Anda di halaman 1dari 37

ZOONOSIS DAN PENDEKATAN

ONE HEALTH
Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam, drh.

Research Center for Vaccine Technology and Development, Institute of


Tropical Diseases, ADPRC-OHCC
Universitas Airlangga
2021
Outline
● Zoonosis
● HAEI dan Konsep One Health

● Coronavirus in Animals, Human and Fish

● Implementasi dan tantangan Pendekatan

One Health
Zoonosis
“Zoonotic diseases are infectious diseases that are naturally
transmitted from vertebrate animals to humans and vice versa”
(OIE, 2014)

Penyakit zoonosis disebabkan oleh


mikroorganisme berbahaya seperti virus, bakteri,
parasit, dan jamur atau melibatkan agen yang
tidak konvensional dan dapat menyebar ke
manusia melalui kontak langsung atau melalui
makanan, air atau lingkungan.
Zoonosis: siapa yang berisiko?
Patogen zoonosis dapat menyebar ke manusia
melalui kontak langsung maupun tidak dengan
hewan domestik, pertanian atau liar.
● Pasar yang menjual daging atau produk dari hewan
liar sangat berisiko tinggi karena sejumlah besar
patogen baru atau tidak diketahui ada di beberapa
populasi hewan liar.
● Pekerja pertanian di daerah dengan penggunaan
antibiotik yang tinggi
● Orang yang tinggal berdekatan dengan daerah
hutan belantara atau di daerah semi-perkotaan Source: CDC, 2021
dengan jumlah hewan liar yang lebih tinggi
● Urbanisasi dan perusakan habitat alami hewan
Zoonosis Prioritas di Indonesia
Saat ini Kementan telah menetapkan 15 Zoonosis Prioritas untuk
dikendalikan dan ditanggulangi melalui keputusan mentri Pertanian no.
237/Kpts/PK.400/m/3/2009, yaitu:

1. Avian Influenza 9. Schistosomiosis,


2. Rabies, 10. Q Fever,
3. Anthraks, 11. Campylobacteriosis,
4. Brucellosis,
12. Trichinellosis,
5. Leptospirosis,
6. Japanese B. Encephalitis, 13. Paratubercullosis,
7. Bovine Tubercullosis, 14. Toksoplasmosis, dan
8. Salmonellosis, 15. Cysticercosis/Taniasis.
Human, Animal, Environment
Interfaces

“HAEI is a continuum of contacts and interactions


between humans, animals, their products and their
environment, and represents the medium allowing
cross-species transmission of zoonotic and
emerging human and animal pathogens.”
(Reperant & Osterhaus, 2014)

Human-animal-environment interface menunjukkan


bagaimana manusia dan hewan hidup dalam satu
lingkungan hidup (ekosistem) dan berbagi patogen
(sumber penyakit) sehingga mempengaruhi
kesehatan masyarakat dan kesejahteraan sosial,
bahkan ekonomi.
Segitiga
Epidemiologi
Pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan transdisipliner —
bekerja di tingkat lokal, regional, nasional, dan global — dengan tujuan
mencapai hasil kesehatan yang optimal dengan mengakui interkoneksi
antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan (CDC, 2018).
One Health di Abad 21

● Wabah penyakit termasuk flu burung (H5N1)


telah memicu kesadaran bahwa kesehatan
hewan sangat berdampak pada kesehatan
manusia
● Sebagian besar penyakit zoonosis yang muncul
Pertanian adalah salah satu pendorong
disebabkan oleh virus deforestasi yang paling signifikan secara
● Aktivitas manusia berkontribusi pada peristiwa global
“spillover”
● Pertambahan populasi manusia, sanitasi yang
buruk, praktik pertanian intensif, konsumsi
“bush meat”/ hewan liar, perdagangan hewan
eksotis, penggundulan hutan, dan perjalanan
global berkontribusi pada munculnya penyakit
dan penyebarannya

Bush Meat di jual di New Guinea


Mengapa One
Health Penting?

THE WORLD IS NO ONE CAN One


CHANGING SOLVE IT ALONE Health
11
approach

• FAKTA: Penyakit tidak mengenal


• Banyak faktor telah merubah batasan tapi kita masih bekerja One Health menyediakan
interaksi antara manusia, hewan, sendiri-sendiri kerangka kerja yang berguna
dan lingkungan Tantangan kedepan dari kesehatan
• untuk memeriksa subjek yang
• Peningkatan kasus penyakit infeksius global semakin kompleks: ancaman
: Emerging Infectious Diseases/EID) kompleks seperti global
emerging pandemic tidak bisa sustainability, keamanan
& Re-emerging Infectious Diseases hanya diselesaikan oleh salah satu
Transimis penyakit lebih cepat dan pangan, ketahanan pangan,

pihak saja
menimbulkan efek domino yang resistensi antimikroba, dan
• Perubahan perspektif: Manusia ,
lebih kompleks emerging disease outbreak
Hewan dan Lingkungan saling
berhubungan dan mempengaruhi
Masalah Kesehatan Masyarakat Paling Serius Saat Ini adalah
Penyakit Zoonosis

Sumber: OIE, 2020


Circulation of Coronavirus in Animals, Human and Fish

Dropzone around
tree:
Urine, Faeces,
saliva
14 Origin Penyebab
Wabah COVID -19 ?

COVID-19
Analsis Original
COVID 19
15
Identifikasi Covid-19

16

NATUR MICROBIOL. 2020


COVID-19 in ANIMAL DI USA
History of Covid-19
Infected Tiger

• Gejala umum: Batuk, lebih spesifik Batuk kering,


• Harimau Melayu berusia 4 tahun
• Tinggal di Kebun Binatang Bronx bersama saudara
betina, yang juga mulai batuk pada akhir Maret.
• Secara keseluruhan 7 kucing besar kebun
binatang tampak sakit, dua harimau dan tiga
singa Afrika selain, dengan gejala mala makanan.
Dapatkah orang menularkan
virus ini kepada hewan ?

 Kasus ini menunjukkan bahwa seorang karyawan


kebun binatang telah menularkan virus ke
harimau.
 Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
memahami apakah dan bagaimana hewan
yang berbeda dapat tertular oleh COVID-19.
Symptom

• Infeksi Covid-19 ini dapat menyebabkan berbagai gejala,


mulai dari penyakit ringan hingga pneumonia.
• Gejala penyakit ini adalah demam, batuk, sakit
tenggorokan, dan sakit kepala.
• Kasus yang parah kesulitan bernafas dan kematian dapat
terjadi.
Haruskah menghindari kontak dengan
hewan peliharaan atau hewan lain jika
orang sakit COVID-19 ?

• Harus membatasi kontak dengan hewan peliharaan dan hewan lain saat
Anda sakit dengan COVID-19.

• Jika memungkinkan, mintalah anggota rumah tangga Anda yang lain


merawat hewan Anda saat Anda sakit. termasuk mengelus, meringkuk,
dicium atau dijilat, dan berbagi makanan.

• Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah Anda berinteraksi dengan


hewan peliharaan.
Bagaimana masa inkubasi
penyakit coronavirus?

• Masa inkubasi COVID-19, yang merupakan waktu antara pajanan


virus (terinfeksi) dan onset gejala, rata-rata 5-6 hari,
• Namun bisa sampai 14 hari. Selama periode ini, juga dikenal
sebagai periode "pra-gejala",
• beberapa orang yang terinfeksi dapat menular. Oleh karena itu,
penularan dari kasus pra-gejala dapat terjadi sebelum timbulnya
gejala
Covid-19 Infected Cat ?
Strategi Preventif dan
Rekomendasi

• "sangat disarankan "untuk menerapkan aturan


standar kebersihan saat berurusan dengan
hewan peliharaan:
• hindari kontak dekat dengan hewan
peliharaan.
• cuci tangan Anda setelah memegang hewan
apa pun, jangan biarkan hewan itu menjilat
wajahmu.
• Tujuannya adalah untuk mencegah penularan
virus ke hewan dan mencegah hewan itu
sendiri menjadi pembawa virus.
Ini adalah "kasus terisolasi" yang dapat
terjadi setelah "kontak dekat antara
hewan dan manusia yang terinfeksi",
pada pandemi.
Virus dapat ditularkan dari manusia ke
hewan tetapi "tidak ada alasan untuk
berpikir bahwa hewan dapat menjadi
vektor epidemi
History

• Seekor kucing domestik di Belgia telah terinfeksi COVID-19,


penyakit yang disebabkan oleh Covid-19 yang menyebar di
seluruh dunia, FPS Kesehatan Masyarakat, Keselamatan Rantai
Makanan dan Lingkungan mengumumkan 27 Maret, menurut
laporan berita.
• Penularan human-to-cat pertama dari coronavirus novel (SARS-
CoV-2). Sekitar seminggu setelah pemiliknya sakit dengan
COVID-19, setelah kembali dari perjalanan ke Italia Utara,
Symptom
• Kucing menunjukkan gejala Covid-19
• Sampel muntah dan kotoran ke laboratorium Dr. Daniel
Desmecht di Fakultas Kedokteran Hewan Liège.
• Menunjukkan tingginya tingkat SARS-CoV-2 dalam sampel
tersebut,
• "Kucing itu pulih setelah 9 hari," (Van Gucht. (Steven Van
Gucht, ahli virologi dan juru bicara federal untuk epidemi
coronavirus di Belgia),
Di Hong KONG Pihak berwenang
mengesampingkan risiko kontaminasi
terhadap manusia dari hewan rumahan.

di Hong Kong ditemukan 2 anjing


dinyatakan positif COVID-19 selama
screening yang dilakukan terhadap 17
anjing dan delapan kucing yang hidup
dalam kontak dengan orang yang
membawa virus
Di Hong Kong, "anjing-anjing itu tidak menunjukkan
gejala",

sementara di Belgia "kucing itu menderita masalah


pernafasan dan pencernaan

sementara", (agen keamanan makanan Belgia AFSCA


dalam sebuah pernyataan).

"Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan


dapat menularkan virus ke manusia atau hewan
peliharaan lainnya",
Virus Transmission
• Kucing dapat terinfeksi dengan coronavirus yang menyebabkan
COVID-19, dan dapat menyebarkannya ke kucing lain,
• Tetapi anjing tidak terlalu rentan terhadap infeksi, para
peneliti di Cina. (Harbin Veterinary Research Institute),
• Ayam, babi, dan bebek tidak mungkin tertular virus.
Ilmuwan lain mengatakan temuan itu menarik, tetapi pemilik
kucing tidak perlu khawatir dulu.
• Percobaan laboratorium di mana sejumlah kecil hewan
secara sengaja diberi dosis tinggi virus, SARS-CoV-2, dan
tidak mewakili interaksi kehidupan nyata antara manusia
dan hewan peliharaan mereka, kata ahli virus Linda Saif
di Ohio. Universitas Negeri di Wooster.
• Tidak ada bukti langsung bahwa kucing yang
terinfeksi mengeluarkan cukup koronavirus untuk
menularkannya kepada orang-orang, katanya.
• Namun, anjing kurang rentan terhadap virus.
• Para peneliti menyuntik lima anjing muda dengan
SARS-CoV-2 dan menemukan bahwa viral load
yang diekskresikan dalam kotoran mereka, tetapi
tidak ada yang mengandung virus menular.
• Investigasi serupa pada babi, ayam dan bebek
mengidentifikasi tidak ada viral load pada hewan
yang sengaja diinokulasi dengan virus, atau pada
mereka yang terpapar pada hewan yang diinokulasi.
SOCIAL DISTANCING
RABIES AND OTHERS DISEASE

The spread and evolution of rabies virus: conquering new frontiers.


Fisher et al., 2018
Anthrax
disease (a) is
caused by the
spore-forming
soil bacterium
Bacillus
anthracis
Tantangan Implementasi
One Health
Let’s think about it ....
● The speed & complexity of issues is increasing
● We cannot predict when or from where future threats
will arise
● No one agency, department or organization can do it all
● The public expects us to be ready & to work together
● One Health offers a framework
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai