Anda di halaman 1dari 17

Tugas dan Fungsi Keperawatan Komunitas Pada

Kelompok Lansia
Di Susun Oleh :

Reza Wahyu Suryanudin (201714201022)


Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko
tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
Proses keperawatan komunitas merupakan metode
asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis,
dinamis, kontiniu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga,
kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi keperawatan (Wahyudi, 2010).
Lansia..
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi Anna
Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam, dkk, 2008).
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13
Tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia
lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih
dari 60 tahun. (R. Siti Maryam, dkk, 2008: 32).
Batasan Lanjut Usia
1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Lanjut Usia meliputi:
a. Usia pertengahan (Middle Age) ialah kelompok usia 45
sampai 59 tahun.
b. Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia antara 60 dan
74 tahun.
c. Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75
dan 90 tahun.
d. Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia
90 tahun.
Lansia..
2. Departemen Kesehatan RI mengklasifikasikan lanjut usia
sebagai berikut:
a. Pralansia (prasenilis) yaitu Seseorang yang berusia antara
45-59 tahun.
b. Lansia yaitu Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
c. Lansia risiko tinggi yaitu Seseorang yang berusia 70 tahun
atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003).
d. Lansia potensial yaitu Lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan
barang/jasa (Depkes RI, 2003).
e. Lansia tidak potensial yaitu Lansia yang tidak berdaya
mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain (Depkes RI, 2003).
Sebagai Care Giver /Pemberi Asuhan
Peran 01 Langsung
Memberikan asuhan keperawatan kepada
keperawatan lansia yang meliputi intervensi/tindakan
keperawatan, observasi, pendidikan
komunitas pada kesehatan, dan menjalankan tindakan medis
sesuai dengan pendelegasian yang diberikan.
lansia..
Sebagai Pendidik Klien Lansia
02 Sebagai pendidik, perawat membantu
lansia meningkatkan kesehatannya malalui
pemberian pengetahuan yang terkait dengan
keperawatan dan tindakan medic yang
diterima sehingga klien/keluarga dapat
menerima tanggung jawab terhadap hal-hal
yang diketahuinya. Sebagai pendidik, perawat
juga dapat memberikan pendidikan kesehatan
kepada kelompok keluarga yang beresiko
tinggi, kadar kesehatan, dan lain sebagainya.
Peran 03 Sebagai Motivator

Sebagai motivator,perawat memberikan


keperawatan motivasi kepada lansia.

komunitas pada Sebagai Advokasi


lansia.. 04 Sebagai advokat klien, perawat
berfungsi sebagai penghubung antar klien
dengan tim kesehatan lain dalam upaya
pemenuhan kebutuhan klien, membela
kepentingan klien dan membantu klien
memahami semua informasi dan upeya
kesehatan yang diberikan oleh tim kesehatan
dengan pendekatan tradisional maupun
professional.
Peran 05 Sebagai Konselor

keperawatan Memberikan konseling/ bimbingan


kepada lansia, keluarga dan masyarakat
komunitas pada tentang masalah kesehatan sesuai
prioritas. Konseling diberikan kepada
lansia.. individu/keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan penglaman yang lalu, pemecahan
masalah difokuskan pada masalah
keperawatan, mengubah perilaku hidup
kearah perilaku hidup sehat.
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
1. Proses kelompok ( group process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit,
tentunya setelah belajar dari pengelaman sebelumnya,
selain dari faktor pendidikan/ pengetahuan individu,
media massa, televisi, penyuluhan yang dilakukan oleh
pettugas kesehatan, dan sebagainya. Begitu juga
dengan masalah kesehatan lingkungan sekitar
masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling
sering mereka temukan sebelumnya sangat
memengaruhi upaya penanganan atau pencegahan
penyakit yang mereka lakukan.
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses
perubahan perilaku yang dinamis, dimana
perubahan tersebut bukan sekedar proses
transfer materi/ teori dari seseorang ke orang
lain dan bukan pula seperangkat prosedur.
Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adnya
kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
atau masyarakat sendiri.
Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar seorang mampu:
a. Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri
b. Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap maslaahnya,
dengan sumberdaya yang ada pada mereka dan di tambah dengan
dukungan dari luar
c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meningkatkan taraf
hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu “meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan ; baik fisik, mental, dan sosialnya ; sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara social.
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
3. Kerja Sama (Partner Ship)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi
dalam lingkungan masyarakat jika tidak di
tangani dengan baik akan menjadi ancaman
bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena
itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya
mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas, melalui upaya ini berbagai
persoalan di dalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat
Fungsi perawat komunitas
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan sistem
organ fungsional sampai molekuler. Kegiatan ini dilakukan dengan
diprakarsai oleh perawat dan perawat bertanggung jawab serta
bertanggung gugat atas rencana keputusan tindakannya.
1. Fungsi Dependen yaitu kegiatan yang dilakukan dan
dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari tim
kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi dan lainnya).
2. Fungsi Interdependen, fungsi ini berupa kerja tim (Astuti, 2014).
Tugas-Tugas Perawat Dalam Setiap
Teori Penuaan
1. Tugas Perawat dalam Teori Biologi
Perawatan yang memperhatikan
kesehatan objektif, kebutuhan,
kejadian-kejadian yang
dialami klien lansia semasa hidupnya,
perubahan fisik pada organ tubuh,
tingkat
kesehatan yang masih bisa dicapai
dikembangkan, penyakit yang dapat
dicegah atau
ditekan progresifitasnya.
Tugas-Tugas Perawat Dalam Setiap Teori Penuaan

Perawatan fisik secara umum bagi klien


lansia dapat dibagi atas 2 bagian yakni :
a. Klien lansia yang masih aktif, dimana
keadaan fisiknya masih mampu bergerak
tanpa bantuan orang lain sehingga untuk
kebutuhannnya sehari-hari masih mampu
melakukan sendiri.
b. Klien lansia yang pasif atau tidak dapat
bangun, dimana keadaan fisiknya
mengalami kelumpuhan atau sakit.
Tugas Perawat Dalam Teori Sosial
Tugas Perawat Dalam Teori Sosial
Perawat sebaiknya memfasilitasi sosialisasi antar lansia dengan
mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta bercerita sebagai salah
satu upaya pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul
bersama berarti menciptakan sosialisasi antar manusia, yang menjadi
pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah mahluk
sosial yang membutuhkan orang lain. Hubungan yang tercipta adalah
hubungan sosial antara werda dengan werda maupun werda dengan
perawat sendiri.
Tugas Perawat dalam Teori Psikologi
Tugas Perawat dalam Teori Psikologi
Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lansia, perawat dapat
berperan sebagai supporter, interpreter terhadap segala
sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia yang pribadi
dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiki
kesabaran dan ketelitian dalam memberikan kesempatan dan
waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai bentuk
keluhan agar mereka merasa puas.
THANK YOU
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai

  • IGD
    IGD
    Dokumen32 halaman
    IGD
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • Pps
    Pps
    Dokumen26 halaman
    Pps
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen11 halaman
    Makalah
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • NCP Jiwa
    NCP Jiwa
    Dokumen21 halaman
    NCP Jiwa
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat
  • SOAL UAS KMB 2 Ners SMT 5 TA 20192020
    SOAL UAS KMB 2 Ners SMT 5 TA 20192020
    Dokumen1 halaman
    SOAL UAS KMB 2 Ners SMT 5 TA 20192020
    Pheby Alfimay Natysya Putri
    Belum ada peringkat