BAB I
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan salah satu organ yang sacara structural kompleks mempunyai sejumlah fungsi penting, yaitu:
- Mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme dan bahan kimia
- Mengatur konsentrasi air dan garam/elektrolit dalam tubuh
- Mempertahankan keseimbangan asam-basa
- Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
- Merupakan organ endokrin, yakni mensekresi bebrapa hormon yang penting seperti eritropoietin, renin dan
prostaglandin.
Struktur anatomi ginjal memperlihatkan bahwa kerusakan pada satu komponen ginjal hampir selalu menyerang
komponen lain secara sekunder. Sebagai contoh, penyakit yang primer pada komponen pembuluh darah, tak dapat
dihindari akan menyerang semua struktur ginjal yang mendapat suplai darahnya. Dengan demikian apapun
penyebabnya, ada kecenderungan bagi semua bentuk penyakit ginjal menahun (kronik) untuk mengalami kerusakan
keempat komponen ginjal pada tahap akhir, dan dapat berakhir dengan gagal ginjal menahun sehingga disebut ” end
stage contracted kidney”.
Gagal ginjal biasanya dibagi menjadi dua kategori yang luas kronik dan akut. Gagal ginjal kronik merupakan
perkembangan payah ginjal progresif dan lambat, biasanya berlangsung beberapa tahun. Sebaliknya pada gagal
ginjal akut yang berkembang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Pada kedua kasus tersebut ginjal
kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan diet
makanan dan minuman normal.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
KONSEP PENYAKIT
A. DEFINISI
Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir (ESDR) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif
dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Ini dapat disebabkan oleh
penyakit sistemik seperti DM, glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi yang tidak dapat dikontrol, obstruksi
traktus urinarius, lesi herediter, penyakit ginjal polikistik, gangguan vaskuler, infeksi, medikasi atau agens toksik.
Lingkungan dan agens berbahaya yang mempengaruhi gagal ginjal kronis mencakup timah, cadmium, merkuri, dan
kromium
Pneyakit gagal ginjal kronik terjadi secara bertahap, biasanya bulanan sampai dengan tahunan. Dimana melalui 5
tahap keparahan yang meningkat, dapat dilihat pada tabel berikut :
B. ETIOLOGI
Penyebab yang paling sering ditemukan pada gagal ginjal kronik dapat dilihat pada table dibawah ini :
A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Nama :
TTL :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tgl. MRS : Jam :
Tgl. Pengkajian : Jam :
Diagnosa medis : Gagal ginjal
b. Sumber informasi
Nama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Keluhan Utama:
Umumnya pasien dengan gagal ginjal kronik keluhan utamanya adalah mual muntah, namun keluhan-keluhan yang
dapat timbul antara lain:
- Sesak napas
- Odema
- Anoreksia, Nausea, Vomitus
- Perdarahan
- Gatal-gatal/pruritis
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Menceritakan tentang keadaan pasien saat dilakukan pengkajian, pada pasien dengan CKD biasaya mengeluh mual
diikuti dengan muntah secara progresif, anoreksia, disertai sakit kepala, pusing, badan lemah, tekanan darah tinggi,
frekuensi pernapasan yang tidak stabil, nadi meningkat, anemis, pucat, odema, mulut kering dan manifestasi klinis
lainnya. Jika pasien menunjukan gejala-gejala seperti diatas maka akan ditanyakan :
- Kapan terjadinya gejala tersebut?
- Frekuensinya?
- Faktor predisposisi misalnya sesak napas jika beraktifitas?
- Keadaan umum dan tanda-tanda vital?
c. Riwayat Kesehatan Terdahulu :
Riwayat kesehatan dahulu adalah predisposisi atau penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan CKD misalnya:
- Riwayat hipertensi
- Riwayat kebiasaan
- Riwayat DM
- Riwayat Glomerolus nefritis
- Riwayat Gout arthritis
- Riwayat Obstruksi yang dapat mengikis nefron
- Riwayat Infeksi saluran kemih
- Riwayat gastritis
- Riwayat pielo Nefritis
Jika ada maka harus ditanyakan adalah
- Kapan mulai mengalami penyakit predisposisi (berapa lama)?
- Pengobatan yang dilakukan?
- Pemeriksaan yang sudah dilakukan?
3. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
a. Pola persepsi (Health Perception)
Pola persepsi atau health management adalah persepsi pasien terhadap keluhan yang dialami pasien sebelum masuk
Rumah Sakit, misalnya keluhan utama padaa CKD maka pertanyaannya adalah
- Apakah ada sesak napas, mual, muntah?
