Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KASUS FIKTIF

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PENYAKIT ASMA BRONKHIAL


DI RSUD Dr. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:

NAMA : HERFIRA YULISNUR

NIM : 2020207209209

KELAS : PROFESI NERS RSUD KOTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

2020/2021
BAB 1
LAPORAN KASUS FIKTIF
A. Soal Kasus Fiktif
KASUS 4
ASMA BRONKHIAL
Tn. P, usia  52 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan swasta masuk IGD pada tanggal 25
April 2021 pukul 08.00 WIB diantar oleh Tn. R, hubungan dengan pasien anak kandung,
didapatkan data : Pasien mengeluh sesak napas. Terdengar suara wheezing di seluruh lapang
paru, napas tersengal-sengal, batuk, banyak keringat, anoreksia dan mual, akral hangat, CRT
2 detik, cemas. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
suhu 36,8 ℃. SpO 90%. Hb 12,5 g/dL, leukosit 8.000 /uL, eritrosit 4,5 juta/µl, hematokrit 40
2

%.  Terapi yang telah diberikan : O 5 LPM dengan nasal kanula, IVFD RL 20 TPM +
2

Aminofilin 1 amp, nebulizer ventolin 1 amp/8 jam, methyl prednisone 1 amp/8 jam,
ambroxol sirup 3x1,  sucralfat syrup 3x1, ranitine 1 amp/12 jam. Pasien dipindahkan ke
ruang rawat inap. 

Saat dilakukan pengkajian tanggal  26 April 2021 pukul 07.00 WIB, keluhan utama yang
dirasakannya adalah sesak napas. Sesak napas dirasakan terus-menerus, rasa sesaknya
dirasakan seperti terhimpit benda berat, Sesak napasnya berkurang jika diberikan setelah di
nebulizer dan diberikan oksigen dalam posisi setengah duduk, bertambah bila posisi tidur
terlentang, banyak bergerak dan batuk. 

Keluarga Tn. P mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, namun memiliki
alergi kulit atau dermatitis, memiliki riwayat penyakit asma bronkhiale. Pasien tidak pernah
di rawat dan  dioperasi di RS. Jika sakit pasien berobat ke puskesmas dan membeli obat di
warung saja sembuh. Keluarga mengatakan bahwa 2 hari yang lalu pasien terpapar polusi
debu, dan mengalami batuk pilek, satu hari kemudian pasien mengeluh sesak napas berat
dan batuk-batuk dan akhirnya dibawa oleh keluarga ke RS. 
Keluarga Tn. P mengatakan di dalam anggota keluarganya memiliki penyakit keturunan
yaitu ayahnya. Anggota keluarga tidak memiliki penyakit menular maupun penyakit kronik
lainnya. Tn. P mengatakan cemas terhadap serangan sesaknya yang tiba-tiba dan sangat
berat dirasakan. Keluarga sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. P kepada dokter
dan perawat. Pasien selama di rawat di RS selalu ditemani oleh keluarganya, hubungan
antara orang istri dan anak kandungnya baik dan tidak ada konflik. Tn. P sebelum sakit
selalu menjalankan sholat 5 waktu, namun saat sakit hanya bisa berdoa. Perawat selalu
memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga, dan perawat selalu menjaga privacy
pasien. 

Pasien mengatakan masih merasakan sesak napas. Batuknya produktif dan sulit dikeluarkan,
tidak nafsu makan dan kadang-kadang mual. Pasien terpasang IVFD RL 20 TPM +
aminofilin 1 amp, O2 5 LPM terpasang, TB/BB : 170 cm/65 kg. Pasien tampak lemah,
kesulitan bernapas,  pasien bedrest di tempat tidur. Pasien hanya berbaring dengan posisi
semi fowler. Perawat dan keluarga membantu aktivitas sehari-hari pasien, perawat
melibatkan keluarga dalam merencanakan program tindakan yang akan dilakukan pada
pasien. 

Kedaaan umum : tingkat kesadaran composmentis dengan nilai GCS E4V5M6, tampak
gelisah, TD 140/90 mmHg, frekuensi napas 28 x/menit, frekuensi nadi 100  x/menit, suhu
37,2 ℃. Pada pemeriksaan fisik ditemukan : konjungtiva an anemis, pernapasan lebih
cendrung menggunakan mulut (pursed-lip breathing), pernapasan cepat dan dangkal,
pergerakan dinding dada simetris, terdengar suara  wheezing  pada seluruh lapang paru.
Suara perkusi pada dada sonor, tidak ada nyeri tekan atau nyeri ketuk.  Akral hangat, nadi
teraba kuat dan teratur. 

Terapi yang diberikan :


 O 5 LPM dengan nasal kanula
2

 IVFD RL 20 TPM + Aminofilin 1 amp


 Nebulizer ventolin 2,5 mg/8 jam
 Methyl prednisolon 10 mg/8 jam 
 Ranitidine 50 mg/12 jam
 Ambroxol sirup 3x1
 Sucralfat syrup 3x1

B. Data Fokus
Data Subjektif:
- Klien mengatakan sesak napas
- Klien mengatakan sesak napas nya dirasakan terus menerus
- Klien mengatakan rasa sesak yang dirasakan seperti terhimpit benda berat
- Klien mengatakan sesak napasnya berkurang setelah diberikan nebulizer dan oksigen
dalam posisi setengah duduk
- Klien mengatakan sesaknya bertambah apabila tidur terlentang
- Klien mengatakan sesaknya bertambah apabila banyak bergerak dan batuk
- Klien mengatakan cemas terhadap serangan sesaknya yang tiba-tiba
- Klien mengatakan cemas terhadap sesaknya yang sangat berat dirasakan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan
- Klien mengatakan kadang –kadang terasa mual
Data Objektif
- Terdengar suara wheezing disemua lapang paru
- Napas klien tersengal-sengal
- Klien Batuk
- Banyak keringat
- Akral hangat
- CRT 2 detik
- Klien tampak Cemas
- TTV:
 TD 140/90 mmhg
 Nadi 110x/ menit
 RR 30x/ menit
 Suhu 36,8ºC
- SpO2 90 %
- Pemeriksaan kimia darah
 Hb : 12,5 gr/ Dl
 Leukosit 8.000/Ul
 Eritrosit 4,5 juta/µl
 Hematokrit 40%
- Terapi
 O2 5 LPM dengan nasal kanula
 IVFD RL 20 TPM + Aminophilin 1 amp
 Nebulizer ventolin 1 amp/8 jam
 Methyl prednisone 1 amp/ 8 jam
 Ambroxol Syrup 3x1
 Sucralfat sy 3x1
 Ranitidine 1 am/12 jam
- Batuk produktif susah dikeluarkan
- TB/ BB: 170 cm/ 65 kg
- Klien tampak lemah
- Klien kesulitan bernapas
- Klien bedrest di tempat tidur
- Klien hanya berbaring dengan posisi semi fowler
- Aktivitas klien dibantu perawat dan keluarga
- Keadaan umum : composmentis
- GCS E;4, V;5, M;6
- Klien tampak gelisah
- Konjungtiva an Anemis
- Pernapasan menggunakan mulut ( pursed-lip-breathing)
- Pernapasan klien cepat dan dangkal
- Pergerakan dinding dada simetris
- Suara perkusi dada sonor
- Tidak ada nyeri tekan atau nyeri ketuk
- Akral hangat
- Nadi teraba kuat dan teratur
C. Analisa Data

No Data Masalah Penyebab


1 DS Bersihan jalan napas Peningkatan produksi
- Klien mengatakan sesak napas tidak efektif sekret
- Klien mengatakan sesak napas nya
dirasakan terus menerus
- Klien mengatakan rasa sesak yang
dirasakan seperti terhimpit benda
berat
- Klien mengatakan sesak napasnya
berkurang setelah diberikan
nebulizer dan oksigen dalam posisi
setengah duduk
DO
- Terdengar suara wheezing disemua
lapang paru
- Napas klien tersengal-sengal
- Klien Batuk
- RR 30x/ menit
- SpO2 90 %
- Terpasang O2 5 LPM dengan nasal
kanula
- Terpasang IVFD RL 20 TPM +
Aminophilin 1 amp
- Nebulizer ventolin 1 amp/8 jam
- Methyl prednisone 1 amp/ 8 jam
- Ambroxol Syrup 3x1
- Batuk produktif susah dikeluarkan
- Pernapasan menggunakan mulut
( pursed-lip-breathing)
- Pernapasan klien cepat dan dangkal

2 DS: Intoleransi aktivitas Kelemahan dan


- Klien mengatakan sesaknya keletihan akibat
bertambah apabila tidur terlentang oksigenasi tidak
- Klien mengatakan sesaknya adekuat dan sulit
bertambah apabila banyak bergerak bernapas
dan batuk

DO:
- Klien tampak lemah
- Klien Kesulitan bernapas
- Klien bedrest di tempat tidur
- Klien hanya berbaring dengan
posisi semi fowler
- Aktivitas klien dibantu perawat dan
keluarga
- TD 140/90 mmhg
- Nadi 110x/ menit
- RR 30x/ menit
- Suhu 36,8ºC
- SpO2 90 %

3 DS: Ansietas Penyakit yang diderita


- Klien mengatakan cemas terhadap
serangan sesaknya yang tiba-tiba
- Klien mengatakan cemas terhadap
sesaknya yang sangat berat
dirasakan

DO:
- Klien tampak Cemas
- Keluarga sering menanyakan
perkembangan klien kepada dokter
dan perawat
- Klien tampak gelisah
- Nadi 110x/menit
- TD 140/90 mmhg
- CRT 2 detik
- RR 30x/menit

D. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d peningkatan produksi secret
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan dan keletihan akibat oksigenasi tidak adekuat dan
sulit bernapas
3. Ansietas b.d penyakit yang diderita
E. Rencana Keperawatan

No. Dx. Kep Tujuan dan criteria hasil Intervensi ( NIC) Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital merupakan acuan
keperawatan selama 3x24 jam mengetahui keadaan umum klien
diharapkan jalan napas klien
kembali efektif dengan kriteria:
1. Sesak napas berkurang
2. Dapat batuk secara efektif
3. Irama napas teratur 2. Auskultasi bunyi napas , catat 2. Beberapa derajad spasme bronkus
terjadi dengan 0bstruksi jalan
4. Frekuensi napas dalam rentang adanya bunyi napas tambahan,
napas . Bunyi napas redup dengan
normal yaitu 16-24 x/menit ( wheezing)
ekspirasi mengi, tak ada fungsi
5. Tidak ditemukannya bunyi
napas.
napas tambahan

3. Berikan posisi senyaman mungkin


(semi fowler) 3. Dengan posisi semi fowler dapat
meningkatkan ekspansi paru
sehingga memungkinkan upaya
napas lebih dalam dan lebih kuat
serta menurunkan ketidaknyamanan
dada

4. Latih klien untuk batuk efektif 4. Batuk efektif diberikan dapat


menghemat energy sehingga tidak
mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara
maksimal
5. Kolaborasi pemberian obat
nebulizer 5. Combivent bekerja dengan cara
( combiven) melebarkan saluran napas bawah
sehingga keluhan sesak napas dapat
berangsur-angsur hilang
6. Kolaborasi pemberian obat Methyl
prednisolone, Ranitidine, dan 6. Untuk pembebasan jalan napas.
ambroxol, dan Sucralfat sy

7. Kolaborasi pemberian O2 5 LPM


dengan nasal kanula

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi respon klien terhadap 1. Menetapkan kebutuhan/kemampuan


keperawatan selama 3x 24 jam aktivitas, catat laporan dyspneu pasien dan memudahkan pilihan
diharapkan klien dapat melakukan peningkatan kelemahan/ kelelahan intervensi
aktivitas sehari-hari secara mandiri dan perubahan tanda vital selama
dengan kriteria: dan setelah aktivitas
1. Keluhan utama klien baik
2. Klien tidak lemas
3. Klien dapat beraktivitas secara 2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam
mandiri rencana pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktivitas dan
istirahat

3. Bantu pasien memilih posisi 2. Tirah baring dipertahankan selama


nyaman untuk istirahat dan tidur fase akut untuk menurunkan
kebutuhan metabolic, menghemat
energy untuk penyembuhan
4. Bantu aktivitas keperawatan dari
yang diperlukan , berikan kemajuan 3. Paien mungkin nyaman dengan
peningkatan aktivitas selama fase kepala tinggi atau menunduk
penyembuhan kedepan meja atau bantal
5. Berikan lingkungan tenang dan 4. Meminimalkan kelelahan dan
batasi pengunjung selama fase akut membantu keseimbangan suplai
sesuai indikasi dan kebutuhan oksigen

5. Menurunkan stress dan rangsangan


berlebihan meningkatkan istirahat
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan penjelasan pada pasien 1. Mengaetahui penyakit
keperawatan selama 3x24 jam secara sopan tentang penyakit yang memudahkan dimasukkan
diharapkan kecemasan klien sedang diderita keperawatan yang sesuai
berkurang, dengan kriteria:
2. Berikan penjelasan bahwa
1. Pasien yakin penyakitnya akan penyakitnya akan berkurang sedikit
sembuh demi sedikit dengan pengobatan 2. Mengetahui penyakit, upaya-upaya
2. Pasien mengetahui akan yang teratur penyembuhan berlangsung dengan
penyakitnya jangka panjang baik
3. Pasien merasa tenang dalam 3. Berikan motivasi dan perhatian
menghadapi penyakitnya atas segala usaha yang dilakukan
pasien untuk kesembuhannya

4. Anjurkan pada pasien untuk 3. Dapat mengurangi cemas


menghindari faktor-faktor pencetus
kembuhnya kembali penyakitnya

4. Dapat menghindari kambuh


kembali penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai