Anda di halaman 1dari 19

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional

Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI)


Palembang, 17 Oktober 2014
PENDAHULUAN

KEWASPADAAN ISOLASI

PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS


KESEHATAN LAINNYA

PETUNJUK PPI UNTUK PENGUNJUNG


PENDAHULUAN
Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal
dari :
1. Komunitas (Community Acquired Infection)
2. Lingkungan Rumah Sakit (Hospital Acquired
Infection) atau Infeksi Nosokomial

“Healthcare-Associated Infections (HAIs)”


KEWASPADAAN ISOLASI
Sebagai perbandingan,
• JCIA & KARS : bahwa tingkat infeksi
1.IPSG 5 nosokomial yang terjadi di
2.PCI
beberapa negara Eropa dan
Amerika adalah rendah,
yaitu sekitar 1 %
dibandingkan dengan
• S.K. MENKES kejadian di negara – negara
No.
382/Menkes/S Asia, Amerika Latin dan Sub
K/III/2007 Sahara Afrika yang tinggi
hingga mencapai lebih dari
40 % (Lynch dkk., 1997).
KEWASPADAAN ISOLASI
1. KEWASPADAAN STANDAR 2. KEWASPADAAN
BERDASARKAN TRANSMISI
• Diciptakan untuk mencegah • Dibutuhkan untuk memutus
transmisi silang sebelum mata rantai transmisi
diagnosis ditegakkan atau mikroba penyebab infeksi
hasil pemeriksaan
laboratorium belum ada. yang dapat ditransmisikan
• Misal : Pakai APD bila lewat udara, droplet, kontak
mungkin terkontaminasi dengan kulit atau permukaan
darah, cairan tubuh, sekresi, terkontaminasi.
ekskresi, dan bahan • Misal : Transmisi droplet ;
terkontaminasi, mukus tempatkan pasien di ruang
membran dan kulit yang rawat terpisah atau kohorting
tidak utuh, kulit utuh yang
potensial terkontaminasi. atau buat pemisah dengan
jarak lebih dari 1 m antar
tempat tidur dan jarak
dengan pengunjung.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
1. Cuci Tangan
Pelaksanaan cuci tangan diadopsi dari WHO pada
tahun 2009, yang terdiri dari 2 jenis, yaitu :
a. Hand wash ; menggunakan media air mengalir,
sabun, cairan antiseptik dan lap tangan sekali
pakai/tissue.
b. Hand rub ; menggunakan media cairan berbasis
alkohol.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
2. Alat Pelindung Diri (APD)
a. Sarung tangan ;
Meskipun efektifitas pemakaian sarung
tangan dalam mencegah kontaminasi
dari petugas kesehatan telah terbukti
berulang kali (Tenorio et. al. 2001),
tetapi penggunaan sarung tangan tidak
menggantikan kebutuhan untuk
mencuci tangan. Sebab sarung tangan
bedah lateks dengan kualitas terbaik
sekalipun, mungkin mengalami
kerusakan kecil yang tidak terlihat,
sarung tangan mungkin robek padaa
saat digunakan atau tangan
terkontaminasi pada saat melepas
sarung tangan (Bagg, Jenkins, Barker
1990 ; Davis 2001).
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
b. Masker
Masker harus cukup besar untuk
menutupi hidung, mulut, bagian
bawah dagu, dan rambut pada
wajah (jenggot). Masker dipakai
untuk menahan cipratan yang
keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk,
bersin, serta untuk mencegah
percikan darah atau cairan tubuh
lainnya memasuki hidung atau
mulut petugas kesehatan. Bila
masker tidak terbuat dari bahan
yang tahan cairan, maka masker
tersebut tidak efektif untuk
mencegah kedua hal tersebut.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
c. Topi ;
Melindungi petugas dari
percikan darah atau
cairan tubuh lain dengan
cara melindungi mata.
Pelindung mata
mencakup kacamata
(googles) plastik bening,
kaca mata pengaman,
pelindung wajah dan visor
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
e. Apron
KESEHATAN LAINNYA
Yang terbuat dari karet atau
plastik, merupakan penghalang
tahan air untuk sepanjang bagian
depan tubuh petugas kesehatan.
Petugas kesehatan harus
menggunakan apron dibawah gaun
penutup ketika malakukan
perawatan langsung pada pasien,
membersihkan pasien, atau
melakukan prosedur dimana ada
resiko tumpahan darah, cairan
tubuh atau sekresi. Hal ini penting
jika gaun pelindung tidak tahan
air. Apron akan mencegah cairan
tubuh pasien mengenai baju dan
kulit petugas kesehatan.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
3. Pengelolaan Linen
Yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan linen adalah :
• Angkut linen dengan hati – hati
• Angkut linen kotor dalam wadah / kantong tertutup.
• Pastikan linen diangkut dan diolah dengan aman dengan
melakukan klasifikasi (ini sangat penting) dan menggunakan
wadah / kantong yang ditentukan menurut klasifikasinya.
• Petugas kesehatan harus menggunakan APD yang memadai
saat mengangkut linen kotor.
• Jangan memilah linen ditempat perawatan pasien. Masukkan
linen yang terkontaminasi langsung ke kantong cucian di ruang
isolasi dengan memanipulasi minimal atau mengibas - ibaskan
untuk menghindari kontaminasi udara dan orang.
• Transportasi / Trolley linen bersih dan linen kotor harus
dibedakan, bila perlu diberi warna yang berbeda.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
Identifikasi KESEHATAN LAINNYA
limbah 4. Pengelolaan Limbah
Adapun tujuan dari
pengolahan limbah adalah
Pemisahan sebagai berikut :
• Melindungi petugas
pembuangan limbah dari
perlukaan.
Labeling • Melindungi penyebaran
infeksi terhadap para
petugas kesehatan.
beri label biohazard • Mencegah penularan infeksi
atau sesuai jenis pada masyarakat sekitarnya
limbah • Membuang bahan – bahan
berbahaya (bahan toksik dan
radioaktif) dengan aman.
Penanganan limbah
benda tajam
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
5. Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit
a. Prinsip Dasar Pembersihan Lingkungan
• Semua permukaan horizontal harus dibersihkan setiap hari dan
bila terlihat kotor. bila pasien sudah keluar dan sebelum pasien
baru masuk.
• Bila pernah bersentuhan langsung dengan pasien, harus dibersihan
dan didisinfeksi di antara pasien – pasien yang berbeda.
• Semua kain lap yang digunakan harus dibasahi sebelum digunakan.
• Larutan kain lap dan kain pel harus diganti secara berkala sesuai
peraturan setempat.
• Semua peralatan pembersih harus dibersihkan dan dikeringkan
setelah digunakan.
• Kain pel yang dapat digunakan kembali harus dicuci dan
dikeringkan setelah digunakan dan sebelum disimpan.
• Tempat – tempat di sekitar pasien harus bersih dari peralatan serta
perlengkapan yang tidak perlu sehingga memudahkan pembersihan
menyeluruh setiap hari.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
5. Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit
b. Disain Ruangan
• Sediakan alkohol handrub di tempat yang mudah diraih saat
tangan tidak tampak kotor.
• Sediakan westafel 1 buah tiap 6 tempat tidur pasien, sedang di
ruang high care 1 westafel tiap 1 tempat tidur.
• Upayakan jarak antar tempat tidur bila mungkin / ideal 2,5
meter.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
5. Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit
c. Pemeriksaan Water Treatment

Per Per 6
Per Bulan
Minggu Bulan
• Penggantian • Washing RO • Pemeriksaan
Filter RO • Pemeriksaan Chemical
Mikrobiologi
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
5. Pengendalian Lingkungan
Rumah Sakit
d. Pemeriksaan Swab Lingkungan
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia • Penggunaan troli obat yang
No. 1204/MENKES/SK/X/2004 bersamaan
tentang “Persyaratan Kesehatan • Wadah biohazard atau kotak
Lingkungan Rumah Sakit”, pembuangan benda tajam
lantai dan dinding harus bersih, yang masih terdapat darah pasien
dengan tingkat kebersihan 5 – di dalamnya
10 CFU/cm2 dan bebas pathogen • Matkan priming yang tidak
dan gas gangrene, dan udara rutin dibersihkan,
200 koloni/m3. • Permukaan mesin yang tidak
Tujuan : secara rutin didisinfeksi
• Mengetahui dekontaminasi telah • Tumpahan darah yang tidak
dilakukan dengan benar. dibersihkan segera.
PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS
KESEHATAN LAINNYA
6. Program Kesehatan Ada beberapa unsur yang
pada Petugas Kesehatan dibutuhkan, yaitu :
Adapun yang menjadi • Petugas yang berdedikasi
tujuannya adalah : • SPO yang jelas dan
• Menjamin keselamatan tersosialisasi
petugas di lingkungan • Administrasi yang
rumah sakit menunjang
• Memelihara kesehatan • Koordinasi yang baik antar
petugas kesehatan instansi / unit
• Mencegah • Penanganan paska pejanan
ketidakhadiran petugas, infeksius
ketidakmampuan • Pelayanan konseling
bekerja, kemungkinan
medikolegal dan KLB. • Perawatan dan kerahasiaan
medical record
PETUNJUK PPI
UNTUK PENGUNJUNG

Yang harus dilakukan :


• Didik pengunjung pasien dengan penyakit menular tentang cara penularan
penyakit
• Anjurkan untuk menghindari kontak dengan pasien selama masa penularan.
• Jika pasien masih suspek atau telah dikonfirmasi menderita penyakit menular
melalui udara, pengunjung harus mengikuti prosedur PPI di rumah sakit.
• Ketika akan meninggalkan ruangan, lepas APD dan mencuci tangan. Tidak
menggantung masker di leher.
• Jika akan mengunjungi pasien penyakit menular melalui udara, petugas
kesehatan harus mewawancarai orang tersebut untuk menentukan apakah ia
memiliki gejala demam atau infeksi saluran pernafasan.
A

Anda mungkin juga menyukai