Oleh :
Nim : A.18.10.046
PRODI S1 KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu suatu kelompok penyakit metabolic dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin ,kerja insulin atau
kedua-duanya. Diagnose Dm umumnya akan di pikirkan bila ada keluhan khas DM
berupa polyuria,polydipsia,polifagia,dan penurunanberat badan yang tidak dapat di
jelaskan sebabnya. Secara epidemiologikdiabetes seringkali tidak terdeteksi dan di
katakan onset atau mulai terjadinya adalah 7tahun sebelum diagnosis di
tegakkan,sehingga mordiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi
(Corwin 2009)
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang
bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnyarendah. Dan
penelitian terhadap penyandang diabetes menyandang 75% diantaranya menyuntik
insulin dengan cara yang tidak tepat 58% memakai dosis yang salah dan 80% tidak
mengikuti diet yang tidak di anjurkan (mansjoer dkk,2007)
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar 366 juta orang
pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan negara-negara
berkembang,yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus 150% yaitu negara
penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India ( 35,5 juta orang ), Cina ( 23,8 juta
orang ), Amerika Serikat ( 16 juta orang ), Rusia ( 9,7 juta orang ),dan Jepang ( 6,7 juta
orang ) (Rab,2008)
WHO menyatakan , penderita diabetes mellitus di Indonesia di perkirakan akan
mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2000,menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun
2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikannya Indonesia menduduki ranking
ke-4 dunia setelah Amerika Serikat,India dan cina (Brunner & Suddart,2002)
2. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan penyakit diabetes mellitus ?
2. Apa etiologi diabetes mellitus ?
3. Apa manifestasi klinis diabetes mellitus ?
4. Apa patofisiologi diabetes mellitus ?
5. Bagaimana penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes mellitus ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetaahui penyakit diabetes mellitus
2. Untuk mengetahui diabetes mellitus
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis penyakit diabetes mellitus
4. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit diabetes mellitus
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes mellitus
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS
A. KONSEP TEORI
1. DEFINISI DIABETES MELITUS
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang di tandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat,lemak,protein yang keduanya di sebabkan oleh penurunan sekresi
insuin atau penurunan sensitivitas insulin atau dan menyebabkan komplikasi
kronis mikrovaskuler,makrovaskuler,dan neuropati (Price,2006)
Diabetes mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik di sertai
berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal,yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata,ginjal,saraf,dan pembuluh darah,di
sertai lesi pada membrane basalis pada pemeriksaan dengan mikroskop
elektro (Smeltzer,2002)
2. ETIOLOGI
Insulin dependent Diabetes Melitus (DM) atau diabetes mellitus Tergantung
Insulin (DMTI) di sebabkan oleh destruksi sel beta pulau Langerhans akibat
proses autoimun. Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) di sebabkan kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merrangsang
pengambilan glukoa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya,artinya terjadi difisiensi relative insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa,maupun
pada ransangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain.
Berarti sel beta pancreas mengalami resensitisasi terhadap glukosa
3. MANIFESTASI LINIS
Manifestasi klinis DM di kaitkan dengan konsekuensimetabolisme defisiensi
insulin
a. Kadar glukosa puasa tidak normal
b. Hiperglikemia berat berakibat glukosanya yang akan menjadi dieresis
asmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (polyurin) dan timbul rasa
haus (polydipsia)
c. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) BB berkurang
d. Lelah dan mengantuk
e. Gejala lain yang di keluhkan adalah: kesemutan,gatal-gatal,mata
kabur,impotensi,peruritas vulva
4. PATOFISIOLOGI
Jatuh,pukulan
Terkena benda tajam Defesiensi
benda
pisau,peluru,ledakan dll pengetahuan
tumpul,kompresi dll
Kerusakan organ
Kerusakan jaringan kulit Perdarahan intra
abdomen
abdomen
Ansietas resikoinfeksi
Syok hemoragik
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut
b. Resiko gangguan integritas kulit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Intervensi
Nyer Manajemen nyeri
i akut Observasi
- Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekensi,kualitas,intensita
s nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengetahuan budaya terhadap respon
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah di berikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri ( mis, TENS,hypnosis,akupresur,terapi
music,biofeedback,terapi pijat,aromaterapi,teknik
imajinasi terbimbing,kompres hangat/dingin,terapi
bermain )
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
( mis, suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan )
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode,da pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
Resiko Perawatan integritas kulit
gangguan Observasi
integritas - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
kulit ( mis,perubahan sirkulasi,perubahan status
nutrisi,penurunankelembapan,suhu lingkungan
ekstrem,penurunan mobilitas )
Terapeutik
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan pada area penonjolan
tulang,jika perlu
- Bersihkan perineal dengan air hangat,terutama
selama periode diare
- Gunakan produk perubahan petroleum atau minyak
pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit
kering
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab
( mis,lotion,serum )
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal
30 saat berada di luar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
6. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan non medis
1) Pengaturan diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan
diabetes. Diet yang di anjurkan adalah makanan dengan komposisi
seimbang,dalam hal karbohidrat,protein,dan lemak sesuai dengan
kecukupan gizi yang baik sebagai berikut
Karbohidrat 60-70%
Protein 10-14%
Lemak 20-25%
Nim : A.18.10.046
No. RM :-
Tempat : -
I. Data Umum
1. Identitas klien
Nama : Ny. I
Tempat/tanggal lahir : 31 desember 1968
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sinjai
Tanggal masuk :-
Golongan darah : AB
Umur : ±52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : bugis
Lama bekerja : -
Telp : -
Ruangan : -
Sumber info : Klien
2. Penanggung jawab /pengantar
Nama : -
Pendidikan terakhir : -
Hubungan dengan klien : -
Alamat : -
Umur : -
Pekerjaan : -
Telp : -
1. Orangtua pasien telah meninggal dunia karena sakit namun tidak ada hubungannya
dengan penyakit pasien
2. Saudara kandung pasien masih hidup
3. Anak pasien masih hidup
Ruang /kamar : -
Ds
Do.
- Nyeri
- Sulit tidur
FORMAT KLASIFIKASI DATA
Ruang / kamar : -
Ruang / kamar : -
Ds.
- Mengeluh sulit tidur Kurangnya control tidur Gangguan pola tidur
- Mengeluh tidak puas berhubungan dengan
tidur kurangnya control tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah
Do.
- Nyeri
- Kurang nafsu makan
- Sulit tidur
FORMAT DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ruang / kamar : -
Ds.
- Mengeluh nyeri
Do.
- Tampak meringis
- Bersikap protektif
- Sulit tidur
2. Gangguan pola tidur 17 juni 2020 -
berhubungan dengan
kurangnya control tidur
Ds.
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh tidak puas
tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Ruangan / kamar : -
Jam : 13.42
Judul : peningkatan kesejahteraan psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan
menggunakan group positive psychoterapy
1. Populasi
Sebagaian besar orang-orang yang terkena diabetes mellitus orang yang berusia 47-64
tahun
2. Intervensi
psychoterapy
3. Comparation
Tidak di lakukan psychotherapy secara berkelompok
4. Out come
Pemberian psychotherapy pada penderita diabetes dapat memberikan rasa percaya diri
bagi si penderita karena dapat membuat pasien lebih terbuka dengan orang di sekitarnya
dan tidak menutupi kekurangan nya
5. Critical thinking
Psychotherapy dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi si penderita diabetes
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 8,Jakarta : EGC
Long ,B ,C. 2006 Perawatan Medikal bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan . Alih
Bahasa, Yayasan Ikatan Alumni pendidikan Keperawatan Padjadjaran Bandung : YPKAI
Mansjoer , Arif, dkk, 2002 Kapita Selekta Kedokteran : Edisi 5 jilid 2, Jakarta : Media
Aesculapius
Smelizer , S 2002 , Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah , Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Price A Sylvia 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi empat, Jakarta
: EGC