Anda di halaman 1dari 10

Clinical Science Session

LIMFADENITIS

oleh:
Muhammad Halim Triwirani Syam 1940312101

Preseptor:
dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL(K), FICS

BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK


BEDAH KEPALA DAN LEHER
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 1

Clinical Science Session


LIMFADENITIS
Muhammad Halim Triwirani Syam

PENDAHULUAN B. Tujuan Penulisan


A. Latar Belakang Tujuan penulisan Clinical
Limfadenitis adalah peradangan Science Session ini adalah untuk
disertai pembesaran kelenjar getah mengetahui anatomi dan fisiologi
bening. Kelenjar getah bening sistem limfatik serta definisi, etiologi,
berukuran kecil dan umumnya patofisiologi, diagnosis, diagnosis
berukuran mulai dari beberapa banding, tatalaksana dan prognosisi
milimeter hingga kurang dari 1 cm. dari limfadenitis.
Kelenjar getah bening tersebar di
sepanjang perjalanan pembuluh C. Manfaat Penulisan
limfatik yang terletak di seluruh Manfaat penulisan Clinical
tubuh. Fungsi utama kelenjar getah Science Session ini diharapkan dapat
bening adalah untuk menyaring menambah wawasan dan
mikroorganisme dan sel-sel abnormal pengetahuan mengenai limfadenitis.
yang terkumpul dalam cairan getah
bening.1 TINJAUAN PUSTAKA
Pembesaran kelenjar getah 1. Anatomi Sistem Limfatik2
bening adalah manifestasi umum dari Sistem limfatik terbagi atas
berbagai penyakit dan dapat berfungsi jaringan limfatik dan pembuluh
sebagai titik fokus untuk penyelidikan limfatik. Jaringan limfatik merupakan
klinis selanjutnya penyakit pada jenis jaringan ikat yang benyak
sistem retikuloendotelial atau infeksi mengandung sel limfosit. Jaringan
regional. Sebagian besar kasus limfatik banyak di dapatkan pada
limfadenitis menunjukkan respons organ yaitu timus, nodus limfatikus,
jinak terhadap infeksi lokal atau lien, dan nodulus limfatikus. Jaringan
sistemik.1 limfatik berfungsi untuk pertahanan
imunologis tubuh terhadap bakteri
dan virus. Pembuluh limfatik

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 2

ditemukan di seluruh jaringan dan  Pembuluh limfatik eferen :


organ pada tubuh, kecuali pada sistem pembuluh yang membawa
saraf pusat, bola mata, telinga dalam, limfe keluar kelenjar limfe
epidermis kulit, kartilago, dan tulang.
Di dalam pembuluh limfatik terdapat 2. Saluran Limfe
cairan jaringan yang disebut limfa. Saluran Limfe terbagi menjadi :
Limfa dialirkan lebih terpatnya pada  Ductus thoracicus atau ductus
anyaman pembuluh-pembuluh limfaticus sinister
limfatik yang disebut kapiler limfa, (mengumpulkan cairan limfe
kapiler ini selanjutnya mengalirkan dari sisi kiri kepala dan leher
limfa ke pembuluh limfa kecil yang serta lengan kiri)
akan bergabung membentuk  Ductus limfaticus dexter
pembuluh limfa besar. (mengumpulkan cairan limfe
dari sisi kanan kepala dan
leher serta lengan kanan)

3. Kelenjar Limfe / Limfonodi


Bentuk kelenjar ini ialah
lonjong atau seperti kacang dan
terdapat di sepanjang pembuluh
1. Pembuluh Limfatik limfe. Fungsinya ialah untuk
Pembuluh limfatik berasal dari menyaring limfe. Kelenjar ini
kantong tertutup mikroskopik yang terdapat di dalam leher,axial,
disebut kapiler limfatik. Kapiler thorax, abdomen, dan lipatan
limfatik berukuran lebih besar dan paha.
lebih tidak beraturan dibandingkan
kapiler darah, tetapi struktur 4. Tonsil
dasarnya sama. Pembuluh limfatik Tonsil merupakan kelenjar
terbagi menjadi: limfe yang terdapat cavum oris
 Pembuluh limfatik aferen : dan faring (tonsila faringealis,
pembuluh yang membawa tonsila palatina, dan tonsila
limfe masuk kelenjar limfe lingualis). Tonsil merupakan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 3

garis depan pertahanan infeksi tubuh, kecuali untuk kuadran kanan


yang terjadi di mulut, hidung, dan atas. Duktus ini memasuki vena
tenggorokan. subklavia kiri pada sisi pertemuan
vena tersebut dengan vena jugularis
5. Limpa interna; berasal dari sisterna chyli
Limpa merupakan kelenjar yang yang menyerupai kantong terdilatasi
terletak di regio hipogastrium pada regia lumbar rongga abdomen.
sinistra, berisi banyak jaringan limfe Sisterna chyli adalah duktus
dan sel darah. Fungsinya ialah pengumpul untuk semua limfatik
membentuk eritrosit, memisahkan yang berasal dari hati, usus, pelvis,
eritrosit mati dari sirkulasi darah, dan tungkai bawah.
menghasilkan limfosit (antibodi),
serta menghancurkan leukosit dan 2. Fisiologi Sistem Limfatik3
trombosit.

6. Retikulo Endotelial Sistem


RES merupakan sistem dalam
jaringan dan organ. Fungsinya ialah
memakan benda asing dan bakteri
yang masuk tubuh. RES terdiri dari
kelenjar limfe, limpa, hati dan
sumsum tulang.
a. Fungsi Sistem Limfatik
7. Sirkulasi limfe  Mengembalikan cairan dan
Limfe mengalir dari kapiler protein dari jaringan ke dalam
limfatik utama menuju limfatik sirkulasi darah Mengangkut
penampung, selanjutnya masuk ke limfosit dari kelenjar limfe ke
pembuluh yang lebih besar yang akan sirkulasi darah
bergabung untuk membentuk trunkus  Membawa lemak yang sudah
limfatik utama. Duktus toraks adalah dibuat emulsi dari usus ke
trunkus limfatik utama yang sirkulasi darah
mengumpulkan cairan dari seluruh

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 4

 Menyaring dan menghancurkan didistribusikan secara kelompok di


mikroorganisme (oleh kelenjar sepanjang pembuluh limfatik yang
limfe) terletak di seluruh tubuh. Fungsi
 Apabila ada infeksi, kelenjar utama kelenjar getah bening
limfe menghasilkan zat imun adalah untuk menyaring
(antibodi) mikroorganisme dan sel-sel
 Mengembalikan kelebihan abnormal yang terkumpul dalam
cairan jaringan yang keluar dari cairan getah bening. Pembesaran
kapiler kelenjar getah bening adalah
fungsi umum dalam berbagai
b. Mekanisme aliran limfe penyakit dan dapat berfungsi

 Gerakan otot rangka yang sebagai titik fokus untuk

bersebelahan dengan pembuluh penyelidikan klinis penyakit.

limfe akan mengerakkan limfe Sebagian besar kasus

ke arah trunkus limfatik menunjukkan respons jinak

 Cara kerja kontraksi periodik terhadap infeksi lokal atau infeksi

pembuluh limfatik seperti cara sistemik.4

kerja pompa limfe Sebagian besar anak-anak

 Tekanan negatif intratoraks dengan limfadenitis menunjukkan

yang terjadi saat inspirasi pembesaran kelenjar getah bening

memberi efek pengisapan pada servikal, aksila, dan inguinal yang

limfe dalam duktus toraks. kecil dan teraba. Jarang terjadi


pembesaran nodus suboksipital

3. Limfadenitis atau postaurikular, epitroklear, dan

3.1 Definisi poplitea.5

Limfadenitis adalah Limfadenitis dapat

peradangan atau pembesaran memengaruhi satu atau

kelenjar getah bening. Kelenjar sekelompok nodus dan mungkin

getah bening berukuran kecil, terjadi unilateral atau bilateral.

nodul ovoid biasanya berukuran Onset dan perjalanan limfadenitis

mulai dari beberapa milimeter mungkin akut, subakut, atau

hingga 2 cm. Mereka kronis.5

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 5

3.2 Etiologi d. Jamur: Candida albicans,


Limfadenitis dapat Histoplasma capsulatum,
disebabkan oleh berbagai macam Aspergillus fumigatus.
mikroorganisme, seperti virus,
bakteri, protozoa, maupun jamur. 3.3 Patofisiologi
Mikroorganisme penyebab Kelenjar limfa berperan dalam
limfadenitis yaitu sebagai filtrasi dari mikroorganisme,
berikut1,5: pembentukan antibodi, dan
a. Virus: virus yang pembentukan limfosit. Ketika ada
menyebabkan infeksi saluran organ yang mengalami infeksi, maka
nafas atas (rhinovirus, virus kelenjar limfa terdekat akan bereakasi
parainfluenza, influenza virus, untuk membunuh mikroorganisme
respiratory syncytial virus, tersebut. Kelenjar limfa membesar
adenovirus), virus Epstein- karena proliferasi dari limfosit atau
Barr, Cytomegalovirus, hiperplasia makrofag.
rubella, virus varicella zoster, Kelenjar getah bening (KGB)
virus herpes simplex, adalah agregat nodular jaringan
coxsackievirus, dan HIV. limfoid yang terletak sepanjang jalur
b. Bakteri: Staphylococcus limfe di seluruh tubuh. Sel dendritik
aureus, Streptococcus membawa antigen mikroba dari epitel
pyogenes, Haemophilus dan mengantarkannya ke kelenjar
influenzae, bakteri anaerob, getah bening yang akhirnya
Corynebacterium diphtheriae, dikonsentrasikan di KGB. Dalam
Bartonella henselae, KGB ditemukan peningkatan limfosit
Mycobacterium tuberculosis, berupa nodus tempat proliferasi
Mycobacterium limfosit sebagai respons terhadap
scrofulaceum, Treponema antigen.6
pallidum. Antigen asing yang masuk ke
c. Protozoa: Toxoplasma gondii, dalam jaringan akan ditangkap oleh
spesies Leishmania. sel sistem imun dan dibawa ke
berbagai jaringan limfoid regional
yang teroganisasi seperti KGB. Jadi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 6

sistem limfatik juga berperan sebagai bening berfungsi sebagai penyaring


alat transport limfosit dan antigen dari bila ada infeksi lokal yang disebabkan
jaringan ikat ke jaringan limfoid yang bakteri atau virus. Jadi, fungsinya
teroganisasi, tempat limfosit justru sebagai benteng pertahanan
diaktifkan.6 tubuh.6
Pembesaran ukuran nodus
limfatik disebabkan oleh 5: 3.4 Diagnosis
 Pembesaran kelenjar getah Anamnesis yang rinci dan
bening dapat berasal dari pemeriksaan fisik penting dalam
penambahan sel-sel pertahanan menentukan kemungkinan penyebab
tubuh yang berasal dari kelenjar limfadenitis sesuai lokasi peradangan
getah bening itu sendiri seperti kelenjar getah bening tersebut.
limfosit, sel plasma, monosit dan Anamnesis dapat membantu
histiosit atau karena datangnya menentukan keterlibatan sistemik,
sel-sel peradangan (neutrofil) risiko yang mendasari diagnosis,
untuk mengatasi infeksi di penyebab proses penyakit yang
kelenjar getah bening sedang berlangsung selain
(limfadenitis), infiltrasi sel-sel limfadenitis, dan paparan infeksi yang
ganas atau timbunan dari mungkin terjadi.
penyakit metabolite macrophage
Anamnesis4
(Gaucher disease).
Pada anamnesis ditanyakan:
 Infiltrasi sel dari luar ke dalam
 Kronologi penyakit, lokasi, serta
nodus limfatik, seperti sel
proses perkembangan
maligna atau neutrofil
peradangannya.
 Pengeluaran infeksi menuju
 Riwayat kesehatan terkait, yaitu
noduls limfatik lokal.
penyakit utama, dismorfologi,
Dengan mengetahui lokasi
atau prosedur gigi dan bedah
pembesaran kelenjar getah bening
sebelum terjadinya limfadenitis,
maka dapat mengarahkan kepada
dan infeksi baru-baru ini,
lokasi kemungkinan terjadinya
termasuk pernafasan bagian atas
infeksi atau penyebab pembesaran
infeksi
kelenjar getah bening. Kelenjar getah

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 7

 Terdapat luka terbuka sebelum cm dengan bentuk teratur / tidak


terjadi limfadenitis di lokasi teratur.
kelenjar getah bening yang • Konsistensi - Lembut, padat, kenyal,
membesar tersebut. keras, berfluktuasi, hangat
 Rasa tidak nyaman akibat Temuan pemeriksaan fisik yang
pembesaran kelenjar getah menunjukkan keganasan adalah
bening, terasa nyeri, kesulitan sebagai berikut: Keras, Berbatas,
menelan dan menggerakkan Tetap.
kepala. Temuan pemeriksaan fisik
 Demam, malaise. infeksi adalah sebagai berikut:

 Riwayat kontak dengan orang Lembut, eritema atau goresan di

yang menderita penyakit infeksi. atasnya.

