Anda di halaman 1dari 20

KMB II

ASUHAN KEPERAWATAN
SYSTEMIC LUPUS
ERYTHEMATOSUS (SLE)
BY KELOMPOK 19
Anggota Kel. 19
01 TRIA MARINI

02 VINA KARLINA

03 NENG NORMA
Pengertian SLE
System Lupus Erythematosus (SLE) atau
yang biasa disebut dengan penyakit lupus
adalah penyakit autoimmune inflamasi
kronik yang dapat menyerang banyak organ
sistem kulit, sendi-sendi dan organ dalam.
Penyakit ini dapat digolongkan dalam skala
ringan, berat, bahkan mengancam jiwa.
(ADAM Medical Education)
Etiologi SLE
Faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya SLE yaitu sinar UV
yang mengubah struktur DNA didaerah yang terpapar sehingga
menyebabkan perubahan sistem imun didaerah tersebut serta
menginduksi apoptosis dari sel keratonosit. SLE juga dapat diinduksi
oleh obat tertentu khususnya pada asetilator lambat yang mempunyai
gen HLA DR-4 menyebabkan asetilasi obat menyadi lambat, obat
banyak terakumulas ditubuh sehingga memberikan kesempatan obat
untuk berikatan dengan protein tubuh. Hal ini direspon sebagai benda
asing tersebut (Herfindal et al, 2000). Makanan seperti wijen (alfafa
sprouts) yang mengandung asam aino L-cannavine dapat mengurangi
65% respon dari sel limfosit T dan B sehingga dapat menyebabkan SLE
(Delafuente 2002). Selain intu infeksi virus dan bakteri juga
menyebabkan peningkatan antibody entiviral sehingga mengaktivasi sel
B limfosit yang akan memicu terjadinya SLE (Herfindal et al, 2000).
A. Patofisiologi

Faktor Genetik Faktor Imunologi Faktor Hormonal Faktor Lingkungan

SLE

(Systemic Lupus Evythomatasus)

Gejala & gambaran menurut ACR

(American Collage Of Rheumatology 1997)

Sistemik Kulit Oral

 Arthritis  Butterfly  Xerostomin


 Serositis rash  Lesi
 Ganggua  Discoid Ulserasi
n ginjal rash  Lesi Diskoid
 Ganggua  Fotosensi  Lesi Mirip
n saraf tivitas lichen
plamus
 kandidiasis
Klasifikasi
diagnosis SLE terdapat empat diantra 11 kriteria berikut beruntun atau secara stimultan, selama satu interval observasi :

Ruam dibagian malar wajah Gangguan neurologis (kejang atau


01 04
Ruam berbentuk discoid psikosis)
Arthritis

Fotosensitivitas Gangguan hematologis (anemia


Ulkus dimulut 02 05
hemolitik,leucopenia,trombositopenia)

Setositosis (pleuritis, pericarditis) Gangguan imunologi


03 06
Gangguan ginjal Antibody nuclear
Penatalaksanaan Medis

1. Mencegah penurunana progresif fungsi


organ, mengurangi kemungkinan penyakit
akut, meminimalkan penyakit yang
berhubungan dengan kecacatan dan
mencegah komplikasi dari terapi yang
diberikan.
2. Gunakan obat-obatan antinflamasi
nonsteroid (NSAID) dengan kortikosteroid
untuk meminimalkan kebutuhan
kortikosteroid.
3. Gunakan krortikosteroid topical untuk
manifestasi kutan aktif.
4. Gunakan pemberian bolus IV se-
bagai alternative untuk
Add
penggunaan dosis oral tinggil Title

tradisional.
5. Atasi manifestasi kutan, Add
mukuloskeletal dan sistemik ringan Ti tle

dengan obat-obat antimalarial. Add


6. Preparat imunosupresif Title

(percobaan) diberikan untuk bentuk

SLE yang serius


KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATAN
SLE
Pengkajian
 1. Anamnesis
- Penyakit lupus eritematosus sistemik bisa
terjadi pada wanita
maupun pria, namun penyakit ini sering
diderita oleh wanita,
dengan perbandingan wanita dan pria 8:1
- Biasanya ditemukan pada ras-ras tertentu
seperti negro, cina
dan filiphina
- Lebih sering pada usia 20-40 tahun, yaitu usia
produktif
- Faktor ekonomi dan geografis tidak
mempengaruhi distribusi
penyakit ini

