Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PERANG BANJAR”
DI

OLEH :

 DIAN FEBRIANI
 FITRAH AMELIA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatNya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata pelajaran IPS dengan judul“Perang Banjar”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Perang Banjar .................................................................... 3

B. Jalannya Perang Banjar .............................................................................. 5

C. Hasil Akhir dengan Kekalahan Kesultanan Banjar .................................... 7

D. Tokoh Pahlawan Perang Banjar ................................................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 10

B. Saran ........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kalimantan adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Kalimantan Selatan dengan ibukotanya
Banjarmasin juga punya kisah tersendiri dalam sejarah. Di Kalimantan Selatan, dulu pernah ada
sebuah kerajaan bernama Kerajaan Banjar. Wilayah Kesultanan Banjarmasin di abad ke 19 ini
meliputi wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pusat kerajaan ini ada di
Martapura. Kesultanan Banjar ini punya posisi yang cukup strategis di dalam kegiatan
perdagangan dunia pada masa itu. Apalagi Kalimantan saat itu punya banyak banget sumber
daya alam seperti emas, intan, lada,rotan dan damar.

Melihat banyaknya sumber daya alam yang dimiliki oleh Kerajaan Banjar, Belanda semakin
ingin menguasai wilayah Kerajaan Banjar ini. Setelah melakukan berbagai macam paksaan dan
tipu daya, Belanda berhasil melakukan sebuah perjanjian dengan Sultan Banjar atau Sultan
Sulaiman di tahun 1817. Dalam perjanjian itu, Sultan Sulaiman harus mau untuk menyerahkan
sebagian wilayah Banjar seperti daeah Dayak, Sintang, Bakumpai, Tanah Laut, Mundawai,
Kotawaringin, Lawai, Jalai, Pigatan, Pasir Kutai dan Beran. Dengan adanya perjanjian itu,
wilayah Kesultanan Banjar semakin sedikit dan wilayah Belanda semakin besar.

Bahkan, ada sumber sejarah yang mengatakan bahwa sisa wilayah Banjar hanya tinggal Hulu
Sungai, Martapura dan Banjarmasin. Penyempitan wilayah itu menyebabkan perubahan kondisi
ekonomi Kerajaan Banjar. Penghasilan para pemimpin kerajaan juga semakin mengecil.
Masuknya pola hidup Barat semakin membuat biaya hidup yang harus dikeluarkan semakin
besar. Dengan kesulitan hidup ini, para pejabat Kerajaan dan Belanda menaikkan jumlah pajak
harus dibayarkan oleh rakyat. Hal ini membuat rakyat semakin menderita dan hal ini juga yang
menjadi awal dari terjadinya perang Bajnar yang terjadi di Kalimantan ini.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penyusun merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa latar belakang terjadinya perang banjar?

2. Bagaimana jalnnya perang banjar?

3. Siapa saja pahlawan perang banjar?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai tugas mata pelajaran IPS dan juga untuk
menambah pengetahuan penyusun tentang sejarah Perang Banjar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Perang Banjar

Pada abad keenam belas, Belanda atas nama East United India Company sudah datang dan
menjalin kontrak di Pulau Kalimantan. Tepatnya pada tahun 1606. Pada tahun 1635, kontrak
pertama perdagangan lada ditandatangani bersama dengan Kesultanan Banjar. Waktu itu, lada
merupakan produk mewah di Eropa dan tentunya menjadi alasan utama Belanda berada di
tempat ini. Beberapa dekade berikutnya sudah muncul peperangan kecil dan bentrokan senjata
karena kontrak lada yang tidak dipenuhi. Yang paling serius adalah insiden pembunuhan 64
orang Belanda dan 21 orang Jepang di Kota Waring pada tahun 1638.

Pada abad kesembilan belas, Herman Willem Daendels selaku Gubernur HindiaBelanda,
memutuskan untuk meninggalkan Banjarmasin atas pertimbangan tidak ekonomis. Kemudian
Inggris mengambil alih Kalimantan sebagai akibat dari Perang Napoleon pada tahun 1811.
Namun, pada Desember 1816, kewenangan Kalimantankembali dari Inggris ke Belanda. Belanda
menandatangi kontrak baru dengan Sultan.Pada Januari 1817, bendera Sultan diganti dengan
bendera Belanda. Perlahan, kekuasaanSultan digantikan oleh Hindia Belanda. Di tahun-tahun
berikutnya, timbulpemberontakan kecil dan ada kontrak tidak adil yang ditandatangani.

Sultan Tahmidillah I memiliki tiga orang anak yang bisa menggantikankedudukannya sebagai
sultan yaitu Pangeran Amir, Pangeran Abdullah dan PangerahRahmat. Muncullah Pangeran Nata
yang merupakan saudara Sultan Tahmidillah I.Antagonis ini membunuh Pangeran Abdullah dan
Pangeran Rahmat atas bantuanBelanda. Hanya Pangeran Amir yang selamat. Belanda lalu
mengangat Pangeran Natamenjadi Sultah Tahmidillah II.

Pangeran Amir yang selamat tentu tidak menerima Sultan Tahmidillah II menjadiSultan Banjar.
Konflik pun meletus selama beberapa tahun. Namun dengan mudahnyaSultan Tahmidillah II dan
Belanda mengalahkan Pangeran Amir. Pangeran Amirditangkap dan dibuang ke Ceylon atau Sri
Lanka. Tapi kemenangan atas Pangeran Amir
ini tidaklah gratis. Sultan Tahmidillah II harus membayar daerah Kotawaringin,Bulungan, Pasir
dan Kutai kepada Belanda.

Pangeran Antasari adalah putra dari Pangeran Amir yang lahir di tahun 1809.Pangeran Antasari
kecil sudah membenci kehidupan istana yang penuh politik, intrikdan pengaruh kekuasaan
kolonial Belanda. Dia lebih sering hidup di masyarakat biasa,bermain bersama rakyat biasa,
hidup bertani dan berdagang serta mempelajari agamaIslam pada para ulama.

Agama Islam sangat berpengaruh ke kehidupan Pangeran Antasari. Tak heranPangeran Antasari
memiliki akhlak yang baik. Seperti jujur, ikhlas dan pemurah. Takhanya itu, Pangeran Antasari
juga sangat tabah dalam menghadapi cobaan dan memilikipandangan yang cukup luas dan jauh
sehingga dia sangat disukai oleh rakyat. SehinggaPangeran Antasari menjadi pemimpin yang
baik bagi rakyat Kalimantan Selatan .

Kondisi Kesultanan cukup memprihatinkan, tidak stabil dan kacau. SultanTahmidillah II wafat
dan diganti oleh Sultan Sulaiman yang hanya dua tahunmemerintah. Lalu Sultan Adam yang
melanjutkan pemerintahan. Wilayah KesultananBanjar sekarang tinggal sedikit yaitu
Banjarmasin, Hulusungai dan Martapura. Wilayahyang dimiliki sebelumnya sudah diambil oleh
Belanda karena suatu perjanjian.

Perjanjian yang ditandatangani tahun 1826 itu cukup merugikan KesultananBanjar. Isinya yaitu
Kesultanan Banjar tidak bisa membuka hubungan diplomasi dengannegara selain Belanda.
Pengecilan wilayah Kesultanan Banjar karena beberapa bagianwilayah menjadi milik dan
diawasi oleh Belanda. Tokoh yang memangku jabatanMangkubumi pun harus disetujui oleh
pemerintah Belanda. Padang perburuan yangmenjadi tradisi dan penuh dengan menjangan pun
harus diserahkan ke Belanda.

Seperti Padang Bajingah, Padang Pacakan, Padang Simupuran, Padang UjungKarangan dan
Padang Atirak. Penduduk sekitar dilarang berburu di menjangan itu. Pajakpenjualan intan pun
didapat oleh Belanda dengan jumlah sepuluh persen dari harga intandan harga pembeliannya
juga diatur oleh Belanda. Satu-satunya yang terlihat baik adalahBelanda melindungi Kesultanan
Banjar apabila diserang oleh musuh. Baik musuh daridalam negeri maupun luar negeri.
Kelihatannya Belanda melindungi kedaulatanKesultanan Banjar. Tapi justru musuh Kesultanan
Banjar adalah Belanda sendiri.
B. Jalannya Perang Banjar

Setelah Sultan Adam mangkat, Pangeran Tamjidillah diangkat oleh Sultan Banjar. Padahal
rakyat Banjar ingin agar Pangeran Hidayatullah yang menjadi sultan karena dia adalah putra dari
Sultan Adam. Tapi Belanda tetap memaksa agar Pangeran Tamjidillah tetap menjadi Sultan dan
Pangeran Hidayatullah hanya sebagaiMangkubumi. Penindasan dan perlakuan Belanda yang
seenaknya sendiri pada rakyatKesultanan banjar membuat rakyat marah.