Pemeriksaan Fisik5,7 Pemeriksaan Penunjang


Pembesaran kelenjar getah Pemeriksaan laboratorium rutin

bening bisa asimtomatik, atau bisa  Kultur bakteri


menyebabkan nyeri dan nyeri tekan  Pemeriksaan serum EBV dan
lokal. Kulit di atasnya mungkin tidak cytomegalovirus
terpengaruh atau dapat terjadi  Pemeriksaan HIV
eritematosa. Limfadenitis servikal  Biopsi jarum halus
dapat menyebabkan kekakuan leher
dan tortikolis. 3.5 Diagnosis Banding
Aspek pemeriksaan fisik adalah Limfadenitis yang memiliki
sebagai berikut: gambaran sebagai benjolan di leher
• Lokasi - Tergantung etiologi yang sering didiagnosis banding dengan
mendasarinya. penyakit4,5:
• Jumlah - Tunggal, pengelompokan  Parotitis: pembesaran kelenjar
lokal (regional), atau digeneralisasi parotis akibat infeksi virus.
(yaitu, beberapa wilayah)  Kista duktus tiroglosus:
• Ukuran / bentuk - Ukuran kelenjar berada di garis tengah dan
getah bening normal berkisar dari bergerak ketika menelan.
beberapa milimeter hingga 2 cm;
pembesaran node lebih besar dari 2-3

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 8

 Kista dermoid: benjolan di 3.7 Prognosis


garis tengah, dapat padat atau Prognosis tergantung pada
berisi cairan etiologi limfadenitis dan waktu
 Hemangioma: kelainan intervensi.
pembuluh darah sehingga
timbul benjolan berisi
benjolan pembuluh darah,
berwarna merah atau
keunguan.

3.6 Tatalaksana
Pada pasien dengan limfadenitis,
pengobatan tergantung pada agen
penyebab dan mungkin termasuk
manajemen hamil, terapi antimikroba,
eksisi atau kemoterapi dan radiasi
untuk keganasan.5
Terapi antimikroba digunakan
ketika node lebih besar dari 2-3 cm,
unilateral, memiliki eritema di
atasnya, dan lunak. Antibiotik harus
menargetkan penyebab umum
limfadenopati.
Percobaan komparatif
menunjukan bahwa eksisi bedah lebih
efektif daripada terapi antibiotik
(tingkat kesembuhan 96%,
berbanding 66% untuk rejimen
rifabutin-clarithromycin 3 bulan).4

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


DOKTER MUDA THT-KL PERIODE MEI 2020 9

DAFTAR PUSTAKA
1. Rusmini H, Ariza R, Rahayu N,
Sari P, Lampung B, Lampung B, et
al. Characteristics of
Lymphadenitis in Hospitalised
Patients Bandar Lampung,
Indonesia. 2019;02(1):14–9.
2. Snell RS. Anatomi Klinis
berdasarkan Sistem. 2012; Jakarta.
EGC
3. Hall J, Guyton AC. Guyton dan
Hall : Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. 2014;12. Jakarta.
EGC
4. Ingen J Van. Nontuberculous
Mycobacterial Diseases. Fourth
Edition. Infectious Diseases.
Elsevier Ltd; 2017. 285-291.e1 p.
Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-
7020-6285-8.00032-0
5. Partridge E. Lymphadenitis.
2019;1–14.
6. Zeppa P, Cozzolion I.
Lymphadenitis and
Lymphadenopathy.
2018;23(4):19–33.
7. Tsvetanov T. Acute lymphadenitis
and affected spaces : A systematic
review. Int J Appl Dent Sci.
2017;3(1):32–4.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai