Penyusun
NPM : 1928021001
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
AGROMEDICINE
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada Mata Kuliah Agromedicine. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Food Safety, GM Food dan Ketahanan Pangan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Bandar Lampung,
Penulis
2
AGROMEDICINE
PENDAHULUAN
Upaya mencapai manusia Indonesia yang berkualitas, sangat terkait erat dengan faktor pangan
dan gizi. Pemenuhan kecukupan pangan dan gizi dapat tercermin dari tingkat pencapaian pangan
yang disediakan dan yang dikonsumsi terhadap jumlah pangan dan gizi yang tersedia, mutu
maupun keragamannya. Pengertian keamanan pangan (food safety) menurut Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia No.18 Tahun 2012 adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Smith (2008)
mendefinisikan food safety sebagai kondisi dan upaya mempertahankan kualitas sebuah
makanan untuk mencegah kontaminasi dan foodborne illness. Menurut McSwane et. al. (2005),
kontaminasi adalah kondisi dimana makanan telah tercemar dan berbahaya bagi manusia untuk
dikonsumsi. Makanan dapat terkontaminasi pada setiap tahap alur makanan dari pertanian
sampai ke meja. Sumber kontaminasi dapat berasal dari tanah, air, udara, tumbuhan, hewan dan
manusia. Oleh sebab itu pencegahan dan pengendalian harus diawali dari makanan tersebut
diterima sampai makanan tersebut disajikanMenurut data Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) pada tahun 2014, telah terjadi 540 kasus dan 47 insiden keracunan makanan
di Indonesia, dimana kasus keracunan makanan tersebut merupakan kasus keracunan tertinggi
kedua setelah keracunan akibat binatang yang terjadi di Indonesia. Menurut Centre of Food
safety (2008), terdapat lima kunci untuk menjaga keamanan makanan yaitu: (1) Memilih
makanan yang segar dan memeriksa tanggal kadaluarsa, (2) Menyimpan dan memisahkan
bahan makanan sesuai dengan jenisnya, (3) Membersihkan tangan, untensil, dan area dapur, (4)
Mengolah makanan dengan benar sesuai dengan jenis makanannya, (5) Simpan bahan makanan
pada suhu dan temperatur yang benar. Setiap penyedia jasa makanan dan minuman, seharusnya
memiliki kesadaran untuk menerapkan suatu sistem khusus yang mengatur keamanan pangan
(food safety) di dalam menjalankan usaha ini8.
Rekayasa genetika adalah transplantasi satu gen ke gen lainnya baik antara gen
dan lintas gen untuk menghasilkan produk yang berguna bagi mahluk hidup
hidup. Pada awalnya, rekayasa genetika hanya dilakukan pada tanaman untuk
memecahkan kekurangan pangan penduduk dunia, dan dalam pengembangannya
rekayasa genetika tidak hanya berlaku untuk tanaman dan hewan yang serupa,
3
AGROMEDICINE
tetapi telah berevolusi pada manusia dan lintas jenis. Prinsip dasar teknologi
rekayasa genetika adalah memanipulasi perubahan komposisi asam nukleat DNA
atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA mahluk hidup penerima, hal
ini berarti bahwa gen yang disisipkan pada mahluk hidup penerima dapat berasal
dari mahluk hidup lain1
Beberapa produk pertanian yang merupakan GMO bisa bertahan terhadap hama, tahan terhadap
penyakit, penggunaan pestisida lebih sedikit, mempunyai penampilan yang menarik,
mempunyai nutrisi yang lebih banyak jika dibandingkan dengan produk yang asli. Beberapa
kelebihan dari GMO tersebut di klaim dapat mengatasi masalah populasi dan pangan yang
dihadapi oleh dunia. produk rekayasa genetika pada tanaman di Indonesia di antaranya adalah
padi, tomat, tebu, singkong, dan kentang. Regulasi tanaman hasil rekayasa genetika diatur oleh
beberapa lembaga, di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian,
Komisi Keamanan Hayati, Tim Teknis Keamanan Hayati, dan Biosafety Clearing House,
berdasarkan peraturan pemerintah No. 21 tahun 2005. Pengujian yang dilakukan pada produk
rekayasa genetika meliputi analisis sumber gen penyebab alergi, sekuens homolog asam amino,
resistensi pepsin, skrining serum, serta penggunaan hewan uji. Berbagai produk GMO di
Indonesia sejauh ini merupakan produk yang dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, yang perlu diawasi secara ketat dari segi dampaknya terhadap lingkungan melalui
ketentuan hukum yang berlaku, yang diwakili oleh instansi-instansi terkait tersebut9.
Teknologi rekayasa pangan dapat memberikan manfaat yang besar terutama untuk
pemanfaatan produk pertanian. Namun, hal tersebut memerlukan kehati-hatian
dan kecermatan agar tidak menimbulkan sesuatu yang dapat mengganggu,
merugikan dan membahayakan bagi keanekaragaman hayati, lingkungan, dan
kesehatan manusia10.
RUANG LINGKUP
4
AGROMEDICINE
3. Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan adalah Kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup,
baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan2.
5
AGROMEDICINE
KEBIJAKAN
6
AGROMEDICINE
7
AGROMEDICINE
sepadan dengan yang non-PRG; (e) protein yang disandi gen yang
dipindahkan tidak bersifat alergen; (f) cara pemusnahan yang digunakan bila
terjadi penyimpangan7.
KESIMPULAN
Keamanan pangan merupakan syarat penting yang harus melekat pada pangan
yang hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat. Keamanan pangan bukan hanya
merupakan isu dunia tapi juga menyangkut kepedulian individu. Jaminan akan
keamanan pangan adalah merupakan hak asasi konsumen. Pangan termasuk
kebutuhan dasar terpenting dan sangat esensial dalam kehidupan manusia.
Walaupun pangan itu menarik, nikmat, tinggi gizinya jika tidak aman dikonsumsi,
praktis tidak ada nilainya sama sekali. Dengan demikian keamanan pangan sangat
penting karena keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah
keamanan pangan di suatu daerah dapat menjadi masalah internasional mengingat
saat ini produksi pangan telah menjadi industri yang diperjual belikan dan
didistribusikan secara global. Siapa saja yang bergerak di bidang pangan, hal
pertama dan utama yang harus diperhatikan adalah tentang keamanan pangan.
Tujuan utama pengembangan GMO adalah untuk mengatasi berbagai masalah
kekurangan pangan yang dihadapi penduduk dunia yang tidak mampu dipecahkan
8
AGROMEDICINE
9
AGROMEDICINE
Pada tahun 2050, penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 300 juta jiwa.
Ketahanan pangan akan menjadi tantangan besar, karena untuk saat ini Indonesia
telah mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan beras, gandum dan
kedelai. Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) memperkirakan
nilai impor ketiga komoditas tersebut pada tahun 2012 mencapai Rp80 triliun dan
tahun ini impor pangan diperkirakan nilainya akan mencapai Rp90 triliun.
Bahkan, pemerintah masih mengimpor beras, walaupun dalam kondisi surplus
produksi beras.
Sementara itu, harga beberapa bahan pangan yang sempat membumbung tinggi
menambah kekhawatiran masyarakat. Tentu masih segar dalam ingatan kita ketika
tempe hilang di pasar dan harganya naik hingga dua kali lipat akibat langkanya
kedelai. Begitu pula ketika harga cabai melambung tinggi hingga mencapai
Rp100.000 per kilogram. Bahkan, belum lama ini harga bawang putih sempat
meroket tinggi
Rekayasa genetika tanaman pangan dapat menjadi jawaban atas tantangan
permasalahan pangan negeri ini, ketika pasokan yang ada tidak lagi mampu
mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri11.
Berbagai gejolak sosial dan politik dapat juga terjadi jika ketahanan pangan
terganggu. Kondisi kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilisasi nasional
yang dapat meruntuhkan Pemerintah yang sedang berkuasa. Pengalaman telah
membuktikan kepada kita bahwa gangguan pada ketahanan seperti kenaikan harga
beras pada waktu krisis moneter, dapat memicu kerawanan sosial yang
membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas nasional. Untuk itulah, tidak
salah apabila Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan
bagi masyarakat, baik dari produksi dalam negeri maupun dengan tambahan
impor. Pemenuhan kebutuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan menjadi
semakin penting bagi Indonesia karena jumlah penduduknya sangat besar dengan
cakupan geografis yang luas dan tersebar. Indonesia memerlukan pangan dalam
jumlah mencukupi dan tersebar, yang memenuhi kriteria konsumsi maupun
logistik; yang mudah diakses oleh setiap orang; dan diyakini bahwa esok masih
ada pangan buat rakyat. Ketahanan pangan menyangkut upaya-upaya pemerintah
untuk menyediakan pangan secara cukup baik melalui produksi maupun impor.
10
AGROMEDICINE
Isu pangan akan selalu menarik perhatian karena pangan merupakan hajat hidup
orang banyak. Kebutuhan pokok yang paling utama dan harus dipenuhi setiap
orang ialah pangan. Instabilitas penyediaan pangan dapat mengakibatkan
ketidakstabilan politik12.
REFERENSI
11
AGROMEDICINE
10. https://www.beritasatu.com/nasional/517304-produk-rekayasa-genetika-
dukung-ketahanan-pangan
11. https://www.wartaekonomi.co.id/read13734/rekayasa-pangan-kunci-
alternatif-menuju-ketahanan-pangan
12. https://mediaindonesia.com/read/detail/116107-ketahanan-dan-keamanan-
pangan
12