Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN. “S” DENGAN KEGAWATAN SISTEM PENCERNAAN


DIAGNOSA MEDIS POST OPERASI LAPARATOMI H-3

I.Pengkajian
a. IDENTITAS
Nama/Initial : An. “S”
Umur : 16 tahun
Alamat : Batukliang, Lombok Tengah
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal MRS : 25 februari 2019
Tgl pengkajian : 4 maret 2019
Penanggung Jwb : Tn. “P”
Alamat : Batukliang, Lombok Tengah
No.Register : 31.16.42
Dx.Medis : Post op laparatomi

b. KELUHAN UTAMA
Saat MRS: mual dan muntah
Saat Pengkajian : Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 4
maret 2019 jam 11.15 wita, klien mengeluh nyeri dan keram pada
perut (P= nyeri karena bekas luka operasi, Q= nyeri terasa
seperti ditusuk-tusuk, R= nyeri terasa pada area perut, S=
skala nyeri 2, T= nyeri dirasakan paling lama 2 menit, nyeri
meningkat saat luka dirawat/diperiksa, berkurang saat istrahat
dan minum obat), klien tampak dibantu saat aktivitas
(mandi/dilap, miring kiri/kanan), terpasang NGT dan memakai
popok untuk BAB/BAK. Mual muntah sudah tidak dirasakan, nafsu
makan baik, tidak ada gangguan tidur, pucat (+). Keadaan umum
lemah, TTV= TD: 124/93 mmHg, N: 88x/mnt, S: 36,2 C, RR:
16x/mnt, sPO2: 100%.

c. RIWAYAT PENYAKIT / MEKANISME TRAUMA


Keluarga pasien mengatakan pasien muntah ±1 minggu, kemudian
dibawa ke RS Yatofa pada tanggal 25/02/19, dua hari kemudian
pasien dirujuk ke IGD RS kota Mataram untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut, setelah memperoleh penanganan awal di
IGD pasien dipindahkan keruang ICU pada tanggal 01/03/19 untuk
memperoleh penanganan yang lebih intensif. Saat dilakukan
pengkajian diketahui pasien sudah memperoleh tindakan operasi
laparatomi (hari ke-3).

d. PEMERIKSAAN FISIK
 B1 (Breathing)
Airway : Paten
Sumbatan jalan napas : tidak ada, sesak (-)
Respirasi Rate : 16x/mnt, sPO2= 100%
Ekspansi Dada : maksimal, pergerakan dada simetris.
Suara napas : normal, tidak ada gangguan pada suara napas
Tindakan yang telah dilakukan : -
 B2 (Blood)
Perdarahan : tidak ada pendarahan
Tekanan Darah : 124/93 mmHg
Capillary Refil Time : <2 detik
Tindakan yang telah dilakukan : -
 B3 (Brain)
Kesadaran : compos mentis
GCS : E= 4, V= 5, M= 6
Status Neurologik : -
 B4 (Bladder)
Ruptur : Tidak
Jumlah asupan cairan : ± 2.500 cc/Hr
Jenis cairan : susu, air putih, cairan infus,
obat
Warna Urine : kuning jernih
Jumlah : ±1.000 cc/Hr (0.9cc/kgBB/jam)
Last Intake Cairan : ± 2.500 cc/Hr
Last output time : 07.00 wita
 B5 (Bowel)
Jam makan terakhir :
Warna BAB : kuning kecoklatan
Abdominal Trauma : An. “S” memperoleh tindakan operasi
laparatomi (hari ke-3), bekas luka operasi (+), luka telah
dirawat.

 B6 (Bone)
Fraktur : tidak ada
Tonus Otot : 4 4
4 4

e. Riwayat penyakit terdahulu : pasien dan keluarga mengatakan


pasien pernah memperoleh tindakan operasi laparatomi (operasi
I) ±2 bulan yang lalu karena keluhan yang sama seperti sekarang
(sekarang operasi ke II/reoperasi).
f. Riwayat keluarga : pasien dan keluarga mengatakan tidak punya
riwayat penyakit keturunan, namun sekitar 1 tahun yang lalu,
bapak An. “S” juga pernah dirawat di puskesmas karena mengalami
mual muntah.

Genogram

g. Pola pemenuhan ADL :


• Kebutuhan nutrisi : sebelum masuk rumah sakit pasien
makan 3x sehari dan minum air 7-8 gelas perhari, setelah
dirawat, klien diberi makan melalui NGT 6x200 cc/hari.
Secara umum tidak ada gangguan dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi pasien.
• Pola eliminasi : sebelum masuk rumah sakit pasien
bab 1-2x sehari, konsistensi lembek, warna kekuningan dan
berbau khas. Bak 4-5 kali sehari, warna kuning, bau khas
(pesing). Setelah dirawat di RS pasien bab ditempat tidur
dengan pempers, konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan.
Sedangkan bak ±1.000 cc/Hr kali sehari melalui alat bantu
kateter.
• Pola istirahat tidur : sebelum masuk rumah sakit
pasien tidur 7-8 jam perhari. Setelah masuk rumah sakit
pasien tidur 8-10 jam perhari.
• Pola aktifitas : sebelum masuk rumah sakit pasien
dapat beraktivitas mandiri (mandi, makan,dll), setelah masuk
rumah sakit pasien dibantu oleh keluarga dan perawat saat
beraktivitas (mandi/dilap, miring kiri/kanan, dll), pasien
mobilisasi sedini mungkin, pasien tampak lemas dan pucat.
• Pola kebersihan diri : sebelum sakit pasien mandi 1-2x
sehari, setelah sakit pasien hanya dilap ditempat tidur.
• Pola komunikasi : baik sebelum maupun setelah sakit
pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang
disekitarnya.
• Pola toleransi-koping : pasien dan keluarga mengatakan
pasrah dengan kondisi pasien sekarang, dan berharap semoga
dapat segera sembuh dan pulang kerumah.

h. PEMERIKSAAN LABORATORIUM/RADIOLOGI
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

HEMATOLOGI

Hematologi lengkap

Haemoglobin L 10,7 g/dL 12,3-15,3

Jumlah eritrosit L 3,76 10 6/uL 4,60-6,00

Hematokrit 40,0-54,0
L 28,1%
Jumlah trombosit 150-450
142 10 3/uL

MCV, MCH, MCHC

MCV L 74,7 fL 80,0-96,0

MCH 28,5 pg 26,0-32,0

MCHC H 38,1 g/dL 32,0-36,0

RDW-CV 13,7 % 11,5-14,5

Eritrosit Berinti % 0 %

Jumlah Lekosit H 28,22 10 3/uL 4,50-11,50

KIMIA DARAH

Albumin L 2,9 g/dL 3,2-4,5

Na,K,Cl

Natrium Darah 144 mmol/L 136-145

USG Abdomen
i. Terapi medis
No Nama obat Dosis Cara Pemberian

1 Asering : D5 ½ NS 500 cc Infus


(2 : 1) (1500 cc)

2 Meropenem 1 gr Injeksi

3 Metronidazole 500 mg Injeksi

4 Paracetamol 1 gr Injeksi

5 Asam Tranexamat 5 gr Injeksi

6 Lansoprazole 30 mg Injeksi

7 Dexametason 5 gr Injeksi

8 Fentanyl 400 mg Drip/24 jam

9 Tramadol 300 mcg Drip/24 jam

10 Protofen 2 supp Rectal/8 jam


Suppository

II. Analisis data


Data Etiologi Masalah
DS: Obstruksi usus Gangguan integritas
 Pasien dan keluarga halus/besar kulit/jaringan
mengatakan perutnya
Laparatomi
dioperasi 3 hari yang
lalu Insisi jaringan
DO:
 Tampak bekas operasi Terputusnya

laparatomi pada perut inkontuinitas


 Tampak luka diperban jaringan
dan sudah dilakukan
Gangguan
perawatan luka
integritas
 Keadaan umum lemah
 TTV= TD: 124/93 mmHg, kulit/jaringan
N: 88x/mnt, S: 36,2 C,
RR: 16x/mnt (11.00
wita)
DS: klien mengeluh nyeri Obstruksi usus Nyeri Akut
pada perut halus/besar
DO:
 Ekspresi meringis Laparatomi
 P= nyeri karena bekas
Insisi jaringan
luka operasi, Q= nyeri
terasa seperti ditusuk- Terputusnya
tusuk, R= nyeri terasa inkontuinitas
pada area perut, S= jaringan
skala nyeri 2, T= nyeri
Peradangan
dirasakan paling lama 2
(kalor, dolor,
menit, nyeri meningkat
rubor, tumor,
saat luka
fungsi laesa)
dirawat/diperiksa,
Merangsang
berkurang saat istrahat
hormon
dan minum obat
 Keadaan umum lemah bradikinin dan
 TTV= TD: 124/93 mmHg, histamin
N: 88x/mnt, S: 36,2 C,
RR: 16x/mnt (11.00 Aktivasi nyeri
wita)
Nyeri Akut
DS: pasien dan keluarga Obstruksi usus Gangguan mobilitas
mengatakan dalam halus/besar fisik
beraktivitas pasien
Laparatomi
dibantu keluarga ataupun
Insisi jaringan
alat (makan, minum, dll)
DO:
Luka invasif
 Tampak pasien dibantu
post pembedahan
saat makan.
 Tampak pasien dibantu Aktivitas
untuk miring terbatas
kiri/kanan.
 Tampak pasien lemas. Kelemahan
 TTV= TD: 124/93 mmHg,
Gangguan
N: 88x/mnt, S: 36,2 C,
mobilitas fisik
RR: 16x/mnt (09.00
wita)

III. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
tindakan operasi laparatomi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma/luka pasca operasi
laparatomi.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan pasca
operasi laparatomi.
IV. Planning

Tujuan/Kriteria Evaluasi Intervensi


Tanggal No. Dx Rasional
(NOC) (NIC)
Senin, 4 I Setelah diberikan tindakan 1. Bersihkan, pantau dan 1. Area luka yang bersih
maret 2019, keperawatan selama 3x 24 jam, tingkatkan proses penyembuhan dan terpantau dapat
10.15 wita diharapkan gangguan integritas pada luka yang ditutup dengan membuat luka terhindar
kulit/jaringan teratasi dengan jahitan, klip atau strapless. dari infeksi dan
2. Monitor proses kesembuhan
kriteria hasil: mempercepat penyembuhan
 Integritas kulit yang baik area insisi.
luka.
3. Monitor tanda dan gejala
bisa dipertahankan 2. Untuk mengetahui adanya
infeksi pada area insisi.
(sensasi, elastisitas, komplikasi luka.
4. Bersihkan area sekitar
3. Untuk menghindari adanya
temperatur, hidrasi, jahitan atau strapless.
infeksi pada luka.
pigmentasi). 5. Gunakan preparat antiseptic
4. Untuk menghindari
 Tidak ada luka/lesi pada sesuai program.
terjadinya infeksi pada
kulit. 6. Ganti balutan pada interval
 Perfusi jaringan baik. luka.
waktu yang sesuai atau
 Menunjukkan pemahaman dalam 5. Untuk membunuh
biarkan luka tetap terbuka
proses perbaikan kuit dan kuman/bakteri pada
(tidak dibalut sesuai
mencegah terjadinya cedera sekitar luka.
program). 6. Untuk menghindari adanya
berulang.
 Mampu melindungi kulit dan infeksi dan menjaga luka

mempertahankan kelembaban tetap bersih.

kulit dan perawatan alami.


 Tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Senin, 4 II Setelah diberikan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Membantu menentukan
maret 2019, keperawatan selama 3x 24 jam, komprehensif termasuk lokasi, penanganan lanjutan untuk
11.15 wita diharapkan nyeri akut teratasi
karakteristik, durasi, frekuensi, pasien
dengan kriteria hasil: kualitas dan faktor presipitasi 2. Reaksi nonverbal menunjukkan
 Mampu mengontrol nyeri (tahu 2. Observasi reaksi nonverbal dari tingkat ketidaknyamanan
penyebab nyeri, mampu ketidaknyamanan terhadap nyeri
menggunakan tehnik 3. Kontrol lingkungan yang dapat 3. Lingkungan yang baik dan
nonfarmakologi untuk mempengaruhi nyeri seperti suhu terkontrol membantu
mengurangi nyeri, mencari ruangan, pencahayaan dan kebisingan mengurangi nyeri
bantuan) 4. Ajarkan tentang teknik non 4. Teknik non farmakologi: napas
 Melaporkan bahwa nyeri farmakologi: napas dalam, relaksasi, dalam, relaksasi, distraksi,
berkurang dengan menggunakan distraksi, kompres hangat/ dingin kompres hangat/ dingin
manajemen nyeri (0-1) 5. Berikan analgetik untuk mengurangi membantu mengatasi dan
 Mampu mengenali nyeri (skala, nyeri mengalihkan nyeri pasien
intensitas, frekuensi dan tanda 5. Analgetik membantu mengatasi
nyeri) nyeri pasien
 Menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang
 Tanda vital dalam rentang normal
(TD: 110-124/70-85 mmHg, N:
65-90x/mnt, RR: 12-20x/mnt,
S: 36.1-37.9 C)

III Setelah diberikan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien dalam 1. Membantu menentukan tingkat
keperawatan selama 3x 24 jam, mobilisasi gangguan mobilisasi
diharapkan gangguan mobilitas
2. Latih pasien dalam pemenuhan 2. Membantu memenuhi
fisik teratasi dengan kriteria
hasil: kebutuhan ADLs secara mandiri kebutuhan ADL pasien
 Klien meningkat dalam aktivitas sesuai kemampuan 3. Pendampingan dan bantuan
fisik 3. Dampingi dan Bantu pasien saat memudahkan pasien memenuhi
 Mengerti tujuan dari peningkatan mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADL
mobilitas kebutuhan ADLs pasien. 4. Alat bantu memudahkan pasien
 Memverbalisasikan perasaan 4. Berikan alat Bantu jika klien memenuhi kebutuhan ADL
dalam meningkatkan kekuatan memerlukan. 5. Merubah posisi dilakukan
dan kemampuan berpindah 5. Ajarkan pasien bagaimana merubah untuk menghindari kekakuan
 Memperagakan penggunaan alat posisi dan berikan bantuan jika dan peradangan akibat tirah
Bantu untuk mobilisasi (walker) diperlukan baring yang terlalu lama

V. Implementasi

No. Dx Tanggal/JAM Implementasi Paraf


1. Membersihkan, pantau dan tingkatkan proses penyembuhan
pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau
strapless.
2. Monitor proses kesembuhan area insisi.
3. Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi.
4. Bersihkan area sekitar jahitan atau strapless.
5. Gunakan preparat antiseptic sesuai program.
6. Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai atau
biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut sesuai
program).

1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,


karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
1. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
2. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
3. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien.
4. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
5. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan

VI. Catatan Perkembangan

Tgl/Jam No. Dx Evaluasi TTD


DS: pasien dan keluarga mengatakan mengerti apa yang sudah
dijelaskan.
DO:
 Tampak luka bekas operasi pada perut.
 Tampak bekas jahitan, luka tampak dirawat dengan baik.
 Turgor kulit baik.
 Pucat (+)
 TTV=
TD: 118/82 mmHg, N: 76x/mnt, S: 36,4 C, RR: 17x/mnt,
sPo2: 100%. (10.00)
TD: 116/81 mmHg, N: 78x/mnt, S: 36,3 C, RR: 17x/mnt,
sPo2: 100%. (11.00)
TD: 120/82 mmHg, N: 78x/mnt, S: 36,5 C, RR: 16x/mnt,
sPo2: 100%. (12.00)
TD: 116/83 mmHg, N: 75x/mnt, S: 36,4 C, RR: 18x/mnt,
sPo2: 100%. (13.00)
TD: 118/81 mmHg, N: 76x/mnt, S: 36,4 C, RR: 17x/mnt,
sPo2: 100%. (14.00)
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
DS:
 Pasien mengatakan nyeri dirasa berkurang.
 Pasien dan keluarga mengatakan mengerti apa yang sudah
dijelaskan.
DO:
 Ekspresi tenang.
 Pasien tampak memperagakan teknik distraksi dan
relaksasi.
 Pasien tampak ditemani orangtua. Dan tampak nyaman.
 P= nyeri karena bekas luka operasi, Q= nyeri terasa
seperti ditusuk-tusuk, R= nyeri terasa pada area perut,
S= skala nyeri 1, T= nyeri dirasakan paling lama 2
menit, nyeri meningkat saat luka dirawat/diperiksa,
berkurang saat istrahat dan minum obat
 Keadaan umum lemah.

A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
DS:
 Pasien mengatakan dalam beraktivitas dibantu oleh
keluarga (makan, mandi, miring kiri/kanan).
 Pasien dan keluarga mengatakan mengerti apa yang
disampaikan.
 Keluarga mengatakan akan memotivasi klien dalam memenuhi
ADL.
DO:
 Tampak pasien dibantu keluarga saat makan.
 Tampak pasien dibantu keluarga saat mandi (dilap).
 Tampak pasien dibantu saat miring kiri/kanan.
 Keadaan umum lemah

A: masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
No. Dx Tanggal/JAM Implementasi Paraf

1. Membersihkan, pantau dan tingkatkan proses penyembuhan


pada luka yang ditutup dengan jahitan, klip atau
strapless.
2. Monitor proses kesembuhan area insisi.
3. Monitor tanda dan gejala infeksi pada area insisi.
4. Bersihkan area sekitar jahitan atau strapless.
5. Gunakan preparat antiseptic sesuai program.
6. Ganti balutan pada interval waktu yang sesuai atau
biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut sesuai
program).

1. Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri


sesuai kemampuan
2. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs pasien.
3. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.

Tgl/Jam No. Dx Evaluasi TTD


DS: pasien dan keluarga mengatakan mengerti apa yang sudah
dijelaskan.
DO:
 Tampak luka bekas operasi pada perut.
 Tampak bekas jahitan, luka tampak dirawat dengan baik.
 Tampak area luka bersih.
 Turgor kulit baik.

A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

DS:
 Pasien mengatakan dalam beraktivitas dibantu oleh
keluarga (makan, mandi, miring kiri/kanan).
 Pasien dan keluarga mengatakan mengerti apa yang
disampaikan.
 Keluarga mengatakan akan memotivasi klien dalam memenuhi
ADL.
DO:
 Tampak pasien dibantu keluarga saat makan.
 Tampak pasien dibantu keluarga saat mandi (dilap).
 Tampak pasien dibantu saat miring kiri/kanan.
 Keadaan umum lemah
 TTV= TD: 118/82 mmHg, N: 76x/mnt, S: 36,4 C, RR:
17x/mnt, sPo2: 100%.

A: masalah belum teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
DISCHARGE PLANNING

□ Nama/Initial : ..................................................
□ Umur : .................................................................................
.
□ Alamat : .................................................................................
.
□ Tanggal MRS
: ..................................................................................
□ Tgl Pengkajian
: ..................................................................................
□ No. Registrasi
: ..................................................................................
□ Dx. Medis
: ..................................................................................

Subyektif :

Obyektif :

Assesment :

Planning :

Intervention :
Evaluasi :

Keterangan : Pindah Ruangan / Rujujk / Meninggal dunia


Apabila Pindah Ruangan / Rujuk : Catatan Penting, Meliputi : Tindakan yamg telah
dilakukan, tindakan yang belum dilakukan, Hal yang perlu diperhatikan, & Kewaspadaan

Ttd,

_____________________________
Nama Petugas/Ka. Tim (Mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai