Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Oleh :

Nama : Nurasni Wulandari

Nim : A.18.10.046

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES)

PANRITA HUSADA BULUKUMBA

T.A 2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan suatu suatu kelompok penyakit metabolic dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin ,kerja insulin atau
kedua-duanya. Diagnose Dm umumnya akan di pikirkan bila ada keluhan khas DM
berupa polyuria,polydipsia,polifagia,dan penurunanberat badan yang tidak dapat di
jelaskan sebabnya. Secara epidemiologikdiabetes seringkali tidak terdeteksi dan di
katakan onset atau mulai terjadinya adalah 7tahun sebelum diagnosis di
tegakkan,sehingga mordiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi
(Corwin 2009)
Berbagai penelitian menunjukan bahwa kepatuhan pada pengobatan penyakit yang
bersifat kronis baik dari segi medis maupun nutrisi, pada umumnyarendah. Dan
penelitian terhadap penyandang diabetes menyandang 75% diantaranya menyuntik
insulin dengan cara yang tidak tepat 58% memakai dosis yang salah dan 80% tidak
mengikuti diet yang tidak di anjurkan (mansjoer dkk,2007)
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar 366 juta orang
pada tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan negara-negara
berkembang,yang mengalami kenaikan penderita diabetes mellitus 150% yaitu negara
penderita diabetes mellitus terbanyak adalah India ( 35,5 juta orang ), Cina ( 23,8 juta
orang ), Amerika Serikat ( 16 juta orang ), Rusia ( 9,7 juta orang ),dan Jepang ( 6,7 juta
orang ) (Rab,2008)
WHO menyatakan , penderita diabetes mellitus di Indonesia di perkirakan akan
mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa pada tahun 2000,menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun
2030. Tingginya angka kematian tersebut menjadikannya Indonesia menduduki ranking
ke-4 dunia setelah Amerika Serikat,India dan cina (Brunner & Suddart,2002)
2. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan penyakit diabetes mellitus ?
2. Apa etiologi diabetes mellitus ?
3. Apa manifestasi klinis diabetes mellitus ?
4. Apa patofisiologi diabetes mellitus ?
5. Bagaimana penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes mellitus ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetaahui penyakit diabetes mellitus
2. Untuk mengetahui diabetes mellitus
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis penyakit diabetes mellitus
4. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit diabetes mellitus
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan penyakit diabetes mellitus
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diabetes mellitus
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS

A. KONSEP TEORI
1. DEFINISI DIABETES MELITUS
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang di tandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat,lemak,protein yang keduanya di sebabkan oleh penurunan sekresi
insuin atau penurunan sensitivitas insulin atau dan menyebabkan komplikasi
kronis mikrovaskuler,makrovaskuler,dan neuropati (Price,2006)
Diabetes mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik di sertai
berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal,yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata,ginjal,saraf,dan pembuluh darah,di
sertai lesi pada membrane basalis pada pemeriksaan dengan mikroskop
elektro (Smeltzer,2002)
2. ETIOLOGI
Insulin dependent Diabetes Melitus (DM) atau diabetes mellitus Tergantung
Insulin (DMTI) di sebabkan oleh destruksi sel beta pulau Langerhans akibat
proses autoimun. Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) di sebabkan kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merrangsang
pengambilan glukoa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi
glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
sepenuhnya,artinya terjadi difisiensi relative insulin. Ketidakmampuan ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa,maupun
pada ransangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain.
Berarti sel beta pancreas mengalami resensitisasi terhadap glukosa
3. MANIFESTASI LINIS
Manifestasi klinis DM di kaitkan dengan konsekuensimetabolisme defisiensi
insulin
a. Kadar glukosa puasa tidak normal
b. Hiperglikemia berat berakibat glukosanya yang akan menjadi dieresis
asmotic yang meningkatkan pengeluaran urin (polyurin) dan timbul rasa
haus (polydipsia)
c. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) BB berkurang
d. Lelah dan mengantuk
e. Gejala lain yang di keluhkan adalah: kesemutan,gatal-gatal,mata
kabur,impotensi,peruritas vulva

4. PATOFISIOLOGI

Jatuh,pukulan
Terkena benda tajam Defesiensi
benda
pisau,peluru,ledakan dll pengetahuan
tumpul,kompresi dll

