Anda di halaman 1dari 46

FISIOLOGI GINJAL

Sri Kadarsih Soejono


Bagian Ilmu Faal
Sistem Urinaria mempunyai fungsi ikut
serta dalam mempertahankan tercapainya
homeostasis pada: komposisis darah, pH,
volume dan tekanan darah, osmolaritas
darah, ekskresi substansia yang tidak
terpakai atau zat asing dan juga
menghasilkan hormon-hormon
Fungsi Sistem Urinaria
Mengatur komposisi ion-ion darah:
Ginjal membantu mengatur konsentrasi
ion-ion tertentu yang terpenting adalah
ion Na, ion K, ion Ca, ion Cl, dan ion-ion
fosfat
Mengatur pH darah:
Ginjal mengekskresikan sejumlah ion H
dalam urin dan dan mengambil ion
bikarbonat (HCO3-), merupakan buffer ion
dalam darah
Mengatur volume darah:
Ginjal menyesuaikan volume darah
dengan meretensi atau membuang air
dalam urin
Kenaikan volume darah meningkatkan
tekanan darah, dan turunnya volume
darah menurunkan tekanan darah
Mengatur tekanan darah:
Ginjal ikut membantu tetapnya tekanan
darah dengan mensekresikan renin dalam
sistem RAA (RAAS)
Mengatur osmolaritas darah:
Ginjal membantu dalam memisahkan
pembuangan air dan pembuangan zat-zat
yang larut ke dalam urin
Ginjal mempertahankan osmolaritas urin
Produksi hormon-hormon:
Calcitriol, bentuk aktif dari vit. D
Eritropoetin: merangsang pembuatan
darah merah
Mengatur konsentrasi gula darah:
Ginjal dapat mengadakan glukoneogenesis,
kemudian disekresikannya ke dalam darah
untuk membantu mempertahankan
glukosa darah
Mengekskresikan metabolit tidak terpakai dan
zat asing:
Ginjal membuang substasia yang sudah tidak
terpakai:
amonium dan urea
hasil deaminisasi asam amino
bilirubin hasil katabolisme Hb
kreatinin hasil dari kreatin fosfat dari otot skelet
asam urat hasil katabolisme asam nukleat
zat-zat yang tidak terpakai dan benda-benda
asaing dari diet, misalkan obat-obat dan zat
toksin
NEFRON
Fungsi Nefron
Membersihkan atau menjernihkan plasma darah dari
substansia yang tidak diinginkan dengan melewatkan
pada ginjal,
dengan demikian urin berisikan substansia yang tidak
direabsorpsi dan yang disekresikan oleh epitel tubulus.

Prinsipnya:
1. nefron menfilter sejumlah besar volume plasma darah
dengan melalui pembuluh darah glomerular,
menembus membran glomerular menuju ke tubulus
nefron.
2. cairan yang telah difilter mengalir
sepanjang tubulus, dan substansia yang
tidak digunakan tidak direabsorpsi,
sedang substansia yang diperlukan
direabsorpsi, contoh: air, elektrolit
dikembalikan ke dalam plasma melalui
vena disekeliling tubulus.
3. substansia yang tidak dipergunakan
badan disekresikan oleh epitel nefron
GLOMERULUS
Tekanan dan Aliran darah
Orang dengan berat badan 70 kg
kecepatan aliran darah di ginjal + 1200
mL/menit
Vaskularisasi
pembuluh-pembuluh kapiler dalam
glomerulus
pembuluh yang ada di sekitar tubulus
(kapiler peritubuler)

Tekanan Darah:
Tekanan darah dalam glomerulus sangat
tinggi
Tekanan darah dalam kapiler peritubuler
sangat rendah
Tekanan darah di arkuatus (aferen) 100
mmHg dan di vena (eferen) 18 mmHg,
mempercepat terjadinya filtrasi.
Rendahnya tekanan darah di peritubuler
mempercepat absorpsi cairan dari tubulus
ke dalam pembuluh darah
Cairan dengan mudah difiltrasi, keluar
masuk kapsula Bowmani, dari pembuluh
darah
Vasa rekta (pembuluh khusus) : pembuluh
peritubuler mengelilingi loop Henle bagian
bawah.
Besar pori pembuluh darah 80 nm, diameter
albumin 6 nm, tetapi protein tidak dapat melalui
pori-pori tersebut.
SEBAB
Pori membran glomerulus dibatasi oleh protein
glikosilat kompleks yang mempunyai sifat
muatan elektrik negatif kuat. Protein plasma
mempunyai muatan elektrik negatif kuat, hal ini
menyebabkan protein plasma tidak dapat lewat
pori-pori tersebut.
KOMPOSISI FILTRAT:
Komposisi filtrat = plasma yang menuju
ke glomeruli, hampir semua terfilter,
kecuali protein.
Filtrat tidak mengandung butir darah
merah, protein 0,03% (1/240 protein yang
ada di dalam plasma).
Ion-ion bermuatan negatif lebih banyak dalam
filtrat dari yang ada di plasma (ion klorida, ion
bikarbonat), sebaliknya ion bermuatan positif
dalam plasma > (5%) dalam filtrat
GFR = 125 mL/menit. Kecepatan Filtrasi
Glomerulus, kecepatan aliran plasma normal
melalui ke dua ginjal = 650 mL/menit.
Kapiler glomerulus tekanannya tinggi ( + 60
mmHg), kapsula Bowmani tekanannya rendah
( + 18 mmHg), filtrasi sangat cepat, tetapi
dengan adanya tekanan koloid plasma (tekanan
osmotik koloid) menghambat kecepatan filtrasi.
Koefisien Filtrasi (K) = 12,5 mL/menit/mmHg =
kecepatan filtrasi glomerulus di kedua ginjal
dibagi dengan tekanan filtrasi (mmHg)

Atau: GFR = tekanan filtrasi x K

Tekanan filtrasi = 10 mmHg = tekanan yang


menekan cairan melalui membran glomerulus =
tekanan glomerulus = tekanan glomerulus
dikurangi dengan jumlah tekanan koloid
glomerulus dan tekanan kapsul.
Yang Mempengaruhi GFR:
1. Aliran darah ginjal, berarti juga kenaikan aliran
darah yang lewat nefron, menaikkan tekanan
glomeruler, berakibat filtrasi naik
2. Vasokonstriksi arteriole aferen, berarti juga
akan menurunkan aliran darah di glomerulus
dan menurunkan tekanan glomerulus, dengan
akibat keduanya akan menurunkan kecepatan
filtrasi
3. Vasokonstriksi arteriola eferen, terjadi
penurunan aliran darah
4. Rangsangan simpatis, selama stimulasi simpatis
arteriola aferen berkonstriksi, berakibat
menurunnya GFR. Pada rangsangan simpatis
kuat akan menurunkan aliran darah glomeruler
dan tekanan glomeruler.
5. Kenaikan tekanan arterial: mengakibatkan
tekanan nefron dan GFR naik. Sebetulnya
suatu autoregulasi. Jika tekanan arterial naik
terjadi vasokonstriksi aferen, untuk menjaga
jangan sampai terjadi tekanan terlalu tinggi di
glomerulus.
Reabsorpsi dan Sekresi di TUBULUS
Filtrasi glomerulus masuk ke dalam tubulus
nefron dan mengalir sepanjang tubulus
proksimalis, loop Henle. Tubulus distalis,,
tubulus kolektivus, duktus kolektivus masuk ke
pelvis renalism
Sepanjang perjalanan filtrat, substansia
direabsorpsi dan disekresi oleh epitel Lobus,
kemudian cairan masuk ke dalam pelvis renis,
berupa urin (reabsorpsi substansia lebih penting
dibanding dengan sekresinya). Sekresi penting
dalam menentukan jumlah ion (K dan H).
Air terreabsorpsi hampir 99% selama
mengalir dalam tubulus. Kepekatan urin
bertambah jika banyak substansia larut
dalam air. Lain halnya dengan gula dan
asam amino terreabsorpsi lengkap
Mekanisme Transpor Melalui Membran Tubulus
Seperti lain-lain membran ada transpor aktif dan
transpor pasif.
Ion Na (transpor aktif membran epitel tubulus)
masuk dari lumen ke kapiler peritubuler di
tubulus proksimalis, bentuk epitel seperti rumbai
(sikat) dengan rumbai menonjol ke lumen.
Membran basalis mempunyai kanal / saluran
dengan perlekatan (tight junction) satu di dekat
lumen.
Direabsorpsi secara transpor aktif: gula, asam
amino, ion kalsium, ion kalium, ion klorida, dan
bikarbonat, ion fosfat.
Disekresi secara transpor aktif: ion H, ion K, dan
ion urat
Air: keluar masuk epitel secara transpor pasif.
Ion Na masuk ke perikapiler, sehingga cairan
dalam perikapiler menjadi pekat, air terserap ke
perikapiler, peristiwa ini terjadi di daerah tubulus
proksimalis.
Inulin dan manitol hampir / tidak direabsorpsi
Epitel tubulus proksimalis: metabolisme disini
tunggi, penuh dengan mitokondria, dapat
mengadakan transpor aktif dengan cepat.
Segmen tipis dari epitel Loop Henle, tidak
mempunyai rumbai, mitokondria sangat sedikit,
metabolisme rendah. Di epitel ini terjadi difusi
biasa. Di bagian desendens tubulus sangat
pemeabel terhadap air . Di bagian asendens
kurang permeabel terhadap air
Segmen tebal dari Loop Henle: di daerah
ini impermeabel terhadap air
Epitel tubulus distalis daerah ini berfungsi
sebagai pencair
Duktus kolektivus mengandung sedikit
mitokondria. Di daerah ini permeabilitas
terhadap air dikontrol oleh ADH. Mampu
mensekresi hidrogen, untuk pengontrol
asam basa
Gula, asam amino, protein, asam asetoasetat,
dan vitamin sangat diperlukan oleh tubuh:
direabsorpsi lengkap secara aktif di tubulus
proksimalis (tidak ada yang di Loop Henle)
Ada 30 g plasma protein terfilter masuk ke filtrat
setiap harinya. Hal ini sangat bahaya kalau tidak
terreabsorpsi. Protein direabsorpsi oleh epitel
berumbai secara pinositosis
Hasil akhir metabolisme: Urea dan Kreatinin
Kreatinin samasekali tidak direabsorpsi justru
disekresi. Kreatinin disekresikan masuk ke dalam
tubulus proksimalis.
Ion urat direabsorpsi lebih dibanding dengan
urea, masih ada di dalam urin
Fosfat, sulfat dan nitrat mempunyai sifat seperti
ion urat
Ion-ion kalium, natrium dan klor: di semua
bagian tubulus ion-ion tersebut direabsorpsi
CLEARANCE
Clearance adalah kemampuan ginjal untuk
membersihkan substansia dan dinyatakan dalam
mL/menit.
Seperti inulin, seberapa yang difilter sama
dengan seberapa yang ada dalam urin
Paraamino hipurat dan manitol juga dapat
dipakai sebagai penentu jumlah filtrat
glomerular
Yang perlu dihitung adalah plasma yang melalui
kedua ginjal dan GFR-nya
Tm = TUBULAR TRANSPORT MAX
Telah diketahui bahwa semua substansia
direabsorpsi secara aktif (ada keaktivan dari
epitel tubulus)
Jumlah maksimum yang dapat direabsorpsi
tergantung kerja epitel, semua akan
direabsorpsi secara maksimum=tubular
transport max (Tm). Tm gula 320 mg/min.
Semua substansia yang mempunyai Tm
mempunyai konsentrasi nilai ambang di dalam
plasma
Mekanisme Pengontrol Filtrasi:
Autoregulasi GFR
GFR biasa tetap konstan dari waktu ke waktu
Jika GFR sangat rendah, cairan lewat tubulus
sangat pelan sehingga hampir semua cairan
tereabsorpsi, sehingga ginjal gagal dalam
meeliminasi produk-produk yang tidak
diinginkan
Jika GFR tinggi, ginjal gagal dalam mengambil
ulang substansia yang sangat perlu untuk badan
(GFR harus terkontrol)
Hal ini dikontrol oleh autoregulasi:
mekanisme umpan balik vasodilator arteriola
aferen, dan
mekanisme umpan balik vasokonstriktor
arteriola eferen
Mekanisme autoregulasi (proses umpan balik)
hampir semuanya di juksta glomerularis
kompleks (struktur khas): tubulus distalis,
glomerulus, arteriola aferen dan eferen.
Macula densa=tubulus distalis epitelnya tebal
menghasilkan substansia masuk ke arteriola
Dinding arteriola ada granula-granulanya yang
dinamakan juksta glomerularis berisisikan renin
inaktif.
Seluruh bangunan dinamakan juksta
glomerularis kompleks
Kontrol GFR lewat arteriola:
GFR terlalu kecil, menurunkan konsentrasi
ion natrium dan klor di macula densa
Menurunnya konsentrasi ion-ion, terjadi
dilatasi arteriola aferen
Maka menaikkan aliran darah ke glomerulus
dan tekanan darah arterial
Menaikkan tekanan glomerulus, menaikkan
aliran glomerulus dengan sendirinya GFR naik
Mekanisme Untuk Mensekresikan Air
Salah satu fungsi ginjal adalah menjaga
osmolaritas cairan badan. Jika osmolaritas
rendah (cairan badan terlalu encer), ginjal
mensekresikan urin dalam jumlah banyak,
atau dengan mensekresikan bahan
terlarut dalam cairan badan, osmolaritas
kembali naik:
dikontrol oleh ADH
reabsorpsi ion-ion di daerah distal tubulus
distalis (daerah yang sangat impermeabel
terhadap air)
Mekanisme Untuk Mengekskresikan Bahan
Terlarut
Jika kekurangan cairan, osmolaritas naik. Diatur
oleh counter current (Loop Henle dan vasa
rekta). Panjang Loop + 1/5 nefron di daerah
medulla dan kemudian kembali ke korteks.
Paralel dengan loop ada kapiler peritubuler
Mekanisme:
1. dengan naiknya transpor aktif ion di daerah asendens
loop
2. ion di jaringan interstisiil secara aktif ke duktus
kolektivus dan secara pasif absorpsi ion natrium
3. ADH, di daerah yang impermeabel menjadi sangat
permeabel terhadap air
4. ada transpor pasif karena di daerah ini epitel tipis

Anda mungkin juga menyukai