Oleh
Hasni
R014192020
Preseptor Institusi
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Selasa , 27 Oktober 2020 Inisial Klien : Ny. R
1. Riwayat Klien/Data Biografis
Nama : Ny. R Suku : Makassar
Tempat/tgl lahir : Tondong, 31 Oktober 1950 Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan Status : Cerai mati
Pendidikan : Tidak sekolah Orang yang paling
Alamat/no tlp : Kp. Kantisang Dekat dihubungi : Anak kandung
2. Riwayat Hidup
Pasangan Anak-anak
Hidup Hidup : 3 orang
Status kesehatan :- Nama & alamat :
Umur :- S, Laki-laki (Kab. Pangkep)
Pekerjaan :- H, Perempuan (Kab. Pangkep)
H, Perempuan (Kab. Kolaka timur, Kendari)
Meninggal Meninggal : 1 orang
Tahun meninggal : 1994 Tahun meninggal: 2019
Penyebab kematian : DM Penyebab kematian : DM +NHS
3. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini : Menjaga warung
Pekerjaan sebelumnya : Pedagang pakaian di pasar tradisional
Sumber pendapatan saat ini : Dibiayai oleh anak kandung
Keterangan :
TG : Tangga
TR : Teras
RK : Ruang keluarga
RM : Ruang makan
KT : Kamar Tidur
D : Dapur
WC : Kamar mandi
5. Riwayat Aktivitas di Waktu Luang
Hobi/minat : Nonton TV dan berkebun
Keanggotaan organisasi : Tidak ada
Liburan/perjalanan : Tidak ada
8. Riwayat Kesehatan
Keluhan - keluhan utama :
Klien mengatakan sering BAK baik siang maupun di malam hari dan terbangun di malam
hari karena lapar. Klien juga mengeluh penglihatannya kabur dan badan terasa lemah.
Menurut klien, keluhan sering BAK terjadi karena gula darahnya yang tinggi. Hal ini
diketahui klien setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh petugas kesehatan saat
memeriksakan kesehatannya. Adapun menurut klien, penglihatannya yang kabur terjadi
karena faktor usia.
Pengetahuan mengenai kondisi kesehatan saat ini:
Ny. R mengeluh sering BAK. Klien mengetahui gejala DM namun masih terbatas ke
pemahaman bahwa gejala DM hanya jika sering BAK. Pasien tidak mengetahui penyebab
dari penyakit yang dideritanya dan pengetahuan tentang penyakitnya masih kurang. Anak
Ny. R mengatakan bahwa ia membawa ibunya untuk memeriksakan kesehatannya ke
petugas kesehatan pada tanggal 24 Oktober 2020 dengan hasil GDS 355 mg/dl.
Pemahamannya terhadap proses penuaan:
Pasien memahami bahwa dirinya sudah memasuki usia lanjut, pasien juga mengatakan
bahwa dirinya sudah tidak sekuat dulu, dimana kondisi fisik akan semakin menurun dan
mudah terserang penyakit. Dalam hal makanan dan kebiasaan hidup, pasien tidak ada
pantangan untuk memakan makanan tertentu sebagai langkah pencegahan agar
penyakitnya tidak semakin memburuk.
Status kesehatan umum sejak 6 bulan terakhir:
Anak Ny. R mengatakan bahwa ia membawa ibunya untuk memeriksakan kesehatannya
ke klinik praktik swasta pada tanggal 29 September 2020 dan didiagnosis DM dengan
hasil GDS 385 mg/dl.
Status kesehatan umum sejak 5 tahun yang lalu:
Tidak ada
Penyakit masa kanak-kanak:
Klien mengatakan waktu kecil sering sakit perut
Penyakit serius/kronik:
Diabetes Melitus
Trauma:
Pasien tidak pernah mengalami trauma
Perawatan di rumah sakit:
Pasien mengatakan belum pernah dirawat inap
Riwayat operasi:
Pasien mengatakan belum pernah dioperasi
Status obstetric:-
Obat-obatan
Nama obat dan dosis :
- Metformin gr/12 jam/oral
Dokter yang menginstruksikan : Halija, S.Kep., Ns
Tanggal resep : 24 Oktober 2020
Nutrisi
Uraikan jenis makanan untuk pagi, siang, dan malam:
Pada pagi hari, klien minum air hangat jika bangun tidur (selesai sholat subuh) dan
sarapan dengan menu nasi dan lauk berupa ikan, pada siang dan malam hari klien
memakan nasi, lauk pauk dan sayur.
BB saat ini : 46 kg, LILA : 25 cm
Riwayat peningkatan/penurunan BB :
Keluarga mengatakan tidak ada riwayat perubahan berat badan
Frekuensi makan :
Klien mengatakan frekuensi makannya >3 kali sehari
Masalah-masalah yang mempengaruhi masukan makanan (mis:pendapatan
tidak adekuat, kurang transportasi, masalah menelan/mengunyah, stress
emosional:
Klien mengatakan tidak ada masalah yang mempengaruhi makannya
Kebiasaan sebelum, saat, atau setelah makan:
Berdoa sebelum makan (membaca basmalah), mencuci tangan sebelum dan setelah
makan, setelah makan membaca hamdalah.
9. Riwayat Keluarga (Genogram)
Ny. R
(70 thn)
Keterangan:
: Laki- Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Keturunan
: Klien
Kepala Ya
Sakit kepala -
Trauma masa lalu -
Pusing
Gatal Kulit kepala -
Mata Ya
Perubahan penglihatan
Kacamata/lensa kontak -
Nyeri -
Airmata berlebihan -
Pruritus -
Bengkak sekitar mata -
Floater -
Diplopia -
Kabur
Fotofobia -
Riwayat infeksi -
Tanggal pemeriksaan mata -
Terakhir
Dampak pada aktivitas sehari- -
Hari
Leher Ya
Kekakuan -
Nyeri/nyeri tekan -
Benjolan /massa -
Keterbatasan gerak -
Payudara Ya Mual muntah -
Benjolan /massa - Hematemesis -
Nyeri/ nyeri tekan - Kardiovaskuler
Perubahan nafsu makan Ya -
Bengkak - NyeriIntoleran
dada makanan - -
Keluar cairan dari putting susu - Palpitasi
Ulkus - -
Perubahan pada putting susu - SesakNyeri
nafas - -
Pola pemeriksaan payudara - Dipsnea pada aktivitas
Ikterik - -
Sendiri Dipsneanoktural paroksimal
BenjolanSistem
/massaEndokrin - Ya
-
Tanggal dan hasil mamogram - Murmur
Intoleran
Perubahan terhadap panas
kebiasaan defekasi - -
Terakhir Edema
Intoleran
Diare terhadap dingin - -
Perkemihan Ya
Varises
Goiter
Konstipasi - -
Disuria -
KakiPigmentasi
timpang kulit/tekstur
Melena - -
Pernafasan Ya Menetes -
Parestesia
Perubahan
Hemoroid rambut - -
Batuk - Ragu-ragu -
Perubahan warnarektum
Polifagia
Perdarahan kaki - -
Sesak napas - Hematuria -
Polidipsia
Poladefekasi biasanya -
Hemoptisis - Poliuria
Poliuria
Sputum - Oliguria -
Mengi - Nokturia
Asma/alergi pernapasan - Inkontinensia -
Tanggal & hasil pemeriksaan - Nyeri saat berkemih -
Dada terakhir Batu -
Infeksi -
Gastrointestinal Ya
Disfagia -
Tidak dapat mencerna -
Genito reproduksi Wanita Ya
Nyeri uluhati - Lesi -
Sistem Saraf Ya Rabas -
Muskuloskeletal Ya
SakitPersendian
kepala Dispareunia -
Nyeri -
Kejang Perdarahan pasca sanggama -
Kekakuan --
Sinkope/serangan jantung Nyeri pelvic -
Pembengkakan sendi --
Paralisis Sistokel/rektokel/prolaps -
Deformitas --
Paresis Penyakit kelamin -
Spasme --
Masalah koordinasi Infeksi -
Kram --
Tie/tremor/spasme Masalah aktivitas seksual -
Kelemahan otot --
Parestesia Riwayat menopause (usia,gejala,
Masalah cara berjalan -- Masalah pasca menopause)
Cedera kepala
Nyeri punggung -- Tanggaldan hasil pap paling akhir -
Masalah memori
Protesa --
Kebiasaan latihan/olahraga -
DampakPsikososial
pada Aktivitas sehari2 -Ya
Cemas -
Depresi -
Insomnia -
Menangis -
Tingkat kemandirian melakukan aktivitas dasar sehari-hari:
Klien mengatakan saat ini tidak mengalami gangguan, dan klien melakukan
aktivitas sehari-hari secara mandiri
Tingkat kemandirian: A (Kemandirian dalam hal makan, berpakaian,
kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi)
Skala Depresi :
Skor 2 (tidak ada gejala depresi)
Fungsi intelektual/memori:
Kesalahan 3 artinya kerusakan intelektual sedang
Masalah-masalah lain yang ditemukan:
Pengkajian pola tidur skor 17 (tidak insomnia)
Pengkajian risiko jatuh (TUG skor 10 artinya tidak berisiko jatuh dan home
safety assessment skor 1 artinya tidak berisiko jatuh)
Tingkat kemandirian dalam melakukan aktivitas dasar sehari-hari:
Tingkat Kemandirian A (Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia,
ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi)
Hasni
A. FORMAT PENGKAJIAN ADL
Index kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dibuat berdasarkan evaluasi kemandirian atau
ketergantungan fungsional klien dalam hal mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah,
kontinensia, dan makan. Definisi spesifik dari kemandirian atau ketergantungan fungsional
diuraikan di bawah index.
A : Kemandirian dalam hal makan, berpakaian, kontinensia, ke kamar kecil,
berpakaian, dan mandi.
B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
C : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi tambahan.
E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan satu
fungsi tambahan.
F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan
satu fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain : Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai
C, D, E, atau F.
Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan pribadi aktif, kecuali
seperti secara spesifik diperlihatkan di bawah ini. Seorang klien yang menolak untuk
melakukan suatu fungsi dianggap sebagai tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap
mampu.
Berpakaian
Mandiri :Mengambil baju dari lemari / laci, berpakaian, melepaskan pakaian,
mengancing pakaian,mengikat dan melepas ikatan sepatu.
Tergantung : Tidak berpakaian sendiri atau dibantu sebagian
Ke kamar kecil
Mandiri : Ke kamar kecil, masuk dan keluar dari kamar kecil, merapikan baju,
membersihkan organ-organ ekskresi, dapat mengatur bedpan sendiri yang
digunakan hanya pada malam hari dan dapat/ tidak dapat menggunakan
alat bantu.
Tergantung : Menggunakan bedpan atau pispot atau dibantu saat masuk dan menggunakan
toilet.
Berpindah
Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi secara mandiri
( menggunakan/tidak menggunakan alat bantu)
Tergantung : Dibantu saat berpindah ke dan dari tempat tidur/ kursi, tidak melakukan satu
atau lebih perpindahan.
Kontinensia
Mandiri : BAB dan BAK seluruhnya dikontrol sendiri.
Tergantung : Inkontinensia total atau parsial pada BAB dan BAK, control total atau parsial
dengan enema, atau penggunaan urinal dan/atau bedpan secara teratur.
Makan
Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan memasukkannya ke mulut,
(memotong-motong daging/ikan, mengolesi roti dengan mentega tidak
dimasukkan dalam evaluasi).
Tergantung : Dibantu saat makan, tidak makan sama sekali, atau makan
parenteral.
Hasil : Klien berada dalam Score A (Kemandirian dalam hal makan, berpakaian,
kontinensia, ke kamar kecil, berpakaian, dan mandi)
Penilaian Barthel Indeks
HASIL : SKOR 2
C. FORMAT PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF
Keterangan :
Kesalahan 0 – 2 : fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 - 4 : kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8 – 9 : kerusakan intelektual berat
Hasil :
No Pernyataan Jawaban
TP K SR SL
Keterangan:
TP (Tidak pernah) :1
K (Kadang-kadang) :2
SR (Sering) :3
SL (Selalu) :4
Nilai total: 17
A. ANALISIS DATA
2. Domain 5: Persepsi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali Domain 3: Perilaku
Kelas 4: Kognisi kunjungan diharapkan defisiensi pengetahuan teratasi Kelas G : Pendidikan pasien
dengan kriteria hasil: Intervensi :
Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Pengajaran: proses penyakit (5602)
perilaku 1. Kaji tingkat pengetahuan keluarga terkait proses
Defisiensi pengetahuan Kelas S : Pengetahuan tentang kesehatan penyakit
(00126) Outcomes : Pengetahuan : manajemen diabetes 2. Review pengetahuan keluarga tentang penyakit
(1820), yaitu tingkat pemahaman yang disampaikan 3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit
Ny. R dan keluarga tentang diabetes, pengobatan dan 4. Identifikasi faktor penyebab penyakit
pencegahan komplikasi meningkat dari 2 5. Berikan informasi tentang keadaan penyakit
(pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) 6. Beri ketenangan terkait kondisi keluarga yang sakit
dengan indikator: sesuai kebutuhan
1. Faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi 7. Jelaskan alasan program pengobatan yang
2. Tanda dan gejala penyakit direkomendasikan
3. Tindakan yang diambil dalam mengatasi kadar 8. Dorong pasien untuk menggali pilihan-pilihan
glukosa darah pengobatan sesuai yang diindikasikan
4. Dampak atau komplikasi penyakit 9. Anjurkan keluarga untuk melaporkan tanda dan
5. Pencegahan hiperglikemi gejala kepada tenaga kesehatan
6. Manfaat manajemen penyakit Pengajaran: perawatan kaki (5603)
7. Peran diet dalam mengontrol kadar gula darah 1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga terkait
8. Praktik pencegahan perawatan kaki perawatan kaki
2. Sediakan petunjuk perawatan kaki secara tertulis
3. Tentukan kemampuan klien dan rekomendasikan
bantuan dari keluarga pada klien dengan keterbatasan
penghilatan
4. Rekomendasikan klien dan keluarga untuk
mengamati kaki setiap hari pada semua permukaan
dan d sela-sela jari untuk menemukan adanya
kemerahan, bengkak, hangat, kering, atau adanya
area luka terbuka
5. Ajarkan klien dan keluarga tentang cara memotong
kuku yang tepat
6. Ajarkan klien dan keluarga untuk mencuci kaki
setiap hari negan mengunakan air hangat dan sabun
yang lembut
7. Ajarkan klien dan keluarga untuk mengeringkan kaki
dengan seksama setelah dicuci terutama sela-sela ibu
jari
8. Ajarkan klien da keluarga untuk melembabkan kaki
setiap hati dengan memberikan pelembab
9. Instruksikan klien agar menghindari hal-hal yang
bisa menyebabkan cedera pada kaki misalnya panas,
dingin, tidak memakai alas kaki, atau alas kaki yang
terbuka di bagian depan
10. Beritahukan klien untuk menemui tenaga kesehatan
jika terdapat lesi atau luka yang tidak sembuh-
sembuh
3. Domain 11: Keamanan/ Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali Domain 4: Keamanan
Perlindungan kunjungan diharapkan jatuh tidak terjadi dengan Kelas V : Manajemen risiko
Kelas 2 : Cedera Fisik kriteria hasil: Intervensi :
Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan & Pencegahan jatuh (6490)
perilaku Identifikasi kekurangan baik kognitif atau
Risiko jatuh dengan faktor Kelas T : Kontrol risiko dan keamanan fisik dari klien
Outcomes : Perilaku pencegahan jatuh (1909), Identifikasi perilaku dan faktor yang
(00155)
yaitu tindakan seseorang atau keluarga untuk
mempengaruhi resiko jatuh
meminimalkan faktor risiko yang mungkin memicu
kejadian jatuh di lingkungan sendiri meningkat dari 2 Monitor gaya berjalan
(jarang menunjukkan) menjadi 4 (sering Ajarkan kepada klien bagaimana jika jatuh
menunjukkan) dengan indikator: untuk meminimalkan cedera
1. Menggunakan pegangan tangan seperti yang Hindari menempatkan barang yang tidak
diperlukan sesuai di permukaan lantai
2. Memberikan pencahayaan yang memadai Sediakan pencahayaan yang cukup dalam
3. Menghilangkan pasir, tumpahan dan bend-benda rangka meningkatkan pandangan
berbahaya dari lantai Sediakan permukaan lantai yang tidak licin
Sediakan lampu malam hari disisi tempat tidur
Ajarkan anggota keluarga mengenai faktor
risiko yang berkontribusi terhadap adanya
kejadian jatuh dan bagaimana bisa
menurunkan risiko ini
Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
(Herdman & Kamitsuru, 2015)(Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson, 2013) (Bulechek, Butcher, Dochterman, & Wagner, 2013)
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing Interventions
Classification (6th ed.). Elsevier.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). NANDA-I Diagnosis Keperawatan Deinisi dan Klasiikasi
2018-2020. Jakarta: EGC.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification
(5th ed.). Elsevier.
DOKUMENTASI
A. Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan Hari/Tanggal Dokumentasi
Pengkajian Selasa/ 27 Oktober 2020
Leaflet
Langkah
perawatan
kaki
Langkah
senam kaki
diabetik