MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Anak
yang dibina oleh Ibu Hurun Ain, S.Kep, Ns, M.Kep
dan Ibu Dr. Nurul Pujiastuti, S.Kep, Ns, M.Kes
Oleh Kelompok 4:
1. Laila Firda R P17220191002
2. Citra Noriya P17220191012
3. Mella Nur Sabillah P17220193028
4. Sevia Kurnia Fitri P17220193029
Menyatakan bahwa makalah ini adalah hasil kerja kelompok yang dikerjakan
bersama-sama.
Oleh:
1. Laila Firda Rahmawati (P17220191002)
2. Citra Noriya (P17220191012)
3. Mella Nur Sabillah (P17220193028)
4. Sevia Kurnia Fitri (P17220193029)
Ibu Hurun Ain, S.Kep, Ns, M.Kep Ibu Dr. Nurul Pujiastuti, S.Kep, Ns, M.Kes
NIP. 19790104 200212 2 001 NIP. 197404 19199803 2 003
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati
indahnya ciptaan-Nya. Disini penulis sangat bersyukur karena bisa
menyelesaikan Makalah yang berjudul ” ASUHAN KEPERAWATAN
MENINGITIS”
Dalam Makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang Asuhan
Keperawatan Meningitis. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini. Namun tidak lepas
dari semua itu,penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kekurangan baik dari segi penyusuan bahasa dan aspek lainnya dan jauh dari
kesempurnaan,oleh karena itu penulis mohon maaf jika terdapat tulisan ataupun
kata-kata yang salah. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik dari makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...............................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Meningitis..........................................................................................3
2.2 Penyebab dari Meningitis....................................................................................3
2.3 Tanda dan gejala Meningitis................................................................................4
2.4 Patofisiologi Meningitis......................................................................................6
2.5 Komplikasi Meningitis.......................................................................................7
2.6 Prognosis Meningitis...........................................................................................8
2.7 Pemeriksaan penunjang untuk Meningitis..........................................................9
2.8 Penatalaksanaan medis untuk Meningitis..........................................................10
2.9 Asuhan keperawatan Pada Anak Meningitis.....................................................11
2.9.1 Pengkajian keperawatan........................................................................12
2.9.2 Diagnosa keperawatan...........................................................................14
2.9.3 Intervensi keperawatan..........................................................................15
2.9.4 Implementasi keperawatan....................................................................16
2.9.5 Evaluasi keperawatan............................................................................17
BAB III........................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan........................................................................................................18
3.2 Saran..................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meningitis adalah radang pada meningen (selaput) yang mengelilingi
otak dan medula spinalis(Muttaqin, 2008). Meningitis dapat menyerang semua
kelompok umur, meskipun pada kenyataannya kelompok umur yang paling
rawan terkena penyakit ini adalah anak- anak usia balita dan orang tua
(Andareto, 2015). Insidens 90 % dari semua kasus meningitis bakterial terjadi
pada anak yang berusia kurang dari 5 tahun, insiden puncak terdapat pada
rentang usia 6 sampai 12 bulan. Rentang usia dengan angka morbiditas tertinggi
adalah dari lahir sampai 4 tahun (Sowden & Betz, 2009).
Meningitis dianggap sebagai darurat medis yang perlu di kenali dan di
obati secara dini untuk mencegah kerusakan neurologis. Disorientasi dan
gangguan memori juga sering terjadi saat penyakit berlanjut, pasien dapat
mengalami letargi, tidak responif dan koma. Selain itu kejang juga dapat terjadi
yang merupakan akibat dari area iritabilitas di otak. ICP (Intracranial Pressure)
meningkat akibat perluasan pembengkakan di otak atau hidrosefalus. Tanda
awal peningkatan ICP mencakup penurunan tingkat kesadaran dan defisit
motorik lokal.
Pengetahuan dari orang tua sangat penting untuk mengenali gejala awal
meningitis sehingga anak mendapatkan pengobatan sesegera mungkin dan
terhindar dari komplikasi yang lebih parah. Anak dengan meningitis bakteri
akut mengalami hilang pendengaran (0,5-6,9% tipe sensorineural permanen dan
10,5% reversibel) yang banyak terjadi pada anak yang telah sakit selama 24
jam.
Infeksi fulminan akut terjadi pada sekitar 10 % pasien meningitis
meningokokus yang memunculkan tanda-tanda septikemia yang berlebihan.
Awitan demam tinggi, lesi purpurik ekstensif (di wajah dan ekstremitas), syok
dan tanda koagulasi intravaskular diseminata (DIC) erjadi secara mendadak,
1
2
kematian dapat terjadi dalam beberapa jam setelah awitan infeksi (Brunner &
Suddart, 2013).
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan yang dapat di ambil
adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Meningitis
2. Penyebab dari Meningitis
3. Tanda dan gejala Meningitis
4. Patofisiologi Meningitis
5. Komplikasi Meningitis
6. Prognosis Meningitis
7. Pemeriksaan penunjang untuk Meningitis
8. Penatalaksanaan medis untuk Meningitis
9. Asuhan keperawatan Meningitis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Meningitis
Meningitis adalah radang pada meningen (selaput) yang mengelilingi otak dan
medula spinalis (Muttaqin, 2008). Meningitis adalah peradangan pada selaput
meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi
pada sistem saraf pusat (Suariadi & Yuliani, 2010).
Infeksi meningeal biasanya muncul melalui aliran darah akibat infeksi lain
(selulitis) atau melalui perluasan langsung (setelah cedera traumatik pada tulang
wajah). Meningitis bakterial atau meningokokal juga muncul sebagai infeksi
oportunis pada pasien AIDS dan sebagai komplikasi dari penyakit limfe (Brunner &
Suddart, 2013).
3
4
Meningitis merupakan akibat dari komplikasi penyakit lain atau kuman secara
hematogen sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit faringotonsilitis,
pneumonia, bronkopneumonia, endokarditis dan dapat pula sebagai perluasan
kontinuitatum dari peradangan organ/jaringan di
dekat selaput otak, misalnya abses otak, otitis media, mastoiditis, trombosis sinus
kavernosus dan lain-lain (Ngastiyah, 2012).
a. Meningitis bakteri
e) Kejang
f) Pernapasan ireguler atau apnea
g) Sianosis
h) Penurunan berat badan
3) Bayi dan anak yang masih kecil
a) Demam
b) Pemberian makan buruk
c) Vomitus
d) Iritabilitas yang nyata
e) Serangan kejang ( sering di sertai dengan tangisan bernada tinggi)
f) Fontanela menonjol
g) Kaku kuduk dapat terjadi atau tidak terjadi
h) Tanda brudzinski dan kernig tidak membantu dalam penegakan diagnosis
4) Anak-anak dan remaja
a) Demam
b) Menggigil
c) Sakit kepala
d) Vomitus
e) Perubahan sensorik
f) Kejang
g) Iritabilitas
h) Agitasi
i) Dapat terjadi fotofobia, delirium, halusinasi, perilaku agresif, mengantuk,
stupor, koma dan kaku kuduk
j) Dapat berlanjut menjadi opistotonus
k) Tanda kernig dan brudzinski positif
l) Ruam ptikie atau purpurik (infeksi meningokokus), khusus nya
jika disertai dengan keadaan mirip syok
m) Telinga mengeluarkan sekret yang kronis (meningitis pneumokokus).
5
e. Epilepsi.
f. Retardasi mental. Retardasi mental kemungkinan terjadi karena meningitis yang
sudah menyebar ke serebrum sehingga mengganggu gyrus otak anak sebagai tempat
menyimpan memori.
g. Serangan meningitis berulang. Kondisi ini terjadi karena pengobatan yang tidak
tuntas atau mikroorganisme yang sudah resisten terhadap antibiotik yang digunakan
untuk pengobatan.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pungsi lumbal, CT Scan, MRI,
dan pemeriksaan laboratorium.
a.Pungsi Lumbal
Pungsi lumbal atau analisis cairan dan kultur cairan serebrospinal masih
menjadi metode definitif dalam mendiagnosis meningitis. Parameter yang diperiksa
pada pungsi lumbal adalah opening pressure, jumlah sel darah putih, glukosa,
protein, dan pemeriksaan mikrobiologi.
b. CT Scan
c. Pemeriksaan Darah
a. Pemberian cairan intravena. Pilihan awal yang bersifat isotonik seperti asering
atau ringer laktat dengan dosis yang dipertimbangkan melalui penurunan berat
badan anak atau tingkat degidrasi yang diberikan karena pada anak yang
menderita meningitis sering datang dengan penurunan kesadaran karena
kekurangan cairan akibat muntah,pengeluaran cairan melalui proses evaporasi
akibat hipertermia dan intake cairan yang kurang akibat kesadaran yang
menurun.
b. Pemberian diazepam apabila anak mengalami kejang.Dosis awal diberikan
diazepam 0,5mg/Kg BB/kali pemberian melalui intravena. Setelah kejang dapat
diatasi maka diberikan fenobarbital dengan dosis awal pada neonates 30m, anak
kurang dari 1 tahun 50 mg sedangkan anak yang lebih dari 1 tahun 75 mg. Untuk
rumatannya diberikan fenobarbital 8-10 mg/Kg BB/ di bagi dalam dua kali
pemberian diberikan selama dua hari. Sedangkan pemberian fenobarbital dua
hari berikutnya dosis diturunkan menjadi 4-5 mg/Kg BB/ dibagi dua kali
pemberian. Pemberian diazepam selain untuk menurunkan kejangjuga
5
2.9.2Diagnosa keperawatan
Menurut (Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma 2015) dalam (Kartini
Anggraini, 2019) pada pasien
dengan meningitis terdapat beberapa diagnosa keperawatan yang kemungkinan
muncul, yaitu :
a. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
b. Nyeri akut berhubungan dengan proses infeksi
c. Resiko cidera berhubungan dengan kejang
2.9.3Intervensi keperawatan
Tabel 1
Intervensi Untuk Masalah Keperawatan Hipertermia Pada Meningitis
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil (NOC) Keperawatan (NIC)
1 Hipertermia Thermoregulation Fever Treatment
Kriteria hasil : a. Monitor suhu
a. Suhu tubuh dalam sesering mungkin
rentang normal b. Monitor warna dan
b. Nadi dan RR dalam suhu kulit
rentang normal c. Monitor tekanan
c. Tidak ada darah, nadi, dan
16
perubahan warna RR
kulit dan tidak ada d. Berikan anti piretik
pusing e. Selimuti pasien
f. Kompres pasien
pada lipat paha dan
aksila
Temperature
Regulation
1. Monitor suhu
minimal tiap 2 jam
2. Monitor TD, nadi,
dan RR
3. Monitor warna dan
suhu kulit
4. Selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya kehangatan
tubuh
5. Berikan anti piretik
jika perlu
2.9.4Implementasi keperawatan
2.9.5Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah fase kelima dan fase terakhir dalam proses
keperawatan. Evaluasi merupakan aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan dan
terarah ketika pasien dan professional kesehatan menentukan kemajuan pasien
menuju pencapaian tujuan/hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan.
Evaluasi ini akan menentukan apakah intervensi keperawatan harus diakhiri,
dilanjutkan atau diubah(Kozier et al., 2010) dalam (Kartini Anggraini, 2019).
Adapun hasil yang diharapkan menurut (Amin Huda Nurarif & Hardhi
Kusuma 2015) dalam (Kartini Anggraini, 2019) yaitu :
a. Suhu tubuh dalam rentang normal
b. Nadi dan RR dalam rentang normal
c. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Meningitis adalah radang pada meningen (selaput) yang mengelilingi otak dan
medula spinalis (Muttaqin, 2008). Meningitis adalah peradangan pada selaput
meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi
pada sistem saraf pusat (Suariadi & Yuliani, 2010)
Penyebab dari meningitis yaitua. Bakteri, faktor predisposisi, faktor maternal,
infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan, faktor imunologi, dan snak dengan
kelainan sistem saraf pusat, tanda dan gejal meningitis juga berbeda sesuai
penyebabnya.
3.2 Saran
Sebaiknya untuk penulisan makalah selanjutnya diharapkan tidak ada atau
meminimalisir plagiasi didalam makalah. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca, khususnya bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, untuk
menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan meningitis
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Andareto, O. (2015). Katalog Dalam Terbitan (KDT) Kesehatan Obi Andareto
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/meningitis/diagnosis
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/meningitis/prognosis
Brunner, & Suddart. (2013). Keperawatan Medikal Bedah: Edisi 12. EGC.
2019. http://respository.potekkes-denpasar.ac.id/2364/3/BAB%20II_1.pdf
http://ucs.sulsellib.net//index.php?p=show_detail&id=67464
Salemba Medika.
Riyadi, S., & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada anak/ Sujono Riyadi &
Sowden, L. A., & Betz, C. L. (2009). Buku Saku keperawatan Pediatri: Edisi 5. EGC.
Sagung Seto.