Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Ikterus Neonatorum adalah iketrus yang mempunyai dasar patologis /

kadar bilirubin yang mencapai nilai yang disebut Hyperbilirubinemia

(Purnawan Junaedi ;1995)

Berdasarkan hasil pendataan epidemiologi di Ruang Perawatan IV RS.

Dustira menunjukkan bahwa jumlah pasien anak dengan ikterus neonatorum

satu tahun terakhir sebanyak 78 anak dengan rata-rata 6 anak setiap bulannya.

Mahasiswa akademi perawat dalam melaksanakan praktek tentang

Perawatan Kesehatan Anak harus mampu menguasai tehnik perawatan dengan

melakukan kompetensi sesuai dengan tugasnya yaitu melaksanakan asuhan

keperawatan secara komprehensif agar klien dapat meningkatkan derajat

kesehatan yang optimal.

B. Ruang Lingkup Masalah

Dalam laporan ini ditetapkan cara-cara pengkajian data dasar kepada

pasien setelah menetapkan pengkajian diteruskan dengan menegakkan diagnosa

keperawatan, dilanjutkan dengan menetapkan tujuan, intervensi dan

diimplementasikan lalu membuat evaluasinya.


Berdasarkan deskripsi mata kuliah Perawatan Kesehatan Anak yang berisi

kompetensi yaitu mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan klien

sesuai dengan kebutuhannya :

a. Melakukan pengkajian

b. Menegakkan diagnosa keperawatan

c. Menetapkan intervensi keperawatan

d. Melaksanakan implementasi

e. Membuat evaluasi dan catatan perkembangan

C. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam membuat dan

melaksanakan asuhan keperawatan.

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pasien.

2. Mahasiswa mampu menganalisis data dan membuat prioritas masalah

3. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawatan.

4. Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan

5. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan perawatan sesuai

perencanaan.

6. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan.

7. Mahasiswa mampu membuat dokumentasi asuhan keperawatan.


D. Rumusan Masalah

a. Konsep dasar penyakit dan penatalaksanaan asuhan keperawatan

b. Asuhan Keperawatan sesuai kebutuhan dasar manusia

E. Metode Penulisan

Laporan ini disusun secara narasi deskriptif yang diperoleh berdasarkan

metode studi lapangan dengan menggunakan Ruang Perawatan IV sebagai

lahan praktek, anamnesa, observasi dan pemeriksaan fisik, juga studi

dokumentasi dengan melihat catatan medik klien, dan studi literatur dengan

menggunakan buku-buku sumber sebagai bahan acuan praktek.

F. Sistematika Penulisan

Bab Satu membahas pendahuluan yang mengemukakan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika

penulisan. Bab Dua membahas tinjauan teoritis mencakup konsep dasar

penyakit, etiologi, penatalaksanaan, patologi, pengobatan dan penatalaksanaan

asuhan keperawatan. Bab Tiga menguraikan proses keperawatan dari

pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan

catatan perkembangan. Bab Empat membahas penutup yang terdiri dari

kesimpulan dan saran.


LAPORAN PENDAHULUAN
IKTERUS NEONATORUM

Billirubin dalam darah mengalami proses dan berubah menjadi billirubin direct.

Billirubin direct kemudian diekskresikan ke usus dan sebagian dikeluarkan dalam

bentuk billirubin direct dan sebagian lagi dalam bentuk sterkobilin, bila terjadi

hambatan/gangguan dalam usus maka oleh pengaruh enzim B glukorodinasi billirubin

sebagian dirubah menjadi billirubin indirect yang kemudian diserap ke sirkulasi

darah.

Billirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk di proses lagi, pada janin

sebagian billirubin ini diekskresikan ke plasenta. Pada BBL ekskresi melalui plasenta

terputus sehingga masuk lagi ke hepar. Karena itu bila fungsi hepar belum sempurna/

terdapat gangguan, misal : hypoxia, kekurangan glukosa maka kadar billirubin

indirect dalam darah meningkat yang dapat menimbulkan icterus.

A. TANDA-TANDA

- Timbul pada hari ke-2 dan ke-3

- Kadar billirubin direct tidak melebihi 10 mg % pada neonatus cukup bulan

dan 12,5 mg % pada neonatus kurang bulan.

- Kecepatan peningkatan kadar billirubin tidak melebihi 5 mg % /hari.

- Kadar billirubin direct tidak melebihi 1 mg %.

- Icterus menghilang pada 10 hari pertama.

- Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.


B. PENYEBAB

- Penambahan volume sel darah

- Umur sel darah merah janin yang pendek

- Billirubin meningkat karena sel yang rusak

- Meningkatnya reabsorpsi billirubin dari usus

- Pemberian minum terlambat

C. PENATALAKSANAAN

- Pemberian ASI diteruskan

- Bayi ditidurkan di dekat jendela untuk mendapatkan sinar matahari

ICTERUS PATOLOGIS

A. Definisi

Adalah icterus yang mempunyai dasar patologis/kadar billirubin mencapai nilai

yang disebut hyperbillirubinemia.

B. Patofisiologi

Sama dengan icterus fisiologi.

C. Tanda

- Icterus terjadi 24 jam pertama

- Kadar billirubin indirect melebihi 10 mg % /hari

- Peningkatan billirubin lebih dari 5 mg % /hari

- Icterus menetap sesudah 2 minggu pertama

- Kadar billirubin indirect melebihi 1 mg %

- Mempunyai hubungan dengan proses patologis


D. PENYEBAB

- Terjadi penghancuran eritrosit yang hebat

- Fungsi hepar belum sempurna

- Terlambat mengikat tali pusat

- Hypoxia

E. PENATALAKSANAAN

- Berikan banyak minum ASI

- Pemberian fototherapi

- Pemberian plasma/albumin 1 gr/kg BB

- Tranfusi tukar

- Test diagnostik

Apabila bayi hari pertama sudah kuning dan 3 hari masih dalam keadaan

kuning bayi segera dirujuk ke RS.

ASKEP PADA BAYI DENGAN ICTERUS NEONATORUM

A. PENGUMPULAN DATA

1. Data subyektif :

- Biodata

- Anamnesa

- Keluhan utama

2. Data objektif

- Kulit kuning

- Malas minum
- Tidak mau menghisap

- Lethargi

- Suhu tidak stabil

- Kadar billirubin direct dan indirect meningkat

B. INTERPRETASI DATA

1. Kulit kuning

2. Suhu tidak stabil

3. Reflek menghisap kurang

C. ANTISIPASI MASALAH

1. Potensial icterus patologis

2. Potensial terjadinya penurunan BB patologis


LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI.N
DENGAN ICTERUS NEONATORUM

I. PENGKAJIAN

A. Biodata

Nama : By. N

Tgl lahir : 15 Oktober 2017

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke : Satu

Tgl masuk RS : 20 10 - 2017

Tgl dikaji : 20 10 - 2017

Diagnosa medis : Icterus neonatorum

No Reg : 225659

Penanggung jawab

Nama Bapak : Tn. Ade

Umur : 26 thn

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Buruh Pabrik

Suku Bangsa : Sunda


Alamat : Jl. Sangkuriang No.38 Rt: 06/02 Cimahi

Nama Ibu : Ny. N

Umur : 24 thn

Agama : Islam

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : IRT

B. Alasan Masuk Rumah Sakit

Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak

usia 5 hari, dan bayinya tampak lemah.

C. Keluhan Utama

Sejak usia 5 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau

menetek, warna kuning terlihat jelas terutama di daerah wajah dan sklera.

D. Riwayat Penyakit

1. Riwayat Penyakit Yang Lalu

Ibu mengatakan bayinya tidak mempunyai penyakit apapun sejak

dilahirkan

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia

5 hari, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning terlihat jelas di

daerah wajah dan sklera


E. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga belum pernah ada yang menderita penyakit

menular baik pernafasan ataupun pencernaan, tidak ada riwayat gangguan

kardiovaskuler, tidak riwayat penyakit keturunan dan tidak ada riwayat

hepatitis.

Keterangan :

: Laki-laki : Hubungan perkawinan

: Perempuan : Tinggal serumah

: Klien

F. Riwayat Kehamilan

1. Pre Natal

a. Kehamilan : merupakan kehamilan yang pertama dan sangat

diharapkan.

b. Penerimaan Kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilannya

dan sangat diharapkan.

c. Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu

mengkonsumsi makanan bergizi (sayuran, ikan, susu, buah).


d. Kesehatan Ibu Selama Hamil : Saat hamil ibu dalam keadaan baik,

tidak mengalami gangguan kesehatan.

e. Makanan Yang Dipantang : Tidak ada, kecuali makanan pedas.

f. Pertambahan BB : BB ibu selama hamil 11,5 kg.

g. Keluhan Selama Hamil : Ibu mengeluh mual dan muntah pada

trimester pertama, pada trimester selanjutnya ibu mengeluh

aktifitas terganggu dengan perutnya yang besar.

h. Obat-obat Yang Pernah Diminum : Ibu mengkonsumsi zat besi 1x1

tab.

i. Penyakit Kehamilan : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit

apapun selama hamil.

j. Imunisasi TFT :

1). TFT I pada umur kehamilan 5 bulan

2). TFT II pada umur kehamilan 6 bulan

2. Natal

a. Bayi lahir ditolong bidan di ruang bersalin RS Dustira.

b. Jenis persalinan spontan.

c. Keadaan waktu bersalin : Ibu dalam keadaan sehat.

d. APGAR score : 1 menit (8), 5 menit (9).

e. BB Lahir : 2900 gr.

f. PB Lahir : 50 cm.

g. Posisi janin waktu lahir : Posisi foetal


3. Post Natal

a. Kesehatan Ibu : Setelah melahirkan ibu tidak mengalami gangguan

kesehatan, tidak mengalami perdarahan atau komplikasi lainnya.

b. Kesehatan Bayi : Bayi lahir dengan sehat, bayi langsung menangis.

c. Nutrisi (colostrum) : Diberikan segera setelah lahir.

d. Reflek Fisiologis :

1. Moro : Ada

2. Sucking : Ada, kurang

3. Grasping : Ada

4. Rooting : Ada

5. Tonick Neck : Ada

6. Babinski : Ada

G. Data Biologis Ibu

1. Nutrisi

a. Makan

- Frekuensi : 3x sehari

- Jenis : Nasi, sayur, lauk, buah.

- Porsi : 1 porsi habis

- Makanan Pantangan : Tidak ada

b. Minum

- Frekuensi : 6-8 x sehari

- Jenis : Air putih dan susu


- Jumlah : 1500-2000 ml/hari

2. Istirahat Tidur

- Tidur Malam : 5-6 jam

- Tidur Siang : 1-2 jam

- Gangguan : Ada, bayi sering menangis

3. Aktifitas : Ibu Rumah Tangga

H. Data Biologis Anak

No Pola Kebiasaan Di Rumah Di RS


1 2 3 4
1 Nutrisi
a. Jenis susu yang ASI ASI
diberikan
b. Cara pemberian Ad libitum Ad libitum
c. Umur mendapat Belum mendapat Belum mendapat
makanan tambahan makanan tambahan makanan tambahan
d. Reaksi pada waktu Tidak ada reaksi Tidak ada reaksi
menetek muntah, reflek sucking muntah dan
kurang refleksucking baik.

2 Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1 2 x/hari 1 2 x/hari
- Konsistensi lembek lembek
- Warna Kuning tengguli Kuning tengguli
- Bau Tidak berbau Tidak berbau
b. BAK
- Frekuensi 8 9 x/hari 10 11 x/hari
- Warna Jernih Jernih
- Bau Tidak berbau Tidak berbau
1 2 3 4
3 Istirahat dan tidur
a. Tidur malam 9-10 jam 9-10 jam
b. Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
c. Tidur siang 8-10 jam 8-10 jam
d. Tidur dengan siapa Ibunya Dalam inkubator
e. Kebiasaan sebelum Menetek Menetek
tidur
4 Bermain dan rekreasi Belum tampak Belum tampak

5 Kebersihan Ibu memandikan Ibu hanya menyeka


bayinya 2x sehari dan bayinya 2x sehari dan
mengganti mengganti
pakaian/popok setiap pakaian/popok setiap
habis mandi/BAB/BAK habis mandi/BAB/BAK

I. Tumbuh Kembang/DDST

1. Motorik Kasar : Belum nampak

2. Motorik halus : memandang, bersuara tetapi bukan menangis

3. Perkembangan bicara dan bahasa : Belum nampak

4. Perkembangan emosi dan hubungan sosial : Belum nampak

J. Riwayat Imunisasi

Bayi belum mendapat imunisasi dasar maupun ulangan

K. Kepribadian dan Riwayat Sosial

Yang mengasuh/merawat anak : Ibu kandung

L. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Baik, kesadaran compos mentis


2. Antropometri :

a. BB : 3050 gr

b. TB : 52 cm

c. LK : 35 cm

d. LLA : 10 cm

e. LD : 31 cm

f. LP : 34 cm

3. Tanda Vital :

S : 36,50C N : 136 x/mnt

R : 45 x/mnt TD : Tidak dilakukan pemeriksaan

4. Pemeriksaan Umum

a. Kepala

Bentuk tampak simetris, rambut hitam, tidak nampak cephal

haematoma, LK 35 cm, tidak tampak hydrocephalus, fontanel

belum menutup, caput cecudanum ada.

b. Mata

- Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan

melirik masih kurang.

- Konjunctiva : tidak anemis

- Sklera : ikterik

- Pupil : reflek cahaya baik

- Lensa : tampak bening


- Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek

mengedip ada

c. Hidung

- Mukosa : lembab, tidak tampak lesi atau massa

- Septum : simetris

- Bulu hidung : tampak distribusi merata

- Penyumbatan, perdarahan, sekret : tidak nampak

d. Mulut

- Warna : merah muda

- Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi,

massa atau beslag

- Gigi : belum tumbuh

- Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau

massa

e. Telinga

- Bentuk dan besar : tampak simetris dan proporsional

- Letak : kanan dan kiri, spina sejajar dengan ujung mata

- Daun telinga : tampak menonjol

- Tidak nampak ada benjolan massa

- Membran telinga : tampak utuh, bening/transparan

- Tidak tampak sekret dan tidak bau


f. Leher

- Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck

ada

- KGB / Kelenjar tiroid : tidak teraba

- Vena jugularis : tidak meningkat

- Tidak tampak oedem, massa / lesi.

g. Dada

Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak

tampak lesi/massa

Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 45 x/mnt,

tidak terdengar wheezing, ronchi, krepitasi/stridor.

h. Perut

- Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain,

tampak ikterik, kelembaban baik, tampak cembung, simetris, tali

pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.

- Auskultasi : bising usus 10 11 x/mnt

- Perkusi : bunyi perkusi pekak

- Palpasi : tidak teraba massa, hepar atau lien

i. Kulit

Tampak ikterik diseluruh tubuh terutama wajah, kelembaban baik.


j. Ekstremitas

- Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak

sianosis, reflek grasping baik.

- Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak

sianosis, reflek babinski baik, tidak tampak lesi.

k. Genetalia dan Rectum

Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus

ada.

M. Reaksi Hospitalisasi

Bayi tampak bergerak-gerak seperti gelisah.

N. Data Penunjang

Tanggal 20 10 2017 Nilai Normal Interpretasi

- Bilirubin Total 8,87 mg/dl 0,3-1,3 mg/dl Abnormal

- Bilirubin Direct 0,59 mg/dl 0-0,25 mg/dl Abnormal

O. Therapi

- ASI

- Fototerapi
II. ANALISIS DATA

No Data Senjang Kemungkinan Penyebab Masalah


1 2 3 4
1. DO : Fungsi hepar belum sempurna Gangguan
Metabolisme
- Sklera ikterik
- Wajah dan Proses metabolisme bilirubin
terganggu
permukaan kulit
tubuh yang lain
Bilirubin darah meningkat
tampak ikterik
- Bilirubin total
Ikterus
8,87 mg/dl
- Bilirubin Direct
0,59 mg/dl
DS :
Ibu mengatakan
bahwa bayinya
sejak usia 5 hari
terlihat kuning
2. DO : Bayi malas minum Resiko tinggi
- Reflek sucking terjadinya
kurang Reflek sucking kurang penurunan BB
- Bayi tampak patologis
malas minum Nutrisi kurang
- BB : 3100gr
menjadi 3050 gr BB turun
DS :
Ibu mengatakan bayi
nya malas minum
3. DO : - Mata tidak Fototerapi Resiko tinggi
ditutup gaas kerusakan mata
Ultra Violet
- Genetalia dan genetalia
tidak ditutup
Sel-sel berubah bentuk
gaas
- Bayi
Kerusakan organ penglihatan
mendapat
dan genetalia
fototerapi

III.DIAGNOSA PERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1.Gangguan metabolisme bilirubin berhubungan dengan belum sempurnanya

fungsi hati

2.Resiko tinggi terjadinya penurunan BB berhubungan dengan bayi malas

minum.

3.Resiko tinggi kerusakan mata dan genetalia berhubungan dengan fototherapi


IV. NURSING CARE PLAN

Perencanaan
No Tgl/jam Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 2 3 4 5 6
1. Gangguan metabolisme Gangguan metabolisme - Anjurkan kepada Ibu - Zat-zat yang terdapat didalam
bilirubin berhubungan dengan tidak terjadi dengan agar memberi ASI ASI/colostrum dapat memberi
fungsi hepar belum sempurna kriteria : sesering mungkin kekebalan terhadap tubuh bayi dan
yang ditandai dengan : membantu proses perubahan
- Sklera ikterik Jangka pendek bilirubin direct menjadi bilirubin
- Wajah dan permukaan - Ikterus menghilang indirect didalam usus yang akan
kulit tubuh yang lain - bilirubin direct tidak diserap kembali oleh usus dan masuk
tampak ikterik lebih dari 1 mg/dl kedalam hati atau dieksresikan
- Bilirubin total 8,87 - Tidak terjadi melalui urine.
mg/dl peningkatan kadar - Kolaborasi dengan - Terapi sinar dapat menimbulkan
- Bilirubin Direct 0,59 bilirubin sampai 5 Dokter untuk dekomposisi bilirubin yang sulit larut
mg/dl mg/dl dalam 24 jam mendapatkan terapi dalam air menjadi senyawa dipirol
- Ibu mengatakan bahwa sinar yang mudah larut dalam air dan
bayinya tampak kuning Jangka panjang: diekskresikan melalui urine/tinja,
sejak usia 5 hari. Bayi tidak ikterik sehingga kadar bilirubin menurun.
setelah 8 hari Terapi sinar juga dapat meningkatkan
kadar bilirubin indirect dalam
empedu duodenum sehingga cairan
empedu bertambah dalam usus dan
peristaltik meningkat sehingga
bilirubin dikeluarkan melalui feces.
- untuk mengetahui kadar bilirubin
- Kolaborasi dengan dalam tubuh bayi sehingga dapat
Dokter tentang dilakukan antisipasi jika kadar
pemeriksaan kadar bilirubin meningkat.
bilirubin secara
periodik
1 2 3 4 5 6
2. Resiko terjadinya penurunan Penurunan BB patologis - Berikan ASI terus- - Kandungan ASI banyak terdapat zat-zat
BB patologis berhubungan tidak terjadi dengan menerus nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dan ASI
dengan bayi malas minum kriteria : merupakan satu-satunya sumber nutrisi
yang ditandai dengan : - Bayi mau menetek bagi bayi.
- Bayi tampak malas minum tanpa muntah
- Reflek sucking kurang - Reflek sucking baik - Timbang BB setiap - Dengan menimbang berat badan setiap
- BB lahir : 2900 kg - BB bertambah hari hari dapat diketahui perubahan BB bayi
- BB sekarang : 3100 kg setiap hari.
- Ibu mengatakan bayinya
malas minum/ menetek - Catat hasil timbangan - Dengan mencatat hasil penimbangan BB
BB dapat diketahui kenaikan atau penurunan
BB bayi.

- Berikan makanan yang - Ibu menyusui membutuhkan banyak


bergizi/TKTP pada ibu nutrisi untuk mempertahankan produksi
dan kualitas ASI yang dibutuhkan oleh
bayinya.

3. Resiko kerusakan pada mata Resiko kerusakan pada - Tutup mata dan - Mencegah kemungkinan kerusakan
dan genetalia berhubungan mata dan genetalia tidak genetalia dengan gaas selaput retina pada dan genetalia sehingga
dengan efek samping terjadi dengan kriteria : saat fototherpi sinar tidak menembus
fototherapi yang ditandai - Jangka pendek jaringan.
dengan : Mata dan genetalia - Perhatikan perubahan
- Mata tidak ditutup gaas tertutup oleh kain gaas perilaku dan tanda - Perubahan ini bermakna pada posisi
- Genetalia tidak ditutup gaas - Jangka panjang lethargi pigmen empedu pada basal gangglia dan
- Bayi di fototherapi Kerusakan mata dan terjadi kernig uterus.
genetalia tidak
berkelanjutan
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Implementasi Evaluasi
1 Tgl 21 10 2017 Tgl 21 10 2017
Jam 08.00 WIB S : Ibu menyatakan mengerti manfaat ASI.
- Memberitahukan kepada ibu agar Ibu menyusui bayinya.
memberi bayinya ASI sesering O : Bayi mandapat therapi :
mungkin, dan berikan HE tentang ASI
manfaat ASI. Fototherapi
Jam 08.30 WIB Hasil laboratorium : billirubin direct 0,56
- Memberikan fototherapi pada bayi. mg/dl
Jam 10.00 WIB A : Masalah teratasi sebagian
- Memeriksa kadar billirubin bayi P : Lanjutkan intervensi
secara periodik.

2 Tgl : 21 10 2017 Tgl : 21 10 2017


Jam 12.00 WIB S : - Ibu mengatakan selalu menyusui
- Mengingatkan pada ibu agar ibu bayinya
selalu menyusui bayinya sesering - Ibu menyatakan mengerti manfaat
mungkin. makanan bergizi.
- Menimbang BB bayi setiap hari dan O : - Ibu tampak menyusui bayinya
mencatatnya. - BB : 3100 gr
- Menganjurkan makanan TKTP pada A : Masalah teratasi sebagian
ibu. P : Lanjutkan intervensi
3 Tgl : 21-10-2017 Tgl : 21 10 - 2017
- Jam 08.00 WIB S : -
- Menutup mata dan genetalia dengan O : Mata dan genetalia tertutup oleh gaas
gaas A : Masalah teratasi
- Jam 10.00 WIB P : Intervensi dihentikan
- Memperhatikan perubahan perilaku
atau tanda lethargi
VI. CATATAN PERKEMBANGAN

No Catatan Perkembangan Paraf


1 Tgl : 22 10 2017
S : Ibu mengatakan bayinya sudah mau menetek
O : - Billirubin direct 0,59 mg/dl
- Bayi tidak tampak ikterik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : -
E : Klien boleh pulang seijin dokter

2 S : Ibu menyatakan selalu menyusui bayinya


O : BB : 3050 kg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : -
E : Klien boleh pulang

3 S : -
O : Mata dan genetalia tertutup gaas
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA

Junaedi. P, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta,Auskulapus

Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta, EGC, 1995

Yoke , Catatan Penyakit Anak, Semester V, Cimahi, 2002


ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
PADA BAYI. W DENGAN IKTERUS NEONATORUM
DI RUANG PERAWATAN IV RS DUSTIRA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perawatan Kesehatan Anak
Semester V

Disusun Oleh :
NUGRAHA SAFARI
NIM. 99036

AKADEMI PERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


CIMAHI
2001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Ruang Lingkup Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Metode Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi
2.2 Tanda-tanda
2.3 Ikterus Patologis
2.4 Askep pada bayi dengan ikterus neonatorum
BAB III TINJAUAN TEORITIS
3.1Pengkajian
3.1 Analisis Data
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Nursing Care Plan
3.4 Implementasi dan Evaluasi
3.5 Catatan Perkembangan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai