Anda di halaman 1dari 13

53

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Normalitas

Tabel 4.1
Uji Normalitas

Variabel N Mean Std. P-Value


Deviation
Kadar Hb Sebelum 33 9.642 0.6103 0.384
Intervensi
Kadar Hb Sesudah 33 10.648 0.9582 0.264
Intervensi

Uji normalitas adalah uji prasyarat sebelum dilakukannya uji perbedaan atau

pengaruh (compare means). Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji

normalitas kosmologrov smirnov dengan ketentuan : Jika niali p-value >

dari 0.05 maka distribusi normal Jika niali p-value < dari 0.05 maka

distribusi tidak normal, p-value pada penelitian ini didapat 0.384 yang

artinya lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal, dan selanjutnya

dapat dilakukan uji t-tes

4.1.2 Analisa Univariat

4.1.2.1 Kadar Hb Sebelum Pemberian Ekstrak Daun Kelor

Berdasarkan hasil univariat yang dilakukan oleh peneliti pada

kadar Hb ibu hamil TM III di Puskesmas M. Mataram Lampung

Selatan Tahun 2018.

53
54

Tabel 4.2
Rata-Rata Kadar Hb Ibu Hamil Sebelum Diberi Ekstra Daun Kelor Di
Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun 2018.
Variabel N Mean Min- Std. Std, CI-95%
Max Dev Eror
Kadar Hb 33 9.642 8.5-11.0 0.6103 0.1062 9.426-
sebelum 9.859
diberi
ekstrak
daun kelor

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa Rata-rata kadar HB ibu

hamil sebelum diberi ekstra daun kelor di Puskesmas M. Mataram

Kab. Lampung Selatan Tahun 2018 dengan Mean 9.642 Min 8.5

Max 11.0 dan Standar Deviasi 0.6103 dan Standar Eror 0.1062.

4.1.2.2 Kadar Hb Sesudah Diberi Ekstrak Daun Kelor

Berdasarkan hasil univariat yang dilakukan oleh peneliti pada

kadar Hb ibu hamil TM III di Puskesmas M. Mataram Lampung

Selatan Tahun 2018.

Tabel 4.3
Rata-Rata Kadar Hb Ibu Hamil Sesudah Diberi Ekstra Daun
Kelor Di Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan
Tahun 2018.

Variabel N Mean Min- Std. Std, CI-


Max Dev Eror 95%
Kadar Hb 33 10.648 9.0-12.8 0.9582 0.1668 10.309-
sesudah 10.988
diberi ekstrak
daun kelor

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa Rata-rata kadar HB ibu

hamil sesudah diberi ekstra daun kelor di Puskesmas M. Mataram


55

Kab. Lampung Selatan Tahun 2018 dengan Mean 10.648 Min 9.0

Max 12.8 dan Standar Deviasi 0.9582 dan Standar Eror 0.1668.

4.1.3 Analisis Bivariat

Tabel 4.4
Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Kelor Dengan Meningkatkan
Kadar Hb Pada Ibu Hamil Di Puskesmas M. Mataram Kab.
Lampung Selatan Tahun 2018.
Variabel N % Mean Std. SE P CI-95%
Dev -Value
pretest 33 100 9.642 0.6103 0.106 9.426-9.859
2
Posttest 33 100 10.648 0.9582 0.166 10.309-10.988
8 0.000
Perbedaan
Pretest- -1.0061 0.8456 0.1568
posttest

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata kadar Hb dengan 33 responden

dengan Mean 9.642 Standar Deviasi 0.6103 dan Standar Eror 0.1062 pada

pengukuran ke dua didapat 33 responden dengan kadar Hb sesudah diberi

ektrak daun kelor dengan Mean 10.648, Standar Deviasi 0.9582dan Standar

Eror 0.1668. Hasil uji statistik didapatkan nilai P-value = 0.000 yang

artinya terdapat pengaruh konsumsi ekstrak daun kelor dengan

meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas M. Mataram Kab.

Lampung Selatan Tahun 2018.


56

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Univariat

1. Rata-Rata Kadar Hb Ibu Hamil Sebelum Diberi Ekstra Daun

Kelor Di Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun

2018

Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa Rata-rata kadar HB ibu

hamil sebelum diberikan ekstrak daun kelor di Puskesmas M. Mataram

Kab. Lampung Selatan Tahun 2018 dengan Mean 9.642 Min 8.5 Max

11.0 dan Standar Deviasi 0.6103 dan Standar Eror 0.1062.

Sejalan dengan teori Yuni (2015) hemoglobin adalah protein

pembawa oksigen di dalam sel darah merah, yang memberi warna

merah pada sel darah merah. Hb memiliki peran penting dalam

mengantar oksigen ke seluruh bagian tubuh untuk konsumsi dan

membawa kembali karbon dioksida kembali ke paru menghembuskan

nafas keluar dari tubuh. Jika kadar hemoglobin terlalu rendah, prosese

ini terganggu, sehingga tubuh memiliki tingkat oksigen yang rendah.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sylvie (2013)

dengan judul “efektivitas suplementasi bubuk daun kelor (moringa

oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang

menderita anemia” Hasil uji hipotesis komparatif dengan uji Wilcoxon

antara kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh nilai

significancy 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa


57

terdapat perbedaan yang bermakna kadar Hb antara sebelum perlakuan

dan sesudah perlakuan.

Menurut peneliti Kandungan Hb yang rendah dapat

mengindekasikan anemia, bergantung pada metode yang digunakan,

nilai Hb menjadi akurat sampai 2-3%. Gejala anemia berupa lemah,

kurang nafsu makan, kurang energi, konsenstrasi menurun, sakit

kepala, mudah trinfeksi penyakit, mata kunang-kunang, selain itu

kelopak mata,bibir, dan kuku tampak pucat. Penanggulangan ibu hamil

dapat dilakukan dengan cara pemberian tablet besi serta peningkatan

kualitas makanan sehari-hari.

Pada hasil penelitian ini, nilai kadar Hb terendah sebelum di beri

perlakuan adalah 8.5 gr/dl yang masuk ke dalam anemia ringan, hal

tersebut mempengaruhi kegiatan ibu hamil dalam menjalankan

aktivitas rumah tangga, seperti masak, dan membereskan rumah, dan

paling tinggi 11 gr/dl yang artinya ibu tidak mengalami anemia, dari

keseluruhan responden terdapat 31 ibu hamil yang mengalami anemia

sedang dengan kisaran nilai Hb 8.5, 9.0, 9.5, 10, dan 10.5 gr/dl.

2. Rata-Rata Kadar Hb Ibu Hamil Sesudah Diberi Ekstra Daun Kelor


Di Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun 2018

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa Rata-rata kadar HB

ibu hamil sesudah diberikan ekstrak daun kelor di Puskesmas M.


58

Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun 2018dengan Mean 10.648 Min

9.0 Max 12.8 dan Standar Deviasi 0.9582 dan Standar Eror 0.1668.

Sejalan dengan teori Manuaba (2010) dikatakan anemia bila

kadar Hb pada wanita hamil trimester I < 11 gr/dl, trimester II <

10,5 gr/dl dan trimester III < 10 gr/dl. Kadar Hb ibu hamil terjadi

jika produksi sel darah merah meningkat, nilai normal

haemoglobin (12 sampai 16 gr/%) dan nilai normal hematokrit (37%

sampai 47%) menurun secara menyolok. Penurunan lebih jelas

terlihat selama trimester kedua, saat terjadi ekspansi volume darah

yang cepat. Apabila nilai hematokrit turun sampai 35% atau lebih,

wanita dalam keadaan anemia (Benson, 2009). Kadar Hb pada darah

dikatakan anemia apabila kadar Hb dasar pada pria <13 gr/%, wanita

< 12 gr/% dan pada ibu hamil < 11 gr/% (Saifuddin, 2008).

Daun kelor juga mengandung semua unsur asam amino yang

penting (essensial). Berbagai nutrisi ini merupakan suatu sumber yang

luar biasa dari tumbuhan. Kecuali vitamin C, semua kandungan gizi

yang terdapat dalam daun kelor segar akan mengalami peningkatan

konsentrasinya) apabila dikonsumsi setelah dikeringkan dan

dilumatkan dalam bentuk serbuk atau tepung. Satu sendok makan

bubuk daun kelor berisi 14% protein, kalsium, zat besi dan provitamin

A . Enam sendok makan bubuk daun kelor dapat memenuhi

kebutuhan harian kalsium dan zat besi bagi hamil dan menyusui

(Lowell, 2004; Balbir, 2011; Deptan, 2012).


59

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sylvie (2013)

dengan judul “efektivitas suplementasi bubuk daun kelor (moringa

oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang

menderita anemia” Hasil uji hipotesis komparatif dengan uji Wilcoxon

antara kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh nilai

significancy 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna kadar Hb antara sebelum perlakuan

dan sesudah perlakuan.

Pada penelitian ini didapat nilai kadar Hb setelah diperlakuan

dengan menggunakan ekstrak daun kelor selama 14 hari, mengalami

peningkatan 10.0-12.7 gr/dl, yang artinya ibu berhasil melakukan

terapi yang diajarkan oleh peneliti dan sesuai dengan standar prosedur,

selain itu responden juga mengkonsumsi makanan perhari yang

mengandung zat besi seperti, bayam, daun singkong, ikan asin, jenis

olahan ikan segar, dan juga konsumsi ekstrak daun kelor. Sedangkan

hasil penelitian ini terdapat beberapa orang yang masih mengalami

anemia ringan, disebabkan oleh waktu uji coba hanya 14 hari sehingga

memerlukan waktu yang lebih lama, dan 2 orang tidak mengalamai

peningkatan kadar Hb dengan nilai 11 gr/dl dari sebelum dilakuakan

terapi telur, dikarenakan sebelum diberikan terapi, nilai Hb ibu berada

dalam batas normal, sehingga tidak mempengerahui peningkatan Hb,

1 orang ibu tidak mengalami peningkatan, dengan nilai kadar Hb 9.5

gr/dl pada sebelum dan sesudah diberikan terapi,dikarenakan factor


60

luas permukaan tubuh dan aktivitas, stress, pola istirahat serta pola

makan yang tidak baik.

Menurut peneliti,peningktan kadar Hb pada ibu hamil sangat

dipengaruhi oleh asupan makanan juga asupan suplemen yang dapat

meningkatkan kadar Hb.

4.2.2 Analisa Bivariat

1. Pengaruh Konsumsi Ekstrak Daun Kelor Dengan Meningkatkan


Kadar Hb Pada Ibu Hamil Di Puskesmas M. Mataram Kab.
Lampung Selatan Tahun 2018

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata kadar Hb dengan 33

responden dengan Mean 9.642 Standar Deviasi 0.6103 dan Standar

Eror 0.1062 pada pengukuran ke dua didapat 33 responden dengan

kadar Hb sesudah diberi ekstrak daun kelor dengan Mean 10.648,

Standar Deviasi 0.9582dan Standar Eror 0.1668. Hasil uji statistik

didapatkan nilai P-value = 0.000 yang artinya terdapat pengaruh

konsumsi ekstrak daun kelor dengan meningkatkan kadar Hb pada ibu

hamil di Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun 2018.

Menurut teori Laksmi Sylvie (2013) daun kelor (Moringa oleifera)

tanaman asli dari Indonesia yang biasanya banyak dijumpai di

masyarakan pedesaan, daun kelor biasanya diyakini memiliki banyak

sekali manfaat, baik kesehtaan ataupun non kesehatan, salah satunya

dipercaya untuk penangkal santet, ataupun daun keberuntungan (dalam

mitologi jawa), namun dalam dunia kesehatan, daun kelor, memiliki

segudang manfaat, salah satunya adalah kandungan Vit C pada daun


61

kelor, yang berguna bagi penyerapan zat Fe baik dari makanan ataupun

kapsul.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sylvie (2013)

dengan judul “efektivitas suplementasi bubuk daun kelor (moringa

oleifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang

menderita anemia” Hasil uji hipotesis komparatif dengan uji Wilcoxon

antara kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh nilai

significancy 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna kadar Hb antara sebelum perlakuan

dan sesudah perlakuan.

Menurut peneliti anemia pada ibu hamil dapat dikurangi dengan

memberikan asupan nutrisi yang cukup dan baik, seperti

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C dan

ekstrak daun kelor, dalam 1 kapsul seberat 35 mg jika dikonsumsi 2

tablet sehari, maka akan terpenuhi kebutuhan Fe sebesar 56,4 mg,

yang dibantu dengan zat besi pada kandungan makanan yang lainnya.

Pemberian dilakukan selama 2 minggu atau 14 hari.

Pada penelitian ini 1 orang tidak mengalamai peningkatan kadar

Hb dengan nilai 11 gr/dl dari sebelum dilakuakan terapi ekstrak daun

kelor, dan 1 orang ibu tidak mengalami peningkatan dengan nilai

kadar Hb 9.5 pada sebelum dan sesudah diberikan terapi. 2 orang ibu

mengalami penurunan dari 9.5 menjadi 9.0 dan 9.8 menjadi 9.0.

Menurut peneliti responden yang mengalami penurunan kadar Hb, hal


62

tersebut dikarenakan ibu memiliki riwayat BB kurang, dan suka

mengkonsumsi kopi atau teh dipagi hari selama kehamilan untuk

mengurangi rasa mual, konsumsi teh dan kopi secara kontinyu tetap

akan mengganggu penyerapan zat besi, baik dalam tablet ataupun

asupan makanan, ibu yang tidak mengalami peningkatan kadar hb,

dapat disebabkan karena pengaruh stress, pola istirahat, serta pola

makan yang tidak baik, seperti makan dengan porsi sedikit selama

kehamilan, karena dapat mempengaruhi penyerapan zat besi yang

terkandung pada makanan dan tablet Fe ataupun pemberian ekstrak

daun kelor.
63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian dengan judul “pengaruh konsumsi ekstrak daun kelor dengan

meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas M. Mataram Kab.

Lampung Selatan Tahun 2018.” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Rata-rata kadar HB ibu hamil sebelum diberikan ekstrak daun kelor di

Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun 2018 dengan

Mean 9.642 Min 8.5 Max 11.0 dan Standar Deviasi 0.6103 dan Standar

Eror 0.1062.

2. Rata-rata kadar HB ibu hamil sesudah diberikan ekstrak daun kelor di

Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun 2018dengan Mean

10.648 Min 9.0 Max 12.8 dan Standar Deviasi 0.9582 dan Standar Eror

0.1668..

3. Hasil uji statistik didapatkan nilai P-value = 0.000 yang artinya terdapat

pengaruh konsumsi ekstrak daun kelor dengan meningkatkan kadar Hb

pada ibu hamil di Puskesmas M. Mataram Kab. Lampung Selatan Tahun

2018.

5.2 Saran

1. Bagi Ibu Hamil


64

Diharapkan bagi ibu hamil agar selalu mengkonsusmsi ekstrak daun kelor

mengandung 35 mg selama masa kehamilan Dari TM 1 hingga TM 3

danm tetap mengkonsumsi tablet Fe, untuk persiapan menjelang


63
persalinan, karena saat bersalin ibu mememerlukan tenaga, dan cukup

banyak darah setelah bersalin.

2. Bagi Puskesmas M. Mataram

Diharapkan bagi puskesmas dan tenaga kesehatan lainnya, agar rutin

memberikan penyuluhan kepada ibu hamil, tentang pentingnya

mengkonsumsi makanan tambahan seperti telur rebus, daging, dan syuran

yang mengandung zat besi serta ekstrak daun kelor yang kaya akan

vitamin c yang membantu penyerapan zat bezi baik pada makanan

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

dalam melakukan penelitian selanjutnya, dan diharapkan juga kepada

peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji status gizi ibu selama

kehamilan dan mengganti dengan intervensi lainnya yang berkaitan

dengan pengaruh pemberian suatu intervensi terhadap kenaikan Hb pada

ibu hamil.
65

Anda mungkin juga menyukai