- Bagaimana kualitas dan frekuensi napas?
- Kapan terjadi mual dan muntah jika muntah berapa kali dalam sehari dan berapa banyak serta intensitasnya?
- Apakah ada sputum, jika ada warna dan karate sputum?
- Sudah berapa lama sesak napas, mual, muntah?
- Apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi hal itu?
- Kapan terakhhir kali melakukan pemeriksaan?
- Bagaimana menangani/menghadapi apabila terjadi sesak napas?
b. Pola Nutrisi Metabolik
- Pasien mengeluh anoreksia, mual, muntah, kelemahan.
- Bibir kering, bauh amoniak, stomatitis, selaput mukosa kering, kulit kering.
- Cenderung terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dan asam basah.
- Gastrointestinal terganggu dengan terjadinya resiko kontipasi, gastritis, melena
Pemeriksaan fisik
1) keadaan rambut: sering rontok
2) Hidrasi kulit: kering
3) Palpebra: odema
4) Konjungtiva: pucat
5) Sclera: putih
6) Hidung: normal
7) Ketajaman penciuman menurun
8) Rongga mulut: Kering dan bauh amoniak
9) Membran mucosa: pucat
10) Lidah kotor, tonsil membengkak
11) Pharing normal
12) Kelenjar peritonitis normal
13) Kelenjar tiroid normal
14) Abdomen; inspeksi : datar
Auskultasi : Peristaltik usus
Palpasi : Hidrsi kulit +, mucosa -, nyeri tekan +, Hepar normal, Lien normal
Perkusi: Asites +
15) Kulit: Uremic frost +, edema +, tanda radang +, lesi +
- Apakah ada nafsu makan yang meningkat atau menurun?
- Biasanya makan berapa kali sehari?
- Apakah ada perubahan nafsu makan selama mengalami sakit?
- Apakah ada kesulitan makan akibat masalah diatas?
- Apakah ada masalah dengan kulit, jika ada apa?
- Bagaimana keadaan kulit dan sejak kapan mengalaminya?
- Apakah kah yang sudah dilakukan pasien dalam menanggulangi permasalahan?
- Pengobatan yang dilakukan? Bagaimana hasilnya?
c. Pola Eliminasi
1) Eliminasi Perkemihan
Terjadi pengaturan H2O, produksi urine stadium poliuri (hipotonik), olyguri (hipertonik) dan stadium akhir anuria
(tidak ada produksi urine), didapati kadar ureum meningkat, kreatinin dalam urine rendah, hiperkalsium urine,
rendah kalium dan adanya proteinuria
- Bagaimana frekuensi BAK, Apakah sering BAK?
- Berapakali BAK dalam sehari, dan kira-kira berapa banyak dalam 1x BAK?
- Bagaimana warna dari urine tersebut?
- Apakah urine agak pekat atau encer?
- Bagaimana bauhnya? Apakah lebih menusuk hidung?
- Apakah ada nyeri saat BAK, jika ada di bagian mana?
2) Eliminasi Pencernaan
Pada GGK sering terjadi mual, muntah dan anoreksia, hal ini menyebabkan intake nutrisi yang berkurang
sehingga menyebabkan konstipasi,
- Bagaimana frekuensi BAB?
- Berapa kali dalam sehari?
- Bagaimana konsistensinya keras, lembek, encer?
- Bagaimana warnanya? jika warna hitam berarti ada indikasi perdarahan.
- Apakah ada nyeri saat BAB, jika ada dibagian mana?
- Apakah ada perdarahan saat BAB?
3) Eliminasi Integumen
Pada kulit terjadi perubahan warna yaitu anemis (pucat), campuran warna abu-abu dan kuning, kulitkering,
bersisik dan dan terjadi diaphoresis
- Apakah ada perbedaan saat berkeringat dulu dan sekarang?
- Apakah ada perbedaan warna kulit dulu dan sekarang?
- Bagaimana kelembaban kulit? Apakah ada masalah?
4) Eliminasi Pernapasan
Terjadi pernapasan kusmaul (cepat dan dalam). Hasil penerusan CO2 meningkat, O2 menurun, saturasi
ketidak seimbangan,
- Bagaimana frekuensi napas?
- Apakah ada kesulitan pernapasan, jika ada jelaskan?
- Apakah ada nyeri saat bernapas, jika ada jelaskan?
- Apakah menggunakan alat bantu pernapasan?
d. Pola Aktivitas dan Latihan
o Nilai skala tingkat ketergantungan biasanya terdapat pada skala 4 (ketergantungan total)
o Tonus otot lemah, berada pada skala 4
o Fungsi respirasi kusmaul (cepat dan dalam)
o Bunyi napas ronchi, stridor karena adanya penimbunan cairan
o HB rendah kriteri anemia. Tekanan darah meningkat, nadi meningkat.
- Bagaimana pola aktivitas saat ini apakah dibantu atau tidak?
- Pada saat beraktivitas adakah ketergantungan pada orang atau alat?
- Apakah bisa mengangkat benda-benda yang ringan atau apakah dapat makan dan minum sendiri?
- Apakah ada sesak napas?
- Apakah ada kesakitan bernapas?
- Apakah ada rasa kelelahan, pusing atau keluhan-keluhan yang lain?
e. Pola Perseptual Kognitif
Menggambarkan kemampuan proses berpikir, dan fungsi pendengaran, penciuman, melihat, merasa, dan persepsi
nyeri dll.
- Penglihatan kabur
- Penciuman terganggu
- Pengecapan terganggu
- Gangguan Pendengaran
- Sensori raba (kulit) terganggu
- Perseptual nyeri pada ekstremitas terdapat pada skala nyeri sedang-berat, jika ada Gouthy Artritis pada
ekstremitas atas atau bawah maka berada pada skala nyeri sedang-berat
- Nyeri pada saluran pencernaan khususnya nyeri lambung berada pada skala nyeri sedang
- Nyeri saat BAK, jika ada batu ginjal berada pada skala ringan-sedang
- Nyeri pada mulut akibat stomatitis atau luka-luka dimulut biasanya nyeri ringan sampai sedang
- Bagaimana fungsi penglihatan? Apakah ada gangguan penglihatan? jika ada jelaskan?
- Apakah ada perbedaan fungsi penglihatan dulu dan saat sakit sekarang?
- Kira-kira berapa jauh pasien bisa melihat dengan jelas?
- Bagaimana dengan fungsi penciuman? Apakah ada gangguan penciuman? jika ada jelaskan?
- Bagaimana perbedaan fungsi penciuman dahulu dan sekarang?
- Bagaimana dengan sensori raba? Apakah ada masalah?
- Apakah bisa merasakan sensori raba yang minimal?
- Bagaimana dengan fungsi pendengaran? Apakah ada gangguan pendengaran?
- Apakah ada perbedaan fungsi pendengaran dulu dan sekarang?
- Apakah ada nyeri? Jika ada nyeri dibagian mana?
- Bagaimana kualitas nyeri, Apakah nyeri timbul saat beraktivitas atau saat tidak beraktivitas terasa nyeri?
- Apa yang dilakukan pasien untuk mengatasi nyeri?
- Berapa lama nyeri berlangsung?
f. Pola Tidur dan Istirahat
Pola tidur dan istirahat pada pasien biasanya terganggu, hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan ini antara lain
karena kecemasan menyebabkan nyeri, sesak nafas dan gelisah, pasien mengalami insomnia, pasien tidak dapat
memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur kesehariannya.
- Bagaimana dengan pola tidur dan istirahat?
- Apakah ada gangguan pola tidur, jika ada jelaskan?
- Apakah sering terbangun saat tidur malam?
- Berapa lama tidur saat siang dan malam hari?
- Berapa kali terbangun saat tidur malam?
- Apakah terasa sesak saat tidur?
- Apakah sering merasa mengantuk?
- Apa yang dilakukan saat terbangun di malam hari?
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Menggambarkan kemampuan pasien untuk mekanisme pertahanan.
o Gambar diri tergangu, karena tubuh dan wajah pasien mengalami perubahan
o Identitas diri terganggu karena pasien tidak lagi bekerja
o Peran diri terganggu karena pasien tidak bisa berperan sebagai kepala rumahtangga/Ibu rumahtangga
o Harga diri terganggu karena pasien merasa tidak dihargai
o Ideal diri terganggu karena pasien tidak bisa lagi beraktivitas melebiha yang diinginkan
- Bagaimana dengan pola persepsi anda?
- Bagaimana pendapat anda tentang keadaan saat ini?
- Apakah anda merasa menyesal dengan keadaan anda saat ini?
- Bagaimana pendapat keluarga tentang keadaan pasien?
- Bagaimana perasaan anda menghadapi keadaan ini?
- Bagaimana perasaan saat anda tidak dapat beraktivitas lebih?
- Apa yang dilakukan krluarga dan pasien dalam menghadapi keadaan seperti ini?
h. Pola Koping Stress
Mengkaji apakah ada hal-hal yang menyebabkan psikologi pasien terganggu dengan menggunakan skala cemas (0-
5)
0 : Tidak cemas
1-2 : Cemas ringan
3-4 : Cemas sedang
5 : Cemas berat (depresi)
- Apakah yang menjadi masalah utama selama masuk rumah sakit?
- Adakah perubahan yang terjadi sebelumnya?
- Bagaimana pandangan pasien terhadap masa depan?
- Apakah yang menyebabkan klien merasa cemas?
- Bagaimana upaya yang dilakukan klien untuk mengatasi stres?
- Apakah dengan melakukan hal-hal yang disukai dapat mengurangi stress?
- Apakah menggunakan obat-obat tidur/penenang?
i. Pola Hubungan dan Peran
Mengkaji mengenai peran pasien selama sakit dan hubungan pasien dengan keluarga, dokter, perawat dan
lingkungan sekitar.
- Bagaimana hubungan klien dengan keluarga yang lain?
- Bagaimana hubungan klien dengan lingkungan sekitarnya?
- Bagaimana hubungan klien dengan petugas kesehatan?
- Apakah merasa terganggu dengan kehadiran dokter, perawat setiap hari?
- Apakah yang klien harapkan dalam hubungan klien dengan petugas kesehatan?
j. Pola Reproduksi
Mengkaji mengenai hubungan suami-istri, KB, siklus haid, jumlah, yang diinginkan.
- Bagaimana hubungan suami-istri saat sebelum sakit dan saat ini (dalam masa sakit)? Apakah ada masalah?
- Bagaimana pola menstruasi (pada pasien perempuan)? Apakah ada masalah?
- Apakah ada gangguan fungsi seksual atau penyakit seksual yang pernah dialami atau sementara dialami?
- Berapa jumlah anak? Apakah ada masalah dalam melahirkan anak?
- Apakah pasien ikut dalam program KB? jenis apa?
- Apakah ada masalah selama menggunakan KB?
k. Pola Nilai Kepercayaan
Mengkaji tentang ada tidaknya larangan agama dan kerohanian selama masuk rumah sakit.
- Apakah klien percaya dengan kepercayaan yang dianut sekarang?
- Apakah agama klien melarang klien untuk melakukan pengobatan di RS?
- Apakah klien percaya, berdoa dapat membantu dalam proses penyembuhan klien?
- Apakah dengan adanya penyakit ini membuat keyakinan klien berkurang?
- Apakah menurut klien penyakit ini adalah akibat dosa/kutukan dari Tuhan?
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pielografi intravena
b. Renal scan
c. CT-Scanning
5. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. Ureum
b. Kreatinin
c. Uric acid
d. Saturasi transfersin
e. Natrium
f. Kalium
g. Kreatinin clearance
PENYIMPANGAN KDM
Penurunan Curah
jantung
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)
A. KESIMPULAN
Asuhan keperawatan diarahkan untuk mengkaji status cairan dan mengidentfikasi sumber potensial yang
mengakibatkan ketidakseimbangan, mengimplementasikan program diet untuk menjamin masukan nutrisi yang
sesuai dalam batas-batas program penanganan, dan meningkatkan rasa positif dengan mendorong peningkatan
perawatan diri dan kemandirian.
B. SARAN
Pada gagal ginjal kronis memerlukan asuhan keperawatan yang tepat untuk menghinadari komplikasi akibat
menurunnya fungsi ginjal dan stress serta cemas dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa ini. Dukungan
emosi terbesar diperlukan pasien dan keluarga berhubungan dengan sejumlah perubahan yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia ; buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid II, edisi IV, balai penerbit
FKUI, Jakarta, 2006.
Budi santosa : Editor, Panduan Diagnosa Keperawatan, Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, 2005-2006.
Marion Jones, etc, Nursing Outcomes Classification (NOC), Second Edition, Mosby inc.
Joanne C. mcClowskey, etc, Nursing Intervention Classification (NIC), Fourth edition, Mosby inc.
Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G., Keperawatan Medikal-bedah Brunner & Suddarth edisi 8 vol. 2, EGC,
Jakarta, 2001.
Marilyn E. Doengoes, etc ; Rencana asuhan keperawatan ; pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien, EGC, Jakarta, 2000.