Anda di halaman 1dari 35

PERKEMBANGAN ISU-ISU UTAMA KESEHATAN

DALAM KONTEKS GLOBAL DAN EKUITI

Dr. dr. Hj. REIHANA, M.Kes

1
SISTEMATIKA

I. Pendahuluan
II. Isu – Isu Utama Kesehatan
III. Konteks Gobal
IV. Konteks Ekuiti
V. Rangkuman

2
Pendahuluan

3
Pendahuluan
• Kesehatan global :
– Kesehatan peduduk dalam lingkup global
(Kesehatan untuk semua orang di dunia)
• Kesehatan global sering menjadi perhatian
utama
• Kesehatan global lebih berfokus pada
perbaikan kesehatan seluruh dunia,
pengurangan kesenjangan dan perlindungan
terhadap ancaman global yang tidak
memandang batas negara.
4
Pendahuluan

• Ada kesenjangan sangat besar antara kelompok


yang kaya, kuat dan sehat dengan kelompok
yang miskin, lemah dan sakit.
• Setelah mencapai kemajuan, berbagai negara
dihadang transisi yang menuntut strategi dan
kebijakan baru yang kreatif dan inovatif

5
Pendahuluan
• Upaya perbaikan dan peningkatan derajat
kesehatan harus berfokus pada pemerataan
kesempatan, Sumber Daya, Pendidikan dan
akses program kesehatan.
• Organisasi global seperti PBB, WHO, Bank Dunia
dan UNICEF mampu mengubah perpektif global
dan mengembangkan upaya kesehatan
masyarakat.

6
Pendahuluan
• Ilmu pengetahuan bukan saja memperbaiki
derajat kesehatan masyarakat (Kesmas) tetapi
juga memperlebar kesenjangan
• Berbagai vaksin dan obat mampu
mengendalikan berbagai penyakit infeksi
secara efektif dan aman.
• Transisi demografi mengubah tingkat fertilitas
dan kematian yang tinggi menjadi rendah.

7
Pendahuluan
• Transisi epidemiologi mengubah dominasi
penyakit menular dan kurang gizi ke penyakit
degeneratif dan ulah manusia (Perilaku
manusia).
• Negara maju dilanda transisi nutrisi dari
makanan lokal menjadi makanan industri
berkadar gula, garam dan lemak yang tinggi.

8
Pendahuluan
• Organisasi non Pemerintah banyak yang
berkonsentrasi pada berbagai isu kesehatan
dalam spektrum luas
• Bantuan bilateral yang dulu tergolong langka,
kini telah menjadi kelaziman.

9
Pendahuluan
• Transportasi dan komunikasi dukungan
jaringan kerja media seperti CNN membuat
berita terkait isu kesehatan cepat tersebar
diketahui dan direspon lebih cepat.
• Revolusi digital mengubah kemampuan
mengantarkan saran dan bantuan di setiap
tempat dan seketika (cepat).

10
Isu – Isu Utama Kesehatan

11
Waspada 10 Ancaman Kesehatan
Global Menurut WHO Tahun 2019
1. Menolak vaksin
2. Resistensi Obat
3. Polusi udara dan perubahan iklim
4. Pandemi Flu Global
5. Krisis di tempat rentan
6. Ancaman Patogen seperti Ebola
7. Penyakit Tidak Menular (PTM)
8. Demam Berdarah Dengue (DBD)
9. Layanan kesehatan yang lemah
10.HIV
12
Menolak vaksin
• Menolak vaksin seperti kasus vaksin Measles & Rubella,
bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di
Amerika serikat dan kini masuk dalam perhatian dunia.
• Penolakan vaksinasi dapat menyebabkan kemunduran
dalam menanggulangi penyakit dapat dicegah dengan
imunisasi
• Menurut WHO, vaksin merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk menghindari penyakit.
• Vaksin mencegah 2-3 juta kematian pertahun. Ke
depannya, angka ini dapat meningkat lebih dari 1,5 juta
kematian jika cakupan vaksinasi global ikut meningkat.
• Rendahnya cakupan imunisasi mulai terlihat dalam
peningkatan kasus Measles atau campak sebanyak
30%.
13
Resistensi Obat
• Sisi gelap dari keberhasilan antibiotik, antiviral dan
antimalaria adalah dapat menyebabkan super resisten
terhadap obat. Resistensi obat ini mengakibatkan
penyakit-penyakit infeksi seperti pneumonia, TB,
Gonorre dan Salmonellosis.
• Sekitar 1,6 juta orang meninggal setiap tahun karena
TBC dan banyak pasien menderita penyakit karena
antibiotik tidak berfungsi/resisten.
• WHO berusaha mengurangi resistensi obat dengan
meningkatkan kesadaran, mengurangi infeksi dan
mendorong penggunaan obat secara rasional.

14
Polusi udara dan Perubahan Iklim
• WHO menyatakan, polusi udara telah membunuh 7 juta
orang setiap tahunnya. Sekitar 90% orang di dunia
menghirup polusi udara itu.
• Polusi udara itu dapat menembus sistem pernapasan dan
peredaran darah sehingga merusak paru-paru, jantung,
dan otak. Polusi udara itu menyebabkan berbagai
penyakit seperti kanker, stroke, jantung, dan paru-paru.
• Penyebab utama dari pencemaran udara ini merupakan
kontribusi dari perubahan iklim.
• WHO memprediksi antara tahun 2020-2050, perubahan
iklim menyebabkan 250 ribu tambahan kematian setiap
tahun karena kekurangan gizi, malaria, diare, dan stres
akibat panas.
15
Pandemi Flu Global
• Pandemi influenza akan menyerang dunia.
• Prediksi WHO : Dunia akan menghadapi pandemi
influenza lain, yang tidak kami ketahui kapan mewabah
dan seberapa besar keparahannya.
• Flu yang mendominasi adalah H1N1 atau dikenal juga
dengan flu babi.
• WHO kini tengah memantau peredaran virus flu untuk
mendeteksi potensi pandemi.
• Tercatat 153 institusi di 114 negara terlibat dalam
pengawasan global terhadap flu ini.

16
Krisis di Lokasi Rentan
• Tempat rentan juga mengancam jiwa.
• WHO mendapati lebih dari 1,6 miliar orang
atau 1/5 populasi dunia hidup di daerah krisis
seperti kekeringan, kelaparan, konflik, dan
pemindahan atau pengungsian.
• Banjir besar dan suhu yang sangat dingin
membawa kesengsaraan bagi orang-orang
yang tinggal di tempat rentan.

17
Ancaman Patogen seperti Ebola
• Wabah Ebola kembali merebak di Kongo tahun
2018
• WHO menyebut wabah itu menyebar di kota-kota
berpenduduk lebih dari 1 juta orang. Ebola
diprediksi masih menjadi ancaman global di 2019.
• Para ahli juga mengantisipasi penyakit demam
lainnya seperti Zika, Nipah, MERS-COV, dan SARS.

18
Penyakit Tidak Menular (PTM)
• Lebih dari 70 persen kematian di dunia berasal dari
penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, dan
penyakit jantung.
• Ancaman ini juga menjadi ancaman yang diprioritaskan
oleh Kementerian Kesehatan di Indonesia.
• Menurut WHO : "Ini termasuk 15 juta orang yang
meninggal prematur atau berusia di antara 30-69 tahun
• Meningkatnya penyakit tidak menular didorong oleh lima
faktor risiko utama yakni tembakau, aktvitas fisik yang
menurun, penggunaan alkohol, diet tidak sehat, dan
polusi udara.

19
Demam Berdarah Dengue (DBD)
• DBD juga masuk dalam ancaman kesehatan
global dari WHO. Diperkirakan, 40 persen
orang di dunia berisiko terkena DBD dan
sekitar 390 juta orang terinfeksi setiap
tahunnya. Sebanyak 20 persen di antaranya
berujung kematian.
• DBD mulai mewabah saat musim hujan ketika
banyak genangan air yang menjadi sarang
jentik nyamuk Aedes aegypti.

20
Layanan Kesehatan yang Lemah
• Kurangnya kualitas dan akses layanan kesehatan
primer menjadi masalah besar di seluruh dunia.
• “Layanan kesehatan primer dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan kesehatan seseorang
selama hidupnya.
• Menurut WHO : banyak negara tidak memiliki
fasilitas perawatan kesehatan primer yang
memadai.

21
HIV
• Meski sudah banyak kemajuan mengatasi HIV,
penyakit ini tetap patut diwaspadai. Sebanyak 37
juta orang di dunia kini hidup dengan HIV.
• Sekitar 22 juta orang kini sudah mendapatkan
perawatan dengan menggunakan obat
antiretroviral untuk mencegah infeksi virus HIV.
• WHO kini tengah mempromosikan tes uji sendiri
agar setiap orang dapat mengetahui status dan
mendapatkan perawatan.
22
Kesehatan Global

23
6 Masalah Prioritas Kesehatan Dunia
Menurut WHO
1. Kesehatan ibu, Kesehatan anak, penyakit menular dan kesehatan
lingkungan
2. Menangani PTM (Kanker, jantung, diabetes, penyakit paru kronik) dan
faktor risikonya (merokok, diet, kurang aktivitas fisik dan konsumsi
alkohol)
3. Penerapan International Health Regulation (IHR) 2005 agar dunia siap
menghadapi kemungkinan pandemi dan melakukan prevensi, deteksi
dan respons (PDR) untuk penyakit wabah dunia (Ebola, MERS Cov, flu
Burung dan lainnya)
4. Menjamin terselenggaranya Universal Health Coverage (UHC) seperti
JKN
5. Jaminan ketersediaan obat dan alat kesehatan yang baik dan bermutu
pada seluruh masyarakat
6. Menangani determinan sosial, ekonomi dan lingkungan yang jelas
akan mempengaruhi status kesehatan.

24
EKUITI

25
Konsep Ekuiti
• Ekuiti = sebuah nilai “ ADIL”
• Perlu ada kesetaraan gender agar tidak terjadi
inequity atau perbedaan yang tidak adil
• Ekuiti dalam bidang kesehatan menjadi sangat
penting
• Tiga dimensi dalam kesehatan dibagi menjadi:
1. Equity dalam status kesehatan
2. Equity dalam penggunaan layanan kesehatan
3. Equity dalam pembiayaan kesehatan

26
Equity dalam Status Kesehatan
• Contoh perbedaan tingkat kematian Maternal
antara Populasi. Di Provinsi Y, angka kematian
ibu (AKI) 125 kematian per 100.000 kelahiran
hidup, sementara di Provinsi P, AKI mencapai
angka 362 per 100.000 kelahiran hidup.
• Perbedaan ini tidak adil dan dapat dihindari.

27
Ekuiti dalam Penggunaan Layanan
Kesehatan
• Penggunaan layanan kesehatan seringkali dijadikan
perbandingan dalam melihat ketimpangan antar
populasi. Masyarakat yang hidup di DKI Jakarta dapat
dengan mudah mengakses layanan kesehatan
dibandingkan dengan masyarakat yang hidup misalnya
di Provinsi NTT.
• Contoh: Persalinan oleh nakes terlatih di DKI mencapai
98% sementara ibu-ibu melahirkan di Provinsi Maluku
Utara hanya mendapat cakupan persalinan yang
ditolong oleh Nakes sebanyak 23% (SDKI, 2007).
Apakah hal ini adil ? Mengapa bisa terjadi
ketimpangan yang tinggi? Apakah distribusi nakes dan
fasyankes juga merupakan suatu inequity tersendiri ?
28
Ekuiti dalam Penggunaan Layanan
Kesehatan
• Akses dan kualitas pelayanan dasar (Puskesmas)
dan pelayanan rujukan (RS) serta pemerataan
SDM, masih menunjukan gejala
ketidakmerataan secara horizontal.
• Jumlah RS dan Dokter tidak terdistribusi secara
merata diberbagai daerah dan kualitas
pelayanan juga masih berbeda-beda.
• Kebijakan menentukan bagaimana pengelolaan
sumber daya yang tersedia.
29
Ekuiti dalam Penggunaan Layanan
Kesehatan
• Advokasi kebijakan kesehatan publik semakin
menjadi strategi yang penting sebagai panduan
dalam penentuan status kesehatan.
• Kebijakan sebagai bagian dari strategi politik
dengan kepentingan yang berbeda-beda, sistem
pembiayaan dan legalisasi pelayanan kesehatan
yang tersedia bagi oarang miskin adalah strategi
pendekatan utama untuk mencapai pemerataan
kesehatan.
30
Ekuiti dalam Penggunaan Layanan
Kesehatan
• Analisis sebaran utilisasi pelayanan kesehatan
menunjukan gambaran yang cukup baik dalam
memperbaiki kemerataan sosial ekonomi
• Masyarakat belum memanfaatkan pelayanan
kesehatan karena ada keterbatasan faktor
geografis.

31
Ekuiti dalam Pembiayaan Kesehatan
• Kebijakan pembiayaan kesehatan sejak tahun
2000 telah berhasil memperbaiki pemerataan
sosial ekonomi.
• Sebelum krisis, RS Pemerintah maupun swasta
cenderung digunakan oleh kalangan masyarakat
mampu
• Sebagian besar masyarakat miskin, belum atau
bahkan tidak memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan dikarenakan oleh keterbatasan
sumber daya.
32
Ekuiti dalam Pembiayaan Kesehatan
• Kebijakan jaminan kesehatan berhasil
mengurangi hambatan bagi masyarakat miskin
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan RS
maupun faskes non RS lainnya.
• Adanya program perlindungan kesehatan bagi
masyarakat mempunyai arah positif menuju
semakin terlindungnya masyarakat miskin dan
rentan miskin terhadap penyakit katastropik
yang mengakibatkan besarnya pengeluaran
kesehatan.
33
Rangkuman
• Isu kesehatan global menjadi perhatian dunia
internasional
• Isu kesehatan global merupakan masalah
kesehatan yang sifatnya melintasi batas
negara sehingga dibutuhkan kesepakatan
antar negara dalam forum multilateral.
• Setiap negara perlu menyusun strategi dan
kebijakan yang kreatif dan inovatif dalam
menghadapi tantangan kesehatan global.

34
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH..
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Jl. R.W. Monginsidi No. 223 Bandar Lampung
Telp. (0721) 485458 Fax. (0721) 486396
Website : www.bappeda.lampungprov.go.id 35

Anda mungkin juga menyukai