CAROL A MILLER
2. Integumen Ya Tidak
Lesi / luka √
Pruritus √
Perubahan pigmen √
Memar √
Pola penyembuhan lesi √
KETERANGAN Tidak ada masalah.
3. Hematopoetic Ya Tidak
Perdarahan abnormal √
Pembengkakan kel limfe √
Anemia √
KETERANGAN Tidak ada masalah
4. Kepala Ya Tidak
Sakit kepala √
Pusing √
Gatal pada kulit kepala √
KETERANGAN Tidak ada masalah
5. Mata Ya Tidak
Perubahan penglihatan √
Pakai kacamata √
Kekeringan mata √
Nyeri √
Gatal √
Photobobia √
Diplopia √
Riwayat infeksi √
KETERANGAN Klien mengatakan kalau ingin membaca harus memakai
kacamata.
6. Telinga Ya Tidak
Penurunan pendengaran √
Discharge √
Tinitus √
Vertigo √
Alat bantu dengar √
Riwayat infeksi √
Kebiasaan membersihkan telinga √
Dampak pada ADL √
KETERANGAN Tidak ada masalah
9. Leher Ya Tidak
Kekakuan √
Nyeri tekan √
Massa √
KETERANGAN Tidak ada masalah
14 Reproduksi (perempuan)
Lesi √
Discharge √
Postcoital bleeding √
Nyeri pelvis √
Prolap √
Aktifitas seksual √
Pap smear √
Riwayat menstruasi Klien sudah menopause
KETERANGAN Klien sudah menikah namun tidak mempunyai anak,
serta suami klien sudah lama meninggal.
6 LINGKUNGAN :
Kamar : klien tidur dengan 1 orang teman, dengan tempat tidur terpisah. Kamar
klien sedikit berantakan.
Kamar mandi : terdapat 2 kamar mandi di dalam wisma, dan kamar mandi cukup
bersih.
Dalam rumah wisma : terdapat 1 meja dan 4 kursi makan, 1 buah sofa kayu, 3
sofa kulit, meja TV, dispenser Galun, terpasang plafon dan ubin, jendela terbuka
dan pencahayaan baik.
Luar rumah : lingkungan bersih, ada pepohonan dan juga bunga.
1. ADDITIONAL RISK FACTOR
Riwayat perilaku (kebiasaan, pekerjaan, aktivitas) yang mempengaruhi kondisi saat ini:
Klien sering duduk bercengkrama dengan teman-teman wisma lainnya, kadang mencuci
pakaian di pagi hari, jalan menjenguk teman di wisma sebelah dan klien tampak aktif.
Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
Skor
No Item yang dinilai Skor
Klien
1. Makan 1 = Tidak mampu
2 = Butuh bantuan memotong lauk, mengoles
mentega dll 2
3 = Mandiri
2. Mandi 1 = Tergantung orang lain 1
2 = Mandiri
3. Perawatan diri 1 = Membutuhkan bantuan orang lain 1
2 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan
bercukur
4. Berpakaian 1 = Tergantung orang lain
2 = Sebagian dibantu (misal mengancing baju) 2
3 = Mandiri
5. Buang air kecil 1 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak
terkontrol
2 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam) 2
3 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6. Buang air besar 1 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema) 2
2 = Kadang Inkontensia (sekali seminggu)
3 = Kontinensia (teratur)
7. Penggunaan toilet 1 = Tergantung bantuan orang lain
2 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan
2
beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8. Transfer 1 = Tidak mampu
2 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
3 = Bantuan kecil (1 orang) 3
4 = Mandiri
9. Mobilitas 1 = Immobile (tidak mampu)
(berjalan di 2 = Menggunakan kursi roda
permukaan datar) 1 = Berjalan dengan bantuan satu orang 3
2 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti, tongkat)
10. Naik turun tangga 1 = Tidak mampu
2 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 2
3 = Mandiri
Skor 20
Interpretasi: Mandiri
Keterangan skor:
1. Skor 20 : Mandiri 4. Skor 5-8 : Ketergantungan Berat
2. Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan 5. Skor 0-4 : Ketergantungan Total
3. Skor 9-11 :Ketergantungan Sedang (Lewis, Carole & Shaw, Keiba, 2006)
Status Nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia:
Skrining Skor
A Mengalami penurunan asupan makanan lebih dari tiga bulan selama adanya penurunan
nafsu makan, gangguan pencernaan, menelan dan kesulitan menelan makanan
C Mobilitas
1 = Tidak dapat turun dari tempat tidur / kursi roda 2
2 = Dapat turun dari tempat tidur / kursi roda namun tidak dapat berjalan jauh
2 = Dapat berjalan jauh
D Mengalami stres psikologis atau memiliki penyakit akut tiga bulan terakhir
0 =Ya 2
2 = Tidak
E Mengalami gangguan neuropsikologis
1 = Mengalami demensia atau depresi berat 2
2 = Mengalami demensia ringan
3 = Tidak mengalami gangguan neuropsikologis
F1 Indeks massa tubuh (IMT)
1 = IMT < 19 (Hasil IMT 16,4) 0
2 = IMT 19-21
3 = IMT 21-23
4 = >23
Jika IMT tidak dapat diukur ganti pertanyaan F1 dengan F2 Jangan menjawab
pertanyaan F2 jika pertanyaan F1 sudah terpenuhi
F2 Lingkar betis (cm)
0 = jika < 31, 3 = jika > 31
Skor 11
Interpretasi: Skor 11 (Resiko mengalami malnutrisi)
12-14 : Status gizi normal
8-11 : Resiko mengalami malnutrisi
0-7 : Mengalami malnutrisi
Total nilai 30 24
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Tes Keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1 09 – 02 – 2022 12,27 detik
2 10 – 02- 2022 12, 28 detik
3 11- 02- 2022 12, 29 detik
Rata-rata Waktu TUG 12, 28 detik
Interpretasi hasil Tidak ada resiko jatuh
Hasil pengamatan Postur tubuh klien membungkuk saat berjalan.
Interpretasi hasil:
Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:
≤13,5 detik Tidak ada resiko jatuh
>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6 bulan
>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam mobilisasi
dan melakukan ADL
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer&Woolacott: 2000; Kristensen, Foss &Kehlet:
2007: Podsiadlo& Richardson:1991)
GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
6. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan sesuatu hal 1 0 0
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
Jumlah 0
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS :Klien mengeluh bantuk,flu, Invasi kuman Ketidakefektifan
tenggorokan kering, susah bernafas bersihan jalan napas
dengan leluasa (hidung tersumbat).
Penumpukan sekresi mucus
DO: - Kesadaran composmentis pada jalan napas
- Klien tampak batuk berdahak
- Tampak pengeluaran lendir
berair dari hidung klien
- RR : 22 x/m
- N : 84 x/m
- Suara nafas ronchi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas.
bersihan jalan keperawatan selama 3x 6 jam, Observasi: 1. Mengetahui apakah pasien mengalami
napas diharapkan ketidakefektifan 1. Monitor pola napas sesak napas atau tidak.
berhubungan bersihan jalan napas klien dapat (frekuensi) 2. Mengetahui suara napas pasien.
dengan 2. Monitor bunyi napas.
teratasi dengan criteria hasil:
penumpukan 3. Air hangat dapat membantu
secret.
1. Mendemonstrasikan
batukefektif dan suara nafas Terapeutik: mengencerkan dahak yang tertahan.
yang bersih (mampu 3. Berikan minum hangat 4. Fisioterapi dada adalah salah satu
mengeluarkan sputum, 4. Lakukan Fisioterapi dada tindakan mandiri perawat yang
mampu bernafas dengan dilakukan untuk membantu
mudah). mengeluarkan dahak.
2. Menunjukkan jalan napas Edukasi:
yang paten (klien tidak 5. Anjurkan posisikan semi- 5. Posisi semi fowler atau fowler
merasa tercekik dan frekuensi fowler membantu adalah posisi yang nyaman
nafas dalam rentang normal, 6. Ajarkan teknik batuk efektif. untuk pasien-pasien dengan keluhan
tidak ada suara nafas batuk, sesak.
abnormal). 6. Teknik batuk efektif adalah salah satu
Kolaborasi: teknik untuk mengeluarkan dahak.
7. Kolaborasi pemberian obat
7. Untuk membantu dan mempercepat
proses penyembuhan klien.
2 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur.
tidur keperawatan selama 3x 6 jam, Observasi:
berhubungan diharapkan gangguan pola tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan 1. Untuk mendata masalah yang dialami
dengan obstruksi klien dapat teratasi dengan tidur. klien.
jalan napas. Edukasi:
criteria hasil:
1. Jumlah jam tidur dalam batas 2. Anjurkan membatasi waktu 2. Agar ketika bangun tidur malam, klien
normal (6-8 jam /hari). tidur siang. merasa cukup tidur.
2. Pola tidur, kualitas dalam 3. Jelaskan pentingnya cukup 3. Untuk menjaga kualitas tidur yang
batas normal. tidur selama sakit. baik.
3. Perasaan segar sesudah tidur
atau beraktivitas.
IMPLEMENTASI HARI KE-1
DIAGNOSA
NO HARI/ TGL IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1 Selasa, Ketidakefektifan 1. Memonitor pola napas (frekuensi)
08/02/22 bersihan jalan napas Hasil: frekuensi napas klien 22x/menit.
berhubungan dengan 2. Memonitor bunyi napas.
penumpukan secret.
Hasil: asukultasi bunyi napas klien ronki.
3. Memberikan minum hangat
Hasil: klien tampak meminum air hangat.
4. Melakukan Fisioterapi dada.
Hasil: klien tampak rileks setelah dilakukan fisioterapi
dada.
5. Menganjurkan posisikan semi- fowler
Hasil: klien tampak rileks.
6. Mengajarkan teknik batuk efektif.
Hasil: klien tampak mengikuti.
7. Kolaborasi pemberian obat.
Hasil: pemberian terapi sesuai hasil kolaborasi antara
pihak Wisma dengan dokter.
Obat Demacolin 3x1 tablet dan Neurosanbe plus
1x750mg.
DIAGNOSA
NO HARI/ TGL EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
1 Selasa, Ketidakefektifan S: Klien mengatakan masih batuk flu, ada dahak dan
08/02/22 bersihanjalan napas bernapas tidak leluasa.
berhubungan dengan O:
penumpukan secret. - Klien tampak batuk berdahak
- Tampak pengeluaran lender berair dari hidung
klien
- RR : 22 x/m
- N : 84 x/m
- Suara nafas ronchi
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas klien belum
teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas
tambahan.
2. Bantu klien mengeluarkan secret dengan batuk
efektif.
3. Edukasi klien untuk tidur dengan posisi semi
fowler.
4. Kolaborasi pemberian obat.
Selasa, Gangguan pola tidur S: - Klien mengatakan masih sering terbangun di
08/02/22 berhubungan dengan malam hari karena batuk.
obstruksi jalan napas. - Klien mengatakan waktu tidur masih sekitar 5-6
jam.
O: - Klien tampak mengantuk saat berinteraksi.
- Klien tampak batuk saat berbicara.
A: Masalah gangguan pola tidur klien belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur.
2. Anjurkan membatasi waktu tidur siang.
3. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama sakit.
DIAGNOSA
NO HARI/ TGL EVALUASI (SOAP)
KEPERAWATAN
1 Rabu, 09/02/22 Ketidakefektifan S: Klien mengatakan batuk flu sudah berkurang, lendir
bersihan jalan napas juga berkurang.
berhubungan dengan O: - Masih tampak batuk flu
penumpukan secret. - Pengeluaran sekret dari hidung berkurang
- RR 22x/menit
- Suara napas vesikuler
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas klien
belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas
tambahan.
2. Bantu klien mengeluarkan secret dengan batuk
efektif.
3. Edukasi klien untuk tidur dengan posisi semi
fowler.
4. Kolaborasi pemberian obat.
2 Rabu, 09/02/22 Gangguan pola tidur S:
berhubungan dengan - Klien mengatakan terbangun di malam hari
obstruksi jalan napas. sudah berkurang
- Waktu tidur 5-6 jam
O:
- Klien masih tampak mengantuk saat bangun
tidur
A: Masalah gangguan pola tidur klien belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur.
2. Anjurkan membatasi waktu tidur siang.
3. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama sakit.
IMPLEMENTASI HARI-3
DIAGNOSA
NO HARI/TGL IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1 Kamis, Ketidakefektifan bersihan 1. Memonitor pola napas (frekuensi)
10/02/22 jalan napas berhubungan Hasil: frekuensi napas klien 22x/menit.
dengan penumpukan secret. 2. Memonitor bunyi napas.
Hasil: asukultasi bunyi napas klien ronki.
3. Memberikan minum hangat
Hasil: klien tampak meminum air hangat.
4. Melakukan Fisioterapi dada.
Hasil: klien tampak rileks setelah dilakukan
fisioterapi dada.
5. Menganjurkan posisikan semi- fowler
Hasil: klien tampak rileks.
6. Mengajarkan teknik batuk efektif.
Hasil: klien tampak mengikuti.
7. Kolaborasi pemberian obat.
Hasil: pemberian terapi sesuai hasil kolaborasi
antara pihak Wisma dengan dokter.
Obat Demacolin 3x1 tablet dan Neurosanbe plus
1x750mg.
2 Kamis, Gangguan pola tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur.
10/02/22 berhubungan dengan Hasil: Klien mengatakan sudah tidak terbangun
obstruksi jalan napas. di malam hari. Waktu tidur 6-7 jam
2. Anjurkan mempertahankan membatasi waktu
tidur siang.
Hasil: Klien mengatakan bahwa ia akan
membatasi waktu tidur siang.
3. Jelaskan pentingnya cukup tidur selama sakit.
Hasil: klien mengatakan ia mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
EVALUASI HARI-3
1 Kamis10/02/2 Ketidakefektifan bersihan jalan S: Klien mengatakan batuk flu sudah tidak ada
2 napas berhubungan dengan dan sudah bisa bernafas dengan leluasa.
penumpukan secret. O: - Tidak tampak batuk flu
- Tampak tidak ada hidung berair
- RR 20x/menit
- Suara napas vesikuler
A: Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
klien teratasi.
P: Pertahankan intervensi:
1. Edukasi klien untuk tidur dengan
posisi semi fowler.
2. Kolaborasi pemberian obat.
2 Kamis, Gangguan pola tidur berhubungan S:
10/02/22 dengan obstruksi jalan napas.
- Klien mengatakan sudah tidak
terbangun di malam hari
- Waktu tidur 6-7 jam
O:
- Klien tampak segar saat berinteraksi
dan beraktivitas.
A: Masalah gangguan pola tidur klien teratasi.
P: Pertahankan intervensi:
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur.
2. Anjurkan membatasi waktu tidur
siang.
FORMAT AGENDA PENDAMPINGAN LANSIA
Fisioterapi dada