Pemerintah Hindia Belanda mulai waspada akan kemunculan pemberontakan.Penduduk Banjar


mulai melawan Belanda dan membawa semangat Perang Agama.Kelemahan Sultan Tamjidillah
mulai mengakibatkan kekacauan. Kondisi yang semakinpanas membuat Pangeran Antasari
tampil menjadi pemimpin rakyat Banjar. Awalnya,Pangeran Antasari menghimpun kekuatan
rakyat yang sudah muak pada Belanda. Taklupa Pangeran Hidayatullah juga diajak yang kini
menjadi Mangkubumi. PangeranHidayatullah pun setuju.

Pada tanggal 28 April 1859 pecahlah Perang Banjar. Pihak Kesultanan Banjardipimpin oleh
pahlawan nasional yang sangat dikenal yaitu Pangeran Antasari. Pangeran Antasari dibantu oleh
Pangeran Hidayatullah, Demang Lehman, Haji Buyasin,Tumenggung Antaluddin, Pangeran
Amrullah dan lain-lain. Serangan mengarah ketambang Nassau Oranje milik belanda dan
Benteng Pengaron. Sebagai reaksi,Pemerintah Hindia Belanda melakukan intervensi dan
mengutus Kolonel AugustusJohannes Andersen untuk mengambil alih komando militer. Dia
dibantu oleh LetnanKolonel G. M. Verspyck.

Setelah berhasil menguasai dua tempat tersebut, muncullah pertempuran dibeberapa tempat
lain. Pertempuran Benteng Tabanio di Agustus 1859, PertempuranBenteng Gunung Lawak pada
September 1859, Pertempuran Munggu Tayur padaDesember 1859, Pertempuran Amawang pada
Maret 1860. Tumenggung Surapati sukses merusakkan kapal Onrust di Sungai Barito.

Keberpihakan Pangeran Hidayatullah kepada rakyat semakin jelas dan menjadianti Belanda.
Dia menolak tuntutan oleh Belanda agar menyerah. Hingga akhirnyaBelanda menghapus
Kesultanan Banjar di Juni 1860 dan memerintahkan seorangpetinggi Belanda untuk memerintah
Kesultanan Banjar.

Perang semakin meluas setelah para kepala daerah dan para ulama jugabergabung dengan
pemberontak. Mereka memperkuat tentara Pangeran Antasari danPangeran Hidayatullah
melawan penjajah. Sayangnya, pasukan pemberontak kalah olehpersenjataan Belanda yang
begitu canggih dan modern. Setelah terus berperang hinggatiga tahun, Pangeran Hidayatullah
menyerah ke Belanda pada tahun 1861 dan dibuangke daerah Cianjur.

Menyerahnya Pangeran Hidayatullah membuat Pangeran Antasari menjadi satusatunya


pemimpin pemberontakan dan keturunan Kesultanan Banjar. Untuk memperkuatkedudukan
sebagai pemimpin tertinggi, Pangeran Antasari meneriakkan slogan, “Hidupuntuk Allah dan
Mati untuk Allah,” sehingga rakyat, alim ulama dan pejuang mengakuiPangeran Antasari
sebagai Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin. PangeranAntasari tidak bisa menolak dan
dia harus mengemban kedudukan yang dipercayakanrakyat dan kaum ulama sepenuhnya. Dia
begitu tawakkal kepada Allah. Sekarang Pangeran Antasari bertugas sebagai Kepala
Pemerintahan, Komando Tertinggi Perang dan Pemimpin Islam Tertinggi.

Sejarah Perang Banjar semakin mendekati akhir dan kekalahan Kesultanan Banjar sedikit demi
sedikit semakin tampak. Pasukan Belanda dipasok berbagai persediaan dan pasukan bantuan dari
Batavia. Karena terus terdesak, Pangeran Antasarimemindahkan markas komando di Sungai
Teweh. Dari sana, Pangeran Antasari dibantuoleh dua putranya seperti Gusti Muhammad Said
dan Gusti Muhammad Seman. Selainitu juga dibantu oleh Kiai Demang Lehman dan
Tumenggung Surapati. Tapi beberapahari kemudian Pangeran Antasari wafat lalu dimakamkan
di Hulu Teweh.

Meski Pangeran Antasari sudah wafat, pemberontakan pada Belanda masihberlanjut.


Sekarang dipimpin oleh dua putranya. Tapi tetap saja perlawanan melemahkarena perbedaan
kekuatan yang signifikan. Di tahun-tahun akhir perang, Belandaberhasil menangkap dan
membunuh beberapa tokoh perjuangan. Contohnya yangtertangkap seperti Tumenggung Aria
Pati dan Kiai Demang Lehman. Sedangkan yanggugur yaitu Tumenggung Macan Negara,
Tumenggung Naro, Panglima Bukhari danRasyid. Menantu Pangeran Antasari, yaitu Pangeran
Perbatasari tertangkap di Belandaketika bertempur di Kalimantan Timur pada tahun 1866. Dia
diasingkan ke Tondano diSulawesi Utara. Panglima Bakumpai juga tertangkap dan digantung
pada tahun 1905 diBanjarmasin. Gusti Muhammad Seman juga wafat di Pertempuran Baras
Kuning didaerah Barito.

C. Hasil Akhir dengan Kekalahan Kesultanan Banjar

Sejarah Perang Banjar selesai pada tahun 1906 yang ditandai dengan kekalahanPangeran
Antasari dan Kesultanan Banjarmasin. Korban di pihak Banjar lebih dari enamribu jiwa.
Sementara pihak kolonial kehilangan tiga ribu hingga lima ribu orang dan duakapal uap yang
tenggelam. Pasca perang ini, Belanda semakin menusukkan taring dankukunya di tanah
Kalimantan.

D. Tokoh Pahlawan Perang Banjar

1. Pangeran Hidayatullah

Sultan Hidayatullah Halil illah bin Pangeran Ratu Sultan MudaAbdurrahman, atau lebih
dikenal sebagai PangeranHidayatullah atau Hidayatullah II (lahir di Martapura,1822 –meninggal
di Cianjur, Jawa Barat, 24 November 1904 pada umur82 tahun) adalah salah seorang pemimpin
Perang Banjar danberkat jasa-jasa kepada bangsa dan negara, pada tahun 199pemerintah
Republik Indonesia telah menganugerahkan Bintang Mahaputera Utama.

2. Pangeran Antasari

Pangeran Antasari (lahir di Kayu Tangi, KesultananBanjar, 1797 atau 1809– meninggal di
Bayan Begok, HindiaBelanda, 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun) adalahseorang Pahlawan
Nasional IndonesiaIa adalah Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862, dia dinobatkansebagai
pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar(Sultan Banjar) dengan menyandang gelar
Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminindihadapan para kepala suku Dayak dan adipati
(gubernur) penguasa wilayah DusunAtas, Kapuas dan Kahayan yaitu Tumenggung
Surapati/Tumenggung Yang Pati JayaRaja.
3. Demang Lehman

Demang Lehman, kemudian bergelar Kiai AdipatiMangku Negara (lahir di Barabai tahun
1832 –meninggal di Martapura tanggal27 Februari 1864 pada umur 32 tahun) adalah
salahseorang panglima perang dalam Perang Banjar.Diaterlahir dengan nama Idies. Gelar Kiai
Demang merupakan gelar untuk pejabat yangmemegang sebuah lalawangan (distrik) di
Kesultanan Banjar. Demang Lehman semula merupakan seorang panakawan (ajudan) dari

Pangeran Hidayatullah II sejaktahun 1857. Oleh karena kesetiaan dan kecakapannya dan
besarnya jasasebagai panakawan dari Pangeran Hidayatullah II, dia diangkat menjadi Kiai
sebagailalawangan/kepala Distrik Riam Kanan (tanah lungguh Pg. Hidayatullah
II).DemangLehman memegang pusaka kerajaan Banjar yaitu Keris Singkir dan sebuah
tombakbernama Kalibelah yang berasal dari Sumbawa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang Banjar merupakan perang untuk melawan kolonial Belanda yang dimulaipada tahun 1859
hingga 1906. Perang ini termasuk dalam masa penjajahan Belanda diIndonesia. Nama lainnya
adalah Perang Kalimantan Selatan atau Perang Banjar-Baritokarena letaknya Kesultanan Banjar.
Wilayah perang ini meliputi Kalimantan Selatan danTengah. Konflik ini dimulai ketika Belanda
memonopoli perdagangan di KesultananBanjar. Ternyata Belanda menginginkan hal lebih yaitu
ikut campur di urusan kerajaanyang tentu membuat situasi kerajaan bertambah kalut. Perang ini
berakhir dengan kemenangan Belanda.

B. Saran

Demikian informasi Sejarah Perang Banjar tentang perjuangan KesultananBanjar melawan


dominasi Pemerintah Hindia Belanda. Meskipun kalah, Perang Banjarini memberi kita pelajaran
bahwa kegigihan para pahlawan dahulu, tokoh Islam danulama dalam memperjuangkan
tanahnya. Selain di Banjar, cukup banyak pulaperjuangan melawan penjajah di beberapa daerah
yang menjadi titik awal perkembangannasionalisme di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

HTTP://SEJARAHBUDAYANUSANTARA.WEEBLY.COM/PERANG-BANJAR.HTML

HTTP://WWW.GURUIPS.COM/2016/09/PERLAWANAN-RAKYAT-BANJAR-
PANGERAN.HTML

Anda mungkin juga menyukai