PENDAHULUAN
satu tahun terakhir sebanyak 78 anak dengan rata-rata 6 anak setiap bulannya.
a. Melakukan pengkajian
d. Melaksanakan implementasi
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
perencanaan.
E. Metode Penulisan
dokumentasi dengan melihat catatan medik klien, dan studi literatur dengan
F. Sistematika Penulisan
Billirubin dalam darah mengalami proses dan berubah menjadi billirubin direct.
bentuk billirubin direct dan sebagian lagi dalam bentuk sterkobilin, bila terjadi
darah.
Billirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk di proses lagi, pada janin
sebagian billirubin ini diekskresikan ke plasenta. Pada BBL ekskresi melalui plasenta
terputus sehingga masuk lagi ke hepar. Karena itu bila fungsi hepar belum sempurna/
A. TANDA-TANDA
C. PENATALAKSANAAN
ICTERUS PATOLOGIS
A. Definisi
B. Patofisiologi
C. Tanda
- Hypoxia
E. PENATALAKSANAAN
- Pemberian fototherapi
- Tranfusi tukar
- Test diagnostik
Apabila bayi hari pertama sudah kuning dan 3 hari masih dalam keadaan
A. PENGUMPULAN DATA
1. Data subyektif :
- Biodata
- Anamnesa
- Keluhan utama
2. Data objektif
- Kulit kuning
- Malas minum
- Tidak mau menghisap
- Lethargi
B. INTERPRETASI DATA
1. Kulit kuning
C. ANTISIPASI MASALAH
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama : By. N
Agama : Islam
Anak ke : Satu
No Reg : 225659
Penanggung jawab
Umur : 26 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Umur : 24 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak
C. Keluhan Utama
Sejak usia 5 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau
menetek, warna kuning terlihat jelas terutama di daerah wajah dan sklera.
D. Riwayat Penyakit
dilahirkan
Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia
5 hari, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning terlihat jelas di
Ibu mengatakan dalam keluarga belum pernah ada yang menderita penyakit
hepatitis.
Keterangan :
: Klien
F. Riwayat Kehamilan
1. Pre Natal
diharapkan.
c. Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu
tab.
j. Imunisasi TFT :
2. Natal
f. PB Lahir : 50 cm.
d. Reflek Fisiologis :
1. Moro : Ada
3. Grasping : Ada
4. Rooting : Ada
6. Babinski : Ada
1. Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi : 3x sehari
b. Minum
2. Istirahat Tidur
2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1 2 x/hari 1 2 x/hari
- Konsistensi lembek lembek
- Warna Kuning tengguli Kuning tengguli
- Bau Tidak berbau Tidak berbau
b. BAK
- Frekuensi 8 9 x/hari 10 11 x/hari
- Warna Jernih Jernih
- Bau Tidak berbau Tidak berbau
1 2 3 4
3 Istirahat dan tidur
a. Tidur malam 9-10 jam 9-10 jam
b. Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
c. Tidur siang 8-10 jam 8-10 jam
d. Tidur dengan siapa Ibunya Dalam inkubator
e. Kebiasaan sebelum Menetek Menetek
tidur
4 Bermain dan rekreasi Belum tampak Belum tampak
I. Tumbuh Kembang/DDST
J. Riwayat Imunisasi
L. Pemeriksaan Fisik
a. BB : 3050 gr
b. TB : 52 cm
c. LK : 35 cm
d. LLA : 10 cm
e. LD : 31 cm
f. LP : 34 cm
3. Tanda Vital :
4. Pemeriksaan Umum
a. Kepala
b. Mata
- Sklera : ikterik
mengedip ada
c. Hidung
- Septum : simetris
d. Mulut
- Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau
massa
e. Telinga
ada
g. Dada
Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak
tampak lesi/massa
h. Perut
i. Kulit
- Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak
- Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak
Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus
ada.
M. Reaksi Hospitalisasi
N. Data Penunjang
O. Therapi
- ASI
- Fototerapi
II. ANALISIS DATA
fungsi hati
minum.
Perencanaan
No Tgl/jam Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6
1. Gangguan metabolisme Gangguan metabolisme - Anjurkan kepada Ibu - Zat-zat yang terdapat didalam
bilirubin berhubungan dengan tidak terjadi dengan agar memberi ASI ASI/colostrum dapat memberi
fungsi hepar belum sempurna kriteria : sesering mungkin kekebalan terhadap tubuh bayi dan
yang ditandai dengan : membantu proses perubahan
- Sklera ikterik Jangka pendek bilirubin direct menjadi bilirubin
- Wajah dan permukaan - Ikterus menghilang indirect didalam usus yang akan
kulit tubuh yang lain - bilirubin direct tidak diserap kembali oleh usus dan masuk
tampak ikterik lebih dari 1 mg/dl kedalam hati atau dieksresikan
- Bilirubin total 8,87 - Tidak terjadi melalui urine.
mg/dl peningkatan kadar - Kolaborasi dengan - Terapi sinar dapat menimbulkan
- Bilirubin Direct 0,59 bilirubin sampai 5 Dokter untuk dekomposisi bilirubin yang sulit larut
mg/dl mg/dl dalam 24 jam mendapatkan terapi dalam air menjadi senyawa dipirol
- Ibu mengatakan bahwa sinar yang mudah larut dalam air dan
bayinya tampak kuning Jangka panjang: diekskresikan melalui urine/tinja,
sejak usia 5 hari. Bayi tidak ikterik sehingga kadar bilirubin menurun.
setelah 8 hari Terapi sinar juga dapat meningkatkan
kadar bilirubin indirect dalam
empedu duodenum sehingga cairan
empedu bertambah dalam usus dan
peristaltik meningkat sehingga
bilirubin dikeluarkan melalui feces.
- untuk mengetahui kadar bilirubin
- Kolaborasi dengan dalam tubuh bayi sehingga dapat
Dokter tentang dilakukan antisipasi jika kadar
pemeriksaan kadar bilirubin meningkat.
bilirubin secara
periodik
1 2 3 4 5 6
2. Resiko terjadinya penurunan Penurunan BB patologis - Berikan ASI terus- - Kandungan ASI banyak terdapat zat-zat
BB patologis berhubungan tidak terjadi dengan menerus nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dan ASI
dengan bayi malas minum kriteria : merupakan satu-satunya sumber nutrisi
yang ditandai dengan : - Bayi mau menetek bagi bayi.
- Bayi tampak malas minum tanpa muntah
- Reflek sucking kurang - Reflek sucking baik - Timbang BB setiap - Dengan menimbang berat badan setiap
- BB lahir : 2900 kg - BB bertambah hari hari dapat diketahui perubahan BB bayi
- BB sekarang : 3100 kg setiap hari.
- Ibu mengatakan bayinya
malas minum/ menetek - Catat hasil timbangan - Dengan mencatat hasil penimbangan BB
BB dapat diketahui kenaikan atau penurunan
BB bayi.
3. Resiko kerusakan pada mata Resiko kerusakan pada - Tutup mata dan - Mencegah kemungkinan kerusakan
dan genetalia berhubungan mata dan genetalia tidak genetalia dengan gaas selaput retina pada dan genetalia sehingga
dengan efek samping terjadi dengan kriteria : saat fototherpi sinar tidak menembus
fototherapi yang ditandai - Jangka pendek jaringan.
dengan : Mata dan genetalia - Perhatikan perubahan
- Mata tidak ditutup gaas tertutup oleh kain gaas perilaku dan tanda - Perubahan ini bermakna pada posisi
- Genetalia tidak ditutup gaas - Jangka panjang lethargi pigmen empedu pada basal gangglia dan
- Bayi di fototherapi Kerusakan mata dan terjadi kernig uterus.
genetalia tidak
berkelanjutan
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No Implementasi Evaluasi
1 Tgl 21 10 2017 Tgl 21 10 2017
Jam 08.00 WIB S : Ibu menyatakan mengerti manfaat ASI.
- Memberitahukan kepada ibu agar Ibu menyusui bayinya.
memberi bayinya ASI sesering O : Bayi mandapat therapi :
mungkin, dan berikan HE tentang ASI
manfaat ASI. Fototherapi
Jam 08.30 WIB Hasil laboratorium : billirubin direct 0,56
- Memberikan fototherapi pada bayi. mg/dl
Jam 10.00 WIB A : Masalah teratasi sebagian
- Memeriksa kadar billirubin bayi P : Lanjutkan intervensi
secara periodik.
3 S : -
O : Mata dan genetalia tertutup gaas
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perawatan Kesehatan Anak
Semester V
Disusun Oleh :
NUGRAHA SAFARI
NIM. 99036
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi
2.2 Tanda-tanda
2.3 Ikterus Patologis
2.4 Askep pada bayi dengan ikterus neonatorum
BAB III TINJAUAN TEORITIS
3.1Pengkajian
3.1 Analisis Data
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Nursing Care Plan
3.4 Implementasi dan Evaluasi
3.5 Catatan Perkembangan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA