A. Pengkajian
2. RiwayatHidup
Pasangan Anak-anak
Hidup : Hidup Hidup : Hidup
Status kesehatan : Sehat Nama & alamat : Reski dan Riska
Umur : 54
Pekerjaan : IRT Kematian
Kematian Tahun meninggal :
Tahun meninggal : Penyebab kematian :
Penyebab kematian :
3. Riwayat Pekerjaan
5. Riwayat Rekreasi
1
6. Sumber / Sistem Pelayanan Kesehatan Yang Digunakan
2
kg pada tahun 2015 hingga sekarang.
Pola konsumsi makanan (mis: frekuensi sendiri atau dengan orang lain : 3 kali dalam
sehari
Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan (mis: pendapatan tidak adekuat,
daya serap lambat, masalah menelan / mengunyah, stress emosional : tidak ada
Kebiasaan : makan jam 9, makan jam 13:00, dan jam 20:00
9. Status Kesehatan Masa Lalu
: Laki
: Pasien
3
Survey hal berikut ini :
Kanker : Tidak
Diabetes Melitus : Tidak
Penyakit Jantung : Tidak
Hipertensi : Ya
Gangguan Kejang : Tidak
Penyakit Ginjal : Tidak
Arthritis : Tidak
Alkoholisme : Tidak
Masalah Kesehtan Mental : Tidak
Anemia : Tidak
Hemoptik Ya Tida
k
Pendarahan memar √
Pembengkakan klenjar limfe √
Anemia √
4
Riwayat tranfusi darah √
Kepala Ya Tida
k
Sakit kepala √
Trauma berarti pada masa lalu √
Pusing √
Gatal kulit kepala √
Mata Ya Tida
k
Perubahan penglihatan √
Kaca mata/lensa kontak √
Nyeri √
Air mata berlebihan √
Pruritus √
Bengkak sekitar mata √
Floater √
Diplopia √
Kabur √
Fotopubia √
Skotomata √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan paling akhir
Tanggal pemeriksaan glukoma paling akhir
Dampak pada penampilan AKS
Telinga Ya Tida
k
Perubahan pendengaran √
Rabas √
Tinitus √
Vertigo √
Sensivitas pendengaran √
Alat-alat prostesa √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan akhir √
Kebiasaan perawatan telinga √
Dampak pada penampilan AKS √
Leher Ya Tida
k
Kekakuan √
Nyeri/nyeri tekan √
Benjolan massa √
Keterbatasan gerak √
5
Mulut dan Tenggorokan Ya Tida
k
Sakit tenggorokan √
Lesi/ulkus √
Serak √
Perubahan suara √
Kesulitan menelan √
Pendarahan gusi √
Karies/sudah tanggal √
Alat-alat prostesa √
Riwayat infeksi √
Tanggal pemeriksaan gigi terakhir √
Pola menggosok gigi √
Pola flossing √
Masalah dan kebiasaan membersihkan gigi palsu √
Payudara Ya Tida
k
Benjolan massa √
Nyeri/nyeri tekan √
Bengkak √
Keluar cairan dari puting susu √
Perubahan pada puting susu √
Pola pemeriksaan payudara sendiri √
Tanggal dan hasil mammograf paling akhir √
Kardiovaskuler Ya Tida
k
Nyeri/ketidaknyamanan dada √
Palpitasi √
6
Sesak nafas √
Disipnea pada aktifitas √
Disipnea noktural proksimal √
Murmur √
Edema √
Varises √
Kaki timpang √
Parestesia √
Perubahan warna kaki √
Pernafasan Ya Tida
k
Batuk √
Sesak nafas √
Hemoptisis √
Sputum √
Mengi √
Asma / alergi pernafasan √
Tanggal dan hasil pemeriksaan sianar X dada terakhir √
Gastrointestinal Ya Tida
k
Disfagia √
Tidak dapat mencerna √
Nyeri ulu hati √
Mual muntah √
Hematemesis √
Perubahan nafsu makan √
Intoleran makanan √
Ulkus √
Nyri √
Ikterik √
Benjolan massa √
Perubahan kebiasaan defekasi √
Diare √
Konstipasi √
Melena hemoroid √
Pendarahan rectum √
Pola defekasi biasanya √
Perkemihan Ya Tida
k
Disuria √
Menetes √
7
Ragu-ragu √
Dorongan √
Hematuria √
Poliuria √
Oliguria √
Nokturia √
Inkontinensia √
Nyeri saat berkemih √
Batu √
Infeksi √
Muskuluskeletal Ya Tida
k
Nyeri persendian √
Kekakuan √
Pembengkakan sendi √
Deformitas √
Spasme √
Kram √
Kelemahan otot √
Masalah cara berjalan √
Nyri punggung √
Protesa √
Pola kebiasaan latihan √
Dampak pada penampilan AKS √
8
Goiter √
Pigmentasi kulit/tekstur √
Perubahan rambut √
Polifagia √
Polidipsia √
Poliuria √
9
Hasil A
Keterangan :
A : Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian, dan
mandi.
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan.
E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi
tambahan.
F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu
fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C,
D, E, atau F.
10
d. Ya l. Ya
e. Tidak m. Tidak
f. Ya n. Ya
g. Tidak o. Ya
h. Ya
Skor
0-4 : Tidak depresi
5-9 : kemungkinan depresi
10 atau lebih : depresi
Kesimpulan : Skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 0 sehingga
disimpulkan Tn. H tidak depresi.
11
Diketahui Tn. H :
- Umur 54 tahun, Bukan Perokok, TD : 160/90, & Chol : 207 --- “5” .
Kesimpilannya : Tn.H berada pada posisi kotak Hijau yaitu resiko mengalami penyakit jantung
dan pembuluh darah fatal atau non fatal berada pada 10%.
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
Ds : Proses Nyeri akut
penyakit
1. Klien mengatakan merasa sakit pada bagian
tengkuknya disertai sakit kepala
2. Klien mengatakan nyeri dirasakan saat terlalu
banyak melakukan aktivitas (P)
3. Nyeri terasa seperti mencengkram (Q)
4. Klien mengatakan nyeri di tengkuk dan kepala (R)
5. Klien mengatakan skala nyeri 3 (S)
6. Nyeri yang dirasakan hilang timbul (T)
Do :
C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan
dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara
individual (Efendi, 2009).
Menurut World Health Organization (WHO), Tn. Hasanaddin termasuk dalam:
usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun. Sedangkan, Menurut Dra. Ny. Jos
Masdani ( Psikolog UI ) termasuk dalam Fase prasenium yaitu 55 dan 65 tahun.
Dalam tipologi lanjut usia Tn. Hasanuddin termasuk dalam Tipe Arif Bijaksana
dan Tipe Mandiri.
Materi yang akan diberikan kepada pasien adalah pengertian Tekanan darah yaitu
jumlah gaya yang diberikan oleh darah di bagian dalam arteri saat darah dipompa ke
seluruh sistem peredaran darah. Kemudian menjelaskan bahwa hipertensinya termasuk
dalam Hipertensi Sedang (160/90). Lalu, Menjelaskan untuk terus memeriksakan
kesehatan dan tetap teratur meminum obat agar Hipertensinya dapat terkontrol dengan
baik serta melakukan terapi relaksasi oto progresif .
B. Saran
a. Bagi petugas kesehatan
1) Bagi perawat dalam memiliki tanggung jawab untuk selalu memperbaharui
pengetahuan dan keterampilannya perawat juga harus memperhatikan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada klien khususnya lansia yang mengalami
hipertensi untuk menerapkan terapi relakasi otot progresif untuk dilakukan sehari-
hari.
2) Petugas memperhatikan lingkungan kelayan sehingga dapat mengurangi
resiko jatuh
b. Bagi lansia
1) Bagi lansia relaksasi otot progresif ini di harapkan dapat menjadi terapi mandiri
untuk lansia saat lansia mengalami hipertensi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Delta Agustin. 2015. Pemberian Massage Punggung Terhadap Kualitas Tidur Pada
Asuhan Keperawatan Ny.U dengan Stroke Non Haemorogik di Ruang Anggrek
II RSUD dr. Muwardi Surakarta. Surakarta : Karya Tulis Stikes Kusuma
Husada.
Depkes. 2009. Pedoman Nasional Penanggulangan Hipertensi. Jakarta.
Dinas Kesehatan Sleman. 2013. Kesehatan Usia Lanjut. http://dinkes.slemankab.
go.id/kesehatan-usia-lanjut. Dikutip pada tanggal 27 April 2016.
Herbert Benson, dkk. 2012. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia.
Huda Nurarif & Kusuma H,. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jogja: Medi Action.
Kaplan N, M. 2010. Primary Hypertension: Patogenesis, Kaplan Clinical Hypertension.
10th Edition: Lippincot Williams & Wilkins, USA.
Herdman, Heather. 2010. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2009-
2011.Jakarta : EGC
Hidayat. 2009. Konsep Personal Hygiene diakses dalam http://
hidayat2.wordpress.com diakses tanggal 18 Juli 2013
PPNP-SIK STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. 2012. Buku Evaluasi Mahasiswa
KeperawatanGerontik. Yogyakarta: STIKES ‘Aisyiyah
14