Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. R USIA 70 TAHUN

DENGAN DIAGNOSIS DIABETES MELITUS

DI KP. KANTISANG DESA BULU TELLUE KEC. TONDONG TALLASA

Oleh

Hasni
R014192020

Preseptor Institusi

[Andi Bahtiar Bakri, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom.]

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Selasa , 27 Oktober 2020 Inisial Klien : Ny. R
1. Riwayat Klien/Data Biografis
Nama : Ny. R Suku : Makassar
Tempat/tgl lahir : Tondong, 31 Oktober 1950 Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan Status : Cerai mati
Pendidikan : Tidak sekolah Orang yang paling
Alamat/no tlp : Kp. Kantisang Dekat dihubungi : Anak kandung

2. Riwayat Hidup
Pasangan Anak-anak
Hidup Hidup : 3 orang
Status kesehatan :- Nama & alamat :
Umur :- S, Laki-laki (Kab. Pangkep)
Pekerjaan :- H, Perempuan (Kab. Pangkep)
H, Perempuan (Kab. Kolaka timur, Kendari)
Meninggal Meninggal : 1 orang
Tahun meninggal : 1994 Tahun meninggal: 2019
Penyebab kematian : DM Penyebab kematian : DM +NHS

3. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : Menjaga warung
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang pakaian di pasar tradisional
Sumber pendapatan saat ini : Dibiayai oleh anak kandung

4. Riwayat Tempat Tinggal (gambar denah rumah)


Tipe tempat tinggal : Panggung/kayu Jumlah tingkat : Panggung
Jumlah kamar :3
Jumlah orang tinggal di rumah : 5 orang Tetangga terdekat : Anak kandung (depan
Derajat Privasi : Baik rumah

Keterangan :
TG : Tangga
TR : Teras
RK : Ruang keluarga
RM : Ruang makan
KT : Kamar Tidur
D : Dapur
WC : Kamar mandi
5. Riwayat Aktivitas di Waktu Luang
Hobi/minat : Nonton TV dan berkebun
Keanggotaan organisasi : Tidak ada
Liburan/perjalanan : Tidak ada

6. Sistem Pelayanan Kesehatan yang Digunakan


Dokter/Perawat : Halijah, S.Kep., Ns
Rumah Sakit/Puskesmas :-
Klinik : Klinik/tempat praktek umum
Pelayanan kesehatan di rumah : Tidak pernah
Lain-lain : Tidak pernah

7. Deskripsi Aktivitas Selama 24 Jam (Uraian bersama jamnya)


waktu klien sehat)
 Jam 05.15 WITA, klien bangun untuk sholat subuh dan merapikan tempat tidurnya
 Jam 06.00 WITA, klien membuka warung dan membersihkan
 Jam 06.30 WITA, klien sarapan pagi
 Jam 07.00 WITA, klien menyapu teras rumah
 Jam 07.30 WITA, klien ke kebun di belakang rumah dan digantikan oleh cucunya
untuk menjaga warung
 Jam 10.00 WITA, klien mandi
 Jam 12.30 WITA, klien sholat dzuhur kemudian makan siang
 Jam 14.00 WITA, klien menonton TV
 Jam 16.00 WITA, klien sholat ashar kemudian duduk diteras rumah sekedar
bercerita bersama keluarga
 Jam 18.15 WITA, klien sholat maghrib
 Jam 19.00 WITA, klien makan malam kemudian menonton TV bersama keluarga
 Jam 19.40 WITA, klien sholat isya
 Jam 20.00 WITA, klien menutup warung
 Jam 20.30 WITA, klien menonton TV
Jam 21.00 WITA, klien istirahat/tidur

8. Riwayat Kesehatan
Keluhan - keluhan utama :
Klien mengatakan sering BAK baik siang maupun di malam hari dan terbangun di malam
hari karena lapar. Klien juga mengeluh penglihatannya kabur dan badan terasa lemah.
Menurut klien, keluhan sering BAK terjadi karena gula darahnya yang tinggi. Hal ini
diketahui klien setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh petugas kesehatan saat
memeriksakan kesehatannya. Adapun menurut klien, penglihatannya yang kabur terjadi
karena faktor usia.
Pengetahuan mengenai kondisi kesehatan saat ini:
Ny. R mengeluh sering BAK. Klien mengetahui gejala DM namun masih terbatas ke
pemahaman bahwa gejala DM hanya jika sering BAK. Pasien tidak mengetahui penyebab
dari penyakit yang dideritanya dan pengetahuan tentang penyakitnya masih kurang. Anak
Ny. R mengatakan bahwa ia membawa ibunya untuk memeriksakan kesehatannya ke
petugas kesehatan pada tanggal 24 Oktober 2020 dengan hasil GDS 355 mg/dl.
Pemahamannya terhadap proses penuaan:
Pasien memahami bahwa dirinya sudah memasuki usia lanjut, pasien juga mengatakan
bahwa dirinya sudah tidak sekuat dulu, dimana kondisi fisik akan semakin menurun dan
mudah terserang penyakit. Dalam hal makanan dan kebiasaan hidup, pasien tidak ada
pantangan untuk memakan makanan tertentu sebagai langkah pencegahan agar
penyakitnya tidak semakin memburuk.
Status kesehatan umum sejak 6 bulan terakhir:
Anak Ny. R mengatakan bahwa ia membawa ibunya untuk memeriksakan kesehatannya
ke klinik praktik swasta pada tanggal 29 September 2020 dan didiagnosis DM dengan
hasil GDS 385 mg/dl.
Status kesehatan umum sejak 5 tahun yang lalu:
Tidak ada
Penyakit masa kanak-kanak:
Klien mengatakan waktu kecil sering sakit perut
Penyakit serius/kronik:
Diabetes Melitus
Trauma:
Pasien tidak pernah mengalami trauma
Perawatan di rumah sakit:
Pasien mengatakan belum pernah dirawat inap
Riwayat operasi:
Pasien mengatakan belum pernah dioperasi
Status obstetric:-

Obat-obatan
Nama obat dan dosis :
- Metformin gr/12 jam/oral
Dokter yang menginstruksikan : Halija, S.Kep., Ns
Tanggal resep : 24 Oktober 2020

Masalah-masalah berkaitan dengan Konsumsi Obat


Defisit (Uraikan jika ada keterbatasan dalam konsumsi obat): -
Efek samping yang tidak menyenangkan : kadang memberikan tidur siang yang lama
Persepsi keefektifan :-
Kesulitan memperoleh :-
Riwayat Alergi
Obat-obatan : Tidak ada
Makanan : Tidak ada
Alergi lain : Tidak ada
Faktor lingkungan : Tidak ada

Nutrisi
Uraikan jenis makanan untuk pagi, siang, dan malam:
Pada pagi hari, klien minum air hangat jika bangun tidur (selesai sholat subuh) dan
sarapan dengan menu nasi dan lauk berupa ikan, pada siang dan malam hari klien
memakan nasi, lauk pauk dan sayur.
BB saat ini : 46 kg, LILA : 25 cm
Riwayat peningkatan/penurunan BB :
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat perubahan berat badan
Frekuensi makan :
Klien mengatakan frekuensi makannya >3 kali sehari
Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan (mis:pendapatan
tidak adekuat, kurang transportasi, masalah menelan/mengunyah, stress
emosional:
Klien mengatakan tidak ada masalah yang mempengaruhi makannya
Kebiasaan sebelum, saat, atau setelah makan:
Berdoa sebelum makan (membaca basmalah), mencuci tangan sebelum dan setelah
makan, setelah makan membaca hamdalah.
9. Riwayat Keluarga (Genogram)

Ny. R
(70 thn)

Keterangan:
: Laki- Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Klien

10. Tinjauan Sistem


Tanda tanda vital :
o Tekanan darah : 120/90 mmHg
o Nadi : 84x/menit
o Pernafasan : 20x/menit
o Suhu : 36,50C
Hemopoetik Ya
Perdarahan/memar -
Pembengkakan kelenjar limfe -
Anemia -
Riwayat tranfusi darah -

Kepala Ya
Sakit kepala -
Trauma masa lalu -
Pusing 
Gatal Kulit kepala -

Mata Ya
Perubahan penglihatan 
Kacamata/lensa kontak -
Nyeri -
Airmata berlebihan -
Pruritus -
Bengkak sekitar mata -
Floater -
Diplopia -
Kabur 
Fotofobia -
Riwayat infeksi -
Tanggal pemeriksaan mata -
Terakhir
Dampak pada aktivitas sehari- -
Hari

Leher Ya
Kekakuan -
Nyeri/nyeri tekan -
Benjolan /massa -
Keterbatasan gerak -
Payudara Ya Mual muntah -
Benjolan /massa - Hematemesis -
Nyeri/ nyeri tekan - Kardiovaskuler
Perubahan nafsu makan Ya -
Bengkak - NyeriIntoleran
dada makanan - -
Keluar cairan dari putting susu - Palpitasi
Ulkus - -
Perubahan pada putting susu - SesakNyeri
nafas - -
Pola pemeriksaan payudara - Dipsnea pada aktivitas
Ikterik - -
Sendiri Dipsneanoktural paroksimal
BenjolanSistem
/massaEndokrin - Ya
-
Tanggal dan hasil mamogram - Murmur
Intoleran
Perubahan terhadap panas
kebiasaan defekasi - -
Terakhir Edema
Intoleran
Diare terhadap dingin - -
Perkemihan Ya
Varises
Goiter
Konstipasi - -
Disuria -
KakiPigmentasi
timpang kulit/tekstur
Melena - -
Pernafasan Ya Menetes -
Parestesia
Perubahan
Hemoroid rambut - -
Batuk - Ragu-ragu -
Perubahan warnarektum
Polifagia
Perdarahan kaki - -
Sesak napas - Hematuria -
Polidipsia
Poladefekasi biasanya -
Hemoptisis - Poliuria 
Poliuria 
Sputum - Oliguria -
Mengi - Nokturia 
Asma/alergi pernapasan - Inkontinensia -
Tanggal & hasil pemeriksaan - Nyeri saat berkemih -
Dada terakhir Batu -
Infeksi -
Gastrointestinal Ya
Disfagia -
Tidak dapat mencerna -
Genito reproduksi Wanita Ya
Nyeri uluhati - Lesi -
Sistem Saraf Ya Rabas -
Muskuloskeletal Ya
SakitPersendian
kepala Dispareunia -
Nyeri -
Kejang Perdarahan pasca sanggama -
Kekakuan --
Sinkope/serangan jantung Nyeri pelvic -
Pembengkakan sendi --
Paralisis Sistokel/rektokel/prolaps -
Deformitas --
Paresis Penyakit kelamin -
Spasme --
Masalah koordinasi Infeksi -
Kram --
Tie/tremor/spasme Masalah aktivitas seksual -
Kelemahan otot --
Parestesia Riwayat menopause (usia,gejala, 
Masalah cara berjalan -- Masalah pasca menopause)
Cedera kepala
Nyeri punggung -- Tanggaldan hasil pap paling akhir -
Masalah memori
Protesa --
Kebiasaan latihan/olahraga -
DampakPsikososial
pada Aktivitas sehari2 -Ya
Cemas -
Depresi -
Insomnia -
Menangis -
Tingkat kemandirian melakukan aktivitas dasar sehari-hari:
 Klien mengatakan saat ini tidak mengalami gangguan, dan klien melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri
Tingkat kemandirian: A (Kemandirian dalam hal makan, berpakaian,
kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi)
Skala Depresi :
Skor 2 (tidak ada gejala depresi)
Fungsi intelektual/memori:
Kesalahan 3 artinya kerusakan intelektual sedang
Masalah-masalah lain yang ditemukan:
 Pengkajian pola tidur skor 17 (tidak insomnia)
 Pengkajian risiko jatuh (TUG skor 10 artinya tidak berisiko jatuh dan home
safety assessment skor 1 artinya tidak berisiko jatuh)
Tingkat kemandirian dalam melakukan aktivitas dasar sehari-hari:
Tingkat Kemandirian A (Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia,
ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi)

Pangkep, 27 Oktober 2020


Yang melakukan pengkajian,

Hasni
A. FORMAT PENGKAJIAN ADL

Index ADL Katz


Index Kemandirian Dalam Aktivitas Sehari-hari

Index kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dibuat berdasarkan evaluasi kemandirian atau
ketergantungan fungsional klien dalam hal mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah,
kontinensia, dan makan. Definisi spesifik dari kemandirian atau ketergantungan fungsional
diuraikan di bawah index.
A : Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan.
E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan.
F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan
satu fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
C, D, E, atau F.
 Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif, kecuali
seperti secara spesifik diperlihatkan di bawah ini. Seorang klien yang menolak untuk
melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap
mampu.

Mandi (spon, pancuran, atau bak)


Mandiri : Bantuan hanya pada satu bagian tubuh (seperti punggung atau
ekstremitas yang cacat) atau mandi sendiri sepenuhnya.
Tergantung : Bantuan lebih dari 1 bagian tubuh, dibantu masuk dan keluar bak, atau tidak
dapat mandi sendiri.

Berpakaian
Mandiri :Mengambil baju dari lemari / laci, berpakaian, melepaskan pakaian,
mengancing pakaian,mengikat dan melepas ikatan sepatu.
Tergantung : Tidak berpakaian sendiri atau dibantu sebagian

Ke kamar kecil
Mandiri : Ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil, merapikan baju,
membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya pada malam hari dan dapat/ tidak dapat menggunakan
alat bantu.
Tergantung : Menggunakan bedpan atau pispot atau dibantu saat masuk dan menggunakan
toilet.
Berpindah
Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri
( menggunakan/tidak menggunakan alat bantu)
Tergantung : Dibantu saat berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi, tidak melakukan satu
atau lebih perpindahan.

Kontinensia
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
Tergantung : Inkontinensia total atau parsial pada BAB dan BAK, control total atau parsial
dengan enema, atau penggunaan urinal dan/atau bedpan secara teratur.

Makan
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memasukkannya ke mulut,
(memotong-motong daging/ikan, mengolesi roti dengan mentega tidak
dimasukkan dalam evaluasi).
Tergantung : Dibantu saat makan, tidak makan sama sekali, atau makan
parenteral.

Hasil : Klien berada dalam Score A (Kemandirian dalam hal makan, berpakaian,
kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi)
Penilaian Barthel Indeks

No Kriteria Dengan Mandiri Keterangan


bantuan
1. Makan 5 10 (√) Frekuensi : 3-5 x sehari
Jumlah : satu porsi
Jenis : Nasi, sayur, ikan
2. Minum 5 10 (√) Frekuensi : 8-10 x sehari
Jumlah : satu gelas sekali
minum
Jenis : air putih

3. Berpindah dari kursi 5-10 15 (√)


roda ketempat tidur,
sebaliknya
4. Personal toileting 0 5 (√) Frekuensi : 2 x sehari
(cuci muka, menyisir
rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 10 (√)
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 (√) Frekuensi : 2 x sehari
7. Jalan di permukaan 0 5 (√)
datar
8. Naik turun tangga 5 10 (√)
9. Mengenakan pakaian 5 10 (√)
10. Kontrol Bowel (BAB) 5 10 (√) Frekuensi : 1 x sehari
Konsistensi : lunak
11. Kontrol bladder(BAK) 5 10 (√) Frekuensi : 5-7 x sehari
Warna : kuning jernih
12. Olahraga /latihan 5 10 (√) Frekuensi : Beraktivitas fisik
dengan berkebun setiap hari
13. Rekreasi /pemanfaatan 5 10 (√) Jenis : nonton TV, berkebun
waktu luang Frekuensi : setiap hari

Score : 130 ( klien mandiri)

Keterangan : 130 : Mandiri , 65-125 : Ketergantungan sebagian, 60 : Ketergantungan


total
B. FORMAT PENGKAJIAN DEPRESI

SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE

1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda ? YA


2. Apakah anda mengurangi hobi dan aktivitas sehari-hari ? Tidak
3. Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong ? Tidak
4. Apakah anda sering merasa bosan ? Tidak
5. Apakah anda selalu bersemangat ? Ya
6. Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? Ya (1)
7. Apakah anda selalu merasa bahagia ? Ya
8. Apakah anda sering merasa putus asa ? Tidak
9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari daripada keluar dan
melakukan sesuatu yang baru ? Ya
10. Apakah anda merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan dibanding
dengan orang lain ? Ya
11. Apakah anda berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan ? Ya
12. Apakah anda merasa tak berguna ? Tidak
13. Apakah anda merasa berenergi ? Ya
14. Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tidak ada harapan ? Tidak
15. Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik daripada anda ? Ya (1)
 Skor 1 poin untuk tiap respon yang sesuai dengan jawaban YA atau TIDAK setelah
pertanyaan.
 Skor 5 atau lebih menunjukkan adanya depresi.

HASIL : SKOR 2
C. FORMAT PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF

ISAACS – WALKEY IMPAIRMENT MEASUREMENT

1. Apa nama tempat ini ? tahu


2. Ini hari apa ? tahu
3. Ini bulan apa ? tahun
4. Tahun berapa sekarang ? tahu
5. Berapa umur klien ? tahu
6. Tahun berapa klien lahir ? lupa
7. Bulan berapa klien lahir ? lupa
8. Tanggal berapa klien lahir ? lupa
9. Berapa lama klien tinggal dirumah ini ? tahu

Keterangan :
Kesalahan 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 - 4 : kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8 – 9 : kerusakan intelektual berat

Hasil :

Kesalahan 3 artinya kerusakan intelektual sedang


D. FORMAT PENGKAJIAN POLA TIDUR

INSOMNIA RATING SCALE

No Pernyataan Jawaban

TP K SR SL

1 Kesulitan untuk memulai tidur 1


2 Tiba-tiba terbangun pada malam hari 3
3 Biasa terbangun lebih awal/dini hari 2
4 Merasa mengantuk disiang hari 3
5 Sakit kepala pada pagi/siang hari 2
6 Merasa kurang puas dengan tidur anda 1
7 Merasa kurang nyaman/gelisah saat tidur 1
8 Mendapat mimpi buruk 1
9 Badan terasa lemas, letih, kurang bertenaga setelah 1
tidur
10 Jadwal jam tidur sampai terbangun tidak beraturan 1
11 Tidur selama 6 jam dalam semalam 1

Keterangan:
TP (Tidak pernah) :1
K (Kadang-kadang) :2
SR (Sering) :3
SL (Selalu) :4

Nilai total: 17

 Tidak insomnia :11-19


 Insomnia ringan :20-27
 Insomnia berat :28-36
 Insomnia sangat berat : 37-44

E. FORMAT PENGKAJIAN RISIKO JATUH


1. Pemeriksaan Timed Up & Go Test
Pengkajian untuk melihat penampilan dari fungsi musculoskeletal dimulai dengan
melakukan observasi kemampuan mobilisasi dan aktivitas. Kita dapat melakukan
dengan The Time Up and Go (TUG) test.
Patient : Ny R Date: 27 Oktober 2020 Time: 19.15 WITA
The Timed Up and Go (TUG) Test
Tujuan: untuk mengkaji mobilitas
peralatan : Stopwatch
petunjuk : lansia menggunakan alas kaki yang biasa digunakan dan dapat menggunakan
alat bantu jalan bila diperlukan. Diawali dengan lansia duduk bersandar di kursi yang
berlengan dan menghadap garis lurus sepanjang jarak 3 meter di lantai
Instruksi untuk Lansia :
Ketika saya ucapkan “ Go” saya ingin anda :
1. Bangun dari kursi
2. Berjalan mengikuti garis di lantai pada kecepatan normal
3. Berbalik
4. Jalan kembali ke kursi pada kecepatan normal
5. Duduk kembali ke kursi
Pada saat berkata “Go” maka penghitungan waktu dimulai. Stop menghitung waktu pada saat
lansia duduk kembali, dan catatlah.
Waktu : 10 Detik
Seorang lansia yang menghabiskan waktu ≥ 12 detik untuk menyelesaikan TUG test
maka termasuk Risiko Tinggi Jatuh
Lakukan Observasi stabilitas Postural lansia, gaya berjalan, panjang langkah, dan
pergerakan saat berjalan.
2. Pengkajian Keamanan Rumah (Home Safety Assessment)
No. Situasi dan Kondisi Rumah Ya (1) Tidak (0) Ket
1 Apakah penerangan rumah tidak cukup (gelap)? 
2 Apakah sinar matahari tidak dapat masuk ke dalam rumah? 
3 Apakah lantai licin ? 
4 Apakah penataan barang-barang di dalam rumah rapi 
(berantakan)?
5 Apakah di dalam rumah ada tangga atau lantai yang tidak rata? 
6 Apakah lantai kamar mandi licin ? 
7 Apakah tempat buang air besar tidak memakai kloset 
8 Apakah tempat tidur lansia terlalu tinggi? 
9 Apakah WC tidak dekat dengan kamar lansia? 
10 Apakah tempat duduk terlalu tinggi bagi lansia? 

Kesimpulan: Skor lebih dari 5 = Berisiko jatuh


Hasil : Skor 1

A. ANALISIS DATA

Hari/Tanggal : Rabu, 28 November 2019 Kasus 1 / Inisial Klien : Ny. R


Data Fokus Diganosa Keperawatan

Faktor risiko Domain 2 : Nutrisi


 Klien mengatakan sering BAK di siang hari Kelas 4 : Metabolisme
(poliuria) dan BAK dimalam hari (Nokturia) (5-7
kali/hari) Risiko ketidakstabilan kadar
 Klien mengeluh sering merasa haus (polidipsi)(3-5 glukosa darah
kali/ hari) dan lapar (polifagi) (8-10 gelas/hari)
 Anak Ny. R mengatakan bahwa pada tanggal 24
Oktober 2020, Ny. R memeriksakan kesehatannya
ke klinik praktik perawat mandiri dengan hasil
GDS 355 mg/dl.
 Klien mengatakan tidak ada pantangan untuk
memakan makanan tertentu atau perilaku
mengontrol kadar gula darah (klien tampak
memakan makanan yang manis /biskuit)
DS:
 Klien mengatakan jarang untuk memeriksakan
kesehatannya
 Klien mengatakan tidak ada pantangan untuk
Domain 5: Persepsi
memakan makanan tertentu atau perilaku
mengontrol kadar gula darah Kelas 4: Kognisi
DO:
 Klien bertanya tentang penyakitnya
Defisiensi pengetahuan
 Klien bertanya tentang diet yang baik untuk
penyakitnya.
 Hasil ISAACS-WALKEY IMPAIRMENT
MEASUREMENT dengan kesalahan 3 yang berarti
kerusakan intelektual ringan
Faktor Risiko :
 Klien berusia 70 tahun (≥ 65 tahun)
 Penglihatan kabur Domain 11: Keamanan/
 Rumah klien rumah panggung Perlindungan
 Kamar mandi berada di bawah (kolong
rumah) dan tidak berdekatan dengan kamar Kelas 2 : Cedera Fisik
pasien
 Hasil ISAACS-WALKEY IMPAIRMENT Risiko jatuh
MEASUREMENT dengan kesalahan 3
yang berarti kerusakan intelektual ringan
 GDS 355 mg/dl
B. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Intervensi
.
1. Domain 2 : Nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali Domain 2: Fisiologis kompleks
Kelas 4 : Metabolisme kunjungan diharapkan ketidakstabilan kadar glukosa Kelas G : Manajemen elektrolit dan asam basa
darah tidak terjadi dengan kriteria hasil: Intervensi :
Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Manajemen hiperglikemi (2120)
perilaku 1. Review riwayat kadar glukosa klien dan keluarga
Risiko ketidakstabilan Kelas FF : Manajemen kesehatan 2. Monitor kadar glukosa darah
kadar glukosa darah Outcomes : Manajemen diri : diabetes (1619), 3. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi: poliuri,
(00179) yaitu tindakan yang dilakukan Ny. R dan keluarga polidipsi, polifagi, kelemahan, pandangan kabur, dan
untuk mengelola diabetes, pengobatan, pencegahan sakit kepala
perkembangan penyakit dan komplikasinya 4. Dorong asupan cairan oral
meningkat dari 2 (jarang menunjukkan) menjadi 4 5. Anjurkan klien dan keluarga untuk menjaga
(sering menunjukkan) dengan indikator: kebersihan mulut
1. Mengikuti diet yang direkomendasikan 6. Fasilitasi kepatuhan terhadap diet yang disarankan
2. Menggunakan obat-obatan sesuai resep 7. Ajarkan pada klien dan keluarga mengenai
3. Menggunakan pelayanan kesehatan sesuai dengan manajemen diabetes seperti penggunaan obat oral,
kebutuhan monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan
kapan mencari bantuan petugas kesehatan

2. Domain 5: Persepsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali Domain 3: Perilaku
Kelas 4: Kognisi kunjungan diharapkan defisiensi pengetahuan teratasi Kelas G : Pendidikan pasien
dengan kriteria hasil: Intervensi :
Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Pengajaran: proses penyakit (5602)
perilaku 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga terkait proses
Defisiensi pengetahuan Kelas S : Pengetahuan tentang kesehatan penyakit
(00126) Outcomes : Pengetahuan : manajemen diabetes 2. Review pengetahuan keluarga tentang penyakit
(1820), yaitu tingkat pemahaman yang disampaikan 3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit
Ny. R dan keluarga tentang diabetes, pengobatan dan 4. Identifikasi faktor penyebab penyakit
pencegahan komplikasi meningkat dari 2 5. Berikan informasi tentang keadaan penyakit
(pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) 6. Beri ketenangan terkait kondisi keluarga yang sakit
dengan indikator: sesuai kebutuhan
1. Faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi 7. Jelaskan alasan program pengobatan yang
2. Tanda dan gejala penyakit direkomendasikan
3. Tindakan yang diambil dalam mengatasi kadar 8. Dorong pasien untuk menggali pilihan-pilihan
glukosa darah pengobatan sesuai yang diindikasikan
4. Dampak atau komplikasi penyakit 9. Anjurkan keluarga untuk melaporkan tanda dan
5. Pencegahan hiperglikemi gejala kepada tenaga kesehatan
6. Manfaat manajemen penyakit Pengajaran: perawatan kaki (5603)
7. Peran diet dalam mengontrol kadar gula darah 1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga terkait
8. Praktik pencegahan perawatan kaki perawatan kaki
2. Sediakan petunjuk perawatan kaki secara tertulis
3. Tentukan kemampuan klien dan rekomendasikan
bantuan dari keluarga pada klien dengan keterbatasan
penghilatan
4. Rekomendasikan klien dan keluarga untuk
mengamati kaki setiap hari pada semua permukaan
dan d sela-sela jari untuk menemukan adanya
kemerahan, bengkak, hangat, kering, atau adanya
area luka terbuka
5. Ajarkan klien dan keluarga tentang cara memotong
kuku yang tepat
6. Ajarkan klien dan keluarga untuk mencuci kaki
setiap hari negan mengunakan air hangat dan sabun
yang lembut
7. Ajarkan klien dan keluarga untuk mengeringkan kaki
dengan seksama setelah dicuci terutama sela-sela ibu
jari
8. Ajarkan klien da keluarga untuk melembabkan kaki
setiap hati dengan memberikan pelembab
9. Instruksikan klien agar menghindari hal-hal yang
bisa menyebabkan cedera pada kaki misalnya panas,
dingin, tidak memakai alas kaki, atau alas kaki yang
terbuka di bagian depan
10. Beritahukan klien untuk menemui tenaga kesehatan
jika terdapat lesi atau luka yang tidak sembuh-
sembuh
3. Domain 11: Keamanan/ Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali Domain 4: Keamanan
Perlindungan kunjungan diharapkan jatuh tidak terjadi dengan Kelas V : Manajemen risiko
Kelas 2 : Cedera Fisik kriteria hasil: Intervensi :
Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Pencegahan jatuh (6490)
perilaku  Identifikasi kekurangan baik kognitif atau
Risiko jatuh dengan faktor Kelas T : Kontrol risiko dan keamanan fisik dari klien
Outcomes : Perilaku pencegahan jatuh (1909),  Identifikasi perilaku dan faktor yang
(00155)
yaitu tindakan seseorang atau keluarga untuk
mempengaruhi resiko jatuh
meminimalkan faktor risiko yang mungkin memicu
kejadian jatuh di lingkungan sendiri meningkat dari 2  Monitor gaya berjalan
(jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering  Ajarkan kepada klien bagaimana jika jatuh
menunjukkan) dengan indikator: untuk meminimalkan cedera
1. Menggunakan pegangan tangan seperti yang  Hindari menempatkan barang yang tidak
diperlukan sesuai di permukaan lantai
2. Memberikan pencahayaan yang memadai  Sediakan pencahayaan yang cukup dalam
3. Menghilangkan pasir, tumpahan dan bend-benda rangka meningkatkan pandangan
berbahaya dari lantai  Sediakan permukaan lantai yang tidak licin
 Sediakan lampu malam hari disisi tempat tidur
 Ajarkan anggota keluarga mengenai faktor
risiko yang berkontribusi terhadap adanya
kejadian jatuh dan bagaimana bisa
menurunkan risiko ini
 Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
(Herdman & Kamitsuru, 2015)(Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013) (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Waktu DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP)


Kunjungan Risiko ketidakstabilan 1. Mereview riwayat glukosa darah klien dan keluarga S:
1 kadar glukosa darah Hasil:  Keluarga mengatakan sudah membatasi konsumsi
(00179) Keluarga mengatakan bahwa DM klien teridentifikasi sejak 3 gula dan meminum obat secara teratur (skala 3 →
bulan yang lalu, adapun riwayat keluarga diketahui bahwa suami kadang-kadang menunjukkan)
dan anak ketiga klien meninggal dunia karena DM O:
Senin, 2
2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemi  Klien mampu mengungkapkan pendapatnya tanda
November
Hasil: dan gejala DM yang dirasakan
2020
Klien mengatakan sering merasa lapar sehingga dalam sehari  Klien aktif dalam bertanya dan menjawab
pasien makan 3-5 kali, sering merasa haus, sering BAK (5-6 pertanyaan saat evaluasi (dibantu keluarga)
kali), dan pandangan kabur  Terdapat kontak mata selama proses diskusi
Pukul 13.15 3. Memfasilitasi kepatuhan terhadap diet yang disarankan A: Risiko ketidakstabilan gula darah tidak
-13.35 (mengonsumsi sayuran) terjadi
WITA Hasil: P: Lanjutkan intervensi
Klien mengatakan akan membatasi mengonsumsi makanan yang  Monitor ulang tanda dan gejala hiperglikemi: poliuri,
mengandung banyak gula seperti teh dan biskuit dan banyak polidipsi, polifagi, kelemahan, pandangan kabur, dan
mengonsumsi sayuran sakit kepala
4. Mengajarkan klien dan keluarga mengenai manajemen diabetes  Anjurkan klien dan keluarga menjaga kebersihan
seperti penggunaan obat oral dan waktu untuk mencari bantuan mulut
kesehatan  Review kepatuhan terhadap diet yang disarankan
Hasil:  Ajarkan kembali pada klien dan keluarga mengenai
manajemen diabetes seperti penggunaan obat oral
Klien mengatakan akan rutin dalam mengkonsumsi obat yang
dan kapan mencari bantuan petugas kesehatan
diresepkan dan mengunjungi fasilitas kesehatan dengan
dukungan keluarga

Defisiensi 1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan klien terkait proses S:


pengetahuan (00126) penyakit  Klien dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan
Hasil: gejala DM yaitu sering BAK, kesemutan (skala 4
Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab dari penyakit → pengetahuan baik)
yang dideritanya  Keluarga mengatakan akan mengawasi makanan
2. Menjelaskan tanda-gejala penyakit DM yang dimakan oleh klien (skala 4 → pengetahuan
Hasil: baik)
Pasien mengatakan tanda penyakit berupa banyak kencing,  Klien dan keluarga dapat memahami dan
sering haus dan merasa lapar mengulang cara perawatan kaki (skala 4 →
3. Menjelaskan faktor penyebab penyakit pengetahuan baik)
Hasil: O:
Klien mengatakan ketrurunan menjadi penyebab DM  Klien didampingi keluarga mampu mengulangi
4. Mendiskusikan program pengobatan materi yang telah disampaikan
Hasil:  Klien didampingi keluarga bertanya dan menjawab
Klien mengatakan akan rutin mengonsumsi obat pertanyaan evaluasi
antihiperglikemik yang telah diresepkan, membatasi A: Defisiensi pengetahuan belum teratasi
konsumsi gula, dan mengkonsumsi buah serta sayur. Klien P: Lanjutkan intervensi
juga diberikan pengenalan untuk melakukan senam kaki  Review pengetahuan keluarga tentang penyakit
diabetik yang akan dilaksanakan pada kunjungan selanjutnya  Diskusikan perubahan gaya hidup lebih sehat untuk
5. Mengkaji pengetahuan klien tentang perawatan kaki mencegah komplikasi atau mengontrol proses
Hasil: penyakit
Klien dan keluarga belum mengetahui apa itu perawatan kaki  Dorong pasien untuk menggali pilihan-pilihan
dan juga belum pernah melakukannya sebelumnya pengobatan sesuai yang diindikasikan
 Instruksikan keluarga untuk mengontrol tanda dan
6. Menyediakan petunjuk perawatan kaki dan mengajarkan
gejala penyakit dan melaporkannya ke tenaga
klien dan keluarga langkah-langkah untuk melakukan kesehatan
perawatan kaki  Diskusikan kembali program pengobatan (ajarkan
Hasil: senam kaki diabetik)
Klien diberikan selebaran berisi cara perawatan kaki dimana  Review pengetahuan klien terkait perawatan kaki
perawat menjadi fasilitator dan klien serta keluarga mengikuti  Ajarkan kembali terkait cara perawatan kaki
cara perawatan kaki tersebut. Klien dan keluarga juga
diperkenalkan terkait senam kaki diabetik yang akan
dilakukan pada kunjungan II
7. Menginstruksikan klien dan keluarga untuk mengunjungi
tenaga kesehatan jika terdapat luka yang tak kunjung sembuh
Hasil:
Klien dan keluarga mengatakan akan mengunjungi tenaga
kesehatan jika klien memiliki luka.
Risiko jatuh (00155) 1. Mengidentifikasi kekurangan baik kognitif atau fisik dari S:
klien  Klien mengatakan penglihatannya kabur
Hasil :  Klien mengatakan bahwa ia terkadang
Klien mengatakan penglihatannya kabur dan kamar mandi menggunakan pegangan tangan pada tangga jika
berada diluar rumah (di kolong rumah) menuruni rumah (skala 3 → kadang menunjukkan)
2. Monitor gaya berjalan O : Faktor Risiko
Hasil:
 Penglihatan klien kabur
Gaya berjalan klien tanpa gangguan dan tidak menggunakan
alat bantu  Rumah tertata dengan rapi dan lantai yang tidak
3. Menganjurkan klien dan keluarga untuk meletakkan benda- licin
benda dalam jangkauan  Rumah klien rumah panggung dan sudah memiliki
Hasil: pegangan pada tangga
Keluarga akan meletakkan air minum klien di sisi tempat  Kamar mandi berada diluar dan tidak berdekatan
tidur dengan kamar pasien
4. Menyediakan permukaan lantai yang tidak licin A: Resiko jatuh tidak terjadi
Hasil: P : Lanjutkan Intervensi
Klien dan keluarga akan menjaga kebersihan rumah dna  Monitor gaya berjalan
lantai rumah agar tidak licin  Sediakan pencahayaan yang cukup dalam rangka
5. Menyediakan pencahayaan yang cukup dalam rangka meningkatkan pandangan
meningkatkan pandangan  Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
Hasil:
Keluarga mengatkan akan menyediakan lampu agar
pandangan klien tidak terganggu di malam hari
6. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan
berikutnya
Hasil :
Ny.R dan mahasiswa menyepakati untuk kunjungan ke II
pada hari Rabu, 4 November 2020
Kunjungan Risiko ketidakstabilan 1. Memonitor kembali tanda dan gejala hiperglikemi S:
II kadar glukosa darah Hasil:  Klien mengatakan telah menjaga kebersihan mulut
(00179) Klien mengatakan masih sering merasa lapar dan makan 3-5 (skala 4 → sering menunjukkan)
Rabu, 4 kali sehari, sering merasa haus, sering BAK (4-5 kali), dan  Keluarga mengatakan sudah membatasi konsumsi
November pandangan masih terasa berawan gula dan meminum obat secara teratur (skala 4 →
2020 2. Menganjurkan agar klien dan keluarga tetap menjaga sering menunjukkan)
kebersihan mulut O:
Pukul 19.15- Hasil:  Klien mampu diet yang harus dipatuhi berupa
19.30 WITA Klien mengatakan menyikat gigi setiap kali selesai mandi (2 membatasi penggunaan gula dan banyak
kali sehari) mengonsumsi sayur
3. Mereview kembali kepatuhan terhadap diet yang disarankan  Klien aktif dalam bertanya dan menjawab
Hasil: pertanyaan saat evaluasi (dibantu keluarga)
Klien bersama keluarga mengatakan bahwa telah membatasi  Terdapat kontak mata selama proses diskusi
mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula seperti A: Risiko ketidakstabilan gula darah tidak
memakai gula diabetik saat meminum teh dan mengurangi terjadi
memakan biskuit yang manis serta mengonsumsi sayur P: Lanjutkan intervensi:
4. Mengajarkan kembali kepada klien dan keluarga mengenai  Monitor ulang tanda dan gejala hiperglikemi: poliuri,
manajemen diabetes seperti penggunaan obat oral, dan waktu polidipsi, polifagi, kelemahan, pandangan kabur, dan
untuk mencari bantuan kesehatan sakit kepala
Hasil:  Review kepatuhan terhadap diet yang disarankan
Klien mengatakan rutin dalam mengkonsumsi obat yang  Ajarkan kembali pada klien dan keluarga mengenai
diresepkan yakni 2 x/hari saat sarapan dan makan malam dan manajemen diabetes seperti penggunaan obat oral
mengunjungi fasilitas kesehatan dengan dukungan keluarga dan kapan mencari bantuan petugas kesehatan
Defisiensi 1. Mereview pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit S:
pengetahuan Hasil:  Klien dan keluarga mampu merubah gaya hidup
(00126) Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala DM lebih sehat untuk mengontrol penyakit diantaranya
2. Mendiskusikan perubahan gaya hidup lebih sehat untuk
mengurangi konsumsi gula (skala 3 → pengetahuan
mencegah komplikasi atau mengontrol proses penyakit
Hasil: sedang)
Klien dan keluarga mengatakan bahwa telah  Keluarga memahami dan mengikuti langkah senam
mengurangi/membatasi konsumsi gula, yakni mengganti gula kaki diabetik namun belum bisa mengulang dengan
biasa dengan gula diabetik jika ingin meminum teh baik (skala 3→ pengetahuan sedang)
3. Memfasilitasi klien untuk menggali pilihan-pilihan O:
pengobatan sesuai yang diindikasikan
 Pasien mampu mengulangi materi yang telah
Hasil: disampaikan
Klien menjalani pengobatan DM diantaranya mengonsumsi  Pasien aktif dalam bertanya dan mempraktikkan
obat oral dan mengatur pola diet penderita DM perawatan kaki serta menjawab pertanyaan evaluasi
4. Menginstruksikan keluarga untuk mengontrol tanda dan
(dibantu keluarga)
gejala penyakit dan melaporkannya ke tenaga kesehatan
Hasil: A: Defisiensi pengetahuan belum teratasi
Klien dan keluarga telah memahami tanda dan gejala DM dan P: Lanjutkan intervensi
akan memeriksakan kesehatannya ke tenaga kesehatan jika  Review pengetahuan keluarga tentang penyakit
tanda dan gejala muncul atau semakin memberat  Instruksikan keluarga untuk mengontrol tanda dan
5. Mereview program pengobatan gejala penyakit dan melaporkannya ke tenaga
Hasil: kesehatan
Klien bersama keluarga dapat mengikuti/mempraktikkan  Review program pengobatan (senam kaki diabetik)
senam kaki diabetik bersama perawat  Review pengetahuan klien terkait perawatan kaki
6. Mereview pengetahuan klien terkait perawatan kaki  Ajarkan kembali terkait cara perawatan kaki
Hasil:
Klien mengatakan bahwa perawatan kaki dilakukan agar
tidak terjadi luka
7. Mengajarkan kembali terkait cara perawatan kaki
Hasil:
Klien dan keluarga bersama fasilitator mempraktikkan
kembali cara perawatan kaki klien dan keluarga mengikuti
cara perawatan kaki tersebut
Risiko jatuh 1. Monitor gaya berjalan S:
Hasil:  Klien mengatakan penglihatannya kabur
(00155) Gaya berjala klien tanpa gangguan dan tidak menggunakan  Keluarga mengatakan bahwa lampu menuju kamar
alat bantu mandi telah diganti sehingga pandangan klien
2. Menyediakan pencahayaan yang cukup dalam rangka malam hari tidak terganggu (skala 4 → sering
meningkatkan pandangan menunjukkan)
Hasil:
 Klien mengatakan bahwa ia menggunakan
Keluarga mengatkan akan menyediakan lampu agar
pegangan tangan pada tangga jika menuruni rumah
pandangan klien tidak terganggu di malam hari
(skala 4 → sering menunjukkan)
3. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan
O : Faktor Risiko
berikutnya
Hasil :  Penglihatan klien kabur
 Rumah tertata dengan rapi dan lantai yang tidak
Ny.R dan mahasiswa menyepakati untuk kunjungan ke III licin
pada hari Jumat, 6 November 2020  Rumah klien rumah panggung dan sudah memiliki
pegangan pada tangga
 Kamar mandi berada diluar dan tidak berdekatan
dengan kamar pasien namun telah memiliki
penerangan
A: Resiko jatuh tidak terjadi
P :Pertahankan intervensi
 Evaluasi keterlibatan keluarga dalam merawat
klien utnuk selalu mendampingi klien terutama
jika klien terbangun di malam hari
 Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
Kunjungan Risiko ketidakstabilan 1. Memonitor kembali tanda dan gejala hiperglikemi S:
III kadar glukosa darah Hasil:  Klien mengatakan BAKnya sedikit berkurang (4-5
(00179) Klien mengatakan makan 3-5 kali sehari, sering merasa haus, kali/sehari)
Jumat, 6 BAK 4-5 kali), dan pandangan masih terasa berawan  Klien mengatakan telah menjaga kebersihan mulut
November 2. Mereview kembali kepatuhan terhadap diet yang disarankan (skala 4 → sering menunjukkan)
2020 Hasil:  Keluarga mengatakan sudah membatasi konsumsi
Klien bersama keluarga mengatakan bahwa telah membatasi gula dan meminum obat secara teratur (skala 4 →
Pukul 19.15- mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan sering menunjukkan)
19.30 WITA tidak meminum teh tetapi menggantinya dengan O:
menggunakan air hangat tanpa gula, dan mengurangi  Klien mampu menjalankan diet yang harus dipatuhi
memakan biskuit yang manis serta mengonsumsi sayur berupa membatasi penggunaan gula dan banyak
3. Mengajarkan kembali kepada klien dan keluarga mengenai mengonsumsi sayur
manajemen diabetes seperti penggunaan obat oral, dan waktu  Klien aktif dalam bertanya dan menjawab
untuk mencari bantuan kesehatan pertanyaan saat evaluasi (dibantu keluarga)
Hasil:  Terdapat kontak mata selama proses diskusi
Klien mengatakan rutin dalam mengkonsumsi obat yang A: Risiko ketidakstabilan gula darah tidak
diresepkan yakni 2 x/hari saat sarapan dan makan malam serta terjadi
mengunjungi fasilitas kesehatan dengan dukungan keluarga P: Pertahankan intervensi:
 Evaluasi keterlibatan keluarga dalam mendukung
dan merawat klien
Defisiensi 1. Mereview pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit S
pengetahuan Hasil:  Klien dan keluarga memiliki penegtahuan yang
(00126) Klien dibantu oleh keluarga (anak Ny R, yakni Ibu H) dapat baik terkait DM sepeti mampu menyebutkan gejala
menyebutkan tanda dan gejala DM
dan tanda DM (skala 4 → pengetahuan baik)
2. Menginstruksikan keluarga untuk mengontrol tanda dan
gejala penyakit dan melaporkannya ke tenaga kesehatan  Keluarga memahami dan mengikuti langkah
Hasil: perawatan kaki dan senam kaki diabetik serta dapat
Klien dan keluarga telah memahami tanda dan gejala DM dan mengulangnya dengan baik (skala 4 →
akan memeriksakan kesehatannya ke tenaga kesehatan jika pengetahuan baik)
tanda dan gejala muncul atau semakin memberat atau jika O:
terdapat luka yang tak kunjung sembuh
 Klien mampu mengulangi materi yang telah
3. Mereview program pengobatan
Hasil: disampaikan
Klien bersama keluarga dapat mengikuti/mempraktikkan  Klien aktif dalam bertanya dan mempraktikkan
senam kaki diabetik bersama perawat perawatan kaki serta menjawab pertanyaan evaluasi
4. Mereview pengetahuan klien terkait perawatan kaki (dibantu keluarga)
Hasil: A: Defisiensi pengetahuan teratasi
Klien mengatakan perawatan kaki dilakukan agar kaki
P: Pertahankan intervensi
terhindar dari luka dan tetap bersih
 Evaluasi keterlibatan keluarga dalam mendukung
5. Mengajarkan kembali terkait cara perawatan kaki
klien baik dalam hal mengingatkan klien terkait
Hasil: pengetahuan penyakit dan mempraktikkan
Klien dan keluarga bersama fasilitator mempraktikkan perawatan kaki serta senam kaki diabetik
kembali cara perawatan kaki klien dan keluarga mengikuti
cara perawatan kaki tersebut. Selanjutnya, klien dan keluarga
diminta untuk mengulangi langkah tersebut dan bisa diulangi
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing Interventions
Classification (6th ed.). Elsevier.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Deinisi dan Klasiikasi
2018-2020. Jakarta: EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification
(5th ed.). Elsevier.
DOKUMENTASI
A. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan Hari/Tanggal Dokumentasi
Pengkajian Selasa/ 27 Oktober 2020

Kunjungan I Senin/02 November 2020

Kunjungan II Rabu/04 November 2020

Kunjungan III Jumat/06 November 2020

B. Dokumentasi Media yang Digunakan


Media Dokumentasi
PPT

Leaflet

Langkah
perawatan
kaki

Langkah
senam kaki
diabetik

Anda mungkin juga menyukai