Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

BEGINA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners


Departemen Keperawatan Gerontik
Dosen Pembimbing: Miftakhul Ulfa.,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Oleh
ANITA YOLANDHA
200714901321

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
BEGINA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

DISUSUN OLEH

ANITA YOLANDHA

NIM 200714901321

Disetujui Oleh

Pembimbing Institusi

(….........................................)
Miftakhul Ulfa.,S.Kep.,Ners.,M.Kep
STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
BEGINA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)

Studi Kasus
Seorang laki-laki usia 80 tahun setelah selesai dilakukan tindakan TURP oleh
karena BPH dipasang cairan irigasi isotonis dengan foley cateter 3 way. Dua belas jam
pasca TURP, pasien merasa nyeri pada daerah suprapubis, pasien mengeluh sesak
dan dada terasa berat saat bernafas, pasien mengeluh kehilangan control miksi,
pengeluaran urine menurun, oligouria, pengeluaran gumpalan-gumpalan darah sedikit,
RR 28x/menit, Nadi 58x/menit, TD 110/90 mmHg, SpO2 90%, PaO2 78% akral dingin
dan pucat, saat diperiksa ternyata cairan irigasi yang masuk melebihi cairan keluar.
LAMPIRAN 4. FORMAT PENGKAJIAN

FORMAT PENGKAJIAN LANSIA


ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER

Tanggal Pengkajian : 23 November 2020

1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Tn.E
Umur : 80
Agama : Islam
Alamat asal : Jln. Taman Borobudur Agung 11, Malang

2. DATA KELUARGA :
Nama : Ny. K
Hubungan : Anak klien
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Taman Borobudur Agung 11, Malang Telp : 0878034567439

3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :

Keluhan utama:

Klien dengan BPH setelah selesai dilakukan tindakan TURP mengeluh nyeri sendi pada bagian daerah
suprapubis. Pengkajian PQRST :
P : Tindakan pembedahan (TURP)
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk
R : Suprapubis
S : Skala nyeri 8

T: Nyeri dirasakan semakin memberat saat klien bergerak

Pengetahuan, usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan:

Klien mengatakan kalau nyerti timbul klien melaporkan ke perawat dan meminum obat sesuai dengan
yang diberikan oleh dokter dan perawat serta istirahat yang cukup, dan mengurangi sedikit aktivitas
/gerakan menurut pasien rasa sakitnya sedikit berkurang.

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 4


Obat-obatan:

Mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter dan perawat

4. AGE RELATED CHANGES (PERUBAHAN TERKAIT PROSES MENUA) :

FUNGSI FISIOLOGIS

1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : 
Perubahan BB : 
Perubahan nafsu makan : 
Masalah tidur : 
Kemampuan ADL : 
KETERANGAN : Klien tidak dapat beraktivitas apabila nyeri timbul

2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : 
Pruritus : 
Perubahan pigmen : 
Memar : 
Pola penyembuhan lesi : 
KETERANGAN : Tidak ada keluhan sistem integument dalam batas
normal

3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : 
Pembengkakan kel. limfe : 

Anemia : 
KETERANGAN : Tidak ada keluhan dalam batas normal

4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : 
Pusing : 
Gatal pada kulit kepala : 
KETERANGAN : Tidak ada keluhan, dalam batas normal

5. Mata
Ya Tidak
Perubahan : 
penglihatan

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 5


:
Pakai kacamata

Kekeringan mata : 
Nyeri : 
Gatal : 
Photobobia : 
Diplopia : 
Riwayat infeksi : 
KETERANGAN : Masih dapat melihat dengan jelas, tetapi tidak mampu membaca jika
tulisan terlalu jauh. Simetris,tidak juling, tidak anemis, tidak ikhterik.

6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran : 
Discharge : 
Tinitus : 
Vertigo : 
Alat bantu dengar : 
Riwayat infeksi : 
Kebiasaan membersihkan telinga : Dibersihakan 2 minggu
sekali
Dampak pada ADL : Tidak ada
KETERANGAN : Pupil mata kanan dan kiri berespon terhadap
cahaya, konjungtiva anemis (-), dan sklera ikterik
(-), pengelihatan mata normal dan tidak kabur, dan
tidak ada katarak.

+ +

7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : 
Discharge : 
Epistaksis : 
Obstruksi : 
Snoring : 
Alergi : 
Riwayat infeksi : 
KETERANGAN : -Inspeksi: tidak ada perdarahan, tidak ada benjolan pada hidung,

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 6


tidak terdapat pernapasan cuping hidung saat pasien dalam posisi
terlentang, dan indra penciuman masih normal, RR: 18x/menit

8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : 
Kesulitan menelan : 
Lesi : 
Perdarahan gusi : 
Caries : 
Perubahan rasa : 
Gigi palsu : 
Riwayat Infeksi : 
Pola sikat gigi : 3x sehari.
KETERANGAN : - Inspeksi: Mukosa bibir kering, bibir sianosis (-), tidak
terdapat stomatitis pada bibir, mulut dan gigi tampak kotor
dan penuh kotoran berwarna kuning, dan indra pengecap
dapat merasakan manis dan pedas

9. Leher
Ya Tidak
Kekakuan : 
Nyeri tekan : 
Massa : 
KETERANGAN : -Inspeksi: tidak ada pembesaran JVP, tidak ada kekakuan, dan tidak
ada deviasi trakea
-Palpasi : tidak teraba adanya massa dan ada nyeri tekan

10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : 
Nafas pendek : 
Hemoptisis : 
Wheezing : 
Asma : 
KETERANGAN : Rr: 28x/menit, tidak ada alat bantu pernafasan, irama nafas
regular.

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 7


11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : 
Palpitasi : 
Dipsnoe : 
Paroximal nocturnal : 
Orthopnea : 
Murmur : 
Edema : 
KETERANGAN : -Inspeksi: tidak terlihat pulsasi ictus kordis di
ICS 5
-Palpasi: tidak bisa teraba pulsasi ictus kordis di
ICS 5 midclavicula sinistra
-Perkusi: suara dullness
-Auskultasi: BJ S1 dan S2 normal, tunggal,
regular lup dup. Tidak ada murmur dan gallop

12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : 
Nausea / vomiting : 
Hemateemesis : 
Perubahan nafsu makan : 
Massa : 
Jaundice : 
Perubahan pola BAB : 
Melena : 
Hemorrhoid : 
Pola BAB : Satu kali sehari
KETERANGAN : - Inspeksi : bentuk abdomen flat
- Palpasi : nyeri tekan (-)
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus (+) 10x/menit

13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : 
Frekuensi : 2-4x sehari tergantung konsumsi air putih
Hesitancy : 
Urgency : 

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 8


: 
Hematuria 
Poliuria : 
Oliguria :
Nocturia : 
Inkontinensia : 
Nyeri berkemih : 
Pola BAK : 2-4x sehari, nyeri saat berkemih
KETERANGAN : Terpasang foley cateter 3 way dengan cairan irigasi isotonis

14. Reproduksi (laki-laki)


Ya Tidak
Lesi : 
Disharge : 
Testiculer pain : 
Testiculer massa : 
Perubahan gairah sex : 
Impotensi : 

Reproduksi (perempuan)
Lesi :
Discharge :
Postcoital bleeding :
Nyeri pelvis :

Prolap :
Riwayat menstruasi :
Aktifitas seksual :
Pap smear :
KETERANGAN :

15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : Pada bagian sendi kaki
Bengkak : Tidak ada
Kaku sendi : 
Deformitas : 
Spasme : 

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 9



Kram

: Ada, pada sendi kaki


Kelemahan otot
kanan dan kiri
Masalah gaya berjalan :
TONUS OTOT
5 5
5 3

Ada, sedikit miring ke


kanan dan tidak simetris
untuk keseimbangan.
Nyeri punggung : 
Pola latihan : Tidak ada
Dampak ADL : Pasien dengan BPH setelah selesai dilakukan tindakan TURP
mengeluh nyeri pada bagian suprapubis sehingga aktivitas
pasien seperti, BAB, BAK masih dibantu keluarga dan perawat
KETERANGAN : Pasien dengan BPH setelah selesai dilakukan tindakan TURP
mengeluh nyeri pada bagian suprapubis, dan terpasang foley
cateter 3 way dengan cairan irigasi isotonis

16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : 
Seizures : 
Syncope : 
Tic/tremor : 
Paralysis : 
Paresis : 
Masalah memori : 
KETERANGAN : Tidak ada keluhan, sistem persyarafan dalam batas normal

5. POTENSI PERTUMBUHAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL :


Psikososial YA Tidak
Cemas : 
Depresi : 
Ketakutan : 
Insomnia : 
Kesulitan dalam mengambil keputusan : 
Kesulitan konsentrasi : 
Mekanisme koping : Mekanisme koping pasien baik, sekalipun ada rasa
cemas setelah pasien oprasi dan pasien mengatakan
rindu pada anaknya yang berada diluar kota, namun

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 10


pasien mampu menerima dan memahami kesibukan
keluarganya.

Persepsi tentang kematian : Pasien mengatakan di agamanya meninggal sudah ditentukan oleh yang
Maha Kuasa sebelum mereka terlakhir ke dunia, dan klien siap jika sewaktu-waktu jklien
meninggal

Dampak pada ADL : Tidak ada dampak dari pertumbuhan psikososial pada kesehatan psikologis
pasien

Spiritual
 Aktivitas ibadah : Klien mengatakan menjalankan sholat 5 waktu, tetapi saat di rawat di RS
klien hanya sholat di tempat tidur
 Hambatan : Pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas dan beribadah seperti biasanya dan
hanya berbaring di tempat tidur untuk beribadah/ sholat
KETERANGAN: Tidak terdapat gangguan pada spiritual pasien

6. LINGKUNGAN :

 Kamar : ada
 Kamar mandi : ada
 Dalam rumah : ada
 Luar rumah : ada

7. NEGATIVE FUNCTIONAL CONSEQUENCES

1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)

No Fungsi Skor Keterangan Nilai


Skor
1 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali/tak teratur (perlu pencahar) 2
pembuangan tinja 1 Kadang-kadang tak terkendali (1x seminggu)
2 Terkendali teratur

2 Mengendalikan rangsang 0 Tak terkendali atau pakai kateter 0


berkemih 1 Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1x/ 24 jam)
2 Mandiri

3 Membersihkan diri (seka 0 Butuh pertolongan orang lain 0

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 11


muka, sisir rambut, sikat gigi) 1 Mandiri

4 Penggunaan jamban, masuk 0 Tergantung pertolongan orang lain 0


dan keluar (melepaskan, 1 Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi
memakai celana, dapat mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang
membersihkan, menyiram) lain
2 Mandiri

5 Makan 0 Tidak mampu 0


1 Perlu ditolong memotong makanan
2 Mandiri
6 Berubah sikap dari berbaring 0 Tidak mampu 1

1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)


ke duduk 2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri
7 Berpindah / berjalan 0 Tidak mampu 0
1 Bisa (pindah) dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan 1 orang
3 Mandiri

8 Memakai baju 0 Tergantung orang lain 0


1 Sebagian di bantu (misalnya mengancing baju)
2 Mandiri

9 Naik turun tangga 0 Tidak mampu 0


1 Butuh pertolongan
2 Mandiri

10 Mandi 0 Tergantung orang lain 0


1 Mandiri

TOTAL SKOR 3
20 : Mandiri
Keterangan
12-19: Ketergantungan
ringan
9-11: Ketergantungan
sedang
5-8 : Ketergantungan
berat
0-4 : Ketergantungan
total

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 12


2. Aspek Kognitif

MMSE (Mini Mental Status Exam)


No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 1956 Hari :....... Bulan : April Musin : hujan
Tanggal : 07
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara: Indonesia Panti : Werda Propinsi: Jawa timur
Wisma : wardha Kota : malang
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi, meja, kertas),
kemudian ditanyakan kepada klien, menjawab :
1) Kursi 2). Meja 3). Kertas
4 Perhatiandankalkulasi 5 3 Meminta klien berhitung mulai dari 100 kemudia kurangi
7 sampai 5 tingkat.
Jawaban :
1). 89 2). 45 3). 76 4). 34 5). 67
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke-
2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 7 Menanyakan pada klien tentang benda (sambil
menunjukan benda tersebut).
1). Lemari
2). Cendela
3). Minta klien untuk mengulangi kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab :

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri


3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila aktifitas
sesuai perintah nilai satu poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk menulis kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima yang saling bertumpuk

Total nilai 30 27

Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : Pasien mampu mengikuti arahan yang diberikan namun ada beberapa bagian kecil yang tidak
sesuai

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 13


3. Tes Keseimbangan

Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1 10 detik
Riwayat jatuh dalam 2 bulan terakhir
2 Cara berjalan/berpindah/normal/be drest/ imobilisasi 4 detik

3 Penopang/ tongkat/walker Digunakan untuk aktifitas 22


detik
Rata-rata Waktu TUG 34 detik

Interpretasi hasil 30 detik , diperkirakan


membutuhkan bantuan dan
mobilisasi dalam melakukan
adl
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6 bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam
mobilisasi dan melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet: 2007: Podsiadlo &
Richardson:1991)

4. Kecemasan, GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 1
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 14


15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 3
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi

5. Status Nutrisi

Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:

No Indikators score Pemeriksaan


1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan jumlah 2 0
dan jenis makanan yang dikonsumsi
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 0
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 0
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol 2 0
setiap harinya
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak dapat 2 1
makan makanan yang keras
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan / 4 0
selalu kehabisan jatah makanan
7. Lebih sering makan sendirian 1 0
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau 1 0
lebih setiap harinya
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan terakhir 2 0
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk 2 1
belanja, memasak/mengambil makanan atau makan sendiri
Total score 2
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory Gerontological Nursing,
2001)

Interpretasi:

0 – 2 : Good

3 – 5 : Moderate nutritional risk

6≥ : High nutritional risk

(Yang di centang aja yang dijumlah)

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 15


6. Hasil pemeriksaan Diagnostik
No Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil
Diagnostik Pemeriksaan
1 Ultrasonografi (USG) 22 November 2020 Pembesaran prostat dan keadaan
buli-buli (+).

7. Fungsi sosial lansia

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia

NO URAIAN FUNGSI SKORE


1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) ADAPTATION 2
saya untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya membicarakan PARTNERSHIP 1
sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya menerima dan GROWTH 1
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya AFFECTION 2
mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih/mencintai
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya meneyediakan RESOLVE 2
waktu bersama-sama
Kategori Skor: TOTAL 8
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 2 2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik
Smilkstein, 1978 dalam Gerontologic Nursing and health aging 2005

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 16


LAMPIRAN 5. ANALISA DATA
ANALISA DATA
No. DATA SUBYEKTIF/OBYEKTIF INTERPRESTASI MASALAH
(Sign/Symptom) (Etiologi) (Problem)
Nyeri Akut
1 berhubungan
S: Pembedahan TURP
- Klien mengeluh nyeri sendi pada dengan kondisi

bagian daerah suprapubis pembedahan


Post operasi (SDKI, Kategori;
- Klien mengatakan sesak dan dada
Psikologis; Sub
terasa berat saat pasien bernafas
Kategori; Nyeri
- Klien mengeluh kehilangan control Efek anastesi hilang dan Kenyamanan
miksi
0077)
- Pengkajian Skala Nyeri
P : Tindakan pembedahan Sakit pada bekas reseksi
(TURP)
Q : Nyeri seperti ditusuk
Nyeri Akut
– tusuk
R : Suprapubis
S : Skala nyeri 8

T: Nyeri dirasakan
semakin memberat saat
klien bergerak

O:
- Wajah klien terlihat meringis.
- Sering terlihat memegang area
yang sakit
- GCS: 4 5 6
• Tanda vital
TD: 110/0 mmHg
Nadi: 58 x/menit
RR: 28 x/menit
Suhu : 36,5°C
SpO2 : 90%
PaO2 : 78%
Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 17
Kekuatan otot
5 5
5 3

 Hasil Lab
USG: Pembesaran prostat dan
keadaan buli-buli (+).

2 S:
Hiperplasia pada epitel dan Gangguan
- Klien mengeluh nyeri sendi pada
bagian daerah suprapubis stroma pada kelenjar prostat Eliminasi Urine

- Klien mengatakan sesak dan dada berhubungan

terasa berat saat pasien bernafas dengan kekuatan


- Klien mengeluh kehilangan control Penyempitan lumen uretra pars post op BPH
prostatika
miksi
(SDKI;
- Pengkajian Skala Nyeri
P : Tindakan pembedahan Kategori;

(TURP) Fisiologis; Sub


Menghambat aliran urin
Q : Nyeri seperti ditusuk Kategori;

– tusuk Eliminasi; Kode

R : Suprapubis Diagnosis 0040)


Peningkatan kontraksi otot
S : Skala nyeri 8 destrusor dan buli-buli

Terbentuknya selula, sekula,


T: Nyeri dirasakan dan divertikel buli-buli

semakin memberat saat


klien bergerak
Gangguan Eliminasi Urine
O:
- Wajah klien terlihat meringis.
- Sering terlihat memegang area
yang sakit
- GCS: 4 5 6
- Pengeluaran urine
menurun,oligouria (+)
- Pengeluaran gumpalan darah
sedikit

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 18


• Tanda vital
TD: 110/0 mmHg
Nadi: 58 x/menit
RR: 28 x/menit
Suhu : 36,5°C
SpO2 : 90%
PaO2 : 78%
Kekuatan otot
5 5
5 3

Hasil Lab: USG: Pembesaran prostat


dan keadaan buli-buli (+).

3 Pola Napas Tidak


S: Pembedahan TURP
Efektif
- Klien mengeluh nyeri sendi pada
berhubungan
bagian daerah suprapubis
Anastesi dengan efek agen
- Klien mengatakan sesak dan dada
terasa berat saat pasien bernafas farmakologis

- Klien mengeluh kehilangan control (SDKI;


Pernafasan menurun
miksi Kategori;
- Pengkajian Skala Nyeri Fisiologis; Sub
P : Tindakan pembedahan Kerja paru menurun Kategori;
(TURP) Respirasi; Kode
Q : Nyeri seperti ditusuk Diagnosis 0005)
Bradipnea
– tusuk
R : Suprapubis
S : Skala nyeri 8 Pola Napas Tidak Efektif

T: Nyeri dirasakan
semakin memberat saat
klien bergerak

O:
- Wajah klien terlihat meringis.
- Sering terlihat memegang area

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 19


yang sakit
- GCS: 4 5 6
• Tanda vital
TD: 110/0 mmHg
Nadi: 58 x/menit
RR: 28 x/menit
Suhu : 36,5°C
SpO2 : 90%
PaO2 : 78%
Kekuatan otot
5 5
5 3

 Hasil Lab
USG: Pembesaran prostat dan
keadaan buli-buli (+).

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 20


LAMPIRAN 6. FORMAT DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama : Tn E

No reg : 2652984692

No Tanggal Muncul Diagnosa Keperawatan Tanggal


Teratasi

Nyeri Akut berhubungan dengan

1 23 November kondisi pembedahan 25 November


2020 2020

Gangguan Eliminasi Urine


berhubungan dengan kekuatan post
op BPH

23 November 25 November
2 2020 Pola Napas Tidak Efektif 2020
berhubungan dengan efek agen
farmakologis
(SDKI; Kategori; Fisiologis; Sub
Kategori; Respirasi; Kode
Diagnosis 0005)

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 21


Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 22
LAMPIRAN 7. FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn E
Tgl Pengkajian : 23 November 2020

No Reg : 2652984692
Diagnosa Medis : BPH

NO TGL KODE DX TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. 23 1 Tujuan : Setelah SLKI 08066 SIKI


November dilakukan MANAJEMEN NYERI (I. 08238)
2020 Tingkat Nyeri
tindakan
Observasi
keperawatan *1= Meningkat ; 2= Cukup
2x24 jam meningkat; 3= Sedang; 4= 1. Lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
diharapkan Cukup Menurun; 5= intensitas nyeri
tingkat nyeri Menurun;
2. Identifikasi skala nyeri
menurun (SLKI.
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
L.08066) dengan 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
1 Keluhan 1 2 3 45
kriteria hasil:
Nyeri 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
2 Meringis 1 2 3 45 memperingan nyeri
3 Gelisah 1 2 3 45
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
4 Kesuitan 1 2 3 45
nyeri

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 23


Tidur 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri

7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang


sudah diberikan

9. Monitor efek samping penggunaan analgetik

Terapeutik

1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)

2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri


(mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

3. Fasilitasi istirahat dan tidur

4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam


pemilihan strategi meredakan nyeri

Edukasi

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 24


1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

2. Jelaskan strategi meredakan nyeri

3. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri

4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

23
November SIKI
2.
2020 2 Tujuan : Setelah Manajemen Eliminasi Urine (l04152)
dilakukan
SLKI 04034 Observasi
tindakan
keperawatan Eliminasi Urine 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
2x24 jam inkontinensia urin
diharapkan *1= Meningkat ; 2= Cukup
2. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi
pengosongan meningkat; 3= Sedang; 4=
atau inkontinensia urin
kandung kemih Cukup Menurun; 5=
3. Monitor eliminasi urin

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 25


membaik (SLKI. Menurun; Terapeutik
04034) dengan
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5 1. Catat waktu-waktu haluaran berkemih
kriteria hasil:
1 Distensi 1 2 3 4 5 2. Batasi asupan cairan, jika perlu
kandung 3. Ambil sampel urin tengah
kemih
2 Desakan 1 2 3 4 5
kandung
kemih
Edukasi
3 Disuris 1 2 3 4 5
1. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan
haluaran
urin
23 3. Anjurkan minum yang cukup
November
3
2020

3 Tujuan : Setelah SIKI


dilakukan tindakan Pemantauan respirasi (I.01014)
keperawatan 2x24
Observasi
jam diharapkan
1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
pola napas
membaik (SLKI. napas
SLKI
(L.01004) dengan

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 26


kriteria hasil: SLKI. (L.01004) 2. Monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea,
Pola napas hiperventilasi, Kussmaul, Cheyne-Stokes, Biot,
*1= Meningkat; 2= Cukup ataksik)
meningkat; 3= Sedang; 4= 3. Monitor kemampuan batuk efektif
Cukup Menurun; 5= 4. Monitor adanya produksi sputum
Menurun; 5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
1 Dispnea 1 2 3 4 5 7. Auskultasi bunyi napas
2 Penggunaan 1 2 3 4 5 8. Monitor saturasi oksigen
otot bantu 9. Monitor nilai AGD
napas 10.Monitor hasil x-ray toraks
3 Pemanjangan 1 2 3 4 5
fase ekspirasi
4 Ortopnea 1 23 45
5 Pernapasan 1 2 3 4 5 Terapeutik
pursedlip 1. Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai

6 Pernapasan 1 23 45 kondisi pasien

cuping 2. Dokumentasikan hasil pemantauan

hidung
Edukasi

Pola Napas 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

*1= memburuk; 2= cukup 2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 27


4 23 memburuk; 3= sedang; 4=
November Tujuan: Setelah cukup membaik; 5=
2020 dilakukan membaik

tindakan SIKI

keperawatan Kriteria Hasil 1 2 3 4 5 Pencegahan Infeksi (I.14539)


4 Observasi:
3x24 jam 1 Frekuensi 1 23 45

diharapkan napas 1.Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik

derajat infeksi 2 Kedalaman 1 23 45 Terapeutik

menurun (SLKI. napas 1.Batasi jumlah pengunjung

0142) dengan 3 Frekuensi 1 23 45 2. Berikan perawatan kulit pada daerah edema

kriteria hasil: nadi 3.Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
4.Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
tinggi
SLKI 0142
Edukasi
Tingkat Infeksi
1.Jelaskan tanda dan gejala infeksi
*1= Meningkat ; 2= Cukup
2.Ajarkan cara memeriksa luka
meningkat; 3= Sedang; 4=
3.Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Cukup Menurun; 5=
Kolaborasi
Menurun;
1. Kolaborasi pemberian imunisasi, Jika perlu

Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
1 Demam 1 2 3 45

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 28


2 Kemerahan 1 2 3 45
3 Nyeri 1 2 3 45
4 Bengkak 1 2 3 45

SLKI 0142
Tingkat Infeksi
*1= memburuk; 2= cukup
memburuk; 3= sedang; 4=
cukup membaik; 5=
membaik
Kriteria Hasil 1 2 3 4 5
1 Kadar sel 1 2 3 45
darah putih

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 29


Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 30
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Yatim, F. (2010). Osteoporosis (Penyakit Kerapuhan Tulang) pada manula. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Panduan Praktek Profesi Ners Keperawatan Geriatrik. 31

Anda mungkin juga menyukai