”KASUS HIPERTENSI”
DISUSUN OLEH :
Penilaian diri terhadap status kesehatan : klien mengatakan sakit yang dialaminya saat
ini merupakan sakit yang wajar dialami oleh orang yang sudah lanjut usia
Kemampuan untuk melakukan ADL : klien mengatakan bahwa ia masih sering
mengikuti kegiatan-kegiatan disekitar rumahnya
Integumen Ya Tidak
Lesi/luka
Pruritus
Perubahan pigmentasi
Perubahan tekstur
Sering memar
Perubahan rambut
Perubahan kuku
Pemajanan lama terhadap matahari
Hemopoetik Ya Tidak
Perdarahan/memar abnormal
Pembengkakan kelenjar limfa
Anemia
Riwayat transfusi darah
Kepala Ya Tidak
Sakit kepala
Trauma berarti pada masa lalu
Pusing
Gatal kulit kepala
Perkemihan Ya Tidak
Disuria
Frekuensi
Menetes
Ragu-ragu
Dorongan
Hematuria
Poliuria
Oliguria
Nokturia
Inkontinensia
Nyeri saat berkemih
Batu
Infeksi
Gastrointestinal Ya Tidak
Disfagia
Tak dapat mencerna
Nyeri ulu hati
Mual/muntah
Hematemesis
Perubahan nafsu makan
Intoleran makanan
Ulkus
Nyeri
Ikterik
Benjolan/massa
Perubahan kebiasaan defekasi
Diare
Konstipasi
Melena
Hemoroid
Perdarahan rectum
Pola defekasi biasanya : klien mengatakan biasa BAB 1-2 kali dalam sehari
Muskuloskeletal Ya Tidak
Nyeri persendian
Kekakuan
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
Kram
Kelemahan otot
Masalah cara berjalan
Nyeri punggung
Protesa
Pola kebiasaan latihan
Psikososial Ya Tidak
Cemas
Depresi
Insomnia
Menangis
Gugup
Takut
Masalah dalam mengambil keputusan
Kesulitan berkonsentrasi
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang sepele ?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ?
26. Apakah bapak/ibu sering sulit berkonsentrasi ?
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur ?
Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di pertemuan
28. sosial ?
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu keputusan ?
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam
memikirkan sesuatu seperti dulu ?
Skoring nilai 1 diberikan pada pernyataan favourable untuk jawaban “ya” dan nilai 0 untuk
jawaban “tidak” sedangkan untuk pernyataan unfavourable, jawaban “tidak” diberi nilai 1 dan
jawaban “ya” diberi nilai 0
Setelah dilakukan skoring maka kondisi klien dalam kategori menunjukkan tidak ada depresi
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
( Indeks Kemandirian Katz )
2 Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat
pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil
dan menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk
duduk, bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur
atau kursi, tidak melakukan satu, atau lebih
perpindahan
5 Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral (NGT )
Analisis Hasil:
Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB), berpindah, kekamar kecil,
mandi dan berpakaian. Klien mampu melakukan aktivitas diatas secara mandiri.
MINI-MENTAL STATE EXAM (MMSE)
Keterangan:
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan
Tidak berisiko 0-24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25 – 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar
Risiko tinggi > 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
risiko tinggi
Dari data dapat ditentukan bahwa nilai total dri MFS yaitu 45, dimana nilai 45 tergolong tingkat
resiko rendah dan diperlukan tindakan pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar.
