LIMFADENITIS
oleh:
Muhammad Halim Triwirani Syam 1940312101
Preseptor:
dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL(K), FICS
3.6 Tatalaksana
Pada pasien dengan limfadenitis,
pengobatan tergantung pada agen
penyebab dan mungkin termasuk
manajemen hamil, terapi antimikroba,
eksisi atau kemoterapi dan radiasi
untuk keganasan.5
Terapi antimikroba digunakan
ketika node lebih besar dari 2-3 cm,
unilateral, memiliki eritema di
atasnya, dan lunak. Antibiotik harus
menargetkan penyebab umum
limfadenopati.
Percobaan komparatif
menunjukan bahwa eksisi bedah lebih
efektif daripada terapi antibiotik
(tingkat kesembuhan 96%,
berbanding 66% untuk rejimen
rifabutin-clarithromycin 3 bulan).4
DAFTAR PUSTAKA
1. Rusmini H, Ariza R, Rahayu N,
Sari P, Lampung B, Lampung B, et
al. Characteristics of
Lymphadenitis in Hospitalised
Patients Bandar Lampung,
Indonesia. 2019;02(1):14–9.
2. Snell RS. Anatomi Klinis
berdasarkan Sistem. 2012; Jakarta.
EGC
3. Hall J, Guyton AC. Guyton dan
Hall : Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. 2014;12. Jakarta.
EGC
4. Ingen J Van. Nontuberculous
Mycobacterial Diseases. Fourth
Edition. Infectious Diseases.
Elsevier Ltd; 2017. 285-291.e1 p.
Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-
7020-6285-8.00032-0
5. Partridge E. Lymphadenitis.
2019;1–14.
6. Zeppa P, Cozzolion I.
Lymphadenitis and
Lymphadenopathy.
2018;23(4):19–33.
7. Tsvetanov T. Acute lymphadenitis
and affected spaces : A systematic
review. Int J Appl Dent Sci.
2017;3(1):32–4.