b. Perkembangan
- Motorik kasar ........................................................................................................
- Motorik halus ........................................................................................................
- Sosial ....................................................................................................................
- Bahasa ...................................................................................................................
c. Tahap perkembangan
Perkembangan Psikoseksual (Freud)
Fase Latent (8 tahun)
Tahap ini anak dialihkan pada pengejaran intelektual dan interaksi
sosial.Dalam pengejaran intelektual, orangtua saya mengarahkan saya untuk
les privat sempoa.Selain itu, orangtua juga memberikan reward jika saya
berhasil meraih peringkat 3 besar di sekolah. Proses tersebut terus berlaku pada
diri saya hingga sekarang, yaitu memiliki tanggung jawab terhadap akademis
meskipun tanpa memperoleh rewardlagi seperti dulu.
Perkembangan Psikososial (Erikson)
Ketekunan versus rasa rendah diri (8 tahun)
Pada tahap ini, anak sudah memasuki usia sekolah, kemampuan
akademiknya mulai berkembang. Selain itu, kemampuan sosial anak untuk
berinteraksi di luar anggota keluarganya juga mulai berkembang. Anak akan
belajar berinteraksi dengan teman-temannya maupun dengan gurunya. Jika
cukup rajin, anak-anak akan memperoleh keterampilan sosial dan akademik
untuk merasa percaya diri. Kegagalan untuk memperoleh prestasi-prestasi
penting menyebabkan anak untuk menciptakan citra diri yang negatif. Hal ini
dapat membawa kepada perasaan rendah diri yang dapat menghambat
pembelajaran di masa depan.
Perkembangan Kognitif (Piaget)
Tahap operasional konkret (8 tahun)
Pada masa ini, anak sudah mampu melakukan pengurutan dan klasifikasi
terhadap objek maupun situasi tertentu. Kemampuan mengingat dan berpikir
secara logis si Kecil pun makin meningkat.Ia mampu memahami konsep
sebab-akibat secara rasional dan sistematis sehingga si Kecil mulai bisa belajar
matematika dan membaca. Pada tahapan ini pula sifat “egosentris” si Kecil
menghilang secara perlahan.Ia kini sudah mampu melihat suatu masalah atau
kejadian dari sudut pandang orang lain.
6. Spiritual
Anak: anak beragama islam ikut kedua orangtuanya
Orangtua :ibu pasien mengatakan selalu berdoa dalam sholatnya untuk kesembuhan
anaknya
7. Pengetahuan keluarga
Keluargapasienhanyamengetahuibahwatelingapasiennyeri,
kemudiandibawakeRumahSakit.
8. Kebutuhan dasar neonatus / anak
- Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH): orang tua berperan khusus untuk
mengembangkan pekembangan mental psikososial anaknya seperti menemani
anaknya belajar saat anaknya merasa kesulitan atau tidak bisa mengerjakan,
membantu mengembangkan bakat anaknya,
- Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH): orang tua berperan khusus untuk
memberikan kasih sayang seperti mengajak anaknya untuk rekreasi dan hubungan
saling percaya antara anak dan orangtua. Orang tua juga harus menciptakan rasa
nyaman dan aman agar anaknya merasa dilindungi, menghargai pendapat anak,
memperhatikan minat dan memberi motivasi.
- Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH): orang tua berperan khusus untuk mengajarkan
anaknya tentang perawatan kesehatan dasar, kebersihan diri, dan kesegaran
jasmani.
III. Pola Aktivitas sehari – hari
8. Dada
Simetris interkosta, tidak ada jejas
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada odema
Auskultasi : Bising usus 24x permenit (normal 5-30)
Perkusi : Kuadran kanan atas pekat, kuadran kiri atas timpani, kuadran kiri
bawah timpani, kuadran kanan bawah timpani
10. Lengan
Simetris antara kanan dan kiri
11. Punggung
Simetris antara kanan dan kiri
ANALISA DATA
Eksudat Pirulen di
Telinga Tengah
Tuli produktif
Gangguan komunikasi
3 DS : Infeksi mikroorganisme Cemas
-Ibu klien mengatakan
anaknya cemas dengan Sel darah putih melawan bakteri
kondisi pendengarannya
dan selalu bertanya-tanya Terbentuk push
kepada ibunya mengenai
pendengarannya. Edema Tuba Eustachius
DO : Produksi lendir
- Klien tampak gelisah
- Klien selalu bertanya- Sumbatan Tuba Eustachius
tanya saat diperiksa
tentang pendengarannya Disfungsi Tuba
yang menurun. Eustachius
TD : 100/60 mmHg
N : 100 X/menit Ggn Drainase Cairan
S : 37,50C Telinga Tengah
P : 40 X/ Menit
Eksudat Pirulen di
Telinga Tengah
Tuli produktif
Ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS: Ibu klien mengatakan anaknya merasakan nyeri pada telinga kirinya.
P : Ibu Klien mengatakan anaknya merasa nyeri pada telinga kiri Karena adanya infeksi.
DO :
DS :
- Ibu klien mengatakan pendengaran anaknya menurun, serta saat diajak berbicara klien
terkadang diam dan tidak nyambung, dengan skala 5 rentang 0 – 10
DO :
- Saat klien diajak berbicara oleh perawat klien tidak menjawab dan kadang menjawab tapi
pertanyaan diulang berulang kali, dan kadang menjawab tapi tidak nyambung.
DS :
-Ibu klien mengatakan anaknya cemas dengan kondisi pendengarannya dan selalu bertanya-tanya
kepada ibunya mengenai pendengarannya.
DO :
TD : 100/60 mmHg
N : 100 X/menit
S : 37
P : 40 X/ Menit
INTERVENSI KEPERAWATAN