Anda di halaman 1dari 17

Nama Kelompok :

1. Aida Fathami Izzadini


2. Ainun Nadiah
3. Alfinadelasari Putri F.
4. Dewi Nur Janah
5. Halimatus Sa’adah
6. Indah Budiati
7. Nadya Virnanda Putri
Definisi

Menurut asal katanya, (epi = pada, domos = penduduk, logos = ilmu) dengan
demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal – hal yang berkaitan
dengan masyarakat
Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari frekuensi penyakit pada
manusia (Macmahon and Paugh, 1970)
Epidemiologi juga mencakup studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian
determinan-determinan penyakit pada manusia dalam konteks lingkungan.
Latar Belakang:

 2000 tahun yang lalu : Hippocrates faktor lingkungan mempengaruhi kejadian


penyakit.
 Abad 19 distribusi penyakit pada kelompok populasi yang spesifik diukur
secara luas.
 John Snow risiko terjadinya kolera di London berhubungan dengan penyaluran
air oleh suatu perusahaan (1848-1849).
 Awal abad 20 membandingkan tingkat penyakit pada kelompok populasi.
 Epidemiologi modern Doll & Hill mempelajari hubungan antara menghisap
rokok dan kanker paru (awal tahun 1950-an) bermula dari pengamatan klinik yang
menghubungkan antara dua hal tersebut. Penyakit AIDS, Legioner, malaria, dan
sebagainya.
Bapak Epidemiologi

JOHN SNOW (1954)


• Menemukan cara penularan kolera pada epidemi kolera tahun 1832 yang
melanda London, menganalisis masalah tersebut menggunakan pendekatan
epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu
• Berperan besar dalam pengembangan the modern field of epidemiologi
Tujuan

1. Menggambarkan status kesehatan populasi.


2. Mengetahui riwayat alamiah penyakit
3. Menentukan determinan penyakit
4. Memprediksi kejadian penyakit pada populasi
Manfaat

1. Mempelajari riwayat penyakit


2. Diagnosis masyarakat
3. Mengkaji resiko yang ada pada tiap individu yang dapat memengaruhi
kelompok atau populasi
4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
5. Melengkapi gambaran klinis
6. Indentifikasi sindrom
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Ruang Lingkup

1. Masalah kesehatan yang ada di masyarakat


a. masalah perilaku hidup bersih dan sehat
b. masalah asupan gizi masyarakat
c. masalah kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
d. masalah kesehatan lingkungan
e. pengadaan tenaga kesehatan, keselamatan kerja, dan kesejahteraan pekerja dan keluarganya,
f. pengadaan sarana kesehatan

2. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan, dapat merumuskan
penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan

3. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia


Contoh Keilmuan
1. Penyakit menular
Faktor Timbulnya
Penyakit Penyakit yang dapat ditularkan yang ditandai dengan adanya agent/ penyebab
penyakit yang hidup dan dapat berpindah baik secara langsung maupun
melalui perantara.
Contoh penyakit : TBC, Influenza, campak, rabies, cacar
HOST Faktor Timbulnya penyakit :
1. Host (induk semang)
makhluk hidup berperan penting bagi epidemiologi. Jika daya tahan
tubuh kuat maka penyakit akan susah ke dalam tubuh, begitupun sebaliknya.
AGENT ENVIRONMENT 2. Agent (penyebab penyakit)
virus, rickettsia, bakteri, protozoa, jamur, cacing
3. Environtment
Kondisi lingkungan kurang sehat dapat mengakibatkan berbagai penyakit
Ada beberapa kondisi dalam
segitiga epidemiologi
– Sebutkan dan jelaskan!
2. Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular prosesnya terjadi akibat interaksi antara agen penyakit,
manusia dan lingkungan. Pada epidemiologi penyakit tidak menular adalah penyakit
yang bersifat kronis.
Contoh penyakit : Tumor, jantung, stroke
Karakteristik penyakit tidak menular :
1. Tidak ditularkan
2. Etiologi sering tidak jelas
3. Agent penyebab : non living agent
4. Durasi penyakit panjang (kronis)
Pencegahan dan Penanggulangan
A. PENYAKIT MENULAR
Penyakit Menular dapat dilakukan dengan 3 pendekatan atau cara yaitu :
1.Eliminasi Reservoir (Sumber Penyakit)
Eliminasi reservoir manusia sebagai sumber penyebaran penyakit dapat dilakukan dengan :
a. Mengisolasi penderita (pasien) yaitu menempatkan pasien ditempat yang khusus untuk
menguragi kontak dengan orang lain.
b. Karantina, adalah membatasi ruang gerak penderita dan menempatkannya bersama-sama
penderita lain yang sejenis pada tempat yang khusus didesain untuk itu. Biasanya dalam waktu
yang lama, misalnya karantina untuk penderita kusta.
2.Memutus Mata Rantai Penularan
Meningkatkan sanitasi lingkungan dan hygiene perorangan adalah merupakan usaha yang
penting untuk memutuskan hubungan atau mata rantai penularan penyakit menular
3. Melindungi Orang-Orang (Kelompok) yang Rentan
Bayi dan anak balita adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit menular. Kelompok usia
yang rentan ini perlu lingkungan khusus (specific protection) dengan imunisasi baik imunisasi
aktif maupun imunisasi pasif. Obat-obat prophylacsis tertentu juga dapat mencegah penyakit
malaria, meningitis, dan disentri baksilus.
Program pencegahan penyakit dan Penanggulangan Penyakit Menular
1. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
2. Pengadaan vaksin penyakit menular
3. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
4. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
5. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
6. Pemusnahan sumber penyebab penyakit menular
7. Peningkatan imunisasi
8. Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
9. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit
B. Penyakit Tidak Menular
Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dapat dilakukan melalui 4 tingkatan pencegahan, yaitu sebagai
berikut:
1. Pencegahan Premordial (Pencegahan Tingkat Awal)
memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan
dasar dari kebiasaan, gaya hidup, dan faktor risiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat kompleks
dan tidak hanya merupakan upaya dari pihak kesehatan saja. Prakondisi diciptakan dengan
multimitra. Misalnya menciptakan prakondisi sehingga masyarakat merasa bahwa rokok itu suatu
kebiasaan yang kurang baik dan masyarakat mampu bersikap positif terhadap yang bukan perokok.
Adapun contoh pencegahan premordial ini, yaitu sebagai berikut:
– Menghindari obesitas
– Menghindari rokok
– Perilaku hidup bersih dan sehat
– Mengindari bahan pengawet, pewarna
– Makan bergizi seimbang
– Istirahat cukup
– Olah raga teratur
2. Pencegahan Tingkat Pertama, yang meliputi:
Promosi kesehatan masyarakat, misalnya:
– Kampanye kesadaran masyarakat
– Promosi kesehatan
– Pendidikan kesehatan masyarakat
Pencegahan khusus, misalnya:
– Pencegahan keterpaparan
– Pemberian kemopreventif

3. Pencegahan Tingkat Kedua, yang meliputi:


– Diagnosis dini, misalnya dengan melakukan screening.
– Pengobatan, misalnya kemoterapi atau tindakan bedah.

4. Pencegahan tingkat ketiga, meliputi:

– Rehabilitasi, misal perawatan rumah jompo, perawatan rumah sakit.


– Upaya pencegahan PTM ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi.
Metode-metode Epidemiologi:

1. Epidemiologi Deskriptif
Mempelajari tentang perubahan frekuensi penyakit menurut variable epidemiologi (
orang, tempat dan waktu).
2. Epidemiologi Analitik
Untuk menguji data yang diperoleh dari metode epidemiologi deskriptif.
Kunci dari metode analitik untuk menjamin bahwa studi yang telah di desain tepat
sehingga temuannya dapat dipercaya dan valid (Thomas C, Timmereck, 2004; 21)
3. Epidemiologi Eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) pada kelompok
subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dikenakan
percobaan).
Referensi

1. Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat: Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka cipta, 2011, n.d.
2. ridwan, Amiruddin, A.Arsunan arsin, A.Zulkifli abdullah, Ida leida, and Jumriani ansar. “Modul
Epidemiologi Dasar.” Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, n.d.
3. Darmawan, Armaidi. “Epidemiologi Penyakit Menular Dan Tidak Menular.” Fakultas Kedokteran
Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi, n.d.
4. Murti, Bhisma. “Pengantar Epidemiologi.” Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, n.d.
5. http://coratcoretkesmas.blogspot.com/2012/01/pencegahan-penyakit-tidak-menular-ptm.html
6. https://puskesmasbusangblog.wordpress.com/2016/02/01/pencegahan-penyakit-tidak-menular/
7. Salmah, Sjarifah. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: TIM, 2018

Anda mungkin juga menyukai