FORMAT DATA FOKUS
JK : Perempuan
Data Fokus
- Klien mengatakan sakit kepala
- Klien mengeluh nyeri saat sakit kepala
- P: klien mengatakan sering pusing hal ini terjadi jika klien kelelahan dan kecapean
Q : klien mengatakan pusing yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk
R: klien nyeri dirasakan di kepala bagian belakang leher dan pundak
S : klien mengatakan skala nyeri 6
T : hilang timbul
- Klien Nampak gelisa
- Klien mengatakan ada perubahan berat badan
- Tekanan darah meningkat
TTV
TD : 150/80
S : 36˚C
N : 50X/menit
P : 20X/menit
- Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondidi istirahat
- Klien mengatakan leher sebelah belakang kadang-kadang terasa pegal-
- Klien mengatakan tidak nyaman
- Klien mengatkan sering mengalami Kelelahan
- Tekstur integumen tampak berubah
- Warna rambut tampak berubah
- Klien mengatakan merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
- Klien mengatakan nafsu makan berubah
- Perubahan postur tubuh
- Merasa lemah
FORMAT KLASIFIKASI DATA
- Klien mengatakan sakit kepala - Klien mengeluh nyeri saat sakit kepala
- Klien Nampak gelisa - P: klien mengatakan sering pusing hal
- Klien mengatakan ada perubahan ini terjadi jika klien kelelahan dan
berat badan kecapean
- Frekuensi jantung meningkat >20% Q : klien mengatakan pusing yang
dari kondidi istirahat dirasakan seperti tertusuk-tusuk
- Tekanan darah meningkat R: klien nyeri dirasakan di kepala
TTV bagian belakang leher dan pundak
TD : 150/80 S : klien mengatakan skala nyeri 6
S : 36˚C T : hilang timbul
N : 50X/menit - Klien mengatakan tidak nyaman
P : 20X/menit - Klien mengatakan merasa tidak
- Klien mengatakan leher sebelah nyaman setelah beraktivitas
belakang kadang-kadang terasa pegal - Merasa lemah
- Tekstur integumen tampak berubah - Klien mengatakan leher sebelah
- Klien mengatkan sering mengalami belakang kadang-kadang terasa pegal
Kelelahan - Klien mengatakan nafsu makan
berubah
- Perubahan postur tubuh
FORMAT ANALISA DATA
JK : Perempuan
Do :
Klien tampak tenang
saat waspada nyeri
Tekanan darah
meningkat
Pola napas berubah
Ds : Ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas
Klien mengatakan suplai dan kebutuhan oksigen
mengeluh lelah saat
setelah melakukan
aktivitas
Klien mengatakan
merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas
Do:
Tekanan darah
berubah lebih dari
dari kondisi istrahat
Do : Gejala penyakit Gangguan rasa nyaman
Klien mengatakan
gelisa
Ds :
Klien mengatakan
tidak nyaman
Klien mengatakan
merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN
JK : Perempuan
Perawatan kenyamanan
Tindakan
Observasi
- identigfikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis,
mual, nyeri, gatal, sesak)
- identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan
perasaannya
- identifikasi masalah emosional dan spiritual
Terapeutik
- berikan posisi yang nyaman
- berikan kompres dingin atau hangat
- ciptakan lingkungan yang nyaman
- berikan pemijatan
- berikan terapi akupresur’berikan terapi hypnosis
- dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam
terapi/pengobatan
- diskusikan menganai situasi dan pilihan
terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
- jelaskan mengenai kondisi dan pilihan
terapi/pengobatan
- ajarkan terapi relaksasi
- ajarkan latihan pernapasan
- ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
kolaborasi pemberian analgesic, antipruritus, antihistamin, jika
perlu
2. Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan intervensi Manajemen energi
Ketidakseimbangan 1 x 24 jam toleransi Tindakan :
antara suplai dan aktivitas meningkat dengan Observasi
kebutuhan oksigen kriteria hasil : - `identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
Kemudahan melakukan - Monitor kelelahan fisik dan emosional
aktivitas sehari-hari : cukup - Monitor pola dan jam tidur
menurun (2) - Monitor lokasi dan ketidaknyamananselama melakukan
aktivitas
Frekuensi nadi : cukup
Terapeutik
memburuk (2)
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Warna kulit : cukup (mis.cahay,suara,kunjungan)
memburuk (2) - Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
- Fasilitasi dudduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Pemantauan tanda vital
Tindakan :
Observasi
- Monitor tekanan darah
- Monitor nadi (frekuensi, kekuatan, irama)
- Monitor pernapasan (frekuensi, kedalaman)
- Monitor suhu tubuh
- Monitor oksimetri nadi
- Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
- Identifikasi penyebab perubshsn tanda vital
Terapeutik
- Atur interval pemantauan sesuai kondisi paisen
- Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Identifikasi hasil pemantauan, jika perlu