0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan11 halaman
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi buang air besar dan perbaikan konsistensi feses pada anak balita dengan diare akut. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelompok kontrol dan eksperimen, menunjukkan bahwa pemberian madu secara signifikan dapat menurunkan frekuensi BAB dan memperbaiki konsistensi feses pada anak balita
Deskripsi Asli:
presjul
Judul Asli
Madu Sebagi Terapi Komplementer Untuk Anak Dengan Diare
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi buang air besar dan perbaikan konsistensi feses pada anak balita dengan diare akut. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelompok kontrol dan eksperimen, menunjukkan bahwa pemberian madu secara signifikan dapat menurunkan frekuensi BAB dan memperbaiki konsistensi feses pada anak balita
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi buang air besar dan perbaikan konsistensi feses pada anak balita dengan diare akut. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimental dengan kelompok kontrol dan eksperimen, menunjukkan bahwa pemberian madu secara signifikan dapat menurunkan frekuensi BAB dan memperbaiki konsistensi feses pada anak balita
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 : 1. ASEP SAEFUDIN 2. AYU TEDDY 3. MAULIA HINDUN 4. NENI A 5. NENSI FEBRIANAN LUBIS 6. RAHMA RULIANA 7. RAMLAH 8. YOGI ABSTRAK
Diare merupakan suatu penyakit endemis di
Indonesia yang berpotensial menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.penangan diare selain menggunakan tehnik farmakoterapi terdapat juga terapi komplamenter yang dpt digunakan yaitu memberikan madu. Tujuan penelitian : untuk menganalisa pengaruh madu terhadap diare akut pada anak balita. Metode yg digunakan : quasi eksperimental dgn pretest dan post test non equivalent control group design. Hipotesa penelitian : terdapat pengaruh yang signifikan terhadap frekuensi buang air besar (BAB) dan karakteristik feses pada balita sebelum dan sesudah pemberian madu (p value = 0,001) Kata kunci : anak balita, diare akut , madu LATAR BELAKANG : Jurnal ini dipilih untuk dipersentasikan karena banyaknya angka kejadian diare pada balita di indonesia sebanyak 1.516.438 pada tahun 2018 dan DKI Jakarta berada di peringkat ke 5 terbanyak, dengan total penderita 104.743 sedangkan wilayah jakarta utara berada diperingkat ke 2 di DKI Jakarta dengan persentase sebesar 86,78 %. Dari data yang diambil dibulan agustus 2019 di ruang rawat inap lumba dan dory RSUD Koja sebanyak 506 kasus. METODE PENELITIAN
Quasi experiment dengan pretest dan post test
non equivalent control group design. Variable independen : eksperiment pemberian madu Variable dependen : frekuensi BAB dan karakterstik feses. Jumlah responden 26 anak balita Kelompok eksperimen mendapat terapi standar dari puskesmas ditambah terapi madu selama 5 hari dengan dosis 3 x 5 cc, madu yang diberikan dari pusat perlebahan pramuka yang terstandar SNI Kelompok kontrol : mendapat terapi standar dari puskesmas. Penelitian dilakukan di poli MTBS Puskesmas Cinere, Depok pada bulan mei-juni 2018 PEMBAHASAN
Hasil rata-rata frekuensi BAB pada kelompok
eksperimen menunjukkan bahwa terdapat penurunan frekuensi BAB sebelum dan sesudah intervensi sebesar 6,30 yaitu dari 7,92 turun menjadi 1.62. Hasil uji T diperoleh p value = 0,001, yang artinya ada perbedaan yang signifikan frekuensi BAB sebelum dan setelah intervensi pada kelompok eksperimen Pada kelompok kontrol menunjukan bahwa terdapat penurunan frekuensi BAB sebesar 3,69 yaitu dari 7,69 turun menjadi 4,00 hasil uji T diperoleh p value 0,001 yang artinya ada perbedaan signifikan frekuensi BAB sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh pemberian madu terhadap frekuensi BAB pada balita dengan diare akut. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cholid dkk (2011), purnamawati,dkk (2015), dan nadhilla(2014), KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan
pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisa stastistik menunjukkan pemberian madu berpengaruh positif terhadap penurunan frekuensi BAB dan perbaikan konsistensi feses pada anak balita dengan diare akut. REKOMENDASI Berdasarkan jurnal yang diambil dapat diterapkan penggunaan madu bagi balita dengan diare akut baik yang dirawat di rs ataupun di masyarakat sekitar.
Saran RS diharapkan dapat melakukan kajian lanjutan tentang penerapan efektivitas madu terhadap diare akut pada balita TERIMA KASIH……