Gaya predisposisi Trauma abdomen


ketahanan jaringan tidak
traumaelastisitas dan mampu mengkompensasi
viskositas

Nyeri tekan,spontan Trauma tajam Trauma tumpul


lepas

Nyeri Kompensasi organ


abdomen

Kerusakan organ
Kerusakan jaringan kulit Perdarahan intra
abdomen
abdomen

Tindakan operasi Penurunan hitung sel


darah merah & iritasi

Ansietas resikoinfeksi
Syok hemoragik

Merangsang free Luka terbuka Kerusakan integritas


nerve ending kulit

nyeri Peningkatan resiko invasi


Resiko infeksi
bakteri patogen

Perdarahan masif perdarahan

Kehilangan cairan Penurunan aliran balik


fisiologi tubuh vena
Pe ↓suplai O2 jaringan
Pe ↓ isi sekuncup jantung
Shok hipovolemik

Pe ↓aliran darah keotak Hipolsia

Penurunan kesadaran Ketidakefektifan pola


nafas

Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak

( Sumber nic noc jilid 3 )

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut
b. Resiko gangguan integritas kulit

INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Intervensi
Nyer Manajemen nyeri
i akut Observasi
- Identifikasi
lokasi,karakteristik,durasi,frekensi,kualitas,intensita
s nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
- Identifikasi pengetahuan budaya terhadap respon
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah di berikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri ( mis, TENS,hypnosis,akupresur,terapi
music,biofeedback,terapi pijat,aromaterapi,teknik
imajinasi terbimbing,kompres hangat/dingin,terapi
bermain )
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
( mis, suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan )
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode,da pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
Resiko Perawatan integritas kulit
gangguan Observasi
integritas - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
kulit ( mis,perubahan sirkulasi,perubahan status
nutrisi,penurunankelembapan,suhu lingkungan
ekstrem,penurunan mobilitas )
Terapeutik
- Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
- Lakukan pemijatan pada area penonjolan
tulang,jika perlu
- Bersihkan perineal dengan air hangat,terutama
selama periode diare
- Gunakan produk perubahan petroleum atau minyak
pada kulit kering
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
hipoalergik pada kulit sensitive
- Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit
kering
Edukasi
- Anjurkan menggunakan pelembab
( mis,lotion,serum )
- Anjurkan minum air yang cukup
- Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
- Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal
30 saat berada di luar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
6. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan non medis
1) Pengaturan diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan
diabetes. Diet yang di anjurkan adalah makanan dengan komposisi
seimbang,dalam hal karbohidrat,protein,dan lemak sesuai dengan
kecukupan gizi yang baik sebagai berikut

Karbohidrat 60-70%
Protein 10-14%
Lemak 20-25%

Jumlah kalori di sesuaikan dengan pertumbuhan status


gizi,umur,stress akut dan kegiatan fisik yang pada dasarnya di
tunjukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal.
Selain jumlah kalori,pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya
di perhatikan

Kebutuhan energy berdasarkan usia,jenis kelamin dan aktivitas


fisik

Umur ( tahun ) Jenis kelamin (kilo kalori) Aktivitas fisik


Pria Wanita
20-34 2300 1800 Ringan
2900 2200 Sedang
35-54 2100 1700 Ringan
2700 2100 Sedang
55-75 2000 1650 Ringan
2500 2000 Sedang
>75 1800 1550 Ringan
2200 1900 Sedang
2) Olahraga
Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar
gula darah tetap normal. Saat ini terdapat dokter olahraga yang
dapat di mintakan nasihat untuk mengatur jenis porsi olahraga
yang sesuai untuk penderita diabetes
b. Penatalaksanaan medis
1) Diabetes mellitus Tipe 1 : insulin Dependent diabetes mellitus
secara kimiawi insulin terdiri dari 2 rantai peptise ( A dan B )
dengan masing-masing 21 dan 30 asam amino,yang saling di
hubungi oleh 2 jembatan disulfide

Lama kerja sediaan insulin

a. Insulin kerja singkat


b. Insulin long acting
c. Medium acting

Jenis sediaan Mulai kerja Puncak ( jam ) Masa (jam)


insulin ( jam )
Masa kerja 0,5 1-4 6-8
singkat
( regular
insulin )
Masa kerja 1-2 6-12 18-24
sedang
Masa kerja 0-5 4-15 18-24
( sedang mulai
kerja cepat )
Masa kerja 4-6 14-20 24-36
Panjang long
acting

2) Diabetes mellitus tipe : non insulin dependent diabetes


mellitus

Golongan Contoh senyawa Mekanisme kerja


Sufonil urea Glybunde Merangsang dekresi
/libenklamid insulin & kelenjar
pancreas,seina anya
efektif pada
penderita diabetes
yang sel-sel
pancreasnya masih
berfungsi
Meglitinida Refaglinid Merangsang sekresi
insulin di kelenjar
pancreas
Turunan fenilalanin Nateglinide Meningkatkan
kecepatan insulin di
kelenjar pancreas
Biuanida Metformin Bekerja langsung
pada
hati,menurunkan
produksi glukosa
hati
Tiazolidindion Roziglitazon Meningkatkan
kepekaan tubuh
terhadap insulin. B
ekaitan dengan
PPARY
( peroxisome
proferator activated
receptor gamma ) di
otot,jaringan lemak
dan hasil untuk
menurunkan
resistensi insulin
Inhibitor Acarbose miglitol Menghambat kerja
aglukosidase enzim-enzim
pencernaan yang
mencerna
karbohidrat absorbs
ke dalam darah
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAAN

NAMA : Nurasni Wulandari

Nim : A.18.10.046

No. RM :-

Tempat : -

I. Data Umum
1. Identitas klien
Nama : Ny. I
Tempat/tanggal lahir : 31 desember 1968
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Sinjai
Tanggal masuk :-
Golongan darah : AB
Umur : ±52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : bugis
Lama bekerja : -
Telp : -
Ruangan : -
Sumber info : Klien
2. Penanggung jawab /pengantar
Nama : -
Pendidikan terakhir : -
Hubungan dengan klien : -
Alamat : -
Umur : -
Pekerjaan : -
Telp : -

II. Riwayat kesehatan saat ini


1. Keluhan utama : Nyeri
2. Alasan masuk RS : -
3. Riwayat penyakit
Provocative/palliative : nyeri pada extremitas bawah
Quality : nyeri
Region : extremitas bawah
Severity : rasa sakit yang di rasakan yaitu sedang (5)
Timing : 30 menit waktu yang di rasakan
4. Data medic
a. Di kirikm oleh : -
b. Diagnosa medic : -
Saat masuk : -
Saat pengkajian : diabetes mellitus
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah di alami
Saa kecil/kanak-kanak : tidak ada riwayat penyakit masa lalu
Penyebab : tidak ada penyebab penyakit masa lalu
Riwayat perawatan : tidak ada riwayat perawatan masa lalu
Riwayat operasi : tidak ada riwayat operasi masa lalu
Riwayat pengobatan : tidak ada riwayat pengobatan masa lalu
2. Riwayat alergi : tidak ada riwayat alergi masa lalu
3. Riwayat imunisasi : tidak ada riwayat imunisasi masa lalu
4. Lain – lain : -
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
( Genogram dengan mencantumkan keterangan tentang kondisi kesehatan anggota
keluarga saat ini,nama penyakit yang di derita,penyebab meninggal dan usia.
Genogram sekurang-kurangnya mencakup kakek,nenek,orangtua,bibi,paman dan
saudara kandung klien,anak dan cucu jika ada. Singkatan harus di berikan
keterangan ) symbol genogram

: Laki-laki : Cerai : diadopsi : kembar non


: Perempuan : Berpisah identik
X : Meninggal dunia ------ : tidak kawin, : kembar identik : abortus
: Klien hidup bersama
: lahir mati
KET :

1. Orangtua pasien telah meninggal dunia karena sakit namun tidak ada hubungannya
dengan penyakit pasien
2. Saudara kandung pasien masih hidup
3. Anak pasien masih hidup

RIWAYAT PSIKO SOSIAL DAN SPIRITUAL

1. Pola koping : pasien nampak menerima penyakit yang di alami


2. Haraan pasien terhadap keadaan penyakitnya : ingin cepat sembuh dari penyakit yang di
alami
3. Faktor stressor : Nampak cemas dengan penyakit yang di alami namun mampu menerima
penyakit yang di alami
4. Konsep diri : yakin akan kesembuhannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : menerima keadaan yang di alami
6. Adaptasi : pasien mampu beradaptasi dengan baik,di mana mampu mengatasi tekanan
kondisi dan lingkungannya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : terjalin sangat baik karena dapat di lihat saat klien
mampu berkomunikasi dengan sangat baik pada keluarga
8. Hubungan dengan masyarakat : terjalin sangat baik,dapat di lihat respon pasien saat
berkomunikasi dengan masyarakat yang datang menjenguknya
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : sangat baik karena pasien mampu
menggapi dengan baik lawan bicaranya
10. Bahasa yang sering yang di gunakan : bugis
11. Aktivitas social : pasien hanya bisa berjalan sebentar
12. Keadaan lingkungan : bersih,karena saat melakukan pengkajian lingkungan sekitar pasien
bersih
13. Kegiatan agama/pola ibadah : baik,meski pasien melakukannya dengan cara dduduk
14. Keyakinan tentang kesehatan : yakin akan kesembuhannya
V. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan : frekuensi makan 3 kali sehari dengan porsi habis
2. Minum : minum 8 gelas perhari
3. Tidur : siang, 12.40-14.25, siang hanya mampu tidur selama ±1jam
Malam 20.25-04.05
4. Ekiminasi fekal/ BAB : frekuensi BAB 3 kali sehari
5. Eliminasi urine / BAK : frkuensi kencing 3 kali sehari
6. Aktivitas dan latihan : selama pasien sakit pasien hanya mampu berjalan sebentar
dan berbaring di tempat tidur
7. Personal hygiene : selama sakit mandi pasien tetap teratur karena anak pasien
membantu pasien membersihkan dirinya sehingga pasien terlihat nampak bersih
dan rambut pasien juga terliht bersih dan rapi
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari : rabu
Tanggal : 17 juni 2020
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : berat badan pasien tidak menurun
Kelemahan : pasien nampak lemah,karena dari ekspresi pasien nampak kalau
pasien merasa kesakitan pada bagian jempol kaki pasien
Vital sign :
Td : 160/90 mmHg
Nadi :
Suhu : 36,0ᵒ
Tingkat kesadaran : compasmentis
2. Head to toe
Kulit / integument : turgor kulit baik tidak ada lesi dan warna kulit sawomatang
Kepala dan rambut : rambur terlihat bersih dan rapi
Kuku : bantalan kuku berwarna merah dan bersih hanya pada bagian jempol kaki
kanan yang terdapat luka
Mata / penglihatan : pasien mampu melihat dengan baik
Hidung / penciuman : pasien mampu mencium bau yang ada di sekitarnya dan
mampu membedakan bau
Telinga / pendengaran : pasien mampu mendengar lawan bicara dengan baik
Mulut /gigi : mulut dan gigi pasien nampak bersih
Leher : tidak ada keluhan pada leher dan tidak ada pembengkakan
Dada : tidak ada keluhan pada bagian dada
Abdomen : tidak ada keluhan padabagian perut pasien
Perineum / genitalia : -
Extremitas atas dan bawah : pasien mampu menggerakan kaki nya karena bagian
luka hanya terdapat di jempol kaki saja dan itu pun sudah mulai mengering
Pemeriksaan diagnostic ( meliputi tanggal,hasil pemeriksaan,dan nilai normal
laboratorium )
-
3. Penatalaksanaan medis / terapi ( uraikan sesuai anjuran medis )
-
FORMAT DATA FOKUS

Nama / umur : Ny. I / ± 52 tahun

Ruang /kamar : -

Ds

- Pasien nampak meringis


- Pasien merasa nyeri pada bagian kaki
- Pola tidur berubah

Do.

- Nyeri
- Sulit tidur
FORMAT KLASIFIKASI DATA

Nama / umur : Ny. I /±52 tahun

Ruang / kamar : -

Kategori dan subkategori Data subjektif dan objektif


Fisiologis Respirasi
Sirkulasi
Nutrisi dan cairan
Eliminasi
Aktivitas dan istirahat Mengeluh tidak puas tidur dan mengeluh
pola tidur berubah
Neorosensori
Reproduksi dan seksualitas
Psikologis Nyeri dan kenyamanan Nyeri,meringis
Integritas ego Sulit tidur
Pertumbuhan dan
perkembangan
Perilaku Kebersihan diri
Penyuluhan dan pembelajaran
Relasional Interaksi social
Lingkungan Keamanan dan proteksi
FORMAT ANALISA DATA

Nama / umur : Ny. I / ±52 tahun

Ruang / kamar : -

Data subjektif dan objektif Analisa data Masalah keperawatan


Ds.
- Mengeluh nyeri Agen pencedera fisik Nyeri akut berhubungan
Do. dengan agen pencedera fisik
- Tampak meringis
- Sulit tidur

Ds.
- Mengeluh sulit tidur Kurangnya control tidur Gangguan pola tidur
- Mengeluh tidak puas berhubungan dengan
tidur kurangnya control tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah

Do.
- Nyeri
- Kurang nafsu makan
- Sulit tidur
FORMAT DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama / umur : Ny. I / ±52 tahun

Ruang / kamar : -

Diagbosis keperawatan Tgl di temukan Tgl teratasi


1. Nyeri akur berhubungan 17 juni 2020 -
dengan agen pencedera fisik

Ds.
- Mengeluh nyeri
Do.
- Tampak meringis
- Bersikap protektif
- Sulit tidur
2. Gangguan pola tidur 17 juni 2020 -
berhubungan dengan
kurangnya control tidur
Ds.
- Mengeluh sulit tidur
- Mengeluh tidak puas
tidur
- Mengeluh pola tidur
berubah
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / umur : Ny. I / ±52 tahun

Ruangan / kamar : -

1. Nyeri 1. Nyeri kaki Observasi


akut (5) - Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas
berhu 2. Meringis ,intensitas nyeri
bunga (5) - Identifikasi skala nyeri
n 3. Sikap - Identifikasi respon nyeri non verbal
denga protektif - Identifikasi faktor yang memperberat dan
n (1) memperingan nyeri
agen - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
pence - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
dera - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
fisik
- Monitor keberhasilan terapi komplomenter
yang sudah di berikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
(mis. TENS,hypnosis,akupresur,terapi
music,biofeedback,
terapi pijat,aromaterapi,teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,terapi bermain)
- Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,pencahayaan,kebisingan)
- Fasilitasi istirahat tidur
- Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
1. Menge
2.pola tidur luh
berubah-ubah suit
dengan tidur Observasi
kurangnya (4) - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
control tidur 2. Menge
luh - Identifikasi faktor pengganggu tidur
tidak - Identifikasi kesiapan dan kemampuuan menerima
puas informasi
tidur - Periksa program medis untuk fototerapi
(4) frekuensi,jarak,intensitas dan durasi foto terapi )
3. Menge Terapeutik
luh - Terapkan jadwaal tidur rutin
pola - Fasillitasi menghilangkan stress sebelum tidur
tidur - Jadwalkan pemberian kesehatan sesuai kesepakatan
beruba - Sediakan sumber cahaya yang sesuai untuk terapi
h (2) Edukasi
- Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga
secara rutin
- Jelaskan tujuan dan prosedur fototerapi
- Anjurkan menyusun jadwal akivitas dan istirahat
RESUME JURNAL

Ruangan : B keperawatan preceptor klinik ns Hamdana


S.Kep,NS,M.kes

Hari / tanggal : 18 juni 2020 preceptor institussi Ns Hamdana


S.kep,NS,M.kes

Jam : 13.42

Nama preceptee : Nurasni Wulandari

Judul : peningkatan kesejahteraan psikologis pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan
menggunakan group positive psychoterapy

1. Populasi
Sebagaian besar orang-orang yang terkena diabetes mellitus orang yang berusia 47-64
tahun
2. Intervensi
psychoterapy
3. Comparation
Tidak di lakukan psychotherapy secara berkelompok
4. Out come
Pemberian psychotherapy pada penderita diabetes dapat memberikan rasa percaya diri
bagi si penderita karena dapat membuat pasien lebih terbuka dengan orang di sekitarnya
dan tidak menutupi kekurangan nya
5. Critical thinking
Psychotherapy dapat meningkatkan rasa percaya diri bagi si penderita diabetes
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3, Edisi 8,Jakarta : EGC

Doengoes, M,E,dkk,2003. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan Pasien,Edisi 3 : Jakarta: EGC

Long ,B ,C. 2006 Perawatan Medikal bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan . Alih
Bahasa, Yayasan Ikatan Alumni pendidikan Keperawatan Padjadjaran Bandung : YPKAI

Mansjoer , Arif, dkk, 2002 Kapita Selekta Kedokteran : Edisi 5 jilid 2, Jakarta : Media
Aesculapius

Smelizer , S 2002 , Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah , Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Price A Sylvia 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi empat, Jakarta
: EGC

Tjokrorawiro , A. 2005. Diabetes Mellitus,Klasifikasi,Diagnosis dan Terapi, Edisi 3, Jakarta :


Gramedia Pusaka Utama

Anda mungkin juga menyukai