Anda di halaman 1dari 17

KASUS PASIEN DENGAN DEKANULASI TRAKEOSTOMI

Identitas :
- Nama (inisial)/ Umur : Tn.V (50 tahun)
- Tgl. Masuk Rumah Sakit : 15/11/2021
- tgl pengkajian :16/11/21
- Diagnosa Medik saat masuk : pro dekanulasi trakeostomi
- diagnose saat pengkajian: pro dekanulasi trakeostomi

POLA PEMELIHARAAN DAN PERSEPSI KESEHATAN


A. Riwayat Keperawatan (Data Fokus/DS)
a. Keadaan umum :, pasien tampak sakit sedang, kesadaran CM, akral hangat, perfusi
cukup, pasien dilakukan dekanulasi trakeostomi .
- Keadaan sebelum sakit : Istri pasien mengatakan sebelumya suaminya memiliki
riwayat penyakit yaitu hipertensi tidak tahu kapan dan pasien tidak pernah
mengkonsumsi obat hipertensi. selain itu pasien juga memiliki riwayat covid- 19
3/4 bulan yang lalu, dan pasien pernah mengalami operasi trakeostomi 3 bulan lalu.
Pasien mengatakan sebelum terpasang trakeostomi, pasien mengalami sesak dan
sulit bernafas serta pengeluaran dahak yang sulit. Pasien juga mengatakan setelah
terpasangnya trakeostomi pasien mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan
harus lebih rutin dalam kebersihan trakeostomi selama masa perawatannya 3 bulan
ini.

- Keadaan sejak sakit :


Pre operasi dekanulasi: pasien mengatakan pasien 1 hari yang lalu pasien
mengalami batuk dan gatal tengggorokan. Pasien tampak sakit sedang, ada mual.
pusing dan terdapat sputum. Pasien juga dapat melakukan kegiatan dengan mandiri
Post op: pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan operasi Dekanulasi
trakeostomi, pasien mengatakan merasakan nyeri dengan skala 3/10 dan cemas jika
suara nya tidak dapat kembali akibat dilakukan pemasangan trakeostomi
sebelumnya. Pasien terpasang balutan di leher nya dalam keadaan bersih dan tidak
berbau.
POLA NUTRISI METABOLIK
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan makan dapat makan dengan baik, dan
mengkonsumsi makanan makanan dan buah-buahan. Pasien mengatakan sedikit
sulit menelan namun dapat ditahan.
- Keadaan sejak sakit : Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan Dekanulasi
trakeostomi, pasien mengatakan sedikit nyeri dalam menelan, pasien merasaka
sedikit mual. Namun pasien dapat makan dan minum dengan 1 porsi habis.

POLA ELIMINASI
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB pasien teratur 1x sehari dan
BAK 6 x sehari dan sedikit untuk jumlah berapa ml pasien tidak terlalu paham.
Pasien dapat BAB ban BAK dengan mandiri.

- Keadaan sejak sakit : Pasien BAK 5-6x per hari sebanyak ± 300-400ml warna
kuning keruh, pasien sudah 2 hari di rawat dan pasien BAB 1X konsistensi lunak
dan tidak ada melena.

POLA ISTIRAHAT-TIDUR
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur dengan 2 bantal dan sering
terbangun karena terkadang pasien merasakan sedikit sesak dan batuk dan
terganggu tidur akibat harus membersihkan dahaknya.

- Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan sulit tidur dikarenakan cemas akibat
tindakan bedah yang akan dilakukan, pasien cemas jika suaranya tidak kembali
utuh.
POLA PERSEPSI KOGNITIF
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan menggunakan alat bantu seperti
mesin uap (Nebulizer) sebagai membantu pasien untuk pengeluaran secret. Pasien
juga mengatakan sudah memahami penggunaannya. Dan dilakukan dirumah
sebgaai perawatan.
- Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan sedikit sesak dan batuk akibat untuk
mengeluarkan secret yang menggangu pernapasan klien, pasien juga merasakan
nyeri dengan skala 3/10

- B. Pemeriksaan Fisik (DO)


Kesadaran composentis (E4M6V5) sadar penuh, tekanan darah 130/90 mmHg, MAP
103,3 mmHg, perfusi cukup, suhu 36,8, nadi 92 x/menit, pernapasan
20x/menit, irama teratur, spO2 : 98%. TB : 173cm, BB : 70kg, IMT : 24,2 kg/m2

1 porsi dan minum 1000ml/24jam, Keadaan rambut bersih, warna rambut sudah sedikit
beruban. Palpebrae tidak ada edema, conjungtiva anemis, sclera tidak icterik, hidung
simetris, septum di tengah, tidak ada polip. Rongga mulut bersih, gusi tidak ada
pembekakan ataupun perdarahan, gigi geligi lengkap, gigi palsu tidak ada. Kemampuan
mengunyah keras baik, lidah bersih, ovula di tengah. Tonsil T1, pharing tidak ada
peradangan, kelenjar getah bening leher tidak membesar, bising usus 15x/menit.
Peristaltik usus 15x/menit, diuresis spontan, palpasi kandung kemih kosong, terpasang
trakeostomi dari 3 bulan lalu. Dan di lakukan dengan tindakan dekanulasi hari ini. .
Intake :
C. Pemeriksaan Penunjang
Thorax :
Posisi ET tube membaik, tak tampak pelebaran formasi vascular di kedua perigiler,
bronchial making kedua lapangan paru bertambah dengan penebalan peribbronchial.
Reticular fibrosis halud di lapangan atas dan basal paru bilateral.
Tidak tampak infiltrate, kavitas, nodul, pada kedua lapangan paru. Sinus kostofrenikus
bilateral lancip terutama tidak tampaknya adanya efusi pleura.
Laboratorium : Monosit 11,80% (4,7-11,5%)

D. Obat-obatan (jenis dan dosis)


1. Asam tranexamat 3x500 mg (tablet)
 Golongan: golongan antifibrinolitik
 Dosis : 3x100-200 mg
 Jenis Obat : antihipertensi
 Cara Kerja : menguragi/ menghentikan perdarahan pasca operasi, mimisan, utau
cedera
 Efek Samping : Pusing , nyeri, tremor, mual, sakit perut, bengkak pada kaki

2. Forbivent setap 6 jam sekali


 Jenis obat:golongan obat keras
 Dosis : 1 ampul 3-4 x sehari
 Cara kerja :membantu mengobati penyakit yang berhubungan dengan paru-paru,
seperti asma dan bronkospasme.
 Efek samping : Sakit kepala, Pusing, Mual, Muntah, Kelelahan, Nyeri otot.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE DEKANULASI NAMA

1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya jalan nafas Sinta
buatan (trakeostomi)

2 Gangguan komunikasi verbal b.d hambatan fisik (terpasang Sinta


trakeostomi)

3 Resiko aspirasi bd terpasang trakeostmoi Sinta

4 Ansietas bd kekhwatiran mengalami kegagalan ( tidak dapat sinta


bersuara)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN POST DEKANULASI NAMA

1 Nyeri akut bd agen pecedera fisik ( prosedur operasi ) Sinta

2 Resiko infeksi bd efek prosedur invasive Sinta


Analisa Data
N a m a / U m u r: Tn. V/ 50
Ruang / Kamar : maria 2

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Adanya jalan Bersihan jalan nafas tidak efektif
nafas buatan
- Pasien mengatakan tenggorokan terasa
gatal , dan batuk, pasien sedikit nyeri saat
pengeluaran sputum, suara pasien, pasien
sulit berbicara

DO :

- Pasien tampak sedikit sesak dan


dibantu O2: 2L
- Suara pasien terdengar stridor
- Kesadaran composentis (E4M6V5)
sadar penuh,
- tekanan darah 130/90 mmHg,
MAP 103,3 mmHg, perfusi cukup,
suhu 36,8, nadi 92 x/menit,
- pernapasan 20x/menit, irama
teratur, spO2 : 98%. TB : 173cm,
BB : 70kg, IMT : 24,2 kg/m2
2 DS : pasien mengatakan merasa kekhwatiran Ansietas
khawatir dan bingung dengan akibat dari mengalami
tindakan tersebut, pasien takut jika suara kegagalan ( tidak
tidak dapat kembali dapat bersuara)

DO :

Pasien tampak lemah, dan pasien cemas


higga sulit beristirahat
- Pasien tampak sedikit sesak dan
dibantu O2: 2L
- Kesadaran composentis (E4M6V5)
sadar penuh,
- tekanan darah 130/90 mmHg,
MAP 103,3 mmHg, perfusi cukup,
suhu 36,8, nadi 92 x/menit,
- pernapasan 20x/menit, irama
teratur, spO2 : 98%. TB : 173cm,
BB : 70kg, IMT : 24,2 kg/m2

3. DS : Agen pecedera fisik Nyeri akut


pasien mengatakan nyeri setelah ( prosedur operasi )
dilakukan tindakan operasi, terutama
saat batuk dan menelan.

DO :
-pasien tampak lemas, tingkat nyeri
pasien 3/10
-Pasien tampak sedikit sesak dan dibantu
O2: 2L
-Kesadaran composentis (E4M6V5) sadar
penuh,
-tekanan darah 140/95 mmHg, perfusi
cukup, suhu 37,8, nadi 100 x/menit,
-pernapasan 20x/menit, irama teratur,
spO2 : 98%.

4 DS: -
Prosedur invasif Resiko infeksi
Do:
-Tampak balutan pasca operasi, bersih
dan tidak berbau
- ada nyeri pada balutan luka skala 3/10
- pasien dilakukan tindakan dekaulasi
trakeostomi
- Pasien tampak sedikit sesak dan dibantu
O2: 2L
-Kesadaran composentis (E4M6V5) sadar
penuh,
-tekanan darah 140/95 mmHg, perfusi
cukup, suhu 37,8, nadi 100 x/menit,

-pernapasan 20x/menit, irama teratur,


spO2 : 98%.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn H / 59

Unit/Kamar : Maria 1(kamar 10.1)

Tanggal : imple
Diagnosa Perawatan menta Evaluasi
Dilengkapi data HYD Rencana Tindakan & Rasional si
penunjang Jam Tindakan Nama
DS & DO
DP 1 Setelah dilakukan Obeservasi: 15/11/2 -Memonitor TTV S:
tindakan 1. Monitor posisi selang 1 Implementasi: Sinta Pasien mengatakan
Bersihan jalan nafas keperawatan, 2x24 endotrakeal (ETT) terutama 10.30 O: Hasil : td : 130/90 mmHg, nadi 92 mmHg, Sesak sedikit berkurang,, dan
tidak efektif b.d diharapkan bersihan setekah mengubah posisi pernapasan 20x/mnt, untuk mengeluarkan secret
jalan nafas 2. Imonitor tekanan balon ETT kadang masih susah
adanya jalan nafas meningkat dengan setiap 4-8 jam -Melakukan pemasangan oksigen 2 liter Mery O :
buatan (trakeostomi) kriteria hasil: 3. Monitor kulit aera stoma 11.00 Implementasi: Pasien tampak sedikit lebih lega,
1. Produksi trakeostomi S: pasien mengatkan terasa sesak dan sedikit dan hasil ttv, TD : 1250/93
sputum Terapetik: sakit ketika bernafas mmHg, pernapasan 19x/mnt, nadi
DS : menurun 1. Berikan pre- oksigenasi 100% O: Tampak sPO2 pasien : 94% : 92 mmHg, terpasang oksigen
selama 30 detik (3-6 kali 2liter
- Pasien 2. Denyut nadi ventilasi ) sebelum dan setelah Spo2: 95%
dalam batas dilakukan penghisapan. Melakukan pemeriksaan lab : A:
mengatakan 12.00 Implementasi: Agne Bersihan jalan nafas tidak efektif
normal 60- 2. Lakukan penghisapan lendir
tenggorokan terasa 100x/mnt kurang dari 15 detik jika O:Monsit 11,8 s
P:
gatal , dan batuk, diperlukan
3. Tekanan 3. Ganti fiksasi ETT setaip 24 Memeriksa selang trakeostomi pasien apakah Intervensi selesai
pasien sedikit nyeri darah jam 12.30 terdapat kemerahan, atau tanda-tanda infeski
saat pengeluaran 120/80mmHg 4. Ubah posisi ETT kiri dan Implementasi:
sputum, suara kanan secara bergantian dalam S/ Pasien megatakan tenggorokan gatal dan
4. Turgor kulit 24 jam sedikit nyeri
pasien terdengar membaik 5. Lakukan perawatan mulut O/ tampak balutan luka bersih
stridor, pasien sulit ( misall dengan sikat gigi,,
kasa, dan pelembab bibir) Melakukan penghisapan lendir pada trakeostomi Agnes
berbicara
6. Lakukan perawatan stoma 13.00 pasien
trakeostomi Implementasi:
DO : S; pasien megatakan tenggorokan gatal dan
Sinta
Edukasi: batuk, serat nyeri saat pengeluran secret
1. Kolaborasi intubasi ulang jika O: tampak pasien meringis saat batuk
-Pasien tampak sedikit Sinta
terbentuk mucous olug yang
sesak dan dibantu O2: tidak dapat dilakukan Dilakukan pemberian terapi Uap
2L penghisapan. 13.30 S; pasien megatakan tenggorokan gatal dan
R/ mengetahui meningkatnya batuk, serat nyeri saat pengeluran secret
tekanan darah yang tidak O: tampak pasien meringis saat batuk, sesak
-Kesadaran
terkontrol dan dapat
composentis menyebabkan gangguan ginjal Melakukan perawatan mulut setelah UAP
14.15 O: bibir kering setelah dilakukan UAP
(E4M6V5) sadar
penuh,

-tekanan darah 130/90


mmHg, MAP 103,3
mmHg, perfusi cukup,
suhu 36,8, nadi 92
x/menit,

-pernapasan 20x/menit,
irama teratur, spO2 :
98%. TB : 173cm, BB :
70kg, IMT : 24,2 kg/m2

DP 2 Observasi: 1. Monitor TTV S: pasien mengatakan sudah


Ansietas bd Setelah dilakukan - identifikasi saat tingkat 15/11/2 Implementasi: Sinta sedikit lebih tenang, dan sudah
tindakan keperawatan ansietas berubah 1 O: Hasil : td : 130/90 mmHg, nadi 92 memahami tindakan yang
kekhwatiran selama 2x24 jam - identifikasi kemampuan 10.30 mmHg, pernapasan 20x/mnt, diberikan
diharapkan tingkat mengambil keputusan R/ untuk mengontrol keadaan umum
mengalami kegagalan asietas pada pasien pasien Sinta O: pasien tampak lebih tenang,
- monitor tanda-tanda ansietas
( tidak dapat menurun dengan 2. Melakukan pengajian tentang perasaan mampu melakukan relaksasi
kriteria luaran : yang dialami pasien napas dalam, dan berkontreasi
Terapeutik:
bersuara) - kebingungan 11.00 Implementasi: ketika ditanykan Sesutu hal. ,
pasien dapat - ciptakan suasana terapeutik S: pasien mengatakan cemas untuk pasien terpasang 02 ;2 liter
DS : pasien SINT
berkurang yang menumbuhkan kepercayaan tindakan yang dilakukan nanti A
mengatakan merasa - pasien dapat O: pasien tampak tidak tidur, dan sedikit A: masalah keperawatan belum
melakukan relaksasi - temani pasien untuk waswas teratasi
khawatir dan bingung
napas dalam mengurangi kecemasa, jika R/ mengetahui tingkat kecemasan yang
dengan akibat dari dialami pasien
- perilaku gelisah memunkinkan
tindakan tersebut, 3. Memberikan suasana nyaman pada Sinta P: intervensi dilanjutkan 1,2,3
menurun
- konsentrasi dan - pahami situasi yang membuat 11.20 ligkungan pasien
pasien takut jika suara S: pasien mengatakan cemas dan
pola tidur membaik ansietas
tidak dapat kembali khawatir uka tindakannya tidak berhasil
- dengarkan dengan penuh O: pasien tampak bingung dan sulit
konsetrasi Ka
DO : perhatian, Mery
R/suasana nyaman yag diberikan pada
- gunakan pendekatan yang klien mampu mengruangi rasa kecemasan
Pasien tampak lemah,
tenang dan menyakinkan klien
dan pasien cemas higga 4. Memberikan pemahaman dengan kondisi
13.00
sulit beristirahat - diskusikan peencanaan yang yang dialami pasien
realistis tentang peristiwa yang S: pasien mengatakan bingung apakah
- Pasien tampak setelah tindakan suaranya akan kembali
akan datang
sedikit sesak dan O: pasien cemas dan selalu bertanya
R/ memahami keadaan pasien mampu
dibantu O2: 2L
- Edukasi: membangun hubungan perasaan mengerti
- Kesadaran 13.30 keadaan pasien
composentis - jelaskan prosedur dan sensasi 5. Memfasilitasi pasien dengan dokter
dalam pemberian edukasi tindakan
(E4M6V5) sadar yang mungkin akan dialami
Implementasi:
penuh, - informasikans ecara factual S: pasien mengatakan sedikit bnibgung
dan khawatir degan tindakan yang
- tekanan darah mengenai diagnosis,
dilakukan, takkut jika suara tidak kembali
pengobatan,dan prognosis O: pasien tampak mendengarkan
130/90 mmHg,
- anjurkan mengungkapkan pemahaman yang dijelaskan dokter
MAP 103,3 R/ untuk memberikan penjelasan dan
perasaan dan persepsi mencegah terjadinya kurang informasi
mmHg, perfusi
- latih kegiatan pengalihan antara pasien dan tenaga kesehatan
cukup, suhu 36,8, 6. Memberikan pendekatan dan
untuk mengurangi ketegangan
nadi 92 x/menit, menanyakan hal yang kurang dimengerti
- latih teknik relaksasi pasien
- pernapasan 7. Megajarkan pasien untuk teknik napas
Kolaborasi:
20x/menit, irama dalam
- kolaborasi pemberian obat O: pasien dapat melakukan terapi napas
teratur, spO2 : dalam
ansietas, bila perlu
98%. TB : 8. Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas lain dalam mengalihkan
173cm, BB : kecemasana
70kg, IMT : 24,2
kg/m2

DP 3 Setelah dilakukan Observasi: 16/11/21 -Melakukan tindakan observasi TTV S: pasien mengatakan nyeri
Nyeri akut bd agen tindakan keperawatan 1. Observasi lokasi, 10.30- I/ Sinta berkurang 1/10, pasien sedikit
2x24 jam diharapkan karakterisktik , durasi, 14.30 O: tekanan darah 140/95 mmHg, perfusi cukup dapat tidur lebih nyaman ,
pecedera fisik
intensitas nyeri frekuensi, kualitas, intensitas suhu 37,8, nadi 100 x/menit, pernapasan
( prosedur operasi ) pasien menurun nyeri O:pasien mampu tidur setelah
dengan kriteia hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 20x/menit, irama teratur, spO2 : 98%. dilakukan tindakan operasi, skaa
1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respons nyeri non nyeri pasien berkurang 1/10,
DS : erkurang 1/10 verbal -Mengidentifikasi skala nyeri pasien TTV Pasien, TD: 136/90,S: 37,5,
pasien mengatakan 2. Pasien dapat 4. Identifikasi faktir yang Implementasi: P; 21, SPO2;97%
beristirahat memperberat dan
nyeri setelah dengan nyenyak memperingan nyeri S: Pasien mengatakan nyeri pada pagianbalutan A: Masalah belum teratasi
dilakukan tindakan 3. Ttv dalam 5. Identifikasi pengetahuan dan luka dan sedikti sulit menelan dan batuuk
keadan rentang keyakinan tentang nyeri P: intervensi keperawatan
operasi, terutama saat O: skala nyeri pasien 3/10
normal 6. Monitor kebersihan terapi sinta dilanjutkan 1, 6
batuk dan menelan. komplomenter yang diberikan
-Mengajarkan pasien dengan relaksasi napas
Terapeutik : sinta
DO : dalam
1. Berikan teknik nonfarmakologis
-pasien tampak lemas, untuk mengurangi rasa nyeri implementasi:
tingkat nyeri pasien 2. Control lingkungan yang S: pasien mengatakan nyeri pada saat batuk, dan
memperberat rasa nyeri
3/10 menelan, dan nyeri di sekitar balutan luka
3. Fasilitasi istrahat dan tidur
sinta
-Pasien tampak sedikit 4. Pertimbangkan jenis dan O: pasien tampak rileks dan mampu melakukan
sesak dan dibantu O2: sumber nyeri dalam pemilihan teknisk napas dalam
strategi meredakan nyeri
2L
-Kesadaran Edukasi: -Memfasilitasi pasien dengan merapihkan
composentis 1. Jelaskan penyebab, periode, dan tempat tidur dan mengatur suhu ruangan Sinta
pemicu nyeri
(E4M6V5) sadar implementasi:
2. Jelaskan strategi meredakan
penuh, nyeri S: pasien mengatakan kesulitan tidur
3. Anjurkan monitor nyeri secara dikarenakan rasa nyeri da cemas
-tekanan darah 140/95
mandiri
mmHg, perfusi cukup, O: tampak muka pasien terlhat sayu, dan
4. Anjurkan teknik
suhu 37,8, nadi 100 nonfarmakologis untuk kantong mata sedikit hitam
mengurangi rasa nyeri
x/menit,
-Melaporkan kepada tim tenaga kesehatan
Kolaborasi:
-pernapasan 1. Kolaborasi pemberian keluhan nyeri pasien untuk dilakukan kolaborasi
analgetik/ bila perlu
20x/menit, irama 16/11/21
teratur, spO2 : 98%. 10.30- -Memberikan posisi semi fowler pada pasien
14.30
O: posisi tubuh pasien sedikit menggangu
kenyamanannya

Memonitoring balutan luka pasien apakah sinta


memicu infeksi maupun pendarahan

ka
mery

ka
Mila

Sinta

Titi
Titi

Titi

Setelah dilakukan 1. Mengobsevasi tanda dan gejala yang


mengarah infeksi ,
tindakan keperawatan Observasi: Implementasi: S: pasien mengatakn nyeri nya
2x24 jam diharapkan 1. Monitor tanda dan gejala O: terdapaat nyeri pasie dala m rentan dapat berkurang 1/10,
tingkat infeksi pada infeksi local/sistemik 3/10
DP 4
pasien menurun R/ untuk mengetahui pemantauan lanjut O: tidak terdapat tanda-tanda
dengan kriteia hasil: Terapeutik : Keadaan Umum Pasien infeksi pada balutan luka pasien ,
Resiko infeksi bd efek 1. Berika perawatan kulit pada 2. Melakukan pemeriksaan luka pasien dapat beristirahat dan
1. Tidak terdapat area luka Implementasi: rentang nyeri berkurang 1/10,
prosedur invasive
demam 2. Cuci tangan sebelum dan O: pasien tidak terdapat rembesan, bau tanda-tanda infeksi dapat
2. Kemerahan sesudah kontak dengan pasien tidak sedap maupun yang megarah gejala dpiantau
DS: - pada balutan dan lingkungan pasien infeksi pada balutan luka operasi
luka berkurang 3. Pertahankan teknik aseptic pada R/ memantau perkembangan perbaikan A: Masalah belum teratasi
3. Nyeri berkurang pasien beresiko tinggi luka balutan pasien dan pemantauan
Do:
4. Bengkak infeksi P: intervensi keperawatan
-Tampak balutan pasca berkurang Edukasi: 3. Ajarkan pasien untuk perawatan luka dilanjutkan 2,4, 5
operasi, bersih dan 1. Jelaskan tanda dan gejala pasca operasi
infeksi Implementasi:
tidak berbau
2. Ajarkan cara mencuci tangan S: pasien mengatakan belum mengetahui
- pasien dilakukan dengan benar tentang cara kebersihan luka balutannya
tindakan dekaulasi 3. Ajarkan teknik etika batuk O: pasien berkonsetrasi dalam mendenar
4. Ajarkan cara memeriksa kondisi edukasi yang diberikan
trakeostomi luka atau luka operasi R/ edukasi rawat luka sebagai penunjang
- Pasien tampak sedikit 5. Anjurkan meningkatkan asupan pasien dalam perawatan dirumah
nutrisi 4. Ajurkan pasien setiap melakukan tindakan
sesak dan dibantu O2:
6. Anjurkan meningkatkan asupan untuk mencuci tangan terlebih dahulu
2L cairan begitu juga tim kesehetan
-Kesadaran Implementasi:
Kolaborasi: O: pasien diberi penjelasan mengenai cuci
composentis
1. Kolaborsasi pemberian tangan yang benar
(E4M6V5) sadar imunisasi/jika perlu R/ untuk mencegah terjadinya
penuh, penyebaran mikroorganisme
5. Pantau penuh pada pasien yang beresiko
-tekanan darah 140/95 tinggi infeksi
mmHg, perfusi cukup, R/ mencegah terjadinya komplikasi
infeksi
suhu 37,8, nadi 100 6. Berikan edukasi kepada pasien mengenai
x/menit, gejala dari infeksi

7. Anjurkan pasien untuk memperhatikan


-pernapasan pola maknaan dan cairan
20x/menit, irama Implementasi:
O: pasien menanyakan hal-hal yang
teratur, spO2 : 98%. kurang dipahami

Anda mungkin juga menyukai