Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

JEMBER RESUME ASUHAN KEPERAWATAN


MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa : Syinthia Purnama Asyura


NIM : 202311101127
Sumber Pengkajian : Experimental Hematology & Oncology(Case Study)

I. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. X
b. Umur : 51 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Status :-
e. Agama :-
f. Pekerjaan :-
g. Alamat :-
h. RM : - (Meyers dkk., 2018)
i. Diagnosa Medis : ketoasidosis diabetik (DKA),
j. Tanggal MRS :-
k. Tanggal Pengkajian :
II. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluhkan mengalami polidipsia berat, poliuria dan kelelahan

b. Riwayat kesehatan sekarang


Pasien mengalami anemia,
c. Riwayat kesehatan klien sebelumnya
Pasien sebelumnya telah di diagnosa melanoma maligna stadium III
d. Pengkajian fisik head to toe (DATA FOKUS)
e. Pemeriksaan penunjang
pasien juga tercatat mengalami anemia normositik (88 g / L, MCV 82 fL),
dan neutropenia (0,06). × 10 9 / L). Trombosit diukur dalam batas normal
pada 346 × 10 9 / L, dan retikulosit adalah 2%.

III. Catatan Perawatan dan Perkembangan Klien (Here and Now)


S ( Subjektif)
- Klien mengeluhkan mengalami polidipsia berat, poliuria dan kelelahan

O (Objektif)
- Klien tampak kelelahan
A (Analisa) / Analisa Keperawatan yang ditegakkan berdasarkan DS dan
DO)
- Berdasarkan diatas maka diagnosa keperawatan yang ditegakkan
adalah resiko ketidak seimbangan elektrolit b.d gangguan mekanisme
d.d klien mengeluhkan mengalami polidipsia berat, poliuria dan
kelelahan

P (Perencanaan)
Diagnosa SLKI SIKI
Keperawatan
(SDKI)
Resiko Setelah dilakukan Pemantauan Elektrolit (I.03122)
Ketidak tindakan keperawatan 1. Identifikasi kemungkinan
seimbangan 1x24 jam, penyebab “ketidakseimbangan
Elektrolit (D. keseimbangan cairan elektrolit”
0037) meningkat dengan 2. Monitor kehilangan cairan
kriteria hasil: 3. Atur interval waktu
1. Asupan cairan pemantauan sesuai dengan
meningkat kondisi pasien
2. Dehidrasi 4. Dokumentasikan hasil
menurun pemantauan
3. Turgor kulit 5. Jelaskan tujuan dan prosedur
membaik pemantauan
I (Implementasi)
1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab “ketidakseimbangan elektrolit”
Hasil : klien kooperatif saat perawat mengkaji
2. Memonitor kehilangan cairan
Hasil : klien kooperatif pada semua tindakan
3. Mengatur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
Hasil : klien setuju dengan tindakan yang dilakukan
4. Mendokumentasikan hasil pemantauan
Hasil : klien kooperatif pada tindakan perawat
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Hasil : klien memahami tujuan dan prosedur dari adanya pemantauan
implementasi

E (Evaluasi)
S:
- klien mengatakan masih terasa lemas
O:
- klien tampak lemas
A:
- resiko ketidakseimbangan elektrolit belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Mengenai kadar elektrolit yang masuk
DAFTAR PUSTAKA

Meyers, D. E., W. F. Hill, A. Suo, V. Jimenez-Zepeda, T. Cheng, dan N. A. Nixon.


2018. Aplastic anemia secondary to nivolumab and ipilimumab in a patient with
metastatic melanoma: a case report. Experimental Hematology and Oncology.
7(1):4–9.
PPNI. 2016 Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnosis. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2016 Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
 
PPNI. 2016 Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai