Referensi : 2017-2020
ABSTRACT
Reference : 2017-2020
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Takalar
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Sekolah
Puji dan syukur hanya bagi Allah SWT atas limpahan petunjuk Nya
sehingga Peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Serta
shalawat dan Thaslim senantiasa tercurah bagi RasulNya Muhammad SAW yang
menjadi suri tauladan bagi ummatnya dalam aktivitas keseharian termasuk bagi
Peneliti.
Peneliti mendedikasikan karya ini kepada kedua Orang Tua yang tak henti-
hentinya mendoakan, memberikan semangat, dan dukungan bagi Peneliti.
Rampungnya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu Peneliti haturkan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Ketua Yayasan Brata Utama Bhayangkara, Bapak Dr. H. Farid Alamsyah
SP.P.D., FINASHIM dan sekaligus sebagai Direktur Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar dan Staf.
2. Pengelolah/pemimpin AKPER Mappa Oudang Makassar :
a. Direktur : Dardin, S.Kep., Ns., M.Kep
b. Wadir I : Syaharuddin, SKM., S.Kep., Ns., M.Kes
c. Wadir II : Rezeki Nur, S.Kep., Ns., M.Mkes
d. Wadir III : Lala, S.Kep., Ns., M.Kes
e. Ketua LPM : Muh. Saleh S.S.Pd., M.Pd., M.MKes
3. Bapak Matius Tato, S.Kep., M.MKep selaku pembimbing yang telah
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada Peneliti dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Rezeki Nur, S.Kep., Ns., M.Mkes dan Ibu Hestiani, S.Kep., Ns., M.Kes
selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan yang sangat
bermanfaat bagi Peneliti.
5. Seluruh Dosen dan Staf AKPER Mappa Oudang Makassar yang telah
membantu administrasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Kedua Orang Tua tercinta yaitu Ayahanda Baharuddin dan Ibunda Sunariah.
Serta saudaraku yang tak henti-hentinya mendoakan, memberikan semangat
serta motivasi dan kasih sayangnya, dukungan moril dan materil bagi Peneliti
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai pada waktunya.
7. Teman-teman seperjuangan Angkatan X AKPER Mappa Oudang Makassar
dan para sahabat terkasih serta seluruh Mahasiswa baik Tingkat I, II, dan III
yang banyak memberikan motivasi. Semoga Rahmat-Nya senantiasa tercurah
kepada kita semua. Aamiin.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan semoga karya ini
bermanfaat.
Peneliti
DAFTAR ISI
Tabel 2.1 Rencana Tindakan Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
berhubungan dengan Permukaan Kasar dan Gundul dari Kantong Tonsil .... 33
Tabel 2.3 Rencana Tindakan Keperawatan Nyeri berhubungan dengan Proses, Efek
Tabel 2.5 Rencana Tindakan Keperawatan Risiko Tinggi Kurang Volume Cairan
Menelan ........................................................................................................ 38
bagian ekstremitas.
diri.
kehidupan mikroorganisme.
Edema : Bengkak.
tertentu.
Epitel : Jaringan yang tersusun atas sel sel yang sangat rapat dengan
Evaluasi : Proses menetukan nilai untuk suatu hal atau objek yang
tujuan tertentu.
dengan kebutuhan.
bola mata.
Implementasi : Tindakan
Inflamasi : Peradangan
selaput lendir.
Intervensi : Perencanaan
Klien : Penderita
Komperhensif : Ujian yang meliputi seluruh aspek dari suatu bidang ilmu
nyawaKronis : Suatu penyakit yang diderita dalam waktu yang sudah cukup
atau bengkak
Lateral : Pinggir
Mayor : Besar
Minor : Kecil
Mutasi : Perubahan yang ada pada bahan genetik baik itu DNA
kromosom
saraf.
O
Objektif : Sesuatu yang di dapatkan dengan cara mengamati
mengumpulkan data
Oral : Mulut
berbaring
Prevalensi : Presentase
Provokes : Memanggil
Quality : Kualitas
Radiates : Radar
Reflek : Spontan
S
Sekret : Airan yang terdapat di dalam tubuh
tubuh.
Sensorik : Stimulus atau rangsang yang datang dari dalam maupun luar
tubuh.
kotoran telinga.
terjadi
bersamaan.
Skala : Perbandingan
Sputum : Lendir
Terlokalisir : Terlokalisasi
Time : Waktu
Trauma : Reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selalu datang, bahkan pada saat tidak diinginkan. Salah satu penyakit yang
Beberapa laporan ilmiah baik di dalam dan di luar negeri menunjukkan bahwa
dkk, 2017).
yang terjadi pada Tonsil yang disebabkan oleh virus atau bakteri sehingga
permukaannya. Secara medis peradangan ini ada yang akut, ditandai dengan
rasa nyeri menelan dan sering disertai demam. Sedangkan Tonsilitis yang
sudah kronis (akut) biasanya tidak nyeri ketika menelan, tapi jika ukurannya
bakteri dan virus yang menyebabkan terjadinya proses inflamasi dan infeksi
edema pada faring serta ditemukannya eksudat berwarna putih keabuan pada
Tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit tenggorokan, nyeri
menelan(Dysphogia), demam tinggi, bau mulut, serta otalgia yaitu nyeri yang
menjalar ke telinga.
saja.
dan Populasi Haiti, suatu kasus yang mungkin didefinisikan sebagai siapa
saja, dari segala usia, yang mengalami Laringitis, Faringitis, atau Tonsilitis
dengan membran adheren palsu pada amandel, faring dan / atau lubang
yang layak, 5 atau sekitar (17,85%) yang masih dalam penyelidikan, dan 1
tertinggi diamati pada kelompok usia 6 hingga 14 tahun, diikuti oleh 1 hingga
Makassar ditemukan jumlah klien yang telah didiagnosa Tonsilitis pada tahun
2017 berjumlah 113 orang dengan rincian 80 orang rawat jalan (70,79%) dan
33 orang rawat inap (29,20%), pada tahun 2018 berjumlah 123 orang dengan
rincian 71 orang rawat jalan (57,72%) dan 52 orang rawat inap (42,27%),
pada tahun 2019 berjumlah 170 orang dengan rincian 128 orang rawat jalan
(75,29%) dan 42 orang rawat inap (34,14%). Dilihat dari persentase data dari
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikasi
penyembuhan.
dampak dari Tonsilitis dan agar tidak terjadi pada keluarga lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
untuk mencari paertolongan medis. Nyeri bisa dialami oleh semua tanpa
taraf rasa Nyeri yang masih bisa ditahan, tetapi Nyeri tetap menimbulkan
perasaan yang tidak enak. Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang
2015:3).
dalam Wahit Ibak dkk (2015:3) Nyeri adalah sensori subjektif dan
sebagai kerusakan.
2. Penyebab
PPNI) (2016:172) adapun gejala dan tanda mayor dari Nyeri Akut adalah :
a. Subjektif
1) Mengeluh nyeri
1) Tampak meringis
3) Gelisah
5) Sulit tidur
pada pola tidur, baik karena tidak bisa tertidur, sering terbangun
setelah terbangun.
DPP PPNI) (2016: 172) adapun gejala dan tanda minor dari Nyeri Akut
adalah :
a. Subjektif
(Tidak tersedia)
b. Objektif
penyakit.
5) Menarik diri
DPP PPNI) (2016:172) adapun kondisi klinis terkait dari Nyeri Akut
adalah :
a. Kondisi pembedahan
penyakit.
b. Cedera traumatis
Cedera yang biasanya dapat kembali normal dalam waktu empat hari.
c. Infeksi
e. Glaukoma
6. Skala Nyeri
Gambar 2.1
pada kulit.
dokter.
perawatan diri.
kesadaran akan hilang sebagai akibat dari rasa Nyeri yang luar
yaitu:
1) Skala Nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktifitas tak
terganggu).
2) Skala Nyeri 4-6 berarti Nyeri Sedang (menganggu aktifitas fisik) Skala
Nyeri.
3) Skala Nyeri 7-10 berarti Nyeri Berat (tidak dapat melakukan aktifitas
Nyeri lebih baik ? Apa yang menyebabkan nyeri lebih buruk ? apa
yang dilakukan saat Nyeri ? Dan apakah rasa Nyeri tersebut dapat
Skala Nyeri 0-10. Time : Kapan Nyeri itu timbul ? Apakah cepat atau
Apakah Nyeri nya sama dengan Nyeri sebelumnya. (Doni Ice, 2017)
2013:115) tonsil terdiri dari jaringan limfoid yang dilapisi oleh epitel
Anatomi Mulut
1) Tonsil Palatina
Mariza, 2013:115).
2) Fosa Tonsil
6) Imunologi Tonsil
lagi adalah sel plasma yang matang (Wiatrak BJ, dalam Andra
pada tonsil dijumpai pada area yaitu epitel sel reticular, area
dari jaringan limfoid yang sama dengan yang terdapat pada tonsil.
8) Tonsil Lingual
tonsil yang masih bersifat ringan. Radang tonsil pada anak hampir
tonsilofaringitis.
sel epitel mati dan bakteri patogen dalam kripta (Adam, Boeis, dalam
Saktiyono, 2014:107-108).
c. Klasifikasi
1) Tonsilitis Akut
2) Tonsilitis Falikularis
tersangkut.
3) Tonsilitis Lakunaris
kekuning-kuningan.
5) Tonsillitis Kronik
d. Etiologi
2) Streptokokus Viridans
3) Streptokokus Piogenes
4) Virus Influenza
2) Streptokokus Pyogenes
3) Streptokokus Viridans
4) Virus Influenza
e. Patofisiologis
klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning yang
disebut detritus. Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan
yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga menembus
limfe submandibula.
serta otalgia.
Bakteri dan virus masuk dalam tubuh melalui saluran nafas
tinggi, bau mulut serta otalgia yaitu nyeri yang menjalar ke telinga
f. Manifestasi Klinis
Gejala lain :
1) Demam
3) Sakit kepala
4) Muntah
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
sensitifitas obat
2) Pemeriksaan penunjang
h. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan medis
ibuprofen
c) Analgesik
2) Penatalaksanaan keperawatan
waktu 2 tahun.
waktu 3 tahun.
antibiotik.
i. Komplikasi
1) Abses pertonsil
Terjadi di atas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan
palatum mole, abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut
3) Mastoiditis akut
4) Laringitis
5) Sinusitis
6) Rhinitis
a. Pengkajian
Tonsilitis:
1) Identitas klien
2) Riwayat kesehatan
Riwayat kelahiran
Riwayat imunisasi
otitis media)
Riwayat hospitalisasi
3) Pengkajian umum
a) Pernafasan
dengan:
b) Nutrisi
c) Aktifitas / Istirahat
d) Keamanan / Kenyamanan
Gambar 2.3
Patofisiologi tonsillitis
( Harry Pasha Saputra, 2015)
c. Diagnosa Keperawatan
pembedahan.
tidak nyaman.
Tabel 2.1
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Bersihan jalan napas tidak
efektif berhubungan dengan pembekakan faring, produksi sekret
(Marni, 2014)
Nursing
Outcomes Nursing Intervention
No Diagnosa Keperawatan
Clasification classification (NIC)
(NOC)
1 A. Definisi : Hasil yang 1. Kaji kesulitan
Ketidakmampuan diharapkan : bernapas pada
untuk membersihkan jalan napas lancar anak.
sekresi atau obstruksi tidak ada 2. Observasi
dari saluran sumbatan, anak pernapasan,
pernafasan untuk mampu bernapas kedalaman,
mempertahankan spontan, tenang, produksi sekret.
kebersihan jalan menunjukkan 3. Berikan posisi
nafas. kenyamanan. fowler/semifowler.
B. Batasan 4. Ajarkan dan
karakteristik : anjurkan latihan
1) Tidak ada batuk napas dalam dan
2) Suara napas batuk efektif.
tambahan 5. Kolaborasi dengan
3) Perubahan dokter pemberian
frekuensi napas obat ekspektoran
4) Perubahan irama dan antibiotik.
napas
5) Sianosis
6) Kesulitan
berbcara atau
mengeluarkan
suara
7) Penurunan bunyi
napas
8) Dispneu
9) Sputum dalam
jumlah yang
berlebihan
10) Batuk yang tidak
efektif
11) Orthopneu
12) Gelisah
13) Mata terbuka
lebar
C. Faktor-faktor yang
berhubungan :
1) Lingkungan
2) Obstruksi jalan
napas
3) Fisiologis
Tabel 2.2
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Risiko tinggi cidera :
perdarahan berhubungan dengan permukaan kasar dan gundul dari
kantong tonsil (Marni, 2014)
Nursing
Outcomes Nursing Intervention
No Diagnosa Keperawatan
Clasification classification (NIC)
(NOC)
1 2 3 4
2 A. Definisi : Hasil yang 1. Kaji keluhan
Beresiko mengalami diharapkan : anak, reflek
cedera sebagai akibat tidak terjadi menelan.
kondisi lingkungan yang perdarahan, 2. Observasi tanda-
berinteraksi dengan anak mau tanda
sumber dapat adaptif dan makan sesuai perdarahan.
sumber defensif diitnya. 3. Berikan diit cair
individu. dingin,
B. Faktor resiko : ditingkatkan diit
1) Eksternal lunak, untuk
a) Biologis (mis, mengurangi
tingkat trauma langsung
imunisasi pada tonsil.
komunitas, 4. Hindari makanan
mikroorganis yang mengiritasi
me) (kasar, asam,
b) Zat kimia (mis pedas, misal roti
racun, polutan, kering, jus buah
obat, agenens yang terlalu
farmasi, asam)
alkohol, 5. Anjurkan anak
nikotin, untuk tidak batuk
pengawet, terlalu keras.
kosmetik, 6. Ajarkan dan
pewarna) anjurkan batuk
c) Manusia (mis, efektif, nafas
agens dalam.
nosokomial, 7. Jelaskan pada
pola keluarga bahwa
ketegangan, perdarahan dapat
atau faktor terjadi 5-10 hari
koknitif, hari pasca
afektif, dan operasi akibat
psikomotor) kerapuhan
d) Cara karena proses
pemindahan/tr penyembuhan.
anspor
e) Nutrisi (mis,
desain,
struktur, dan
pengaturan
komunitas,
bangunan,
dan/atau
peralatan)
2) Internal
a) Profil darah
yang abnormal
(mis,
leukositosis/le
ukopenia,
gangguan
faktor
1 2 3 4
a) koagulasi,
trombositopeni
a, sel sabt,
talasemia,
penurunan
hemoglobin)
b) Disfungsi
biokimia
c) Usia
perkembangan
(fisiologis,
psikososial)
d) Disfungsi
biokimia
e) Disfungsi
efektor
f) Disfungsi
imun-
autoimun
g) Disfungsi
integratif
h) Malnutrisi
i) Fisik (mis,
integritas kulit
tidak utuh,
gangguan
mobilitas)
j) Psikologis
(orientasi
afektif)
k) Disfungsi
sensorik
l) Hipoksia
jaringan
pembedahan.
Tabel 2.3
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Nyeri berhubungan dengan
proses inflamasi, efek dari tindakan pembedahan (Marni, 2014)
Nursing
Outcomes Nursing Intervention
No Diagnosa Keperawatan
Clasification classification (NIC)
(NOC)
1 2 3 4
3 A. Definisi: Hasil yang 1. Kaji keluhan
Pengalaman sensori dan diharapkan : anak.
emosional yang anak 2. Observasi
menyenangkan yang menunjukkan kondisi anak.
muncul akibat kenyamanan, bisa 3. Berikan kompres
1 2 3 4
kerusakan jaringan istirahat dengan 4. dingin pada area
yang actual atau nyaman, skala yang sakit (leher)
potensial atau di nyeri turun 5. Ajarkan dan
gambarkan dalam hal sampai yang anjurkan
kerusakan sedemikian ditoleransi anak. relaksasi nafas
rupa (International dalam kalau anak
Association for the bisa diberikan
study of pain ) : awitan penjelasan.
yang tiba-tiba atau 6. Alihkan
lambat dari intensitas perhatian anak,
ringan hingga berat misalnya
dengan akhir yang membaca buku,
dapat di antisipasi atau melihat TV,
di prediksi dan ber mendengarkan
langsung <6 bulan. cerita/radio.
B. Batasan karakteristik : 7. Berikan makanan
1) Perubahan selera lembut/cair agar
makan tidak mengiritasi
2) Perubahan tekanan tonsil/daerah
darah operasi.
3) Perubahan frekwensi 8. Berikan analgetik
jantung sesuai petunjuk.
4) Perubahan frekwensi
pernapasan
5) Laporan isyarat
6) Diaphoresis
7) Perilaku disraksi
(mis.,berjalan
mondar-mandir
mencari orang lain
dan atau aktivitas
lain, aktivitas yang
berulang)
8) Mengekspresikan
perlaku
(mis.,gelisah,
merengek,
menangis)
9) Masker wajah
(mis.,mata kurang
bercahaya, tampak
kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap
pada satu focus
meringis)
10) Sikap melindungi
area nyeri
11) Focus menyempit
(mis.,gangguan
presepsi nyeri,
hambatan proses
berfikir, penurunan
interaksi dengan
orang lain
lingkungan)
12) Indikasi nyeri yang
dapat diamati
1 2 3 4
13) Perubahan posisi
untuk menghindari nyeri
14) Sikap tubuh
melindungi
15) Dilatasi pupil
16) Melaporkan nyeri
secara verbal
17) Gangguan tidur
C. Faktor yang
berhubungan :
1) Agen cedera
(mis.,biologis, zat
kimia, fisik,
psikologis harga diri
rendah situasional
perubahan peran
social tahap
perkembangan tahap
pertumbuhan
gangguan obat
psikoatif
Tabel 2.4
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Gangguan menelan
berhubungan dengan inflamasi dan nyeri (Marni, 2014)
Nursing
Outcomes Nursing Intervention
No Diagnosa Keperawatan
Clasification classification (NIC)
(NOC)
1 2 3 4
4 A. Definisi : Hasil yang 1. Kaji kemampuan
Abnormal fungsi diharapkan : menelan anak.
mekanisme menelan anak mendapat 2. Observasi
yang dikaitkan dengan cairan dan nutrisi kemampuan anak
defisit struktur atau yang adekuat menelan
fungsi oral, faring, atau makanan.
esofagus. 3. Beri posisi
B. Batasan karakteristik duduk/posisi
: fowler untuk
1) Gangguan fase mengoptimalkan
esofagus penelanan.
2) Abnormalitas pada 4. Jelaskan manfaat
fase esofagus pada makanan untuk
pemeriksaan kesembuhan dan
menelan kesehatan.
3) Pernafasan bau 5. Berikan makanan
asam Bruksisme yang bisa
4) Nyeri epigastrik, ditoleransi anak,
nyeri ulu hati misalnya diet,
5) Menolak makan cair, kemudian
1 2 3 4
6) Hematemesis 6. ditingkatkan diit
7) Hiperekstensi lunak kalau anak
kepala (mis, sudah toleransi.
membungkuk 7. Berikan cairan
pada saat atau intravena sesuai
setelah makan) kebutuhan.
8) Bangun makan 8. Berikan analgetik
karena mimpi untuk mengurangi
buruk nyeri, agar anak
9) Batuk malam hari bisa menelan
10) Terlihat bukti dengan baik.
kesulitan menelan 9.
11) Odinofagia
12) Menelan berulang
Muntah, muntahan
dibantal
Tabel 2.5
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Risiko tinggi kurang volume
cairan berhubungan dengan puasa sebelum pembedahan, menolak
untuk menelan (Marni, 2014)
Nursing
Outcomes Nursing Intervention
No Diagnosa Keperawatan
Clasification classification (NIC)
(NOC)
1 2 3 4
5 A. Definisi : Hasil yang 1. Kaji keluhan
Berisiko mengalami diharapkan : haus pada anak.
dehidrasi vaskular, anak minum 2. Observasi
selular, atau intraselular. cairan yang tanda-tanda
B. Faktor risiko : cukup, turgor dehidrasi.
1) Kehilangan volume kulit baik, 3. Observasi
cairan aktif menunjukkan intake
2) Kurang hidrasi yang 4. Berikan minum
pengetahuan adekuat. yang cukup
3) Penyimpangan pada anak.
yang 5. Berikan cairan
mempengaruhi parenteral jika
absorbs cairan cairan peroral
4) Penyimpangan tidak adekuat.
yang 6. Jelaskan
mempengaruhi manfaat cairan
akses cairan bagi kesehatan
5) Penyimpangan tubuh manusia.
yang 7. Kurangi nyeri
mempengaruhi agar anak mau
asupan cairan minum jika
6) Kehilangan nyeri terkontrol.
1 2 3 4
berlebihan melalui rute
normal (mis, diare)
tidak nyaman.
Tabel 2.6
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Cemas berhubungan dengan
kejadian yang tidak dikenal, rasa tidak nyaman (Marni, 2014)
Tabel 2.7
Tabel Rencana Tindakan Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Nafsu Makan
Menurun (Marni, 2014)
e. Implementasi Keperawatan
yaitu tindakan yang dilakukan oleh Perawat berupa tindakan mandiri dan
f. Evaluasi Keperawatan
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Subyek Penelitian
C. Fokus Studi
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi :
1. Tonsilitis
pada tonsil yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang dapat
2. Nyeri Akut
Yang dimaksud Nyeri akut dalam penelitian ini adalah nyeri yang
dialami secara mendadak dan dalam waktu yang singkat dan akan segera
hilang.
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman wawancara
keluarga yang lain- lain sesuai dengan pedoman yang diungkap. Sumber
2. Pedoman observasi
4. Skala nyeri
5. Alat tulis
6. Nursing kit
digunakan tekhnik :
1. Wawancara
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
membengkak
c) Perkusi
jantung, dll
d) Auskultasi
3. Observasi
klien.
4. Studi Dokumentasi
1. Lokasi
Bhayangkara Makassar.
2. Waktu Penelitian
1. Analisa Data
2. Penyajian Data
I. Etika Penelitian
kuesioner atau lembar observasi dan hanya diberikan kode atau nomor
responden.
Jenderal Andi Mappa Oudang No. 63 Makassar yang berdiri sejak tahun
Kepolisian dan bahkan keluarga besar Polri dan Masyarakat Umum yang
perawatan anak salah satunya yaitu Ruangan Parkit yang terletak di lantai
2. Biodata
a. Identitas Klien
3) Usia : 6 Tahun
5) Agama : Islam
- Paracetamol 500 mg
- Nebul ventolin 4 x ½ cc
1) Ibu
b) Usia : 24 Tahun
c) Agama : Islam
dirasakan sejak 4 hari yang lalu disertai dengan demam dan batuk
GI
GII
? ? ? ? ?
GIII
? 24
Gambar 4.1
Genogram 3 Generasi
Keterangan :
Catatan :
Tabel 4.1
Tabel Riwayat Imunisasi
Waktu
No Jenis Imunisasi Reaksi setelah Pemberian
Pemberian
1 BCG 1 bulan Demam
2 DPT ( I, II, III ) 3 bulan Demam
3 Polio ( I, II, III, IV ) 3 bulan Tidak ada reaksi
4 Campak 9 bulan Tidak ada reaksi
5 Hepatitis 6 bulan Tidak ada reaksi
a) Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan : 18 kg
1. Berguling : 3 bulan
2. Duduk : 5 buan
3. Merangkak : 7 bulan
4. Berdiri : 9 bulan
5. Berjalan : 14 bulan
7. Riwayat Nutrisi
a) Pemberian Air Susu Ibu
beberapa jam setelah dilahirkan, lama pemberian Air Susu Ibu yaitu
selama 2 tahun.
tambahan pada usia 6 bulan. Jenis makanan yang diberikan yaitu bubur
beras merah
8. Riwayat Pshycososial
dan rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolahnya, di rumahnya juga tidak
9. Riwayat Spiritual
a). Nutrisi
Tabel 4.2
Tabel Pola Nutrisi Klien
b) Cairan
Tabel 4.3
Tabel Pola Cairan Klien
c) Eliminasi
Tabel 4.4
Tabel Pola Eliminasi Klien
1 2 3 4
1 BAB
a. Tempat BAB WC WC
b. Frekuensi 1 x sehari 1 / 2 x sehari
c. Konsistensi Lunak Lunak
d. Kesulitan - -
e. Obat pelancar - -
2 BAK
a. Tempat BAK WC
b. Frekuensi Tidak menentu Tidak menentu
c. Warna Kurang jernih Kurang jernih
d. Bau - -
d) Istirahat tidur
Tabel 4.5
Tabel Pola Istirahat tidur Klien
e) Personal Hygiene
Tabel 4.6
Tabel Pola Kesehatan
b) Tanda-tanda vital
1) Suhu : 39 °C
2) Nadi : 90 x/m
3) Pernafasan : 20 x/m
c) Antropometri
1) TB : 130 cm
2) BB : 18 kg
4) Lingkar Kepala :-
5) Lingkar Dada :-
6) Lingkar Perut :-
7) Skin Fold :-
d) Sistem Pernapasan
1) Hidung
adanya benjolan
2) Leher
3) Dada
pergerakan napas
bawah
e) Sistem pencernaan
1) Inspeksi : datar
f) Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
a) Inspeksi : tidak ada Oedem, tangan kanan terpasang infus
2) Ekstremitas bawah
g) Sistem Cardiovascular
h) Sistem Indra
i) Sistem Syaraf
j) Sistem Integumen
teraba panas
k) Sistem Endokrin
1) suhu tubuh meningkat
l) Sistem Perkemihan
m) Sistem Immun
ia mengalami flu
n) Sistem Reproduksi
o) Pemeriksaan Diagnostik
Tabel 4.7
Tabel Pemeriksaan Diagnostik
(Rekam Medik RS. Bhayangkara Makassar, 2020)
1 2 3 4
1 WBC H 13,9 10^3/uL
2 RBC H 7,16 10^6/Ul
3 HGB H 13,2 g/dl
4 HCT L 43,0 %
5 HCV L 60,1 fL
6 MCH L 18,4 Pg
7 MCHC L 30,7 g/dl
8 PLT H 418 10^3/Ul
9 RDW-SD 36,8 fL
10 RDW-CV H 17,2 %
11 PDW 11,9 fL
12 MPV 9,0 fL
p) Rencana Therapy
1) RL Infus tts/m
5) Nebul ventolin 4 x ½ c
q) Pengumpulan Data
Tabel 4.8
Klasifikasi Data
1) Analisa Data
Tabel 4.9
Tabel Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 2 3 4
1 DS : Ibu Klien Faring tonsil
mengatakan anaknya ↓ Nyeri Akut
Nyeri saat menelan Proses inflamasi
↓
DO : Klien tampak Tonsillitis Akut
meringis ↓
Tonsil & Adenoid
Observasi Nyeri membesar
P = Nyeri pada saat ↓
menelan Nyeri
Q = Nyeri tertusuk-tusuk
R = Tonsil
S = Sedang
T = Pada saat menelan
2) Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.10
Tabel Diagnosa
Umur : 6 tahun
Tabel 4.11
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : An. A
Umur : 6 tahun
Tabel 4.12
Catatan Tindakan Keperawatan
No D Impementasi Hasil
No Hasil / Tanggal Jam
X
5
1 2 3 4
1 Kamis 1.Melakukan pengkajian
9 Juli 2020 Nyeri secara komprehensif
Hasil : Klien mengatakan
Nyeri saat menelan
Observasi Nyeri
I 12.00
P = Nyeri pada saat menelan
Q = Nyeri tertusuk-tusuk
R = Tonsil
S = 5 (Sedang)
T = Pada saat menelan
2.Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
Hasil : Klien mampu
12.10
mengikuti teknik napas
dalam
13..00 istirahat
Hasil : Klien mengerti tentang
apa yang dianjurkan
3.Mengkolaborasikan
pemberian cairan intravena
08.20
Hasil : RL 20 tts/m
5
1 2 3 4
1. Mengauskultasi suara
napas
III 10.00 Hasil : terdengar suara napas
ronghi
2. Memposisikan untuk
memaksimalkan ventiasi
Hasill : posisi semi fowles 45
o
11.00 Klien mengatakan nyaman
setelah diposisikan dengan
posisi semi fowles
2. Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
Hasil : Klien mampu
12.10
melakukan teknik napas
dalam ketika nyerinya datang
3. Mennganjurkan Klien
banyak istirahat
Hasil : Klien mengatakan
tidurnya sudah nyenyak di
malam hari
3. Mengkolaborasikan
pemberian cairan intravena
5
1 2 3 4
Hasil : RL 20 tts/m
1. Mengauskulkasi suara
napas
III 13.00 Hasil : masih terdenngar
suara napas ronghi
2. Memposisikan untuk
memaksimalkan ventilasi
Hasil : Klien mampu
meelakukan posisi semi
fowler secara mandiri
3. Melakukann nebulizer
Hasil : Klien masih diberikan
ventolen 4 x ½ CC
2. Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam
Hasil : Klien sudah mampu
melakukan teknik napas
dalam
3. Menganjurkan Klien
banyak istirahat
12.40 Hasil : Klien mengatakan
tidurnya sudaah nyenyak
3 Mengkolaborasikan
pemberian cairan intravena
09.00
Hasil : RL 20 tts/m
5
1 2 3 4
1. Mengauskulkasi suara
napas
III 10.00 Hasil : sudah tidak terdengar
suara ronghi
3. Melakukan nebulizer
Hasil : Klien sudah tidak
11.30
diberikan nebulizer
5) Catatan Perkembangan
Nama : An. A
Umur : 6 tahun
Tabel 4.13
Tabel Catatan Perkembangan
B. Pembahasan
Pada pembahasan ini akan dibahas laporan studi kasus yang akan di
masalah kesenjangan antara teori dan kenyataan (kasus) yang diperoleh selama
dan Evaluasi.
1. Pengkajian
Pengumpulan data yang akurat dan secara sistematis dalam membantu dan
Keperawatan.
Gejala lain : Demam, tidak enak badan, sakit kepala, dan muntah (Andra
Kg, Tinggi Badan : 130 Cm, dan tanda-tanda vital seperti : Pernapasan : 20
pengkajian adalah sakit kepala, dan muntah. Hal ini dimungkinkan oleh
karena :
a. Sakit kepala, hal ini tidak ditemukan pada Klien karena saat melakukan
2. Diagnosa
pembedahan.
nyaman.
Keperawatan yaitu :
a. Nyeri Akut berhubungan dengan iritasi jalan napas atas sekunder akibat
infeksi
b. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada Tonsil
b. Gangguan menelan
secara perlahan.
makan, Klien juga tidak ada rencana untuk operasi yang mewajibkan
untuk puasa jadi Intake cairan yang masuk dalam tubuh tidak akan
kurang.
d. Cemas
3. Intervensi
masalah yang muncul pada Klien Tonsilitis dengan Nyeri Akut disesuaikan
ini dikarenakan disesuaikan dengan kondisi Klien dan juga ada beberapa
diberikan penjelasan.
mendengarkan cerita/radio.
operasi.
g) Berikan analgetik sesuai petunjuk.
kasus, yaitu :
diberikan penjelasan.
operasi.
a) Berikan kompres dingin pada area yang sakit (leher), penulis tidak
4. Pelaksanaan
a. Nyeri Akut berhubungan dengan iritasi jalan napas bagian atas sekunder
penjelasan.
operasi.
memadai dari pihak Rumah Sakit serta upaya dari Perawat yang
5. Evaluasi
dialami Klien teratasi atau tidak. Hasil Evaluasi pada kasus An. A selama 3
hari yaitu :
Masalah ini teratasi pada tanggal 11 Juli 2020, hal ini dapat dilihat
dari data ibu Klien yang mengatakan nyeri yang dirasakan anaknya
sudah mulai berkurang dan data yang diperoleh skala nyeri 1 (Ringan).
Masalah ini teratasi pada tanggal 11 Juli 2020, hal ini dapat dilihat
dari data ibu Klien yang mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi
Masalah ini teratasi pada tanggal 11 Juli 2020, hal ini dapat dilihat
dari data ibu Klien yang mengatakan anaknya sudah tidak batuk lagi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah menguraikan Tinjauan Teori dan Tinjauan Kasus serta
Makassar dari tanggal 09 - 11 Juli 2020. Maka penulis dapat menarik kesimpulan
B. Kesimpulan
terasa Nyeri saat ditekan serta Nyeri saat menelan, ia juga mengalami
2. Diagnosa Keperawatan yang ditemukan pada kasus atau yang muncul pada
Klien An. A dan terdapat pula dalam teori yaitu : Nyeri Akut berhubungan
cairan intravena
4. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Klien An. A disesuaikan dengan
antara Teori dengan kasus pada Klien An. A dengan masalah Tonsilitis.
C. Saran
1. Institusi Akademik
4. Tenaga Keperawatan
Sebagai salah satu referensi dan sumber pengetahuan bagi Tenaga
membantu penyembuhan.
5. Penulis
Annisa Rahmah, dkk. 2017. New Edition Big Book Biologi SMA/MA Kelas
X,XI,&XII. Jakarta Selatan. Penerbit Cmedia imprint Kawan Pustaka.
Ice, Doni. 2017. Penilaian skala nyeri pasien, skala wajah (wong baker faces pain
rating scale) dan skala angka 0-10 (comparative scale). Diambil dari
https://bangsalsehat.blogspot.com/2017/06/penilaian-skala-nyeri-pasien
skala.html (Diakses pada 6 Januari 2020).
Iqbal, Wahit, dkk. 2015. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar Buku 2. Jakarta
Selatan. Penerbit Salemba Medika
Nuari, Nian Afrian. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan
System Gastrointestinal. Jakarta Timur. CV. TRANS INFO MEDIA
Rostita dan Lis Sulistiawati. 2018. Health Care Sehat dengan Pencegahan: Saat
Anak Pilek Terus-Menerus Panduan Lengkap Mengatasi Alergi Saluran
Pernapasan Dan Asma pada Anak. Bandung. Penerbit Qanita.
Saktiyono. 2014. IPA Biologi SMP Dan MTS jilid 2 untuk Kelas VIII Standar isi
2006. Penerbit Esis
Saputra, Harry Pasha. 2015. Patofisiologi Tonsilitis diambil dari
https://www.scribd.com/doc/229433454/Penyimpangan-KDM-Tonsilitis
(Diakses pada 6 Januari 2020).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik . Jakarta Selatan : Penerbit DPP PPNI.
Wijaya, Andra Saferi dan Yessie Mariza Putri. 2013. KMB 1 Keperawatan
Medikal Bedah ( Keperawatan Dewasa teori dan Contoh Askep).
Yogyakarta : Nuha Medika.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : INFORMED CONSENT
Nama :
Jenis kelamin :
Umur/tanggal lahir :
Alamat :
No. Telepon :
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
No. Telepon :
Responden
LAMPIRAN 2 : INSTRUMEN PENELITIAN
PENGKAJIAN ANAK
I. IDENTITAS
A. Anak
1. Nama : ……………………………
3. Usia : …………………………....
5. Agama : …………………………….
6. Pendidikan : ……………………………
7. Alamat : …………………………….
a. ………………………
b. ………………………
c. ………………………
d. ………………………
e. ………………………
B. Orang Tua
1. Ayah
a. Nama : ..............................................
b. Umur : ..............................................
c. Agama : ..............................................
d. Alamat : ..............................................
2. Ibu
a. Nama : ..............................................
b. Umur : ..............................................
c. Agama : ..............................................
d. Alamat : ..............................................
…………………………………………………………………
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
…………………………………………………………………..
…………………………………………………………………...
…………………………………………………………………..
III. GENOGRAM
Gambar Genogram
Keterangan :
G1 = ...................................................................................................................
G2 = ...................................................................................................................
G3 = ..................................................................................................................
V. TUMBUH KEMBANG
A. Pertumbuhan fisik
1. BB : .... Kg
2. PB/TB : .... cm
1. Berguling :………bulan
2. Duduk : ………bulan
3. Merangkak : ………bulan
4. Berdiri : ………bulan
5. Berjalan : ………bulan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….
X. AKTIVITAS SEHARI-HARI
a). Nutrisi
2 Menu makanan
3 Frekuensi makan
4 Makanan yang disukai
5 Nafsu makan
6 Cara makan
7 Makanan pantangan
8 Pembatasan pola
9 Ritual saat makan
b) Cairan
Tabel Pola Cairan Klien
XI.
2 Frekuensi minuman
3 Kebutuhan cairan
c) Eliminasi
Tabel 4.4
Tabel Pola Eliminasi Klien
XII.
d) Istirahat tidur
e) Personal Hygiene
o) Keadaan Umum :
p) Tanda-tanda vital
4) Suhu :
5) Nadi :
6) Pernafasan :
q) Antropometri
8) TB :
9) BB :
4) Hidung
c) Inspeksi : ……………………………………………………
………………………………………………………………..
d) Palpasi :……………………………………………………..
……………………………………………………………….
5) Leher
c) Inspeksi : …………………………………………………..
d) Palpasi : ………………………………………………….
6) Dada
e) Inspeksi : …………………………………………………..
………………………………………………………………
f) Palpasi : …………………………………………………..
g) Perkusi : …………………………………………………
h) Auskultasi: …………………………………………………
s) Sistem pencernaan
5) Inspeksi : ………………………………………………….
6) Palpasi : ………………………………………………….
7) Perkusi : ………………………………………………….
8) Auskultasi : ………………………………………………….
t) Ekstremitas
3) Ekstremitas atas
c) Inspeksi : ………………………………………………….
d) Palpasi : ………………………………………………….
4) Ekstremitas bawah
c) Inspeksi : …………………………………………………….
d) Palpasi : …………………………………………………….
u) Sistem Cardiovascular
1) Inspeksi : …………………………………………………….
2) Palpasi : ……………………………………………………..
3) Perkusi : ……………………………………………………..
4) Auskultasi : ……………………………………………………..
v) Sistem Indra
1) Inspeksi : ……………………………………………………..
2) Palpasi : …………………………………………………….
w) Sistem Syaraf
1) Kesadaraan : …………………………………………………….
………………………………………………………………………….
2) Bicara : ……………………………………………………
x) Sistem Integumen
1) Rambut : …………………………………………………….
…………………………………………………………………………..
2) Kulit : …………………………………………………….
…………………………………………………………………………..
3) Kuku : ……………………………………………………
y) Sistem Endokrin
1) ………………………………………………………………………..
2) ………………………………………………………………………..
z) Sistem Perkemihan
…………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
o) Pemeriksaan Diagnostik
p) Rencana Therapy
6) ……………………………………………………………………….
7) ……………………………………………………………………….
8) ……………………………………………………………………….
9) ……………………………………………………………………….
10) ……………………………………………………………………….
LAMPIRAN 3
A.Identitas Responden
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Perkerjaan :
Suku/ Bangsa :
Tanggal :
A. TUJUAN
1. TujuanInstruksionalUmum (TIU)
Setelah diberikan pembelajaran tentang Tonsilitis selama ± 25 menit,
diharapkan Klien dapat mengetahui dan memahami pentingnya penyakit
Tonsilitis.
2. TujuanInstruksionalKhusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Tonsilitis selama 25 menit,
diharapkan bagi peserta penyuluhan mampu:
a. Menjelaskan pengertian Tonsilitis
b. Menjelaskan jenis-jenis Tonsilitis
c. Mengetahui penyebab Tonsilitis
d. Mengetahui gejala Tonsilitis
e. Mengetahui pengobatan Tonsilitis
f. Mengetahui cara mencegah Tonsilitis
B. LANDASAN TEORI
(Terlampir)
D. METODE
1. Presentasi
2. Ceramah
3. Diskusi/Tanya jawab (feedback)
E. MEDIA
1. Flip Art
2. Leaflet
F. PELAKSANAAN KEGIATAN
N Wak KegiatanPeny Media
KegiatanPeserta
o tu uluhan danMetode
1. 3 Pembukaan: Salam perkenalan Media
meni Menyampaikan maksud dan tujuan - Flip Art
t - Leaflet
Metode
- Presentasi
- Ceramah
2. 10 Pelaksanaan: Melakukan pembelajaran tentang Media
meni pengertian Tonsilitis - Flip Art
t Melakukan pembelajaran tentang - Leaflet
jenis-jenis Tonsilitis Metode
Melakukan pembelajaran tentang - Presentasi
penyebab Tonsilitis - Ceramah
Melakukan pembelajaran tentang - Tanya
gejala Tonsilitis jawab
Melakukan pembelajaran tentang (feedback)
pengobatan Tonsilitis
Melakukan pembelajaran tentang
cara mencegah Tonsilitis
3. 10 Evaluasi: Mengevaluasi proses Media
meni - Leaflet
t Metode
- Tanya
jawab
(feedback)
4. 2 Penutupan: Menyimpulkan materi
meni penyuluhan yang telah Metode
t disampaikan - Ceramah
Menutup pertemuan dan
mengucapkan salam serta
terimakasih
G. EVALUASI
1. Peserta:
a. Peserta diharapkan serius tapi santai mendengarkan penyuluhan
b. Peserta diharapkan aktif bertanya dan membantu menjawab pertanyaan
c. Suasana lebih tertib dan nyaman
d. Tidak ada peserta yang meninggalkan acara penyuluhan
2. Pertanyaan yang diajukankepadapeserta:
a. Peserta mampu memahami Menjelaskan pengertian Tonsilitis
b. Peserta mampu memahami Menjelaskan jenis-jenis Tonsilitis
c. Peserta mampu memahami Mengetahui penyebab Tonsilitis
d. Peserta mampu memahami Mengetahui gejala Tonsilitis
e. Peserta mampu memahami Mengetahui pengobatan Tonsilitis
f. Peserta mampu memahami Mengetahui cara mencegah Tonsilitis
H. TEORI
TONSILITIS
1. PengertianTonsilitis
Menurut Ngastiyah (dalam Andra Wijaya dan Yessie
Mariza,2013:117) mengatakan tonsilitis akut adalah peradangan pada tonsil
yang masih bersifat ringan. Radang tonsil pada anak hampir selalu
melibatkan organ sekitarnya sehingga infeksi pada faring biasanya juga
mengenai tonsil sehingga disebut sebagai tonsilofaringitis.
Tonsilitis adalah terdapatnya peradangan umum dan
pembengkakan dari jaringan tonsil dengan pengumpulan lekosit, sel-sel
epitel mati dan bakteri patogen dalam kripta (Adam, Boeis, dalam Andra
Wijaya dan Yessie Mariza, 2013:117).
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil. Gejala penyakit ini yaitu
bakteri atau virus. Tonsillitis yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati
minum dan obat demam). Namun, apabila bakteri dan virus yang
2. Jenis-jenis Tonsilitis
Menurut Andra Saferi Wijaya dan Yessie Mariza (2013:117)
a. Tonsilitis Akut
eksudat diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut
c. Tonsilitis Lakunaris
e. Tonsillitis Kronik
3. Penyebab Tonsilitis
Menurut Andra Saferi dan Yessie Mariza (2013:118) menyatakan bahwa hal
6) Streptokokus Viridans
7) Streptokokus Piogenes
8) Virus Influenza
4. Gejala Tonsilitis
MenurutMegantara Imam (2006) dalam buku Andra Saferi Wijaya
(2013), gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika
penderita menelan) nyeri seringkali dirasakan ditelinga (karena
tenggorokandan telinga memiliki persyarafan yang sama.
Gejala lain :
a. Demam
b. Tidak enak badan
c. Sakit kepala
d. Muntah
5. Pengobatan Tonsilitis
MenurutAndra Saferi Wijaya (2013), penanganan pada klien
dengan tonsilitis akut adalah :
a. Penatalaksanaan medis
1) Antibiotik baik injeksi maupun oral seperti cefotaxim, penisilin,
amoksilin, eritromisin, dll.
2) Antipiretik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen
3) Analgesik
b. Penatalaksanaan keperawatan
1) Kompres dengan air hangat
2) Istirahat yang cukup
3) Pemberian cairan adekuat, perbanyak minum hangat
4) Kumur dengan air hangat
5) Pemberian diit cair atau lunak sesuai kondisi klien
c. Penatalaksanaan secara umum
1) Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik peroral (melalui mulut)
selama 10 hari, jika mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan
dalam bentuk suntikan.
2) Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika :
a) Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih/tahun.
b) Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih/tahun dalam kurun
waktu 2 tahun.
c) Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih/tahun dalam kurun
waktu 3 tahun.
d) Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.
d. Penatalaksanaan Terapi
Penatalaksanaan terapi menurut Rospa Hetharia & Sri Mulyani
(2011), pada penderita dengan daya tahan tubuh baik penyakit akan
sembuh sendiri. Dapat diberikan terapi simtomatik yaitu istirahat, makan
lunak, analgetik/antipiretik dan gargarisma kan. Bila daya tahan kurang,
misalnya pada bayi dan orang tua, dapat diberikan antibiotika.