Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SG DENGAN

OSTEOARTHRITIS DI RUANG ANGSOKA I


RSUP SANGLAH DENPASAR
TANGGAL 26 – 30 APRIL 2021

Oleh :

I GUSTI NGURAH DWIJASANTOSA


209012519

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021

1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN SG DENGAN OSTEOARTHRITIS
DI RUANG ANGSOKA I RSUP SANGLAH DENPASAR
TGL 26-29 APRIL 2021

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Bpk SG
Umur : 56 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Pedagang
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Dusun Sagad RT 002 RW 002 Tamanagung Banyuwangi
Jawa Timur
Tanggal Masuk : 24 April 2021
Tanggal Pengkajian : 26 April 2021
No. Register : 21010486
Diagnose Medis : Post Operasi Right TKR Dextra ec OA Right Knee Dextra

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ibu. W
Umur : 50 tahun
Hub. dengan Klien : Istri
Pekerjaan : Wiraswasta/Pedagang
Alamat : Dusun Sagad RT 002 RW 002 Tamanagung Banyuwangi
Jawa Timur

2
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Nyeri pada lutut kanan
Keluhan Saat Pengkajian
Saat pengkajian pasien mengeluh nyeri pada luka operasi
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada lutut kanan sejak 4 tahun yang lalu, memberat sejak
3 bulan, nyeri dirasakan memberat saat beraktivitas jalan dan membaik bila
istirahat, nyeri hilang timbul. Pada tanggal 12 April 2021 pasien berobat ke poli
klinik RSUP Sanglah Denpasar ke Poli Ortopedi setelah dilakukan pemeriksaan
direncanakan akan dilakukan tindakan operasi. Tanggal 24 April pasien datang ke
poliklinik orthopedi RSUP Sanglah untuk MRS dan di rencanakan operasi TKR
tanggal 26 April 2021 di ruang operasi IBS, pasien MRS di ruang Angsoka I.
Pasien sudah dilakukan tindakan Operasi TKR di OK IBS, selesai operasi pasien
kembali ke ruang Angsoka I
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan atau riwayat jatuh, pasien
pernah memiliki berat badan hampir 90 kg saat berumur 40 tahunan. Riwayat
penyakit DM, Jantung, dan Hipertensi tidak ada.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan pada keluarga
tidak ada yang menderita penyakit seperti dirinnya.

Genogram

3
Ket:

: laki-laki

: perempuan

: Pasien

3. Pola Kesehatan Fungsional Menurut Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga sakit akan berobat ke pelayanan
kesehatan dan pasien percaya bahwa sakit yang diderita adalah murni karena
masalah medis dan pasien berharap bisa cepat sembuh dan pulang ke rumah untuk
berdagang lagi.
b. Pola Nutrisi Metabolik
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit tidak ada masalah dengan nafsu
makan, klien biasa makan 3 kali sehari, tetapi sejak sakit nafsu makan berkurang,
dan hanya mampu menghabiskan setengah porsi dari makanan rumah sakit. Saat
umur 40 tahunan, pasien sempat memiliki berat 90 kg. Berat badan sebelum operasi
71 kg.
c. Pola Eleminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dalam BAB dan BAK.
Pasien biasa BAB sekali sehari, konsistensi lunak, BAK 4-6 kali sehari. Sejak sakit
klien belum BAB, BAK sudah 4 kali dan tidak ada masalah saat BAK.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien mengatakan sebelum sakit mampu melakukan aktivitas sehari-hari
sebagai pedagang tanpa dibantu.

ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/minum √ 0 : Mandiri

Toileting √ 1 : Dengan alat bantu


2 : Dibantu orang lain
Mobilisasi √
3 : Dibantu orang lain dengan alat
Berpindah √
4 : Tergantung total
Ambulasi √

4
Saat sakit pasien mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu oleh istri dan
anaknya.

ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/minum √ 0 : Mandiri

Toileting √ 1 : Dengan alat bantu


2 : Dibantu orang lain
Mobilisasi √
3 : Dibantu orang lain dengan alat
Berpindah √
4 : Tergantung total
Ambulasi √

e. Pola Kognitif dan Perseptual


Pasien mengatakan sangat khawatir dengan kondisinya. Pasien merasakan
nyeri pada luka operasinya, nyeri dirasakan seperti di sayat- sayat didaerah lutut
kanan. Skala nyeri 5 (0-10) dan nyeri bertambah berat saat digerakkan sehingga
sangat mengganggu konsentrasi dan istirahat pasien, nyeri berkurang saat diberikan
obat dan diistirahatkan. Kemampuan panca indra tidak ada masalah, tidak ada
kesemutan.
f. Pola Persepsi – Konsep Diri
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dengan dirinya, sejak sakit
pasien mengatakan mengalami nyeri pada lutut kanan, merasa khawatir dengan
kondisi kakinya apakah bisa kembali seperti dulu. Pasien bisa menjawab semua
pertanyaan dengan baik, kontak mata bagus.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dengan istirahat dan tidur.
Tidur cukup nyenyak selama ± 8 jam sehari. Saat sakit pasien sering tidak dapat
tidur dengan nyenyak karena nyeri pada lutut kanan
h. Pola Seksual - Reproduksi
Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah dengan pola seksualnya,
pasien dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami. Pasien memiliki 2
orang anak laki dan perempuan.
i. Pola Toleransi Stress – Koping

5
Pasien selalu berdiskusi dengan keluarga dalam pengambilan keputusan terkait
kesehatan dan masalah keluarga. Sejak sakit klien merasa stres dan cemas dengan
kondisinya. Tetapi pasien masih bersyukur karena keluarganya sangat mendukung
dan memberi support penuh terhadap masalah yang dihapai pasien. Pasien bersedia
mengikuti semua prosedur medis yang harus dijalani.
j. Pola Nilai Kepercayaan
Pasien beragama Islam, biasa melakukan sholat lima waktu. Saat sakit pasien
hanya bisa berdoa ditempat tidur dan berharap cepat sembuh.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum : Lemah, terkadang meringis
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 15 (E4V5M6 )
TB/BB : 166 cm / 71 kg
Postur tubuh : Tegak
Warna kulit : Sawo matang
Turgor Kulit : Turgor kulit elastis.
b. Tanda Vital
Tekanan darah : 135/87 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,5ºC
Respirasi : 18 x/menit
Saturasi oksigen : 99%
c. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris,Konjungtiva merah, tidak tampak
lingkaran hitam pada mata, tidak tampak nikoting staining
pada gigi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
d. Leher
Inspeksi : Tidak ada lesi dan jejas.

6
Palpasi : Tidak ada benjolan distensi jugularis, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

e. Dada dan Punggung


Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dada simetris, respirasi 18X/
menit, deformitas tidak ada. Pada punggung terpasang
selang epidural anastesi.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Terdengar suara sonor
Auskultasi : Terdengar suara vesikuler
f. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada distensi abdomen.
Auskultasi : Bising usus terdengar 12 x/menit
Perkusi : Terdengar suara tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
g. Ekstermitas
Atas : Panjang tangan kana dan kiri sama.
Terpasang infus pada tangan kiri, tidak terdapat lesi,
tidak ada deformitas dan krepitasi, clubbing finger dan
nikotin staining tidak ada. Tangan hangat, cyanosis tidak
ada, CRT<2 dtk, pergerakkan sendi normal, kekuatan otot
5/5.
Pada tangan kanan tidak terdapat lesi, tidak ada deformitas
dan krepitasi, clubbing finger tidak ada, nikotin staining
ada, nodul rematoid tidak ada. Tangan hangat, cyanosis
tidak ada, CRT<2 dtk, pergerakkan sendi normal,
kekuatan otot 5/5.
Bawah Kiri : Tidak ada deformitas dan krepitasi, tidak ada lesi, nodul
rematoid dan cyanosis tidak ada, Kaki hangat, CRT<2 dtk,
pergerakkan kaki normal, kekuatan otot 5/5.
Bawah Kanan : terpasang elastis bandage, CRT<2 dtk, ada luka operasi,
terpasang drain redong ukuran 14 dengan produksi 100 cc,
kekuatan otot tidak terkaji karena pasien imobilisasi posisi

7
kaki fleksi dan diganjal dengan bantal, kekuatan otot tidak
terkaji.
h. Genetalia : Terpasang dawer kateter.

5. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Darah:
HGB : 11,30 gr/dl (12,0 – 16,0)
WBC : 9.23 10³ /կL (4.1 – 11.0)
Trombosit : 225.000 (150.000 – 450.000)
Hematokrit : 34,8 % (40 - 55)
GDS : 124 mg/dl (< 150)
PPT : 12,3 detik ( 10,8-14,4 )
INR : 0,86 ( 0,9-1,1 )
APTT : 26,5 detik 24-36
SGOT : 18,7 U/L 5-34
SGPT : 15,30 U/L 11,00-34,00
b. Pemeriksaan Radiologi:
Rontgen Thorak : Aortosclerosis dengan ukuran cor normal, pulmo tidak
tampak kelainan
Rontgen Genu post operatif : Osteotomi pada distal os femur dextra serta
proximal tibia yang terpasang protesa dengan kedudukan
dan posisi baik.

6. Therapi
Tanggal
No awal Nama Dosis Rute Indikasi
diberikan
27/4/2021 Antibiotik terapi
1 Cefriaxon 2 x 1 gr IV
empirik
2 26/4/2021 Lavenox 1 x 0,4 ml SC Untuk
mengencerkan
darah
mengurangi

8
resiko Trombus.
3 26/4/2021 Buvivakain 0,1 %+ @ 12 jam Epidura Mengurangi
morfin 0,5 mg l nyeri pada
volume 10 ml daerah operasi
4 26/4/2021 Asam traneksamat 2 x 1 IV Mencegah
500mg perdarahan
2 26/4/2021 Parasetamol 3 x 500 PO Untuk mengatasi
mg nyeri
3 26/4/2021 RL 24 IV Memenuhi
tetes/menit kebutuhan cairan
dan elektrolit
4 26/4/2021 Cefriaxone 1 x 2 gr IV Antibiotik
profilaksis

B. ANALISA DATA
Masalah
Data Etiologi
Keperawatan
DS:
- Pasien mengatakan Prosedur Operasi Nyeri akut
nyeri pada luka operasi, ↓
nyeri seperti Deformitas sendi
disayat,nyeri hilang Deformitas tulang
timbul, skala nyeri 5 ( 0 ↓
– 10 ), nyeri timbul saat Disfungsi neurovaskuler
digerakkan. Disfungsi muskuloskeletal

DO: ↓
- Terdapat balutan pada Nyeri akut
lutut kanan
- Nyeri pada kaki kanan
bila digerakkan
- Pasien tampak
meringis.
- Tensi 135/87 mmhg
- Nadi 92 x/menit

DS: Prosedur Operasi Gangguan Mobilitas


- Nyeri pada kaki bila ↓ Fisik
bergerak, takut untuk Deformitas sendi
mobilisasi, merasa Deformitas tulang
kahwatir dengan ↓
kondisi luka operasi Disfungsi neurovaskuler

9
bila digerakkan Disfungsi muskuloskeletal
DO:
- Kaki di ganjal bantal ↓
posisi kaki fleksi Nyeri bila bergerak
- Pasien tampak ragu Imobilisasi post operatif
untuk bergerak ↓
Gangguan mobilitas fisik

DS: - Tindakan Operasi dan Invasif Risiko Infeksi


DO: ↓
- Terdapat luka operasi Luka operasi, DK, Infus,
di kaki kanan Drain
- Terpasang infus dan ↓
DK Tempat masuknya kuman dan
- Terpasang drain bakteri

Risiko Infeksi

DS : - Tindakan Operasi Risiko perdarahan


DO: ↓
- Terpasang drain Luka operasi
dengan produksi 100 ↓
cc Trauma pada jaringan lemak
- Pasca tindakan otot dan pembuluh darah
invasive TKR ↓
Risiko Perdarahan

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

Tanggal dan jam Tanggal dan jam


No Diagnosa Keperawatan
ditentukan Teratasi
1 26 April 2021 Nyeri akut berhubungan 29 April 2021
dengan agen cedera fisik
(prosedur operatif) dibuktikan
dengan Pasien mengatakan
nyeri pada luka operasi, nyeri
seperti disayat,nyeri hilang

10
timbul, skala nyeri 5 ( 0 – 10 ),
nyeri timbul saat digerakkan.
Terdapat balutan pada lutut
kanan, nyeri pada kaki kanan
bila digerakkan, pasien tampak
meringis, Tensi 135/87 mmhg,
Nadi 92 x/menit

2 26 April 2021 Gangguan Mobilitas Fisik 29 April 2021


berhubungan dengan
Kerusakan integritas struktur
tulang, gangguan
muskuloskletal, gangguan
neuromuskuler dibuktikan
dengan nyeri pada kaki bila
bergerak, takut untuk
mobilisasi, mesasa kahwatir
dengan kondisi luka operasi
bila digerakkan, Kaki di ganjal
bantal posisi kaki fleksi, Pasien
tampak ragu untuk bergerak
3 26 April 2021 Risiko infeksi dengan faktor 29 April 2021
risiko efek prosedur invasive/
operasi
4 26 April 2021 Risiko perdarahan dengan 28 April 2021
faktor risiko tindakan
pembedahan

11
D. PERENCANAAN
No. Tujuan dan Kriteria
No Intervensi Rasional
Dx Hasil
1 1 Setelah dilakukan Observasi :
tindakan asuhan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Untuk mengetahui bagaimana nyeri
keperawatan selama 3 x frekuensi, kualitas, intensitas nyeri pasien tersebut
24 jam diharapkan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 2. Agar kita mengetahui seberapa
pada pasien berkurang berat nyeri yang dirasakan oleh
atau menurun dengan pasien
kriteria hasil: 3. Identifikasi respons nyeri non verbal 3. Memperkuat data nyeri yang kita
1. Keluhan nyeri dapatkan secara lisan dari pasien
menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan 4. Mengetahui hal-hal apa yang harus
2. Meringis menurun memperingan nyeri kita hindarkan ataupun berikan
3. Sikap protektif terhadap pasien
menurun
5 Monitor efek samping penggunaan 5. Mengetahui secara dini bila terjadi
4. Skala nyeri 1 (Skala
0- 10) analgetik suatu alergi dari analgetik
5. Frekuensi nadi Terapeutik
membaik 1. Terapkan teknik distraksi napas dalam 1. Dapat membantu mengurangi rasa
6. Pola nafas membaik untuk mengurangi rasa nyeri nyeri dari pasien
7. Tekanan darah 2. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri 2. Sebagai alternative lain untuk
membaik dalam pemilihan strategi meredakan nyeri mengurangi nyeri pasien.
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu 1. Dengan pengetahuan tentang nyeri
nyeri yang baik, dapat membantu pasien
memanajemen nyeri secara mandiri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri 2. Memudahkan kerjasama dengan
pasien dalam mengurangi rasa
nyeri pasien.
3. Ajarkan teknik napas dalam 3. Meredakan nyeri

12
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik epidural 1. Mengurangi rasa nyeri pasien
anasthesi dan parasetamol tablet
2 2 Setelah dilakukan Observasi :
tindakan asuhan 1. Identifikasi toleransi fisik melakukan 1. Mengetahui kemampuan pasien
keperawatan selama ambulasi dalam mentoleransi mobilisasi
…. Diharapkan 2. Monitor frekuensi jantung dan tekanan 2. Mengetahui keadaan pasien
mobilitas fisik pasien darah, serta kondisi umum sebelum sebelum melakukan latihan rentan
meningkat dengan memulai ambulasi dan selama ambulasi gerak
kriteria hasil:
1. Pergerakan Terapeutik :
extremitas 1. Pertahankan posisi imobilisasi pasien pada 1. Mempertahankan posisi untuk
meningkat hari ke 0 post operasi latih pergerakan kaki mengurangi nyeri dan untuk
2. Rentang gerak secara bertahap melancarkan aliran darah balik
meningkat
3. Nyeri menurun 2. Bantu pasien mobilisasi duduk, berdiri 2. Membantu pasien meningkatkan
4. Kecemasan menggunakan walker, dan berjalan rentang mobilisasi dan
menurun menggunakan walker serta libatkan menyiapkan keluarga untuk
5. Gerakan terbatas keluarga untuk membantu pasien dalam membantu saat pasien dirumah
menurun meningkatkan ambulasi
6. Kelemahan fisik
menurun Edukasi : 1. Meningkatkan pengetahuan pasien
1. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi tentang proser mobilisasi
2. Anjurkan melakukan ambulasi dini secara 2. Meningkatkan rentang gerak pasien
bertahap
Kolaborasi:
1. Kolaborasi latihan mobilasi dengan 1. Dengan rehabilitasi oleh tenaga
bagian Fisiotherapi. professional akan mendapatkan
hasil yang lebih baik

3 3 Setelah dilakukan Observasi :

13
tindakan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. Mengetahui ada tidaknya resiko
keperawatan selama 3 lokal dan sistemik terjadinya infeksi
x 24 jam diharapkan Terapeutik
resiko infeksi 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah 1. Mengurang terjadinya penyebaran
menurun dengan kontak dengan pasien dan kuman bakteri ke pasien
kriteria hasil lingkungan pasien
2. Pertahankan teknik aseptic 2. Mencegah terjadinya infeksi
1. Nyeri menurun Edukasi :
2. Bengkak menurun 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 1. Memberikan pemahaman tentang
3. Kebersihan tangan tanda dan gejala infeksi
meningkat 2. Ajarkan cara mencuci tangan 2. Untuk mempertahankan kebersihan
dengan benar pasien
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian Antibiotik 1. Mencegah terjadinya infeksi dan
Ceftriaxon mampu membunuh kuman yang
terlanjur masuk ke tubuh

4 4 Setelah diberikan Observasi


asuhan keperawatan 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan 1. Mengetahui kondisi pasien segera
selama 2 x 24 jam bila terjadi perdarahan
diharapkan perdarahan 2. Monitor hemaglobin pre dan post 2. Membandingkan hemaglobin
menurun dengan pembedahan sebelum dan sesudah operasi untuk
kriteria hasil memberikan terapi selanjutnya
3. Monitor tanda-tanda vital ortostatik. 3. Mengetahui komplikasi yang
1. Perdarahan paska 4. Monitor produksi drain terjadi
operasi menurun 4. Mengetahui bagaimana pendarahan
2. Produksi drain pada luka operasi, aktif atau tidak.
menurun Terapeutik
3. Hemaglobin post 1. Berikan kompres dingin( Es)
1. Mengurangi pembengkakan dan
operasi meningkat
Edukasi mencegah perdarahan

14
diatas 10 gr/dl 1. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
4. Tekanan darah, 1. Memberikan pemahaman pasien
nadi, dan suhu 2. Anjurkan segera melapor jika terjadi bila terjadi perdarahan
tubuh membaik perdarahan 2. Dapat melakukan tindakan
Kolaborasi penanganan sesegera mungkin.
1. Kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan Asam Traneksamat 1. Membantu pembekuan darah untuk
mengurangi perdarahan

E. IMPLEMENTASI
No.
Hari/Tgl
Diagn Tindakan Keperawatan Evaluasi Formatif TTD
/Jam
osa
Senin 26 1,2,3, Melakukan pengkajian keadaan DS
April 4 umum pasien -Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi di lutut kanan,
2021 nyeri hilang timbul, nyeri tidak menjalar, lama nyeri 10-15
15.00 detik, nyeri dirasakan tumpul.
-Pasien mengatakan takut untuk bergerak karena nyeri
DO
-Pasien tampak meringis dan berhati-hati bila menggerakkan
kaki kanannya
-Tampak balutan luka operasi pada kaki kanan
-Skala nyeri 3 dari ( 0-10)
-Tensi: 135/87 mmhg, Nadi: 92x/mnt, Respirasi 18x/mnt, Suhu:

15
36,5
-Terpasang drain, dawer kateter dan obat epidural anastesi
-Produksi drain 100 cc
16.00 1 Memberikan penjelasan kepada DS
pasien tentang penyebab dan teknik Pasien mengatakan paham dan mengerti tentang teknik
untuk mengurangi rasa nyeri serta relaksasi
therapi yang sudah diberikan DO
kepada pasien. Pasien kooperatif dan mau mempraktekkan teknik napas
dalam.
16.30 2 Memberikan penjelasan dan Pasien mengatakan mengerti dan kooperatif, pasien mau
memotivasi pasien untuk mobilisasi menggerakan pergelangan kaki kanannya
secara bertahap setelah operasi
17.30 Memberikan kompres dingin dan
1,4 menjelaskan manfaatnya kepada Pasien tampak lebih nyaman
pasien dengan melibatkan keluarga
3 Memberikan edukasi tentang tanda Pasien kooperatif
dan gejala infeksi pada luka operasi
18.00 1 Memberikan obat analgetik sesuai Obat parasetamol 500 mg sudah diminum reaksi alergi tidak
program dokter dan mengobsevasi ada
reaksi alergi
27 April 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum Data Subyektif
2021 4 pasien dan vital sign
- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi di lutut kanan
14.00 sudah berkurang.
- Pasien mengatakan sudah mulai bisa menggerakan kaki
dan sudah bisa duduk
Data Obyektif

16
- Tampak balutan luka operasi pada kaki kanan
- Skala nyeri 2 dari ( 0-10)
- Tensi: 130/80 mmhg, Nadi: 88x/mnt, Respirasi 18x/mnt,
Suhu: 36,5
- Terpasang drain, dawer kateter dan obat epidural anastesi
- Produksi drain 50 cc
15.00 1,4 Memberikan kompres dingin Pasien merasa lebih nyaman nyeri berkurang
15.30 3 Mengobservasi tanda dan gejala Luka operasi sudah dirawat, tidak ada kemerahan, bengkak
infeksi tidak ada, nyeri sudah berkurang, suhu tubuh 36,5
16.00 3 Memberikan HE dan mengajarkan Pasien dan keluarga tampak kooperatif dan mau
pasien dan keluarga tentang cara mempraktekan cara cuci tangan
cuci tangan yang benar.
18.00 1 Memberikan obat analgetik Obat parasetamol 500mg sudah diminum reaksi alergi tidak
ada
18.30 2 Melatih pasien mobilisasi duduk Pasien sudah bisa duduk dan menggerakan kaki kananya
dengan melibatkan keluarga dengan bantuan keluarga
28 April 1,2,3, Mengobservasi keadaan umum Data Subyektif
2021 4 pasien
- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi di lutut kanan
15.30
sudah jauh berkurang dari kemarin
- Pasien mengatakan sudah bisa mobilisasi dengan walker
Data Obyektif
- Keadaan umum pasien baik
- Tampak balutan luka operasi pada kaki kanan
- Skala nyeri 1 dari ( 0-10)

17
- Tensi: 130/80 mmhg, Nadi: 84x/mnt, Respirasi 18x/mnt,
Suhu: 36,7
- Drain dan dawer kateter sudah diaff
- Epidural anastesi masih terpasang
16.00 3 Memberikan penjelasan tentang Pasien mengatakan paham dan mengerti
tanda dan gejala infeksi pada luka
dan perawatan dirumah
16.30 2 Melatih mobilisasi Pasien Kooperatif dan sudah bisa berdiri dengan menggunakan
bantuan walker dan didampingi oleh keluarga
17.00 3 Mengobservasi tanda dan gejala Nyeri berkurang, kemerahan tidak ada, bengkak sudah
infeksi berkurang, Suhu 36,7
18.00 1 Memberi therapi oral Parasetamol 500 mg sudah diminum

29April 1,2,3 Mengobservasi keadaan umun Data Subyektif


2021 pasien - Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi sudah
berkurang dan sudah merasa lebih nyaman
Data Obyektif
- Pasien stabil keadaan umum baik
- Tampak balutan luka operasi pada kaki kanan
- Skala nyeri 1 dari ( 0-10)
- Tensi: 130/87 mmhg, Nadi: 80x/mnt, Respirasi 18x/mnt,
Suhu: 36,6
- Epidural anastesi diaff, terapi oral,
1 Mengidentifikasi nyeri Skala nyeri 1 dari ( 0-10 ), pasien tampak rileks, nyeri hilang
timbul saat bergerak tetapi masih bisa ditoleransi
2 Mengkaji tingkat mobilisasi pasien Pasien mengatakan sudah bisa berjalan dengan bantuan
keluarga dan menggunakan walker, nyeri pada lutut sudah
jarang biasanya saat mulai bergerak.

18
3 Mengkaji tanda dan gejala infeksi Nyeri pada luka operasi tidak ada, kemerahan tidak ada,
bengkak tidak ada.
30 April Pasien sudah BPL
2021

19
F. EVALUASI

HARI/TGL NO DX
NO EVALUASI SUMATIF PARAF
/JAM KEP.

S. -

O. Keadaan umum pasien baik, Drain redong


Rabu 28 sudah diaff, Hb post Operasi 10,6 gr/dl, Skala
1 April 2021 4 nyeri 1 dari ( 0-10), Tensi: 130/80 mmhg, Ngr
16.00 Nadi: 84x/mnt, Respirasi 18x/mnt, Suhu: 36,7
A. Masalah teratasi , Tujuan tercapai
P. -

S. Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi


sudah berkurang,
O. Pasien tampak tenang, tampak balutan luka
operasi pada kaki kanan, skala nyeri 1 dari ( 0-
Kamis 29
2 1 10), Tensi: 130/87 mmhg, Nadi: 80x/mnt, Ngr
April 2021
Respirasi 18x/mnt, Suhu: 36,6, Epidural
anastesi diaff, terapi oral.
A. Masalah teratasi , Tujuan tercapai
P. Lanjutkan intervensi perawatan dirumah

S. Pasien mengatakan sudah bisa mobilisasi


dengan walker, nyeri saat bergerak sudah
berkurang
O. Pasien tampak tenang, mobilisasi meningkat
2 Ngr
dengan walker, kecemasan saat bergerak
berkurang
A. Masalah teratasi , Tujuan tercapai
P. Lanjutkan intervensi

3 S. Ngr
O. Luka operasi sudar dirawat, kemerahan
tidak ada, bengkak tidak ada, nyeri pada luka
sudah berkurang, Tensi: 130/87 mmhg, Nadi:

20
80x/mnt, Respirasi 18x/mnt, Suhu: 36,6.
A. Masalah teratasi , Tujuan tercapai
P. Lanjutkan intervensi dirumah

21

Anda mungkin juga menyukai