2. Keluhan Utama
Pada umumnya pasien mengeluh mudah lelah,
lemah, nyeri,
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Perlu dikaji tentang riwayat penyakit dahulu, apakah pernah menderita penyakit
ginjal atau manifestasi SLE
yang serius, atau penyakit autoimun yang lain.

4. Riwayat Penyakit Sekarang


- Perlu dikaji yaitu gejala apa yang pernah dialami pasien (misalnya ruam malar-
fotosensitif, ruam discoid-
bintik-bintik eritematosa menimbulkan : artaralgia/arthritis, demam, kelelahan,
nyeri dada pleuritik,
pericarditis, bengkak pada pergelangan kaki, kejang, ulkus dimulut.
- Mulai kapan keluhan dirasakan.
- Faktor yang memperberat atau memperingan serangan.
- Keluhan-keluhan lain menyertai.

5. Riwayat Pengobatan
Kaji apakah pasien mendapat terapi dengan klorpromazin, metildopa, hidralasin,
prokainamid dan
isoniazid, Dilantin, penisilamin dan kuinidin.
Contents Contents Contents Contents

7. Pemeriksaan Fisik
Dikaji secara sistematis :
B1 (Breath)
Portfolio Presentation
Irama dan kecepatan nafas, kesimetrisan pergerakan nafas, penggunaan otot nafas tambahan,
sesak, suara nafas tambahan (rales, ronchi), nyeri saat inspirasi, produksi sputum, reaksi alergi.
Patut dicurigai terjadi pleuritis atau efusi pleura.
B2 (Blood)
Tanda-tanda vital, apakah ada nyeri dada, suara jantung (s1, s2, s3), bunyi systolic click (ejeksi
clik pulmonal dan aorta), bunyi mur-mur. Friction rup pericardium yang menyertai miokarditis dan
efusi pleura. Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukan gangguan
vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan dibawah atau
sisi lateral tangan.
B3 (Brain)
Mengukur tingkat kesadaran (efek dari hipoksia) Glasgow Coma Scale secara kuantitatif dan
respon otak: compos mentis sampai coma (kualitatif), orientasi pasien. Seiring terjadinya depresi
dan psikosis juga serangan kejang-kejang.
B4 (Bladder)
Pengukuran urine tamping (menilai fungsi ginjal), warna urine (menilai filtrasi glomelorus)
B5 (Bowel)
Pola makan, nafsu makan, muntah, diare, berat badan dan tinggi badan, turgor kulit, nyeri tekan,
Diagnosa Keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan ketidak
mampuan fisik-psikososial kronis
(metastase kanker, injuri neurologis,
arthritis).

Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan


inflamasi

Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan ketidak mampuan untuk
memasukkan nutrisi karena gangguan pada mukosa mulut

Kelelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang buruk karena


suatu penyakit

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan deficit imunologi


INTERVENSI
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan (NIC)
(NOC)
1. Nyeri kronis 1. Comfort level Pain management
berhubungan dengan 2. Pain control 1. Monitor kepuasan pasien terhadap
ketidak mampuan fisik- 3. Pain level manajemen nyeri
psikososial kronis Tujuan: Setelah dilakukan tindakan 2. Tingkat istirahat dan tidur yang
(metastase kanker, injuri keperawatan selama 24 jam nyeri adekuat
neurologis, arthritis). kronis pasien berkurang dengan 3. Kelola antianalgesik
kriteria hasil: 4. Jelaskan pada pasien penyebab
1. Tidak ada gangguan tidur nyeri
2. Tidak ada gangguan konsetrasi 5. Lakukan tehnik nonfarmakologis
3. Tidak ada gangguan hubungan (relaksasi masase punggung)
intrerpersonal
4. Tidak ada ekspresi menahan nyeri
dan ungkapan secara verbal
5. Tidak ada tegangan otot
Tujuan dan Kriteria Hasil
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan (NIC)
(NOC)
2. Peningkatan suhu tubuh Thermoregulasi 1. Monitor suhu sesering mungkin
berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 2. Monitor TD, nadi dan RR
imflasi selama 24 jam pasien menunjukan 3. Monitor WBC,Hb dan Hct
kriteria hasil : 4. Monitor intake dan output
1. Suhu tubuh dalam batas normal 5. Berikan antipiretik sesuai advis
2. Nadi dan RR dalam rentang normal dokter
3. Tidak ada perubahan warna kulit 6. Selimuti pasien
dan tidak ada pusing, pasien 7. Berikan cairan intravena
merasa nyaman 8. Kompres pasien pada lipat paha
PowerPoint PowerPointdan aksila PowerPoint
Presentation Presentation Presentation
9. Tingkatkan sirkulasi udara
10. Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
11. Monitor hidrasi seperti turgor kulit,
kelembaban mukosa
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
No Intervensi Keperawatan (NIC)
Keperawatan (NOC)

3. Ketidak a. Nutritional status : adequacty 1. Kaji adanya alergi makanan


seimbangan nutrisi of nutrient 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
kurang dari b. Nutritional status : Food and dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
kebutuhan tubuh fluid intake 3. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatatan makanan harian
berhubungan c. Weght control 4. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
dengan ketidak Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 5. Monitor lingkungan selama makan
mampuan untuk keperawatan Selama 2x24 jam nutrisi 6. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
memasukkan nutrisi kurang teratasi dengan indicator : 7. Monitor turgor kulit
karena gangguan 1. Albumin serum 8. Monitor kekeringa, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar
pada mukosa mulut 2. Prealbumin serum Hct
3. Hematokrit 9. Monitor mual dan muntah
4. Hemoglobin 10. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan kojungtiva
5. Total iron binding capacity 11. Monitor intake nutrisi
6. Jumlah limfosit 12. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
13. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti NGT/TPN sehingga intake cairan yang
adekuat dapat dipertahankan.
14. Atur posisi semifowler tinggi selama makan
Your Text Here Your Text Here Your Text Here Your Text Here
15. Kelola pemberian antiemetic
Get a modern Get a modern Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
16. Anjurkan banyak minum
PowerPoint PowerPoint
Presentation that is Presentation that is 17. Pertahankan terapi IV line
Presentation that is Presentation that is
beautifully designed. beautifully designed. 18. Catat adanya edema, hiperemik,
beautifully designed. hipertonik, papilla
beautifully lidah dan
designed.
cavitas oral
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil
No Intervensi Keperawatan (NIC)
Keperawatan (NOC)
4. Kelelahan 1. Activity tolerance 1. Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas
berhubungan 2. Energy conservation (takikardi, disritmai, dyspnea, diaphoresis, pucat,
dengan kondisi fisik 3. Nutritional status energy tekanan hemodinamik dan jumlah respirasi)
yang buruk karena Tujuan : Setelah dilakukan 2. Monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien
suatu penyakit tindakan keperawatan selama 3. Monitor lokasi ketidak nyamanan atau nyeri
2x24 jam kelelahan pasien teratasi selama bergerak dan aktivitas
dengan kriteria hasil : 4. Monitor intake nutrisi
4. Kemampuan aktivitas adekuat 5. Monitor pemberian dan efek samping obat depresi
5. Mempertahankan nutria 6. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
adekuat meningkatkan intake makanan tinggi energy
6. Keseimbangan aktivitas dan 7. Monitor pemberian dan efek samping obat depresi
Your Text Here Your Text Here
istirahat 8. Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda
7. Menggunakan teknik energy dan gejala kelelahan
konservasi 9. Jelas pada pasien hubungan kelelahan dengan
8. Mempertahankan interaksi proses penyakit
social 10. Dorong pasien dan keluarga mengekspresikan
9. Mengidentifikasi faktor fisik perasaannya
dan psikologis yang 11. Catat aktivitas yang dapat meningkatkan relaksasi
menyebabkan kelelahan 12. Tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas
10. Mempertahankan kemampuan 13. Batasi stimulasi lingkungan untuk memfasilitasi
untuk konsentrasi relaksasi
No
Diagnosa
Keperawatan Infographic Style
Tujuan dan Kriteria Hasil
(NOC)
Intervensi Keperawatan (NIC)

