Oleh
1. Latar Belakang
Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga usia setengah
baya dalam terminologi kronologis yaitu berkisar antara usia 40-60 tahun
yang merupakan periode panjang dalam rentang kehidupan manusia diamana
pada usia ini ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental. Pada
masa ini ditandai oleh adanya perubahan fisik, mental serta perubahan minat
dan merupakan masa kritis dimana baik generativitas/kecenderungan untuk
menghasilkan dan stagnansi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan
dominan. Pada masa ini individu akan melakukan penyesuaian dirinya secara
mandiri terhadap kehidupan dan harapan sosial. Kebanyakan seseorang telah
mampu menentukan masalah-masalah dengan cukup baik sehingga menjadi
cukup stabil dan matang secara emosional.
Masa dewasa madya menyangkut pribadi dan sosialnya antara lain masa
transisi dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku
masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-
ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatiannya kepada agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya dan terkadang minat perhatiannya
kepada agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
Kondisi pada usia akhir dewasa madya adalah penyesuaian secara radikal
terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan
berbagai perubahan fisik, serta sejumlah penyesuaian yang harus dilakukan di
rumah, pekerjaan dan berbagai aspek sosial kehidupan seseorang maka fase
ini sangat rentan dengan masalah gangguan kesehatan mental. Akan tetapi
untuk melakukan koping yang efektif disetiap individu mempunyai berbagai
macam kegiatan yang bermanfaat pada usia dewasa tengah ini yaitu dengan
melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti, mengikuti pengajian, mendidik
anak dengan baik, mampu mengontrol emosi, mampu menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan cara konstruktif dan menjaga kesehatan.
1. Kesehatan Jiwa
Menurut WHO Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sejaters secara fisik,
sosial dan mental yang lengkap dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kecacatan. Individu dapat dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik,
mental, sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam kondisi
tertekan sehingga dapat mengendalikan stress yang timbul sehingga
memungkinkan individu untuk hidup produktif dan mampu melakukan hubungan
sosial yang memuaskan.Kesehatan jiwa bukan hanya tidak adanya gangguan jiwa,
melainkan mengandung berbagai karakteristik positif yang menggambarkan
keselarasan dan keseimbangan jiwa yang mencerminkan kedewasaan dari
kepribadian yang bersangkutan (Ayuwatini dan Ardiyanti, 2018).