Identitas :
- Nama (inisial)/ Umur : Tn.V (50 tahun)
- Tgl. Masuk Rumah Sakit : 15/11/2021
- tgl pengkajian :16/11/21
- Diagnosa Medik saat masuk : pro dekanulasi trakeostomi
- diagnose saat pengkajian: pro dekanulasi trakeostomi
POLA ELIMINASI
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB pasien teratur 1x sehari dan
BAK 6 x sehari dan sedikit untuk jumlah berapa ml pasien tidak terlalu paham.
Pasien dapat BAB ban BAK dengan mandiri.
- Keadaan sejak sakit : Pasien BAK 5-6x per hari sebanyak ± 300-400ml warna
kuning keruh, pasien sudah 2 hari di rawat dan pasien BAB 1X konsistensi lunak
dan tidak ada melena.
POLA ISTIRAHAT-TIDUR
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur dengan 2 bantal dan sering
terbangun karena terkadang pasien merasakan sedikit sesak dan batuk dan
terganggu tidur akibat harus membersihkan dahaknya.
- Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan sulit tidur dikarenakan cemas akibat
tindakan bedah yang akan dilakukan, pasien cemas jika suaranya tidak kembali
utuh.
POLA PERSEPSI KOGNITIF
- Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan menggunakan alat bantu seperti
mesin uap (Nebulizer) sebagai membantu pasien untuk pengeluaran secret. Pasien
juga mengatakan sudah memahami penggunaannya. Dan dilakukan dirumah
sebgaai perawatan.
- Keadaan sejak sakit : pasien mengatakan sedikit sesak dan batuk akibat untuk
mengeluarkan secret yang menggangu pernapasan klien, pasien juga merasakan
nyeri dengan skala 3/10
1 porsi dan minum 1000ml/24jam, Keadaan rambut bersih, warna rambut sudah sedikit
beruban. Palpebrae tidak ada edema, conjungtiva anemis, sclera tidak icterik, hidung
simetris, septum di tengah, tidak ada polip. Rongga mulut bersih, gusi tidak ada
pembekakan ataupun perdarahan, gigi geligi lengkap, gigi palsu tidak ada. Kemampuan
mengunyah keras baik, lidah bersih, ovula di tengah. Tonsil T1, pharing tidak ada
peradangan, kelenjar getah bening leher tidak membesar, bising usus 15x/menit.
Peristaltik usus 15x/menit, diuresis spontan, palpasi kandung kemih kosong, terpasang
trakeostomi dari 3 bulan lalu. Dan di lakukan dengan tindakan dekanulasi hari ini. .
Intake :
C. Pemeriksaan Penunjang
Thorax :
Posisi ET tube membaik, tak tampak pelebaran formasi vascular di kedua perigiler,
bronchial making kedua lapangan paru bertambah dengan penebalan peribbronchial.
Reticular fibrosis halud di lapangan atas dan basal paru bilateral.
Tidak tampak infiltrate, kavitas, nodul, pada kedua lapangan paru. Sinus kostofrenikus
bilateral lancip terutama tidak tampaknya adanya efusi pleura.
Laboratorium : Monosit 11,80% (4,7-11,5%)
1 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d adanya jalan nafas Sinta
buatan (trakeostomi)
DO :
DO :
DO :
-pasien tampak lemas, tingkat nyeri
pasien 3/10
-Pasien tampak sedikit sesak dan dibantu
O2: 2L
-Kesadaran composentis (E4M6V5) sadar
penuh,
-tekanan darah 140/95 mmHg, perfusi
cukup, suhu 37,8, nadi 100 x/menit,
-pernapasan 20x/menit, irama teratur,
spO2 : 98%.
4 DS: -
Prosedur invasif Resiko infeksi
Do:
-Tampak balutan pasca operasi, bersih
dan tidak berbau
- ada nyeri pada balutan luka skala 3/10
- pasien dilakukan tindakan dekaulasi
trakeostomi
- Pasien tampak sedikit sesak dan dibantu
O2: 2L
-Kesadaran composentis (E4M6V5) sadar
penuh,
-tekanan darah 140/95 mmHg, perfusi
cukup, suhu 37,8, nadi 100 x/menit,
Nama Pasien : Tn H / 59
Tanggal : imple
Diagnosa Perawatan menta Evaluasi
Dilengkapi data HYD Rencana Tindakan & Rasional si
penunjang Jam Tindakan Nama
DS & DO
DP 1 Setelah dilakukan Obeservasi: 15/11/2 -Memonitor TTV S:
tindakan 1. Monitor posisi selang 1 Implementasi: Sinta Pasien mengatakan
Bersihan jalan nafas keperawatan, 2x24 endotrakeal (ETT) terutama 10.30 O: Hasil : td : 130/90 mmHg, nadi 92 mmHg, Sesak sedikit berkurang,, dan
tidak efektif b.d diharapkan bersihan setekah mengubah posisi pernapasan 20x/mnt, untuk mengeluarkan secret
jalan nafas 2. Imonitor tekanan balon ETT kadang masih susah
adanya jalan nafas meningkat dengan setiap 4-8 jam -Melakukan pemasangan oksigen 2 liter Mery O :
buatan (trakeostomi) kriteria hasil: 3. Monitor kulit aera stoma 11.00 Implementasi: Pasien tampak sedikit lebih lega,
1. Produksi trakeostomi S: pasien mengatkan terasa sesak dan sedikit dan hasil ttv, TD : 1250/93
sputum Terapetik: sakit ketika bernafas mmHg, pernapasan 19x/mnt, nadi
DS : menurun 1. Berikan pre- oksigenasi 100% O: Tampak sPO2 pasien : 94% : 92 mmHg, terpasang oksigen
selama 30 detik (3-6 kali 2liter
- Pasien 2. Denyut nadi ventilasi ) sebelum dan setelah Spo2: 95%
dalam batas dilakukan penghisapan. Melakukan pemeriksaan lab : A:
mengatakan 12.00 Implementasi: Agne Bersihan jalan nafas tidak efektif
normal 60- 2. Lakukan penghisapan lendir
tenggorokan terasa 100x/mnt kurang dari 15 detik jika O:Monsit 11,8 s
P:
gatal , dan batuk, diperlukan
3. Tekanan 3. Ganti fiksasi ETT setaip 24 Memeriksa selang trakeostomi pasien apakah Intervensi selesai
pasien sedikit nyeri darah jam 12.30 terdapat kemerahan, atau tanda-tanda infeski
saat pengeluaran 120/80mmHg 4. Ubah posisi ETT kiri dan Implementasi:
sputum, suara kanan secara bergantian dalam S/ Pasien megatakan tenggorokan gatal dan
4. Turgor kulit 24 jam sedikit nyeri
pasien terdengar membaik 5. Lakukan perawatan mulut O/ tampak balutan luka bersih
stridor, pasien sulit ( misall dengan sikat gigi,,
kasa, dan pelembab bibir) Melakukan penghisapan lendir pada trakeostomi Agnes
berbicara
6. Lakukan perawatan stoma 13.00 pasien
trakeostomi Implementasi:
DO : S; pasien megatakan tenggorokan gatal dan
Sinta
Edukasi: batuk, serat nyeri saat pengeluran secret
1. Kolaborasi intubasi ulang jika O: tampak pasien meringis saat batuk
-Pasien tampak sedikit Sinta
terbentuk mucous olug yang
sesak dan dibantu O2: tidak dapat dilakukan Dilakukan pemberian terapi Uap
2L penghisapan. 13.30 S; pasien megatakan tenggorokan gatal dan
R/ mengetahui meningkatnya batuk, serat nyeri saat pengeluran secret
tekanan darah yang tidak O: tampak pasien meringis saat batuk, sesak
-Kesadaran
terkontrol dan dapat
composentis menyebabkan gangguan ginjal Melakukan perawatan mulut setelah UAP
14.15 O: bibir kering setelah dilakukan UAP
(E4M6V5) sadar
penuh,
-pernapasan 20x/menit,
irama teratur, spO2 :
98%. TB : 173cm, BB :
70kg, IMT : 24,2 kg/m2
DP 3 Setelah dilakukan Observasi: 16/11/21 -Melakukan tindakan observasi TTV S: pasien mengatakan nyeri
Nyeri akut bd agen tindakan keperawatan 1. Observasi lokasi, 10.30- I/ Sinta berkurang 1/10, pasien sedikit
2x24 jam diharapkan karakterisktik , durasi, 14.30 O: tekanan darah 140/95 mmHg, perfusi cukup dapat tidur lebih nyaman ,
pecedera fisik
intensitas nyeri frekuensi, kualitas, intensitas suhu 37,8, nadi 100 x/menit, pernapasan
( prosedur operasi ) pasien menurun nyeri O:pasien mampu tidur setelah
dengan kriteia hasil: 2. Identifikasi skala nyeri 20x/menit, irama teratur, spO2 : 98%. dilakukan tindakan operasi, skaa
1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respons nyeri non nyeri pasien berkurang 1/10,
DS : erkurang 1/10 verbal -Mengidentifikasi skala nyeri pasien TTV Pasien, TD: 136/90,S: 37,5,
pasien mengatakan 2. Pasien dapat 4. Identifikasi faktir yang Implementasi: P; 21, SPO2;97%
beristirahat memperberat dan
nyeri setelah dengan nyenyak memperingan nyeri S: Pasien mengatakan nyeri pada pagianbalutan A: Masalah belum teratasi
dilakukan tindakan 3. Ttv dalam 5. Identifikasi pengetahuan dan luka dan sedikti sulit menelan dan batuuk
keadan rentang keyakinan tentang nyeri P: intervensi keperawatan
operasi, terutama saat O: skala nyeri pasien 3/10
normal 6. Monitor kebersihan terapi sinta dilanjutkan 1, 6
batuk dan menelan. komplomenter yang diberikan
-Mengajarkan pasien dengan relaksasi napas
Terapeutik : sinta
DO : dalam
1. Berikan teknik nonfarmakologis
-pasien tampak lemas, untuk mengurangi rasa nyeri implementasi:
tingkat nyeri pasien 2. Control lingkungan yang S: pasien mengatakan nyeri pada saat batuk, dan
memperberat rasa nyeri
3/10 menelan, dan nyeri di sekitar balutan luka
3. Fasilitasi istrahat dan tidur
sinta
-Pasien tampak sedikit 4. Pertimbangkan jenis dan O: pasien tampak rileks dan mampu melakukan
sesak dan dibantu O2: sumber nyeri dalam pemilihan teknisk napas dalam
strategi meredakan nyeri
2L
-Kesadaran Edukasi: -Memfasilitasi pasien dengan merapihkan
composentis 1. Jelaskan penyebab, periode, dan tempat tidur dan mengatur suhu ruangan Sinta
pemicu nyeri
(E4M6V5) sadar implementasi:
2. Jelaskan strategi meredakan
penuh, nyeri S: pasien mengatakan kesulitan tidur
3. Anjurkan monitor nyeri secara dikarenakan rasa nyeri da cemas
-tekanan darah 140/95
mandiri
mmHg, perfusi cukup, O: tampak muka pasien terlhat sayu, dan
4. Anjurkan teknik
suhu 37,8, nadi 100 nonfarmakologis untuk kantong mata sedikit hitam
mengurangi rasa nyeri
x/menit,
-Melaporkan kepada tim tenaga kesehatan
Kolaborasi:
-pernapasan 1. Kolaborasi pemberian keluhan nyeri pasien untuk dilakukan kolaborasi
analgetik/ bila perlu
20x/menit, irama 16/11/21
teratur, spO2 : 98%. 10.30- -Memberikan posisi semi fowler pada pasien
14.30
O: posisi tubuh pasien sedikit menggangu
kenyamanannya
ka
mery
ka
Mila
Sinta
Titi
Titi
Titi