Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

G DENGAN ISK
DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 2 RSU SURYA HUSADA
TANGGAL 13-14 SEPTEMBER 2021

OLEH

NI LUH PUTU YULIANI


C2121018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
BINA USADA BALI
SK MENDIKNAS RI. NOMOR 122/D/O/2007
TERAKREDITASI BAN PT.NOMOR 351/SK/BAN-PT/ Akred/ PT/IV/2015
Kompleks Kampus MAPINDO Jl. Padang Luwih, Tegal Jaya Dalung - Badung
Telp. (0361) 9072036,Email: binausada@yahoo.com Web: binausadabali.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. G


DENGAN INFEKSI SALURAN KENCING
TANGGAL 13-15 SEPTEMBER 2021
DI RAWAT INAP LANTAI 2
I. PENGKAJIAN
Tanggal Masuk : 02/05/2021
Tanggal Pengkajian : 03/05/2021
Jam Pengkajian : 10.00 WITA
CM : 02.91.44
Sumber Data : Pasien dan Rekam medis
A. Identitas
1. Identitas klien
Nama : Ny. G
Umur : 55 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Br. Sidan Kelod, Gianyar
Status Pernikahan : Menikah
2. Penanggung Jawab Pasien
Nama : Tn. K
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Br. Sidan Kelod, Gianyar
Status Pernikahan : Menikah
Hub. Dengan PX : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Alasan Utama Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan nyeri pinggang bagian kanan dan nyeri pada simpisis
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri dan perih saat BAK.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan datang ke IGD RSU Surya Husada dengan keluhan nyeri simpisis dan
nyeri pinggang bagian kanan sejak tadi pagi, nyerinya terasa seperti tertusuk-tusuk
dengan skala 5 (0-10), nyeri terasa hilang timbul. Sampai di IGD pasien mendapat
penanganan dari dokter dan disarankan opname karena mengalami infeksi saluran kemih
dan pasien sekarang dirawat di Lt 2 kamar 201.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan pernah operasi batu ginjal tahun 2015 di RSU Ganesha.

4. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi obat maupun makanan.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan ibu pasien memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien yaitu
diabetes mellitus
6. Genogram

Keterangan Genorgam

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki – laki Meninggal dunia

: Perempuan meningal dunia

: Tinggal bersama

: Ny“G.”

C. Pola Fungsi Kesehatan


1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan kedua anaknya selalu memperhatikan kesehatan dan pola makannya
Saat Sakit:
Pasien selalu diantar kontrol ke poliklinik oleh suami atau anaknya.
2. Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3 kali sehari serta mampu menghabiskan
makanannya. Dan dengan snack disela makan dan minum 1.5 liter perhari
Saat Sakit:
Saat sakit pasien mengatakan hanya menghabiskan setengah dari porsi yang diberikan
rumah sakit dan snack disela – sela makan. Minum 1 liter perhari.
3. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit:
Sebelum sakit pasien biasa melakukan aktivitas secara mandiri.
Saat Sakit :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Mobilisasi di tempat tidur & ambulasi ROM √

0: mandiri, 2: dibantu orang, 4: tergantung total


1: menggunakan alat bantu, 3: dibantu orang lain dan alat,
Saat sakit aktivitas pasien dibantu oleh suami atau anaknya dan perawat yang berjaga.
4. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien tidak pernah mengalami masalah tidur. Pasien biasa istirahat tidur
pk. 21.00 WITA sampai pkl. 05.30 WITA
Saat Sakit:
Pasien mengatakan dapat beristirahat biasa 6-8 jam. Dan tidak ada gangguang saat
beristirahat.
5. Eliminasi
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa BAB 1 kali dalam sehari dan BAK 7 kali dalam
sehari dan tidak ada masalah untuk pemenuhan eliminasi pasien.
Saat Sakit:
Saat sakit pasien mengatakan nyeri simpisis dan pinggang kanannya nyeri terasa seperti
tertusuk-tusuk dengan skala 5 (0-10), nyeri dirasakan hilang timbul, kencingnya
warnanya kuning pekat dan terasa perih saat BAK, produksi urine sedikit 500cc/24jam
dengan frekuensi BAK 5 x/hari.
6. Pola Persepsi Diri (Konsep Diri)
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah memiliki masalah pada dirinya, sebelum sakit pasien
merupakan seorang pedagang yang berjualan dirumah.
Saat Sakit:
Pasien mengatakan tidak mengalami masalah mengenai dirinya. Karena kondisi pandemi
pasien tidak dapat dikunjungi oleh keluarganya.
7. Peran dan Hubungan Sosial
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien tidak ada masalah dengan hubungan sosialnya, pasien mengatakan
keluarganya selalu mendukung aktivitas pasien.
Saat Sakit:
Saat sakit pasien tidak mengalami masalah dengan hubungan sosialnya, pasien
mengatakan keluarga serta perawat selalu memberi dukungan untuk kesembuhan pasien.
8. Seksual dan Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien merupakan anak terakhir dari 6 orang bersaudara. Pasien memiliki 1 anak laki-laki
dan 1 anak perempuan
Saat Sakit:
Saat sakit pasien mengatakan tidak mengalami masalah seksual dan reproduksi. Pasien
sudah menopause. Sejak umur 55 tahun
9. Manajemen Koping
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien apabila mengalami masalah, pasien selalu membicarakannya dan
mencari solusi bersama keluarganya.
Saat Sakit:
Saat sakit pasien apabila mengalami masalah, pasien selalu membicarakannya dan
mencari solusi bersama keluarganya dan konsultasi mengenai kondisinya dengan
perawat.
10. Kognitif Perseptual
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit, pasien tidak pernah bermasalah pada inderanya.
Saat Sakit:
Selama pasien opname pasien merasa baik – baik saja dengan indranya.
11. Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit :
Sebelum sakit pasien selalu sembahyang diruamahnya dan apabila ada upacara dipura.
Pasien beragama hindu
Saat Sakit:
Saat sakit pasien hanya sembahyang ditempat tidur agar diberikan kesembuhan.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 38’C
Nadi : 100x/menit
RR : 20x/menit
2. Kesadaran: Komposmentis
GCS ; 15
Eye :4
Motorik :5
Verbal :6
3. Keadaan Umum: Lemas
a. Sakit/ nyeri : Ringan √ Sedang Berat
Precipitate / pencetus : nyeri saat BAK
Quality / kualitas : nyeri seperti ditusuk - tusuk
Region / daerah : nyeri timbul dari pinggang kanan dan simpisis
Severity/ Skala : skala nyeri 5 (0-10)
Time : nyeri hilang timbul selama 5-10
b. Status gizi : Gemuk √ Normal Kurus
BB: 65kg TB:160cm
c. Sikap : Tenang Gelisah Menahan nyeri √
d. Personal hygiene : √ Bersih Kotor
Lain-lain :……………………………………………………
e. Orientasi waktu/ tempat/ orang : √ Baik Terganggu
4. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Kepala
 Bentuk :√ Mesochepale Mikrochepale
Hidrochepale
 Lesi/luka : Hematome Perdarahan Luka sobek
b. Rambut
 Warna : hitam bercampur dengan uban
 Distribusi rambut : merata
 Kelainan :-
c. Mata
 Penglihatan : √ Normal Kaca Mata/ Lensa
 Sklera : Ikterik √ Tidak ikterik
 Konjungtiva : Anemis √ Tidak Anemis
 Pupil : √ Isokor Anisokor
Midriasis Katarak
 Kelainan : Kebutaan kanan/kiri
d. Hidung
 Penghidu : √ Normal Ada gangguan…………
 Secret/darah/polip : tidak tampak
 Tarikan cuping hidung : Ya √ Tidak
e. Telinga
 Pendarahan :√ Normal Kerusakan
Tuli kanan/kiri Tinnitus Alat bantu dengar

 Skret/ cairan/ darah : Ada √ Tidak


Bau:- Warna: -
f. Mulut dan Gigi
 Bibir : √ Lembab Kering Cianosis Pecah-pecah
 Mulut dan Tenggorokan: √ Normal Lesi Stomatitis

 Gigi :√ Penuh/Normal Ompong Lain-lain:………..


g. Leher
 Pembesaran tyroid : Ya √ Tidak
 Lesi :√ Tidak Ya, di sebelah…………
 Nadi karotis :√ Teraba Tidak
 Pembesaran limfoid : Ya √ Tidak
h. Thorax
 Jantung :1. Nadi100 x/menit
2. Kekuatan : √ Kuat Lemah

3. Irama :√ Teratur Tidak

 Paru-paru : 1. Frekuensi nafas : √ Teratur Tidak


2. Kualitas : √ Normal Dalam Dangkal

3. Suara nafas : √ Vesikuler Ronchi

Wheezing

4. Batuk : Ya √ Tidak

5. Sumbatan jalan nafas : Sputum Lendir

Darah Ludah

 Retraksi dada : Ada √ Tidak


 Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan dada simetris, gerakan dada saat bernapas
konstan, tidak ada retraksi otot dada.
Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak ada massa
Perkusi : Adanya suara hipersonan
Auskultasi : terdengar suara vesikuler, S1 & S2 tunggal reguler

i. Abdomen
 Peristaltik usus : √ Ada : 10 x/menit Tidak ada
Hiperperistaltik Lain-lain:……………

 Kembung : Ya √ Tidak
 Nyeri tekan : Tidak √ Ya,dikuadran 1 /bagian pinggang kanan (ginjal)
 Ascites : Ada √ Tidak ada
I : bentuk simetris, tidak ada lesi, dan tidak ada asites
A: bising usus normal
P : tidak ada pembesaran hepar, ada nyeri tekan pada pinggang kanan bawah
P: terdengar suara timpani
j. Genetalia
 Pimosis : Ya √ Tidak
 Alat bantu : Ya √ Tidak
 Kelainan :√ Tidak Ya, berupa………………………
k. Kulit
 Turgor : √ Elastis Kering Lain-lain………………
 Laserasi : Luka Memar Lain-lain di daerah…….
 Warna kulit √: Normal(sawo matang) Pucat
Sianosis Ikterik Lain-lain………

l. Ekstrimitas
 Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555

 ROM : √ Penuh Terbatas


 Hemiplegic/ parese : √ Tidak Ya, kanan/kiri
 Akral :√ Hangat Dingin

 Capillary refill time : <3 detik >3detik
 Edema : √ Tidakada Ada di daerah

m. Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium (tgl 02/05/2021)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Darah lengkap
WBC 12.0 5-10 10^g/L
Hemoglobin 11,9 14-17,4 g/dl
Hematocrit 35.9 45-52 %
PLT 246 150-440 10^g/L
Urine Lengkap
Kekeruhan positive - normal
Keton positive 1 - normal
protein urine positive 1 - normal
Glukosa positive 1 - normal
urine leukosit positive 3 - normal
sedimen leukosit >20 /lpb 0-5
sedimen eritrosit 4-7 /lpb 0-3
sedimen epitel 10-15 /lpb 0-5
bateri urine positive 1 - normal

 Rontgen
Thorax terkesan normal

n. Terapi Medik
Tanggal : 02/05/2021
Cara
No Terapi Dosis Fungsi Terapi
Pemakaian
1 IVFD RL 20 tpm Cairan tubuh IV
2 Sanmol Flas 3x1gr antipiretik IV
3 Levofloxacin 1x750mg Antibiotik IV
4 Pantoprazole 2x40mg antianemik IV
5 Antasida syr 3xCI Obat anti mual oral
6. Metformin 2x500mg Obat untuk menstabilkan oral
glukosa dalam darah
7 Lantus 1x16IU Obat untuk menurunkan kadar SC
glukosa dalam darah (malam
hari)
II. ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. G No RM : 02. 91.45
Umur /JK : 55 TH/ P Dx Medis : ISK dd BSK
Masalah
No. Tanggal Data Fokus Etiologi
Keperawatan

1. 3/5/2021 DS : Pasien mengatakan bakteri masuk ke Nyeri Akut


nyeri di pinggang perineum
kanan dan simpisis, 
merasa perih saat mikroorganisme
BAK menempel di uretra

P : nyeri saat BAK
Infeksi saluran kemih
Q : nyeri seperti ditusuk –

tusuk
adanya reaksi inflamasi
R : nyeri timbul dari

pinggang kanan dan simpisis
sensasi perih saat
S: skala nyeri 5 (0-10)
berkemih
T : nyeri hilang timbul

selama 5-10 menit
disuria
nyeri akut
DO : - Pasien tampak
menahan nyeri,
terdapat nyeri tekan
pada simpisis dan
pinggang kanan

- TD: 140/90
mmHg
- N : 100x/mnt
- S : 38’C
- R : 20x/mnt
2. 3/5/2021 DS : Pasien mengatakan bakteri masuk ke Gangguan
nyeri di pinggang perineum Eliminasi Urine
kanan dan simpisis, 
merasa perih saat mikroorganisme
BAK menempel di uretra
DO : pasien tampak menahan 
nyeri, warna kencing Infeksi saluran kemih
kuning pekat, BAK 
<500cc/24jam adanya reaksi inflamasi

penyempitan pada lumen
urinary bladder

penurunan daya tamping
urinary bladder

air seni yang keluar
sedikit saat berkemih

gangguan eliminasi
urine

3. 3/5/2021 DS : pasien mengatakan bakteri masuk ke Hipertermi


badannya lemas dan perineum
menggigil 
DO : pasien tampak lemah, mikroorganisme
akral hangat, kulit menempel di uretra
tampak kemerahan 
S: 38’C Infeksi saluran kemih

