to 2015 which were 366 cases. (Indonesian Health Profile, 2016).The Medical Faculty of
Unissula conducted an epidemiological survey to break the chain of transmission in Central Java
with the measures of identification of causes, transmission of communicable disease , natural
history of disease, prevention of disease and the possibility to categorize it as an outbreak and
global impact.
Step 1
3. Natural history of disease :riwayat alamiah penyakit = proses / perjalanan penyakit dari
terinfeksi sampai menimbulkan gejala tanpa campur tangan medis.
Step 2
ada 3 tujuanepidemiologi
Manfaat :
Digunakanuntukmengidentifikasi
Epidemiologi
1. Apa unsur-unsur dari segitiga epidemiologi?
Trias epidemiologi atau segitiga epidemiologi adalah suatu konsep dasar epidemiologi
yang menggambarkan tentang hubungan tiga faktor utama yang berperan dalam
terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Tiga faktor tersebut adalah host
(penjamu), agent (agen, faktor penyebab), dan environment (lingkungan).
Host adalah manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung dan antropoda yang
menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan pernyakit. Yang termasuk
dalam faktor penjamu, yaitu usia, jenis kelamin, ras/etnik, anatomi tubuh, status gizi,
sosial ekonomi, status perkawinan, penyakit terdahulu, life style, hereditas, nutrisi, dan
imunitas. Faktor-faktor ini mempengaruhi risiko untuk terpapar sumber infeksi serta
kerentanan dan resistensi manusia terhadap suatu penyakit atau infeksi.
2. Resistensi
Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi. Terhadap suatu infeksi
kuman tertentu, manusia mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalam
menghadapinya.
3. Infektifnes (infectiousness)
Potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain. Pada
keadaan sakit maupun sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat
berpindah kepada manusia dan sekitarnya.
Agent adalah suatu unsur, organisme hidup atau infektif yang dapat menyebabkan
terjadinya suatu penyakit. (M.N Bustan: 2006). Agen tersebut meliputi agen biologis,
kimia, nutrisi, mekanik, dan fisika. Agen biologis bersifat parasit pada manusia, seperti
metazoan, protozoa, jamur, bakteri, ricketsia, dan virus. Agen kimia meliputi pestisida,
asbes, CO, zat allergen, obat-obatan, limbah industri, dll. Agen nutrisi meliputi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air yang jika kekurangan atau
kelebihan zat-zat tersebut, maka dapat menimbulkan penyakit. Agen mekanik meliputi
friksi yang kronik, misalnya kecelakaan, trauma organ yang menyebabkan timbulnya
sakit, dislokasi (payah tulang), dll.
Seperti halnya dengan host, agen juga memiliki karakteristik, yaitu (M.N Bustan: 2006):
1. Infekstivitas
Kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari
penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam jaringan pejamu.
Umumnya diperlukan jumlah tertentu dari suatu mikroorganisme untuk mampu
menimbulkan infeksi terhadap penjamunya. Dosis infektifitas minimum (minimum
infectious dose) adalah jumlah minimal organisma yang dibutuhkan untuk menyebabkan
infeksi. Jumlah ini berbeda antara berbagai species mikroba dan antara individu.
2. Patogenesitas
Kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis
setelah terjadinya infeksi pada penjamu yang diserang. Dengan perkataan lain, jumlah
penderita dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi. Hampir semua orang yang
terinfeksi dengan dengan virus smallpox menderita penyakit (high pathogenicity),
sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak semua jatuh sakit (low pathogenicity).
3. Virulensi
Kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang
selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Virulensi kuman menunjukkan beratnya
(severity) penyakit.
4. Toksisitas
Kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi
kimia yang dibuatnya. Dalam upaya merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit
berbagai kuman mengeluarkan zat toksis.
5. Invasitas
Kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki
jaringan.
6. Antigenisitas
Kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi immunologis dalam penjamu.
Beberapa organisma mempunyai antigenisitas lebih kuat dibanding yang lain. Jika
menyerang pada aliran darah (misalnya virus measles) akan lebih merangsang
immunoresponse dari yang hanya menyerang permukaan membrane (misalnya
gonococcus).
Faktor environment (lingkungan) adalah bagian dari trias epidemiologi. Faktor ini
memiliki peranan yang sama pentingnya dengan dua faktor yang lain. Faktor lingkungan
meliputi lingkungan fisik, biologi, sosial-ekonomi, topografi dan georafis. Lingkungan
fisik seperti kondisi udara, musim, cuaca, kandungan air dan mineral, bencana alam, dll.
Lingkungan biologi meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme saprofit, dsb.
Lingkungan sosial-ekonomi yang juga mempengaruhi, yaitu kepadatan penduduk,
kehidupan sosial, norma dan budaya, kemiskinan, ketersediaan dan keterjangkauan
fasilitas kesehatan, dll.
- Interaksi Host-Lingkungan
Keadaan dimana host dipengaruhi langsung oleh environment (karakteristik agen tidak
berpengaruh). Misal: kebiasaan penyiapan makanan, ketersediaan fasilitas kesehatan,
dll.
- Interaksi Host-Agen
Keadaan dimana agent telah berada dalam diri host. Interaksi ini dapat berakhir dengan
kesembuhan, gangguan sementara, kematian atau carier.
- Interaksi Agent-Host-Lingkungan
Keadaan dimana host, agent & environment saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga timbul penyakit. Misal: kontaminasi feses penderita tifus pada sumber air
minum.
Bentuk interaksi trias epidemiologi juga dikemukakan oleh John Gordon berupa
Timbangan Keseimbangan. Dalam hukum Biologic Laws dikatakan bahwa suatu penyakit
timbul karena terjadi ketidakseimbangan antara agent dan host. Keseimbangan tersebut
tergantung pada sifat alami dan karakteristik dari agent dan host (individu/ kelompok).
Karakteristik dari agent dan host berikut interaksinya secara langsung tergantung pada
keadaan alami dari lingkungan biologi, fisik, dan sosial-ekonomi.
2. Periode Patogenesa
Pada periode ini, keadaan seimbang terganggu sehingga timbul suatu penyakit.
a. Perubahan Lingkungan
- Posisi ketidakseimbangan pada lingkungan menyebabkan mudahnya penyebaran
agent. Misal: Kasus DBD meningkat pada musim hujan.
- Posisi ketidakseimbangan pada lingkungan menyebabkan perubahan pada faktor host.
Misal: Kasus ISPA meningkat karena meningkatnya polusi udara.
b. Perubahan Agent
Contohnya peningkatan virulensi agent, terdapat agent baru, jumlah agent bertambah,
dan mutasi agent.
c. Perubahan Host
Contohnya bertambah banyaknya jumlah orang-orang rentan terhadap suatu agent
mikroorganisme tertentu, misalnya terhadap kuman difteri.
Referensi:
Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
4. Apasaja factor-faktor&elemenygmempengaruhiepidemiologi ?
3 Elemen:
a. Mencakupsemuapenyakit : non infeksi (kanker, malnutrisi)maupuninfeksi
b. Populasi : pusatperhatiantdkhanyaindividutpmasyarakat/kelompok
c. Pendekatanekologi :
frekuensi&ditribusipenyakitdikajidarilatarbelakanglingkunganmanusiabaikbiologis,
fisik, social
Factor :
5. Apasajametodepenelitiandalamepidemiologi ?
a. Epidemiologideskriptif
- Hanyamempelajarittgfrekuensi&penyebaransuatumasalahkesehatan.
- Tdkmemandangperlumencarikanjawabanthd factor penyebab
- Menjelaskan (variable).
o who : orang (umur, jeniskelamin, kelas social, jenispekerjaan, status
perkawinan, besarnyakeluarga, paritas, dll), meniliti faktor2
variable demografi (usia, jeniskelamin, dll)
variable keluarga (pendidikanibu)
variable perilaku (penyalagunaannarkoba)
variable lain (golongandarah, status imunisasi, status gizi)
o when : waktu (hubunganwaktu&penyebaranpenyakit),
o Where : tempat (distribusipenyakit),
batasandaerahsuatupenyakitseberapabesar
b. Epidemiologianalitik
a. Mencakupjawabanthdpenyebabtjdnyafrekuensi,
penyebaranmasalahkesehatansertadptmemunculkanjawabanthd factor
masalahkesehatan.
b. Menjelaskan why ygtdkada di epidemiologideskriptif.
c. Dibagimenjadi :
i. Studiriwayatkasus/case control
ii. Kohort
iii. Cross sectional
c. Epidemiologieksperimen
a. Dilakukandgnmengadakaneksperimenkpdkelompoksubjekygdibandingkandg
nkelompok control. Ex. Mengujivaksin, dibandingkandariygdiberi&tdk
b. Who
Studi lain
6. Apasajaterapanteknologiepidemiologi ?
7. Apaperbedaan KLB, outbreak, endemic, pandemic, epidemic ?
Endemic: berlangsungnyasuatupenyakitpadatingkat yang
samaataukeberadaansuatupenyakitdalamwilayahtertentu.
Epidemic :munculnyapenyakittertentudarisuatusumberbaiktunggaldalamsatukelompok,
populasiatauwilayah yang melebihitingkatkebiasaan yang diperkirakan
Pandemic :semuaataumelintasi, epidemic yang menyebarluasmelewatinegara, benua,
ataupopulasi yang besar. Contohpenyakit AIDS
KLB: kejadianluarbiasadariepidemiknya.
8. Apasajamanfaatmengetahuiriwayatpenyakitalamiah ?
a. Untukpencegahan
:mengetahuiperjalananpenyakitmengetahuicaramemotongrantaipenyakit. Ex.
Leptospira : gkmainan air kotor
b. Diagnostic : mengetahui masa inkubasi tau jenispenyakit
c. Terapi : terapiygmengarahkanpenyakit
9. Apasajafase-faseriwayatalamiahpenyakit ?
a. Tahap pre-patogenesis : individudlmkeadaan normal/sehat,
sudahtjdinteraksiaantarapejamu& agent penyakittpblmterlihattanda” penyakit
b. Tahap pathogenesis :
a. Tahapinkubasi : waktuantaramasuknyabibitpenyakittubuhygpekathdpenyakiy
b. Tahappenayakitdini : menculnyagejalaringanpenyakit
c. Tahappenyakitlanjut : penyakitbertambahberatdgnkelainanpatologis,
memerlukanpengobatan optimal
d. Tahappenyakitakhir : sembuhsempurna, sembuhdgncacat, karier
c. Tahappasca pathogenesis : dptberlanjutjdsembuh,berkelangsungankronik, cacat,
mati