5. Kerusakan 1. Tissue integrity : Skin and mucous 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang
integritas kulit membrane longgar
berhubungan 2. Wound healing primer dan 2. Hindari kerutan pada tempat tidur
You can
dengan deficit simply impress your
sekunder 3. Jaga kebersih dan kering
audience and add a unique
imunologi Tujuan zing: Setelah dilakukan tindakan 4. Monitor kulit akan adanya kemerahan
and appeal to your
keperawatan selama 2x 24 jam 5. Mobilasasi pasien ( ubah posisi pasien) setiap dua jam
Presentations.
You can simply impress kerusakan
your audience integritaskulit berkurang sekali
and add a unique zing and dengan
appeal to your
kriteria hasil : 6. Oleskan lotion atau minyak pada daerah yang tertekan
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text.3. Intergritas
Get a modern kulit yang baik bisa 7. Monitor status nutrisi pasien
PowerPoint Presentation dipertahankan
that is (sensai, elastisitas, 8. Monitor status nutrisi pasien
beautifully designed. Easy totemperature,
change hidrasi, pigmentasi) 9. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
colors, photos
4. and Text. ada luka/lesi pada kulit
Tidak 10. Kaji lingkungan dan peralatan
Content Here yang menyebabkan
5. Perfusi jaringan baik tekanan Get a modern PowerPoint Presentation that
6. Menujukkan pemahaman dalam is beautifully
11. Obsevasi luka : lokas, designed.
dimensi, kedalaman luka,
You can simply impress your audience and
add a unique zing andproses
appealperbaikan
to your kulit dan karakteristik, warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik,
Content Here
Presentations. Easy mencegah terjadinya cedera tanda infeksi local,
Getformasi
a moderntraktus
to change colors,
photos and Text. Get a modern PowerPoint Presentation that
berulang
PowerPoint Presentation that is beautifully
12. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
is beautifully designed.
designed. Easy to 7.change
Mampu colors,melindungi
photos kulit dan 13. Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKT, vitamin, cegah
mempertahankan kelembaban kulit
and Text. kontaminasi feses dan urin
Content Here
Your Content danHereperawatan alami Get a modernluka
14. Lakukan teknik perawatan PowerPoint Presentation
dengan steril that
8. Menunjukkan terjadi proses 15. Berikan tekanan ispada
beautifully designed.
luka
penyembuhan luka
Kesimpulan
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunnya
regulasi kekebalan yang menyebabkan
peningkatan autoimun yang berlebihan.
Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh
kombinasi antara faktor-faktor genetika,
hormonal (sebagaimana terbukti oleh penyakit
yang biasannya terjadi selama usia prodiktif) dan
lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal).
Obat-obatan tertentu seperti hidralazin,
prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan
beberapa preparat antikonvulsan disamping
makanan seperti kecambah alfa-alfa turut terlihat
dalam penyakit SLE akibat senyawa kimia atau
obat-obatan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai