Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN ANAK KELOMPOK 2

Pengaruh Pemberian Madu Pada Diare Akut

BAB I

KAJIAN JURNAL UTAMA

A. JUDUL JURNAL

Pengaruh pemberian madu pada diare akut.

B. PENELITI

Sofyan Cholid,Budi Santosa, Suhartono.

C. TEMPAT PENELITIAN

RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Ketileng Semarang.

D. TAHUN PENELITIAN

Penelitian dilakukan Mei 2009 sampai Januari 2010

E. LATAR BELAKANG

Diare merupakan salah satu penyakit dengan insidensi tinggi di dunia dan dilaporkan

terdapat hampir 1,7 milyar kasussetiap tahunnya. Penyakit ini sering menyebabkan

kematian pada anakusia di bawah lima tahun(balita).Dalam satu tahun sekitar 760.000

anak usia balitameninggal karena penyakit ini (World Health Organization (WHO),

2013b). Didapatkan 99% dari seluruh kematian pada anak balita terjadi di negara

berkembang. Sekitar ¾ dari kematian anak terjadi di dua wilayah WHO, yaitu Afrika

dan Asia Tenggara. Kematian balita lebih sering terjadi di daerah pedesaan, kelompok

ekonomi dan pendidikan rendah. Sebanyak ¾ kematian anak umumnya disebabkan

penyakit yang dapat dicegah, seperti kondisi neonatal, pneumonia, diare, malaria,

danmeasles (WHO, 2013b).


Masyarakat dunia dari berbagai budaya dan agama, telah mengenal madu sebagai

jenis suplemen yang bernilai tinggi. Dari studi laboratorium dan uji klinis, madu murni

memiliki aktivitas bakterisidal yang dapat melawan beberapa organisme

enteropathogenic, termasuk diantaranya spesies dari Salmonela, shigela, dan E. Coli.

Uji klinis pemberian madu pada anak yang menderita gastroenteritis telah diteliti.

Para peneliti mengganti glukosa (111 mmol/l) di dalam cairan rehidrasi oral yang

mengandung elektrolit standar seperti yang direkomendasikan WHO/UNICEF, rata-rata

waktu pemulihan dari pasien (usia 8 hari sampai 11 tahun) mengalami penurunan yang

signifikan. Penelitian lain yang menguji madu sebagai prebiotik pada tahun 2002,

membandingkan tingkat pertumbuhan Bifidobacterium spp. yang di kultur dengan

memberikan madu yang berasal dari tanaman cengkeh mengalami pertumbuhan yang

sama dibandingkan dengan media yang mengandung fructooligosaccharide (FOS),

galactooligosaccharide (GOS), atau inulin. Namun jika dibandingkan dengan media

kontrol pertumbuhan, cukup signifikan.

F. METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan penelitian uji klinis (randomized controlled trial) dengan

tersamar tunggal, subyek penelitian dan pendampingnya tidak mengetahui kelompok

penelitiannya. Dilakukan di ruang perawatan Sub-bagian Gastroenterologi Anak, Bagian

Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi

Semarang dan RSUD Ketileng Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Mei 2009

sampai Januari 2010.

Pasien dibagi secara acak dengan melakukan randomisasi secara sederhana

menggunakan tabel randomisasi untuk dimasukkan ke dalam salah satu dari 2 kelompok

penelitian, yaitu kelompok suplementasi madu dan kelompok kontrol (tanpa

suplementasi madu).

Intervensi yang dilakukan berupa pemberian suplementasi madu secara oral oleh

seorang petugas 20 g perhari, terbagi rata dalam 3 kali pemberian (pada jam 07.00,
15.00, 21.00) dengan pengenceran menggunakan aquadest steril menjadi 10 cc pada

masing-masing pemberian.

BAB II
TELAAH JURNAL MENGGUNAKAN MODEL PICO
(POPULATION-INTERVENTION-COMPARASION-OUTCOME)

A. Jurnal utama
Pengaruh pemberian madu pada diare akut.
B. Peneliti
Sofyan Cholid,Budi Santosa, Suhartono.

C. Bahasan Konsep Teori


Jurnal buku/teori Sumber
kemampuan madu untuk membantu Penelitian :
terbentuknya jaringan granulasi. Pengaruh pemberian madu pada diare akut.
Memperbaiki kerusakan permukaan kripte
usus dan adanya efek madu sebagai Peneliti :
prebiotik yang dapat menumbuhkan kuman Sofyan Cholid,Budi Santosa, Suhartono.
komensal dalam usus dengan kemampuan
melekat pada enterosit mukosa usus
sehingga dapat menghambat kolonisasi
sejumlah bakteri penyebab diare termasuk
virus (murine dan rhesus rotavirus).
Pembentukan NO di dalam saluran cerna
yang dapat merelaksasi otot polos sehingga
akan menurunkan motilitas usus dan
berfungsi pula sebagai vasodilator. Hal
tersebut dapat meningkatkan aliran darah
dalam saluran cerna sehingga dapat
mempercepat proses perbaikan kerusakan
permukaan kripte usus.
Diare akut merupakan penyakit yang sering Penelitian :

terjadi pada anak berusia di bawah lima Zink efektif mengatasi diare akut pada
balita
tahun, yang didefinisikan sebagai
Peneliti :
peningkatan secara tiba-tiba frekuensi dan
Maria Ulfah, Yeni Rustina, Dessie Wanda
perubahan konsistensi feses.

Pemberian zink direkomendasikan untuk

pengobatan diare selama 10-14 hari karena

terbukti bahwa pemberian zink selama dan

sesaat setelah diare dapat menurunkan

tingkat keparahan dan durasi diare,serta

menurunkan kemungkinan munculnya

kembali diare pada 2-3 bulan setelahnya.

Zink mempunyai efek terhadap beberapa

enterosit dan sel imun yang berinteraksi

dengan agen infeksius pada diare. Zink

utamanya bekerja pada jaringan dengan

kecepatan turnover yang tinggi seperti

halnya pada saluran cerna dan sistem imun

dimana zink dibutuhkan untuk sintesa

DNA dan sintesa protein.

Probiotik sebagai mikroorganisme hidup yang Penelitian :

bila dikonsumsi dalam jumlah yang adekuat Pengaruh probiotik pada diare akut :

sebagai bagian dari makanan akan memberikan dengan 3 preparat probiotik.

dampak menguntungkan pada kesehatan Peneliti

pejamu.Mekanisme kerja probiotik adalah sehingga enterosit yang telah jenuh

berkompetisi untuk berlekatan pada enterosit usus, dengan probiotik tidak dapat lagi
berlekatan dengan bakteri lain sehingga Ken Shinta,Hartantyo, Noor Wijayahadi

menghambat pertumbuhan kuman patogen selain

berkompetisi dengan patogen untuk mendapatkan

tempat dan nutrisi. Probiotik yang efektif

pada diare akut merupakan

dependen galur (strain) dan dependen dosis.

D. Analisis PICO

JURNAL UTAMA
Pengaruh pemberian madu pada diare akut

POPULASI PASIEN

Populasi pasien berjumlah 70 anak.

INTERVENSI :

Intervensi yang dilakukan berupa pemberian suplementasi madu secara oral oleh
seorang petugas 20 g perhari, terbagi rata dalam 3 kali pemberian (pada jam 07.00,
15.00, 21.00) dengan pengenceran menggunakan aquadest steril menjadi 10 cc pada
masing-masing pemberian.

COMPARATION :

(Perbandingan)

OUTCOME :
Perbedaan frekuensi diare antara 2 kelompok terjadi pada hari ke-2 (IK95% -2,87;-
0,22), hari ke-4 (IK95% -1,52;-0,08) dan hari ke-5 (IK95% -0,99;-0,04), p<0,05.
Rerata lama rawat diare cair akut pada kelompok suplementasi madu 59,46 jam
(±3,89), kelompok kontrol 71,20 jam (±3,89) dengan nilai p=0,036 (IK95% -22,71;-
0,77). Perawatan hari ke 3 kelompok suplementasi madu mengalami kesembuhan
50%, kelompok kontrol 25%. Proporsi kenaikan berat badan pada kelompok
suplementasi 82,9% sedangkan kelompok kontrol 80% dengan nilai p=0,947

JURNAL PEMBANDING I

Zink efektif mengatasi diare akut pada balita

POPULASI :

Jumlah responden berjumlah 40 orang yaitu 20 responden untuk kelompok intervensi


dan 20 responden untuk kelompok kontrol.

INTERVENTIONS:

Kelompok intervensi : diberikan zinc dan vaitan rehidrasi oral dalampenanganan diare
akut . Kelompok kontrol : tidak diberikan zinc dan vaitan rehidrasi oral
dalampenanganan diare akut
COMPARATION :

(Perbandingan)

OUTCOME :

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada frekuensi


defekasi dan durasi diare pada kedua kelompok (p= 0,000; α= 0,05). Hasil analisis
bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi
defekasi kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p= 0,000; α= 0,05).Begitu juga
dengan perbedaan durasi diare pada kedua kelompok. Rerata durasi diare pada
kelompok intervensi lebih rendah dibanding dengan kelompok kontrol. Hasil analisis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada durasi diare antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p= 0,000; α= 0,05).Analisis lebih lanjut
didapatkan hanya status gizi anak yang mempengaruhi durasi diare (p= 0,009; α=
0,05). Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis regresi linier didapatkan pemodelan
yang menunjukkan bahwa pada anak yang mengalami gizi kurang, durasi diare akan
berlangsung 1,386 lebih lama sesuai dengan persamaan regresi.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perbandingan antara jurnal yang dianalisis dengan jurnal pembanding

Pembanding Jurnal yang dianalisis Jurnal pembanding I

Judul jurnal Pengaruh pemberian madu pada diare akut Zink efektif mengatasi diare akut pada balita

Tujuan Menilai dan membuktikan bahwa pemberian Mengidentifikasi efektifitas pemberian zink dalam mengatasi diare
madu pada pasien diare akut akan mengurangi akut pada balita di salah satu puskesmas di kalimantan barat
penelitian
frekuensi diare, lama rawat, dan
meningkatkan berat badan
Metode Penelitian merupakan penelitian uji klinis Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimental dengan
(randomized jenis non equivalent control group after only design. Pengambilan
penelitian controlled trial) dengan tersamar tunggal, sample dilakukan dengan cara non probability sampling. Jumlah
subyekpenelitian dan pendampingnya tidak responden 40 anak yaitu 20 responden untuk kelompok intervensi
mengetahuikelompok penelitiannya. Pasien dibagi
dan 20 responden untuk kelompok kontrol.
secara acak dengan melakukanrandomisasi secara
sederhana menggunakan tabel
randomisasi untuk dimasukkan ke dalam salah
satu dari 2 kelompok penelitian, yaitu
kelompoksuplementasi madu dan kelompok
kontrol (tanpasuplementasi madu)
Variabel yang Variabel yang diteliti adalah frekuensi diare, Variabel yang diteliti adalah Frekuensi defekasi, durasi diare.

diteliti lama rawat, dan kenaikan berat badan Variabel perancuadalah usia, status gizi anak,pemberian ASI, tingkat
pendidikan ibu.

Intervensi ─ Kelompoksuplementasi madu : 20 g ─ Kelompok intervensi : diberikan zinc dan vaitan rehidrasi

perhari, terbagi rata dalam 3 kali oral dalampenanganan diare akut


─ Kelompok kontrol : tidak diberikan zinc dan vaitan
pemberian(pada jam 07.00, 15.00, 21.00)
rehidrasi oral dalampenanganan diare akut
dengan pengenceran

menggunakan aquadest steril menjadi 10

cc pada

masing-masing pemberian.

─ Kelompok kontrol (tanpasuplementasi

madu)

Jumlah Kelompoksuplementasi madu (n=35) dan 20 responden untuk kelompok intervensi dan 20 responden untuk

pembanding kelompok kontrol(n=35) kelompok kontrol.


B. Kelebihan jurnal dan kekurangan jurnal

Kelebihan:

Jurnal utama memiliki kelebihan yaitu sebagai referensi untuk penanganan diare pada

anak.Kemampuan madu untuk membantu terbentuknya jaringan granulasi. Memperbaiki

kerusakan permukaan kripte usus dan adanya efek madu sebagai prebiotik yang dapat

menumbuhkan kuman komensal dalam usus dengan kemampuan melekat pada enterosit

mukosa usus sehingga dapat menghambat kolonisasi sejumlah bakteri penyebab diare

termasuk virus (murine dan rhesus rotavirus). Sehingga pemberian madu untuk

mengatasi diare dapat menjadi salah satu alternatif terapi yang dapat diberikan di Rumah

Sakit Maupun di Rumah

Kekurangan:

Keterbatasan penelitian antara lainpenelitian tidak dilaksanakan secara tersamar ganda

karena adanya keterbatasan dalam mengkoordinirtenaga yang memberikan perlakuan dan

pengamatanterhadap subyek penelitian, tidak dilakukan pengukuran

volume feses sehingga tidak dapat dinilai perbedaanberat diare, pengamatan kenaikan berat

badan yangkurang lama serta pencatatan jumlah asupan gizitidak dilakukan. Tidak dilakukannya

penelusurankandungan dan jenis tanaman, karena menurut

berberapa kepustakaan kandungan dan manfaatmadu tergantung dari jenis tanaman yang

menjadisumber utama lebah dalam memproduksi madu. Tidakdianalisis lama diare sebelum

masuk perawatan karenaorang tua atau pendamping subyek umumnya tidak

mengetahui secara pasti kapan mulai terjadi diare.Sehingga apabila dilakukan analisis akan

menimbulkanbias, check list sebagai data awal pada subyek penelitiantidak mencatat secara

lengkap dan rinci diet danpengobatan baik medis maupun tradisional yangdiberikan pada saat

diare sebelum pengamatan padapenelitian ini.


C. Implikasi Keperawatan

1. Strenght (kekuatan) :

Kekuatan pada jurnal utama adalah pada efektifitas madu dalam menurunkan

frekuensi diare dibuktikan dengan presentase kesembuhan pada kelompok

suplementasi serta kemampuan madu dalam menurunkan diare. Hasil penelitian

dalam jurnal bahwa pemberian madu efektif dalam menurunkan frekuensi diare pada

hari ke 2,4 dan 5. Dimana pada perawatan hari ke 3 kelompok suplementasi madu

mengalami kesembuhan 50%, kelompok kontrol 25%. Jadi madu dapat di

implementasikan di ruang perawatan sebagai intervensi untuk penanganan diare

karena:

a. Madu mudah di dapatkan

b. Harganya terjangkau

c. Anak-anak suka dengan rasanya

d. Mudah cara mengimplementasikannya

e. Madu aman digunakan dan tidak memiliki efeksamping

f. Kasus diare akut pada anak banyak

2. Weakness (kelemahan)

Kelemahan implementasi penggunaan madu dalam mengatasi diare akut pada

anak adalah:

a. Penggunaan madu tidak disarankan pada pasien anak dengan hiperglikemi atau

DM

3. Opportunity (kesempatan)

Kesempatan implementasi penggunaan madu pada pasien anak dengan diare

akut di ruang perawatan anak RSUD Banyumas memiliki kesempatan yang besar

karena kasus diare di ruang anak setiap hari ada.


4. Theart (ancaman)

Kurangnya pengetahuan orang tua dan petugas kesehatan mengenai manfaat

madu dalam mengurangi frekuensi diare.

Penerapan penggunaan madu pada pasien anak dengan diare akut masih

terkendala karena untuk mengimplementasikan tindakan baru harus di proses melalui

sistem manajemen RS dan dibuatkan SOP resminyayang membutuhkan waktu cukup

lama.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Penggunaan madu efektif dalam menurunkan frekuensi diare pada anak. Hasil

penelitian dalam jurnal bahwa pemberian madu efektif dalam menurunkan

frekuensi diare pada hari ke 2,4 dan 5. Dimana pada perawatan hari ke 3

kelompok suplementasi madu mengalami kesembuhan 50%, kelompok kontrol

25%.

2. Implementasi penggunaan madu untuk menurunkan frekuensi diare pada anak

memiliki kesempatan yang besar karena madu mudah diperoleh dan banyak kasus

anak dengan diare akut di ruangan.

B. SARAN

Pihak Rumah Sakit dapat menerapkan hasil penelitian ini karena penggunaan madu

efektif dalam menurunkan frekuensi diare pada anak.

Anda mungkin juga menyukai