manajemen nutrisi pasien setiap hari. Perawat melakukan Pemeriksaan fisik untuk identifikasi resiko malnutrisi, mengawasi waktu makan pasien, menyediakan akses masuknya makanan dan mengevaluasi makanan yang diserap. Macam-macam Peran Perawat
1). Peran perawat dalam nutrisi adalah sebagai asesor. Peran
asesor merupakan tugas mengkaji atau assesment, perawat melakukannya berulang-ulang, serta terus menerus dan tercatat didalam catatan perawat untuk mengidentifikasi adanya perubahan status nutrisi atau resiko mengalami malnutrisi. Bila menemukan resiko mengalami malnutrisi perawat akan bertanya serta bernegosiasi dengan profesi lain untuk menentukan jenis makanan yang akan dipesan. oleh karena itu, sangat penting bagi perawat memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas perawatan nutrisi pasien(Xu Xiaoyue, 2017). 2) Perawat sebagai first line dalam dukungan nutrisi. First line didefinisikan sebagai manager bagi profesional perawat. First line perawat memiliki otonomi dalam mengelola nutrisi pasien setiap harinya. Kemampuan pengambilan keputusan dalam pengelolaan nutrisi biasanya dilakukan oleh register nurse yang telah dibekali pengetahuan dan memiliki pengalaman mengelola nutrisi. Pendapat lain diungkapkan oleh Bloomer mengenaitugas perawat sebagai care maintenance dan manajemen selama proses mengelola nutrisi pasien. 3). Perawat memaksimalkan asupan makan dengan modifikasi lingkungan (Change agent). Perawat memaksimalkan asupan makan dengan modifikasi lingkungan. Perawat juga berpendapat bahwa menciptakan lingkungan untuk mendukung pasien makan adalah dengan melibatkan keluarga. Keluarga merupakan sosok yang memiliki kedekatan emosi dengan pasien sehingga membangun semangat pasien untuk makan. Oleh karena itu, perawat perlu mengajarkan kepada keluarga bagaimana cara memberikan makan dan minum yang aman pada pasien 4) Penyuluhan Kesehatan, Dalam menjalankan perannya untuk membantu mengatasi masalah gizi pasien/klien, perawat seringkali bertindak sebagai penyuluh kesehatan . Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Sebelum melakukan penyuluhan, alangkah baiknya perawat mencari tahu lebih dulu topik apa yang sedang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan populasi yang akan diberikan penyuluhan gizi. 5) Konsultasi Gizi, Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga membantu pasien / klien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan makanan dan minuma, olonglong individu dan keluarga memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan permasalahan yang dihadapi. Meskipun ini dilakukan juga oleh Ahli gizi, perawat dapat merekomendasikan ahli gizi atau berkolaborasi dalam membantu pasien mengatasi masalah dietnya. Peran Perawat masalah nutrisi dalam Proses Keperawatan • PENGKAJIAN dimulai dari identitas penderita yang berkaitan dengan masalah gizi, Data lingkungan fisik dan sosial budaya yang berkaitan dengan timbulnya masalah gizi (kesuburan tanah, produksi pangan, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan & pola hidup masyarakat sekitar), Riwayat penyakit yang berhubungan misalnya penurunan berat badan, gejala anoreksia, mual muntah, dll. Pemeriksaan Fisik merupakan salah satu teknik pengkajian pada pasien, hasil pemeriksaan fisik ini dikelompokkan menjadi tiga : 1. Kelompok 1 adalah tanda-tanda yang benar berhubungan dengan kurang gizi 2. Kelompok dua adalah tanda-tanda yg memerlukan penyelidikan lanjutan/mungkin berhubungan (bisa karena gizi salah atau faktor lain seperti ekonomi, pendidikan) 3. Kelompok tiga adalah tanda-tanda yang tidak berkaitan dengan gizi walaupun hampir mirip. • DIAGNOSA, Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Setelah perawat berhasil mengkaji tentng masalah kesehatan gizi pada pasien. Perawat langsung merumuskan masalah yang sedang dialami pasien, berikut masalah gizi yang bisa terjadi: 1. Ingestion (Proses masuknya makanan), Memasukkan makanan atau kandungan gizi ke dalam tubuh, 2. Digestion( Pencernaan), Kegiatan fisik dan kimiawi yang mengubah kandungan makanan ke dalam zat-zat yang sesuai untuk penyerapan dan asimilasi, 3. Absorption (Penyerapan),Tahapan penyerapan kandungan gizi melalui jaringan-jaringan tubuh, 4. Metabolism (metabolisme), Proses kimiawi dan fisik yang terjadi di dalam organisme dan sel-sel hidup bagi pengembangan dan kegunaan protoplasma, produksi kotoran dan tenaga dengan pelepasan tenaga untuk seluruh proses vital. 5. Hydration (Minum), Perolehan dan penyerapan cairan dan larutan-larutan • INTERVENSI, Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Menentukan kapan waktu yang tepat untuk perawat bisa menangani masalah nutrisi. • IMPLEMENTASI, Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria Proses terdiri dari : 1. Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan; 2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk meningkatkan status kesehatan klien; 3. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan klien; • EVALUASI, Perawat mengevaluasi kemajuan nutrisi klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar serta perencanaan. • Referensi: Mardalena Ida, Eko Suryani. 2016. Ilmu Gizi. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan. • Pitri, Angela Dwi dkk. 2019.eksplorasi peran perawat dan ahli gizi dalam pemberian nutrisi pada pasien kritis.Jurnal Perawat Indonesia, Vol 3 No 2, Hal 109-116