N: 100x/menit adanya reaksi inflamasi
pelepasan mediator
inflamasi (prostaglandin)

merangsang
termoregulasi di
hipotalamus

peningkatan suhu tubuh

Hipertermi

III.DIAGNOSA KEPERAWATAN

No.
Dx Tgl Tgl
Diagnosa Keperawatan Paraf
Muncul Teratasi
Kep

1. 3/5/2021 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera 5/5/2021


biologis dibuktikan dengan melaporkan nyeri
secara verbal (VAS), ekspresi wajah menahan
nyeri

2. 3/5/2021 Gangguan Eleminasi Urin berhubungan dengan 5/5/2021


infeksi saluran kemih dibuktikan dengan disuria,
anyang-anyangan.

3. 3/5/2021 Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju 5/5/2021


metabolisme dibuktikan dengan akral panas, kulit
tampak kemerahan, takikardia
Hari/Tanggal No.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
Senin, 1 Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label : Pain Management 1. Mengetahui nyeri yang
3/5/2021 selama 3x24 jam diharapkan nyeri 1. kaji tingkat nyeri meliputi lokasi, dialami pasien
pasien dapat berkurang dengan karakteristik, dan onset durasi, 2. Menurunkan kualitas/skala
kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri yang dialami pasien,
NOC Label: Pain Level nyeri, faktor-faktor presipitasi sehingga aktivitas pasien
1. Pasien tidak melaporkan adanya 2. Kontrol faktor-faktor lingkungan yang tidak terganggu
nyeri dari skala 3 (sedang) ke skala dapat mempengaruhi respon pasien 3. Dengan memonitor rasa nyeri
4 (ringan) dengan skala nyeri 1/1 terhadap ketidaknyamanan sendiri maka pasien mampu
2. Ekspresi wajah dari skala 3 3. Ajarkan pasien untuk memonitor rasa melaporkan rasa nyeri yang
(sedang) ke skala 4 (ringan) nyerinya sendiri dirasakan (level dan
dengan ekspresi wajah pasien 4. Tentukan dampak dari nyeri terhadap durasinya)
tampak tenang aktivitas sehari-hari (tidur, aktivitas, 4. Pasien dapat mengurangi
NOC Label : Pain Control pekerjaan) aktivitas yang dapat
1. Pasien dapat mengontrol nyerinya 5. berikan informasi tentang nyeri menimbulkan reaksi nyeri
dari skala 3 (sedang) ke skala 4 6. ingkatkan tidur/istirahat yang cukup 5. Meningkatkan pengetahuan
(ringan) 7. kerjasama dengan keluarga dalam pasien untuk menurunkan
2. Pasien dapat mengenal reaksi mengurangi rasa sakit kualitas atau skala nyeri yang
serangan nyeri dari skala 3 dialami pasien.
(sedang) ke skala 4 (ringan) 6. Istirahat atau tidur yang
3. Pasien dapat mengenali gejala adekuat dapat membantu
nyeri dari skala 3 (sedang) ke NIC Label: Analgesic Administration memulihkan energy pasien
skala 4 (ringan) 1. monitor tanda-tanda vital sebelum dan yang mungkin hilang karena
4. Pasien mampu menggunakan sesudah pemberian analgetik nyeri.
analgesik sesuai dengan 2. berikan analgetik yang tepat sesuai 7. Dengan bekerjasama dengan
rekomendasi dengan resep keluarga diharapkan pasien
ke skala 4 (dapat menunjukkan) 3. catat reaksi analgetik dan efek buruk mampu mengontrol rasa
yang ditimbulkan nyerinya tanpa terapi
4. cek instruksi dokter tentang jenis obat, analgesic
dosis dan frekuensi
1. Untuk mengetahui perubahan
TTV setelah diberikan
analgetik
2. Untuk mencegah efek toksik
akibat pemberian yang salah
3. Untuk mengetahui efek yang
ditimbulkan
4. Untuk menghindari kesalahan
pemberian obat
Senin, 2 Setelah diberikan asuhan NIC Label: 1. Untuk mengetahui adanya
3/5/2021 keperawatan 3x 24 jam diharapkan Urinary elimination management abnormalitas pada urin
pasien melaporkan tidak terdapat 1. Memantau eleminasi urin termasuk 2. Mencegah terjadinya retensi
gangguan pada eliminasi urinnya frekuensi, konsistensi, volume, dan urin
dengan criteria hasil : warna jika diperlukan 3. Mengetahui penyebab dari
NOC Label : Urinary Elemination 2. Memantau tanda dan gejala dari retensi peningkatan berkemih
1. Pola eliminasi pasien dari skala 3 urinary 4. Untuk mengetahui pola
(cukup terganggu) ke skala 5 (tidak 3. Identifikasi factor kontribusi yang berkemih pasien normal atau
terganggu). menyebabkan episode incontinesia tidak
2. Karakteristik urine dalam rentang 4. Catat waktu kehilangan eleminasi urin 5. Untuk mengetahui seberapa
skala 3 (kuning pekat) ke skala 5 jika diperlukan banyak cairan yang keluar
(kuning jernih) 5. Instruksikan pasien dan keluarga 6. Untuk mengetahui waktu
3. Pasien tidak ada nyeri saat mencatat urinary output jika diperlukan pengosongan bledder
berkemih dari skala 3 (sedang) ke 6. Catat waktu berkemih
skala 5 (tidak ada) 1. Mengetahui pola eliminasi
4. Pasien tidak ada rasa terbakar saat urine pasien secara berkala
berkemih dari skala 3 (sedang) ke NIC label : Urinary Retention Care sehingga nantinya bisa
skala 5 (tidak ada) 1. Lakukan pengkajian terhadap urin memberikan penatalaksaan
5. Pasien tidak mengalami retensi output, pola eliminasi urine, dan yang tepat
urine dari skala 3 (sedang) ke masalah pada eliminasi urin 2. Pengosongan urinary
skala 5 (tidak ada) 2. Stimulasi pengosongan kadung kemih bladder bertujuan untuk
NOC Label : Kidney fuction dengan kompres dingin pada abdomen, mencegah terjadinya
1. Intake dan outpun cairan stroking the inner thigh atau dengan air penyumbatan dan zat sisa
seimbang dari skala 3 (cukup mengalir yang tidak diperlukan lagi
terganggu) ke skala 5 (normal). 3. Lakukan katerisasi urine, jika oleh tubuh dalam bentuk
2. Tidak terjadi hematuria diperlukan urine tidak mengendap.
mencapai skala 4 (ringan) ke 4. Memantau derajat distensi kandung 3. Mempercepat pengosongan
skala 5 (tidak ada) kemih dengan palpasi dan perkusi urinary bladder
4. Mengetahui adanya distensi
kandung kemih
Senin, 3 Setelah diberikan asuhan keperawatan NIC Label : Temperature Regulation 1. Mengetahui suhu tubuh
3/5/2021 selama 3x24 jam diharapkan suhu 1. Memantau suhu minimal setiap 2 jam pasien secara berkala
tubuh pasien dalam kisaran normal 2. Merencanakan memantau suhu tubuh 2. Mengetahui perubahan TTV
dengan kriteria hasil : secara kontinyu 3. Dengan memberitahukan
NOC Label : Thermoregulation 3. Memantau tekanan darah, nadi, dan RR tentang pengaturan suhu,
1. Suhu tubuh pasien dalam rentang 4. Mendiskusikan tentang pentingnya efek yang ditimbulkan,
normal dari skala 2 (cukup) pengaturan suhu dan kemungkinan efek indikasi, dan cara
meningkat ke skala 5 (36 – 37,5 negatif dari kepanasan penanganannya pasien
ºC) 5. Mengajarkan indikasi dari hipotermi menjadi tau mengenai
2. Nadi dan RR dalam rentang dari dan penanganan yang diperlukan indikasi, cara penanganannya
skala 2 (cukup) meningkat ke skala dan tidak cemas dengan
5 normal (Nadi : 60-100x/menit NIC Label : Fever Treatment kondisinya
dan RR : 20x/menit) 1. Memantau perubahan suhu pasien
3. Penurunan suhu kulit skala 4 secara berkala 1. mengetahui perkembangan
(ringan) ke skala 5 (tidak ada) 2. Memantau TTV suhu pasien untuk mencegah
ditandai dengan akral teraba hangat 3. Memberikan obat-obat penurun panas panas yang meningkat 
4. Perubahan warna kulit skala 4 untuk mengobati penyebab demam 2. untuk mengetahui perubahan
(ringan) ke skala 5 (tidak ada) yang pasien TD, Tx, RR, N pasien
ditandai dengan warna kulit normal 4. Memberikan cairan IV, bila dibutuhkan sehingga dapat memberikan
5. Melaporkan kenyamanan suhu intervensi yang tepat
tubuh dari skala 3 (cukup 3. agar demam pasien dapat
terganggu) ke skala 5 (tidak turun
terganggu) ditandai dengan pasien 4. untuk mencegah dehidrasi
merasa nyaman. dan memenuhi kebutuhan
pasien serta menjaga balance
cairan.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/
No
Tanggal/ Jam Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
DK
Shift

Senin, 1,2,3 10.00 Mengkaji keluhan dan DS : Pasien mengatakan


13/9/2021 tingkat nyeri pasien nyeri di pinggang
kanan dan simpisis,
Shift pagi merasa perih saat
BAK
P : nyeri saat BAK
Q : nyeri seperti ditusuk –
tusuk
R : nyeri timbul dari
pinggang kanan dan
simpisis
S: skala nyeri 5 (0-10)
T : nyeri hilang timbul
DO : - Pasien tampak
menahan nyeri
walaupun sedang
Mengukur vital sign beristirahat
1 10.15
DS : -
DO : KU lemas, pasien
tampak menahan
nyeri, akral panas,
kulit kemerahan
- TD: 140/90 mmHg
- N : 100x/mnt
- S : 38’C
Kolaborasi pemberian
1,3 10.25 - R : 20x/mnt
therapy antipiretik
sanmol flas 1 gr DS: Pasien mengatakan
badannya terasa dingin

DO: pasien tampak


memakai selimut. Obat
masuk (+) reaksi alergi
obat (-)
1,2 12.00 Mencatat urine output

serta mengukur vital


sign DS: pasien mengatakan
setiap ingin berkemih
terasa perih dan kecing
keluar hanya sedikit
(anyang-anyangan)

DO: Ku lemah, pasien


makan ½ porsi, minum
50cc air putih dan
urine tampak kuning
pekat dan produksi
urine : 50cc/3jam
TD : 140/90mmHg
nadi: 98x/menit
RR : 20x/menit
Suhu: 37’C
3 14.00 memberikan informasi
kepada keluarga dan
pasien mengenai DS: pasien mengatakan
pentingnya minum air akan mengikuti saran
putih minimal 2 liter yang diberikan
perawat untuk minum
banyak air
delegatif dalam DO: pasien dan keluarga
2 15.00 pemberian terapi tampak paham dan
Levofloxacinn750mg bisa mengerti
(IV) dan pantoprazol
40mg (IV) DS: Pasien bersedia
diberikan obat
antibiotik

1 17.00 DO: obat antibiotic (+)


Mengajarkan tehnik masuk, alergi (-)
relaksasi nafas dalam
dan distraksi untuk
DS: pasien mengatakan
mengalihkan rasa
bersedia untuk dilatih
nyeri cara mengalihkan rasa
nyeri

DO: Pasien tampak


antusias menyimak
dan dapat mengikuti
latihan relaksasi nafas
2 18.00 dalam dan distraksi
Memantau pola
eliminasi (frekuensi,
volume, warna
kencing) DS: Pasien mengatakan
masih merasa perih
saat kencing, pasien
dari pagi baru BAK
2x, kencing masih
pekat
2 18.00 DO: Pasien tampak
ditemani oleh suami
Mengobservasi makan
bila ke kamar mandi
minum pasien dan
cairan output

delegatif dalam DS: pasien mengatakan


pemberian obat oral makan ½ porsi, minum
metformin 500mg, 600ml
antasida syr 1cth, DO: Pasien tampak
mandiri untuk makan
1,3 21.00 dan minum, urine
output 250cc/12jam.
Pasien tampak minum
mengkaji keluhan obat yang diberikan
pasien dan vital sign perawat.

DS: Pasien mengatakan


nyeri pinggang kanan
dan simpisis sudah
berkurang skala nyeri
3 (0-10), nyeri saat
BAK sudah berkurag
1,3 22.00 DO: pasien tampak tenang
TD: 130/90mmHg
Memberikan H.E Nadi: 88x/menit
mengenai Suhu: 36.7’C
menciptakan suasana RR: 20x/menit
yang nyaman agar
pasien dapat
beristirahat sehingga DS: pasien mengatakan
dapat mengurangi paham apa yang
nyeri yang dirasakan dijelaskan oleh
dan menggunakan perawat
pakaian yang DO: pasien tampak
berbahan dari katun memahami penjelasan
agar menyerap perawat
keringat

Delegati dalam
pemberian obat lantus
16 IU (SC) dan obat
analgetik sanmol 1gr
DS: -

DO: obat (+) masuk reaksi


alergi (-)
Selasa, 1,2,3 08.00 Mengkaji keluhan dan DS : Pasien mengatakan
14/9/2021 tingkat nyeri pasien nyeri di pinggang
kanan dan simpisis
Shift pagi mulai berkurang,
perih saat berkemih
(-), demam (-) skala
nyeri 3 (0-10)
DO : Pasien tampak
nyaman beristirahat

DS: pasien mengatakan


memberi terapi non
1 08.10 bersedia diberikan
farmakologi dengan kompres hangat pada
kompes hangat untuk pinggang
mengurangi nyeri DO: pasien tampak miring
ke kiri saat diberikan
kompres hangat

1,3 10.15 DS : -
Mengukur vital sign DO : KU stabil, pasien
tampak tenang,
akral hangat
- TD: 120/70 mmHg
- N : 80x/mnt
- S : 37’C
- R : 20x/mnt
Mencatat urine output
dan makan minum DS: pasien mengatakan
2 12.05 pasien kencingnya sudah
mulai lancar, warna
kuning jernih

DO: pasien hanya makan


½ porsi, minum
1000cc/6jam air putih
memberikan informasi produksi urine :
kepada keluarga dan 700cc/6jam
1,2 12.00
pasien mengenai DS: pasien mengatakan
pentingnya minum air akan mengikuti saran
putih minimal 2 – 3 yang diberikan
liter/hari perawat untuk minum
banyak air
DO: pasien dan keluarga
delegatif dalam tampak paham dan
pemberian terapi bisa mengerti
Levofloxacinn750mg
DS: Pasien bersedia
(IV) dan pantoprazol
diberikan obat
40mg (IV)
antibiotik

DO: obat antibiotic (+)


Mengevaluasi cara masuk, alergi (-)
mengalihkan rasa
1 14.00
nyeri dengan tehnik
DS: pasien mengatakan
relaksasi nafas dalam bersedia untuk dilatih
dan distraksi cara mengalihkan rasa
nyeri

DO: Pasien tampak


Memantau pola antusias menyimak
dan dapat mengikuti
2 15.00 eliminasi (frekuensi,
latihan relaksasi nafas
volume, warna dalam dan distraksi
kencing)
DS: Pasien mengatakan
sudah tidak perih saat
berkemih, pasien dari
pagi sudah BAK 5x,
warna kencing sudah
mulai kuning jernih

DO: Pasien tampak


ditemani oleh suami
bila ke kamar mandi,
2 17.00
Menjelaskan dampak produksi urine :
dari nyeri terhadap 1200cc/15jam
aktivitas sehari-hari
(seperti menganggu
istrihat tidur dan tidak
focus dalam DS: pasien mengatakan
melakukan aktivitas) mengerti dengan
penjelasan perawat
3 18.00 mengobservasi makan DO: pasien tampak paham
dan minum pasien

delegatif dalam
pemberian obat oral DS : pasien mampu
metformin 500mg, menghabikan 1 porsi
antasida syr 1cth, bubur yang diberikan,
minum 250 ml
DO : pasien tampak
mengkaji keluhan tenang,
1,2,3 20.00 pasien dan vital sign pasien lamgsung
minum obat yang
diberikan perawat

DS: Pasien mengatakan


nyeri pinggang kanan
dan simpisis sudah
berkurang skala nyeri
3 (0-10), sudah tidak
nyeri saat BAK
DO: pasien tampak tenang
TD: 110/70mmHg

1 22.00 Nadi: 78x/menit


Delegati dalam Suhu: 36.6’C
pemberian obat lantus
RR: 20x/menit
16 IU (SC) dan obat
analgetik sanmol 1gr
DS: -

DO: obat (+) masuk reaksi


alergi (-)

Rabu, 1,2,3 08.00 Mengkaji keluhan dan DS : Pasien mengatakan


15/9/2021 tingkat nyeri pasien sudah tidak nyeri di
pinggang kanan dan
Shift pagi simpisis, perih saat
berkemih (-), demam
(-) skala nyeri 2 (0-
10)
DO : Pasien tampak
nyaman beristirahat

Mengukur vital sign


1 08.10 DS : -
DO : KU stabil, pasien
tampak tenang,
akral hangat
- TD: 120/70 mmHg
- N : 80x/mnt
- S : 36.6’C
- R : 20x/mnt

Memberikan
2 10.00 DS : Pasien mengatakan
informasi tentang
bila banyak aktivitas
pentingnya minum duduk lama akan
menyediakan minum
banyak
agar tidak terulang
lagi mengalami
infeksi saluran kecing
DO : Pasien tampak
paham dengan
2 12.05 penjelasan perawat

Mencatat urine output


DS: pasien mengatakan
dan makan minum
kencingnya sudah
pasien
mulai lancar, warna
kuning

DO: pasien hanya makan 1


porsi, minum
600cc/6jam air putih
produksi urine :
1 15.00 500cc/6jam
memberikan informasi
kepada keluarga dan
DS: pasien mengatakan
pasien mengenai cara
akan memperbaiki
penangan nyeri
pola hidupnya dan
akan menyediakan
obat analgetik bila
diperlukan
delegatif dalam DO: pasien dan keluarga
pemberian terapi tampak paham dan
Levofloxacinn750mg bisa mengerti
(IV) dan pantoprazol DS: Pasien bersedia
40mg (IV) diberikan obat
antibiotik
2 17.00 Memantau pola DO: obat antibiotic (+)
eliminasi (frekuensi, masuk, alergi (-)

volume, warna
kencing)
DS: Pasien mengatakan
sudah lancar saat BAK
dan warna kencing
kuning jernih
2 18.00
Mengobservasi makan DO: produksi urine pasien
minum pasien dan 1200cc/12jam
cairan output
DS: pasien mengatakan
delegatif dalam makan 1 porsi, minum
pemberian obat oral 600ml
metformin 500mg,
antasida syr 1cth, DO: Pasien tampak
mandiri untuk makan
1,2,3 20.00 dan minum, urine
output 1200cc/12jam.
Mengevaluasi kondisi Pasien tampak minum
pasien dan vital sign obat yang diberikan
perawat.

DS: Pasien mengatakan


sudah tidak nyeri
pinggang kanan dan
simpisis sudah
berkurang skala nyeri
2 (0-10), pasien sudah
bisa BAK dengn lancar

DO: pasien tampak tenang,


akral hangat, wwarna
kulit kembali normal

TD: 120/70mmHg
Nadi: 76x/menit
Suhu: 36.6’C
RR: 20x/menit

E. EVALUASI KEPERAWATAN
No
No Waktu Evaluasi sumatif Paraf
Dx
1. Rabu, 15 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
september pada simpisis dan saat berkemih.
2021
pkl. 20.00 O : Pasien tampak tenang ( skala 5)
Wita - Pasien mampu mengontrol nyeri, seperti
menjelaskan faktor penyebab nyeri (skala 5)
- menggunakan teknik non farmakologi untuk
mengurangi nyeri ( skala 5)
- dapat menyebutkan analgetik untuk
mengurangi rasa sakit ( skala 5)
- TTV Pasien dalam batas normal (skala 5)
TD : 120/70mmHg, Nadi : 76x/menit, Suhu :
36,7’C, respirasi : 20x/menit

A : tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi Pasien


1. Cara mengontrol nyeri dengan kompres
hangat
2. Tehnik non farmakologi (relaksasi nafas
dalam dan distraksi)

2 Rabu, 15 2 S : Pasien mengatakan sudah tidak mengalami


september anyang-anyangan, pola eliminasi urinenya
2021 sudah kembali normal dan warna urine sudah
pkl. 20.00 kuning jernih
Wita
O : Input dan output urin normal (skala 5)
Pola eliminasi pasien normal (skala 5)
Pasien tidak ada nyeri saat berkemih (skala 5)
Pasien tidak mengalami retensi urine (skala 5)
warna urine sudah kuning jernih (skala 5 )

A : Tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi Pasien

3 Rabu, 15 3 S : Pasien mengatakan tidak demam dan tidak


september menggigil
2021
pkl. 20.00 O : Suhu tubuh Pasien kembali dalam rentang
Wita normal yaitu 36-37ºC (Skala 5)
Warna kulit sawo matang (skala 5)
Akral hangat (skala 5)

A : Tujuan tercapai

P : Pertahankan kondisi Pasien

Anda mungkin juga menyukai