Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 6

Dida Nurul Huda 201805010


Dinda Aulia Rahma 201805012
Harni Novitasari 201805018
Putri Balgis Setianingrum 201805032
Ranti Rachmawati 201805033
PERAN PERAWAT

Dalam ahli nutrisi, Perawat menjadi manager dalam


manajemen nutrisi pasien setiap hari. Perawat melakukan
Pemeriksaan fisik untuk identifikasi resiko malnutrisi,
mengawasi waktu makan pasien, menyediakan akses
masuknya makanan dan mengevaluasi makanan yang
diserap.
Macam-macam Peran Perawat

1). Peran perawat dalam nutrisi adalah sebagai asesor. Peran


asesor merupakan tugas mengkaji atau assesment, perawat
melakukannya berulang-ulang, serta terus menerus dan tercatat
didalam catatan perawat untuk mengidentifikasi adanya
perubahan status nutrisi atau resiko mengalami malnutrisi. Bila
menemukan resiko mengalami malnutrisi perawat akan bertanya
serta bernegosiasi dengan profesi lain untuk menentukan jenis
makanan yang akan dipesan. oleh karena itu, sangat penting bagi
perawat memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk
meningkatkan kualitas perawatan nutrisi pasien(Xu Xiaoyue,
2017).
2) Perawat sebagai first line dalam dukungan nutrisi. First line
didefinisikan sebagai manager bagi profesional perawat. First line
perawat memiliki otonomi dalam mengelola nutrisi pasien setiap
harinya. Kemampuan pengambilan keputusan dalam pengelolaan
nutrisi biasanya dilakukan oleh register nurse yang telah dibekali
pengetahuan dan memiliki pengalaman mengelola nutrisi. Pendapat
lain diungkapkan oleh Bloomer mengenaitugas perawat sebagai care
maintenance dan manajemen selama proses mengelola nutrisi
pasien.
3). Perawat memaksimalkan asupan makan dengan modifikasi
lingkungan (Change agent).
Perawat memaksimalkan asupan makan dengan modifikasi
lingkungan. Perawat juga berpendapat bahwa menciptakan
lingkungan untuk mendukung pasien makan adalah dengan
melibatkan keluarga. Keluarga merupakan sosok yang memiliki
kedekatan emosi dengan pasien sehingga membangun semangat
pasien untuk makan. Oleh karena itu, perawat perlu mengajarkan
kepada keluarga bagaimana cara memberikan makan dan minum
yang aman pada pasien
4) Penyuluhan Kesehatan, Dalam menjalankan perannya untuk
membantu mengatasi masalah gizi pasien/klien, perawat seringkali
bertindak sebagai penyuluh kesehatan . Penyuluhan kesehatan
adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Sebelum melakukan penyuluhan, alangkah baiknya perawat mencari
tahu lebih dulu topik apa yang sedang terjadi dalam lingkungan
masyarakat dan populasi yang akan diberikan penyuluhan gizi.
5) Konsultasi Gizi, Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan
sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk menanamkan dan
meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga membantu
pasien / klien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui
pengaturan makanan dan minuma, olonglong individu dan keluarga
memperoleh pengertian yang lebih baik tentang dirinya dan
permasalahan yang dihadapi. Meskipun ini dilakukan juga oleh Ahli
gizi, perawat dapat merekomendasikan ahli gizi atau berkolaborasi
dalam membantu pasien mengatasi masalah dietnya.
Peran Perawat masalah nutrisi dalam Proses
Keperawatan
• PENGKAJIAN dimulai dari identitas penderita yang berkaitan dengan masalah gizi, Data
lingkungan fisik dan sosial budaya yang berkaitan dengan timbulnya masalah gizi (kesuburan
tanah, produksi pangan, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan & pola hidup masyarakat
sekitar), Riwayat penyakit yang berhubungan misalnya penurunan berat badan, gejala
anoreksia, mual muntah, dll. Pemeriksaan Fisik merupakan salah satu teknik pengkajian
pada pasien, hasil pemeriksaan fisik ini dikelompokkan menjadi tiga :
1. Kelompok 1 adalah tanda-tanda yang benar berhubungan dengan kurang gizi
2. Kelompok dua adalah tanda-tanda yg memerlukan penyelidikan lanjutan/mungkin
berhubungan (bisa karena gizi salah atau faktor lain seperti ekonomi, pendidikan)
3. Kelompok tiga adalah tanda-tanda yang tidak berkaitan dengan gizi walaupun hampir
mirip.
• DIAGNOSA, Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosis
keperawatan. Setelah perawat berhasil mengkaji tentng masalah kesehatan gizi pada
pasien. Perawat langsung merumuskan masalah yang sedang dialami pasien, berikut
masalah gizi yang bisa terjadi:
1. Ingestion (Proses masuknya makanan), Memasukkan makanan atau kandungan gizi ke
dalam tubuh,
2. Digestion( Pencernaan), Kegiatan fisik dan kimiawi yang mengubah kandungan makanan
ke dalam zat-zat yang sesuai untuk penyerapan dan asimilasi,
3. Absorption (Penyerapan),Tahapan penyerapan kandungan gizi melalui jaringan-jaringan
tubuh,
4. Metabolism (metabolisme), Proses kimiawi dan fisik yang terjadi di dalam organisme
dan sel-sel hidup bagi pengembangan dan kegunaan protoplasma, produksi kotoran dan
tenaga dengan pelepasan tenaga untuk seluruh proses vital.
5. Hydration (Minum), Perolehan dan penyerapan cairan dan larutan-larutan
• INTERVENSI, Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Menentukan kapan
waktu yang tepat untuk perawat bisa menangani masalah nutrisi.
• IMPLEMENTASI, Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah
diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria Proses terdiri
dari : 1. Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan; 2. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain untuk
meningkatkan status kesehatan klien; 3. Melakukan tindakan keperawatan
untuk mengatasi masalah kesehatan klien;
• EVALUASI, Perawat mengevaluasi kemajuan nutrisi klien terhadap tindakan
dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar serta perencanaan.
• Referensi: Mardalena Ida, Eko Suryani. 2016. Ilmu Gizi. Jakarta
Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.
• Pitri, Angela Dwi dkk. 2019.eksplorasi peran perawat dan ahli gizi
dalam pemberian nutrisi pada pasien kritis.Jurnal Perawat
Indonesia, Vol 3 No 2, Hal 109-116

Anda mungkin juga menyukai