Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

INSOMNIA PADA LANSIA

Disusun Oleh :

Yane Sukmawati

J.0105.20.075

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

CIMAHI

2021
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. R Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 62 Tahun Suku : Sunda

Pendidikan Terakhir : SMA Agama : Islam


Pekerjaan : IRT Status Perkawinan : Kawin
Tanggal Pengkajian : 15-04-2021 Sumber Informasi : Pasien

2. STATUS KESEHATAN SAAT INI.


a. Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Tidak ada keluhan
b. Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Tidak ada keluhan
c. Keluhan-keluhan kesehatan utama : Ny R mengatakan sulit tidur pada malam hari. Sering
terbangun tiba-tiba, dan saat akhir-akhir ini mengalami sedikit nyeri pada sendi – sendi.
d. Pengetahuan tentang penatalaksanaan masalah kesehatan : Pasieen tidak mengetahui cara
menangani masalah kesehatan nya.

Nutrisi
Diet, Pembatasan makanan/minuman : Pasien tidak membatasi makanan
Riwayat Peningkatan/Penurunan Berat badan : berat badan pasien stabil
Pola konsumsi makanan : Frekuensi makan 3 kali sehari dengan lauk pauk (ikan, daging, telor
dan sayuran) mandiri.
Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan : Tidak ada masalah

3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Penyakit masa anak-anak : Tidak ada
Penyakit serius/kronik : Tidak ada
Trauma : Tidak ada
4. TINJAUAN SISTEM
Umum Ya Tidak
Kelelahan √
Perubahan berat badan √
setahuan yang lalu
Perubahan nafsu makan √
Demam √
Keringat malam √
Kesulitan tidur √
Sering pilek, infeksi √
Penilaian diri terhadap status kesehatan : Pasien mengatakan ahir – ahir ini sulit tidur dan
sering terbangun dan juga mengeluh nyeri persendian
Kemampuan untuk melakukan AKS
Integumen Ya Tidak
Lesi/luka √
Pruritus √
Perubahan pigmentasi √
Perubahan tekstur √
Sering memar √
Perubahan rambut √
Perubahan kuku √
Pemajanan lama terhadap matahari √
Hemopoietik Ya Tidak
Perdarahan/memar abnormal √
Pembengkakan kelenjar limfa √
Anemia √
Riwayat tranfusi darah √
Kepala Ya Tidak
Sakit kepala √
Trauma berarti pada masa lalu √
Pusing √
Gatal kulit kepala √
Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan √
Kaca mata/lensa kontak √
Nyeri √
Air mata berlebihanPruritis √
Bengkak sekitar mata √
Diplopia √
Kabur √
Foto pobia √
Telinga Ya Tidak
Perubahan pendengaran √
Tinitus √
Vertigo √
Sensitivitas pendengaran √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Kebiasaan perawatan telinga √
Hidung dan Sinus Ya Tidak
Rinorea √
Rabas √
Epistaksis √
Obstruksi √
Mendengkur √
Nyeri pada sinus √
Alergi √
Riwayat infeksi √
Penilaian diri pada kemampuan olfaktori √
Mulut dan Tenggorokan Ya Tidak
Sakit tenggorokan √
Lesi/ulkus √
Serak √
Perubahan suara √
Kesulitan menelan √
Alat-alat protesa √
Riwayat infeksi √
Pola menggosok gigi √
Leher Ya Tidak
Kekakuan √
Nyeri/nyeri tekan √
Benjolan/massa √
Keterbatasan gerak √
Payudara Ya Tidak
Benjolan/massa √
Nyeri/nyeri tekan √
Bengkak √
Keluar cairaan dari puting susu √
Perubahan pada puting susu √
Pernafasan Ya Tidak
Batuk √
Sesak nafas √
Hemopteses √
Sputum √
Mengi √
Asma/alergi pernafasan √
Kardiovaskuler Ya Tidak
Nyeri/ketidaknyamanan dada √
Palpitasi √
Sesak nafas √
Dispnea pada aktivitas √
Dispnea noktural paroksimal √
Ortopnea √
Murmur √
Edema √
Varises √
Kaki timpang √
Parestesia √
Perubahan warna kaki √
Gastro Intestinal Ya Tidak
Disfagia √
Tak dapat mencerna √
Nyeri ulu hati √
Mual/muntah √
Hematemesis √
Perubahan nafsu makan √
Intoleran makanan √
Ulkus √
Nyeri √
Ikterik √
Benjolan/massa √
Perubahan kebiasaan defekasi √
Diare √
Konstipasi √
Melena √
Hemoroid √
Perdarahan rektum √
Pola defekasi biasanya √

Perkemihan Ya Tidak
Disuria √
Menetes √
Ragu-ragu √
Dorongan √
Hematuria √
Poliuria √
Oliguria √
Nokturia √
Inkontinensia √
Nyeri saat berkemihan √
Batu √
Infeksi √
Frekuensi √
Genito Reproduksi Wanita Ya Tidak
Lesi √
Rabas √
Perdarahan pasca senggama √
Nyeri pelvic √
Penyakit kelamin √
Infeksi √
Masalah aktivitas seksual √
Riwayat menopouse Tidak ada keluhan
G0P4A0
Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian √
Kekakuan √
Pembengkakan sendi √
Deformitas √
Spasme √
Kram √
Kelemahan otot √
Masalah cara berjalan √
Nyeri punggung √
Protesa √
Pola kebiasaan latihan/olah raga √
Dampak pada penampilan AKS Mengganggu aktifitas
Sistem Syaraf Pusat Ya Tidak
Sakit kepala √
Kejang √
Serangan jatuh √
Paralisis √
Paresis √
Masalah koordinasi √
Tic/tremor/spasme √
Parastesia √
Cedera kepala √
Masalah memori √
Sistem Endokrin Ya Tidak
Intoleran panas √
Intoleran dingin √
Goiter √
Pigmentasi kulit/tekstur √
Perubahan rambut √
Polifagia √
Polidipsi √
Poliuria √
II. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
II.1 Psikososial :
Klien berinteraksi baik dengan orang – orang disekelilingnya, klien bersikap ramah
kepada orang lain, harapan klien dengan seringnya berinteraksi dengan orang lain semoga bisa
mempererat tali silaturahim sesama umat dan menikmati ketentraman di masa tua ini.
II.2 Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP I
 Apakah klien mengalami sukar tidur ? Iya
 Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
 Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
 Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”
PERTANYAAN TAHAP 2
 Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya
 Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
 Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ? Tidak
 Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? Tidak
 Cenderung mengurung diri ? Tidak
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban ”Ya”
MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)
II.3 Spiritual
Klien beragama ISLAM, kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan klien yaitu pengajian di
madrasah, klien pasrah terhadap ketentuan ALLAH SWT untuk hidup dan matinya.
III. Pengkajian Fungsional Klien
III.1. KATZ Indeks :
Termasuk/Kategori yang manakah klien ? A
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain
Keterangan :
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang
menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia anggap mampu.

III.2 Modifikasi dari Barthel Indeks


Termasuk yang manakah klien ?
NO KRITERIA DENGAN BANTUAN MANDIRI KETERANGAN
1 Makan 5 10 Frekuensi : 3 X
√ Sehari
Jumlah : ½ Porsi
Jenis : Lauk
pauk, sayuran
dan buah –
buahan.
2 Minum 5 10 Frekuensi : 6 -7
√ gelas perhari
Jenis : air
mineral
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat 5 – 10 15
tidur, sebaliknya √
4 Personal toilet (cuci muka,menyisir 0 5 Frekuensi 2 X
rambut, gosok gigi) √ Sehari
5 Keluar masuk toilet (mencuci 5 10
pakaian, menyeka tubuh, menyiram) √
6 Mandi 5 15

7 Jalan di permukaan datar 0 5

8 Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10

10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi : 1 X
√ Sehari
Konsistensi :
Lembek
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi : 5 – 6
√ X Sehari
Warna :
12 Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi :
√ Jenis :
13 Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 5 10 Jenis:
√ Frekuensi :
Keterangan : Mandiri
a. 130 : Mandiri
b. 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total

IV. Pengkajian Status Mental Gerontik


IV.a Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental Status
Questioner (SPMSQ)
Instruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
√ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ 03 Apan nama tempat ini ?
√ 04 Dimana alamat Anda
√ 05 Berapa umur Anda
√ 06 Kapan Anda lahir ? (minimal tahun lahir)
√ 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
√ 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 09 Siapa nama ibu Anda
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Score total =
10
Interpretasi hasil : Fungsi Intelektual Utuh
a. Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

IV.b Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status
Exam):
 Orientasi Kalkulasi
 Registrasi Mengingat kembali
 Perhatian Bahasa
NO ASPEK KOGNITIF NILAI MAKS NILAI KLIEN KRITERIA
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia
o Propinsi Jawa Barat
o Kota..........
o PSTW..........
o Wisma...........
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi.
(Untuk disebutkan)
o Garpuh
o Sendok
o Piring
3 Perhatian dan 5 5 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat.
o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada No.2
(registrasi) tadi. Bila benar, 1
point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 9 Tunjukkan pada klien suatu
benda dan tanyakan namanya
pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)

Minta klien untuk mengulang


kata berikut : ”tak ada jika, dan,
atau, tetapi:. Bila benar, nilai satu
point.
o Pernyataan benar 2
buah: tak ad, tetapi.

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri dari
3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda,
lipat dua dan taruh di lantai”.
o Ambil kertas di tangan
Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk hal


berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 point)
o ”Tutup mata Anda”

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan
menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
TOTAL NILAI 30
Interpretasi hasil : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.

V. Pengkajian keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat. Kedua
komponen tersebut adalah:
5.1 Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini :
 Bangun dari tempat tidur (dimasukkan dalam analisis)
Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong tubuhnya
ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali. 0
 Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi. 0
Ket : kursi harus yang keras tanpa lengan
 Menahan dorongan pada sternum (Pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali dengan
hati-hati)
Klien menggerakkan kaki, memegangn obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya. 1
 Mata tertutup
Lakukan pemeriksaan sama seperti di atas tapi klien disuruh menutup mata
 Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki: Keluhan vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil 0
 Gerakan menggapai sesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri
pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan. 0
 Membungkuk
Tidak mampu membungkus untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari lantai,
memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-usaha yang keras untuk
bangun. 0
5.2. Komponen gaya berjalan atau pergerakan
Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika klien
menunjukkan salah satu dari kondisi di bawah ini:
 Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan 0
 Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki
terlalu tinggi (> 5 cm) 0
 Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai 0
 Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi. 0
 Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi 0
 Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk
dukungan. 0

