Dosen Pengampu :
Ibu Ns. Tuti Sulastri, S.Kep., M.Kep
Disusun oleh :
SEFHIRANI (8801190077)
KELAS IIA
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2020/2021
KASUS FIKTIF
A. PENGKAJIAN
a) Biodata
Nama : Tn. A
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Mariental : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Suku Bangsa : Sunda/ Indonesia
Alamat : Pandeglang-Banten
No. Medrec : 57.15.33
No. Rawat : 58.16.34
Dx. Medis : Apendisitis
Tgl. Masuk : 1 Maret 2021
Tgl. Pengkajian : 2 Maret 2021
Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 33 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dengan Pt : Istri
b) Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada bagian abdomen kuadran kanan bawah
bekas luka insisi.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien di rawat di RS dengan keluhan nyeri pada bagian abdomen
yang disebabkan oleh bekas luka incici operasi, nyeri seperti
ditusuk-tusuk pada saat melakukan mobilisasi, nyeri tidak
menyebar dan disertai dengan badan terasa lemah, mual dan
muntah, dan kadang susah BAB (konstipasi), nyeri dirasakan pada
bagian abdomen kuadran kanan bawah dan bagian tengah
abdomen, skala nyeri 7 (1-10), nyeri dirasakan sejak 3 hari setelah
operasi dan 2 hari sebelum operasi sudah merasakan nyeri.
d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami sakit seperti ini, tidak
pernah mengalami operasi sebelumnya, dan tidak memiliki
Riwayat alergi.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga yang
pernah mengalami penyakit tersebut dan tidak ada penyakit
turunan.
f) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
a. Keadaan umum : Lemah, gelisah
b. Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4 M5 V6)
c. Tekanan darah :100/70 mmHg
Nilai MAP (mean atrial pressure)
100+2(70)
=80
3
Kesimpulan : MAP Minimal 70 – 100 mmHg : perfusi
ginjal yang memadai
h) Sistem Muskuloskeletal
1. Inspeksi
Pasien dapat menggerakan anggota gerak pada bagian atas dan
bawah tidak ada kelainan hanya kondisi tubuh klien lemah dan
harus tirah baring, terpasang infus selang seling Dextrose 5%
dan RL 0.9% + Drip Antrain 1 ampul (2cc) kolf :
3000cc/24jam.
2. Palpasi
Uji kekuatan otot :
KIRI KANAN
3 3
3 3
3. ROM
Rentang gerak :
Anggota gerak pada bagian atas dan bawah lengkap tidak ada
kelainan, namun ROM terganggu karena kondisi pasien lemah
dan tirah baring.
i) Sistem Endokrin
1. Inspeksi
Pasien tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau
keton, terdapat luka gangren pada apendiks.
2. Palpasi
Kelenjar tyroid : normal
j) Sistem Integumen
1. Inspeksi
Terdapat luka laparotomi sepanjang kurang lebih 15cm, turgor
kulit baik, temperatur kulit hangat, warna kulit pucat, tidak ada
kelainan kulit, tidak ada tanda-tanda peradangan pada kondisi
pemasangan infus.
2. Palpasi
Turgor kulit baik, tidak ada edema, suhu tubuh 37oC
Ket :
Tidak ada pantangan
makanan.
2. Pola Eliminasi
- BAB
Frekuensi 1x/hari Frekuensi BAB
Konsistensi Lembek menurun karena
Warna Coklat kekuningan prosedur diet post
operasi
Padat
Kecoklatan
B. Data Sosial
1. Pola Komunikasi
Tenang meski kondisi lemah, jelas dan kooperatif.
2. Pola Interaksi
a. Dengan perawat : Baik
b. Dengan keluarga : Baik
c. Dengan klien lain : Baik
C. Data Spiritual
1. Motivasi religi klien
Pasien percaya dan yakin kepada Allah SWT
2. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan bahwa penyakitnya adalah ujian dan juga
akibat atas kurangnya menjaga pola makan, kebersihan dan
pola hidup.
3. Pelaksanaan ibadah
Sebelum sakit ibadah pasien tidak terganggu, namun setelah
sakit ibadah klien menjadi terganggu karena kondisinya yang
lemah dan terasa nyeri pada saat mobilisasi.
D. Data Penunjang
a. Hasil pemeriksaan Laboratorium :
c. Program terapi :
a. Obat-obatan yang diberikan :
Pemenuhan cairan : Dextrose 5%, RL 0,9%, dan
drip Antrain 1 ampul (2cc)/kolf 3000 cc/24jam,
transfuse WB 300cc, actortic cefat 1gram/12jam
yang di drip kan dalam NaCl 50cc setiap kali
pemberian, Metronidazol infus 100cc(30gtt)
Obat lain :
Ketorolac 3x30mg secara IV
b. Diet :
Diet cair
Diet lunak
Diet tinggi serat
E. ANALISA DATA
- Klien tampak
meringis
menahan sakit
- Skala nyeri 7 (1-
10)
- Klien tampak
gelisah
- Klien sulit tidur
saat malam hari
karena luka
bekas operasi
terasa nyeri
- Nafsu makan
klien menurun
- Suara peristaltic
Pembedahan
usus 11x/menit
- Muntah
- Distensi
abdomen Disfungsi
- Konstipasi BAB Motilitas
Gastrointestinal
G. RENCANA KEPERAWATAN
- Untuk membantu
meredakan atau
mengurangi nyeri
H. TINDAKAN KEPERAWATAN
Manajemen Nyeri
1. 3 Maret ( Sefhirani )
2021 - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan nyeri
- Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
- Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
- Memberikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
- Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
- Memfasilitas istirahat dan tidur
- Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Menjelaskan strategi meredakan nyeri
- Menganjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Menganjurkan menggunakan analgetic
secara tepat
- Mengajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri
- Mengkolaborasi pemberian
analgetik seperti, Antasida dan Keterolac
3x30mg
Pencegahan Infeksi
2. 3 Maret - Memonitor tanda dan gejala infeksi local
2021 dan sistemik
- Memberikan perawatan kulit pada area (Sefhirani)
disekitar luka incici
- Mempertahankan Teknik aseptic pada
pasien beresiko tinggi terkena infeksi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
- Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan
cairan
Insersi Selang Nasogatrik Untuk
3. 3 Maret (Sefhirani)
Mengeluarkan Cairan/Pus Dari Abdomen
2021
- Memasang NGT untuk mengeluarkan
cairan/ pus dalam rongga didalam
abdomen
Manajemen Nyeri
4. 4 Maret
2021 - Memonitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan ( Sefhirani )
- Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
- Memberikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Mengontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
- Memfasilitas istirahat dan tidur
- Mengkolaborasi pemberian analgetik
seperti, Antasida dan Keterolac 3x30mg
Pencegahan Infeksi
5. 4 Maret - Memonitor tanda dan gejala infeksi local (Sefhirani)
2021 dan sistemik
- Memberikan perawatan kulit pada area
disekitar luka incici
- Mempertahankan Teknik aseptic pada
pasien beresiko tinggi terkena infeksi
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
- Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka
atau luka operasi
- Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan
cairan
Manajemen Nyeri
6. 5 Maret - Memberikan Teknik nonfarmakologis (Sefhirani)
2021 untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
- Memfasilitas istirahat dan tidur
- Mengkolaborasi pemberian analgetik
seperti, Antasida dan Keterolac 3x30mg
Pencegahan Infeksi
7. 5 Maret - Memberikan perawatan kulit pada area (Sefhirani)
2021 disekitar luka incici
- Mempertahankan Teknik aseptic pada
pasien beresiko tinggi terkena infeksi
- Memberikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
- Memfasilitas istirahat dan tidur
- Mengkolaborasi pemberian
analgetik seperti, Antasida dan
Keterolac 3x30mg secara IV
Catatan perkembangan dilakukannya
2. 4 Maret 2021 tindakan keperawatan : (sefhirani)
- Memberikan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
- Memfasilitas istirahat dan tidur
- Mengkolaborasi pemberian
analgetik seperti, Antasida dan
Keterolac 3x30mg secara IV
Catatan perkembangan dilakukannya
5. 5 Maret 2021 tindakan keperawatan : (Sefhirani)
P : Intervensi dihentikan
Catatan perkembangan dilakukannya
8. 6 Maret 2021 tindakan keperawatan : (Sefhirani)
P: Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia.