Penyusun
NPM : 1928021001
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesejahteraan hidup (well being) adalah sebuah kondisi dimana idividu memiliki
sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri
dan mengatur lingkungan yang kompatibel dengan kebutuhannya, memiliki tujuan hidup
dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan
kesejahteraan-hidup-atau-psychological-well-being/8223/2)
Diener dan Suh (2000) menyatakan bahwa kebahagiaan dan kepuasaan memiliki
persamaan makna dengan kesejahteraan subjektif. Istilah tersebut tidak hanya digunakan
untuk mengungkapkan perasaan tidak nyaman atau suasana hati yang kurang
kebebasan atas pilihan berhubungan erat dengan kepuasan yang didapatkan oleh petani.
Kepuasan merupakan salah satu bentuk penilaian komponen kognitif pada kesejahteraan
subjektif. Kepuasan yang dirasakan juga berkaitan dengan pencapaian suasana hati yang
positif. Menurut Seligman (2005) seseorang yang merasakan suasana hati positif akan
Lahan pertanian dewasa ini menghadapi tantangan dan tekanan yang semakin kuat
terutama oleh persaingan peruntukan bagi pengembangan industri dan pemukiman, yang
semua itu mengancam eksistensi sektor pertanian dalam hal ketahanan pangan nasional.
Masalah penguasaan lahan telah banyak dikaji, terutama di negara-negara berkembang,
program yang ditujukan untuk mengkondisikan agar besaran dan struktur penguasaan lahan
pertanian lebih kondusif. Perluasan lahan pertanian, transmigrasi, reforma agraria, dan
sebagainya telah ditempuh. Akan tetapi secara empiris ternyata sampai saat ini tujuan untuk
menciptakan besaran dan struktur penguasaan lahan pertanian yang kondusif untuk
diharapkan. Berbagai program untuk menurunkan angka kemiskinan juga telah dilakukan,
namun Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat angka kemiskinan pada September 2019
mencapai 9,22 persen. Angka ini turun 0,19 persen poin terhadap Maret 2019 dan menurun
0,44 persen poin terhadap September 2018. Sementara jumlah penduduk miskin pada
September 2019 tercatat 24,79 juta orang. Angka tersebut turun 0,36 juta orang terhadap
Maret 2019 dan menurun 0,88 juta orang terhadap September 2018.
mengakses pangan masih sangat banyak. Pada tahun 2018 daerah yang rentan rawan
pangan mencapai 17,1 persen dari total kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Adapun 426
kabupaten/kota lainnya atau sekitar 82,9 persen sudah masuk ke kategori tahan pangan.
B. Identifikasi Masalah
Diantara kelompok petani, yang paling perlu mendapat perhatian dilihat dari
tingkat kesejahteraan dan kaitannya dengan luasan lahan yang dikuasai adalah petani
tanaman pangan, khususnya padi. Padi atau beras secara nasional merupakan komoditas
strategis dengan jumlah rumah tangga petani padi paling dominan diantara komoditas
pangan lain. Jumlah rumah tangga petani padi sekitar 65 persen dari total rumah tangga
petani sehingga program dan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang
ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan petani padi juga berdampak positif terhadap
ekonomi rumah tangga perdesaan secara umum. Disamping upaya peningkatan produksi
padi, dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani padi, petani perlu
Dengan demikian, permasalahan yang perlu dianalisis lebih mendalam adalah yang
terkait dengan sempitnya rataan penguasaan lahan sehingga kebijakan reforma agraria dan
1. Kebijakan apa yang perlu segera dilakukan oleh pemerintah untuk mengangkat
C. Tujuan
tangga petani
BAB II
1. Dorongan penawaran lahan oleh petani dapat dirangsang oleh beberapa faktor yaitu
luas pemilikan lahan petani yang relatif sempit akibat kepadatan penduduk yang tinggi,
sistem pewarisan lahan pecah bagi yang mengarah pada pemilikan lahan yang semakin
menyebabkan kelangkaan lahan (Pak-pahan dan Anwar, 1989), dan pemilikan lahan
2. Permintaan lahan untuk kegiatan nonpertanian dapat dirangsang oleh tiga kondisi yaitu
yang mengarah pada sektor ekonomi yang memiliki produktivitas lebih tinggi
3. Kedua perilaku permintaan dan pena-waran lahan pertanian tersebut tidak terlepas dari
jakan ekonomi yang bias pada sektor nonper-tanian akan memperbesar tarikan
wilayah yang telah memetakan suatu wilayah sebagai ka-wasan industri atau kawasan
Sedangkan kebijakan di bidang sosial yang tidak mampu menekan laju pertumbuhan
penduduk dapat merangsang konversi lahan akibat meningkat-nya kelangkaan lahan
pemerintah daerah untuk memberikan kemudahan kepada Petani dalam memperoleh lahan
untuk mengembangkan Usaha Tani. Jaminan Luasan Lahan Pertanian diatur dengan
Pertanian ditetapkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 19 September 2019 di Jakarta.
Menkumham Yasonna H. Laoly dan mulai berlaku pada tanggal 23 September 2019. PP
65 tahun 2019 tentang Jaminan Luasan Lahan Pertanian diundangkan dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 170, dan Penjelasan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 65 tahun 2019 tentang Jaminan Luasan Lahan Pertanian dalam
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6389, agar seluruh orang
mengetahuinya.
C. Implementasi kebijakan
Lahan Pertanian memiliki nilai ekonomis, sosial, dan religius. Oleh karena itu
Lahan Pertanian memiliki peran strategis bagi masyarakat, Indonesia yang bercorak agraris
yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor Pertanian. Dalam
pembangunan pertanian, lahan merupakan sumber daya pokok dalam Usaha Tani, terutama
pada kondisi yang sebagian besar bidang usahanya masih bergantung pada pola pertanian
berbasis lahan. Di sisi lain, lahan merupakan sumber daya alam yang terbatas tetapi
kebutuhan terhadap lahan terus meningkat. Salah satu upaya untuk mengatasi
permasalahan tersebut dilakukan dengan membuka akses lahan bagi Petani berlahan sempit
dalam peningkatan luasan Lahan Pertanian untuk Usaha Tani melalui penyelenggaraan
Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2019 tentang Jaminan Luasan Lahan Pertanian
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Luas lahan usahatani relatif sempit dan kesenjangan pemilikan lahan juga semakin
tinggi. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pendapatan petani perlu dilakukan
perbaikan struktur pengusahaan lahan. Reforma agraria hadir sebagai upaya menata
B. SARAN
usaha tani organik, karena tanaman organik yang dihasilkan memiliki keuntungan
2. Pertanian organik dapat menjadi solusi dari semakin menurunnya luas lahan
3. Pemerintah perlu menciptakan sebuah sistem terpadu sehingga petani bisa mandiri
dari hulu sampai hilir dalam hal teknis budidaya, manajemen, organisasi sampai
pemasaran