Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS FALETEHAN

INTERVENSI PEMBERIAN JAMU CEKOK UNTUK PENINGKATAN NAFSU MAKAN DAN


BERAT BADAN PADA ANAK

KARYA TULIS ILMIAH

ACHMAD RIFA’I
3019041003

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
TAHUN 2021-2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebagian penduduk Indonesia (49,5%) masih meyakini bahwa pengobatan tradisional berupa
jamu-jamuan sangat ampuh untuk mengobati berbagai penyakit dan masalah-masalah kesehatan
lainnya, 4,5% diantaranya mengkonsumsi obat tradisional setiap hari atau secara rutin dan
sisanya mengkonsumsi hanya sesekali. Obat tradisional yang sering di konsumsi berupa racikan
sendiri dari pengobatan tradisional maupun produksi industri. Indonesia memiliki kekayaan
tersendiri tentang obat-obatan tradisional, dari 30.000 macam dan jenis tumbuh-tumbuhan yang
ada, 7.000 diantaranya merupakan jenis tumbuhan obat yang tersebar di seluruh daerah. Negara
kita juga memiliki sekitar 280.000 praktisi atau ahli dalam bidang pengobatan tradisional di
berbagai daerah (Sembiring & Sismudjito, 2015).

Kebanyakan masyarakat di Indonesia yang memiliki anggapan bahwa mengkonsumsi obat-


obatan herbal relatif aman, tidak memiliki efek samping atau dampak negatif bagi kesehatan, dan
mereka menggunakannya secara irasional. Berdasarkan hasil penelitian (Merdekawati, 2016).
menyatakan bahwa 98,8% tidak terdapat efek samping yang membahayakan bagi kesehatan
tubuh dalam mengkonsumsi obat tradisional, hal ini membuktikan bahwa obat tradisional
memiliki efek samping yang relatif rendah dibandingkan obat modern. Efek samping yang
terjadi setelah mengkonsumsi obat tradisional relatif kecil jika di konsumsi sesuai kebutuhan
tubuh atau secara tepat, yang meliputi kebenaran obat, ketepatan dosis, ketepatan waktu
konsumsi, ketepatan menggali informasi, tidak di salah gunakan dan ketepatan obat herbal yang
dipilih untuk penyakit tertentu (Sumayyah & Salsabila, 2017).

Desa Sukajawa kecamatan Bumiratu Nuban Lampung Tengah merupakan salah satu desa yang
banyak memanfaatkan halamannya untuk penanaman tanaman obat (toga). KWT Kenanga
adalah salah satu usaha ibu-ibu di desa Sukajawa, diantara usahanya adalah mengolah jamu
cekok. Jamu sekok selalu identik dengan rasa pahit dan tidak bertahan lama. Selain itu, jamu
cekok sesuai dengan namanya cara meminumkannya juga dengan cara memaksa yaitu
memasukan langsung ke mulut anak (cekok). Hal inilah yang menjadi masalah, sehingga perlu
inovasi produk jamu cekok menjadi permen jamu cekok dengan rasa manis dan menarik serta
tetap berkhasiat sebagai penambah nafsu makan, yang disukai oleh anak-anak. Penyuluhan,
pelatihan, pembinaan dan evaluasi adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Pelatihan yang dilakukan berhasil membuat permen jamu cekok dan bisa meningkatkan
pendapatan KWT Kenanga. Harga jamu cekok sebelum dibuat permen adalah Rp. 3000, setelah
dibuat permen jamu cekok memiliki harga Rp. 6000 perbungkus. Dengan perhitungan analisis
usaha maka diperoleh keuntungan Rp. 2.736.080 dengan waktu balik modal adalah 0,6 bulan,
tingkat BEP adalah 159 bungkus (Dyah Koesoemawardani, 2018).
Gizi kurang merupakan salah satu masalah Kesehatan yang menjadi perioritas pemerintah untuk
ditanggulangi. Kurang nafsu makan cenderung membuat intake nutrisi tidak terpenuhi. Tujuan
penelitian adalah mengeksplorasikan asuhan keperawatan keluarga dengan pemberian ramuan
tradisional ketumbar dan madu untuk meningkatkan nafsu makan balita yang mengalami gizi
kurang. Desain penelitian studi kasus menggunakan dua subjek (keluarga) yang mempunyai
balita gizi kurang dan nafsu makan kurang. Focus intervensi adalah pemberian ramuan
tradisional pada balita oleh keluarga. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa ramuan tradisional
dapat meningkatkan porsi makan, jenis makanan yang dikonsumsi bervariasi, dan berat badan
dari 10, 6 Kg menjadi 11, 6 Kg pada An. A dan 11, 1 Kg menjadi 11, 8 Kg pada An. V.
Kemandirian dua keluarga dari KM Ⅱ menjadi KM Ⅲ. Kesimpulan penelitian adalah pemberian
ramuan tradisional ketumbar dan madu oleh keluarga dapat memperbaiki nafsu makan dan berat
badan walaupun berat badan belum mencapai angka normal karena keterbatasan waktu untuk
memberikan intervensi. Disarankan pada keluarga untuk mengsosialisasikan manfaat ramuan
tradisional kepada keluarga lain yang mempunyai keluhan yang sama dan untuk peneliti
selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian dengan desain kuantitatif experimental
(Ulfiah, Andi Saifah, 2020).

Penurunan nafsu makan sering dialami oleh Anak usia lima tahun, yang mengakibatkan
kurangnya asupan nutrisi pada anak sehingga berat badan menurun. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk mengetahui khasiat ramuan jamu cekok terhadap peningkatan nafsu makan dan berat
badan pada anak. Metode penelitian: penelitian kualitatif, pengumpulan data di berikan kepada
keluarga yang memberikan jamu cekok pada anak balitanya, dukun bayi/pembuat jamu, herbalis
dan petugas Kesehatan (Marni & Reno ambarwati, 2015).

Kesulitan makan pada anak masih merupakan keluhan utama orang tua terhadap anaknya,
terutama pada golongan batita. Pada usia toddler anak mengalami penurunan kebutuhan nutrisi
yang dimanifestasikan dengan berkurangnya nafsu makan, fenomena ini dikenal sebagai
anoreksia fisiologis (Wong, 2008). Sebagian masyarakat Jawa khususnya yang tinggal di kota
Solo meyakini bahwa jamu cekok dipercaya memiliki khasiat sebagai perangsang nafsu makan
anak sekaligus sebagai ramuan yang dapat membunuh cacing pengganggu (Sih Rini Handajani,
2019).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan maka permasalahan dalam penelitian
ini dapat dirumuskan yaitu "INTERVENSI PEMBERIAN JAMU CEKOK UNTUK
PENINGKATAN NAFSU MAKAN DAN PADA ANAK”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Intervensi pemberian jamu cekok terhadap
peningkatan nafsu makan dan berat badan pada anak.

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien terahadap nafsu makan dan berat badan
pada anak.
b. Menetapkan diagnose keperawatan pada klien dengan masalah nafsu makan dan berat
badan pada anak.
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien dengan masalah nafsu makan dan
berat badan pada anak.
d. Melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan masalah nafsu makan dan
berat badan pada anak.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada klien dengan masalah nafsu makan dan berat
badan pada anak.

D. Manfaat Penelitian
Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengintervensikan pemberian jamu
cekok untuk meningkatkan nafsu makan dan berat badan pada anak.

2. Bagi ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan


Memperluas pengetahuan perkembangan ilmu Kesehatan dan memanfaatkan teknologi
terapan di bidang keperawatan dalam pemberian pelayanan keperawatan terutama pada
pasien Defisit Nutrisi dengan pemberian jamu cekok untuk meningkatkan nafsu makan
dan berat badan pada anak.

3. Bagi penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengintervensi pemberian jamu cekok untuk
meningkatkan nafsu makan dan berat badan pada anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau
data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenal masalah-masalah kebutuhan
kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental social dan lingkungan (Dermawan,
2012).
a. Anamnesa
Anamnesa adalah kumpulan informasi subjek yang diperoleh dari apa yang
dipaparkan oleh pasien terkait dengan masalah kesehatan yang menyebabkan
pasien melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan (Niman, 2013).
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan bagian dari proses assessment yang dilakukan oleh
perawat untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran lengkap tentang
fungsi fisiologis (Niman, 2013).

2. Diagnosis
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual
maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon klien
individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan
(SDKI, 2017).
Macam-macam diagnosa keperawatan:
a. Dignosis Aktual
Diagnosis ini menggambarkan respon pasien terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupannya yang menyebabkan pasien berisiko mengalami kesehatan.
Tanda /gejala mayor dan minor dapat ditemukan divalidasi pasien.
b. Diagnosis Resiko
Diagnosis ini menggambrakan respon pasien terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupannya yang dapat menyebabkan pasien berisiko mengalami
masalah kesehatan, tidak ditemukan tanda/gejala mayor dan minor pada pasien.
Namun pasien memiliki faktor resiko mengalami masalah keperawatan.
c. Diagnosis Promosi Kesehatan
Diagnosa ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi pasien
untukmeningkatkan kondisi kesejahteraan yang lebih baik.
3. Perencanaan (Intervensi)
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang
diharapkan (SIKI, 2018).

Table 2.1 Perencanaan Asuhan Keperawatan


Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan Edukasi Nutrisi Anak:
keperawatan 1x 24jam
diharapkan defisit nutrisi teratasi Observasi
dengan kriteria hasil: - Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi

Teraupetik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya

Edukasi
- Jelaskan kebutuhan gizi
seimbang pada anak
- Jeliskan pentingnya
pemberian makanan
mengandung vitamin D dan
zat besi pada masa pra
pubertas dan pubertas, zat
besi terutama pada anak
perempuan yang telah
menstruasi
- Anjurkan menghindari
makanan jajanan yang tidak
sehat (mis. Mengandung
pemanis buatan, pewarna
buatan, pengawet,
penyedap)
- Ajarkan ibu
mengidentifikasi makanan
dengan gizi seimbang
- Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS)
(mis. Cuci tangan sebelum
dan sesudah makan, cuci
tangan dengan sabun
setelah ke toilet)
Sumber: (SDKI, 2017, SLKI, 2019, SIKI, 2018)
4. Implementasi
Pelaksanaan atau implementasi adalah suatu tindakan yang ditunjukan untuk mengurangi
atau meringankan masalah pasien, mencegah komplikasi, dan mempertahankan kesehatan
dan tingkat paling tinggi yang mungkin dapat dicapai setiap individu. Terdiri atas 2 jenis,
yaitu tindakan keperawatan yang merupakan wewenang mandiri perawat dengan
berkolaburasi dengan medis atau tim kesehatan lain. Proses ini membutuhkan ketajaman
perawat untuk mengobservasi atau mengukur, sehingga evaluasi yang akurat dari
perkembangan status pasien dapat dinilai (Mahyar, 2018). Dan salah satu implementasi
yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah pemberian jamu cekok untuk menambah
nafsu makan pada anak dengan SOP dan prosedur yang telah dibuat yaitu peneliti akan
melakukan tindakan pemberian jamu tradisional dengan benar terhadap pasien.

5. Evaluasi
Menurut (Mahyar, 2018). Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun,
evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses keperawatan. Evaluasi mengacu
kepada penilaian, tahapan, dan pernaikan. Pada tahap ini, perawat menemukan penyebab
mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal.

B. Konsep Defisit Nutrisi pada Anak Kurang Nafsu Makan

1. Pengertian defisit nutrisi pada anak kurang nafsu makan

Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme (SDKI DPP PPNI, 2016).

Defisit nutrisi adalah suatu keadaan Ketika individu yang tidak puasa mengalami atau
berisiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang
tidak adekuat atau metabolisme nutrient yang tidak adekuat untuk kebutuhan
metabolic (Carpenito, 2013).

Anda mungkin juga menyukai