Interpretasi Hasil: Resiko jatuh rendah


Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut:
0 – 5 Resiko jatuh rendah
6 – 10 Resiko jatuh sedang
11-15 Resiko jatuh tinggi

VI. Pengkajian Kondisi Depresi


GERIATRIC DEPRESSION SCALE
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda ? √
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan ? √
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? √
4 Apakah anda sering merasa bosan ? √
5 Apakah anda punya semangat yang baik setiap saat ? √
6 Apakah anda takut bahwa suatu yang buruk akan menimpa anda? √
7 Apakah anda merasa tidak bahagia ? √
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? √
9 Apakah anda lebih senang di rumah daripada pergi keluar ? √
10 Apakah anda banyak masalah dibanding kebanyakan orang ? √
11 Apakah anda pikir hidup anda sekarang menyenangkan ? √
12 Apakah anda merasa tidak berharga saat ini ? √
13 Apakah anda merasa penuh semangat ? √
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tak ada harapan ? √
15 Apakah anda pikir bahwa 3 orang lain lebih baik dari anda ? √
YA = 1, TIDAK = 0
KESIMPULAN
5 – 9 = Suspek Depresi
>10 = Depresi

VII. PENGKAJIAN SOSIAL


Hubungan lansia dengan keluarga memerankan peran sentral pada seluruh tingkat kesehatan dan
kesejahteraan lansia. Pengkajian aspek sistem sosial ini dapat menghasilkan informasi penting untuk
memberi gambaran dukungan keluarga terhadap lansia. Suatu alat skrining singkat yang dapat
digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia adalah APGAR Keluarga (Smilkstein et al, 1982 dalam
lueckenotte, 1998) meliputi adapatasi (Adaptation), hubungan (Partnership), pertumbuhan (Growth),
afeksi (Affection) dan pemecahan (Resolve).
APGAR Keluarga
Komponen Skore
A Adaptation (adaptasi) 2 : Selalu
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-kadang
untuk membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya 0 : Tidak pernah
P Partnership (hubungan) 2 : Selalu
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membicarakan 1 : Kadang-kadang
sesuatu dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya 0 : Tidak pernah
G Growth (pertumbuhan) 2 : Selalu
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan mendukung 1 : Kadang-kadang
keinginan saya untuk melakukan aktivitas atau arah baru 0 : Tidak pernah
A Affectiion (afeksi) 2 : Selalu
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan 1 : Kadang-kadang
afek dan berespons terhadap emosi saya seperti marah, sedih atau 0 : Tidak pernah
mencintai
B Resolve (pemecahan) 2 : Selalu
Saya puas dengan keluarga (teman-teman) saya menyediakan waktu 1 : Kadang-kadang
bersama-sama. 0 : Tidak pernah
Penilaian : disfungsi keluarga sedang
<3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
4–6 : disfungsi keluarga sedang
7 – 10 : disfungsi keluarga ringan atau tidak disfungsi keluarga

VIII. PENGENALAN RISIKO OSTEOPOROSIS


Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki risiko terkena osteoporosis, maka dapat dilihat dari
pertanyaan 1 -12. Jika jawaban “ya” lebih dari 4,, berarti orang tersebut termasuk orang yang berisiko
untuk osteoporosis.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda seorang wanita ? √
2 Apakah di keluarga ada yang menderita osteoporosis ? √
3 Apakah Anda berusia >75 tahun ? √
4 Apakah Anda sudah menopause ? √
5 Apakah Anda tidak suka susu/ produk susu di masa kanak-kanak √
6 Apakah Anda memiliki bentuk tubuh kecil ? √
7 Apakah Anda merokok ? √
8 Apakah Anda meminum minuman beralkohol 4 gelas atau lebih setiap √
hari ?
9 Apakah produk olahan susu tidak termasuk dalam daftar makanan harian √
Anda ?
10 Apakah Anda mengonsumsi lebih dari 6 cangkir kola, kopi, atau teh ? √
11 Apakah Anda melakukan olahraga secara teratur ? √
12 Apakah Anda banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam √
(telur asin, ikan asin) ?

Cara lain yang dapat juga digunakan untuk mengenal sejauh mana seseorang memiliki risiko terkena
osteoporosis adalah dengan menjawab 16 pertanyaan di bawah ini.
No Pertanyaan Nilai
Pertanyaan I Berapa umur Anda ?
45 – 55 tahun 1
56 – 65 tahun 2
>65 tahun 4 4
Pertanyaan 2 Anda termasuk tipe yang mana ?
Kurus 2 2
Kulit putih/pirang 1
Pertanyaan 3 Klimakterium
Mulainya antara usia 45 dan 52 tahun 2
Mulainya lebih awal antara usia 45 dan 48 tahun 3 3
Fungsi ovarium berkurang pada usia 40-44 tahun 4
Fungsi ovarium berkurang < usia 40 tahun 5
Pertanyaan 4 Kehamilan
Kehamilan terjadi berturut-turut dalam waktu dekat 1
Menyusui dalam waktu lama 1 1
Tidak pernah hamil 1
Pertanyaan 5 Berat Badan
5 – 10 kg di bawah berat normal 2 2
10 – 15 kg di bawah berat normal 4
Sangat kurus 5
Pertanyaan 6 Seringkali melakukan diet untuk kurus
Lebih dari satu kali melakukan diet kurus yang berlebihan 4
Jangka lama memakan makanan rendah kalori 5
Pertanyaan 7 Bagaimana makanan sehari-hari ?
Makan secara teratur makanan bergizi 1 1
Vegetarian 2
Setiap hari daging, sosis, makanan manis 4
Setiap hari makan makanan dengan bahan pengawet, cepat 3
saji (fast food). Jarang makan buah dan sayur segar
Pertanyaan 8 Minuman
Minum kopi atau teh pekat lebih dari 3 gelas/hari 2
Minum setiap hari kola 2
Pertanyaan 9 Kecukupan kalsium
Secara teratur minum susu/hasil olahan susu 1
Jarang minum susu/ hasil olahan susu 2 2
Sejak kecil tidak pernah minum susu 4
Pertanyaan 10 Konsumsi alkohol
Setiap hari 1-2 gelas bir, atau 2-3 gelas anggur 2
Setiap hari minum minuman beralkohol tinggi 3
Ketergantungan alkohol 5
Pertanyaan 11 Kebiasaan merokok
Setiap hari 10-20 batang rokok 2
Setiap hari sampai 40 batang rokok 4
Perokok aktif lebih dari 10 tahun 5
Pertanyaan 12 Kegiatan olahraga
Joging teratur, atau olahraga lain secara teratur 1
Kurang bergerak dalam pekerjaan 1
Pekerjaan dengan sedikit aktivitas tubuh 1
Menderita sakit sehingga kurang bergerak 3
Pertanyaan 13 Osteoporosis dalam keluarga
Orang tua/saudara dekat menderita osteoporosis 1
Pertanyaan 14 Gangguan kesehatan
Sering diare/ gangguan pencernaan 3
Gangguan pola makan/diet yang salah (sangat kurus) 3
Gangguan fungsi tiroid 3
Pertanyaan 15 Penyakit kronis
Penyakit perut dan usus 4
Penyakit hati 3
Penyakit ginjal 4
Kencing manis usia tua 4
Pertanyaan 16 Penggunaan obat-obatan secara rutin
Obat untuk melancarkan buang air besar 3
Antasid 2
Antibiotika/ antibiotika spektrum luas 3
Antikoagulan 2
Antikolesterol 2
Diuretika 3
Obat tidur/ penenang (burbiturat) 1
Glukokortikoid jangka lama 4
Kemoterapi 6
Kotak hijau, artinya mencegah terjadinya osteoporosis. Kotak putih, artinya risiko osteoporosis. Jumlah
nilai seluruhnya adalah kotak putih dikurangi kotak hijau.
PENILAIAN : 13
 Nilai 0 – 6 : Orang tersebut tidak memiliki risiko untuk mendapatkan osteoporosis. Tidak perlu
melakukan perubahan pola makan, atau pola hidup.
 Nilai 7 – 11 : Orang tersebut memiliki sedikit risiko untuk mendapatkan osteoporosis. Perlu dilihat
kembali, nilai mana yang paling tinggi diperoleh dan dari nilai tersebut perlu diambil langkah-
langkah untuk mengurangi risiko.
 Nilai 12 – 16 : Orang tersebut memiliki risiko tinggi untuk terkena osteoporosis. Perhatikan nilai
mana dari pertanyaan tersebut yang memiliki nilai risiko tinggi. Cobalah mengurangi risiko faktor
tersebut dan bila perlu minta nasihat dokter.
 Nilai 17 – 25 : Orang tersebut jelas sekali memiliki risiko untuk terkena osteoporosis dan perlu
segera diambil tindakan yang pasti.
 Nilai > 25 : Orang tersebut jelas sekali terancam terkena osteoporosis. Harus segera dilakukan
pengobatan/pencegahan. Jangan menunda- nunda untuk berkonsultasi ke dokter.

IX. PENGKAJIAN RISIKO ANDROPAUSE


Dalam penegakkan diagnosa andropause, bagian geriatri Universitas St. Louis membuat 10
pertanyaan berdasarkan keluhan yang sering dirasakan oleh penderita. Pertanyaan tersebut yaitu :

No PERTANYAAN Ya Tidak
1 Apakah libido atau dorongan seksual anda menurun akhir-akhir ini ?
2 Apakah Anda merasa lemas atau kurang tenaga ?
3 Apakah daya tahan dan kekuatan fisik Anda menurun ?
4 Apakah tinggi badan Anda berkurang ?
5 Apakah Anda merasa kenikmatan hidup menurun ?
6 Apakah Anda sering merasa kesal atau cepat marah ?
7 Apakah ereksi Anda kurang kuat ?
8 Apakah Anda merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga ?
9 Apakah Anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam ?
10 Apakah Anda merasakan adanya perubahan atau penurunan prestasi
kerja ?
 Jika jawaban nomor 1 dan 7 adalah “Ya” atau ada 3 jawaban “Ya” selain nomor tersebut, maka
kemungkinan besar kadar testosteron menurun atau pria tersebut mengalami andropause.

PENGUKURAN TINGGI BADAN DENGAN TINGGI LUTUT


Data tinggi badan lansia dapat menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia
>59 tahun.
Formula (Gibson, RS; 1993)
•  Pria =(2.02xtinggi lutut(cm))–(0.04xumur (tahun))+64.19
•  Wanita=(1.83xtinggi lutut(cm))–(0.24xumur (tahun))+84.88

CLINICAL DEMENTIA RATING (CDR)


NILAI CDR : 0, 0.5, 1, 2, 3
Nama pasien : Ny. R Umur : 62
Pendidikan : SMA Riwayat Penyakit :
Alasan diperiksa : Tanggal : 15-04-2021
Gangguan

Tidak ada Questionable Ringan Sedang Berat


0 0,5 1 2 3
Memori Tidak ada gangguan Gangguan memori Gangguan memori Gangguan memori Gangguan memori
memori atau ringan yang sedang; terutama berat; hanya materi berat; hanya
kelupaan yang tidak konsisten: kejadian yang baru highly learned yang fragmen-fragmen
konsisten mengingat kembali (recent); kejadian ini tersisa, materi yang memori yang
sebagian kejadian mengganggu aktivitas baru dipelajari tertinggal
sehari-hari cepat dilupakan
Orientasi Orientasi penuh Orientasi penuh Gangguan orientasi Gangguan berat Hanya dapat
kecuali sedikit sedang terhadap tempat hubungan antar mengenal orang
kesulitan dalam pemeriksaan; dapat kejadian; sering
hubungan waktu mengalami disorientasi juga terhadap
antar kejadian pada tempat lain tempat
Pengambil Dapat memecahkan Kesulitan ringan Gangguan sedang dalam Gangguan berat Tidak dapat
an masalah sehari-hari; dalam aktivitas- pemecahan masalah, dalam pemecahan membuat keputusan
Keputusan/ menangani bisnis dan aktivitas ini persamaan dan masalah, atau memecahkan
pemecahan keuangan dengan   pembedaan, kemampuan persamaan, masalah
masalah baik; pengambilan penilaian sosial biasanya penilaian sosial
keputusan baik sama masih utuh biasanya terganggu
seperti sebelumnya
Aktivitas Mandiri sebagaimana Tinggal di rumah, Walaupun masih dapat Tidak ada Tidak ada
sosial/mas sebelumnya dalam minat yang bersifat terlihat dalam beberapa keinginan untuk keinginan untuk
yarakat kegiatan; pekerjaan, intelektual dan hobi kegiatan ini namun tidak aktivitas mandiri di mandiri di luar
belanja, kegiatan sedikit terganggu mandiri. Masih kelihatan luar rumah. rumah. Sulit untuk
sukarela dan sosial normal secara umum Kelihatan cukup dibawa aktivitas
lainnya sehat untuk dibawa keluar rumah
keluar rumah
Pekerjaan Tinggal di rumah dan Tinggal di rumah Gangguan ringan namun Hanya pekerjaan Tidak dapat
rumah dan minat yang bersifat dan minat pasti, fungsi di rumah : sederhana yang melakukan
hobi intelektual tetap intelektual pekerjaan rumah yang masih dapat pekerjaan rumah
terpelihara terganggu ringan kompleks tidak dilakukan; minat secara signifikan
disenangi, hobi dan sangat terbatas dan
minat kompleks tidak sulit dipertahankan
diminati
Perawatan Dapat merawat diri Dapat merawat diri Memerlukan dorongan Membutuhkan Membutuhkan
diri sepenuhnya sepenuhnya bantuan dalam banyak bantuan
berpakaian, dalam perawatan
kebersihan dan diri; sering
penampilan diri ngompol

BERG BALANCE SCALE


No Item Skor (0-4)
Keseimbangan
1 Duduk ke berdiri 4 = dapat berdiri tanpa menggunakan tangan
3 = mampu berdiri secara mandiri menggunakan tangan
2 = mampu berdiri menggunakan tangan setelah mencoba
1 = perlu bantuan minimal untuk berdiri dan menstabilkan
0 = perlu asisten sedang atau maksimal untuk berdiri
2 Berdiri tanpa 4 = dapat berdiri dengan aman selama 2 menit
penunjang 3 = mampu berdiri 2 menit dengan pengawasan
2 = dapat berdiri 30 detik yang tidak dibantu/ ditunjang
1 = membutuhkan beberapa waktu untuk mencoba berdiri 30 detik yang tidak dibantu
0 = tidak dapat berdiri secara mandiri selama 30 detik
3 Duduk tanpa 4 = bisa duduk dengan aman dan aman selama 2 menit
penunjang 3 = bisa duduk 2 menit dengan pengawasan
2 = mampu duduk selama 30 detik
1 = bisa duduk 10 detik
0 = tidak dapat duduk tanpa penunjang
4 Berdiri ke duduk 4 = duduk dengan aman dengan menggunakan minimal tangan
3 = mengontrol posisi turun dengan menggunakan tangan
2 = menggunakan punggung kaki terhadap kursi untuk mengontrol posisi turun
1 = duduk secara mandiri tetapi tidak terkendali
0 = kebutuhan membantu untuk duduk
5 berpindah 4 = dapat berpindah aman dengan penggunaan ringan tangan
3 = dapat berpindah kebutuhan yang pasti aman dari tangan
2 = dapat berpindah tanpa pengawasan
1 = membutuhkan satu orang untuk membantu
0 = membutuhkan dua orang untuk membantu atau mengawasi
6 Berdiri dengan 4 = dapat berdiri 10 detik dengan aman
mata tertutup 3 = dapat berdiri 10 detik dengan pengawasan
2 = mampu berdiri 3 detik
1 = tidak dapat menjaga mata tertutup 3 detik tapi tetap aman
0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh
7 Berdiri dengan 4 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri dan berdiri 1 menit
kaki rapat aman
3 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri dan berdiri 1 menit
dengan pengawasan
2 = mampu menempatkan kaki bersama-sama secara mandiri tetapi tidak dapat tahan
selama 30 detik
1 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi tapi mampu berdiri 15 detik
0 = memerlukan bantuan untuk mencapai posisi dan tidak dapat tahan selama 15 detik
8 Menjangkau ke 4 = dapat mencapai ke depan dengan percaya diri 25 cm (10 inci)
depan dengan 3 = dapat mencapai ke depan 12 cm (5 inci)
tangan 2 = dapat mencapai ke depan 5 cm (2 inci)
1 = mencapai ke depan tetapi membutuhkan pengawasan
0 = kehilangan keseimbangan ketika mencoba/memerlukan dukungan eksternal
9 Mengambil barang 4 = dapat mengambil sandal aman dan mudah
dari lantai 3 = dapat mengambil sandal tetapi membutuhkan pengawasan
2 = tidak dapat mengambil tetapi mencapai 2-5 cm (1-2 inci) dari sandal dan menjaga
keseimbangan secara bebas
1 = tidak dapat mengambil dan memerlukan pengawasan ketika mencoba
0 = tidak dapat mencoba/ membantu kebutuhan untuk menjaga dari kehilangan
keseimbangan atau jatuh
10 Menoleh ke 4 = tampak belakang dari kedua sisi
belakang 3 = tampak belakang satu sisi saja
2 = hanya menyamping tetapi tetap mempertahankan keseimbangan
1 = perlu pengawasan saat berputar
0 = butuh bantuan untuk menjaga dari kehilangan keseimbangan atau jatuh
11 Berputar 360 4 = mampu berputar 360 derajat dengan aman dalam 4 detik atau kurang
derajat 3 = mampu berputar 360 derajat dengan aman satu sisi hanya 4 detik atau kurang
2 = mampu berputar 360 derajat dengan aman tetapi perlahan-lahan
1 = membutuhkan pengawasan yang ketat
0 = membutuhkan bantuan saat berputar
12 Menempatkan kaki 4 = mampu berdiri secara mandiri dengan aman dan menyelesaikan 8 langkah
bergantian di dalam 20 detik
bangku 3 = mampu berdiri secara mandiri dan menyelesaikan 8 langkah dalam waktu kurang
dari 20 detik
2 = dapat menyelesaikan 4 langkah tanpa bantuan tetapi dalam pengawasan
1 = dapat menyelesaikan lebih dari 2 langkah perlu asisten minimal
0 = membutuhkan bantuan agar tidak jatuh/ tidak mampu untuk mencoba
13 Berdiri dengan 4 = mampu menempatkan tandem kaki secara mandiri dan tahan dalam 30 detik
satu kaki di depan 3 = mampu menempatkan kaki depan mandiri dan tahan selama kurang dari 30 detik
2 = dapat mengambil langkah kecil secara mandiri dan tahan selama 20 detik
1 = kebutuhan membantu untuk melangkah tapi dapat bertahan selama 15 detik
0 = kehilangan keseimbangan saat melangkah atau berdiri
14 Berdiri dengan 4 = mampu mengangkat kaki secara mandiri dan tahan lebih dari 10 detik
satu kaki 3 = mampu mengangkat kaki secara mandiri dan tahan 5 – 10 detik
2 = mampu mengangkat kaki secara mandiri dan tahan ≥ 3 detik
1 = mencoba untuk angkat kaki tidak bisa tahan 3 detik tetapi tetap berdiri secara
mandiri
0 = tidak dapat mencoba untuk mencegah jatuhnya.
Interpretasi : MANDIRI
0 – 20 = harus memakai kursi roda (wheelchair bound)
21 – 40 = berjalan dengan bantuan
41 – 56 = mandiri/independen

TES ROMBERG (TES KESEIMBANGAN TUBUH)


1. Klien berdiri tegak, mata tebuka dan tangan disamping
2. Kaki menempel satu sama lain atau dapat dilakukan variasi dengan meletakkan satu kaki
di depan dan membentuk garis lurus
3. Lakukan kembali gerakan no 1 tetapi klien menutup mata (10 detik)
• Interpretasi
Test ROMBARG + bila klien jatuh ketika matanya tertutup kondisi saraf yang normal
dapat mempertahankan posisi ini baik dengan mata terbuka atau tertutup

TEST ROCKPORT (TEST JALAN/LARI 1600 MATER)


• Test kebugaran jantung paru :
• Tes kemampuan mengambil oksigen dan menyalurkan keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga
dapat dipakai untuk metabolisme tubuh
• 5 M: mudah, murah, massal, menarik, manfaat
• Gerakan jalan/lari (harus konsisten) bukan kompetisi atau adu balap
• Dilakukan semampunya secara perorangan, bukan perkelompok
• Melakukan pemanasan dan peregangan seluruh tubuh, lalukan 10-15 menit
• Peserta melakukan jalan/lari dengan jarak 1600 meter
• Waktu dihitung dari mulai start hingga sampai finish
• Waktu tempuh dikonfirmasikan dengan nilai VO2 maks (volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh
manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif)
• Nilai VO2 maks dikonfirmasikan dengan umur dan jenis kelamin, sehingga didapatkan tingkat kebugaran
perserta tes

HUBUNGAN WAKTU TEMPUH –VO2 MAKS


No Waktu Tempuh VO2 Max Ml/kg/menit 14 6’58’’ – 7’08’’ 49
1 5’18’’ – 5’23’’ 62 15 7’09’’ – 7’19’’ 48
2 5’24’’ – 5’29’’ 61 16 7’20’’ – 7’31’’ 47
3 5’30’’ – 5’35’’ 60 17 7’32’’ – 7’43’’ 46
4 5’36’’ – 5’42’’ 59 18 7’44’’ – 7’56’’ 45
5 5’43’’ – 5’49’’ 58 19 7’57’’ – 8’10’’ 44
6 5’50’’ – 5’56’’ 57 20 8’11’’ – 8’24’’ 43
7 5’57’’ – 6’04’’ 56 21 8’25’’ – 8’40’’ 42
8 6’05’’ – 6’12’’ 55 22 8’41’’ – 8’56’’ 41
9 6’13’’ – 6’20’’ 54 23 8’57’’ – 9’14’’ 40
10 6’21’’ – 6’29’’ 53 24 9’15’’ – 9’32’’ 39
11 6’30’’ – 6’38’’ 52 25 9’33’’ – 9’52’’ 38
12 6’39’’ – 6’48’’ 51 26 9’53’’ – 10’14’’ 37
13 6’49’’ – 6’57’’ 50 27 10’15’’ – 10’36’’ 36
28 10’37’’ – 11’01’’ 35
29 11’02’’ – 11’28’’ 34
30 11’29’’ – 11’57’’ 33
31 11’58’’ – 12’29’’ 32
32 12’30’’ – 13’03’’ 31
33 13’04’’ – 13’41’’ 30
34 13’42’’ – 14’23’’ 29
35 14’24’’ – 15’08’’ 28
36 15’09’’ – 16’00’’ 27
37 16’01’’ – 16’57’’ 26
38 16’58’’ – 18’02’’ 25
39 18’03’’ – 19’15’’ 24
40 19’16’’ – 20’39’’ 23
41 20’40’’ – 22’17’’ 22
42 22’18’’ – 24’11’’ 21
TINGKAT KEBUGARAN
JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

UNTUK LAKI-LAKI
VO2 Tingkat Kebugaran
max
Umur Kura Kurang Cukup Baik Baik
(Tahun ng Sekali
) sekali
20 – 29 < 25 25 – 33 34 – 42 42 – 52 53 +
30 – 39 < 23 23 – 30 31 – 38 39 – 48 49 +
40 – 49 < 20 20 – 26 27 – 35 36 – 44 45 +
50 – 59 < 18 18 – 24 25 – 33 34 – 42 43 +
60 – 69 < 16 16 – 22 23 - 30 31 - 40 41 +

UNTUK PEREMPUAN
VO2 Tingkat Kebugaran
max
Umur Kura Kurang Cukup Baik Baik
(Tahun ng Sekali
) sekali
20 – 29 < 24 24 – 30 31 – 37 38 – 48 49 +
30 – 39 < 20 20 – 27 28 – 33 34 – 44 45 +
40 – 49 < 17 17 – 23 24 – 30 31 – 41 42 +
50 – 59 < 15 15 – 20 21 – 27 28 – 37 38 +
60 - 69 < 13 13 - 17 18 - 23 24 - 34 35 +

Interpretasi : tidak berisiko jatuh


• Nilai 0 – 24 = tidak berisiko jatuh
• Nilai 25 – 50 = risiko rendah
• Nilai ≥ 51 = risiko tinggi untuk jatuh
Analisa Data
NO Data Penyebab Masalah
Keperawatan

1. Ds : Terbentuk Kristal Nyeri akut


 Ny. R mengatakan monosodium urat (MSU)
adanya nyeri pada
bagian persendian Pengendapan MSU
Do :
 Tampak meringis Pembentukan thopus
 Bersikap protektif
 Skala nyeri 2 (1-10) Respon inflamasi
meningkat

Pembesaran dan
penonjolan sendi

Nyeri akut

Ds :
2. Gangguan pola
 Ny. R mengatakan Pembesaran dan
susah tidur dan sering tidur
penonjolan sendi
terbangun.
Do : Nyeri
 K/u Baik
 Terkadang menguap
 Klien tampak lelah Terjadi saat malam hari
- TD : 100/70 mmhg
 N : 80 x/ menit
Gangguan pola tidur
 RR : 22x/ menit
- S : 36 c
Waktu tidur malam sekitar
21.00 – 04.00 wib.
Waktu tidur setelah
mengalami gangguan
22.00-02.00 wib

3. Ds : Ny. R mengatakan Usia, faktor Kurang


tidak mengetahui tentang pengetahuan
penyakit reumatik.
pendidikan
Makanan, pantangan dan
pengobatannya Kurangnya
Do : Ny.R tampak bertanya informasi
tentang rematik, makanan, mengenai kondisi
pantangan, dan cara
pengobatannya.
kesehatan

Kurang
pengetahuan

Masalah Keperawatan
1. Nyeri akut
2. Gangguan pola tidur
3. Kurang pengetahuan
DIAGNOSIS TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL (SMART)
1 Nyeri Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri  -Mengetahui tingkat nyeri
keperawatan selama 2x24 jam, Observasi: pasien dari reaksi nonverbal
nyeri akut menurun dengan  Identifikasi lokasi, karakteristik,  Untuk mengetahui kondisi,
kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas tingkat rasa nyeri adakah
 Keluhan nyeri menurun nyeri gangguan nyeri yang dialami
 Meringis menurun  Identifikasi skala nyeri klien.
 Gelisah menurun  Identifikasi respons nyeri non  Identifikasi karakteristik nyeri
 Kesulitan tidur menurun verbal dan faktor yang berhubungan
 Identifikasi faktor yang merupakan suatu hal yang
memperberat dan memperingan nyeri amat penting untuk memilih
 Identifikasi pengetahuan dan intervensi yang cocok dan
keyakinan tentang nyeri untuk mengevaluasi
 Identifikasi pengaruh nyeri pada keefektifan dari terapi yang
kualitas hidup diberikan
 Monitor efek samping  Mengurangi faktor penyebab
penggunaan analgetik nyeri
Terapeutik:  Tindakan ini memungkinkan
 Berikan teknik nonfarmakologi klien untuk mendapatkan rasa
untuk mengurangi rasa nyeri kontrol terhadap nyeri.
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber  Menurunkan tngkat nyeri
nyeri dalam pemilihan strategi pasien secara cepat dan tepat
meredakan nyeri
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
2 Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan intervensi  Untuk mengetahui bagaimana
keperawatan selama 2x24 jam, pola tidur klien
Dukungan tidur (utama)
pola tidur membaik dengan
Observasi
kriteria hasil :
 Identifikasi pola aktivitas dan tidur
 Keluhan sulit tidur meningkat
 Identifikasi factor pengganggu tidur
 Keluhan sering terjaga
 Identifikasi makanan dan minuman  Lingkungan yang nyaman
meningkat
yang mengganggu tidur
 Keluhan pola tidur berubah dapat membantu klien untuk
 Identifikasi obat tidur yang istirahat
meningkat
dikonsumsi
Terapeutik :
 Modifikasi lingkungan  Membantu klien untuk
 Batasi waktu tidur siang mengurangi persepsi nyeri
 Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Edukasi :  Membantu klien untuk
 Jelaskan pentingnya tidur cukup memenuhi kebutuahn
selama sakit tidurnya
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu  Agar dapat tidur dengan
tidur tenang
 Anjurkan menghindari makanan atau
minuman yang mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung supresor
terhadap tidur REM
 Ajarkan factor-faktor yang
berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur
Setelah diberikan  Ajarkan relaksasi otot autogenic atau
3  Untuk mengetahui kesiapan
cara nonfarmakologi lainnya
Defisit pengetahuan asuhan Edukasi Kesehatan klien
keperawatan  Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
selama 2 x 24 jam,  Untuk mengetahui hal yang
 Identifikasi faktor-faktor yang dapat
diharapkan dapat menghambat dan
meningkatkan dan menurunkan
menambah keingintahuan
pengetahuan motivasi perilaku hidup bersih dan
klien.
sehat
meningkat dengan
 Sediakan materi dan media
kriteria : pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan  Utnuk mempermudah
sesuai kesepakatan pelaksanaan
 Berikan kesempatan untuk bertanya  Agar ada timbal balik
 Jelaskan faktor risiko yang dapat  Agar klien terbiasa dengan
mempengaruhi kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat
 Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
 Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

Rencana Keperawatan
Implementasi Dan Evaluasi
NO /
Implementasi Evaluasi
TANGGAL

1 Manajemen Nyeri
S : Klien masih mengeluh nyeri
Observasi:
16/04/21  Mengidentifikasi lokasi nyeri di daerah persendian. O : Klien tampak meringis
 Mengidentifikasi skala nyeri 2 (1-10)
Skala nyeri 2 (1-10)
 Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
 Mengidentifikasi faktor yang memperberat danA : Masalah belum teratasi
memperingan nyeri
P : Lanjutkan intervensi
 Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
 Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik:
 Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri dengan tehnik relaksasi Tarik nafas dalam.
 Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
 Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Menjelaskan strategi meredakan nyeri
 Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (Tarik napas dalam)
S : Klien mengatakan masih sulit tidur
2
Dukungan tidur (utama) O : Klien tampak lemas
16/04/21 Observasi
A : Masalah belum teratasi
 Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
 Mengidentifikasi factor pengganggu tidur P : Lanjutkan intervensi
 Mengidentifikasi makanan dan minuman yang mengganggu
tidur
 Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik :
 Memodifikasi lingkungan
 Membatasi waktu tidur siang
 Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
 Menetapkan jadwal tidur rutin
 Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
Edukasi :
 Mengajarkan menepati kebiasaan waktu tidur
 Mengajarkan dan menghindari makanan atau minuman
yang mengganggu tidur
 Mengajarkan factor-faktor yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur

3
Edukasi Kesehatan S : Klien mengatakan sudah paham dengan apa
16/04/21  Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima yang disampaikan mengenai rematik
informasi O : Ny. R tampak paham dengan apa yang
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
telah disampaikan
dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
 Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan A : Masalah teratasi
 Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan P : Intervensi dihentikan
 Memberikan kesempatan untuk bertanya
 Menjelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat.
 Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai