Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

A
DENGAN HIPERTENSI DI KP. CIBUNGUR
DESA BATUJAJAR TIMUR RW 10

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Lapangan


Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh:
Izma Nur Sholehatun Daf’ah
C.0105.18.097

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDILUHUR
KOTA CIMAHI
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Lanjut usia (lansia) adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Data
Statistik Indonesia, 2010). Perkembangan penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia
dari tahun ke tahun jumlahnya cenderung meningkat. Kantor Kementerian
Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KESRA) melaporkan, jika tahun 1980 usia
harapan hidup (UHH) 52,2 tahun dan jumlah lansia 7.998.543 orang (5,54%) maka
pada tahun 2006 menjadi 19 juta orang (8,90%) dan UHH juga meningkat (66,2
tahun). Pada tahun 2010 penduduk lansia mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan UHH
sekitar 67,4 tahun. Sepuluh tahun kemudian atau pada tahun 2020 perkiraan penduduk
lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34% dengan UHH sekitar 71,1 tahun
(Nugroho, 2000).
Menurut Darmojo (2009) dalam Wulandari (2011) Usia lanjut sangat
berkaitan dengan berbagai perubahan akibat proses menua seperti perubahan
anatomi/fisiologi dan berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat
penuaan. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia adalah meningkatnya
tekanan darah atau hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang
hampir diderita sekitar 25% penduduk dunia dewasa (Adrogué & Madias, 2007).
Penyakit hipertensi juga merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai
oleh meningkanya tekanan darah dalam tubuh (Rusdi dan Nurlaena Isnawati, 2009).
Menurut Sani (2008) dalam Widyastuti (2014) Hipertensi merupakan penyakit yang
mendapat perhatian dari seluruh kalangan masyarakat. Dampak yang ditimbulkan
baik jangka pendek maupun jangka panjang membutuhkan penanggulangan yang
menyeluruh dan terpadu. Hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan
mortalitas (kematian) yang tinggi. Data WHO (2000) menunjukkan bahwa sekitar 972
juta (26,4%) penduduk dunia menderita hipertensi dan angka tersebut kemungkinan
meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Dari 972 juta penderita hipertensi, 333
juta berada di negara maju sedangkan 639 juta sisanya berada di negara berkembang.
Jika kesehatan lansia tidak ditangani dengan baik, akan menyebabkan
penurunan fungsi fisik dan fisiologis sehingga terjadi kerusakan tubuh yang lebih
parah, menimbulkan banyak komplikasi dan mempercepat kematian. Hipertensi pada
lansia bila tidak segera diobati dapat menyebabkan gagal jantung, stroke, dan gagal
ginjal (Potter dan Perry, 2005). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hipertensi pada lansia sehingga pemulihan gejala dan pencegahan dapat segera diatasi
yaitu dengan melakukan pemijatan tungkai dan kaki dengan aromaterapi lavender.
Minyak esensial lavender paling umum digunakan untuk pijat karena kandungan
aldehid yang bersifat iritatif bagi kulit hanya 2% serta tidak bersifat toksik.
Kandungan ester pada bunga lavender bekerja dengan lembut di kulit dan
memberikan efek menenangkan (Koensoemardiyah, 2009 dalam Widyastuti, 2014).
Aroma bunga lavender dari minyak esensial lavender yang dihirup akan
memberikan rasa nyaman dan dapat mengurangi ketegangan pada pasien saat
dilakukan terapi pijat. Memijat otot-otot besar yang berdaging pada area tungkai dan
kaki bagian belakang dapat memperlancar sirkulasi darah dan saluran getah bening
(Aslani, 2003). Salah satu gerakan pemijatan yaitu effleurage yang dilakukan pada
area kaki dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer, dan efeknya
memperlancar aliran darah balik dari area ekstremitas bawah menuju ke jantung
(Turner, 2005 dalam Widyastuti, 2014).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan gerontik dengan hipertensi pada Ny. A di Kp.
Cibungur Desa Batujajar Timur RW 10?
C. Tujuan
Untuk mengetahui asuhan keperawatan gerontik dengan hipertensi pada Ny. A di Kp.
Cibungur Desa Batujajar Timur RW 10.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 79 Tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Status Perkawinan : Cerai Mati
Tanggal Pengkajian : 15 November 2021
Sumber Informasi : Klien

2. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu adalah riwayat jatuh dan
hipertensi. Keluhan-keluhan kesehatan utama yang dirasakan klien adalah terasa nyeri
dan panas pada badan, punggung, dan wajah, terasa pegal, nyeri, dan keram di lutut
kaki kanan dan kiri, serta batuk beradahak. Pengetahuan tentang penatalaksanaan
masalah kesehatan Ny. A adalah klien telah mengetahui penyakitnya dengan
mengurangi makanan yang mengandung garam tinggi serta banyak minum air putih.
Derajat keseluruhan fungsi relatif terhadap masalah kesehatan, yaitu fungsi tubuh
klien telah mengalami penurunan sehingga terjadi pembatasan gerak, tetapi segala
pekerjaan rumah seperti makan, minum, mencuci baju, mencuci piring, memasak,
memakai pakaian dengan mandiri tanpa bantuan orang lain hanya dilakukan secara
pelan dan perlahan karena kondisi punggung yang sudah bengkok/mengalami
perubahan akibat riwayat jatuh dari kasur dan telah didiagnosis terkena Hipertensi
akibat di masa mudanya sering mengonsumsi makanan asin.
Obat-obatan
Nama Dosis
Paracetamol 500 mg
Bagaimana/kapan menggunakannya : setiap merasa ada keluhan pusing
Dokter yang menginstruksikan : bukan dokter yang menginstruksikan
Nutrisi
1) Diet, pembatasan makanan dan minuman : tidak memakan makanan yang asin dan
pedas, serta banyak minum air putih.
2) Riwayat peningkatan/penurunan berat badan : Dahulu Ny. A memiliki berat badan
yang gemuk, tetapi seiring bertambahnya usia Ny. A mengalami penurunan berat
badan.
3) Pola konsumsi makanan : 2 kali sehari dilakukan mandiri tanpa bantuan orang
lain.
4) Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan : klien memiliki
masalah dalam menelan karena Ny. A mengalami nyeri pada tenggorokannya,
sehingga ketika makan sering merasa kurang nyaman.
5) Kebiasaan : kebiasaan Ny. A makan sayuran hijau

4. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Klien tidak memiliki riwayat penyakit di masa kanak-kanaknya, tetapi klien memiliki
penyakit serius/kronik yaitu hipertensi yang telah diderita sejak lama. Klien memiliki
riwayat jatuh sejak lama dan telah di terapi, tetapi terjadi perubahan bentuk yaitu bengkok
pada bagian punggung klien, klien juga mengeluhkan sering terasa nyeri dan panas pada
bagian punggungnya. Klien tidak memiliki riwayat masuk Rumah Sakit.

5. RIWAYAT KELUARGA
Klien mengatakan suaminya memiliki riwayat hipertensi. Klien memiliki 8 orang anak dan
saat ini tinggal bersama cucunya.

6. TINJAUAN SISTEM
Umum Ya Tidak
Kelelahan √
Perubahan berat badan
setahun yang lalu √
Perubahan nafsu makan √
Demam √
Keringat malam √
Kesulitan tidur √
Sering pilek, infeksi √
Penilaian diri terhadap status kesehatan : Badan, punggung, wajah terasa nyeri dan panas,
terasa pegal dan keram di kaki kanan dan kiri, batuk.
Kemampuan untuk melakukan AKS : Klien mampu melakukan segla aktivitas kegiatan
sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.

Integumen Ya Tidak
Lesi/luka √
Pruritus √
Perubahan pigmentasi √
Perubahan tekstur √
Sering memar √
Perubahan rambut √
Perubahan kuku √
Pemajanan lama terhadap matahari √
Pola penyembuhan lesi, memar : -

Hemopoietik Ya Tidak
Perdarahan/memar abnormal √
Pembengkakan kelenjar limfa √
Anemia √
Riwayat tranfusi darah √

Kepala Ya Tidak
Sakit kepala √
Trauma berarti pada masa lalu √
Pusing √
Gatal kulit kepala √

Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan √
Kaca mata/lensa kontak √
Nyeri √
Air mata berlebihan √
Pruritis √
Bengkak sekitar mata √
Diplopia √
Kabur √
Foto pobia √

Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran √
Tinitus √
Vertigo √
Sensitivitas pendengaran √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Kebiasaan perawatan telinga √

Hidung dan Sinus Ya Tidak


Rinorea √
Rabas √
Epistaksis √
Obstruksi √ √
Mendengkur √ √
Nyeri pada sinus √
Alergi √
Riwayat infeksi √

Mulut dan Tenggorokan Ya Tidak


Sakit tenggorokan √
Lesi/ulkus √
Serak √
Perubahan suara √
Kesulitan menelan √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan gigi paling akhir -
Pola menggosok gigi √ (2-3 x sehari)
Masalah dan kebiasaan membersihkan gigi palsu √

Leher Ya Tidak
Kekakuan √
Nyeri/nyeri tekan √
Benjolan/massa √
Keterbatasan gerak √

Payudara Ya Tidak
Benjolan/massa √
Nyeri/nyeri tekan √
Bengkak √
Keluar cairaan dari puting susu √
Perubahan pada puting susu √
Pola pemeriksaan pada payudara sendiri, Tanggal dan hasil Mamografi paling akhir -

Pernafasan Ya Tidak
Batuk √
Sesak nafas √
Hemopteses √
Sputum √
Mengi √
Asma/alergi pernafasan √

Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada √
Palpitasi √
Sesak nafas √
Dispnea pada aktivitas √
Dispnea noktural paroksimal √
Ortopnea √
Murmur √
Edema √
Varises √
Kaki timpang √
Parestesia √
Perubahan warna kaki √

Gastro Intestinal Ya Tidak


Disfagia √
Tak dapat mencerna √
Nyeri ulu hati √
Mual/muntah √
Hematemesis √
Perubahan nafsu makan √
Intoleran makanan √
Ulkus √
Nyeri √
Ikterik √
Benjolan/massa √
Perubahan kebiasaan defekasi √
Diare √
Konstipasi √
Melena √
Hemoroid √
Perdarahan rektum √
Pola defekasi biasanya : 1 kali sehari

Perkemihan Ya Tidak
Disuria √
Menetes √
Ragu-ragu √
Dorongan √
Hematuria √
Poliuria √
Oliguria √
Nokturia √
Inkontinensia √
Nyeri saat berkemihan √
Batu √
Infeksi √
Frekuensi : 4-6 kali sehari

Genito Reproduksi Wanita Ya Tidak


Lesi √
Rabas √
Perdarahan pasca senggama √
Nyeri pelvic √
Penyakit kelamin √
Infeksi √
Masalah aktivitas seksual √
Riwayat menstruasi (Tidak terkaji)
Riwayat menopouse (Tidak terkaji)
Tanggal dan hasil tes pap paling akhir (Tidak terkaji)
G13P12A1

Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian √
Kekakuan √
Pembengkakan sendi √
Deformitas √
Spasme √
Kram √
Kelemahan otot √
Masalah cara berjalan √
Nyeri punggung √
Protesa √
Pola kebiasaan latihan/olah raga : hanya jalan di sekitar rumah atau didalam rumah
Dampak pada penampilan AKS : -

Sistem Syaraf Pusat Ya Tidak


Sakit kepala √
Kejang √
Serangan jatuh √
Paralisis √
Paresis √
Masalah koordinasi √
Tic/tremor/spasme √
Parastesia √
Cedera kepala √
Masalah memori √

Sistem Endokrin Ya Tidak


Intoleran panas √
Intoleran dingin √
Goiter √
Pigmentasi kulit/tekstur √
Perubahan rambut √
Polifagia √
Polidipsi √
Poliuria √

7. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Psikososial :
Klien memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik tidak mengalami gangguan
memori dan masih bisa melakukan kegiatan sehari-harinya bersama keluarga dan
masyarakat sekitar. Klien juga memiliki harapan agar anak-anaknya bisa lebih baik dan
bisa terus meningkatkan kesehatannya. Klien juga merasa puas dengan kehidupan
sosialnya baik di keluarga ataupun di masyarakat, saat ini klien tinggal di rumahnya
ditemani oleh cucunya.
2. Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP I
 Apakah klien mengalami sukar tidur? Tidak
 Apakah klien sering merasa gelisah? Iya
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir? Iya
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”

PERTANYAAN TAHAP 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Tidak
 Ada masalah atau banyak pikiran? Iya
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain? Tidak
 Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter? Tidak
 Cenderung mengurung diri? Tidak
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ”Ya”
MASALAH EMOSIONAL NEGATIF (-)
3. Spiritual
Klien mengatakan sebelum sakit sering mengikuti kegiatan pengajian di
masyarakat, tetapi setelah kejadian jatuh dari kasur dan mengalami cidera, klien tidak
mampu melakukan aktivitas terlalu banyak, walaupun sampai saat ini klien masih
melakukan aktivitas kegiatan sehari-harinya secara mandiri klien tetap mengaji di
rumahnya sendiri karena keterbatasan gerak akibat jatuh. Klien juga mengatakan bahwa
hidup di masa tua tinggal menunggu waktu menuju kematian karena setiap yang
bernyawa pasti akan merasakan mati, walaupun kematian datang tidak mengenal batas
waktu dan usia, tua dan muda bisa saja mengalami kematian, sehingga Ny. A berusaha
menyiapkan bekal dengan sebaik-baiknya, yaitu memperbanyak amal kebaikan sebagai
bekal untuk akhiratnya.

8. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN


1. KATZ Indeks :
Termasuk/Kategori yang manakah klien ?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain
Kesimpulan : Klien termasuk dalam golongan A, yaitu melakukan aktivitas
kegiatan sehari-harinya secara mandiri termasuk dalam makan, kontinensia
(BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.

2. Modifikasi dari Barthel Indeks


DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
1 Makan 5 10 (√) Frekuensi : 2x/hari
Jumlah : ½ porsi
Jenis : Sayur, Tahu,
Tempe
2 Minum 5 10 (√) Frekuensi : 8 gelas/hari
Jumlah : -
Jenis : Air putih
3 Berpindah dari kursi roda ke 5 – 10 15 Tidak menggunakan alat
tempat tidur, sebaliknya bantu kursi roda
4 Personal toilet (cuci 0 5 (√) Frekuensi : 3-5x/hari
muka,menyisir rambut, gosok
gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci 5 10 (√) Dilakukan secara mandiri
pakaian, menyeka tubuh, tanpa bantuan orang lain
menyiram)
6 Mandi 5 15 (√) Dilakukan secara mandiri
tanpa bantuan orang lain
7 Jalan di permukaan datar 0 (√) 5 Sudah tidak mampu,
harus dengan bantuan
8 Naik turun tangga 5 (√) 10 Sudah tidak mampu,
harus dengan bantuan
9 Mengenakan pakaian 5 10 (√) Dilakukan secara mandiri
tanpa bantuan orang lain
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 (√) Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : normal,
padat, kadang keras
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 (√) Frekuensi : 2-3x/jam
(kalau klien sedang
minum obat)
3-5x/hari (kalau klien
sedang tidak minum
obat)
Warna : Putih bening
12 Olah raga/latihan 5 10 (√) Frekuensi : 1-2x/hari
Jenis : Jalan kaki
13 Rekreasi/pemanfaatan waktu 5 10 (√) Jenis : Mengerjakan
luang pekerjaan rumah dan
berkumpul dengan
keluarga (anak dan
cucunya), berjalan hanya
sekedar ke warung
Frekuensi : Pagi dan Sore
(2x)
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
Kesimpulan : Jumlahnya adalah 105, dari jumlah tersebut dapat disimpulkan klien
mengalami ketergantungan sebagian

9. PENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK


a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPSMQ)
Instruksi : Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ 03 Apan nama tempat ini ?
√ 04 Dimana alamat Anda
√ 05 Berapa umur Anda
√ 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu Anda
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua secara menurun
Score total = 2
Interpretasi hasil :
a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
Kesimpulan : Klien masih memiliki fungsi intelektual yang utuh

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam):
 Orientasi Kalkulasi
 Registrasi Mengingat kembali
 Perhatian Bahasa
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi 5 3 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia
o Propinsi Jawa Barat
o Kota..........
o PSTW..........
o Wisma...........
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan kepada klien
ketiga obyek tadi. (Untuk disebutkan)
o Obyek..........
o Obyek..........
o Obyek..........
3 Perhatian dan 5 4 Minta klien untuk memulai dari angka 100
kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat.
o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada No.2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1
point untuk masing-masing obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata berikut :
”tak ada jika, dan, atau, tetapi:. Bila benar,
nilai satu point.
o Pernyataan benar 2 buah: tak ad,
tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua dan
taruh di lantai”.
o Ambil kertas di tangan Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
TOTAL NILAI 27
Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
Kesimpulan : Total nilai MMSE klien adalah 27, maka klien memiliki aspek kognitif
dari fungsi mental yang baik.

Test Keseimbangan (Skala Jatuh Morse Fall Scale)


No Pengkajian Skala Nilai Ket
1 Riwayat jatuh : apakah lansia pernah jatuh
Tidak 0
dalam 3 bulan terakhir?
Ya 25 25
2 Diagnosa sekunder : apakah lansia memiliki
Tidak 0
lebih dari satu penyakit?
Ya 15 15
3 Alat bantu jalan :
0
Bed rest/dibantu perawat
Kruk/tongkat/walker 15
Berpegangan pada benda-benda disekitar 30 30
(kursi, lemari, meja)
4 Terapi Intravena : apakah saat ini lansia Tidak 0 0
terpasang infus?
Ya 20
5 Gaya berjalan/cara berpindah : 0
Normal/bedrest/immobile (tdk dpt bergerak
sendiri)
Lemah (tidak bertenaga) 10 10
Gangguan/tdk normal (pincang/diseret) 20
6 Status mental 0 0
Lansia menyadari kondisi dirinya
Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15
Total Nilai 80
Interpretasi
• Nilai 0 – 24 = tidak berisiko jatuh
• Nilai 25 – 50 = risiko rendah
• Nilai ≥ 51 = risiko tinggi untuk jatuh
Kesimpulan: Klien memiliki risiko tinggi untuk jatuh

10. PENGKAJIAN KONDISI DEPRESI


GERIATRIC DEPRESSION SCALE
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda ? 1
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan ? 1
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? 1
4 Apakah anda sering merasa bosan ? 1
5 Apakah anda punya semangat yang baik setiap saat ? 1
6 Apakah anda takut bahwa suatu yang buruk akan menimpa anda? 0
7 Apakah anda merasa tidak bahagia ? 0
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? 1
9 Apakah anda lebih senang di rumah daripada pergi keluar ? 1
10 Apakah anda banyak masalah dibanding kebanyakan orang ? 0
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang menyenangkan ? 0
12 Apakah anda merasa tidak berharga saat ini ? 0
13 Apakah anda merasa penuh semangat ? 1
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tak ada harapan ? 0
15 Apakah anda pikir bahwa 3 orang lain lebih baik dari anda ? 0
YA = 1, TIDAK = 0
KESIMPULAN
5 – 9 = Suspek Depresi
>10 = Depresi
Kesimpulan : Total score 8, Klien mengalami suspek depresi

11. PENGKAJIAN KEAMANAN RUMAH


No Situasi dan Kondisi Rumah Ya (1) Tidak (0) Ket

1 Apakah penerangan rumah cukup (tidak gelap) ? 1

2 Apakah sinar matahari masuk ke dalam rumah ? 1

3 Apakah lantai rumah licin ? 0

4 Apakah penataan barang-barang didalam rumah rapi 1


(tidak berantakan) ?

5 Apakah di dalam rumah ada tangga atau lantai yang 1


tidak rata ?

6 Apakah lantai kamar mandi licin ? 0

7 Apakah tempat buang air besar memakai kloset 0


duduk?

8 Apakah tempat tidur lansia terlalu tinggi ? 1

9 Apakah WC dekat dengan kamar tidur lansia ? 1

10 Apakah tempat duduk terlalu tinggi bagi lansia ? 0

Kesimpulan: Keadaan dan situasi rumah aman dengan pencahayaan yang cukup,
bersih, dan tidak berantakan.
12. PENGKAJIAN SOSIAL
APGAR Keluarga
Komponen Skor Skor
A Adaptation (adaptasi) 2 : Selalu
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga 1 : Kadang-kadang
2
(teman-teman) saya untuk membantu pada waktu 0 : Tidak pernah
sesuatu menyusahkan saya
P Partnership (hubungan) 2 : Selalu
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) 1 : Kadang-kadang
2
saya membicarakan sesuatu dengan saya dan 0 : Tidak pernah
mengungkapkan masalah dengan saya
G Growth (pertumbuhan) 2 : Selalu
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-kadang
1
menerima dan mendukung keinginan saya untuk 0 : Tidak pernah
melakukan aktivitas atau arah baru
A Affectiion (afeksi) 2 : Selalu
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) 1 : Kadang-kadang
2
saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap 0 : Tidak pernah
emosi saya seperti marah, sedih atau mencintai
B Resolve (pemecahan) 2 : Selalu
Saya puas dengan keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-kadang 2
menyediakan waktu bersama-sama. 0 : Tidak pernah
Penilaian :
<3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
4– 6 : disfungsi keluarga sedang
7– 10 : disfungsi keluarga ringan atau tidak disfungsi keluarga
Kesimpulan : Klien mengalami disfungsi keluarga yang ringan

13. PENGENALAN RISIKO OSTEOPOROSIS


Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki risiko terkena osteoporosis, maka
dapat dilihat dari pertanyaan 1 -12. Jika jawaban “ya” lebih dari 4,, berarti orang tersebut
termasuk orang yang berisiko untuk osteoporosis.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda seorang wanita ? √
2 Apakah di keluarga ada yang menderita osteoporosis ? √
3 Apakah Anda berusia >75 tahun ? √
4 Apakah Anda sudah menopause ? √
5 Apakah Anda tidak suka susu/ produk susu di masa kanak-kanak √
6 Apakah Anda memiliki bentuk tubuh kecil ? √
7 Apakah Anda merokok ? √
8 Apakah Anda meminum minuman beralkohol 4 gelas atau lebih setiap hari ? √
9 Apakah produk olahan susu tidak termasuk dalam daftar makanan harian √
Anda ?
10 Apakah Anda mengonsumsi lebih dari 6 cangkir kola, kopi, atau teh ? √
11 Apakah Anda melakukan olahraga secara teratur ? √
12 Apakah Anda banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam √
(telur asin, ikan asin) ?
PENILAIAN :
Nilai 0 – 6 : Orang tersebut tidak memiliki risiko untuk mendapatkan osteoporosis. Tidak
perlu melakukan perubahan pola makan, atau pola hidup.
Nilai 7 – 11 : Orang tersebut memiliki sedikit risiko untuk mendapatkan osteoporosis.
Perlu dilihat kembali, nilai mana yang paling tinggi diperoleh dan dari nilai tersebut perlu
diambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko.
Nilai 12 – 16 : Orang tersebut memiliki risiko tinggi untuk terkena osteoporosis. Perhatikan
nilai mana dari pertanyaan tersebut yang memiliki nilai risiko tinggi. Cobalah mengurangi
risiko faktor tersebut dan bila perlu minta nasihat dokter.
Nilai 17 – 25 : Orang tersebut jelas sekali memiliki risiko untuk terkena osteoporosis dan
perlu segera diambil tindakan yang pasti.
Nilai > 25 : Orang tersebut jelas sekali terancam terkena osteoporosis. Harus segera
dilakukan pengobatan/pencegahan. Jangan menunda- nunda untuk berkonsultasi ke dokter.
Kesimpulan: Total score 7, artinya klien tersebut tidak memiliki risiko untuk
mendapatkan osteoporosis, sehingga tidak perlu melakukan perubahan pola makan,
atau pola hidup.

14. Tes ROMBERG (Tes Keseimbangan Tubuh)


1. Klien berdiri tegak, mata tebuka dan tangan disamping
2. Kaki menempel satu sama lain atau dapat dilakukan variasi dengan meletakkan satu
kaki di depan dan membentuk garis lurus
3. Lakukan kembali gerakan no 1 tetapi klien menutup mata (10 detik)
• Interpretasi
Test ROMBERG + bila klien jatuh ketika matanya tertutup kondisi saraf yang normal
dapat mempertahankan posisi ini baik dengan mata terbuka atau tertutup
Kesimpulan: Klien mampu melakukan tes keseimbangan tubuh dengan baik dan
mampu mempertahankan posisi ini baik dengan mata terbuka ataupun tertutup.
B. ANALISA DATA

No Masalah Penyebab Data

1. Penurunan Curah Proses menua DS :


Jantung  Klien mengeluh
Peningkatan Tekanan Darah pusing dan kelelahan
 Klien mengeluh
Penurunan kontraktilitas batuk
jantung DO :
 TD : 150/80 mmHg
Penurunan curah jantung  CRT > 3 detik
2. Nyeri Akut Proses menua DS :
 Klien merasakan
Perubahan hormonal nyeri dan panas pada
bagian badan,
Permukaan tulang dan sendi punggung, dan wajah
tidak lagi licin  Klien merasakan
pegal, nyeri, dan
Riwayat jatuh keram di lutut kaki
kanan dan kiri
Deformitas tulang
DO :
P : nyeri terasa saat
Nyeri Akut
aktivitas yang terlalu
berlebih
Q : rasanya seperti
kesemutan dan keram
R : Lokasinya di badan,
punggung, dan wajah
serta lutut kaki kanan
dan kiri
S:5
T : nyeri hilang timbul
dan terjadi secara
mendadak
 Tanda-Tanda Vital
TD: 150/80 mmHg
N: 77
S: 36,8oC
RR: 19x/menit
3. Intoleransi Aktivitas Proses menua DS :
 Klien merasakan
Perubahan hormonal nyeri dan panas pada
bagian badan,
Permukaan tulang dan sendi punggung, dan wajah
tidak lagi licin  Klien merasakan
pegal, nyeri, dan
Riwayat jatuh keram di lutut kaki
kanan dan kiri
Deformitas tulang  Klien mengeluh
sering merasa lemah
Kelemahan
DO :
 Klien tampak
Intoleransi Aktivitas
memegangi kakinya
ketika dari posisi
duduk ke posisi
berdiri
 Klien mengalami
deformitas tulang di
bagian punggung

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Penurunan Curah Jantung
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO Diagnosa
Intervensi Rasional
Keperawatan

1 Penurunan Curah  Melakukan  Membantu untuk


Jantung pemeriksaan TD menurunkan tekanan darah
secara berkala  Adanya pucat, dingin,
 Mengamati warna kulit lembab, mungkin
kulit, kelembaban, berkaitan dengan vasokontriksi
suhu dan masa atau membuktikan
pengisian kapiler dekompensasai atau penurunan
 Edukasi untuk curah jantung
pembatasan aktivitas  Memberi rasa nyaman pada
seperti istirahat di klien 
tempat tidur/kursi
2 Nyeri akut  Memberikan  Klien mengetahui cara
Pendidikan Kesehatan penanganan nyeri yang
mengenai Hipertensi dirasakan akibat dari hipertensi

3 Intoleransi  Observasi adanya  Mencegah kekakuan sendi untuk


Aktivitas pembatasan klien mengetahui
dalam melakukan tingkat kelelahan Klien
aktivitas.  Untuk mengetahui adanya tanda-
 Monitor tidur dan tanda gangguan tidur 
lamanya pasien

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai