan Kesehatan petugas kesehatan menanyakan setiap
pengunjung Unit Pelayanan Kesehatan tentang kemungkinan adanya
peningkatan sejumlah penderita penyakit yang diduga KLB pada lokasi
tertentu
b. Di Unit Pelayanan Kesehatan, petugas kesehatan meneliti register awal
rawat inap dan rawat jalan terhadap kemungkinan adanya peningkatan
kasus yang dicurigai pada lokasi tertentu berdasarkan alamat penderita,
umur dan jenis kelamin atau karakteristik lain
c. Petugas kesehatan mewawancarai kepala desa, kepala asrama dan setiap
orang yang mengetahui keadaan masyarakat tentang adanya peningkatan
penderita penyakit yang diduga KLB
d. Membuka pos pelayanan di lokasi yang di duga terjadi KLB dan
menganalisis data penderita berobat untuk mengetahui kemungkinan
adanya peningkatan penyakit yang dicurigai.
e. Mengunjungi rumah-rumah penderita yang dicurigai atau
kunjungan dari rumah ke rumah terhadap semua penduduk
tergantung pilihan tim penyelidikan.
2. Peringatan kewaspadaan dini KLB yang dibuat untuk jangka
pendek sekitar 3-6 bulan kedepan
3. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap KLB
a. Deteksi dini kondisi rentan KLB
b. Deteksi dini KLB
c. Deteksi dini KLB melalui pelaporan kewaspadan KLB untuk
masyarakat
d. Kesiapsiagaan menghadapi KLB
e. Penanggulangan KLB yang cepat dan tepat
f. Advokasi dan asistensi penyelenggaraan SKD-KLB
g. Pengembangan SKD-KLB darurat
(Permenkes,2004)
C. BAGAIMANA SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
MENULAR?
Pada kasus:
1. Host: Masyarakat Desa Sukaria

2. Agent:

Hepatitis A: Virus Hepatitis A


Diare: Patogen yang sudah dikenal sebagai penyebab
penyakit diare meliputi bakteri seperti E. coli
patogenik, Shigella spp., Salmonella spp., Vibrio
cholerae OI serta Campylobacter jejuni; protozoa
seperti Giardia lamblia, Entamoeba histolytica,
Cryptosporidium spp.; dan juga berbagai virus enterik
seperti rotavirus.
3. Environment: Pencemaran air dan udara (Isselbacher,
dkk. 2000).
D. BAGAIMANA PENCEGAHAN
PEMBERANTASAN HEPATITIS A
DENGAN PENDEKATAN ADMINITRASI
KESEHATAN (POAC)?
D. Penilaian dan evaluasi
Setelah program pemberantasan DBD dijalankan, dilakukan
penilaian dan evaluasi. Penilaian dapat dilakukan dengan menilai :
1. Kelayakan program : penilaian yang dilakukan disini ialah
terhadap program secara keseluruhan. Program ini di nilai layak
(appropriateness) jika program tersebut telah dapat
dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi
2. Kecukupan program : sama halnya dengan kelayakan program,
maka penilaian yang dilakukan disini adalah juga terhadap
program secara keseluruhan. Suatu program dinilai cukup
(adequency) jika program tersebut telah dapat dilaksanakan
dengan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan
1. Efektivitas program : penilaian juga dilakukan terhadap program
secara keseluruhan. Suatu program dinilai efektif jika program
tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi
2. Efisiensi : suatu program dikatakan efisiensi jika program
tersebut dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat
menyelesaikan masalah dan juga pada waktu pelaksanaannya
tidak memerlukan penggunaan sumber daya yang besar
Evaluasi dan penilaian program dapat dikatakan baik jika :
1. Tujuan yang telah di tetapkan dari setiap program
tercapai
2. Program sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi
dan dapat menyelesaikan masalah yang ada
3. Pelaksanaan program tidak memerlukan sumber daya
yang besar
E. APA MAKNA DARI DR.ARYA
MEMBERIKAN PENYULUHAN KEPADA
MASYARAKAT UNTU MENCEGAH
PENYAKIT ENDEMIS DI DESA SUKARIA?
Penyuluhan merupakan bagian dari promosi kesehatan. Berdasarkan
sasarannya, metode dan teknik promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Metode promosi kesehatan individual
2. Metode promosi kesehatan kelompok
3. Metode promosi kesehatan missal
Jadi, pada kasus ini dr Arya memberikan penyuluhan adalah agar terjadi
perubahan perilaku manusia secara individu, keluarga/kelompok untuk dapat
mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
F. BAGAIMANA UPAYA
PENANGGULANGAN KLB?
Jawab:
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010 pasal 13 yaitu:
1. Penanggulangan KLB/Wabah dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat.
2. Penanggulangan KLB/Wabah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a) penyelidikan epidemiologis;
b) penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan pemeriksaan,
pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina;
c) pencegahan dan pengebalan;
d) pemusnahan penyebab penyakit;
e) penanganan jenazah akibat wabah;
f) penyuluhan kepada masyarakat; dan
g) upaya penanggulangan lainnya.
3. Upaya penanggulangan lainnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf g antara lain berupa meliburkan sekolah
untuk sementara waktu, menutup fasilitas umum untuk
sementara waktu, melakukan pengamatan secara
intensif/surveilans selama terjadi KLB serta melakukan
evaluasi terhadap upaya penanggulangan secara
keseluruhan.
4. Upaya penanggulangan lainnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan jenis penyakit yang
menyebabkan KLB/Wabah.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan penanggulangan
KLB/Wabah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
G. APA SAJA JENIS-JENIS PENYULUHAN ?
Jawab:
• Penyuluhan langsung  langsung berhadapan atau
bertatap muka (individu, kelompok)
• Penyuluhan tidak langsung  tidak langsung
berhadapan atau bertatap muka (media cetak)
H. APA JENIS PENYULUHAN YANG TEPAT
PADA KASUS ?
Jawab:
Penyuluhan langsung, karena dengan penyuluhan secara
langsung kita dapat lebih mudah menjelaskan dan
masyarakat lebih mengerti dalam penyampaian
penyuluhan kepada masyarakat (Notoadmodjo,2012)
I. BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM
PADA KASUS?
Jawab:
Firman Allah SWT dalam Q.S. Ar-Ruum,30:41:
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali ke jalan yang benar.”
 Berdasarkan firman Allah SWT tersebut dapat dihubungkan
bahwa terjadinya kejadian KLB di Desa Sukaria merupakan
akibat dari ulah masyarakat sendiri yang mencemari air sungai
dan udara di Desa Sukaria
KESIMPULAN
Di Desa Sukaria terjadi KLB penyakit hepatitis A dan endemis
diare akibat pencemaran air karena kebiasaan untuk mandi cuci
kakus (MCK) dan terjadi endemis ISPA dan dermatitis karena
pencemaran udara dan pekerja tidak menggunakan APD.
KERANGKA KONSEP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai