Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R DENGAN
BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


DOSEN PEMBIMBING
Ns. Sukarni, M. Kep.

DISUSUN OLEH :
ATRASINA AZYYATI
NIM. I4051201012

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020
KASUS
Identitas

Nama : Tn. R
Usia : 61 tahun
Diagnosis : BPH

Keluhan Utama

Tidak bisa buang air kecil. Kurang lebih 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, pasien
mengeluh sulit buang air kecil (BAK). Pasien mengaku sulit untuk memulai BAK, dan
terkadang harus disertai dengan mengedan untuk BAK, pancaran kencing lemah, kadang
terhenti kemudian lancar kembali. Pasien juga mengeluh sering berkalikali ke kamar mandi
pada malam hari saat tidur malam karena ingin BAK namun saat BAK hanya menetes dan
merasa kurang puas. BAK tidak keluar batu, tidak berdarah, demam tidak ada, nyeri
pinggang tidak ada, buang air besar biasa. Pasien sudah 4 kali ke mantri terdekat untuk
dipasang kateter.

Pengkajian

Kesadaran komposmentis, nadi 99x/menit regular, laju pernapasan 20x/menit, tekanan


darah 140/90 mmHg, dan suhu 36,7oC. Pada status generalis dalam batas normal. pada
pasien terpasang kateter urine ukuran 16F sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Di
dalam urine bag, terdapat 300 cc urine berwarna kuning jernih dan tidak terlihat adanya
darah. Dari rectal toucher didapatkan tonus sphincter ani kuat, mukosa rektum licin, tidak
ada massa, ampulla recti intak, serta prostat teraba membesar, batas atas teraba, konsistensi
kenyal, permukaan licin, nodul tidak ada, dan nyeri tekan tidak ada, tidak ada darah dan
feses pada handscoen. Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan leukosit 10.770/uL.
Pemeriksaan USG urologi menunjukkan adanya symple cyst ren dextra, vesicolithiasis,
pembesaran prostat (volume 42,3 ml) dengan kalsifikasi dan protusi ke VU. Terapi yang
diberikan pada pasien ini adalah terapi operatif dengan open prostatektomi suprapubik dan
ekstraksi batu buli.
FORMAT PENGKAJIAN MEDIKAL
BEDAH PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA

I. IDENTITAS KLIEN

Nama Klien Tn. R Jenis kelamin: L / P


:
No. RM -
:
Usia 61 tahun
:
Tgl. MRS 16 November 2020
:
Tgl. Pengkajian 17 November 2020
:
Alamat/ Telp -
:
Status Pernikahan Kawin
:
Agama -
:
Suku -
:
Pendidikan -
terakhir :
Pekerjaan -
:
Lama Bekerja -
:
Sumber Informasi Pasien
:
Kontak Keluarga -
Dekat :

II. PENGKAJIAN
1. KELUHAN UTAMA
Saat MRS :
Pasien mengeluh tidak bisa BAK sudah kurang lebih 1 bulan. Pasien mengatakan
sulit memulai BAK, pancaran kencing lemah, dan kencingnya suka berhenti tiba-tiba,
dan kemudian lancar kembali. Pasien juga mengeluh sulit tidur karena harus BAK
berkali-kali setiap malam. namun sering merasa kurang puas karena kencingnya
hanya menetes.
Saat pengkajian :
Saat dikaji, keadaan pasien kompos mentis. Pasien terpasang kateter ukuran 16 F
sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit. Terdapat 300 cc urine warna kuning
jernih dan tidak ada darah di dalam urine bag. Pasien mengatakan kencingnya tidak
terdapat batu, darah. Pasien tidak ada nyeri pinggang dan BAB normal.

2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (perjalanan penyakit)


Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien mengeluh sulit BAK sudah kurang lebih 1
bulan. Pasien terkadang harus mengedan agar kencingnya keluar. Saat kencing,
kencingnya sering terputus-putus, dan saat malam hari ia sering bolak-balik kamar
mandi untuk BAK.
Upaya pasien/anggota keluarga dalam mengatasinya, sebutkan
Pasien sudah ke mantri terdekat 4 kali untuk pasang kateter
3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (penyakit yang pernah dialami) sebutkan.
Tidak terkaji
4. RIWAYAT YANG LAIN:
1) Kecelakaan : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
2) Operasi : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
3) Alergi Obat : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
4) Alergi makanan : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
5) Alergi lain-lain : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
6) Merokok : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
7) Alkohol : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
8) Kopi : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
9) Lain-lain : Ya / tidak, sebutkan tidak terkaji
10) Obat-obatan yang pernah digunakan tidak terkaji
5. RIWAYAT KELUARGA
tidak terkaji

6. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN

NO AKTIVITAS SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


1 Makan/Minum 0 0
2 Mandi 0 0
3 Berpakaian/berdandan 0 0
4 Toiletting 0 0
5 Berpindah 0 0
6 Berjalan 0 0
7 Naik tangga 0 0

Keterangan:
0 = mandiri
1 = alat bantu
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu orang lain
4 = tidak mampu
Alat bantu: tongkat / splint / brace / kursi roda / pispot / walker / kacamata / dan lain-
lain: ..............................................................................................................................

Keterangan: tidak terkaji

7. POLA NUTRISI DAN METABOLIK

NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


1 Jenis makanan/diet tidak terkaji tidak terkaji
2 Frekuensi x sehari x sehari
Teratur / tidak teratur Teratur / tidak teratur
3 Porsi yang tidak terkaji tidak terkaji
dihabiskan
4 Komposisi Menu tidak terkaji tidak terkaji
5 Pantangan Ada / tidak ada Ada / tidak ada
Ket: Ket:
6 Nafsu makan Normal / meningkat / Normal / meningkat /
turun turun
7 Fluktuasi BB 6 bln tidak terkaji tidak terkaji
terakhir
8 Sukar menelan Ya / tidak, ket: Ya / tidak, ket:
9 Riw. penyembuhan N / cepat sembuh / lama N / cepat sembuh / lama
luka sembuh sembuh

8. POLA ELIMINASI

NO SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


Buang Air Besar (BAB)
Frekuensi x/ hari / x/ hari / minggu
minggu / bln / bln
tidak terkaji tidak terkaji
Konsistensi feces Lunak / keras / .... Lunak / keras / ....
Warna Kuning / coklat / hitam / Kuning / coklat / hitam /
tidak terkaji tidak terkaji
Bau tidak terkaji tidak terkaji
Kesulitan BAB Ya / tidak Ya / tidak
Ket: tidak terkaji Ket: tidak terkaji
Upaya mengatasi tidak terkaji tidak terkaji
Buang Air Kecil (BAK)
Frekuensi x/ hari / x/ hari / minggu
minggu / bln / bln
Jumlah 300 cc 300 cc
Warna Kuning / coklat / hitam / Kuning / coklat /
....................... hitam / .......................
Bau tidak terkaji Khas
Kesulitan BAK Ya / tidak Ya / tidak
Ket: Ket:
Upaya mengatasi Ke mantri untuk Pemasangan kateter
memasang kateter

9. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT

NO SMRS MRS
1 Tidur Jam Jam
siang ……………….s/d…………… ……………….s/d……………

Nyaman / tidak nyaman setelah Nyaman / tidak nyaman setelah


tidur tidur
2 Tidur Jam Jam
malam ……………….s/d…………… ……………….s/d……………

Nyaman / tidak nyaman Nyaman / tidak nyaman


setelah tidur setelah tidur
3 Kebiasaan Ada / tidak ada, Ada / tidak ada,
sebelum Ket: Ket:
tidur
4 Kesulitan Ada / tidak ada, Ada / tidak ada,
tidur Ket: Ket:

5 Upaya
mengatasi

10. POLA KEBERSIHAN DIRI

N SMRS (SKOR) MRS (SKOR)


O
1 Mandi x / hari / mgg / bln x / hari / mgg / bln
Sabun: ya / tidak Sabun: ya / tidak
tidak terkaji tidak terkaji
2 Handuk Ya / tidak Ya / tidak
Pribadi / bergantian Pribadi / bergantian
tidak terkaji tidak terkaji
3 Keramas x / hari / mgg / bln x / hari / mgg / bln
Shampoo: ya / tidak Shampoo: ya / tidak
tidak terkaji tidak terkaji
4 Gosok gigi x / hari / mgg / bln x / hari / mgg / bln
Pasta gigi : ya / tidak Pasta gigi : ya / tidak
Sikat gigi : pribadi / Sikat gigi : pribadi /
bergantian bergantian
tidak terkaji tidak terkaji
5 Kesulitan Ya / tidak Ya / tidak
Ket: tidak terkaji Ket: tidak terkaji
6 Upaya tidak terkaji tidak terkaji
mengatasi

11. POLA TOLERANSI DAN KOPING STRES


a. Pengambil keputusan: sendiri ( ) / dibantu orang lain ( ), sebutkan
tidak terkaji
b. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS / penyakit: biaya / perawatan
diri / lain-lain tidak terkaji

c. Hal yang biasa dilakukan jika mengalami stress / masalah:


tidak terkaji
d. Harapan setelah menjalani perawatan:
tidak terkaji
e. Perubahan yang dirasakan setelah sakit:
tidak terkaji

12. POLA HUBUNGAN PERAN


a. Peran dalam keluarga: tidak terkaji
b. Sistem pendukung: suami / istri / anak / tetangga / teman / saudara / tidak ada /
lainnya, sebutkan tidak terkaji
c. Masalah peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: ada / tidak,
ket: tidak terkaji
d. Upaya untuk mengatasi:
tidak terkaji

13. POLA KOMUNIKASI


a. Bahasa utama: Indonesia / daerah / lain-lain, ket:
b. Bicara: normal / tidak jelas / berputar-putar, mengerti pembicaraan orang lain
c. Afek: normal
d. Tempat tinggal: sendiri / kos / asrama / bersama orang lain, yaitu tidak terkaji....
e. Penghasilan keluarga:
( ) < Rp. 500.000
( ) Rp. 1 juta – 1,5 juta
( ) Rp. 1,5 juta – 3 juta
( ) Rp. 3 juta – 5 juta
( ) Rp. 5 juta – 8 juta
( ) > Rp. 8 juta
tidak terkaji

14. POLA SEKSUALITAS


a. Masalah hubungan seksual selama sakit: ada / tidak ada
b. Upaya mengatasi: tidak terkaji

15. POLA NILAI DAN KEPERCAYAAN


a. Apakah Tuhan, agama penting untuk anda: ya / tidak, ket tidak terkaji..............
b. Kegiatan agama yang dilakukan selama di RS:
tidak terkaji

16. PENGKAJIAN SISTEM


a. ROS
Keadaan Umum:
Kesadaran: compos mentis / somnolen / stupor / semi koma / koma
GCS: E: 4 V: 5 M: 6
Tanda Vital: S:36,7˚ N:99 x/m TD:140/90 RR:20 x/m
Masalah keperawatan:

b. Sistem Pernapasan
1. Keluhan:  Sesak
2. Bentuk dada
 Simetris  Funnel Chest
 Asimetris  Pigeons Chest
 Barrel Chest
3. Sekresi batuk
Batuk  ya  tidak
Sputum  ya  tidak
Warna......................
Nyeri waktu bernapas  ya  tidak
4. Pola nafas
Frekuensi nafas 20x / menit
 Reguler  Cheyne Stokes  Kussmaul
 Irreguler  Biot  Apnea
 Hyperventilasi  Hipoventilasi  Lain-lain
5. Bunyi nafas
1. Normal
Vesikuler di .........................
2. Abnormal
 Stridor Lokasi.................
 Wheezing Lokasi.................
 Rales Lokasi.................
 Ronchi Lokasi.................
 Krepitasi Lokasi.................
 Friction Rub Lokasi.................
6. Retraksi otot bantu nafas
 Ya, Jenis: ICS / Supra Klavikula / Suprasternal  Tidak
7. Tektil Fremitus/Fremitus Vokal
 Meningkat Lokasi.................
 Munurun Lokasi.................
 Lain-lain.......................
8. Alat bantu pernafasan
 Nasal  Bag and Mask 
Tracheostomi
 Masker  Respirator
Masalah keperawatan:

c. Sistem Kardiovaskuler
1. Riwayat Nyeri dada  Ada  Tidak
1) Lokasi
2) Sifat
3) Kronologis
4) Keadaan pada saat serangan
5) Faktor-faktor yang memperberat dan memperingan serangan

2. Suara Jantung  S1S2 tunggal  Suara tambahan,


jenis...........
3. Irama Jantung  Reguler  Irreguler
4. CRT  < 3 detik  > 3 detik
Masalah keperawatan:

d. Sistem Persarafan
a. Tingkat kesadaran
 Compos mentis  Apatis  Somnolen  Delirium  Sopor
 Koma
b. GCS
Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
Total GCS Nilai: 15
c. Refleks fisiologis
 Bisep  Trisep  Patella
 Achilles
Refleks patologis dan rangsang meningeal
 Kaku kuduk  Brudzinski I  Brudzinski II 
Babinski
d. Kejang:  Ada  Tidak
e. Mata/Penglihatan
1. Bentuk
 Normal  Enoftalmus  Eksoptalmus  Lain-lain
2. Pupil
 Isokor  Unisokor  Miosis  Midriasis
Diameter kanan mm
3. Refleks cahaya
 Kanan  Kiri
4. Gangguan penglihatan  Ya  Tidak
f. Kekuatan otot (Skala Lovett 0 – 5)

g. Hidung/Penciuman
1. Bentuk  Normal  Tidak
2. Gangguan penciuman  Ya  Tidak
h. Telinga/Pendengaran
1. Bentuk:  Normal  Amnomali Ket................
2. Gangguan pendengaran  Ya  Tidak
i. Pemeriksaan Nervus 1 – 12:

Masalah keperawatan:

e. Sistem Perkemihan
a. Masalah kandung kemih
 Normal  Menetes  Incontinensia
 Nyeri  Retensio  Hematuria
 Panas  Disuria  Pasang kateter
b. Produksi urine 300 ml/ 24 jam Frekuensi x / hari
c. Warna Kuning  Bau khas Lain-lain..................
d. Bentuk alat kelamin:  Normal  Tidak normal, sebutkan........
e. Uretra  Normal  Hipospadia
f. Lain-lain
f. Sistem Pencernaan
1. Mulut & tenggorokan
1) Bibir  Asimetris  Ada celah  Normal
2) Mulut/selaput  Lembab  Merah  Stomatitis
3) Lidah  Hiperemik  Kotor  Lain-lain
4) Kebersihan rongga mulut  Tidak berbau  Berbau  Gigi
bersih
 Gigi kotor  Caries
5) Tenggorokan
 Sakit menelan/nyeri tekan
 Sulit menelan  Lain-lain
6) Abdomen
 Supel  Distensi  Kembung
 Nyeri tekan, lokasi
 Benjolan, lokasi
7) Lubang anus  Ya  Tidak
8) Pembesaran hepar  Ya  Tidak
9) Pembesaran lien  Ya  Tidak
10) Asites  Ya  Tidak
11) Mual  Ya  Tidak
12) Muntah  Ya  Tidak
13) Terpasang NGT  Ya  Tidak
14) Terpasang colostomy  Ya  Tidak
Keadaan colostomy.............
15) Lain-lain............................................................................................
2. Peristaltik usus........x / menit
BAB ..................x / hari Karakteristik feces:.........................
 Tidak ada masalah  Diare  Menelan
 Konstipasi  Feces berdarah  Colostomi
 Inkontinesia  Feces berlendir  Wasir
3. Pola makan: frekuensi x / hari Jumlah:.............
Jenis:....................
Masalah keperawatan:
Gangguan Eliminasi Urin
Risiko Infeksi
Retensi Urin
g. Sistem otot, tulang, dan integumen
1. Otot dan tulang
1) ROM  Bebas  Terbatas
2) Kemampuan kekuatan otot

3) Fraktur  Tidak  Ya, lokasi...............................


4) Dislokasi  Tidak  Ya, lokasi...............................
5) Haematoma  Tidak  Ya, lokasi...............................
2. Integumen
1) Warna kulit: Akral:
 Ikterik
 Sianotik  Panas
 Pucat  Dingin kering
 Kemerahan  Dingin basah
 Hiperpigmentasi
2) Turgor kulit  Normal  Menurun
3) Tulang belakang
 Lordosis  Skoliosis  Kiposis
 Lain-lain, sebutkan.............................................
4) Oedema  Ya, lokasi.................  Tidak
5) Luka  Ya  Tidak
Lokasi luka:area suprapubis
Ukuran luka:12 cm (±5 inches)
Jenis luka:luka insisi (prosedur pembedahan open prostatectomy)
6) Lain-lain
Masalah keperawatan:
Nyeri akut
Risiko infeksi
h. Sistem endokrin
1. Pembesaran kelenjar tyroid  Ya  Tidak
2. Pembesaran kelenjar getah bening  Ya  Tidak
3. Hiperglikemia  Ya  Tidak
4. Hipoglikemia  Ya  Tidak
Lain-lain
Masalah keperawatan:

17. PSIKOSOSIAL
a. Dampak hospitalisasi pada klien:
 Murung/diam  Gelisah  Tegang  Marah  Menangis
b. Respon klien saat tindakan:
 Kooperatif  Tidak kooperatif
c. Hubungan dengan pasien lain:
 Baik  Cukup  Kurang
d. Dampak hospitalisasi terhadap anggota keluarga lainnya:

18. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Lab, X- Ray, USG, dan lain-lain)


Lab: Leukosit 10.770/uL
USG: simple cyst ren dextra, vesicolithiasis, pembesaran prostat (V = 42,3 ml)
dengan kalsifikasi dan protusi ke VU

19. DIAGNOSA MEDIS


Benigna Prostat Hiperplasia

20. TERAPI/PENGOBATAN (frekuensi pemberian, jumlah dosis, rute)


Prosedur pembedahan: open prostatectomy dan vesicolitotomy

21. PERSEPSI KLIEN TENTANG PENYAKITNYA


tidak terkaji

22. PERENCANAAN PULANG


a. Tujuan pulang: ke rumah / tidak ada tujuan / lainnya, tidak terkaji..........
b. Transportasi pulang: mobil / ambulan / taksi / lainnya, tidak terkaji........
c. Dukungan keluarga: ada / tidak ada, ket tidak terkaji...............................
d. Antisipasi biaya setelah pulang: ada / tidak ada, ket tidak terkaji.............
e. Antisipasi perawatan setelah pulang: ya / tidak, ket tidak terkaji.............
f. Rawat jalan ke: tidak terkaji............................... Frekuensi: tidak terkaji
g. Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah:
tidak terkaji

Mahasiswa

(Atrasina Azyyati)
III. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI (PATHWAY) MASALAH


DS: Retensi urin berhubungan
BPH
a. Pasien mengatakan dengan peningkatan
urin yang keluar tekanan uretra
hanya menetes Perluasan ke kandung
kemih
DO:
a. Distensi kandung
Menekan uretra
kemih (V = 42,3 ml)

Retensi Urin

DS: Gangguan eliminasi urin


BPH
a. Pasien mengatakan berhubungan dengan
ia sulit BAK penurunan kapasitas
Perluasan ke kandung
b. Pasien mengatakan kemih kandung kemih
sulit memulai BAK
dan mengedan Retensi urin
DO:
a. Pasien terpasang
Disfungsi saluran kemih
kateter
b. Urin 300 cc
c. USG urologi: Gangguan eliminasi urin
simple ren dextra,
vesicolithiasis,
pembesaran prostat
DS: BPH Ansietas berhubungan
a. Pasien mengatakan dengan krisis situasional
merasa khawatir (rencana operasi)
Striktur uretra
dengan prosedur
pembedahan yang
Prosedur invasif: open
dilakukan prostatektomi dan
DO: vesicolitotomi

a. Pasien tampak
gelisah
b. Pasien megalami
Ansietas
diaforesis (keringat
dingin)
DS: BPH Nyeri akut berhubungan
- dengan agen pencedera
DO: fisik (prosedur invasif:
Striktur uretra
a. Pasien menjalani open prostatectomy &
prosedur invasif: vesicolitotomi)
Prosedur invasif: open
a) Open prostatektomi dan
prostatectomy vesicolitotomi

b) Vesicolithotomy
(ekstraksi batu
buli) Nyeri akut

b. Tampak luka
sepanjang 12 cm di
suprapubis
DS: BPH Risiko infeksi berhubungan
- dengan prosedur invasif
DO:
Striktur uretra
c. Pasien menjalani
prosedur invasif:
c) Open Vesicolithiasis

prostatectomy
d) Vesicolithotomy
Prosedur invasif
(ekstraksi batu
buli)
Risiko infeksi

DS: Disfungsi saluran kemih Risiko infeksi berhubungan


a. Pasien mengatakan dengan prosedur invasif
Katerisasi
sudah 4 kali ke (kateter)
mantri terdekat
untuk pemasangan
kateter
DO:
a. Leukosit 10.770/Ul
b. Pasien terpasang Risiko Infeksi
kateter

DAFTAR DIAGNOSA

1. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra

2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih

3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional (rencana operasi)

4. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur invasif: open

prostatectomy & vesicolitotomi)

5. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (open prostatectomy &

vesicolitotomi)

6. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (kateter)


IV. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa dan data Tujuan Rencana tindakan Rasional


penunjang (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
1. Retensi urin Setelah dilakukan intervensi Kateterisasi Urin 1. Memastikan apakah adanya
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam, indikasi dan kontraindikasi
1. Periksa kondisi pasien
peningkatan uretra diharapkan eliminasi urin pemasangan kateter
2. Jelaskan tujuan dan prosedur
membaik dengan kriteria 2. Mengurangi kecemasan
pemasangan kateter urin
hasil: pasien terhadap prosedur
3. Siapkan peralatan, bahan-bahan,
a. Distensi kandung yang akan dilakukan
dan ruang tindakan
kemih menurun 3. Mempermudah melakukan
4. Siapkan pasien: bebaskan
b. Urgensi menurun prosedur kateterisasi
pakaian bawah dan posisikan
c. Hesitansi menurun 4. Mempermudah melakukan
supinasi
d. Urin menetes menurun tindakan
5. Pasang sarung tangan
e. Nokturia menurun 5. Mencegah transmisi mikroba
6. Bersihkan daerah preposium
6. Mencegah transmisi mikroba
dengan cairan NaCl atau
7. Mengurangi rasa nyeri saat
aquades
insersi
7. Anjurkan menarik napas saat
8. Mencegah transmisi dan
insersi selang kateter
infeksi mikroba ke dalam
8. Lakukan insersi kateter urin
tubuh
dengan menerapkan prinsip
9. Urine bag untuk menampung
aseptik
urin dan selang kateter untuk
9. Sambungkan kateter urin dengan
menyalurkan urin dari
urine bag
kandung kemih
10. Isi balon dengan NaCl 0.9%
10. Memastikan kateter tidak
sesuai anjuran pabrik
lepas
11. Fiksasi selang kateter di atas
11. Tujuan dari fiksasi kateter
simfisis atau di paha
agar selang kateter pindah
12. Pastikan kantung urin
kemana-mana
ditempatkan lebih rendah dari
12. Agar urin mengalir dari atas
kandung kemih
13. Berikan label waktu ke bawah dan tidak tertahan
pemasangan di selang
13. Untuk memastikan kapan
terakhir pemasangan kateter
dan kapan mengganti selang
untuk pencegahan infeksi
2. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan intervensi Manajemen Eliminasi Urin 1. Menentukan masalah
urin berhubungan selama 3 x 24 jam, 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi 2. Menentukan faktor yang
dengan penurunan diharapkan eliminasi urin atau inkontinensia urin meringankan atau
kapasitas kandung membaik dengan kriteria 2. Identifikasi faktor yang memperberat kondisi pasien
kemih hasil: menyebabkan retensi atau 3. Monitor keseimbangan cairan
a. Distensi kandung kemih inkontinensia urin 4. Monitor keseimbangan cairan
menurun 3. Monitor eliminasi urin 5. Mencegah residu urin dan
b. Urgensi menurun 4. Catat waktu dan haluaran berkemih stasis urin
c. Hesitansi menurun 5. Batasi asupan cairan 6. Pengumpulan spesimen untuk
d. Urin menetes menurun 6. Ambil sampel urin tengah memberikan informasi
e. Nokturia menurun (midstream) atau kultur tentang ginjal dan saluran
7. Ajarkan tanda dan gejala infeksi kemih
saluran kemih 7. Membantu pasien
8. Ajarkan mengukur asupan cairan mengidentifikasi kondisinya
dan haluaran urin 8. Membantu pasien mencegah
9. Anjurkan mengurangi minum terjadinya residu urin dan
menjelang tidur stasis urin
9. Membantu pasien mencegah
terjadinya nokturia
3 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan intervensi Persiapan Pembedahan 1. Mempersiapkan pasien dan
dengan krisis 1 x 24 jam, diharapkan 1. Identifikasi kondisi umum pasien, mencegah komplikasi saat
situasional (rencana tingkat ansietas menurun seperti jenis operasi, penyakit prosedur operasi
operasi) dengan kriteria hasil: penyerta, pengetahuan tentang 2. Mengurangi kecemasan
a. Perilaku gelisah operasi, kesiapan psikologis pasien dan mengenalkan
menurun 2. Jelaskan tentang prosedur, waktu pasien terhadap prosedur yang
b. Perilaku tegang dan lamanya operasi akan dijalani
menurun 3. Jelaskan waktu puasa dan 3. Puasa sebelum operasi
c. Diaforesis menurun pemberian obat premedikasi penting untuk mencegah hal
4. Latih teknik mengurangi nyeri yang tidak diinginkan ketika
pascaoperatif operasi
5. Ambil sampel darah untuk 4. Mengedukasi pasien untuk
pemeriksaan kimia darah mengurangi nyeri
6. Puasakan minimal 6 jam sebelum pascaoperasi
pembedahan 5. Sampel darah untuk dianalisis
7. Pastikan kelengkapan dokumen pre- fungsi ginjal
operasi 6. Mencegah risiko aspirasi yang
dikonsumsi ketika anastesi
dan mengurangi risiko mual
dan muntah
7. Membantu pasien untuk
melengkapi dokumen pre-
operasi
4. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri 1. Mengetahui masalah untuk
dengan agen pencedera selama 3- x 24 jam, 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, penanganan yang tepat
fisik (prosedur invasif: diharapkan tingkat nyeri durasi, frekuensi, kualitas, 2. Mengetahui tingkat keparahan
open prostatectomy & menurun dengan kriteria intensitas nyeri nyeri untuk menentukan
vesicolitotomi) hasil: 2. Identifikasi skala nyeri penanganan
a. Keluhan nyeri menurun 3. Berikan teknik nonfarmakologis 3. Membantu pasien untuk
b. Gelisah menurun untuk mengurangi rasa nyeri menentukan strategi yang
c. Meringis menurun 4. Fasilitasi istirahat dan tidur cocok dan tepat untuk dirinya
5. Jelaskan strategi meredakan nyeri 4. Teknik nonfarmakologis
6. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
untuk mengurangi rasa nyeri ketergantungan terhadap obat.
Teknik relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri
5. Istirahat dan tidur diperlukan
pada awal fase inkontinensia.
Namun ambulasi dini dapat
memperbaiki pola berkemih
normal dan menghilangkan
nyeri kolik
6. Membantu pasien memilih
teknik yang tepat
7. Mencegah ketergantungan
terhadap obat
5. Risiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Perawatan Area Insisi 1. Mengkaji tanda infeksi di luka
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam, 1. Periksa lokasi insisi adanya pasca-operasi
prosedur invasif (open diharapkan integritas kulit kemerahan, atau bengkak. 2. Melihat perkembangan
prostatectomy & dan jaringan meningkat 2. Monitor proses penyembuhan area penyembuhan luka
vesicolitotomi) dengan kriteria hasil: insisi 3. Agar bisa mencegah proses
a. Kerusakan jaringan 3. Monitor tanda dan gejala infeksi infeksi
menurun 4. Bersihkan area insisi dengan 4. Proses disinfeksi mencegah
b. Kerusakan lapisan kulit pembersih yang tepat transmisi mikroba
menurun 5. Usap area insisi dari area yang 5. Mengusap juga bisa dengan
c. Nyeri menurun bersih menuju area yang kurang gerakan sirkuler dari dalam ke
d. Jaringan parut menurun bersih luar mencegah kotoran dari
6. Berikan salep antiseptik area kotor kembali ke area
7. Ganti balutan luka sesuai jadwal bersih
8. Ajarkan cara merawat area insisi 6. Salep antiseptik membantu
9. Ajarkan meminimalkan tekanan mencegah infeksi pada luka
pada tempat insisi 7. Mengganti balutan bertujuan
untuk mencegah proses
infeksi
8. Memandirikan pasien untuk
merawat lukanya sendiri
9. Mengajarkan pasien untuk
mencegah cedera lebih lanjut
atau memperparah cedera
6. Risiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi 1. Mengetahui tanda awal
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam, 1. Monitor tanda dan gejala infeksi infeksi
prosedur invasif diharapkan tingkat infeksi lokal dan sistemik 2. Lingkungan aseptik
(kateter) menurun dengan kriteria 2. Pertahankan teknik aseptik pada mengurangi tingkat
hasil: pasien penyebaran patogen
a. Periode malaise 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah 3. Meminimalisir penyebaran
menurun kontak dengan pasien dan patogen melalui tangan
b. Kadar sel darah putih lingkungan 4. Membantu pasien atau
membaik 4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi keluarga mengidentifikasi
c. Kultur urin membaik tanda dan gejala infeksi
V. IMPLEMENTASI

Tanggal Waktu Implementasi Paraf


17/11/2020 08.30 1. Memonitor eliminasi urin
2. Mengkaji penyebab retensi urin
3. Mengkaji tanda dan gejala infeksi
4. Mencatat waktu dan haluaran kemih
5. Mengidentifikasi kondisi pasien
sebelum dilakukan operasi
6. Membantu kelengkapan dokumen
prosedur operasi
11.00 1. Mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien
2. Mengganti selang kateter
3. Menganjurkan pasien membatasi
asupan cairan
4. Mencuci tangan sesudah kontak
dengan pasien
13.00 1. Mencatat waktu dan haluaran kemih
2. Memonitor eliminasi urin
3. Membatasi asupan cairan pasien
4. Menjelaskan prosedur operasi
5. Menganjurkan pasien untuk berpuasa
sebelum operasi
6. Mengajarkan teknik manajemen nyeri
pasca-operatif
19/11/2020 08.00 1. Mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien
2. Memonitor eliminasi urin
3. Mengambil sampel urin tengah
4. Mencuci tangan
5. Mencuci tangan sesudah kontak
dengan pasien
10.15 1. Mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien
2. Mengkaji luka pasca-bedah pasien
3. Mengkaji nyeri luka pasca-bedah
4. Membersihkan area insisi dengan
iodine
5. Mengganti balutan luka
6. Mengajarkan merawat area insisi
7. Mencuci tangan sesudah kontak
dengan pasien
13.10 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
2. Mengajarkan teknik tarik napas dalam
3. Membatasi asupan cairan
4. Mengajarkan cara mengukur asupan
cairan dan haluaran urin
20/11/2020 08.30 1. Mencuci tangan sebelum kontak
dengan pasien
2. Memonitor eliminasi urin
3. Mencuci tangan
4. Mencuci tangan sesudah kontak
dengan pasien
12.00 1. Mengajarkan mengurangi minum
sebelum tidur
2. Mengajarkan tanda dan gejala infeksi
3. Mengajarkan teknik tarik napas dalam
4. Membatasi asupan cairan
5. Mencatat haluaran urin
21/11/2020 08.10 1. Mengkaji luka pasien
2. Memonitor tanda dan gejala infeksi
3. Mengajarkan cara memimalisir
tekanan pada area insisi
11.00 1. Mengukur skala nyeri pasien
2. Mengajarkan teknik tarik napas dalam

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl No. DX SOAP Paraf


17/11/ 3 S:
2020 a) Pasien mengatakan paham dengan
prosedur operasi
b) Pasien mengatakan sudah merasa lebih
tenang
O:
a) Pasien sudah tampak tidak gelisah
b) Pasien tidak terlihat keringat dingin
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
17/11/ 1 dan 2 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia minum seadanya
b) Pasien mengatakan perutnya terasa penuh
O:
a) Urin pasien tampak kuning jernih di urin
bag
b) Pasien sudah terpasang kateter
c) Masih telihat pembesaran di area
abdomen
d) Jumlah urin 300cc dalam 24 jam
A: Tujuan belum tercapai, masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
19/11/ 1 dan 2 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia minum saat makan
saja
O:
a) Pasien terpasang kateter urin
b) Urin pasien tampak berwarna kuning
pekat tanpa darah
c) Jumlah urin 400 cc dalam 24 jam
d) Pembesaran di suprapubis mulai
berkurang
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi

20/11/ 1 dan 2 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia sudah minum
secukupnya
b) Pasien mengatakan perutnya tidak terlalu
terasa penuh
c) Pasien mengatakan ia mengerti untuk
tidak terlalu banyak minum saat malam
hari
O:
a) Tampak pembesaran di area suprapubis
berkurang
b) Urin 450 cc / 24 jam
c) Urin tampak kuning jernih
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
19/11/ 4 S:
2020 a) Pasien mengatakan luka operasinya
masih terasa sakit
b) P: luka bedah
Q: luka seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area suprapubis
S: skala 6
T: nyeri hilang datang
O: Pasien tampak meringis
A: Tujuan belum tercapai, masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
20/11/ 4 S:
2020 a) Pasien mengatakan masih merasa nyeri
b) P: luka bedah
Q: luka seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area suprapubis
S: skala 4
T: nyeri hilang datang
O: Pasien tampak sedikit meringis
A: Tujuan tercapai sebagian, masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
21/11/ 4 S:
2020 a) Pasien mengatakan nyeri mulai
berkurang
b) P: luka bedah
Q: luka seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri di area suprapubis
S: skala 3
T: nyeri hilang datang
O: Pasien tampak mulai tenang
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
19/11/ 5 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia hanya merasa sakit
di luka operasinya
b) Keluarga pasien mengatakan mengerti
cara merawat area luka
O:
a) Tidak terdapat tanda infeksi di luka
b) Balutan luka telah diganti
A: Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
20/11/ 5 S:
2020 a) Pasien mengatakan luka masih terasa
nyeri
b) Pasien mengatakan tidak terdapat tanda
dan gejala infeksi
c) Jumlah darah putih dalam batas normal
O:
a) Tidak terdapat tanda infeksi di luka
A: Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
21/11/ 5 S:
2020 a) Pasien mengatakan nyeri luka berkurang
b) Pasien mengatakan tidak merasakan
tanda infeksi
c) Pasien mengatakan ia mengerti cara
meminimalisir tekanan luka
O:
a) Tidak terdapat tanda infeksi di luka
b) Pasien tampak tenang
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi
17/11/ 6 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia tidak merasa
demam
O:
a) Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
A: Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
19/11/ 6 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia mengerti tanda dan
gejala infeksi
b) Pasien mengatakan ia tidak merasakan
ada tanda dan gejala infeksi
O:
a) Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
b) Pasien mampu mengenali tanda dan
gejala infeksi
A: Tujuan belum tercapai
P: Lanjutkan intervensi
20/11/ 6 S:
2020 a) Pasien mengatakan ia mengerti tanda dan
gejala infeksi
b) Pasien mengatakan ia tidak merasakan
ada tanda infeksi
c) Kadar darah putih dalam batas normal
O:
a) Pasien mampu mengenali tanda infeksi
ketika dievaluasi
b) Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi
A: Tujuan tercapai
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai