BAB 3
FORMAT PENGKAJIAN GERONTIK (LANSIA)
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
Nama wisma :
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2022
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny.S
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Alamat asal : Dusun Ngadirejo RT 01/ RW 02, Desa Bulurejo
Tanggal datang : .- Lama Tinggal di Panti : -
2 DATA KELUARGA :
.
Nama : Ny. N
Hubungan : Anak
Pekerjaan : Guru
Alamat : Dusun Ngadirejo RT 01/ RW 02, Desa Bulurejo Telp : -
3. STATUS KESEHATAN SEKARANG :
Keluhan utama: Keluhan utama adalah nyeri dan terjadi peradangan sehingga dapat
menggangu aktivitas klien.
- P : sering sakit ketika berjalan
Q : hilang timbul
R : ektremitas bawah
S : 3-4
T : Saat berjalan
FUNGSI FISIOLOGIS
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : √
Perubahan BB : √
Perubahan nafsu makan : √
Masalah tidur : √
Kemampuan ADL : √
KETERANGAN : Klien mengatakan sering mengalami kelelahan dan tidak
melakukan terlalu banyak aktivitas yang berat, tidur kurang
dari 8 jam dengan sebelum sakit tidur siang 2-3 jam dan
tidur malam 7-8 jam dan saat sakit tidur siang 1 jam dan
tidur malam 5 jam.
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen :
Memar : √
Pola penyembuhan lesi : √
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan integumen
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal :
Pembengkakan kel. :
Limfe
Anemia :
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan hematoetic
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala :
Pusing :
Gatal pada kulit kepala :
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada kepala
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan :
penglihatan
Pakai kacamata :
Kekeringan mata :
Nyeri :
Gatal :
Photobobia :
Diplopia :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada penglihatan
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan pendengaran :
Discharge :
Tinitus :
Vertigo :
Alat bantu dengar :
Riwayat infeksi :
Kebiasaan membersihkan telinga :
Dampak pada ADL : Ny.S tidak memiliki gangguan pada
telinga
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada
telinga, klien membersihan telinga
setiap 1-2 kali minggu sekali
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea :
Discharge :
Epistaksis :
Obstruksi :
Snoring :
Alergi :
Riwayat infeksi :
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada hidung
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan :
Kesulitan menelan :
Lesi :
Perdarahan gusi :
Caries :
Perubahan rasa :
Gigi palsu :
Riwayat Infeksi :
Pola sikat gigi : Ny.S sikat gigi 2 kali sehari
KETERANGAN : Ny. S tidak memiliki gangguan pada mulut,
tenggorokan
9 Leher
.
Ya Tidak
Kekakuan :
Nyeri tekan :
Massa :
KETERANGAN] : Ny.S tidak memiliki gangguan pada leher
10. Pernafasan
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada pernafasan
11. Kardiovaskuler
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal nocturnal : √
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada kardiovaskuler
12. Gastrointestinal
Ya Tidak
Disphagia : √
Nausea / vomiting : √
Hemateemesis : √
Perubahan nafsu makan : √
Massa : √
Jaundice : √
Perubahan pola BAB : √
Melena : √
Hemorrhoid : √
Pola BAB : 1-2 kali sehari
KETERANGAN : -
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria :
Frekuensi : Tidak terkaji
Hesitancy :
Urgency :
Hematuria :
Poliuria :
Oliguria :
Nocturia :
Inkontinensia :
Nyeri berkemih :
Pola BAK : Ny.S BAK 4-6 kali dalam sehari
dengan warna kuning jernih dan bau
khas urine
KETERANGAN : Ny.S tidak memiliki gangguan pada
perkemihan
14. Reproduksi (laki-laki)
Ya Tidak
Lesi : √
Disharge : √
Testiculer pain : √
Testiculer massa : √
Perubahan gairah sex : √
Impotensi : √
Reproduksi (perempuan)
Lesi : √
Discharge : √
Postcoital bleeding : √
Nyeri pelvis : √
Prolap : √
Riwayat menstruasi : .............................................................................................. √
Aktifitas seksual :
Pap smear : √
KETERANGAN : - Ny.S tidak ada gangguan pada sistem reproduksi
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Masalah gaya berjalan : √
Nyeri punggung : √
Pola latihan :
Dampak ADL : Klien melakukan aktifitas sangat terbatas
KETERANGAN : Adanya nyeri sendi membuat klien terbatas untuk bergerak yang
menimbulkan adanya masalah pada gaya berjalan
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
KETERANGAN :
Spiritual
Aktivitas ibadah : melakukan ibadah sholat 5 waktu di rumah maupun masjid
Hambatan : tidak ada hambatan dalam melakukan ibadah
KETERANGAN : -
6. LINGKUNGAN :
Kamar : Luas : 2,5 x 2,5 m, Bersih dan barang-barang tertata rapi, ventilasi baik,
pencahayaan terang dan tidak lembab.
Kamar mandi : jarak dari kamar ke kamar mandi : < 2m, bersih dan lantai tidak licin,
ventilasi baik dan pencahayaan terang
Dalam rumah.wisma :-
Luas rumah : 7 x 14 m2, terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, dapur dan teras yang cukup luas
1. Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10 Frekuensi :
3x sehari
Jumlah :
sedang (satu
piring penuh)
Jenis : nasi,
lauk pauk,
dan sayur,
serta
konsumsi
buah 3-5 kali
dalam
seminggu
2 Minum 5 10 10 Frekuensi : 1
liter/ hari
Jumlah : 4
gelas dengan
kapasitas
250ml
Jenis : air
putih:
6 Mandi 0 5 5 Frekuensi :
1-2x/ hari
9 Mengenakan pakaian 5 10 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10 Frekuensi :
1-2x/ hari
Jenis :
tekstur
lembek,
warna dan
bau khas
feses
Warna :
kuning jernih
atau warna
dan bau khas
urine
Jenis :
latihan
mobilisasi
dan ambulasi
Jenis :
latihan di
halaman
rumah
110
Interpretasihasil :
130 : Mandiri
65 – 125 : Ketergantungan Sebagian
60 : ketergantungan total
Kesimpulan : Klien mengalami ketergantungan sebagian
2. Aspek Kognitif
Total nilai 30 27
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : Tidak ada gangguan kognitif
3. Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Kesimpulan : good
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Nama : Ny.S
No. Reg :-
c. Edukasi
6. Anjurkan menghindari makanan/minuman yang
mengganggu tidur
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
No. Reg :-
T
TANGG NO
JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
AL DX
T
Nama : Ny.S
No. Reg :-
T
TANGG NO
JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
AL DX
T
Nama : Ny.S
No. Reg :-
T
TANGG NO
JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
AL DX
T
Nama : Ny.S
No. Reg :
NO TANGGAL 15/10/2022 TANGGAL 16/10/2022 TANGGAL 17/10/2022
S : Klien mengatakan sulit tidur S : Klien mengatakan sulit tidur S : Klien mengatakan pola tidur
O: berkurang membaik
2 Klien mulai bisa tidur teratur
- klien mengatakan tidak bisa
tidur hanya 5 jam O: O : mata klien terlihat seperti
- mata klien terlihat seperti biasanya
kurang tidur - Klien mengatakan tidur
- TTV malam sudah 6 jam dan TD : 100/80 mmHg
TD : 120/80 mmHg siang 1 jam
RR : 20x/menit
RR : 20x/menit - TTV :
HR : 87x/menit
HR : 88x/menit TD : 110/80 mmHg
S : 36,5 ᵒC
S : 36,5 ᵒC RR : 22x/menit
A : Masalah teratasi
A : Masalah teratasi sebagian HR : 88x/menit
P : Hentikan intervensi
P : Lanjutkan intervensi 1,2 S : 36,5 ᵒC
A : Masalah teratasi sebagian
Tujuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengerti dan
memahami penyakit asam urat yang sering terjadi pada lansia daripada
usia muda
Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu:
o menjelaskan tentang definisi asam urat
o menjelaskan tentang penyebab asam urat
o menyebutkan tanda dan gejala terjadinya asam urat
o menyebutkan tentang penatalaksanaan diet
o menyebutkan tentang bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
Kegiatan belajar mengajar
Evaluasi
Setelah di lakukan tindakan penyuluhan selama 1 x 60 menit sasaran mampu:
o menjelaskan tentang definisi asam urat
o menjelaskan tentang penyebab asam urat
o menyebutkan tanda dan gejala terjadinya asam urat
o menyebutkan tentang penatalaksanaan diet
o menyebutkan tentang bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian
Peradangan pada sendi akibat endapan kristal asam urat pada sendi atau jari.
Asam urat adalah zat yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh yang
kemudian dibuang melalui urin.
Penyakit pada sendi adalah: akibat degenerasi atau kerusakan pada permukaan sendi-sendi
tulang yang banyak di jumpai pada lansia,terutama yang gemuk.
2. Penyebab asam urat
a. Gangguan sejak lahir
b. Pola makan tidak sehat
c. Pemakaian alkohol, perokok
d. Obat diuretk atau analgesik
e. Komplikasi ke hipertensi dan arterosklerosis
3. Tanda-tanda dan gejala umum
Ciri-ciri serangan pertama asam urat pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi
pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun gejala–gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan, tangan atau jari, juga termasuk juga ginjal.
gejala yang dirasakan oleh penderita biasanya keluhan di persendian, sakit di tumit,
ujung jari kaki, bahkan kalau sudah parah penderita tidak dapat berjalan karena daerah sekitar
persendian kaki (mata kaki) membengkak.
Gejala lain yaitu:
a. Bengkak pada sendi
b. Nyeri pada sendi
c. Sendi kaku atau tegang
d. Kemerahan
e. Pusing
f. Demam
g. Rasa malas
h. Nafsu makan menurun
i. Nyeri terutama pada pagi hari saat bangun tidur atau pada malam hari
4. Penatalaksanan Diet
Sasaran terapi gout arthritis yaitu mempertahankan kadar asam urat dalam serum di bawah
6mg/dL dan nyeri yang diakibatkan oleh penumpukan asam urat. Tujuan terapi yang ingin
dicapai yaitu mengurangi peradangan dan nyeri sendi yang ditimbulkan oleh penumpukan kristal
monosodium urat monohidrat. Kristal tersebut ditemukan pada jaringan kartilago, subcutan, dan
jaringan partikular, tendon, tulang, ginjal, dan beberapa tempat lainnya. Selain itu, terapi gout
juga bertujuan untuk mencegah tingkat keparahan penyakit lebih lanjut karena penumpukan
kristal dalam medula ginjal akan menyebabkan Chronic Urate Nephropathy serta meningkatkan
resiko terjadinya gagal ginjal. Terapi obat dilakukan dengan mengobati nyeri yang timbul
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pengontrolan dan penurunan kadar asam urat
dalam serum darah.
Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan,
harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Pembatasan purin
Apabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus
melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein
mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan.Maka yang harus
dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal
biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).
2. Kalori sesuai kebutuhan
Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat
badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton
bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.
3. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh
penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui
urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari.
Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop
sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan
kadar asam urat dalam darah.
4. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya
hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan
asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber
protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
5. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng,
bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya
sebanyak 15 persen dari total kalori.
6. Tinggi cairan
Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu,
Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas
sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman,
cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan
yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-
buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah
alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7. Tanpa alkohol
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena
alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh.
5. Bahan makanan
a. yang boleh diberikan
semua karbohidrat
protein hewani = daging ayam
protein nabati = kacang-kacangan
semua buah-buahan
minuman = teh, kopi, minuman bersoda
b. yang tidak boleh diberikan
makanan yang tidak boleh di berikan biasanya biasa disingkat dengan TEKUK atau
BENJOL
TEKUK : Telor.Emping,Kerang,Udang,Kembang kol
BENJOL :Bayam,Emping,Nangka,Jeroan,Otak,Lemak
Selain diatas dibawah ini juga dilarang:
Usus paru hati limfa buncis jamur