Di Susun Oleh :
Aminatu Sa’diah (201714201003)
Welcome!!
Thank you for coming today..!
Komunitas…
Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang
sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai minat yang sama (Riyadi, 2007).
Salah satu kelompok khusus dalam
keperawatan komunitas adalah kelompok balita.
Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010),
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3
tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
Perawatan komunitas…
Perawatan komunitas adalah bidang
khusus dari keperawatan yang
merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sehat atau yang
sakit secara komprehensif melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta resosialitatif dengan
melibatkan peran serta aktif dari
masyarakat.
Tugas dan Fungsi Perawat Komunitas
Memberikan pedoman
dan bimbingan yang Agar masyarakat
sistematis dan ilmiah mendapatkan pelayanan
bagi kesehatan yang optimal sesuai
masyarakat dan dengan kebutuhannya
keperawatan dalam dibidang kesehatan.
memecahkan masalah
klien melalui asuhan
keperawatan.
Agar masyarakat bebas
mengemukakan
pendapat berkaitan dgn
permasalahan atau
Memberikan asuhan kebutuhannya sehingga
keperawatan melalui mendapatkan
pendekatan pemecahan penanganan dan
masalah, komunikasi pelayanan yang cepat
yang efektif dan efisien dan pda akhirnya dapat
serta melibatkan peran mempercepat proses
serta masyarakat. penyembuhan (Mubarak,
2006)
Peran Perawat Komunitas pada Kelompok Balita
01
Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan
(Care Provider)
02
Pendidik (Health Educator)
Perawat sebagai pendidik atau
penyuluh, memberikan pendidikan atau
informasi kepada keluarga
yangberhubungan dengan kesehatan
balita. Diperlukan pengkajian tentang
kebutuhan klien untuk menentukan
kegiatan yang akan dilakukan dalam
penyuluhan atau pendidikan kesehatan
balita. Dari hasil pengkajian diharapkan
dapat diketahuitingkat pengetahuan klien
dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peran Perawat Komunitas
pada Kelompok Balita 03 04
Pemantau Kesehatan
Konselor (Health Monitor)
Perawat Perawat ikut berperan
memantau kesehatan
dapatmenjadi balitamelalui posyandu,
tempat puskesmas, atau
bertanyaatau kunjungan rumah.
Pemantauan ini
konsultasi oleh berguna mengetahui
orangtuayang dinamukakesehatan
mempunyai balita balita terutama
pertumbuhan dan
untukmembantu perkembangannya,
memberikan sehingga jikaterjadi
kesehatan balita masalah kesehatan
dapat dideteksi sejak
dalam kehidupan dini dan diatasi secara
sehari-hari. tepat dengan segera.
Peran Perawat Komunitas
pada Kelompok Balita 05 06
Koordinator
Pembaharu (Inovator)
Pelayanan Kesehatan
(Coordinator of
service) Tidak seluruhnya
masyarakat mempunyai
Pelayanan kesehatan bekal pengetahuan
merupakan kegiatan mengenai kesehatan
yang bersifat balita. Perawat
menyeluruh dan tidak disamping memberikan
terpisah-pisah. Perawat penyuluhan juga dapat
juga dapat berperan menjadi pembaharu
sebagai pionir untuk untuk merubah perilaku
mengkoordinir berbagai atau pola asuh
kegiatan pelayanan di orangtua terhadap
masyarakat terutama balita di suatu wilayah,
kesehatan balita dalam misalnya budaya yang
mencapai tujuan tidak sesuai dengan
kesehatan melalui perilaku kesehatan.
kerjasama dengan tim
kesehatan lainnya.
Peran Perawat Komunitas
pada Kelompok Balita 07 08
Panutan (Role
Fasilitator
Model)
Perawat sebagai salah Perawat menjadi
satu tenaga medis
penghubung antara
dipandang memiliki ilmu
kesehatan yang lebih masyarakat dengan
dari profesi lainnyadi unit pelayanan
luar bidang kesehatan. kesehatan dan
Oleh sebab itu akan instansi terkait,
lebih mulia bagi melaksanakan
perawat untuk
rujukan.
mengamalkan ilmunya
dalam kehidupan
sehari-hari sehingga
dapat memberikan
contoh baik, misalnya
memberi contoh tata
cara merawat balita.
Indikator Kesehatan
1. Angka Kematian Bayi Kelompok Balita
Angka kematian bayi menjadi indikator pertama
Dalam menentukan derajat kesehatan
dalam menentukan derajat kesehatan anak (WHO, di Indonesia, terdapat beberapa
2002) karena merupakan cerminan dari status indikator yang dapat digunakan,
kesehatan anak saat ini. Tingginya angka kematian bayi antara lain angka kematian bayi,
angka kesakitan bayi, status gizi, dan
di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, angka harapan hidup waktu lahir.
diantaranya adalah faktor penyakit infeksi dan
kekurangan gizi.
Kematian pada bayi juga dapat disebabkan oleh
trauma persalinan dan kelainan bawaan yang
kemungkinan besar disebabkan oleh rendahnya status
gizi ibu pada saat kehamilan serta kurangnya jangkauan
pelayanan kesehatan dan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan (WHO, 2002).
2. Angka Kesakitan Bayi