Anda di halaman 1dari 2

BAB.

4 ANALISA JURNAL

AUTHOR (YEAR) Tri Purnamawati , Nani Nurhaeni , Nur Agustini

TITLE TERAPI MADU EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN


FREKUENSI DIARE DAN BISING USUS PADA ANAK
USIA BALITA

CONCEPTUAL Banyaknya kasus diare terutama terjadi pada balita, hal ini
FRAMEWORK memerlukan perhatian dari semua tenaga kesehatan termasuk
perawat.Perawat memegang peranan penting dalam melakukan
usaha pencegahan dan pengobatan diare. Peran perawat sebagai
care giver dapat menerapkan terapi komplementer terapi madu
untuk membantu menurunkan frekuensi diare dan bising usus
pada balita dengan diare.

DESIGN/METHOD Penelitian ini dilakukan menggunakan desain kuasi


eksperimental secara non equivalent control group before after
design.
SAMPLE/SETTING Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara setiap anak yang memenuhi kriteria penelitian
diikutsertakan sebagai sampel penelitian sampai kurun waktu
tertentu sehingga jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi.
Pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan kriteria
inklusi dan ekslusi yang dibuat oleh peneliti. Sesuai denga
kriteria yang telah ditentukan, didapatkan jumlah responden 46
orang yaitu 23 responden untuk kelompok intervensi dan 23
responden kelompok kontrol.

MAJOR VARIABLES Independen : Terapi madu efektif untuk menurunkan frekuensi


STUDIED (AND THEIR diare dan bising usus
DEFINITIONS)
Dependen : pada anak usia balita

MEASUREMENT Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa kuesioner


tentang usia, jenis kelain, status gizi, kebiasaan cuci tangan,
pemberian ASI, tingkat pengetahuan dan penghasilan orang tua.
Lembar observasi responden berisi pemberian madu, frekuensi
diare dan bising usus. Lembar observasi pemberian madu dan
frekuensi diare diisi sendiri oleh orang tua/wali/pengasuh.

DATA ANALYSIS Analisis data menggunakan program statistik dan dilakukan


secara univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk
mengidentifikasi karakteristik responden (usia, jenis kelamin,
status gizi, tingkat pengetahuan orang tua, tingkat pendidikan
orang tua, sosial ekonomi, status pemberian ASI dan kebiasaan
cuci tangan orang tua), frekuensi diare dan bising usus pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis bivariate
untuk melihat perbedaan frekuensi diare dan bising usus pada
kedua kelompok setelah intervensi menggunakan uji Mann
Whitney dan t-test.

FINDINGS Kaitan antara terapi madu dan diare dilakukan oleh Kajiwara
(2012), menemukan bahwa madu murni memiliki aktivitas
bakterisidal yang dapat melawan beberapa organisme
enteropathogenic, termasuk diantaranya spesies dari
Salmonella, Shigella dan E.Colli. Uji klinis dari pengobatan
madu pada anak-anak yang menderita gastroenteritis telah
diteliti oleh Adebolu (2005), dan menemukan bahwa madu
alami dapat menurunkan bakteri pada penyakit diare. Hal
tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Abdulrahman (2010)
yang menemukan bahwa madu murni dapat memperbaiki
mukosa pada usus dan lambung pada penyakit diare.

APPRAISAL WORTH TO Hasil penelitian ini menemukan bahwa madu efektif dalam
PRACTICE mengatasi diare akut pada balita di RS. TNI AL Dr.Mintohardjo
dengan cara mengurangi frekuensi diare dan bising usus.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada rumah sakit
dapat dijadikan kebijakan untuk penatalaksanaan balita diare,
dan perawat dapat menggunakan terapi komplementer terapi
madu sebagai salah satu intervesi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai